LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
FORMULASI DAN TEKNOLOGI
SEDIAAN 1 (FTS 1)
DISUSUN OLEH
KELOMPOK : E-3
HARI PRAKTIKUM : Senin, 6 Maret 2017
DOSEN PENGAMPU : Gunawan Setiyadi, M.Sc., Apt
KOREKTOR : Muhammad Hanif
NAMA DAN NIM : 1. Maulia Rahmi K100150115
2. Delta Nugraheni K100150116
3. Ria Aristantika K100150117
4. Qurrota Ayun H.F K100150118
5. Fanny Atika Rizki K100150119
6. Annisa Auliya K100150120
LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN FORMULASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
MODUL V
FORMULASI SEDIAAN TABLET
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang formulasi sediaan tablet dan kontrol kualitasnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Tablet adalah sediaan bertakaran, padat, umumnya berbentuk silindris datar dengan permukaan datar ganda atau cembung ganda. Pada permukaannya dapat diterakan identitas, takaran, identitas dengantanda yang cocok dan cekungan atau tanda cekungan silang untuk memudahkan pematahannya. Pada suatu tablet dalam pengertian yang sesusai dengan definisi diatas, dapat dibuat lapisan obat berikutnya yang dikempadengan bantuan peralatan khusus (tablet berlapis banyak, tablet mantel) (Voigt, 1995).
Beberapa unit proses (proses satuan) terlibat dalam pembuatan tablet, seperti penurunan ukuran partikel, pencampuran, granulasi, pengeringan, pengempaan, dan penyalutan (tetapi tidak selalu). Berbagai faktor yang terkait dengan proses ini dapat mempengaruhi keseragaman kandungan, ketersediaan hayati, atau stabilitas sediaan diantaranya adalah:
Penurunan ukuran partikel
Pencampuran
Granulasi
Pengempaan tablet
Penyalutan (Kurniawan, 2009)
Untuk pembuatan tablet diperlukan zat tambahan berupa:
Zat pengisi dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet.
Zat pengikat dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat
Zat penghancur, agar tablet dapat hancur dalam perut.
Zat pelicin, agar tablet tidak lekat pada cetakan.
Dalam pembuatan tablet, zat berkasiat, zat-zat lain kecuali pelican dibuat granul (butiran kasar), karena serbuk yang halus tidak dapat mengisi cetakan tablet dengan baik dan mudah mengalir mengisi cetakan serta menjaga agar tablet tidak retak (Anief, 2012)
Cara membuat granul
Granulasi kering. Campuran serbuk dimampatkan dalam potongan besar kemudian dihancurkan atau diperkecil ukuranya menjadi granul. bahan utama dan bahan tambahan harus mempunyai sifat kohesif, metode ini digunakan untuk bahan yang tidak dapat dibuat melalui granulsi basah karena terdegradasi dalam lembab atau peningkatan suhu yang digunakan untuk pengeringan granul dalam metode granulasi basah.
Granulasi basah biasanya digunakan untuk tablet kempa. Serbuk yang dibasahi atau massa lembab diayak menjadi granul, kemudian dikeringkan. Perekatan granulasi dengan pengayakan kering ditambahkan lubrikan dan pemcampuran hingga pembentukan tablet dengan kempa (Ansel, 2013)
Macam-macam kerusakan pada pembuatan tablet
Binding: akibat massa yang akan dicetak melekat pada dinding ruang cetakan.
Sticking/picking: perlekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah akkibat permukaan punch tidak licin, ada lemak pada pencetak, zat pelicin kurang, atau massa basah
Whiskering: terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan atau terjadi pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi. Akibatnya, pada penyimpanan dalam botol, sisi-sisi yang berlebih akan lepas dan menghasilkan bubuk
Capping: membelahnya tablet di bagian atas. Splitting: lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet terutama pada bagian tengah.
Mottling: terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan tablet
Crumbling: tablet menjadi retak dan rapuh akibat kurang tekanan pada pencetakan tablet dan zat pengikatnya kurang (Syamsuni,2012)
ALAT DAN BAHAN
Na DiclofenacLaktosaMucilago amiliMg stearateNa DiclofenacLaktosaMucilago amiliMg stearateTalkAmilumAvicelAkuadesTalkAmilumAvicelAkuadesAyakan no. 12TimbanganBaskomKuvetSpektrofotometer UVAyakan no. 12TimbanganBaskomKuvetSpektrofotometer UVAlat: Bahan:
Na Diclofenac
Laktosa
Mucilago amili
Mg stearate
Na Diclofenac
Laktosa
Mucilago amili
Mg stearate
Talk
Amilum
Avicel
Akuades
Talk
Amilum
Avicel
Akuades
Ayakan no. 12
Timbangan
Baskom
Kuvet
Spektrofotometer UV
Ayakan no. 12
Timbangan
Baskom
Kuvet
Spektrofotometer UV
Labu takar
Bekkerglass
Pipet volume
Mikropipet
Mixer
Mesin cetak tablet
PENIMBANGAN BAHAN
CATATAN PENIMBANGAN
No Kode
Nama Bahan
Jumlah
Teoritis
Jumlah
Nyata
Satuan
Penimbang
Ttd
Pengawas
Na Diclofenac = 100mg x 200
= 20 gram
Avicel 102 = 100mg x 200
= 20 gram
Laktosa = 260mg x 200
= 52 gram
Amilum = 10%
= 10g/100ml
Talk = 910(20mg x 200)
= 3,6 gram
Mg Stearat = 110(20mg x 200)
= 0,4 gram
20
19,99
gram
ditara
20
20
gram
ditara
52
52
gram
ditara
10
10,16
gram
ditara
3,6
3,6
gram
ditara
0,4
0,4
gram
ditara
Catatan :
CARA KERJA SKEMATIS
Pembuatan Tablet :
Dibuat mucilago amili 10% sebanyak 100ml, atau dilarutkan PVP 4% dalam aquadest secukupnya sampai terbentuk gel. (lakukan prosedur sesuai dengan formula yang didapat)Dibuat mucilago amili 10% sebanyak 100ml, atau dilarutkan PVP 4% dalam aquadest secukupnya sampai terbentuk gel. (lakukan prosedur sesuai dengan formula yang didapat)
Dibuat mucilago amili 10% sebanyak 100ml, atau dilarutkan PVP 4% dalam aquadest secukupnya sampai terbentuk gel. (lakukan prosedur sesuai dengan formula yang didapat)
Dibuat mucilago amili 10% sebanyak 100ml, atau dilarutkan PVP 4% dalam aquadest secukupnya sampai terbentuk gel. (lakukan prosedur sesuai dengan formula yang didapat)
Ditimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum dalam formulaDitimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum dalam formula
Ditimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum dalam formula
Ditimbang semua bahan obat dan bahan tambahan seperti tercantum dalam formula
Dicampur zat aktif, laktosa dan avicel 102/ strach 1500 di dalam mortir sampai homogen (lama pencampuran ±5menit)Dicampur zat aktif, laktosa dan avicel 102/ strach 1500 di dalam mortir sampai homogen (lama pencampuran ±5menit)
Dicampur zat aktif, laktosa dan avicel 102/ strach 1500 di dalam mortir sampai homogen (lama pencampuran ±5menit)
Dicampur zat aktif, laktosa dan avicel 102/ strach 1500 di dalam mortir sampai homogen (lama pencampuran ±5menit)
Ditambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit, buat massa granul yang baik lalu diayak (No.12). Dicatat volume/jumlah bahan pengikat yang digunakanDitambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit, buat massa granul yang baik lalu diayak (No.12). Dicatat volume/jumlah bahan pengikat yang digunakan
Ditambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit, buat massa granul yang baik lalu diayak (No.12). Dicatat volume/jumlah bahan pengikat yang digunakan
Ditambahkan bahan pengikat sedikit demi sedikit, buat massa granul yang baik lalu diayak (No.12). Dicatat volume/jumlah bahan pengikat yang digunakan
Dikeringkan granul basah dalam FBD (Fluid Bed Dryer) selama 10 menit.Dikeringkan granul basah dalam FBD (Fluid Bed Dryer) selama 10 menit.
