LAPORAN INTERPRETASI CITRA FOTO UDARA SECARA MANUAL Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penginderaan auh !ang Di"ina Oleh #a$ak Pur%ant& S'$d( M'si
Oleh) Talita Ok*ianti +,-./+0+0-10 O22ering K
UNI3ERSITAS NE4ERI MALAN4 FAKULTAS ILMU SOSIAL URUSAN 4EO4RAFI PRO4RAM STUDI S+ PENDIDIKAN 4EO4RAFI Okt&"er( /-+5
LAPORAN INTERPRETASI CITRA FOTO UDARA SECARA MANUAL
#A# I PENDA6ULUAN A' Latar #elakang Pengindraan jauh adalah salah satu mata kuliah yang menarik.
Disini juga dipelajari cara interpretasi Citra digital dan citra foto udara. Hal tersebut untuk lebih memudahkan dalam pembelajaran, pemahaman, dan fungsi praktis. Keterampilan interpretasi citra dibutuhkan sebagai salah satu cara mengetahui kondisi suatu wilayah tanpa harus observasi langsung pada wilayah tersebut. Citra foto udara tidak mudah dipahami tanpa adanya interpretasi citra. Pada praktikum sebelumnya, interpretasi citra digital dilakukan memlalui google earth. ntuk praktikum ini dilakukan dengan melalui foto udara. !oto udara "citra# ini dihasilkan dari pemotretan satelit. $ni merupakan foto yang sulit untuk dipahami tanpa analisa terlebih dahulu. %lat yang digunakan dalam interpretasi ini menggunakan kertas mika. Dengan bantuan stereoskop ini akan nampak dalam bentuk tiga dimensi dari citra yang diamati sehingga bentuk&bentuk lahan dapat diketahui lebih jelas, berbeda jika menganalisis foto udara "citra# hanya dengan menggunakan mata telanjang akan sulit. #' Tu7uan '. (ahasiswa dapat menggunakan stereoskop ). (ahasiswa dapat mengkaji unsur objek berdasarkan interpretasi
#A# II KAIAN PUSTAKA A' Dasar Te&ri
Penginderaan jauh ialah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji. Hasil interaksi antara tenaga objek direkam oleh sensor. Perekamannya dilakukan dengan menggunakan kamera atau alat perekam lainnya. Hasil rekaman ini disebut dengan data penginderaan jauh. Data harus diterjemahkan menjadi informasi tentang objek, gejala atau daerah yang di interpretasi. $nterpretasi Citra merupakan satu perbuatan untuk mengkaji foto udara "Citra foto# maupun Citra non foto "satelit# dengan maksud untuk memperoleh mengidentifikasi objek atau arti penting objek yang tergambar
pada
Citra
tersebut
"simonett
dalam
*utanto
dalam
Purwanto,)+')#. *ecara sederhana interpretasi dapat diartikan satu proses memaknai informasi dalam foto maupun satelit. anpa mengenali identitas dan jenis objek yang tergambar pada objek yang tergambar pada Citra, tidak mungkin dilakukan analisis terhadap satu masalah yang akan diteliti. ehnik interpretasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara visual "manual# maupun digital "komputerisasi#. Cara -isual merupakan cara
interpretasi
dengan
cara
mengenali
objek
secara
langsung
menggunakan pancar indera. %lat bantu yang digunakan dapat berupa stereoskop, komputer, maupun plastik dan spidol transparan. *edangkan interpretasi secara digital dilakukan dengan menggunakan aplikasi software seperti /0 (apper, 1-$, /D%* $maging dan $lwis. Di dalam interpretasi Citra atau foto secara umum ada 2 "empat# rangkaian kegiatan yang diperlukan yaitu deteksi, identifikasi, klasifikasi dan analisis. Deteksi merupakan tahap awal dalam interpretasi yaitu pengamatan atas ada atau tidaknya satu objek pada Citra. Keterangan yang diperoleh dalam tahap ini masih bersifat umum. $dentifikasi yaitu kegiatan untuk mencirikan objek yang telah dideteksi dengan menggunakan keterangan yang cukup, misalnya berdasarkan ukuran, bentuk, letak dan sebagainya. Keterangan yang diperoleh dalam tahap ini lebih rinci dibandingkan dengan deteksi. ahap klasifikasi, pada tahap ini objek0objek yang memiliki ciri atau kenampakan yang sama diklasifikasikan sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan. ahap terakhir adalah analisis, pada rahap inidata yang didapat bersifat lebih rinci dan ti "3in4 dan *imonet, '567#. Proses penalaran dalam interpretasi bersifat objektif, kewajaran, rasional karena objek permukaan bumi memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Di dalam proses interpretasi terdapat unsur interpretasi yaitu rona atau warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs dan asosiasi. Proses interpretasi '. /ona dan warna /ona "tone8Color tone8grey# ialah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek Citra. /ona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi objek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang disebut sinar putih, yaitu