LAPORAN ANATOMI FISIOLOGI HEWAN PENENTUAN JUMLAH KOMPONEN DARAH DAN KADAR Hb
NAMA NIM
: Ferlany Hardiyanti : !"#""""#
A$i$ten PJ
: Dinia Ri%&i J R'(dl't(l Janna)
LA*ORATORIUM LA*ORATORIUM FISIOLOGI HEWAN JURUSAN *IOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI+ERSITAS *RAWIJA,A MALANG -"-
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat rahmat dan karuni karunia-N a-Nya ya sehingg sehinggaa penuli penuliss dapat dapat menye menyeles lesaik aikan an lapora laporan n praktikum ”Penentuan Jumlah Jumlah Komponen Darah dan Kadar Kadar H” ! "ehuungan dengan itu penulis menghaturkankan terima kasih kepada para asisten yang telah memerikan pengarahan dan imingan mereka dalam menunjang menunjang kelan#ara kelan#aran n dari praktikum ini dan praktikum-p praktikum-prakti raktikum kum seelumnya dan praktikan lain ikut serta dalam praktikum $natomi dan %isiolo %isiologi gi He&an He&an ini! ini! Penuli Penuliss menyad menyadari ari ah&a ah&a lapora laporan n prakti praktikum kum ini disusun masih elum sempurna! 'leh karena itu saran dan kritik yang memangun sangat penulis harapkan untuk peraikan pemuatan laporan selanjutnya!
Malang( ) Desemer *+,*
Penulis
*A* I HASIL DAN PEM*AHASAN . Anali$a Pr'$ed(r He&an #oa yang digunakan pada praktikum ini adalah men#it Mus musculus . ! Men#it yang digunakan seanyak ,+ ekor( yang terdiri dari * men#it seagai perlakuan kontrol( * men#it dengan perlakuan pemerian ayam hijau dengan dosis +(/0 mg1g erat adan( * men#it dengan perlakuan pemerian ayam hijau dengan dosis +() mg1g erat adan( * men#it dengan perlakuan pemerian ayam merah dengan dosis +(/0 mg1g erat adan( dan * men#it dengan perlakuan pemerian ayam merah dengan dosis +() mg1g erat adan! Perlakuan terseut pada men#it ertujuan untuk melakukan analisis jumlah sel darah merah eritrosit. dan sel darah putih leukosit.( serta analisis dengan menggunakan metode "ahli pada masing-masing dosis yang dilakukan selama satu minggu pada pagi hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal! Pemerian dosis dan tandatanda ereda tiap men#it er2ungsi agar dapat memedakan men#it satu dan yang lain
3amar ,! Men#it Mus musculus. 4sroi( *+,,. 5ahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah daun ayam yang er&arna hijau dan merah! 5ayam digunakan seagai ahan yang akan diperlakukan terhadap men#it Mus musculus. karena ayam memiliki kandungan 6at esi yang tinggi! "elain itu( ayam juga mengandung protein( lemak( karohidrat( kalium( amarantin( rutin( purin( dan 7itamin $( 5 dan 8.! 5ayam merah er2ungsi untuk meningkatkan kerja ginjal( kadar esi serum( haemogloin( dan hematokrit( sedangkan ayam hijau memiliki kandungan serat( 7itamin( eta karotena( eragai mineral termasuk 6at esi dan protein yang sangat tinggi "utomo( *++).!
Pertama-tama men#it ditimang dan diketahui erat adannya ( setelah itu dihitung dosis ayam yang dierikan kepada men#t dengan rumus 9 Dosis : 55 tikus g. ; dosis mg1g. ; ,+++. ,+++ < %e dalam ,++g Kemudian ditimang daun ayam sesuai dengan dosis sonde tanpa tulang daun sea tulang daun dapat menghamat proses penghalusan ! Daun ayam digerus dalam mortar dengan pestle sehingga akan didapatkan ekstrak daun ayam yang akann dierikan pada sonde ( setelah halus ditamah +(= >? air dan dihaluskan lagi! Pemerian larutan daun ayam pada men#it dilakukan dengan #ara menyonde! Men#it disonde agar larutan ayam langsung masuk ke dalam lamung! $lat sonde adalah erupa suntik yang erukuran ke#il dan di ujung jarum dieri karet yang er2ungsi agar organ-organ men#it tidak terlukai ketika jarum suntik dimasukkan ke dalam mulut! Penyondean ini dilakukan selama ) hari dengan tujuan agar 6at esi 1 kandungan daun ayam dapat erpengaruh terhadap jumlah komponen darah ! $nalisis eritrosit( leukosit( dan metode "ahli dilakukan menggunakan darah dari men#it! Namun metode "ahli tidak dapat digunakan karena ketidaksediaan alat sehingga kadar H tidak terukur! Men#it pada salah satu dari perlakuan yaitu , men#it pada perlakuan kontrol( , men#it pada perlakuan pemerian ayam hijau dengan dosis +(/0 mg1g erat adan( , men#it pada perlakuan pemerian ayam hijau dengan dosis +() mg1g erat adan( , men#it pada perlakuan pemerian ayam merah dengan dosis +(/0 mg1g erat adan( dan , men#it pada perlakuan pemerian ayam merah dengan dosis +() mg1g erat adan! "eelum diunuh men#it diamil darahnya pada agian ekor! Pertama-tama men#it dimasukkan dalam otol jam dengan agian ekor dikeluarkan dari tutup erluang-luang! "eelum ekor dipotong( harus diurut terleih dahulu agar peredaran darah pada ekor menjadi lan#ar ! Tetesan darah ditampung pada taung 7a#utainer samil ekor terus diurut! Hal ini ertujuan untuk mengamil darah dari ekor men#it! Men#it diunuh dengan #ara didislokasi pada agian leher agar darah pada men#it tidak keluar anyak serta organ dalam tuuh men#it tetap 2resh ( diharapkan men#it tidak sampai mati! Hal ini ertujuan ketika men#it diedah dan diamil darahnya pada organ jantung akan didapatkan darah yang maksimal! "pluit merupakan alat yang digunakan untuk mengamil darah pada organ jantung! Darah diamil pada agian jantung karena pada agian terseut terjadi pemompaan darah ke seluruh tuuh!
