Panduan Pelaksanaan PONEK 24 Jam Di RSFull description
Full description
Full description
Panduan Pelaksanaan PONEK 24 Jam Di RS
sk ponek 24 jamDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Laporan Pelayanan PONEK triwulan II
LAPORAN KEGIATAN PELAYANAN PONEK 24 JAM TAHUN 2017 I.
Laporan Kegiatan Kegiatan pokok adalah koordinasi pelaksana kegiatan. Pengumpulan data dan pelayanan laporan dan evaluasi, monitoring tindak lanjut survey dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1.
Pencegahan kehamilan resiko tinggi Pelayanan dilakukan di poliklinik kebidanan dan kandungan dengan data kunjungan sebagai berikut : No 1 2
DATA
Jan- Okt 2017
Jumlah Kunjungan Kunjungan Bumil a. Resiko Rendah b. Resiko Tinggi
87 87 62 52
Grafik kunjungan di poliklinik kebidanan dan kandungan
EVALUASI Dari tabel dan
grafik di atas terlihat kunjungan ibu hamil resiko tinggi di poli kandungan dan kebidanan cenderung menurun dikarenakan di kabupaten Jombang sudah terdapat puskesmas yang mempunyai fasilitas PONED (Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency Dasar)
2.
RENCANA TINDAK LANJUT Mempertahankan / meningkatkan mutu pelayanan. Meningkatkan pengetahuan dan keramahan petugas. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal fisiologis Pelayanan dilakukan di poli kandungan dan kebidanan PONEK, Poli Anak No 1 2 3 4 5
DATA Kunjungan bumil resti Persalinan normal Bayi baru lahir normal Rawat gabung Imunisasi
2016 60 44 517 493 247
Grafik kunjungan maternal dan neonatal
2017 Jan -Okt 52 19 190 185 100
EVALUASI Dari data di atas terlihat bahwa : Kunjungan bumil non resti dan persalinan normal cenderung menurun karena pemeriksaan kehamilan dan persalinan normal ditangani oleh tenaga kesehatan setempat.
Kunjungan rawat gabung lebih tinggi dari jumlah perslainan normal karena persalinan spontan tanpa indikasi infeksi dengan kondisi bayi yang sehat dilakukan rawat gabung. Kunjungan imunisasi untuk bayi menurun jumlahnya karena pelayanan imunisasi bisa dilakukan di bidan / puskesmas setempat.
Pelayanan kesehatan maternal neonatal resiko tinggi Pelayanan dilakukan di poli kandungan, ruang bersalin,. Adapun jenis kegiatan sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6
Berdasar periode antenatal, intranatal, dan postnatal dapat dilihat di bawah ini :
No
DATA
2016
2017 Jan –Okt
1 2 3
MASA ANTENATAL Kunjungan bumil dengan abortus KET PEB / Eklamsi
78 5 10
77 4 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
MASA INTRA NATAL Persalinan dengan bekas operasi SC Hamil Gemelly Faetal distress HPP Hamil dengan KPD Partus lama Hamil dengan induksi persalinan Vacum ekstrasi Forcep ekstrasi SC Hamil dengan kelainan letak Plasenta manual RUI Hysterectomi Resusitasi bayi baru lahir SAB ILO
1 11 0 0 28 8 2 0 0 504 65 2 0 8 2 504 -
0 2 0 0 10 2 2 0 0 202 41 1 0 3 1 202 -
1 2
MASA POST NATAL RG PASI
493 10
185 6
Data bayi baru lahir dengan masalah sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Data Bayi Lahir Abnormal Asfixia Hiperbilirubin Kejang RDS Sepsis Cacat kongenital BBLR BBLSR BBLASR Diare Dehidrasi Pneumoni Lain-lain
2016
2017 Jan-Okt
5 20 2 5 1 1 24 0 0 0 0 0 0
1 12 1 53 0 1 5 0 0 0 0 0 0
EVALUASI Dari tabel grafik di atas terlihat bahwa masalah bayi baru lahir yang tertinggi adalah asfiksi dan BBLR. Penyebab : Faktor ibu seperti : anemi, PEB, perdarahan, obat-obatan Faktor janin : premature, hidramnion, gemeli Faktor lingkungan : tempat tinggal dataran tinggi, polusi Dari tabel dan grafik tresebut terlihat bayi baru lahir dengan masalah asfiksia terjadi peningkatan. Salah satu sebab adalah keterlambatan rujukan dan kurangnya deteksi dini terhadap kegawat daruratan maternal neonatal. RENCANA TINDAK LANJUT Kerjasama lintas sektoral perlu ditingkatkan Meningkatkan mutu pelayanan Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dengan cara : Melakukan inhouse training Mengikuti exhouse training antara lain mengikuti pelatihan Asuhan Keperawatan Neonatal Komprehensip di RSUD dr Soetomo Surabaya. Penambahan sarana dan prasarana seperti incubator Mengikuti kegiatan audit maternal neonatal 1.
Pelayanan Rujukan
Dari kegiatan pelayanan yang ada di semua unit pelayanan peristi menunjukkan bahwa kasus rujukan lebih banyak daripada non rujukan sebagaimana terlihat dari tabel dan grafik berikut ini :
No 1.
DATA Poli kebidanan dan kandungan
2016
2017 Jan - Okt
Rjk
Non Rjk
Rjk
Non Rjk
500
4
195
3
. .
EVALUASI Dari tampilan tabel dan grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa kunjungan ibu dengan resiko tinggi baik masa ante natal, intra natal dan post natal menurun. Hal ini karena Rumah Sakit Airlangga Jombang hanya menerima rujukan non peristi. RENCANA TINDAK LANJUT Karena Rumah Sakit Airlangga Jombang khususnya PONEK merupakan RS rujukan, maka seluruh petugas di PONEK dituntut untuk memiliki pengetahuan dan skill yang tinggi, untuk itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pelayanan yang baik di seluruh unit peristi antara lain dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan.