LAPORAN KASUS CA BULI Dan CKD
Oleh: Oktavianus Prayitno H1A1!"#
Pe$%i$%in&: 'r( Suhar)en'ro* S+(U
DALA, RAN-KA ,.N-IKU/I K.PANI/.RAAN KLINIK ,AD0A BA-IANS,2 BA-IANS ,2 B.DAH 2AKUL/ 2AKUL/AS AS K.DOK/.RAN K.DO K/.RAN UNI3.RSI/AS ,A/ARA,RS ,A/ARA,RSUP UP N/B !1#
BAB I LAPORAN KASUS A( ID.N/I/AS PASI.N Nama Umur
: Ny.H : 59 tahun
Jenis Kelamin
: Wanita
Alamat
: Pancor, Selong, KLU
Peer!aan
: Petani
Suu
: Sasa
Agama #anggal $%S
: "slam : && 'esem(er &)*+
#anggal Pemerisaan
: &9 'esem(er &)*+
B( ANA,N.SIS : uang air ecil (ercam-ur arah a( Keluhan Uta$a %( Ri4ayat Penyakit Sekaran& :
Pasien mengeluhan (uang air ecil yang (ercam-ur arah se!a urang le(ih se!a & minggu yang lalu, selain AK (ercam-ur arah -asien !uga mengeluhan aanya nyeri an rasa yang tia nyaman -aa -erut (agian (a/ah, nyeri irasaan teraang se-erti iremas0remas, nyeri irasaan men!alar e -unggung. Nyeri yang irasaan hilang tim(ul. Selain itu, -asien mengeluhan sesa, sesa yang ialami -asien suah cuu- lama, -asien tia uat melauan ati1itas (erat, -asien !uga sem-at mual an muntah (erisi maanan, menyangal aanya emam. Na2su maan -asien (erurang, selama * (ulan terahir, -asien mengau A alam (atas normal, 2reuensi AK 305 ali4hari, engan 1olume urang ari gelas setia- ali (uang air ecil, /arna merah segar, -asien !uga ieluhan tia mam-u menahan encingnya. 5( Ri4ayat Penyakit Dahulu:
Pasien se(elumnya tia memilii eluhan seru-a. %i/ayat AK (ercam-ur arah 607, ri/ayat (atu lama 607, # 607, ri/ayat -enyait saluran cerna ronis 607, ri/ayat -enyait hi-ertensi 687, ia(etes 607, -enyait !antung 607,an asma 607. '( Ri4ayat Penyakit Keluar&a: Pasien mengataan (ah/a ieluarganya tia aa yang mengalami hal yang seru-a se-erti -asien, ri/ayat -enyait hi-ertensi 607, ia(etes 607, -enyait !antung 607, -enyait eganasan 607 e( Ri4ayat Pen&o%atan:
Se(elumnya -asien -ernah ira/at i %SU' KLU selama & hari emuian iru!u e %SU' Pro1insi N# engan iagnosis ross Hematuria ec Sus-e #umor uli0(uli. 6(
Ri4ayat Aler&i
Pasien mengataan tia mem-unyai alergi terhaa- o(ato(atan an maanan tertentu. &( Ri4ayat Sosial
Pasien saat ini suah tia (eer!a, se(elumnya -asien (eer!a se(agai -etani. Jarang mengonsumsi (uah an sayur, an rutin mengonsumsi o-i setia- -agi.
