lemah dengan garamnya. Fungsi buffer adalah untuk mempertahankan pH larutan saat ditambahkan asam/basa lemah dalam jumlah relatif sedikit. Kapasitas buffer adalah parameter kuantitatif yang menunjukkan kekuatan (resistensi) untuk mempertahankan pH. (Chang R, 2006). Suatu larutan penyangga asam akan mengandung sejumlah asam lemah dan basa konjugasinya. Asam lemah akan menetralisis dari pengaruh penambahan asam, sedangkan basa konjugasi akan mentralisis dari pengaruh penambahan basa. Misalkan, suatu larutan penyangga mengandung 3 dan 3 . Kedua senyawa ini merupakan pasangan asam basa konjugasi. Ketika asam ditambahkan, maka basa konjugasi (dalam hal ini adalah 3 −, yang berasal dari ionisasi 3 ) akan bereaksi, sesuai dengan persamaan reaksi : 3 − (aq) + + (aq)
3 (aq)
Jika basa ditambahkan dalam larutan penyangga tersebut, ion − dari basa akan bereaksi dengan komponen asam dari larutan penyangga, sesuai dengan persamaan reaksi :
3 (aq) + − (aq)
3 − (aq) + 2 (l)
C. Alat dan Bahan
Alat
Nama Alat Buret Statif dan Klem Labu Erlenmeyer Gelas Kimia Gelas Ukur pH Meter
Bahan Nama Bahan CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) HCl(aq) NaOH(aq) Aquades
Ukuran 50 mL 100 mL 250 mL 100 mL
Jumlah 1 1 2 1 1 1
Ukuran 0.1 M 0.1 M 0.1 M 0.1 M -
Jumlah 25 mL 25 mL 24 mL 6 mL 425
2
D. Prosedur kerja 1. Preparasi Larutan Penyangga
Larutan 3 0,1 M dengan 3 0,1 M dicampurkan dalam gelas kimia 250 mL dengan perbandingan 3 : 3 adalah 1 : 3. Lalu, dilakukan pencampuran kedua larutan tersebut dengan perbandingan 1 : 2, 1 : 3, 2 : 1, dan 2 : 3. pH masing-masing larutan penyangga diukur. 2. Uji Kinerja Larutan Penyangga
Titrasi dilakukan menggunakan larutan HCl 0,1 M terhadap larutan penyangga yang telah dibuat. pH larutan penyangga dicatat pada setiap penambahan 1 mL HCl 0,1 M. Penambahan HCl dilanjutkan hingga pH berubah ± 1,5 satuan. Dilakukan titrasi menggunakan larutan NaOH 0,1 M terhadap larutan penyangga yang telah dibuat. pH larutan penyangga dicatat pada setiap penambahan 1 mL NaOH 0,1 M. Penambahan NaOH dilanjutkan hingga pH ± 7. Dilakukan pengenceran terhadap larutan penyangga. pH larutan penyangga dicatat pada setiap penambahan 25 mL Aquades. Pengenceran dilanjutkan hingga pH berubah ± 7.
E. Hasil pengamatan Tabel Perlakuan dan Hasil Perlakuan
Hasil Reaksi
Preparasi Larutan Penyangga
Pencampuran CH3COOH(aq) 0.1 M
Larutan bening
12.5 ml dan CH 3COONa(aq) 0.1 M 37.5 ml
Diukur Ph larutan
pH = 4
Penambahan HCl 0.1 M
Pencampuran larutan penyangga 10
ml dan 1 ml HCl (aq) 0.1 M
Ditambah 2-3 ml HCl
3
Larutan bening pH = 4
Ditambah 4 ml HCl
pH = 4
Ditambah 5-14 ml HCl
pH = 3.5
Ditambah 16-22 ml HCl
pH = 3
Ditambah 24 ml HCl
pH = 2
Larutan tidak berwarna dengan pH= 1.5
Penambahan NaOH 0.1 M
Pencampuran larutan penyangga 10
ml dan 1 ml NaOH (aq) 0.1 M
Larutan tidak berwarna dengan pH= 4
Ditambah 2-3 ml NaOH
Ditambah 4 ml NaOH
pH= 5
Ditambah 5 ml NaOH
pH= 5
Larutan tidak berwarna dengan pH= 11
Pengenceran
Pencampuran larutan penyangga 10
Larutan tidak berwarna dengan pH= 4
ml dengan aquades 25 ml
Ditambah 25 ml aquades
Ditambah 200 ml aquades
pH= 4 Larutan tidak berwarna dengan pH= 5
Tabel Pengamatan (1:1)
Preparasi Larutan Penyangga (1:1) V CH3COOH V V Campuran CH3COONa 25 ml 25 ml 50 ml
pH
Keterangan
4
Larutan tidak berwarna
Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (1:1) 10 ml V HCl pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 3.5
4
+ 1 ml + 1 ml + 2 ml + 2 ml
3 3 3 3
Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (1:1) 10 ml V NaOH pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 4.5 + 1 ml 5 + 1 ml 5 + 1 ml 11
Pengenceran dengan Larutan penyangga (1:1) 10 ml V aquades pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 25 ml 4 + 50 ml 4 + 50 ml 4 + 50 ml 4 + 50 ml 4 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 Tabel Pengamatan (1:2)
Preparasi Larutan Penyangga (1:2) V CH3COOH V V Campuran CH3COONa 16.67 ml 33.33 ml 50 ml
pH
Keterangan
4
Larutan tidak berwarna
Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (1:2) 10 ml V HCl pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 2 + 2 ml 2 + 2 ml 1.5
5
Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (1:2) 10 ml V NaOH pH Keterangan 0 4.5 Larutan tidak berwarna + 1 ml 4.5 + 1 ml 5 + 1 ml 6 + 1 ml 12