3amar *! Taung @a#utainer Kotrla( *++A.! K *EDT$ merupakan 6at anti koagulan yang er2ungsi untuk men#egah penggumpalan darah Taung 7a#utainer merupakan taung yang mana didalamnya terdapat 6at K * EDT$ 0!B mg yang mana 6at ini merupakan 6at koagulan( sehingga taung ini digunakan seagai tempat menyimpan darah karena mengandung antikoagulan( sehingga darah yang disimpan tidak mengalami aglutinasi! Peletakan taung 7akutainer diletakkan miring( hal ini dilakukan agar darah yang tidak memenuhi seluruh 7olume taung( tidak akan menggumpal! Taung ini memiliki tekanan udara dalam taung negati2( leih rendah dari lingkungan normal! Taung 7a#utainer tersedia dalam eragai ukuran dan &arna! "alah satunya adalah taung dengan tutup er&arna ungu( dimana jenis taung 7akutainer terseut mengandung EDT$ dalam entuk liCuid Kotrla( *++A.! Perhitungan eritrosit dilakukan dengan memasukkan 0+ >? darah ke dalam #a&an petri kemudian ditamah dengan A0+ >? larutan hayem yang er2ungsi untuk mengen#erkan sel darah merah dengan 2aktor pengen#eran seesar *+;! ?arutan hayem teruat dari #ampuran senya&a natrium sul2at erair kristal. 0 g( natrium klorida , g( merkuri klorida +(0 g dan air ay( *++A.! 8a&an petri dihomogenasi untuk menghomogenkan larutan hayem dengan sel darah merah! "el darah merah eritrosit. dihitung pada ruang hemositometer! 5anyak sel dihitung dengan menggunakan rumus 9 < sel : < sel hitung ; 0 ; 2p ; ,+B Menurut apidmethod *++A.( hemositometer merupakan alat yang digunakan dalam perhitungan se#ara langsung dengan antuan mikroskop! Menurut Madigan( et all, *++/. perhitungan menggunakan haemositometer( Petrof Hauser Bacteria Counter atau alat-alat lain yang sejenis( memiliki dasar perhitungan yaitu menempatkan , tetes suspensi ahan pada alat terseut( ditutup dengan gelas penutup kemudian diamati dengan mikroskop yang pemesarannya tergantung pada esar ke#ilnya sel! Dengan menentukan jumlah sel rata-rata tiap petak ruangan. yang telah
diketahui 7olumenya dari alat terseut( maka dapat ditentukan jumlah sel tiap mililiternya! Kelemahan dari metode penghitungan mikroskopik se#ara langsung adalah sulitnya menghitung sel yang erukuran sangat ke#il karena ketealan dari hemositometer yang tidak memungkinkan digunakan lensa oyekti2 dengan minyak emersi! 5egitu juga terkadang sel yang #enderung menggeromol sehingga sulit untuk dapat memedakan antara satu sel dengan sel indi7idu apidmethod( *++A.! Haemositometer memiliki *0 kotak ke#il( ,F kotak sedang( dan lA kotak esar( dengan 7olume yang ereda-eda! Kotak ke#il memiliki 7olume seesar *(0 ; ,+ -A m?G kotak sedang memiliki 7olume seesar B ; ,+ -F m?G dan kotak esar memiliki 7olume seesar ,+-B m?! umus dapat digunakan untuk ditentukan jumlah sel setiap satu mililiter! "el darah merah eritrosit. dihitung pada 0 kotak medium haemositometer( seagai kotak yang me&aliki perhitungan seluruh sel! ntuk men#ari rata-rata jumlah sel darah merah eritrosit. per millimeter dengan menggunakan hand taily counter ! Perhitungan jumlah sel dalam setiap suspensi dengan menggunakan rumus seagai erikut Madigan( et al ! *++/. 9 < sel1ml : < sel ; %aktor Pengen#eran < Kotak ; B! ,+-F
3amar /! Perhitungan dengan menggunakan Hemositometer aphidmethod( *++A.
