LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA
Judul Praktikum kum
: Skrining Fitokimia
Hari ari/Tgl Praktikum Asisten
Ruellia tuberosa
L
: Sabtu, 29 Agustus 2009
: Dra. Subaryanti, M.Si Dra. Sri Mulyani, Apt
Oleh : KELOMPOK H Ariyan Ariyanaa Nata Natalia lia Arum Arum Dani Dani (06334 (06334064 064)) Efrazim Ponco OWP
(06334049)
Ina Irawati
(08334701)
Munirah
(06334046)
Zulpakor Oktoba
(06334059)
LABORATORIUM FITOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2009
I. Judul Percobaan
: Skrining Fitokimia Ruellia tuberosa L
II. Tujuan Percobaan
: - Mengidentifikasi senyawa senyawa yang terkandung terkandung pada simplisia - Mengidentifikasi simplisia
III. Prinsip Percobaan
: Sejumlah Sejumlah tertentu simplisia simplisia direaksikan direaksikan dengan pereaksi-pe pereaksi-pereaksi reaksi tertent tertentu, u, sehing sehingga ga dapat dapat diketah diketahui ui kandun kandungan gan senyaw senyawaa pada pada simplisia tersebut. :
IV. Teori
Secara umum, kandungan kandungan metabolit sekunder dalam bahan alam hayati hayati dikelompo dikelompokkan kkan berdasarkan sifat dan reaksi khas tertentu suatu metabolit sekunder dengan pereaksi tertentu. Atas dasar ini, kandungan metabolit sekunder dapat dikelompokkan sebagai berikut : Alkaloid 2.
Triterpenoid/ steroid
3.
Flavonoid
4.
Fenolik
5.
Saponin
6.
Kumarin
7.
Zat warna kuinon
1. Alkaloid ~
Kelompok senyawa yang mengandung nitrogen dalam bentuk gugus fungsi amin. Pada umumnya, alkaloid mencakup senyawa bersifat basah yang mengandung 1/
lebih atom nitrogen, nitrogen, biasanya dalam gabungan gabungan sebagai bagian bagian dari sistem siklik. siklik. Alkaloid Alkaloid biasanya beracun, jadi banyak digunakan dalam bidang pengobatan. Alkaloid Alkaloid biasanya biasanya tanwarna, tanwarna, sering sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan kebanyakan berbentuk berbentuk kristal tapi hanya sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar.
Alkaloid yang paling umum adalah asam amino, alkaloid merupakan suatu golongan heterogen. Pada umumnya, alkaloid tidak sering terdapat dalam gymospermae, paku-pakuan, lumut dan tumbuhan rendah. Sebagai basa, alkaloid biasanya diekstrasi dari tumbuhan dengan pelarut alkohol yang bersifat asam lemah (HCL/ H 2SO4) kemudian diendapkan dengan amonia pekat. Suatu sampel yang mengandung alkaloid setelah drx akan berwarna merah.
2. Trit Triter erpe peno noid id/S /Ste teroi roid d ~ Kelompok senyawa turunan asam nevalonat. Yang merupakan kerangka dasarnya adalah sistem cincin siklopentan siklopentana. a. Dahulu steroid terutama dianggap sebagai senyawa satwa (sebagai hormon kelamin, asam empedu), tetapi sekarang banyak ditemukan dalam jaringan tumbuhan. Steroid umumnya terdapat dalam bentuk bebas dan sebagai glukosa sederhana. Steroid tersebar luas dalam biji-bijian. Golongan-golongan dari steroid ini : -
Saponi Saponin, n, merup merupaka akan n senyawa senyawa aktif aktif permu permukaa kaan n dan bersi bersifat fat seper seperti ti sabun sabun
-
Glikos Glikosida ida jantu jantung, ng, conto contohny hnyaa Oleandri Oleandrin, n, racun racun daun daun nerium nerium oleand oleander. er.