C( P.,.RIKSAAN 2ISIK I( Status -eneralis Keaaan umum : Seang Kesaaran4;S : ;om-osmentis4<3=5$+ #ana =ital #' : *+)49) mmHg Nai : >&?4menit, irama teratur, uat angat %es-irasi :@&?4menit Suhu :@ B; II( Pe$eriksaan 2isik U$u$ 1( Ke+ala 7 leher Ins+eksi Ke-ala : Normoche-ali, ram(ut normal, tia tera(a (en!olan •
•
• • • •
$ata
: Kon!ungti1a -al-e(ra anemis 848, sclera iteri 040, re2le -u-il 848,
-u-il (ulat isoor Wa!ah : es-resi nam-a esaitan #elinga : e2ormitas 607, otore 607, massa 607, tana -eraangan 607 Hiung : e2ormitas 607, rinore 607, e1iasi se-tum 607,seret 607 $ulut : Sianosis (i(ir 607, stomatitis 607, liah -ucat, atro-i -a-il liah 607,
tonsil hi-eremis 607 #*0#*, aries gigi 607. Leher : $assa 607, -em(esaran tiroi 607, -em(engaan su(mai(ula 607. • Pal+asi Ke-ala : $assa 607 • $ata : 'alam (atas normal • #elinga : $assa 607 • Hiung : 'alam (atas notmal • Leher :$assa 607, -em(esaran tiroi 607, -em(engaan su(mai(ula607. • ( /horaks "ns-esi : eraan ining aa -aa -erna-asan simetris, retrasi 607, ti-e •
•
•
•
-erna-asan thoraoa(ominal. Pal-asi : Pengem(angan ining aa -aa -erna-asan simetris, nyeri tean 607, re-itasi 607. "ctus coris tera(a -aa ";S = micla1icula sinistra. Perusi : Pulmo : Sonor -aa seluruh la-ang -aru iri an anan. Ausultasi: Pulmo : =esiuler, -aa (agian (a/ah -aru menurun 8484848, roni 0404040,
/heeCing 0404040 ;or : S*S& tunggal reguler, murmur 607, gallo- 60 7 8( A%'o$en "ns-esi: istensi 687 -aa (agian su-ra-u(is, hematom 607, hi-eremis 607, lua •
• •
(eas o-erasi 607, massa 687, darm contour 607, darmsteifung 607. Ausultasi: ising usus 687 esan normal , $etallic soun 607. Perusi: tim-ani, meteorismus 607 Pal-asi: massa 687 region su-ra-u(is, nyeri tean 687 terutama -aa region
Su-ra-u(is "( .9tre$itas Aral hangat 687 -aa eua tela-a tangan an ai <ema 607 -aa eua tela-a ai an tangan III( Status Uro&enital Dlan an ;=A: • "ns-es: massa 60407 emerahan 60407 Pal-asi: nyeri tean 607, nyeri eto ;=A 60407, massa 60407
Su-ra-u(is : massa687 -aat, (eruuran 3 ? 5 cm, nyeri tean 687 D( R.SU,. Pasien /anita, 59 thn, atang engan eluhan utama AK yang (ercam-ur arah,
isertai nyeri -aa -erut yang men!alar e -inggang, serta -erut (agian (a/ah yang terlihat mem(esar. A alam (atas normal. Paa -emerisaan 2isi ia-atan 1ital sign 6hi-ertensi grae *, an tai-neu7. Paa -emerisaan status loalis i regio su-ra-u(is ia-atan aanya tera(a massa an nyeri tean. . .( ASS.S,.N/ 'iagnosis Ker!a • 0 #umor uli Sus-e $alignancy 0 Hirone2rosis ilateral 8 ;K' 'i22erential 'iagnosis • 0 #umor in!al 0
Darah Len&ka+
Hasil
Nilai Nor$al
H
1!*1
L: *@,)0*>,) g4L
%;
8*==
L: 3,50 5,5 6*)E+4uL7
H;#
&>,9
L: 3),)05),) 6F7
$;=
>*,3
>&,)09&,) 62L7
istensi,
$;H
&>,5
&,)0@*,) 6-g7
$;H;
@3,9
@&,)0 @,) 6g4L7
W;
8*8
3,)0 **,) 6*)E@4uL7
PL#
&3
*5)03)) 6F7
#
@G))GG
*0+ menit
;#
+G)GG
*5 menit
Ki$ia Klinik
Hasil
'S
*3)
*+)mgF
Ureum
1>=
*)05) mgF
Kreatinin
1=
LI ),90*,@ mgF
S#
*
3) U4L
SP#
*9
3* U4L
Al(umin
@,5
@,505,)
US-:
Nilai Nor$al
Hasil: ? Hirone2rosis (ilateral gr "" an
Hiroureter (ilateral, curiga engan elainan -arenim renal i2us (ilateral. 0$assa (uli 6Soli, uuran 5,> ? +,9 ? ,* cm7 0<2usi Pleura ilateral PRO-NOSIS
'u(ia a $alam KI.:
/U,OR BULI?BULI
Defnisi: Tumor Buli-Buli atau juga bisa disebut tumor vesika urinaria (kandung kemih) merupakan keganasan kedua setelah karsinoma prostat. Tumor ini dua kali lebih banyak mengenai laki-laki daripada wanita. Anatomi: Kandung kemih dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu : - pitelium, bagian transisional dari epitel yang menjadi asal datangnya sel kanker.