3amar B! 5idang pandang hemositometer Epa( *++).
3amar 0! $lat Hand tailly counter ran7ies!i6( *++A.
Perhitungan leukosit( pada dasarnya sama dengan perhitungan eritrosit! Peredaan dari perhitungan leukosit dengan eritrosit adalah larutan pengen#er yang digunakan untuk mengen#erkan darah( yaitu dengan menggunakan larutan geimsa! Mekanisme pe&arnaan geimsa adalah pe&arnaan 3iemsa 3iemsa "tain. adalah teknik pe&arnaan untuk pemeriksaan mikroskopis yang namanya diamil dari seorang peneliti malaria yaitu 3usta7 3iemsa! Pe&arnaan ini umumnya digunakan untuk pemeriksaan sitogenetik dan untuk diagnosis histopatologis parasit! Prinsip dari pe&arnaan giemsa adalah presipitasi hitam yang terentuk dari penamahan larutan metilen iru dan eosin yang dilarutkan di dalam metanol! Pe&arnaan giemsa digunakan untuk memedakan inti sel dan mor2ologi sitoplasma dari sel darah merah( sel darah putih( tromosit dan parasit yang ada di dalam darah! Pe&arnaan giemsa adalah teknik pe&arnaan yang paling agus digunakan untuk identi2ikasi parasit yang ada di dalam darah lood-orn parasite. Kortla(*++A.! "elain menggunakan larutan geimsa juga dapat menggunakan larutan turk ! ?arutan turk merupakan larutan asam yang penamahannya digunakan untuk melarutkan darah( sehingga leukosit mudah untuk dihitung! Darah yang diamil adalah seanyak 0+ >? dan dimasukkan ke dalam #a&an petri kemudian ditamah dengan A0+ >? larutan geimsa yang er2ungsi untuk mengen#erkan sel darah putih leukosit. dengan 2aktor pengen#eran seesar *+;! 8a&an petri dihomogenasi untuk menghomogenkan larutan geimsa dengan sel darah putih! "el darah putih leukosit. dihitung pada hemositometer! Perhitungan sel dilakukan dengan menggunakan hand taily counter ! 8ara Mengamil darah men#it ada B #ara( yakni 9 ran7ies(*++A. - Melal(i e/'rnya! 9 Jika darah yang diutuhkan sedikit maka dapat diamil melalui ekor men#it atau tikus dengan #ara memotong ujung ekor tikus dan perlahan-lahan ekor diurut ke arah ujung ekor agar darah isa mengalir keluar! - Melal(i Jant(n0 : 4ni umumnya dilakukan jika darah yang diutuhkan anyak dan tikus yang diamil darahnya ini akan sekalian diedah untuk diamil organnya! 8aranya dengan menusukkan syringe langsung ke jantung dan disedot perlahan - Melal(i Le)er 9 Ti/($ di0'r'/ 1ada ba0ian le)ernya $e)in00a dara) yan0 tera2bil bi$a 2a/$i2al . Na2(n 2et'de ini $an0at 3aran0 di0(na/an .