Dikeringkan granul basah dalam FBD (Fluid Bed Dryer) selama 10 menit.
Dikeringkan granul basah dalam FBD (Fluid Bed Dryer) selama 10 menit.
Setelah kering diayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin ( Mg strearat + Talk), campur sampai homogen.
Setelah kering diayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin ( Mg strearat + Talk), campur sampai homogen.
Setelah kering diayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin ( Mg strearat + Talk), campur sampai homogen.
Setelah kering diayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin ( Mg strearat + Talk), campur sampai homogen.
Dimasukan campuran tersebut ke dalam hopper (corong alimentasi) dan buat tablet. Berat satu tablet kurang lebih 500mg dengan kekerasan 6- 8 Kg.Dimasukan campuran tersebut ke dalam hopper (corong alimentasi) dan buat tablet. Berat satu tablet kurang lebih 500mg dengan kekerasan 6- 8 Kg.
Dimasukan campuran tersebut ke dalam hopper (corong alimentasi) dan buat tablet. Berat satu tablet kurang lebih 500mg dengan kekerasan 6- 8 Kg.
Dimasukan campuran tersebut ke dalam hopper (corong alimentasi) dan buat tablet. Berat satu tablet kurang lebih 500mg dengan kekerasan 6- 8 Kg.
Kontrol Kualitas
Tampilan fisik tablet
Dilihat dan diukur diameter, ketebalan, bentuk, berat, organoleptis dan kecacatan fisik tabletDilihat dan diukur diameter, ketebalan, bentuk, berat, organoleptis dan kecacatan fisik tablet
Dilihat dan diukur diameter, ketebalan, bentuk, berat, organoleptis dan kecacatan fisik tablet
Dilihat dan diukur diameter, ketebalan, bentuk, berat, organoleptis dan kecacatan fisik tablet
Uji sifat fisik tablet
Ditimbang 20 tablet satu per satuDitimbang 20 tablet satu per satuKeseragaman bobot tablet
Ditimbang 20 tablet satu per satu
Ditimbang 20 tablet satu per satu
Dihitung harga purata (X) dan koefisien variasinyaDihitung harga purata (X) dan koefisien variasinya
Dihitung harga purata (X) dan koefisien variasinya
Dihitung harga purata (X) dan koefisien variasinya
Diletakkan sebuah tablet dengan posisi horizontalDiletakkan sebuah tablet dengan posisi horizontalKekerasan tablet
Diletakkan sebuah tablet dengan posisi horizontal
Diletakkan sebuah tablet dengan posisi horizontal
Diputar knop hingga tablet tertekanDiputar knop hingga tablet tertekan
Diputar knop hingga tablet tertekan
Diputar knop hingga tablet tertekan
Dihentikan pemutaran sampai tablet pecahDihentikan pemutaran sampai tablet pecah
Dihentikan pemutaran sampai tablet pecah
Dihentikan pemutaran sampai tablet pecah
Dibaca tekanan tablet pada skalaDibaca tekanan tablet pada skala
Dibaca tekanan tablet pada skala
Dibaca tekanan tablet pada skala
Di lakukan percobaan sebanyak 5 kali dan dihitung rata-ratanyaDi lakukan percobaan sebanyak 5 kali dan dihitung rata-ratanya
Di lakukan percobaan sebanyak 5 kali dan dihitung rata-ratanya
Di lakukan percobaan sebanyak 5 kali dan dihitung rata-ratanya
Kerapuhan tablet
Dibebasdebukan sejumlah 20 Tablet dengan aspiratorDibebasdebukan sejumlah 20 Tablet dengan aspirator
Dibebasdebukan sejumlah 20 Tablet dengan aspirator
Dibebasdebukan sejumlah 20 Tablet dengan aspirator
Ditimbang seksama, kemudian dimasukkan ke dalam friabilatorDitimbang seksama, kemudian dimasukkan ke dalam friabilator
Ditimbang seksama, kemudian dimasukkan ke dalam friabilator
Ditimbang seksama, kemudian dimasukkan ke dalam friabilator
Dilakukan pengujian selama 4 menit atau sebanya 100 putaranDilakukan pengujian selama 4 menit atau sebanya 100 putaran
Dilakukan pengujian selama 4 menit atau sebanya 100 putaran
Dilakukan pengujian selama 4 menit atau sebanya 100 putaran
Dikeluarkan tablet dari alat, dibebasdebukan lagi dan ditimbangDikeluarkan tablet dari alat, dibebasdebukan lagi dan ditimbang
Dikeluarkan tablet dari alat, dibebasdebukan lagi dan ditimbang
Dikeluarkan tablet dari alat, dibebasdebukan lagi dan ditimbang
Kerapuhan tablet dinyatakan dalam selisih selisih berat Tablet sebelum dan sesudah pengujian dibagi berat mula-mula dikalikan 100%Kerapuhan tablet dinyatakan dalam selisih selisih berat Tablet sebelum dan sesudah pengujian dibagi berat mula-mula dikalikan 100%
Kerapuhan tablet dinyatakan dalam selisih selisih berat Tablet sebelum dan sesudah pengujian dibagi berat mula-mula dikalikan 100%
Kerapuhan tablet dinyatakan dalam selisih selisih berat Tablet sebelum dan sesudah pengujian dibagi berat mula-mula dikalikan 100%
Waktu hancur tablet
Dimasukkan 5 tablet kedalam disintegration testerDimasukkan 5 tablet kedalam disintegration tester
Dimasukkan 5 tablet kedalam disintegration tester