3. Flavonoid ~Kelompok senyawa fenil propanoid dengan kerangka karbon C6-C3-C6. fenil fenil propan propaniod iod adalah adalah senyaw senyawaa fenol fenol alam alam yang yang mempun mempunyai yai cincin cincin aromat aromatik ik dengan rantai samping terdiri atas 3 atom karbon. Senyaw Senyawaa ini turuna turunan n asam asam amino amino protei protein n aromat aromatik, ik, yaitu yaitu fenil fenil propan propanoid oid,, yang yang merupakan fenil propanoid adalah Hidrogsikumarin, fenil propena dan lignan.
4. Fenolik ~ Kelompok senyawa aromatik dengan gugs fungsi hidroksil. Fenol ini sangat peka terhadap oksidasi enzimdan hilang pada proses isolasi akibat kerja enzim fenolase dalam tumbuh-tumbuhan. Semua senyawa fenol merupakan senyawa aromatik aromatik sehingga sehingga semuanya semuanya menunjukk menunjukkan an sarapan kuat didaerah spektrum UV
5. Saponin ~ Kelompok senyawa dalam bentuk glikosida terpenoid/steroid. Pemb Pemben entu tuka kan n
busa busa
yang yang
mant mantap ap
sewa sewakt ktu u
meng mengek ekst stra rasi si
memekatnya ekstrak tumbuhan merupakan bukti adanya saponin.
tumb tumbuh uhan an/w /wak aktu tu
Bila dalam tumbuhan terdapat banyak saponin sukar untuk memekatkan ekstrak alkohol air dengan baik, walaupun dengan penguap putar, karena itu uji saponin yang sederhana adalah mengocok ekstrak alkohol air dari tumbuhan tersebut. Saponin kadang-kadang menimbulkan keracunan pada ternak atau karena rasanya manis (gliserin) (gliserin) dari akar manis. manis. Pola glikosida glikosida saponin saponin kadang-kad kadang-kadang ang rumit, banyak banyak saponi yang mempunyai satuan gula sampai 5 komponen yang umumnya glukuronat.
6. Kumarin ~ Kelompok senyawa fenil propanoid dengan kerangka benzen dan piron C6-C3. Kumarin biasanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi dan digunakan sebagai obat-obatan.
7. Zat Zat warn warnaa Kuin Kuinon on ~ Kuin Kuinon on adal adalah ah seny senyaw awaa berwa berwarn rnaa dan dan memp mempun unya yaii krom kromof ofor or dasa dasarr sepe seperti rti kromofor pada benzo kuinon, yang terdiri atas 2 gugus karbonil dan berkonyugasi dengan ikatan rangkap. Warna Warna pigmen pigmen kuinon kuinon beraga beragam m muali muali dari dari kuning kuning pucat pucat sampai sampai hampir hampir hitam, hitam, pigmen ini sering terdapat dalam kulit, akar atau dalam jaringan lain (daun). Pada bakteri fungi, lumut, mereka berperan sedikit dalam mewarnai mereka. mereka.
Botani
Klasifikasi Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tr Tracheobionta (T (Tumbuhan be berpembuluh)
Super Di Divisi
: Sp Spermatophyta (M (Menghasilkan bi biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Asteridae
Bangsa
: Scrophulariales
Suku
: Acanthaceae
Marga
: Ruellia
Jenis
: Ruellia tuberosa L
Nama Nama umum umum/da /dagan gang g : Cepl Ceplika ikan n Nama daerah Jawa
: Pletekan, Pletikan, Ceplikan (Jawa)
Deskripsi
Habitus
Terna, semusim, tinggi 0,4-0,9 m,
Bata Batang ng
Tegak egak,, pangk angkal al sedik edikit it berb berbar arin ing g, bers berseg egi, i, mas masif, if, hijau ijau..
Daun
Tunggal, bersilang berhadapan, bentuk solet, ujung membulat, pangkal runcin runcing, g, tepi tepi bergig bergigi, i, panjan panjang g 6-18 6-18 cm, lebar lebar 3-9 cm, licin, licin, pertul pertulang angan an menyirip, hijau.