- Melal(i Mata : Darah diamil menggunakan pipa atau taung kapiler ke matanya Pr'$ed(r 2en0a2bil dara) dari e/'r yan0 benar : 4 Epa(*++). Pada @ena Ekor @! ?ateralis ekor. Men#it dan tikus dipegang yang enar handling. I Dimasukkan dalam selongsong yang sesuai ukurannya I Kulit dan @ena 7entralis di 4n#isi +(0 * #m dari pangkal ekor dengan silet I Darah ditampung a. 8ara handling ntuk memegang men#it yang akan diperlakukan aik pemerian oat maupun pengamilan darah. maka diperlukan #ara-#ara yang khusus sehingga mempermudah perlakuannya! "e#ara alamiah men#it #enderung menggigit ila mendapat sedikit perlakuan kasar! Pengamilan men#it dari kandang dilakukan dengan mengamil ekornya kemudian men#it ditaruh pada ka&at kasa dan ekornya sedikit ditarik! 8uit kulit agian elakang kepala dan jepit ekornya
3amar F! 8ara menghandel men#it untuk pemerian perlakuan aik injeksi maupun peroral Epa(*++). Disamping itu se#ara komersial telah diproduksi seuah alat untuk menghandel he&an laoratoium men#it1tikus. dengan eragai ukuran( sehingga memudahkan peneliti untuk mengamil darah atau perlakuan lainnya
3amar )! $lat untuk penghandel he&an laoratorium khusus he&an pengerat rodensia. Epa(*++). . Penandaan identi2ikasi. he&an laoratorium! 5eerapa #ara penandaan he&an laoratorium dilakukan untuk mengetahui kelompok he&an yang diperlakukan ereda dengan kelompok lain! Penandaan ini dapat dilakukan se#ara permanen untuk penelitian jangka
panjang kronis.( sehingga tanda terseut tidak mudah hilang! Yaitu 9 dengan ear tag anting ernomor.( tatoo pada ekor( meluangi daun telinga dan elektronik transponder! 5ila tidak permanen isa memakai spidol marker atau oard-marker! #. Pengamilan darah Pada umumnya pengamilan darah terlalu anyak pada he&an ke#il dapat menyeakan shok hipo7olemik( stress dan ahkan dapat menyeakan kematian! Tetapi ila dilakukan pengamilan sedikit darah tetapi sering( juga dapat menyeakan anemia! Pada umumnya pengamilan darah dilakukan sekitar ,+ dari total 7olume darah dalam tuuh dan dalam selang &aktu *-B minggu! $tau sekitar , dengan inter7al *B jam! Total darah yang diamil sekitar )(0 dari oot adan! Diperkirakan pemerian darah tamahan e;sanguination. sekitar setengah dari total 7olume darah! 8ontohnya9 5oot *0g( total 7olume darah ,(=)0 ml( maksimum pengamilan darah +(,=)0 ml( maka pemerian e;sanguination +(A/)0 ml! Pengamilan darah dapat dilakukan pada lokasi tertentu dari tuuh( yaitu9 - 7ena lateral dari ekor - sinus oritalis mata - 7ena saphena kaki. - langsung dari jantung!
.- Anali$a Ha$il
Tael ,! Data Pengamatan "el Darah 5ayam Dosis L sel Eritrosit Kontrol ,*F ; ,+F Hijau +!/0 *,A ; ,+F Hijau +!/0 ,), ; ,+F Merah +!)+ */= ; ,+F Merah +!)+ ,)+ ; ,+F
?eukosit ,0 ; ,+F ,F ; ,+F *+ ; ,+F *0 ; ,+F = ; ,+F
Eritro sit
3amar = ! Eritrosit M:B++;
?euko sit
3amar A! ?eukosit M:B++ 5erdasarkan data hasil pengamatan yang telah dilakukan( maka dapat diketahui ah&a pada men#it yang dieri perlakuan dengan penyondean ayam merah dengan dosis +!/0 mg1g55( memiliki jumlah eritrosit yang leih tinggi */= ; ,+ F . diandingkan dengan men#it yang dieri perlakuan dengan penyondean ayam yang lain dan dengan dosis yang ereda! Pada men#it yang dieri perlakuan dengan penyondean ayam merah dengan dosis +!/0 mg1g55 juga memiliki jumlah leukosit yang leih tinggi*!= ; ,+). diandingkan dengan men#it yang dieri perlakuan dengan penyondean ayam yang lain dan dengan dosis yang ereda! "e#ara umum( jumlah eritrosit dan leukosit pada men#it yang dieri perlakuan penyondean dengan ayam merah memiliki jumlah yang leih tingi jika diandingkan dengan men#it yang dieri perlakuan penyondean dengan aCuades maupun ayam hijau pada dosis yang sama! Hal ini dikarenakan