Dimasukkan 5 tablet kedalam disintegration tester
Diisi setiap tabung dengan satu tablet kemudian dimasukkan ke dalam penangasan air dengan suhu sebesar 37°CDiisi setiap tabung dengan satu tablet kemudian dimasukkan ke dalam penangasan air dengan suhu sebesar 37°C
Diisi setiap tabung dengan satu tablet kemudian dimasukkan ke dalam penangasan air dengan suhu sebesar 37°C
Diisi setiap tabung dengan satu tablet kemudian dimasukkan ke dalam penangasan air dengan suhu sebesar 37°C
Dijalankan alat sampai semua fraksi pecahan tablet lewat ayakan yang terletak dibagian bawah alatDijalankan alat sampai semua fraksi pecahan tablet lewat ayakan yang terletak dibagian bawah alat
Dijalankan alat sampai semua fraksi pecahan tablet lewat ayakan yang terletak dibagian bawah alat
Dijalankan alat sampai semua fraksi pecahan tablet lewat ayakan yang terletak dibagian bawah alat
Dicatat waktu yang diperlukan untuk waktu hancur tabletDicatat waktu yang diperlukan untuk waktu hancur tablet
Dicatat waktu yang diperlukan untuk waktu hancur tablet
Dicatat waktu yang diperlukan untuk waktu hancur tablet
Daya serap tablet
Disiapkan alat uji daya serap, dimasukkan medium air melalui water reservior secukupnyaDisiapkan alat uji daya serap, dimasukkan medium air melalui water reservior secukupnya
Disiapkan alat uji daya serap, dimasukkan medium air melalui water reservior secukupnya
Disiapkan alat uji daya serap, dimasukkan medium air melalui water reservior secukupnya
Dicatat perubahan beban pada timbangan pada t: 0, 5, 10,15,20,30,60 detik dan seterusnya sampai tercapai beban yang konstanDicatat perubahan beban pada timbangan pada t: 0, 5, 10,15,20,30,60 detik dan seterusnya sampai tercapai beban yang konstan
Dicatat perubahan beban pada timbangan pada t: 0, 5, 10,15,20,30,60 detik dan seterusnya sampai tercapai beban yang konstan
Dicatat perubahan beban pada timbangan pada t: 0, 5, 10,15,20,30,60 detik dan seterusnya sampai tercapai beban yang konstan
Dibuka kran bagian atas, diatur hingga semua bagian terisi dengan air dengan tinggi sejajar satu yang lainnya Dibuka kran bagian atas, diatur hingga semua bagian terisi dengan air dengan tinggi sejajar satu yang lainnya
Dibuka kran bagian atas, diatur hingga semua bagian terisi dengan air dengan tinggi sejajar satu yang lainnya
Dibuka kran bagian atas, diatur hingga semua bagian terisi dengan air dengan tinggi sejajar satu yang lainnya
Ditutup kran dan dicatat beban yang ada ditimbangan, kemudian tablet diletakkan diatas glass filterDitutup kran dan dicatat beban yang ada ditimbangan, kemudian tablet diletakkan diatas glass filter
Ditutup kran dan dicatat beban yang ada ditimbangan, kemudian tablet diletakkan diatas glass filter
Ditutup kran dan dicatat beban yang ada ditimbangan, kemudian tablet diletakkan diatas glass filter
Dicatat perubahan beban pada timbangan pada waktu 0; 5; 10; 15; 20; 30; 60 detik dan seterusnya hingga tercapai beban yang konstanDicatat perubahan beban pada timbangan pada waktu 0; 5; 10; 15; 20; 30; 60 detik dan seterusnya hingga tercapai beban yang konstan
Dicatat perubahan beban pada timbangan pada waktu 0; 5; 10; 15; 20; 30; 60 detik dan seterusnya hingga tercapai beban yang konstan
Dicatat perubahan beban pada timbangan pada waktu 0; 5; 10; 15; 20; 30; 60 detik dan seterusnya hingga tercapai beban yang konstan
Ditimbang tablet dan dimasukkan kedalam labu disousi dan dibiarkan tenggelam dalam medium akuades (1000 ml) hingga ke dasar labu. Ditimbang tablet dan dimasukkan kedalam labu disousi dan dibiarkan tenggelam dalam medium akuades (1000 ml) hingga ke dasar labu. Uji disolusi (pelepasan ) tablet
Ditimbang tablet dan dimasukkan kedalam labu disousi dan dibiarkan tenggelam dalam medium akuades (1000 ml) hingga ke dasar labu.
Ditimbang tablet dan dimasukkan kedalam labu disousi dan dibiarkan tenggelam dalam medium akuades (1000 ml) hingga ke dasar labu.
Dipertahankan suhu percobaan dalam kisaran 37 0,5 °c dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5 cmDipertahankan suhu percobaan dalam kisaran 37 0,5 °c dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5 cm
Dipertahankan suhu percobaan dalam kisaran 37 0,5 °c dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5 cm
Dipertahankan suhu percobaan dalam kisaran 37 0,5 °c dengan kecepatan pengadukan 100 rpm dan jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5 cm
Dilakukan uji disolusi selama 60 menit dengan pengambilan sampel pada menit ke 5,10,15,25,30,60 sebanyak 5,0 ml. Dilakukan uji disolusi selama 60 menit dengan pengambilan sampel pada menit ke 5,10,15,25,30,60 sebanyak 5,0 ml.