-!amina propria, lapisan yang terletak di bawah epitelium. - "tot detrusor, lapisan otot yang tebal dan dalam terdiri dari lapisanlapisan otot halus yang tebal yang membentuk lapisan dinding otot kantung kemih. - #aringan perivesikal lembut, lapisan terluar yang terdiri dari lemak, jaringan-jaringan, dan pembuluh darah.
Buli-buli
sendiri terdiri
dari $ lapis otot detrusor yang saling beranyaman. %i bagian dalam adalah otot longitudinal, di tengah otot sirkuler, dan yang terluar otot longitudinal. &ukosa buli-buli terdiri atas sel-sel transisional yang sama seperti pada mukosa-mukosa pada pelvis renalis, ureter, dan uretra posterior. 'ada dasar buli-buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum buli-buli.
Perjalanan Penyakit: Karsinoma buli-buli yang masih dini merupakan tumor supersial. Tumor ini lama kelamaan dapat mengadakan inltrasi ke lamina propria, otot, dan lemak perivesika yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitarnya. %i samping itu tumor dapat menyebar seara lim*ogen maupun
hematogen.
'enyebaran
lim*ogen
menuju
kelenjar
lim*e,
perivesika, obturator, iliaka eksterna, dan iliaka komunis. 'enyebaran hematogen paling sering ke hepar, paru-paru dan tulang.
Faktor Resiko: 'enyebab-penyebab tumor buli semakin banyak dan rumit, dan beberapa substansi-substansi dalam industri kimia diyakini bersi*at karsinogenik. +alah satunya adalah si*at karsinogenisitas dari -naphthylamine yang telah ditemukan.
+ubstansi
ini
diyakini terbawa
dalam urine
dan
menyebabkan asal tumor dalam kaitannya dengan kontak dengan permukaan mukosa vesika dalam waktu lama. +ubstansi kimia lainnya yang diwaspadai bersi*at karsinogenik adalah benidine. Keganasan buli-buli tejadi karena induksi bahan karsinogen yang banyak terdapat di sekitar kita. Beberapa *aktor resiko yang mempermudah seseorang menderita karsinoma buli-buli adalah: . 'ekerjaan 'ekerja pabrik kimia, terutama pabrik at, laboratorium, pabrik korek api, tekstil, pabrik kulit, dan pekerja salon/ penukur rambut sering terpapar oleh bahan
karsinogen
berupa
senyawa
amin
aromatik
(0-na*tilamin,
benidine, dan 1-aminobi*amil). 0. 'erokok 2esiko untuk mendapat karsinoma buli-buli pada perokok 0-3 kali lebih besar dibanding dengan bukan perokok. 2okok mengandung bahan karsinogen amin aromatik dan nitrosamin.
$. 4n*eksi saluran kemih Telah diketahui bahwa kuman-kuman . 5oli dan 'roteus spp menghasilkan nitrosamin yang merupakan at karsinogen. 1. Kopi, pemanis buatan, dan obat-obatan Kebiasaan mengkonsumsi kopi, pemanis
buatan
pemakaian
yang
obat-obatan
mengandung siklo*os*amid
sakarin yang
dan
siklamat,
diberikan
serta
intravesika,
*enasetin, opium, dan obat antituberkulosa 467 dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan resiko timbulnya karsinoma buli-buli.
Bentuk tumor Tumor buli terdapat dalam bentuk papiler, tumor non invasi* (in situ), noduler (inltrati*) atau ampuran antara bentuk papiler dan inltrati*. Jenis histopatologi
+ebagian besar (8 9;) tumor buli-buli adalah karsinoma sel transisional. Tumor ini bersi*at multi*okal yaitu dapat terjadi di saluran kemih yang epitelnya terdiri atas sel transisional yaitu di pielum, ureter, atau uretra posterior. +edangkan jenis yang lainnya adalah karsinoma sel s
buli adalah karsinoma sel
transisional. Tumor ini biasanya berbentuk papiler, lesi eksotik, sesile atau ulerasi.
5arsinoma in situ berbentuk datar (non papiler
anaplastik), sel-sel membesar dan nukleus tampak jelas. %apat terjadi dekat atau jauh dari lesi oksotik, dapat juga *okal atau di*use. Karsinoma urotelial datar adalah tumor yang sangat agresi* dan bertumbuh lebih epat dari tumor papilari.
B. Karsinoma non sel transisional =denokarsinoma Terdapat $ kelompok adenokarsinoma pada buli-buli, di antaranya adalah:
. 'rimer terdapat di buli-buli Biasanya terdapat di dasar dan di *undus buli-buli. 'ada beberapa aksus sistitis glandularis kronis dan ekstroa vesika pada perjalanan lebih lanjut dapat mengalami degenerasi menjadi adenokarsinoma buli-buli. 0. >rakhus persisten
=dalah sisa duktus urakhus yang mengalami
degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma. $. Tumor sekunder yang berasal dari *okus metastasis dari organ lain, diantaranya adalah prostat, rektum, ovarium, lambung, mamma, dan endometrium. - Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel skuamosa terjadi karena rangsangan kronis pada buli-buli sehingga sel epitelnya mengalami metaplasia berubah menjadi ganas. 2angsangan kronis itu dapat terjadi karena in*eksi saluran kemih kronis, batu buli-buli, kateter menetap yang dipasang dalam jangka waktu lama, in*estasi aing shistosomiasis pada buli-buli, dan pemakaian obat siklo*os*amid seara intravesika.
- Karsinoma yang tidak berdierensiasi &erupakan tipe tumor yang jarang (kurang dari 0 ; dari seluruh tipe tumor
buli). Tumor ini
tidak
memiliki
karakteristik
tertentu
yang
membedakannya dari tumor lain, dan kata undi?erentiated merujuk kepada si*at alamiah sel-sel tersebut yang bersi*at anaplastik. %alam karsinoma yang tidak terdi*erensiasi, sel-selnya belum matang sehingga di*erensiasi ke arah pola yang jelas seperti papilari, epidermoid atau adenokarsinoma tidak terjadi. - Karsinoma !ampuran Terdapat 1-3 ; dari seluruh tipe tumor. &erupakan kombinasi antara bentuk transisional, glandular, skuamosa, dan tidak berdi*erensiasi. @ang tersering adalah ampuran bentuk transisional dan skuamosa.
". Karsinoma epitelial dan non epithelial Karsinoma epitelial di buli ditemukan tumorkarsinoid, epitelial
karsinosarkoma,
ditemukan
bersama
dengan
adenoma
villi,
dan melanoma.
Karsinoma
non
dengan
*eokromositoma,
lim*oma,
koriokarsinoma, dan tumor mesenkim
Sta'iu$ Dera)at invasi tu$or
Penentuan era!at in1asi tumor (erasaran sistem #N$ an staium menurut $arshall.
