LAPORAN OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah STRATEGI PEMBELAJARAN FISIKA
yang dibina oleh Bapak Agus Suyudi
Oleh : Aidatul Fitriyah
140321606058
Binti Nafi’atus S.
140321601777
Offering B 2014
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA September 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan observasi kegiatan pembelajaran fisika untuk mata kuliah strategi pembelajaran fisika ini tepat pada waktunya. Laporan ini membahas proses pembelajaran di kelas dalam mata pelajaran matematika. Kami mengucapkan terimakasih pada Bapak Agus Suyudi selaku Dosen mata kuliah strategi pembelajaran fisika yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Selain itu, kami juga mengucapkan kepada sekolah yang telah memberikan tempat dan dukungan dalam melakukan observasi yaitu SMA Negeri 1 Malang serta tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan bantuan dukungan serta semangat kepada kami dalam menyelesaikan laporan ini. Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini dan memerlukan saran serta kritik yang membangun sehingga laporan ini menjadi lebih baik lagi. Semoga bantuan dan kritikan serta saran yang diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Malang, September 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2 Tujuan Observasi ......................................................................... 2 1.3 Manfaat Observasi ....................................................................... 2
BAB II
HASIL OBSERVASI 2.1 Data Pelaksanaan Observasi ........................................................ 3 2.2 Hasil Observasi ........................................................................... 3 2.2.1 Kegiatan Pembelajaran ....................................................... 3 2.2.2 Metode Pembelajaran ......................................................... 4 2.2.3 Media Pembelajaran ........................................................... 4 2.2.4 Materi Pembelajaran .......................................................... 5 2.2.5 Pengelolaan Kelas .............................................................. 6
BAB III
PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 7 3.2 Metode Pembelajaran .................................................................. 8 3.3 Media Pembelajaran .................................................................... 9 3.4 Materi Pembelajaran ................................................................... 9 3.5 Pengelolaan Kelas ....................................................................... 9
BAB IV
PENUTUP 4.1 Kesimpulan .................................................................................. 11 4.2 Saran ............................................................................................ 11
LAMPIRAN ......................................................................................................... 12 DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 14
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Materi pelajaran Fisika mulai dikenalkan kepada siswa sejak sekolah dasar. Mata pelajaran Fisika digabung bersama mata pelajaran serupa seperti Biologi dan Kimia kemudian dikemas dalam satu mata pelajaran yang biasa dikenal dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mata pelajaran Fisika mulai berdiri sendiri Fisika merupakan ilmu yang fundamental mengingat banyak manfaat yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyatannya siswa kurang dapat merasakan manfaat dari Fisika dan menganggap bahwa Fisika merupakan pelajaran yang sangat sulit dan tidak menarik. Wartono (2007:7) menyatakan bahwa “sains yang tidak dihubungkan dengan kenyataan hidup anak-anak akan menjadi masalah anak”. Di sini guru sebagai fasilitator pembelajaran bertugas untuk mengantisipasi agar keadaan seperti itu tidak terjadi. Siswa kurang menyenangi Fisika salah satu penyebabnya mungkin karena guru membelajarkan materi Fisika dengan menggunakan satu cara yang kebetulan cara itu tidak cocok untuk siswa tersebut. Dalam pembelajaran guru harus mampu memilih metode yang efisien, efektif, serta menarik. Pelaksanaan suatu metode pembelajaran diperlukan satu atau lebih teknik dan disesuaikan berdasarkan materi yang akan diajarkan. Guru harus pandai-pandai memilih metode yang cocok untuk menyampaikan materi sehingga siswa tidak merasa bosan maupun jenuh serta merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran Fisika. Tidak hanya metode pembelajaran, seorang guru juga harus memiliki pengetahuan tentang model, media, dan strategi pembelajaran yang tepat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Strategi Pembelajaran Fisika merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diajarkan kepada para calon guru Fisika. Untuk mengetahui bagaimana strategi pembelajaran yang dilakukan oleh para guru di sekolah tingkat menengah atas pada saat ini, maka kami penulis melakukan observasi proses pembelajaran Fisika.
1
2
1.2 Tujuan Observasi 1.
Memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Fisika
2.
Mengetahui metode pembelajaran yang digunakan oleh guru Fisika
3.
Mengetahui media pembelajaran yang digunakan oleh guru Fisika
4.
Mengetahui tingkat antusias siswa dalam mengikuti pelajaran Fisika
1.3 Manfaat Observasi 1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Fisika
2.
Untuk mengetahui metode pembelajaran yang digunakan oleh guru Fisika
3.
Untuk mengetahui media pembelajaran yang digunakan oleh guru Fisika
4.
Untuk mengetahui tingkat antusias siswa dalam mengikuti pelajaran Fisika
BAB II HASIL OBSERVASI
2. 1 Data Pelaksanaan Observasi Hari/Tanggal : Sabtu, 3 September 2016 Waktu
: 10.45 – 13.00 WIB
Tempat
: SMA Negeri 1 Malang
Alamat
: Jl. Tugu Utara 1 Malang
Nama
: Bpk Dulari
Kelas
: X MIPA 6
Jumlah siswa : 22 dari 30 siswa Materi
: Pengukuran dan Angka Penting
2. 2 Hasil Observasi 2.2.1 Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah yang diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Malang kelas X MIPA 6 mata pelajaran Fisika adalah sebagai berikut: 1.
Kegiatan Awal Guru datang lebih awal sebelum jam pelajaran dimulai. Ketika jam
pelajaran tepat dimulai siswa mulai memasuki kelas. Hal ini dikarenakan sistem yang diterapkan oleh sekolah adalah moving class. Guru mulai menyapa saat siswa sudah berada di dalam kelas dan meminta siswa untuk menyiapkan buku panduan fisika. Saat siswa dirasa sudah siap guru mulai membuka pelajaran dengan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada siswa mengenai pengukuran dan angka penting. Beberapa siswa pun menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Nampak siswa masih terlihat ragu-ragu dalam menjawab namun setelah guru memberikan sedikit dorongan siswa mulai terlihat percaya diri untuk menjawab. Guru pun tak lupa melontarkan kalimat pujian kepada mereka yang menjawab pertanyaan.
3
4
2.
Kegiatan Inti Setelah mengajukan beberapa pertanyaan mengenai pengukuran dan angka
penting, guru meminta siswa untuk duduk berkelompok dan menyiapkan hasil diskusi dari percobaan pengukuran pada pertemuan sebelumnya. Suasana kelas terlihat sedikit ribut ketika siswa mulai duduk berkelompok dan guru pun meminta perhatian untuk mengkondisikan kelas. Guru memberi kesempatan bagi kelompok yang ingin menyampaikan hasil diskusi namun tak ada satu kelompok pun yang bersedia. Akhirnya, guru menunjuk salah satu kelompok (kelompok 2) untuk menyampaikan hasil diskusi mengenai hasil pengukuran. Guru memberikan arahan terlebih dahulu kepada kelompok 2 yang akan menyampaikan hasil diskusi mengenai jalannya diskusi kelas. Ketika kelompok 2 menuliskan hasil percobaan di papan tulis guru pun mulai mendatangi tiap-tiap kelompok untuk mengecek hasil diskusi mereka. Terlihat beberapa siswa masih berbicara sendiri bahkan ada siswa yang bermain handphone. Namun guru tidak mengetahui tindakan tersebut sehingga tidak ada teguran. Beberapa menit kemudian, kelompok 2 mulai menyampaikan hasil diskusi. Semua siswa pun nampak memperhatikan dengan seksama hasil diskusi dari kelompok 2. Setelah kelompok 2 selesai menyampaikan hasil diskusi, guru mempersilakan kepada kelompok lain yang mungkin memiliki pendapat berbeda dari hasil yang disampikan oleh kelompok 2. Sesaat kemudian kelompok 3 memberikan pendapat di mana data dari hasil percoban memiliki nilai yang berbeda dari kelompok 2. Guru pun kembali mempersilakan kelompok lain yang memiliki pendapat berbeda. Setelah tidak ada pendapat yang berbeda guru pun mulai membahas hasil diskusi dari kelompok 2. Dalam kegiatan ini terjadi proses tanya jawab antar guru dan siswa. Dari hasil jawaban siswa guru mulai menjelaskan mengenai cara yang benar menggunakan alau ukur. Di sini guru membawa alat ukur seperti mikrometer sekrup dan jangka sorong. Guru secara langsung mendemonstrasikan cara penggunaan alat ukur dan bagian-bagiannya serta cara membaca alat ukur. Setelah penjelasan ada beberapa siswa yang masih tampak bingung mengenai cara membaca alat ukur dan mendapatkan nilai skala terkecil, kemudian menanyakan kepada guru. Guru memperjelas mengenai pertanyaan tersebut dengan menggambarkan model alat ukur di papan tulis. Guru
5
menunjukkan cara mendapatkan nilai skala terkecil dan menghitungnya. Kemudian siswa mulai tampak sedikit memahami materi pengukuran yang tergolong materi baru bagi siswa kelas X. Setelah penjelasan mengenai pengukuran, guru menunjuk kelompok lain (kelompok 4) untuk menjelaskan mengenai angka penting. Setelah kelompok 4 menulis dan menjelaskan ketentuan angka penting guru pun mulai membahas dan membenarkan jawaban dari kelompok 4 yang dirasa kurang tepat. Guru pun tak lupa memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai ketentuan angka penting yang masih belum dipahami. 3.
Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru memberikan tugas mengenai pengukuran dan
angka penting yang terdiri dari 5 soal yang dikumpulkan pada esok hari via email. Sebelum menutup kelas guru memberikan informasi kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ujian mengenai bab pengukuran dan angka penting. Guru juga memberikan informasi akan diadakannya tes cara penggunaan alat ukur di luar jam pelajaran fisika. Siswa dipersilakan untuk berdoa kemudian guru menutup pertemuan dengan salam. 2.2.2 Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah metode diskusi dan tanya jawab. Kedua metode di atas digunakan secara bersamaan dalam proses pembelajaran fisika untuk kelas X MIPA 6 bab pengukuran dan angka penting. 2.2.3 Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran bab pengukuran dan angka penting ini adalah buku panduan fisika dan alat pendukung materi dalam hal ini yakni, mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong. 2.2.4 Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang diajarkan adalah bab pengukuran dan angka penting. Materi yang terbilang baru bagi siswa kelas X ini membahas cara penggunaan alat ukur, fungsi dan bagian-bagiannya, angka penting, presisi, akurasi dan ketidakpastian dalam pengukuran. Pada pertemuan sebelumnya siswa
6
telah melakukan percobaan pengukuran sehingga pada pertemuan ini siswa langsung membahas materi yang berhubungan dengan percobaan sebelumnya. 2.2.5 Pengelolaan Kelas a. Sarana dan Prasarana Kelas Kelas yang terdapat pada SMAN 1 Malang terbilang baik, di mana terdapat 32 meja dan kursi, 2 papan tulis putih, LCD Proyektor, 1 CCTV, 2 speaker, 1 jam dinding, 4 lampu, dan jendela yang mengarah ke jalan raya. b. Suasana Proses Pembelajaran Suasana pada awal pembelajaran cukup ramai dan siswa nampak kurang siap dalam mengikuti pembelajaran. Namun setelah terlihat semua siswa sudah memasuki kelas guru mulai menenangkan dan menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran fisika. Di awal diskusi siswa nampak memperhatikan dengan seksama namun di tengah-tengah siswa sudah mulai terlihat bosan dan mulai berbicara sendiri serta bermain handphone. Terlihat juga beberapa siswa yang lesu dan mulai mengantuk mungkin hal ini dikarenakan jam pelajaran dilaksanakan pada akhir jam sekolah selama 3 jam pelajaran (3 x 45 menit) di mana dimulai dari pukul 10.45-13.00 WIB. Guru pun memberikan sindiran halus kepada siswa yang terlihat mengantuk dan memberikan sedikit motivasi. Meskipun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan materi akan tetapi masih ada beberapa siswa yang aktif dan serius mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir.
BAB III PEMBAHASAN
3. 1 Kegiatan Pembelajaran Kegiatan/proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah sesuai dengan urutan yang seharusnya, yaitu dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Semua kegiatan dilaksanakan dengan baik berdasarkan urutanurutan pembelajaran. a.
Kegiatan Awal Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru sudah cukup baik. Dimulai
dengan mengkondisikan kelas dan menyapa siswa namun guru tidak mengabsensi kehadiran siswanya dan juga juga tidak menyampaikan tujuan pembelajaran. Seharusnya guru selalu menyampaikan tujuan pembelajaran di awal kegiatan sehingga siswa mengetahui apa tujuan dari mempelajari materi tersebut. Guru memulai pelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari dan menanyakan kembali mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Di awal kegiatan pembelajaran ini guru juga sudah memberikan kalimat pujian bagi mereka yang menjawab pertanyaan. Hal ini baik bagi siswa karena bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan kemauan untuk menyampaikan pendapat. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti yang dilakukan oleh guru sudah terbilang baik. Di mana pada kegiatan inti ini terjadi diskusi, presentasi kelompok, tanya jawab, pengarahan guru kepada murid, dan penjelasan jawaban dari guru. Dalam pembelajarannya guru menerapkan kurikulum 2013 dimana pembelajaran berpusat pada siswa serta guru bertindak sebagai fasilitator. Penjelasan materi tidak langsung disampaikan oleh guru, akan tetapi siswa sendiri yang meyampaikan pemahaman yang diperoleh dari percobaan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini sangat bagus karena siswa dituntut berpikir dan menemukan konsep secara mandiri. Namun tentu masih dalam lingkup pengawasan guru. Guru memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tanpa memberi batasan. Ketika dalam penyampaian 7
8
materi terdapat beberapa konsep yang dirasa kurang tepat, guru langsung memberikan sedikit petunjuk dimana siswa kembali dituntut untuk berpikir lebih keras. Jika siswa tetap tidak bisa menemukan konsep yang benar, maka guru akan menjelaskan konsep yang belum ditemukan dan dipahami oleh siswa. Kegiatan inti juga disertai dengan alat ukur sebagai penunjang guru dalam memperagakan penggunaan alat ukur dengan benar. Adanya alat ukur ini memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami bab pengukuran yang mana siswa ditunjukkan secara langsung alat ukur dan cara penggunaannya dalam mengukur benda. Hal ini tentu akan memberikan pengalaman tersendiri bagi siswa dan memberikan ingatan yang kuat. Pada kegiatan ini guru terlihat menguasai materi di mana dalam penyampaiannya suara guru cukup keras untuk didengar seluruh siswa yang terdapat di kelas. Namun perhatian guru masih kurang menyeluruh terhadap siswa sehingga masih didapati beberapa siswa yang bermain handphone saat pembelajaran berlangsung. Seharusnya guru lebih intensif dalam memperhatikan kondisi kelas sehingga hal ini bisa dihindari dan proses pembelajaran berlangsung dengan kondusif. c.
Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir ini, guru memberikan tugas dan dikumpulkan secara
online via email. Hal ini baik dikarenakan guru secara tidak langsung menuntut siswa untuk menguasai iptek. Namun dalam kegiatan akhir ini guru tidak meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Seharusnya setiap akhir pembelajaran guru meminta siswa untuk menyampaikan kesimpulan materi yang telah dipelajari dengan harapan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi. Kemudian guru menutup pertemuan di kelas dengan mengucapkan salam. 3. 2 Metode Pembelajaran Metode pada pembelajaran ini yakni diskusi dan tanya jawab. Menurut penulis metode ini sangat cocok diterapkan pada materi pengukuran. Di mana dalam proses pembelajaran ini siswa berperan aktif dan guru menjadi fasilitator yang mana memberikan penjelasan untuk materi yang siswa.
kurang dikuasai oleh
9
3. 3 Media Pembelajaran Media pembelajaran untuk materi pengukuran ini sangatlah baik. Di mana guru langsung menunjukkan alat ukur kepada siswa serta menunjukkan cara penggunaannya dengan benar. Selain dengan alat ukur, guru juga meminta siswa membaca dan memahami materi pengukuran yang terdapat pada buku panduan fisika. 3. 4 Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru merupakan materi awal untuk kelas X yaitu pengukuran dan angka penting. Materi ini tergolong materi baru, meski demikian siswa-siswi cukup antusias untuk mengikuti pembelajaran karena mungkin materi ini dianggap menarik. 3. 5 Pengelolaan Kelas a.