kadar 6at esi pada ayam merah leih tinggi daripada kadar esi pada ayam hijau! Hipotesis pemerian ayam dengan kontrol yang dilakukan adalah di mana semakin tinggi kadar ayam yang dierikan( aik ayam hijau maupun ayam merah( maka akan semakin tinggi jumlah eritrosit sel darah men#it! Dilihat dari jumlah leukosit yang anyak pada tikus yang diisonde dengan ayam merah mengindikasikan ayam juga memiliki 2ungsi memperkuat kekealan tuuh!@itamin $( 8( E( D( dan 5 memuat ayam seagai sayuran yang ideal untuk memantu sistem kekealan tuuh! Karena( 7itamin-7itamin menjaga jumlah sel imun dalam tuuh sehingga #ukup untuk memer sinyal tuuh jika ada an#aman in2eksi dan #epat ereaksi terhadap in2eksi! at esi yang diperlukan oleh tuuh adalah di a&ah *+ mg1kg( karena pada pengkonsumsian antara *+-F+ mg1kg dapat menyeakan e2ek yang uruk terhadap tuuh( seperti terganggunya sistem kardio7askuler( ginjal( syara2( li7er dan organ penting lainnya 5enjamin( *++0.! 5erdasarkan pengamatan leukosit terlihat leih esar daripada eritrosit sedangkan jumlah eritrosit leih anyak daripada leukosit! Eritrosit er&arna transparan dan terdapat #ekungan di tengah sedangkan leukosit entuk tar eraturan dan e&arna iru! Darah manusia tersusun atas dua komponen utama yaitu Mader( *++0.9 Plasma darah yaitu #airan tidak er&arna dalam darah yang er2ungsi mengangkut air( mineral( ion dan sari-sari makanan ke seluruh jaringan tuuh! "el darah yang terdiri dari sel darah merah eritrosit.( sel darah putih leukosit.( dan keping darah tromosit.! Jumlah rata-rata sel darah merah 1mm/ pada laki-laki normal adalah 0!*++!+++( sedangkan pada &anita normal B!)++!+++! Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur( penyimpangan dari keadaan asal dan lain-lain! Pada ayi aru lahir jumlah leukosit tinggi( sekitar ,+!+++ - /+!+++1l! Jumlah leukosit tertinggi pada ayi umur ,* jam yaitu antara ,/!+++ - /=!+++ 1l! "etelah itu jumlah leukosit turun se#ara ertahap dan pada umur *, tahun jumlah leukosit erkisar antara B0++ - ,,!+++1l! Pada keadaan asal jumlah leukosit pada orang de&asa erkisar antara 0+++ - ,+!+++B1,! Jumlah leukosit meningkat setelah melakukan akti2itas 2isik yang sedang( tetapi jarang leih dari ,,!+++1l!5ila jumlah leukosit leih dari nilai rujukan( maka keadaan terseut diseut leukositosis! kuran normal pada jumlah sel ?eukosit terdiri dari Mader(*++0.9 - De&asa 9 B!+++ - ,+!+++ sel1mm/ - 4n2ant 9 ,+!+++ - *0!+++ sel1mm/ - , tahun 9 F!+++ - ,=!+++ sel1mm/ - B-) tahun 9 F!+++ - ,0!+++ sel1mm/ - =-,* tahun 9 B!0++ - ,/!+++ sel1mm/
a. . 3amar ,+!a. "el-sel darah Manit! *++A.( dengan . Eritrosit nomaha( *++A. "el darah merah erentuk piringan pipih yang menyerupai donat! B0 darah tersusun atas sel darah merah yang dihasilkan di sumsum tulang! Dalam setiap , #m kuik darah terdapat 0(0 juta sel! Jumlah sel darah merah yang diproduksi setiap hari men#apai *++!+++ iliun( rata-rata umurnya hanya ,*+ hari! "emakin tua semakin rapuh( kehilangan entuk( dan ukurannya menyusut menjadi sepertiga ukuran mula-mula ?irary( *++A.! "el darah merah mengandung hemogloin yang kaya akan 6at esi! Oarnanya yang merah #erah diseakan oleh oksigen yang diserap dari paru-paru! Pada saat darah mengalir ke seluruh tuuh( hemogloin melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karon dioksida! "el darah merah yang tua akhirnya akan pe#ah menjadi partikel-partikel ke#il di dalam hati dan limpa! "eagian esar sel yang tua dihan#urkan oleh limpa dan yang lolos dihan#urkan oleh hati! Hati menyimpan kandungan 6at esi dari hemogloin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk mementuk sel darah merah yang aru Oatson( ,AA).! "el darah putih jauh leih esar daripada sel darah merah! Jumlahnya dalam setiap , #m kuik darah adalah B!+++ sampai ,+!+++ sel! Tidak seperti sel darah merah( sel darah putih memiliki inti nukleus.! "eagian esar sel darah putih isa ergerak di dalam aliran darah( memuatnya dapat melaksanakan tugas seagai sistem ketahanan tuuh ?irary( *++A. "el darah putih adalah agian dari sistem ketahanan tuuh yang terpenting! "el darah putih yang teranyak adalah neutro2il F+.! Tugasnya adalah memerangi akteri pema&a penyakit yang memasuki tuuh! "el darah putih mengandung 0 eosino2il! %ungsinya adalah memerangi akteri( mengatur pelepasan 6at kimia saat pertempuran( dan memuang sisa-sisa sel yang rusak! 5aso2il( yang menyususn , sel darah putih( melepaskan 6at untuk men#egah terjadinya penggumpalan darah di dalam pemuluhnya! *+ sampai /+ kandungan sel darah putih adalah lim2osit! Tugasnya adalah menghasilkan antiodi( suatu protein yang memantu