'embagian Arade berdasarkan derajat di*erensiasi sel tumor : . Tumor berbentuk papiler, masih berdi*erensiasi baik, ukuran relati* keil dengan dasar yang sempit. Tumor hanya menyebar di jaringan di bawah lamina propria, tidak ke dalam dinding otot kantung kemih atau lebih. Tidak ada kelenjar lim*e yang terlibat. %apat diatasi dengan ara transuretral, namun sudah radio-resistant. 0. Tumor berbentuk papiler, dengan di*erensiasi yang kurang baik, enderung menginvasi lamina propria atau otot detrusor. >kuran tumor lebih besar dari Arade , dan berhubungan lebih luas dengan dinding vesika. +ering dapat diatasi dengan reseksi transuretral. Kurang berespon dengan radio terapi. $. Tumor enderung berbentuk noduler dan invasi*, menyebar sampai ke dalam musularis propria, yang melibatkan jaringan-jaringan lunak di sekitar kantung kemih, prostat, uterus, atau vagina. &asih belum ada organ
lim*e
yang terpengaruh
hingga tahap
ini. Transuretral
dan
sistektomi tidak terlalu berpengaruh, namun masih sensiti* terhadap radio terapi. 1. Tumor telah menyerang pelvis atau dinding abdominal, atau telah menyerang hingga jaringan lim*e. Transuretral dan sistektomi tidak terlalu berpengaruh, namun masih sensiti* terhadap radio terapi. 'embagian +tage berdasarkan derajat invasi tumor :
+tage : menunjukkan tumor papilar, namun belum menginvasi lamina propria +tage = : tumor sudah menginvasi lamina propria, namun belum menembus otot dinding vesika. +tage B : neoplasma sudah menyebar superial sampai setengah dari otot detrusor. +tage B0 : tumor ditemukan jauh di dalam lapisan otot. +tage 5 : tumor menyebar sampai lapisan lemak perivesikal atau ke peritoneum. +tage % : tumor sudah bermetastasis. #ejala klinis Aejala pada kanker buli-buli tidaklah spesik. Banyak penyakit-penyakit lain, yang termasuk kondisi inamasi, melibatkan ginjal dan kandung kemih, menunjukkan gejala yang sama. Aejala pertama yang paling umum adalah adanya darah dalam urin (hematuria). 7ematuria dapat terlihat dengan mata telanjang, ataupun berada dalam level mikroskopik. Aejala seperti adanya iritasi pada urinasi juga dapat dihubungkan dengan kanker kantung kemih, seperti rasa sakit dan terbakar ketika urinasi, rasa tidak tuntas ketika selesai urinasi, sering urinasi dalam jangka waktu yang pendek. 4ritabilitas vesikal dengan atau tanpa sakit biasanya menandakan adanya inltrasi, walaupun tidak dalam semua kasus. Caspadai bila pasien datang dengan mengeluh hematuria yang bersi*at: . Tanpa disertai rasa nyeri (painless). 0. Kambuhan (intermitten). $. Terjadi pada seluruh proses miksi (hematuria total). Diagnosis
Calaupun hematuria dan iritabilitas vesikal merupakan gejala yang paling sering dan menonjol dalam tumor epithelial, kedua gejala tersebut juga seringkali terjadi sebagai bentuk dari kondisi-kondisi lain yang melibatkan organ urogenital lain. %alam tubuh orang dewasa, terutama yang berumur di atas 1 tahun, harus diwaspadai seara serius akan kemungkinan adanya kanker kandung kemih, terutama bila dalam urin tidak ditemukan adanya basil tuberkulus.
'ada pemeriksaan sik terhadap penderita kanker buli biasanya jarang ditemui adanya kelainan karena tumor tersebut merupakan tumor epitel transisional kandung kemih yang letaknya supersial dari buli-buli.Tumor tersebut baru dapat diraba bila tumor tersebut sudah tumbuh keluar dari dinding buli-buli. &engingat pada kanker ini mudah terjadi metastasis ke kelenjar lim*e regional, hati dan paru-paru. =da beberapa alat diagnosa yang dapat digunakan untuk melakukan diagnosa terhadap kanker kantung kemih. 6amun sebuah diagnosa diniti* hanya dapat dilakukan setelah memeriksa jaringan kantung kemih yang dilakukan oleh seorang patologis. Beberapa pemeriksaan tambahan perlu dilakukan untuk membantu mendiagnosis kanker buli: .'emeriksaan laboratorium Kelainan yang ditemukan biasanya hanya ditemukan dalam darah dan urin. Aejala anemia dapat dijumpai bila ada perdarahan dari tumor yang sudah lanjut. %apat juga ditemukan gejala ganggunan *ungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah yang terjadi bila tumor tersebut menyumbat kedua muara ureter. +elain pemeriksaan laboratorium rutin, diperiksa pula: - +itologi urin, yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas bersama urin. - =ntigen permukaan sel dan ow ytometri, yaitu mendeteksi adanya kelainan kromosom sel-sel urotelium.
0. 'emeriksaan 2adiologi 'emeriksaan Doto 'olos =bdomen dan 'ielogra 4ntra Eena ('4E) digunakan sebagai pemeriksaan baku pada penderita yang diduga memiliki keganasan saluran kemih termasuk juga keganasan buli-buli. 'ada pemeriksaan ini selain melihat adanya lling de*ek pada buli-buli juga mendeteksi adanya tumor sel transisional yang berada di ureter atau pielum, dan dapat mengevaluasi ada tidaknya gangguan pada ginjal dan saluran kemih yang disebabkan oleh tumor buli-buli tersebut. %idapatkannya hidroureter atau hidrone*rosis merupakan salah satu tanda adanya inltrasi tumor ke ureter atau muara ureter. #ika penderita alergi terhadap at yang digunakan pada pemeriksaan '4E, maka dapat dilakukan pemeriksaan >+A. Doto toraks juga perlu dilakukan untuk melihat bila ada metastasis ke paru-paru
$. +istoskopi dan biopsi +istoskopi dilakukan oleh urologis, mengevaluasi kantung
kemih
dengan
pemeriksaan
visual
langsung
dengan
menggunakan sebuah alat khusus yaitu ytosope. 4dentikasi dari sebuah tumor biasa dilakukan dengan ytosopy. Banyak tumor yang munul dari bagian yang lebih tergantung dari kantung kemih, seperti basal, trigonum, dan daerah di sekitar orisium vesika. 6amun mereka juga dapat munul dimana saja. 'emeriksaan sistoskopi (teropong bulibuli) dan biopsi mutlak dilakukan pada penderita dengan persangkaan tumor buli-buli, terutama jika penderita berumur 1-1F tahun. %engan pemeriksaan ini dapat dilihat ada atau tidaknya tumor di buli-buli
sekaligus dapat dilakukan biopsi untuk menentukan derajat inltrasi tumor yang menentukan terapi selanjutnya. +elain itu pemeriksaan ini dapat
juga
digunakan
sebagai
tindakan
pengobatan
pada
tumor
supersial (permukaan).
1.5T san atau &24 Berguna untuk menentukan ekstensi tumor ke organ sekitarnya. 5T sanning merupakan G-ray detail dari tubuh, yang menunjukkan persimpangan-persimpangan dari organ-organ yang mana tidak ditunjukkan oleh sinar G-ray konvensional. &24 lebih sensiti* dari 5T +an, yang memberikan keuntungan dapat mendeteksi kelenjar lim*e yang membesar di dekat tumor yang menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke kelenjar lim*e.
Komplikasi %apat terjadi in*eksi sekunder kandung kemih yang parah bila terdapat ulserasi tumor. 'ada obstruksi ureter, jarang terjadi in*eksi ginjal. Bila tumor menginvasi leher buli, maka dapat terjadi retensi urin. 5ystitis, yang mana sering kali berada dalam tingkat yang harus diwaspadai, merupakan hasil dari nekrosis dan ulserasi dari permukaan tumor. >lserasi ini
terkadang
dapat
dilihat
dalam
kasus tumor-tumor yang tidak
menembus, dari beberapa gangguan dengan aliran darah, tetapi munul
dalam $ persen kasus dimana tumor menembus. Kantung kemih yang terkontraksi dengan kapasitas yang sangat keil dapat mengikuti ulserasi dengan in*eksi dan inltrasi ekstensi* dalam dinding kantung kemih. Kembalinya tumor dalam kantung kemih dapat menunjukkan tipe lain dari komplikasi. #ika pertumbuhan tumor kembali terjadi di area yang sama, kemungkinan hal tersebut adalah hasil dari perawatan yang kurang pro*esional dan kurang layak pada tumor asalnya. 6amun tumor, yang munul di tempat lain di dalam kandung kemih harus berasal dari asal yang berbeda. Kematian tidak jarang terjadi dikarenakan oleh komplikasi yang timbul karena disebabkan oleh tumor itu sendiri atau perawatan atas tumor tersebut.