Bung Bungaa
Maje Majemu muk, k, bent bentuk uk payu payung ng,, dike diketi tiak ak daun daun,, terd terdir irii 1-1 1-15 5 bung bunga, a, kelo kelopa pak k 2-3 2-3 cm, cm, benan benang g sari sari meleka melekatt pada pada tabung tabung mahkot mahkotaa berjum berjumlan lan 4, dasar dasar mahkot mahkotaa membentuk tabung, ujung berlekuk 5, panjang 3,5-5 cm, ungu.
Buah
Kotak, lo lonjong, ker keriing, ber berb biji ba banyak, pan panjjang 22-3 cm cm, me membuka de dengan dua katup, hijau.
Biji
Bulat, kecil, coklat.
Ak a r
Tunggang, membentuk umbi, coklat.
Khasiat
Daun Ruellia tuberosa berkhasiat sebagai obat sakit kencing batu. Untuk obat kencing batu dipakai ± 15 gram daun Ruellia tuberosa, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus. Kandungan kimia
Daun dan akar Ruellia tuberosa mengandung saponin, di samping itu daunnya juga mengandung polifenol dan akarnya mengandung flavonoida. Aplikasi obat Di Suriname obat tradisional itu digunakan sebagai anthelmintic, melawan nyeri sendi dan otot-
otot otot tegang tegang;; penyak penyakit it kandun kandung g kemih. kemih. Juga Juga diguna digunakan kan sebaga sebagaii aborti abortifaci facient ent,, Akar Akar diguna digunakan kan melawan penyakit ginjal dan untuk batuk rejan. Infus digunakan untuk membersihkan darah. Akar dan daun untuk mengurangi retensi urin. Daun mengandung apigenin dan luteolin sedangkan hasil minyak biji miristat, capril dan asam Laurat.
V. Bahan Pereaksi
Alat
: Ruellia tuberosa L : - NH4OH 50%
- FeCℓ3 1%
- Pereaksi Dragendorf
- Larutan gelatin
- Pereaksi Meyer
- NaOH 1N
- HCℓ(p)
- Eter
- Amyl alkohol
- H2SO4(p)
- CHCℓ3
- Asetat anhidrid
: 1. Blender
8. Tabung reaksi
2. Gelas kimia
9. Pipet tetes
3. Gelas ukur
10. Batang pengaduk
4. Kertas saring
11. Cawan penguap
5. Plat tetes
12. Corong
6. Aluminium foil
13. Labu Erlenmeyer
7. Lumpang dan alu
VI. Prosedur dan Hasil Pengamatan Golongan
Metoda ekstraksi
Pereaksi
Kimia (1)
l a k l A d i o
Pengamatan untuk
Gambar
reaksi positif
Hasil
Keterangan
Pengamatan
(2) 2 g serbuk dilembabkan
(3) Larutan A diteteskan
(4) Warna merah / jingga
(5)
(6) Tidak
dengan 5 mL NH4OH 50%,
kepada kertas saring,
di dalam kertas saring
berwarna
kemudian digerus di dalam
disemprot (ditetesi)
sebuah mortir
pereaksi Dragendorf
Tambahkan 20 mL CHCℓ3
Ke dalam masing-
- Dragendorf :
Tidak
dan gerus kuat-kuat,
masing 5 mL larutan
endapan merah bata
terbentuk
campuran disaring, filtrat
B di dalam tabung
yang terdiri dari larutan
reaksi ditambahkan
organik digunakan untuk
beberapa tetes :
- Meyer
Tidak
percobaan selanjutnya
- pereaksi pereaksi Dragendorf Dragendorf
endapan putih
terbentuk
(7) ( – )
endapan
- pereak pereaksi si Meyer Meyer
endapan
Larutan A diekstraksi 2x dengan larutan HCℓ 1:10 (larutan B)
Golongan
Metoda ekstraksi
Pereaksi
Kimia (1)
o v a l F
Gambar
reaksi positif (2) 1 g serbuk + 100 mL air
(3) 5 mL larutan +
(4) Warna dalam amyl
panas dididihkan selama 5
serbuk / lempeng Zn
alkohol
menit, saring. Filtrat
+ 1 mL HCℓ(p) .