tuuh memerangi penyakit! Monosit ertugas mengepung akteri! Kira-kira ada 0 sampai ,+ di dalam sel darah putih Oatson( ,AA).! 5anyak 7arietas ayam( seperti ayam hijau( ayam erduri( ayam hutan serta ayam merah! Masing-masing mempunyai karakteristik dan man2aat yang ereda agi tuuh! "elain penampilannya menarik( ayam merah Amaranthuus sp. juga kaya akan 2itonutrien esensial! 5ayam( terutama ayam merah( terkenal mengandung 6at esi yang tinggi yang erkhasiat menamah darah! "elain itu( ayam juga mengandung 7itamin $( 5( 8( dan K( kalium serta 2os2or! Di setiap ,++ g ayam mengandung B0 kkal( protein /!0 g( lemak +!0 g( karohidrat F!0 g( kalsium *F) mg( 2os2or F) mg( esi /!A mg( retinol ,=*) m#g( thiamine +!+= dan asam askorat F+ mg! Tak kalah pentingnya( ayam mengandung etakaroten( lutein( kloro2il( asam 2olat dan mangan! "edangkan kandungan 6at terseut relati2 leih sedikit pada ayam hijau $ri dkk!( *++=.! Dari segi lemak( kolesterol dalam ayam nol( artinya ayam aman untuk dikonsumsi seanyak apapun tanpa ada pengaruh kolesterol! ?emak yang terdapat dalam ayam juga termasuk lemak yang jenisnya aik( yaitu lemak tak jenuh! @itamin dalam ayam sangat penting( misalnya 7itamin $ yang agus untuk mata serta mempertahankan daya tahan tuuh( sehingga orang tak mudah terserang penyakit! @itamin 8 dan E untuk antioksidan sehingga agi yang rajin mengkonsumsi ayam( isa memiliki kulit yang halus! "elain itu( antioksidan juga mampu men#egah radikal eas! Kemudian 2os2or dapat diman2aatkan untuk pementukan tulang dan gigi 8yermed( *++A.! 5ayam merah kaya akan 6at esi dan dapat digunakan untuk menamah darah! 5ayam merah mengandung 7itamin $( 5( 8( dan kalium serta 2os2or! Pada setiap ,++ g ayam mengandung B0 kkal( protein /!0 g( lemak +!0 g( karohidrat F!0 g( kalsium *F) mg( 2os2or F) mg( esi /!A mg( retinol ,=*) m#g( thiamine +!+= dan asam askorat F+ mg! "elain itu( ayam merah juga mengandung etakaroten( lutein( kloro2il( asam 2olat dan mangan "utomo( *++). 5ayam hijau seagai salah satu jenis sayuran hijau yang se#ara luas dikenal kaya akan serat( 7itamin( eta karoten( eragai mineral termasuk 6at esi( ternyata juga memiliki kandungan protein yang tinggi pada daun maupun ijinya! Karena kandungan %e dalam ayam #ukup tinggi( ditamah kandungan @itamin 5 terutama asam 2olat( 6aman dahulu ayam dianjurkan untuk dikonsumsi oleh iu hamil dan melahirkan! 5aik mineral %e atau asam 2olat erhuungan dengan produksi darah sehingga saat melahirkan( persediaan dalam tuuh #ukup "utomo( *++).!
a. . 3amar ,,! a. ayam hijau dan . ayam merah 8yermed(*++A. Metode sahli merupakan satu #ara penetapan hemogloin se#ara 7isual! Darah dien#erkan dengan larutan H8l sehingga hemogloin eruah menjadi asam hematin! ntuk dapat menentukan kadar hemogloin dilakukan dengan mengen#erkan larutan #ampuran terseut dengan aCuadest sampai &arnanya sama dengan &arna atang gelas standar Prinsip metode "ahli sama dengan metoda kertas lakmus( yaitu memandingkan &arna se#ara 7isual( tetapi memerlukan peralatan dan pereaksi tertentu! 5ereda dengan metoda sianmethemogloin( peralatan yang digunakan sangat sederhana( ringan( sehingga memungkinkan dia&a ke lapangan( dan tidak tergantung pada listrik ataupun aterai ahma(*++).! Metode lain yang digunakan dalam penentuan kadar hemogloin adalah dengan eerapa metode( antara lain9 metode oksihemogloin( atau metode sianmethemogloin! Metode yang dapat diterima dalam hemogloinometri klinik adalah oksihemogloin( dan sianmethemogloin( dimana keduanya merupakan #ara spektro2otometrik! Metode oksihemogloin hanya mengukur semua hemogloin yang dapat diuah menjadi oksihemogloin( sedang karoksihemogloin dan senya&a hemogloin yang lain tidak terukur! Metode oksihemogloin merupakan metode yang paling sederhana dan ter#epat dalam 2otometri( namun keterandalan tidak dipengaruhi oleh kenaikan iliruin plasma( sehingga kerugian dari metode ini adalah tidak stailnya standar oksihemogloin! Metode sianmethemogloin memiliki prinsip kerja dimana 2errosianida akan menguah esi pada H dari entuk 2erro ke entuk 2erri menjadi methemogloin yang kemudian ereaksi dengan K8N mementuk pigmen yang stail yaitu sianmethemogloin Elert( 3!H! *++F.!