Pengenceran dengan Larutan penyangga (1:2) 10 ml V aquades pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 25 ml 4 + 25 ml 4 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 Tabel Pengamatan (1:3)
Preparasi Larutan Penyangga (1:3) V CH3COOH V V Campuran CH3COONa 12.5 ml 37.5 ml 50 ml
pH
Keterangan
4
Larutan tidak berwarna
Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (1:3) 10 ml V HCl pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 3.5 + 1 ml 3 + 1 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 1.5
6
Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (1:3) 10 ml V NaOH pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 1 ml 5 + 1 ml 5 + 1 ml 5 + 1 ml 5 + 1 ml 11
Pengenceran dengan Larutan penyangga (1:3) 10 ml V aquades pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 25 ml 4 + 25 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 Tabel Pengamatan (2:1)
Preparasi Larutan Penyangga (2:1) V CH3COOH V V Campuran CH3COONa 33.3 ml 16.67 ml 50 ml
pH
Keterangan
4
Larutan tidak berwarna
Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (2:1) 10 ml V HCl pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 1 ml 4 + 1 ml 3.5 + 1 ml 3 + 1 ml 3 + 1 ml 2.5 + 1 ml 2 + 2 ml 2 + 2 ml 1.5
Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (2:1) 10 ml V NaOH pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 1 ml 4 + 1 ml 4.5 + 1 ml 5
7
+ 1 ml + 1 ml + 1 ml
Pengenceran V aquades 0 + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml + 25 ml
6 5 11 dengan Larutan penyangga (2:1) 10 ml pH Keterangan 4 Larutan tidak berwarna 4 4 4 4 4 5.5 5.5 5.5 6 6 6 6 6.5 6.5 6.5 7
Tabel Pengamatan (2:3)
Preparasi Larutan Penyangga (2:3) V CH3COOH V V Campuran CH3COONa 20 ml 30 ml 50 ml
pH
Keterangan
4
Larutan tidak berwarna
Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (2:3) 10 ml V HCl pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 1 ml 4 + 1 ml 4 + 1 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 3 + 2 ml 2 + 2 ml 2 + 2 ml 1.5
8
Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (2:3) 10 ml V NaOH pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 1 ml 4 + 1 ml 4.5 + 1 ml 5 + 1 ml 6 + 1 ml 12
Pengenceran dengan Larutan penyangga (2:3) 10 ml V aquades pH Keterangan 0 4 Larutan tidak berwarna + 25 ml 4 + 50 ml 4 + 50 ml 4 + 50 ml 4 + 50 ml 4 + 50 ml 4 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5 + 50 ml 5
F. Pertanyaan 1. Jelaskan mengapa larutan penyangga dapat mempertahankan nilai pH! 2. Berikan masing-masing 3 contoh larutan penyangga yang bekerja di daerah asam dan di daerah basa! 3. Apa yang terjadi jika suatu larutan penyangga ditambah dengan asam kuat dalam jumlah yang besar? JAWABAN
1. Karena ketika ada penambahan sedikit asam atau basa, pH Larutan tersebut tidak akan berubah drastis, hanya naik sedikit. Oleh karena itu, larutan penyangga yg ada pada darah manusia sangat bermanfaat, karena dpt mempertahankan nilai pH. Sebab, perubahan pH dpt menyebabkan gangguan sistem.
2. ~ Larutan Penyangga Asam : 1)
H₂CO₃ dan CaCO₃
9
2) H₃PO₄ dan AlPO₄ 3) CH₃CO OH dan CH₃COONa
~ Larutan Penyangga Basa : 1) NH3 dan NH4+ 2) NH3 dan HCl 3) NH3 dan H2O
3. Maka larutan tersebut akan mengalami penurunan pH, dimana pH nya akan menjadi semakin asam
G. Kesimpulan
Larutan penyangga adalah campuran dari asam lemah/basa lemah dengan garamnya . Pembuatan larutan penyangga pada percobaan ini menggunakan 3 0,1 + 3 0,1
menghasilkan larutan penyangga
dengan pH awal 4 dan perbandingan volume yang digunakan 1 : 1, 1 : 2, 1 : 3, 2 : 1, 2 : 3 dengan total jumlah larutan 50 mL.
Kinerja larutan penyangga adalah cenderung mempertahankan pH nya walaupun dilakukan penambahan Asam Kuat (HCl), Basa Kuat (NaOH), dan Aquades (Proses pengenceran).
DAFTAR PUSTAKA
1) Sunarya, Y. 2010. Kimia Dasar 2 : berdasarkan prinsip-prinsip kimia terkini. Bandung : Yrama Widya. 2) Chang, R. 2007. Chemistry Ninth Edition. Boston : McGraw-Hill. 3) Jespersen,N.D., Brady, J.E., dan Hyslop, A. 2012. Chemistry : The Molecular Nature of Matter Sixth Edition. New York : John Wiley and Sons, Inc. 4) Sunarya, Y. 2010. Kimia Dasar 2 : berdasarkan prinsip-prinsip kimia terkini. Bandung : Yrama Widya. 5) Modul Praktikum Kimia Dasar I. UIN Bandung.
10