digunakan untuk percobaan
Tambahkan amyl
selanjutnya
alkohol, kocok kuat-
Hasil
Keterangan
Pengamatan (5)
(6) Kuning muda
(7) (+)
kuat, biarkan
a d i o n
n o p a S n i
Pengamatan untuk
memisah
1 g serbuk + 100 mL air
10 mL larutan dalam
Pembentukan busa
panas dididihkan selama 5
tabung reaksi dikocok yang stabil di dalam
selama 10
menit, saring. Filtrat
vertikal selama 10
menit,
digunakan untuk percobaan
detik kemudian
meskipun
selanjutnya
dibiarkan selama 10
ketinggiannya
menit
mengalami
tabung reaksi
Busa stabil
penyusutan
(+++)
Golongan
Metoda ekstraksi
Pereaksi
Kimia (1)
o v a l F
Golongan
(2) 1 g serbuk + 100 mL air
(3) 5 mL larutan +
(4) Warna dalam amyl
panas dididihkan selama 5
serbuk / lempeng Zn
alkohol
menit, saring. Filtrat
+ 1 mL HCℓ(p) .
digunakan untuk percobaan
Tambahkan amyl
selanjutnya
alkohol, kocok kuat-
i n n a T n
Hasil
Keterangan
Pengamatan (5)
(6) Kuning muda
(7) (+)
kuat, biarkan memisah
1 g serbuk + 100 mL air
10 mL larutan dalam
panas dididihkan selama 5
tabung reaksi dikocok yang stabil di dalam
selama 10
menit, saring. Filtrat
vertikal selama 10
menit,
digunakan untuk percobaan
detik kemudian
meskipun
selanjutnya
dibiarkan selama 10
ketinggiannya
menit
mengalami
Pembentukan busa
Busa stabil
tabung reaksi
(+++)
penyusutan
Metoda ekstraksi
Pereaksi
Kimia (1)
Gambar
reaksi positif
a d i o n
n o p a S n i
Pengamatan untuk
Pengamatan untuk
Gambar
reaksi positif (2) 1 g serbuk + 100 mL air
(3) Ke dalam masing-
panas dididihkan selama 5
masing 5 mL larutan,
menit, saring. Filtrat
tambahkan beberapa
digunakan untuk percobaan
tetes :
selanjutnya
(4)
Hasil
Keterangan
Pengamatan (5)
(6)
(7)
- Larut Larutan an FeCℓ FeCℓ3 1%
Warna hijau violet
Violet
( – )
- Larut Larutan an gelatin gelatin
Pembentukan
Tidak
( – )
endapan putih
terbentuk endapan
o n i u K n
1 g serbuk + 100 mL air
Ke dalam 5 mL
panas dididihkan selama 5
larutan tambahkan
menit, saring. Filtrat
beberapa tetes larutan
digunakan untuk percobaan
NaOH 1N
selanjutnya
Warna merah
Coklat
( – )
Golongan
Metoda ekstraksi
Pereaksi
Pengamatan untuk
Kimia (1)
i n n a T n
Gambar
reaksi positif (2) 1 g serbuk + 100 mL air
(3) Ke dalam masing-
panas dididihkan selama 5
masing 5 mL larutan,
menit, saring. Filtrat
tambahkan beberapa
digunakan untuk percobaan
tetes :
selanjutnya
(4)
Hasil
Keterangan
Pengamatan (5)
(6)
(7)
- Larut Larutan an FeCℓ FeCℓ3 1%
Warna hijau violet
Violet
( – )
- Larut Larutan an gelatin gelatin
Pembentukan
Tidak
( – )
endapan putih
terbentuk endapan
o n i u K n
Golongan
1 g serbuk + 100 mL air
Ke dalam 5 mL
panas dididihkan selama 5
larutan tambahkan
menit, saring. Filtrat
beberapa tetes larutan
digunakan untuk percobaan
NaOH 1N
Warna merah
Metoda ekstraksi
Pereaksi
Pengamatan untuk
Hasil
(4) Pembentukan warna
20 mL eter selama 2 jam,
Buchard
merah-hijau-violet-
warna merah-
saring. Filtrat digunakan
5 mL larutan eter
biru
hijau-violet-
untuk reaksi berikutnya
diuapkan dalam
tambahkan ke dalam residu 2 tetes asam asetat anhidrid, kemudian 1 tetes
Keterangan
Pengamatan