Dilakukan uji disolusi selama 60 menit dengan pengambilan sampel pada menit ke 5,10,15,25,30,60 sebanyak 5,0 ml.
Dilakukan uji disolusi selama 60 menit dengan pengambilan sampel pada menit ke 5,10,15,25,30,60 sebanyak 5,0 ml.
Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru dalam jumlah yang sam sehingga volume medium disolusi tetapSampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru dalam jumlah yang sam sehingga volume medium disolusi tetap
Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru dalam jumlah yang sam sehingga volume medium disolusi tetap
Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru dalam jumlah yang sam sehingga volume medium disolusi tetap
Diukur serapan sampel pada spektro UVDiukur serapan sampel pada spektro UV
Diukur serapan sampel pada spektro UV
Diukur serapan sampel pada spektro UV
EvaluasiDibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama waktu disolusiDihitung harga DE60EvaluasiDibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama waktu disolusiDihitung harga DE60
Evaluasi
Dibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama waktu disolusi
Dihitung harga DE60
Evaluasi
Dibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama waktu disolusi
Dihitung harga DE60
EvaluasiDibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama waktu disolusiDihitung harga DE60EvaluasiDibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama waktu disolusiDihitung harga DE60
Evaluasi
Dibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama waktu disolusi
Dihitung harga DE60
Evaluasi
Dibuat profil pelepasan obat (Zat Aktif ) selama waktu disolusi
Dihitung harga DE60
PEMBAHASAN CARA KERJA
Pada praktikum pembuatan tablet kali ini hal yang pertama dilakukan adalah memanaskan mucilago amili. Mucilago yang dibutuhkan sebesar 10gram dalam 100ml aquadest sampai terbentuk gel. Ditimbang bahan bahan seperti Sodium Diklofenak, avicel, laktosa, talk & Mg stearat sesuai dengan formula. Selanjutnya, sodium diklofenak, avicel, laktosa dicampur dalam baskom add homogen dan ditambahkan mucilago amili yang sudah menjadi gel sedikit demi sedikit. Granul yang baik adalah granul yang ketika di genggam mudah pecah. Setelah dicapai granul yang baik, granul diayak dengan ayakan nomer 12, setelah itu dikeringkan dengan FBD (Fluid Bed Dryer) selama 10 menit. Tujuan dari pengeringan adalah mengurangi kadar air dalam granul & memperbaiki sifat alirnya. Setelah granul kering kemudian di ayak lagi dan ditambahkan bahan pelicin berupa Mg stearat dan Talk dicampur sampai homogen. Selanjutnya campuran tersebut dimasukan dalam hopper (corong alimentasi) dan dan dibuat tablet. Tablet yang sudah jadi kemudian akan mengalami kontrol kualititas seperti keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan tablet, waktu hancur tablet, daya serap tablet dan uji disolusi tablet.
Keseragman bobot dilakukan dengan menimbang satu persatu tablet sebanyak 20 buah pada neraca analitik kemudian dihitung purata (X) dan koefisien variasinya (CV). Untuk uji kekerasan tablet digunakan menggunakan alat Stokes-Monsanto Hardness caranya yaitu dengan meletakan tablet pada ujung alat dengan posisi horizontal. Kemudian knop diputar, pemutaran tablet dihentikan sampai tablet pecah atau hancur. Percobaan ini dilakukan sebanyak 5 kali dan dihitung harga puratanya.
Uji kekerasan tablet, pengujian kekerasan tablet menggunakan alat Stokes-Monsanto-Hardness Tester. Tablet yang diuji sebanyak 5 tablet. Satu per satu tablet diletakan pada ujung alat dengan posisi horizontal, kemudian knop diputar sehingga tablet tertekan, perputaran knop menunjukan beban yang menekan tablet, pemutaran dihentikan ketika tablet pecah. Bobot beban pada saat tablet pecah menunjukan kekerasan tablet. Kekerasan yang baik adalah 4-10 kg.
Uji kerapuhan tablet, cara melakukan uji ini dengan yaitu dengan membebasdebukan 20 tablet menggunakan aspirator. Setelah itu ditimbang seksama dengan neraca analitik kemudian dimasukan dalam friabilator. Uji ini dilakukan selama 4 menit atau seratus putaran. Setelah itu tablet dibebasdebukan lagi dan ditimbang.
Pada uji waktu hancur tablet, digunakan sebanyak lima tablet dan dimasukan kedalam alat uji waktu hancur (disentregration tester). Masing-masing tablet dimasukan kedalam tabung yang berbeda kemudian dimasukan ke dalam ke penanggas air dengan suhu 37 . Pengujian dilakukan hingga tablet mulai rapuh, kemudian dicatat waktunya yang digunakan sebagau waktu hancur tablet.
Uji disolusi (pelepasan) tablet, alat yang digunakan untuk pengujian waktu hancur adalah alat disolusi model USP XXII, alat ini menggunakan metode dayung. Sebanyak 6 tablet ditimbang satu per satu kemudian dimasukan ke dalam labu disolusi yang berbeda untuk tiap tablet, medium yang digunakan yaitu aquades sebanyak 1000 ml dan suhu percobaan yaitu 37°C dengan kecepatan pengadukan (perputaran dayung) 100 rpm, jarak antara dayung dan dasar labu adalah 2,5 cm. Jarak dayung bertujuan agar dayung tidak menyentuh tablet yang akan mengakibatkan rusaknya tablet. Pengujian dilakukan selama 60 menit dengan pengambilan sampel tiap 15 menit, sampel diambil sebanyak 5 mL. Setelah pegambilan sampel ditambahkan sebanyak 5 mL aquades kedalam labu disolusi agar volume medium dalam tabung tidak berkurang. Dari sampel yang telah diambil dilakukan pembacaan absorbansi (serapanya) pada spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 274 nm.
DATA HASIL PERCOBAAN
PENYIAPAN TAHAP PROSES
No. Kode
Tahapan Proses
Hasil
Catatan Pengamatan
Ttd
Pengawas
001.
Pencampuran awal:
Kecepatan mixer :
Manual
Lama pencampuran :
10 menit
002.
Granulasi:
Metode granulasi ...........
Basah
Jumlah bahan pengikat
20 ml = 2 gram
Lama granulasi
10 menit
003.