3amar ,*! $lat-$lat dalam Metode "ahli 8yermed(*++A. 8ara perhitungan hemogloin dilakukan dengan #ara mengamil larutan H8l +(, N! Kemudian dimasukkan ke taung haemometer sampai angka * gram1! Haemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar hemogloin! $lat ini akan mengindikasi kadar hemogloin! @olume larutan di taung tengah ketika &arnanya sama akan mengindikasi kadar hemogloin! "elanjutnya darah yang mengandung antikoagulan dihisap dengan pipet sahli sampai tanda *+ mm dan dimasukkan dalam Haemocytometer dengan #ara ditiup harus menyentuh dasar taung agar tidak terjadi gelemung.! Kemudian di#ampur dengan diaduk dengan spatula! Kemudian diinkuasi selama ,+ menit! ?arutan darah yang ditamah H8? diinkuasi agar terentuk asam hema2in! ?angkah selanjutnya adalah mengen#erkan dengan akuades samil diaduk dan diandingkan dengan &arna standar! ?alu ditarik garis lurus pada meniskus larutan dan dia#a skalanya! Hasil akhirnya adalah didapatkan nilai hemogloin Mura&ani(*++B.! Tael * !Data iologik normal men#it *-F ulan E7elyn(*++A. - Konsumsi pakan per hari 0 g umur = minggu. - Konsumsi air minum per hari F() ml umur = minggu. - Diet protein *+-*0 - Ekskresi urine per hari +(0-, ml - lama hidup ,(0 tahun - 5oot adan de&asa - Jantan *0-B+ g - 5etina *+-B+ g - 5oot lahir ,-,(0 g - De&asa kelamin jantan:etina. *=-BA hari - "iklus estrus menstruasi. B-0 hari polyestrus. - mur sapih *, hari
- Mulai makan pakan kering - asio ka&in - Jumlah kromosom - "uhu rektal - ?aju respirasi - Denyut jantung - Pengamilan darah maksimum - Jumlah sel darah merah Erytro#yt. - Kadar hemogloinH. - Pa#k 8ell @olume P8@. - Jumlah sel darah putih ?eu#o#yte.
,+ hari , jantan / etina B+ /)(0o8 ,F/ ;1mn /,+ =B+ ;1mn )() ml1Kg =() ,+(0 ,+F 1 >l ,/(B g1dl BB =(B ,+/ 1>l
Hemogloin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung 6at esi! Kompleks terseut er&arna merah dan terdapat didalam eritrosit! "euah molekul hemogloin memiliki empat gugus haeme yang mengandung esi 2ero dan empat rantai gloin 5rooker( *++,.! Kadar hemogloin ialah ukuran pigmen respiratorik dalam utiran-utiran darah merah!! Jumlah hemogloin dalam darah normal adalah kira-kira ,0 gram setiap ,++ ml darah ! 5atas normal nilai hemogloin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar hemogloin er7ariasi diantara setiap suku angsa! Namun OH' telah menetapkan atas kadar hemogloin normal erdasarkan umur dan jenis kelamin E7elyn( *++A.! Tael / ! 5atas Kadar Hemogloin tiap umur E7elyn(*++A.
Pada perempuan normal jumlah hemogloin didalam darahnya adalah ,* ,F gr1dl( pada pria normal jumlah hemogloin didalam darahnya adalah ,B ,= gr1dl( pada anak laki laki dan perempuan normal jumlah hemogloin didalam darahnya adalah ,+ ,F gr1dl( dan pada ayi laki laki dan perempuan yang aru lahir jumlah hemogloin didalam darahnya adalah ,* *B gr1dl! Penurunan jumlah hemogloin terjadi pada penderita9 anemia penyakit ginjal( dan pemerian #airan intra-7ena misalnya in2us. yang erleihan! "elain itu dapat pula diseakan oleh oat-oatan tertentu seperti antiiotika( aspirin( antineoplastik oat
kanker.( indometasin oat antiradang.! Peningkatan jumlah hemogloin terjadi pada pasien dehidrasi( penyakit paru ostrukti2 menahun 8'PD.( gagal jantung kongesti2( dan luka akar! 'at yang dapat meningkatkan H yaitu metildopa salah satu jenis oat darah tinggi. dan gentami#in 'at untuk in2eksi pada kulit 8herne#ky and 5erger( *++=.!