(2) (3) 1 g serbuk dimaserasi dengan Reaksi Lieberman-
asam sulfat pekat
n e p r e t
Gambar
reaksi positif
cawan penguap,
l o r e t S /
( – )
selanjutnya
Kimia (1)
Coklat
(5)
(6) Terbentuk
biru
(7) (+++)
Golongan
Metoda ekstraksi
Pereaksi
Pengamatan untuk
Kimia (1)
Gambar
reaksi positif
Hasil
Keterangan
Pengamatan
(2) 1 g serbuk dimaserasi dengan
(3) Reaksi Lieberman-
(4) Pembentukan warna
(5)
(6) Terbentuk
20 mL eter selama 2 jam,
Buchard
merah-hijau-violet-
warna merah-
saring. Filtrat digunakan
5 mL larutan eter
biru
hijau-violet-
untuk reaksi berikutnya
diuapkan dalam
(7) (+++)
biru
cawan penguap, tambahkan ke dalam
l o r e t S /
residu 2 tetes asam asetat anhidrid, kemudian 1 tetes asam sulfat pekat
n e p r e t
VII. Diskusi
-
Senyawa Senyawa yang yang tidak tidak terlalu besar kandungann kandungannya, ya, menunjukk menunjukkan an reaksi reaksi warna warna yang kurang kurang kuat
-
Perlu penggu penggunaan naan alat pelindu pelindung ng diri diri pada pada praktikum praktikum ini. Mengin Mengingat gat bahwa bahwa beberap beberapaa reaksi reaksi perlu dilakukan dengan pereaksi yang pekat.
-
Penggunaan Penggunaan pereaksi pereaksi (seperti (seperti misalnya misalnya granul granul Zn) sebaiknya sebaiknya secuku secukupnya pnya saja, karena bila berlebihan dapat mempengaruhi intensitas warna dan pengamatan menjadi bias.
VIII. Kesimpulan Ruellia tuberosa L positif mengandung flavonoid, saponin, dan sterol / terpen.
IX. Literatur Penuntun Praktikum Fitokimia. Jakarta : Jurusan Farmasi ISTN _____________ Penuntun
http://plantamor.com/index.php?plant=1096 http://www.aagos.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/4-079.pdf http://www.tropilab.com/minnyroot.html www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/5www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_ obat/depkes/5-098.pdf
VII. Diskusi
-
Senyawa Senyawa yang yang tidak tidak terlalu besar kandungann kandungannya, ya, menunjukk menunjukkan an reaksi reaksi warna warna yang kurang kurang kuat
-
Perlu penggu penggunaan naan alat pelindu pelindung ng diri diri pada pada praktikum praktikum ini. Mengin Mengingat gat bahwa bahwa beberap beberapaa reaksi reaksi perlu dilakukan dengan pereaksi yang pekat.
-
Penggunaan Penggunaan pereaksi pereaksi (seperti (seperti misalnya misalnya granul granul Zn) sebaiknya sebaiknya secuku secukupnya pnya saja, karena bila berlebihan dapat mempengaruhi intensitas warna dan pengamatan menjadi bias.
VIII. Kesimpulan Ruellia tuberosa L positif mengandung flavonoid, saponin, dan sterol / terpen.
IX. Literatur Penuntun Praktikum Fitokimia. Jakarta : Jurusan Farmasi ISTN _____________ Penuntun
http://plantamor.com/index.php?plant=1096 http://www.aagos.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/4-079.pdf http://www.tropilab.com/minnyroot.html www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/5www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_ obat/depkes/5-098.pdf www.images.google.co.id/images?svnum=10&hl=id&q=ruellia+tuberosa