Pencampuran akhir:
Kecepatan mixer :
Manual
Lama pencampuran :
5 menit
004.
Penambletan (kompressi):
Posisi punch atas/ bawah :
0,4 cm
Diameter punch :
1 cm
Kecepatan kempa
20 tablet/menit
005.
Uji kecepatan alir campuran granul
12,5 g/dt
9,96 g/dt
8,33 g/dt
006.
Uji sudut diam campuran granul
32,01o
37,09o
36,05o
007.
Uji pengetapan campuran granul
-
-
-
KONTROL KUALITAS TABLET
No. Kode
Tahapan Pengujian
Hasil Pengujian
Persyaratan Standard
Memenuhi/tidak
001
Keseragaman bobot
488,8
535,4
521,2
CV<5%
Memenuhi
534,1
531,0
532,4
521,9
510,7
519,2
530,6
490,6
525,6
523,0
505,0
525,5
526,9
448,6
521,2
528,8
526,0
Rerata (x)
516,99
SD
20,72
CV (%)
4,008
002
Uji kekerasan
6,65
6,08
8,76
4-10 Kg
Memenuhi
10
9,97
Rerata (x)
8,292
SD
1,646
CV (%)
19,85
003
Uji kerapuhan
Sebelum
Sesudah
(%)
CV 1%
memenuhi
9,3147
9,2049
1,18
9,5350
9,4798
0,58
Rerata (x)
0,88
SD
0,42
CV (%)
47,73
004
Uji waktu hancur
Waktu (menit)
<15 menit
memenuhi
30:00
15:32
Rerata (x)
22,66
SD
10,38
CV (%)
0,458
006
Uji disolusi Tablet:
Waktu
Absorbansi
Kadar
(mg %)
5
-0,100
-0,114
10
-0,403
-1,361
20
0,143
0,886
30
0,192
1,087
60
0,413
1,997
λ maks
274 nm
Kurva baku
Y = 0,243 x – 0,07225
007
Penampakan Fisik
Ada
Tidak
Keterangan
Capping
Binding
Sticking
Motling
PERHITUNGAN
PENYIAPAN TAHAP PROSES
Uji Kecepatan Alir Granul
Berat granul = 25g c. Berat granul = 25g
Waktu alir = 2 dt Waktu alir = 3,0 dt
Kecepatan alir = 25g2,0dt = 12,50g/dt Kecepatan alir = 25g3,0dt =8,33g/dt
Berat granul = 25g
Waktu alir = 2,51 dt
Kecepatan alir = 25g2,51dt = 9,96g/dt
Uji Sudut Diam (ß)
c) h = 2,3cm r = 6,32cm tg ß = hr = 2,3cm6,32cm = 0,364 ß = 20,001o c) h = 2,3cm r = 6,32cm tg ß = hr = 2,3cm6,32cm = 0,364 ß = 20,001oa) h = 2cmr = 6,4cmtg ß = hr = 2cm6,4cm = 0,312ß = 17,328oa) h = 2cmr = 6,4cmtg ß = hr = 2cm6,4cm = 0,312ß = 17,328o b) h = 2,4cm r = 6,35cm tg ß = hr = 2,4cm6,35cm = 0,378 ß = 20,706o b) h = 2,4cm r = 6,35cm tg ß = hr = 2,4cm6,35cm = 0,378 ß = 20,706o
c) h = 2,3cm
r = 6,32cm
tg ß = hr
= 2,3cm6,32cm
= 0,364
ß = 20,001o
c) h = 2,3cm
r = 6,32cm
tg ß = hr
= 2,3cm6,32cm
= 0,364
ß = 20,001o
a) h = 2cm
r = 6,4cm
tg ß = hr
= 2cm6,4cm
= 0,312
ß = 17,328o
a) h = 2cm
r = 6,4cm
tg ß = hr
= 2cm6,4cm
= 0,312
ß = 17,328o
b) h = 2,4cm
r = 6,35cm
tg ß = hr
= 2,4cm6,35cm
= 0,378
ß = 20,706o
b) h = 2,4cm
r = 6,35cm
tg ß = hr
= 2,4cm6,35cm
= 0,378
ß = 20,706o
PERHITUNGAN KONTROL KUALITAS TABLET
x = xn = 10.339,9mg20 = 516,995mgSD = 20,72CV (%) = SDx100% = 20,72516,995100% = 4,008% * Persyaratan dipenuhi jika CV < 5%, jadi keseragaman bobot tablet di atas memenuhi persyaratan.x = xn = 10.339,9mg20 = 516,995mgSD = 20,72CV (%) = SDx100% = 20,72516,995100% = 4,008% * Persyaratan dipenuhi jika CV < 5%, jadi keseragaman bobot tablet di atas memenuhi persyaratan.Keseragaman Bobot (mg)
x = xn
= 10.339,9mg20
= 516,995mg
SD = 20,72
CV (%) = SDx100%
= 20,72516,995100%
= 4,008%
* Persyaratan dipenuhi jika CV < 5%, jadi keseragaman bobot tablet di atas memenuhi persyaratan.
x = xn
= 10.339,9mg20
= 516,995mg
SD = 20,72
CV (%) = SDx100%
= 20,72516,995100%
= 4,008%
* Persyaratan dipenuhi jika CV < 5%, jadi keseragaman bobot tablet di atas memenuhi persyaratan.