*A* I+ PENUTUP 5. Ke$i21(lan Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah menghitung kadar komponen darah aik eritrosit dan leukosit pada tuuh men#it Mus musculus. memiliki tujuan agar mahasis&a mengetahui komponen darah dan 2aktor yang erpengaruh terhadap darah ! "eelumnya men#it dierikan perlakuan dengan disonde menggunakan ekstrak ayam merah dan ayam hijau! Pemerian ekstrak ayam ini dilakukan selama , minggu! Hasil yang didapatkan dari perlakuan ayam hijau dan merah( jumlah eritrosit men#it tertinggi adalah pada perlakuan pemerian ayam merah +!/0 mg1g5 dan terendah adalah pada men#it yang dieri aCuades atau perlakuan kontrol! "edangkan jumlah leukosit men#it pada perlakuan ayam hijau dan merah dari yang tertinggi adalah pada perlakuan pemerian ayam merah +!/0 mg1g5 dan terendah adalah pada men#it yang dieri ayam merah +!) mg1g5 ! -.- Saran Dalam melaksanakan praktikum( hendaknya praktikan memperhatikan juga #ara menyonde yang enar agar tidak terjadi kematian pada men#it yang disonde!
DAFTAR PUSTAKA
$ri( $( 4 3! $! *++=! Pengaruh Perbaikan Gizi Kesehatan Terhada Produkti!itas Ker"a! Patria ntag! "uraaya $risman! *++*! Kadar Hemoglobin Berbagai #mur ! http911roy#olle#tions!#o!##1inde;!phpQoption:#om! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*! 5enyamin J!( *++0! To$ic Plants %angerous to Humans and Animals ! ?a7oisier Pulishing( 4n#!( "e#au#us( NJ 4"5N ,-=A=*A=-F*-A. 8yermed! *+,+! &at besi! http911#yermed!#n!net!id1#prtl1#yermed 1detail!asp;Q;:HemingRy:#yermedS+S+S=S0+! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*! 8herne#ky 88 R 5erger 5J! *++=! 'aboratory Tests and %iagnostic Procedures (th edition! "aunders-Else7ier! Ne& York Elert( 3!H! *++F! Human Anatomy and Physiology, )ifth *dition+ $ddison Oesley and ?ongman! "an %ran#is#o! Epa(*++)! ecent Progress on Analytical Techni-ues for Mycoto$ins in )eedstuffs! J! $nim! "#i! )+9/A0+-/AF/! E7elyn(*++A! Hematologi Klinik ingkas! Penerit 5uku Kedokteran E38! Jakarta 3anong( O! ,AA0! )isiologi Kedokteran! Penerit uku kedokteran! Jakarta 4sroi! *+,,! Metode Penghitungan Komonen %arah+ http911&&&!isroi!#om! Diakses pada tanggal ,+ Desemer *+,*! Kotrla( T! *++A! .acutainer Blood Collection /ystem+ http!11&&&! 8ollegeandni7ersity!net! Diakses pada tanggal ,+ Desemer *+,*! ?irary! *++A! Cell %i!ision! http911lirary!thinkCuest!org18+,,0+=+1images1#elldi7ision!gi2 ! Tanggal akses ,+ Desemer *+,*! Mader( "! "! *++0! #nderstanding Human Anatomy and Physiology+ )ifth *dition! M# 3ra&-Hill! Ne& York! Madigan( T! M!( M! M! John( and J! Parker! *++/! 0nternational *dition Brock Biology of Microorgamism, 12th edition+ Pearson Edu#ation(4n#! Ne& York! Medi#al! *++A! Blood )unction And Comosition! http911&&&!7irtualmedi#al#entre!#om1anatomy!aspQ sid:/+Rtitle:5lood-%un#tion-and-8omposition8,! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*! Medi#ine! *+,+! Kalsium 'ksalat+ http911&&&!medterms!#om1s#ript 1main1art!aspQ arti#lekey:B,,F! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*!
Mura&ani( *++B! Anemia %efisiensi Besi, Kekurangan &at Besi! http911&&&!suaramerdeka!#om1harian1+F+,1*1 1ragam+*!htm! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*! ahma! *++)! Kenali &at Anti Gizi 3(4 Asam 5ksalat ! http911&&&!gi6i!net! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*! apidmethods! *++*! Haemocytometer ! http911&&&!rapidmethods! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*! "utomo( 5! *++)! Bayam Merah, Perkuat 'e!er dan Cegah Anemia! http911nutrions!#om12ood1*++)1+)+B1 ayam- merah-perkuat-le7er#egah-anemia1! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*! nomaha! *++A! 5lood! &&&!unomaha!edu1hpa11lood1html! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*! ran7ies!i6! $lat Hand Tailly Counter ! http911&&&!alattulisku!#om1 produ#t!phpQidUprodu#t:*0+! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,*! Oijayakusuma( H! *++A! %eficiencies )errum 6ith 7atural Materialses 3%efesiensi &at Besi dengan Bahan8bahan4! http911&&&!roy#olle#tions!#o!##1inde;!phpQ! Diakses tanggal ,+ Desemer *+,* *+,*! Oatson( oger! ,AA)! Anatomi dan )isiologi untuk Pera6at *disi 12+ Jakarta 9 E38 5uku Kedokteran! ay( *++A! Metode Komonen %arah! &&&!ru2!ri#e!edu! Diakses pada tanggal ,+ Desemer *+,*!