7idroneprosis dan
urosepsis, dengan gagal
renal,
toGemia, aheGia, dan kelelahan sik dari iritabilitas vesikal, sering kali menjadi suatu gambaran yang harus diperhatikan. 7idrone*rosis dapat disebabkan oleh oklusi ureter. Bila terjadi bilateral, terjadilah uremia $erapi Tindakan yang pertama kali dilakukan pada pasien karsinoma buli-buli adalah reseksi buli-buli transuretra atau T>2 buli-buli. 'ada tindakan ini dapat ditentukan luas inltrasi tumor. Terapi selanjutnya tergantung pada stadiumnya, antara lain: . Tidak perlu terapi lanjutan akan tetapi selalu mendapat pengawasan yang ketat atau wait and see. 0. 4nstilasi intravesika dengan obat-obat &itosimin 5, B5A, F-Dluoro >rail, +iklo*os*amid, %oksorubisin, atau dengan 4nter*eron %ilakukan dengan ara memasukkan at kemoterapeutik ke dalam buli melalui kateter. 5ara ini mengurangi morbidatas pada pemberian seara sistemik. Terapi ini dapat sebagai prolaksis dan terapi, mengurangi terjadinya rekurensi pada pasien yang sudah dilakukan reseksi total dan terapi pada pasien dengan tumor buli supersial yang mana transuretral reseksi tidak dapat dilakukan. Hat ini diberikan tiap minggu selama 3-I minggu, lalu dilakukan maintenan terapi sebulan atau dua bulan sekali. Calaupun toksisitas lokal sering terjadi, toksisitas sistemik jarang terjadi karena ada pembatasan absorbsi
di
lumen
buli.
'ada
apsien
gross
hematuri
sebaiknya
menghindari ara ini karena dapat menyebabkan komplikasi sistemik
berat. siensi obat dapat diapai dengan membatasi intake airan sebelum terapi, pasien dianjurkan berbaring dengan sisi berbeda, tidak berkemih -0 jam setelah terapi. $. +istektomi parsial, radikal atau total +isteksomi parsial dilakukan pada tumor inltrati*, soliter yang berlokasi di sepanjang dinding posterolateral atau punak buli. 'ada sistektomi radikal dilakukan pengangkatan seluruh buli dan jaringan atau organ di sekitarnya. 'ada pria, pengangkatan buli,
jaringan lemak
sekitarnya, prostat
dilakukan
dan
vesika
seminalis. 'ada wanita dilakukan pengangkatan buli, eviks, uterus, vagina anterior atas, ovarium
Kontrol berkala +emua pasien karsinome buli harus mendapatkan pemeriksaan seara berkala, dan seara rutin dilakukan pemeriksaan klinis, sitologi urin serta sistoskopi. #adwal pemeriksaan berkala itu pada: . Tahun pertama dilakukan setiap $ bulan sekali. 0. Tahun kedua setiap 1 bulan sekali. $. Tahun ketiga dan seterusnya: setiap 3 bulan.
Pro&nosis
#umor su-er2isial yang (eri2erensiasi (ai a-at tim(ul em(ali, atau muncul -a-iloma (aru. 'engan e/as-aaan onstan, sistoso-i (erala i-erluan minimal @ tahun. #umor (aru !uga a-at iontrol engan cara transuretral, ta-i (ila muncul em(ali, emunginan aan men!ai le(ih in1asi2 an ganas. Sistetomi an raio tera-i harus i-ertim(angan emuian. Secara umum, -rognosis tumor (uli (ergantung -aa era!at in1asi an i2erensiasi. Paa tumor rae *,&, Stage ), A, * hasil ter(ai ia-atan engan resesi transuretral. Sistetomi a-at untu mengatasi *50&5F tumor rae @,3, Stage &, ; engan -ersentasi ematian saat o-erasi se(esar 50*5F. %aiotera-i -aa neo-lasma ganas a-at mengontrol *50&)F neo-lasma selama 5 tahun.