Tablet
Bobot (mg)
Tablet
Bobot (mg)
1
488,8
11
490,6
2
534,1
12
505,0
3
521,9
13
448,6
4
530,6
14
526,0
5
523,0
15
521,2
6
526,9
16
532,4
7
528,8
17
519,2
8
535,4
18
525,6
9
531,0
19
525,5
10
510,7
20
Ʃx
10.339,9
Uji Kekerasan
Tablet
Tekanan
(kg)
1
6,65
2
6,08
3
8,76
4
10,00
5
9,97
Kekerasan tablet = (x ± SD) = (8,292 ± 1,646) = 6,646 atau 9,938* Tablet dikatakan baik jika mempunyai kekerasan 4-10 kg. Jadi, kekerasan tablet di atas memenuhi persyaratan Kekerasan tablet = (x ± SD) = (8,292 ± 1,646) = 6,646 atau 9,938* Tablet dikatakan baik jika mempunyai kekerasan 4-10 kg. Jadi, kekerasan tablet di atas memenuhi persyaratan x = 8,292
Kekerasan tablet = (x ± SD)
= (8,292 ± 1,646)
= 6,646 atau 9,938
* Tablet dikatakan baik jika mempunyai kekerasan 4-10 kg. Jadi, kekerasan tablet di atas memenuhi persyaratan
Kekerasan tablet = (x ± SD)
= (8,292 ± 1,646)
= 6,646 atau 9,938
* Tablet dikatakan baik jika mempunyai kekerasan 4-10 kg. Jadi, kekerasan tablet di atas memenuhi persyaratan
SD = 1,646
CV = SDx x 100%
= 1,6468,292 x 100%
= 19,85%
Uji Kerapuhan
Tablet
Sebelum (g)
x = 0,88% SD = 0,42 CV (%) = SDx = 0,420,88 x 100% = 47,73% * Tablet dikatakan baik jika mempunyai kerapuhan kurang dari 1 %. Jadi, kerapuhan tablet di atas memenuhi persyaratan. x = 0,88% SD = 0,42 CV (%) = SDx = 0,420,88 x 100% = 47,73% * Tablet dikatakan baik jika mempunyai kerapuhan kurang dari 1 %. Jadi, kerapuhan tablet di atas memenuhi persyaratan. Sesudah (g)
x = 0,88%
SD = 0,42
CV (%) = SDx
= 0,420,88 x 100%
= 47,73%
* Tablet dikatakan baik jika mempunyai kerapuhan kurang dari 1 %. Jadi, kerapuhan tablet di atas memenuhi persyaratan.
x = 0,88%
SD = 0,42
CV (%) = SDx
= 0,420,88 x 100%
= 47,73%
* Tablet dikatakan baik jika mempunyai kerapuhan kurang dari 1 %. Jadi, kerapuhan tablet di atas memenuhi persyaratan.
a
9,3147
9,2049
b
9,5350
9,4798
Kerapuhan = Bobot Sebelum-(Bobot Sesudah)(Bobot Sebelum) X 100%
Kerapuhan = 9,3147g-(9,2049g)(9,3147g) X 100%
= 1,18%
Kerapuhan = 9,5350g-(9,4798g)(9,5350g) X 100%
= 0,58%
SD = 10,38CV = SDx100% = 10,3822,66 = 45,81%SD = 10,38CV = SDx100% = 10,3822,66 = 45,81%Uji Waktu Hancur
SD = 10,38
CV = SDx100%
= 10,3822,66
= 45,81%
SD = 10,38
CV = SDx100%
= 10,3822,66
= 45,81%
Tablet
Waktu Hancur (menit)
a
30:00
b
15:32
x
22;66
Uji Disolusi
Tablet
Menit ke-
Absorbansi
a
5
-0,100
10
Rata-rata absorbansiMenit ke-Absorbansi 5-0,100 10-0,403 15-0,154 250,143 300,192 600,413Kurva Baku : y = 0,243x – 0,07225Faktor pengenceran = 1Rata-rata absorbansiMenit ke-Absorbansi 5-0,100 10-0,403 15-0,154 250,143 300,192 600,413Kurva Baku : y = 0,243x – 0,07225Faktor pengenceran = 1-0,430
Rata-rata absorbansi
Menit ke-
Absorbansi
5
-0,100
10
-0,403
15
-0,154
25
0,143
30
0,192
60
0,413
Kurva Baku : y = 0,243x – 0,07225
Faktor pengenceran = 1
Rata-rata absorbansi
Menit ke-
Absorbansi
5
-0,100
10
-0,403
15
-0,154
25
0,143
30
0,192
60
0,413
Kurva Baku : y = 0,243x – 0,07225
Faktor pengenceran = 1
15
0,460
25
0,111
30
0,234
60
0,469
b
5
-0,100
10
-0,350
15
0,001
25
0,193
30
0,141
60
0,365
c
5
-0,100
10
-0,430
15
0,001
25
0,125
30
0,201
60
0,404
Menit ke– 5 Faktor terkoreksi = Vambil x kadarVdisolusi x F. terkoreksi sblm
y = bx + a = 5 ml x 01000ml + 0%
y = 0,243x – 0,07225 = 0%
-0,100 = 0,243x – 0,07225 Kadar terkoreksi = Kadar + Faktor terkoreksi
-0,02775 = 0,243x = 0,114 + 0
x = -0,114 = 0,114%
Kadar = 0,114 mg/100mL x 1000mL
%Terdisolusi = Kadar TerkoreksiKadar Teoritis x 100%
Kadar Teoritis = 516,995 mg520,180 x 100% = 99,388%
%Terdisolusi = 0,114%99,388% x 100% = 0,115%
Menit ke– 10 Faktor terkoreksi = Vambil x kadarVdisolusi x F. terkoreksi sblm
y = bx + a = 5 ml x 0,1141000ml + 0%
y = 0,243x – 0,07225 = 5,7 x 10-3%
-0,403 = 0,243x – 0,07225 Kadar terkoreksi = Kadar + Faktor terkoreksi
-0,33075 = 0,243x = 1,361 + 5,7 x 10-4%
x = -1,361 = 1,3616%
Kadar = 1,361mg/100mL x 1000mL
= 13,61 mg
%Terdisolusi = 1,3616%99,388% x 100% = 1,37%
Menit ke– 15 Faktor terkoreksi = Vambil x kadarVdisolusi x F. terkoreksi sblm
y = bx + a = 5 ml x 1,3611000ml + 5,7 x 10-3%
y = 0,243x – 0,07225 = 0,0125%
-0,154 = 0,243x – 0,07225 Kadar terkoreksi = Kadar + Faktor terkoreksi
-0,08175 = 0,243x = 0,336 + 0,0125%
x = -0,336 = 0,348%
Kadar = 0,336mg/100mL x 1000mL
= 3,36 mg
%Terdisolusi = 0,348%99,388% x 100% = 0,350%
Menit ke– 25 Faktor terkoreksi = Vambil x kadarVdisolusi x F. terkoreksi sblm
y = bx + a = 5 ml x 0,3361000ml + 0,0125%%
y = 0,243x – 0,07225 = 0,0142%
0,143 = 0,243x – 0,07225 Kadar terkoreksi = Kadar + Faktor terkoreksi
0,21525 = 0,243x = 0,886 + 0,0142%
x = 0,886 = 0,900%
Kadar = 0,886mg/100mL x 1000mL
= 8,86 mg
%Terdisolusi = 0,900%99,388% x 100% = 0,905%
Menit ke– 30 Faktor terkoreksi = Vambil x kadarVdisolusi x F. terkoreksi sblm