Sarana dan Prasarana Kelas Ruang kelas yang digunakan oleh X MIPA 6 ini cukup nyaman karena
ruangannya yang bersih dan pencahayaan yang cukup mengingat terdapat jendela besar untuk sinar matahari masuk ke ruangan. Kelas ini juga dilengkapi dengan fasilitas 2 papan tulis putih besar dan LCD proyektor yang dapat memudahkan proses pembelajaran. Selain itu, juga terdapat 1 CCTV untuk memantau kelas dan menjaga keamanan. Tidak ketinggalan 2 sound speaker juga dipasang di dalam kelas untuk memudahkan penyampaian informasi hanya saja suara yang dikeluarkan kurang keras sehingga informasi yang diberikan kurang didengar oleh siswa. Sebaiknya semua sarana dan prasarana yang ada di kelas benar-benar diperiksa kondisinya sehingga sarana dan prasarana dapat dimanfaatkan secara maksimal. b. Suasana Proses Pembelajaran Suasana kelas pada awal proses pembelajaran berlangsung cukup ramai. Hal ini dikarenakan sistem yang diterapkan oleh sekolah adalah sistem moving class. Sistem ini mengharuskan siswa berpindah-pindah ruang pada setiap mata pelajaran yang akan diikuti. Jadi ketika pelajaran berganti siswa pun ikut berganti ruang. Dalam hal ini ketika tepat masuk jam pelajaran fisika siswa baru memasuki ruang dengan suasana yang agak ricuh. Terlihat siswa masih belum siap untuk
10
memulai pelajaran. Guru pun dengan sigap langsung mengkondisikan siswa untuk bersiap memulai pelajaran dengan meminta menyiapkan buku dan alat tulis. Setelah terlihat semua siswa sudah tenang dan siap guru pun membuka pelajaran. Namun di pertengahan pelajaran banyak siswa, khususnya yang berada di deretan belakang malah sibuk berbicara dengan teman-teman didekatnya dan tidak mendengarkan penjelasan temannya yang di depan. Bahkan penulis juga menemukan siswa yang malah asyik bermain handphone. Akan tetapi masih ada beberapa siswa yang benar-benar mengikuti pelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil pembicaraan antara penulis dengan guru kelas X MIPA 6 ini tergolong kelas menengah ke bawah dalam segi kemampuan memahami materi. Sehingga guru benar-benar bekerja keras untuk tetap menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Menurut penulis guru yang mengajar pada kelas tersebut cukup disegani sehingga membuat siswa-siswa langsung terjaga dari kantuk ketika mendapat sindiran dari guru. Dari segi penguasaan materi, guru cukup berhasil membawa siswanya untuk aktif mengungkapkan pendapat dan memahami materi yang diberikan. Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang menunjuk tangan saat diminta untuk menyampaikan pendapat.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 1.
Tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Fisika untuk melaksanakan observasi proses pembelajaran Fisika untuk siswa SMA telah terpenuhi.
2.
Metode yang digunakan oleh guru SMA Negeri 1 Malang dalam mengajarkan materi pengukuran dan angka penting untuk kelas X yaitu diskusi dan tanya jawab, dimana dalam pertemuan sebelumnya telah digunakan metode inquiry (percobaan).
3.
Media yang digunakan oleh guru Fisika dalam mengajarkan materi pengukuran dan angka penting yaitu buku panduan serta alat ukur seperti mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup.
4.
Tingkat antusias siswa cukup baik untuk mengikuti proses pembelajaran Fisika meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan selama proses pembelajaran berlangsung.
4.2 Saran 1.
Guru sebaiknya menyampaikan tujuan materi pelajaran di awal pembelajaran berlangsung.
2.
Guru sebaiknya merencanakan kegiatan pembelajaran, membuat urutan pembelajaran, serta mampu mengelola kelas dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3.
Guru sebaiknya memperhatikan berbagai kendala yang mungkin terjadi di dalam kelas, dan sebisa mungkin meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif.
4.
Guru sebaiknya selalu memberikan motivasi kepada siswa agar siswa selalu giat untuk belajar dan berusaha untuk mewujudkan cita-cita.
11
Lampiran
Gambar 1. Penulis bersama Guru Fisika
Gambar 2. Guru membuka pelajaran
Gambar 3. Kelompok 2 menulis hasil percobaan
12
Gambar 4. Kelompok 4 menyampaikan hasil diskusi
Gambar 5. Guru mendatangi tiap kelompok
Gambar 6. Siswa yang tengah asyik bermain handphone
13
DAFTAR RUJUKAN Fathir, Muhammad. 2015. Contoh Laporan Hasil Observasi Proses Pembelajaran di Sekolah, (Online), (http://www.rijalhabibulloh.com/2015/03/contohlaporan-hasil-observasi-proses.html), diakses 30 Agustus 2016. Nofriati , N. 2015. Laporan Observasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Online), (http://nursafatri.blogspot.co.id/2015/08/laporan-observasi-kegiatanbelajar . html), diakses 30 Agustus 2016. Wartono, H.M. 2007. Kemampuan/Keterampilan Dasar Mengajar. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang. Yusuf, Musdalifah. 2015. Contoh Laporan Hasil Observasi di Sekolah, (Online), (http://musdalifahyusuftweexter.blogspot.co.id/2015/03/contoh-laporanhasil-observasi-di.html), diakses 30 Agustus 2016.
14