spektrum dengan panjang gelombang "+,20+,6# 9m. Contoh penegenalan objek berdasarkan rona yaitu air tampak dengan rona gelap pada foto pankromatik. (eskipun demikian, air tampak cerah bila dangkal, deras alirannya, keruh atau gabungan diantaranya. :arna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. sebagai contoh objek tampak biru, hijau, atau merah bila ia hanya memantulkan salah satu spektrum dengan panjang gelombang ""+,20+,6# 9m. 1amun jika komposisi :arna digabungkan maka akan membentuk foto udara maupun Citra berwarna sesuai dengan karakter spektrum. ). ;entuk ;entuk merupakan kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka satu objek "3o, '567 dalam *utanto,'552 dalam Purwanto, )+'2#. ;entuk merupakan atribut yang jelas sehingga banyak objek banyak dikenali berdasarkan bentuknya saja. Contoh pengenalan objek berdasarkan bentuk yaitu gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf $, 3, dan atau berbentuk empat persegi panjang. <. kuran kuran ialah atribut objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi, lereng dan volume.karena ukuran objek pada Citra merupakan
fungsi skala, maka di dalam memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi Citra harus selalu diingat skalanya. 2. ekstur ekstur ialah frekuensi perubahan rona pada Citra "3illesand dan kiefer, '565# atau pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual "stes dan *imonett, '56=#. ekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus seperti beledu dan belang0belang. Contoh pengenalan objek berdsarkan tekstur yaitu hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, semak bertekstur halus. =. Pola Pola atau susunan keuangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek yang bentukan manusia dan bagibebrapa objek alamiah. Contoh pemukiman di kota, permukiman di kota umumnya memiliki pola teratur untuk kawasan perumahan yaitu rumah dengan ukuran dan jarak yang seragam, masing0masing menghadap ke jalan. *elain itu juga ada permukimanyang memiliki pola tidak teratur dengan arah dan ukuran tidak seragam. Permukiman ini umumnya berkembang pada kawasan permukiman yang tidak direncanakan. 7. ;ayangan ;ayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada pada daerah gelap. >bjek atau gejala yang terletak di daerah bayangan pada umumnya tidak tampak sama sekali atau kadang0kadang tampak samar0samar. Contoh cerobong asap, menara, gedung yang dipasang tinggi lebih tampak banyangannya. 6. Ketinggian Ketinggian merupakan salah satu unsur yang dipertimbangkan dalam interpretasi foto udara. Ketinggian umumnya dapat dilihat dalam foto udara atau Citra skala besar yang menggambarkan objek lebih detil. *elain itu pengenalan objek yang memiliki ketinggian dapat diketahui dari bayangan objek. *ehingga antara unsur bayangan dengan ketinggian dalam interpretasi tidak dapat dipisahkan. ?. *itus *itus bukan ciri objek secara langsung, melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. *itus diartikan dengan berbagai makna oleh berbagai pakar salah satunya yaitu letak suatu objek terhadap objek
lain disekitarnya "stes dan *imonett, '56=#. Contoh situs pemukiman memanjang tepi jalan, sungai dan lahan pertanian. 5. %sosiasi %sosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antar objek yang satu dengan objek yang lain. Karena adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu objek pada Citra sering merupakan petunjuk bagi adanya objek lain. Contoh bandara berasosiasi dengan pesawat, landasan pacu, apron dan sebaginya "*utanto '552# #A# III METODOLO4I A' Alat dan "ahan %lat @ *terioskop Cermin dan spidol >HP ;ahan @ Hasil Citra, $solasi, (ika transparan #' Langkah Ker7a Cara menggunakan stereoskop cermin a. (enyiapkan stereokop yang akan digunakan untuk mengamati Citra b. (eniadakan hasil Citra yang akan menjadi objek yang akan diamati
c. d. e. f. g.
dan memiliki tampalan sebesar 7+ A emukan daerah tampalan dari kedua foto ;eri tanda pada kenampakan yang sama 3etakkan kedua foto udara itu disebelah kanan dan kiri 3ihatlah menggunakan stereoskop Beser foto udara tersebut hingga daerah yang bertampalan menjadi
satu pada stereoskop dan tampak jelas Cara $nterpretasi objek a. $dentifikasi = atau lebih objek penutup8penggunaan lahan b. Delineasi objek tersebut dengan menggunakan stereoskop cermin c. eruskan delineasi dengan visual manual.
Da2tar Pustaka Purwanto, )+'). Penginderaan Jauh Teori dan Aplikasinya. (alang @
;ahan %jar