y = bx + a = 5 ml x 0,8861000ml + 0,0142%
y = 0,243x – 0,07225 = 0,0186%
0,192 = 0,243x – 0,07225 Kadar terkoreksi = Kadar + Faktor terkoreksi
0,26425 = 0,243x = 1,087+ 0,0186%
x = 1,087 = 1,106%
Kadar = 1,087mg/100mL x 1000mL
= 10,87 mg
%Terdisolusi = 1,106%99,388% x 100% = 1,113%
Menit ke– 60 Faktor terkoreksi = Vambil x kadarVdisolusi x F. terkoreksi sblm
y = bx + a = 5 ml x 1,0871000ml + 0,0186%
y = 0,243x – 0,07225 = 0,024%
0,413 = 0,243x – 0,07225 Kadar terkoreksi = Kadar + Faktor terkoreksi
0,48525 = 0,243x = 1,087+ 0,024%
x = 1, ,997 = 1,111%
Kadar = 1,087mg/100mL x 1000mL
= 10,87 mg
%Terdisolusi = 1,111%99,388% x 100% = 1,118%
Persentase DE60
DE60 = Luas bidang ALuas bidang (A+B)100%Luas bidang A = 0+0,11525-0 =0,2875 0,115+1,37210-5=3,7125 1,37+0,35215-10=4,3000 0,35+0,905220-15=3,1375 0,905+1,113230-20=10,0900 1,113+1,118260-30=33,4650 ΣLuas bidang A=54,992 mg.menit DE60 = Luas bidang ALuas bidang (A+B)100%Luas bidang A = 0+0,11525-0 =0,2875 0,115+1,37210-5=3,7125 1,37+0,35215-10=4,3000 0,35+0,905220-15=3,1375 0,905+1,113230-20=10,0900 1,113+1,118260-30=33,4650 ΣLuas bidang A=54,992 mg.menit
DE60 = Luas bidang ALuas bidang (A+B)100%
Luas bidang A =
0+0,11525-0 =0,2875
0,115+1,37210-5=3,7125
1,37+0,35215-10=4,3000
0,35+0,905220-15=3,1375
0,905+1,113230-20=10,0900
1,113+1,118260-30=33,4650
ΣLuas bidang A=54,992 mg.menit
DE60 = Luas bidang ALuas bidang (A+B)100%
Luas bidang A =
0+0,11525-0 =0,2875
0,115+1,37210-5=3,7125
1,37+0,35215-10=4,3000
0,35+0,905220-15=3,1375
0,905+1,113230-20=10,0900
1,113+1,118260-30=33,4650
ΣLuas bidang A=54,992 mg.menit
500 mg499,883 mg6=6,001mgLuas A+B =6,001mg x 60menit =360,084mg.menit DE60 = 54,992mg.menit360,084mg.menit100% =15,272% 500 mg499,883 mg6=6,001mgLuas A+B =6,001mg x 60menit =360,084mg.menit DE60 = 54,992mg.menit360,084mg.menit100% =15,272%
500 mg499,883 mg6=6,001mg
Luas A+B =6,001mg x 60menit
=360,084mg.menit
DE60 = 54,992mg.menit360,084mg.menit100%
=15,272%
500 mg499,883 mg6=6,001mg
Luas A+B =6,001mg x 60menit
=360,084mg.menit
DE60 = 54,992mg.menit360,084mg.menit100%
=15,272%
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang formulasi sediaan tablet dan kontrol kualitasnya ini, praktikan melakukan pembuatan tablet yang terdiri dari pencampuran, granulasi dan pengempaan tablet. Tablet adalah sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam tabung pipih atau serkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis bahan obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
Dalam pembuatan tablet, faktor-faktor dalam pembuatannya seperti pencampuran, granulasi dan pengempaan dapat mempengaruhi keseragaman kandungan, ketersediaan hayati dan stabilitas sediannya, oleh karena itu akan dilakukan uji terhadap parameter-parameter tersebut untuk mengontrol kualitas akhir tablet. Selain itu juga dilakukan kontrol kualitas bahan baku, pemeriksaan homogenitas dan pengamatan kualitas granul seperti sifat alir, kandungan air dan kompresibilitas.
Beberapa problem yang sering muncul pada pembuatan tablet yaitu Capping (lapisan bagian bawah/atas tablet terbelah), binding (melekatnya grabul pada matrik saat dikempa), sticking (melekatnya granul pada stempel saat dikempa) dan mottling (warna tablet tidak merata). Maka diperlukan bahan tambahan (Adjuvan) untuk mencegah atau meminimalisir problem tersebut, bahan tambahan yang diperlukan diantaranya zat pengisi, zat pengikat, zat penghancur dan zat pelicin. Zat pengisi dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet, zat pengikat dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak dan dapat merekat, zat penghancur, agar tablet dapat hancur dalam perut dan zat pelicin, agar tablet tidak lekat pada cetakan. Semua zat tersebut serta zat berkhasiat dibuat granul (butiran kasar) kecuali zat pelicin, karena serbuk yang halus tidak dapat mengisi cetakan tablet dengan baik dan mudah mengalir mengisi cetakan serta menjaga agar tablet tidak retak.
Dalam praktikum ini sebanyak 200 tablet dengan bobot rata-rata tiap tabletnya 500 mg/tablet dibuat dengan metode granulasi basah. Zat aktif yang terkandung dalam tablet adalah Natrium Diklofenak. Bahan tambahan yang digunakan adalah avicel, laktosa, mucilago amili, talk dan magnesium stearat.
Metode granulasi basah dilakukan dengan membasahi serbuk hingga menjadi massa lembab lalu diayak menjadi granul, dan kemudian dikeringkan. Perekatan granulasi dengan pengayakan kering ditambahkan lubrikan dan pemcampuran hingga pembentukan tablet dengan kempa. Pengeringan granul dilakukan dengan menggunakan FBD (fluid bed dryer) selama 10 menit yang juga bertujuan untuk memperbaiki sifat alir granul.
Sebagai bahan pengikat digunakan mucilago amili, bahan pengikat dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak dan dapat melekat. Mucilago yang baik adalah yang berbentuk kental, jernih, semua partikel larut/terdistribusi homogen dalam mucilago, seperti massa lem. Dalam pembuatan tablet, bahan pengikat ditambahkan sedikit demi sedikit agar massa granul yang terbentuk tidak terlalu keras atau terlalu lembek. Massa granul yang terlalu keras menyebabkan waktu hancur tablet menjadi semakin lama, sedangkan apabila terlalu lembek akan menempel pada cetakan ketika dicetak. Volume penambahan pengikat yang digunakan adalah 20 mL, volume ini digunakan untuk menentukan bobot bahan pengisi yang akan ditambahkan agar tercapai bobot tablet yang dikehendaki.
Bahan pengisi yang digunakan adalah laktosa, berfungsi untuk memperbesar volume tablet. Bahan penghancur yang digunakan adalah avicel 102, berfungsi agar tablet dapat hancur dalam tubuh sesuai waktu yang ditentukan. Bahan pelicin yang digunakan adalah Talk : Mg stearat (9:1) 4% berfungsi agar tablet tidak melekat pada cetakan, selain itu digunakan untuk memperbaiki sifat alir granul.
Tahap terakhir dilakukan uji kontrol kualitas tablet yang telah dibuat. Kontrol ini meliputi perlakuan fisika dan kimia. Uji fisika meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur. Uji keseragaman bobot, tujuannya agar tidak ada tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot yang telah ditentukan. Keseragaman bobot berdasarkan hasil penimbangan 516,99 mg dan hasil perhitungan CV pada uji keseragaman bobot adalah 4,008 dimana <5% (syarat keberterimaan CV <5%), sehingga memenuhi persyaratan standar. Tetapi jika dilihat dari standar Farmakope Indonesia, bobot tablet dengan >300 mg penyimpangan bobot rata-rata 5% dan 10%. Pada tablet yang kami buat, tidak memenuhi syarat farmakope. Hal ini dikarenakan tidak rata penyebaran granulnya saat di kempa dan juga bahan pengikat yang terlalu banyak.
Uji kekerasan tablet, tujuannya untuk mengetahui kekerasan tablet yang nantinya akan mempengaruhi pada proses disolusi obat didalam tubuh. Jika tablet terlalu keras maka akan berpengaruh pada waktu hancurnya. Secara teori, tablet dikatakan memiliki kekerasan yang baik jika kekerasannya antara 4-10 kg. Pada percobaan ini, 5 tablet yang kami buat memperoleh rata-rata kekerasan yaitu 8,292 kg, artinya tablet ini memenuhi syarat standar.
Uji kerapuhan, tujuannya untuk mengetahui ketahanan obat terhadap benturan/beban yang diberikan dimana dapat mempengaruhi pada saat proses distribusi obat. Secara teori, untuk kerapuhan yang baik yaitu <1%. Dari hasil percobaan, kerapuhan tablet kami yaitu 0,42,dapat dikatakan bahwa tablet telah memenuhi syarat keberterimaan standar tablet.
Uji waktu hancur tablet berhubungan dengan waktu hancur obat ketika didalam tubuh sehingga siap untuk di absorbsi. Secara teori, waktu hancur tablet didalam tubuh harus <15 menit. Karena apabila terlalu lama waktu hancur dari sebuah tablet, akan melambatkan absorbsi dan efek yang dibawa oleh tablet tersebut. Hasil diperoleh waktu hancur rata-rata lebih dari 15 menit, artinya tablet yang kami buat tidak memenuhi standar tablet. Hal tersebut bias disebabkan kelebihan dalam menambahkan zat pengikat.
Uji disolusi (pelepasan) dilakukan untuk mengetahui kadar obat yang terlepas pada waktu tertentu. Persyaratan standar pada uji disolusi adalah pada waktu 30 menit kadar obat yang terdisolusi >80% dari kadar awal. Pada hasil yang didapatkan pada menit ke-30 % terdisolusi adalah 1,113%. Hasil yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan.
Parameter lain yang digunakan untuk menyatakan uji disolusi adalah DE yang menyatakan perbandingan antara AUC (luas daerah di bawah kurva) kecepatan pelarutan dan daerah pada waktu yang sama menggambarkan 100% obat terlarut dalam medium. Hasil DE lebih sering digunakan karena mampu menggambarkan seluruh proses yang terjadi. Nilai DE dengan maksimal waktu 60 menit dari tablet percobaan adalah sebesar 15,272%. Artinya bahwa dalam waktu 60 menit kadar zat aktif Na diclofenak yang dilepas didalam tubuh sebesar 15,272%. Secara teoritis, DE yang baik apabila memiliki nilai %terdisolusi-nya sebesar 70%. Artinya, tablet yang kami buat masih jauh untuk dikatakan baik.
Secara tampilan fisik, tablet yang kami buat tidak mengalami capping (terbelah), binding (melekat pada dindin matriks), dan sticking (melekat pada stampel) serta mottling (warna tidak merata). Tablet yang kami buat berbentuk bulat dan berwarna putih karena tidak ada penambahan bahan pewarna (coloring agent) dan bahan yang digunakan tidak berwarna, sehingga kami tidak mengetahui secara pasti apakah zat aktiv dan bahan tambahan telah homogeny karena tidak adanya indikator warna yang menunjukan homogenitas dari granul yang akan dicetak menjadi tablet.
KESIMPULAN
Metode pembuatan tablet dilakukan dengan granulasi basah.
Zat aktif yang digunakan adalah natrium diklofenak. Zat tambahan yang digunakan yaitu avicel, laktosa, mucilago amili, dan talk serta mg stearat.
Secara fisik, tablet tidak mengalami kecacatan (tidak capping, binding, dan sticking).
Hasil uji kontrol kualitas, tablet masih belum memenuhi persyaratan standar sehingga tablet ini tidak dapat digunakan pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Anief,Moh. 2012. Farmasetika. Yogyakarta. UGM Press
Ansel. 2013. Bentuk Sediaan Farmasetis dan Sistem Penghataran Obat. Jakarta. EGC
Kurniawan,dkk. 2009.Teknologi Sediaan Farmasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Syamsuni,H.A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta. EGC
Voight, Rudolf. 1995. Buku Pelajaran Tekhnologi Farmasi. Yogyakarta. UGM Press.