LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULU AN ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR A. Pengerti Pengertian an Istiraha Istirahatt Tidur Tidur Menurut Potter & Perry (2005), tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus
bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. idur adalah keadaan gangguan gangguan kesadaran kesadaran yang dapat bangun bangun dikarakterisasik dikarakterisasikan an dengan dengan minimnya minimnya akti!itas akti!itas ("eper ("epera#a a#atan tan $asar, $asar, 20%% 20%%20' 20'). ). idur idur adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n relati! relati!ee tanpa tanpa sadar sadar yang yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulangulang dan masingmasing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (ar#oto, 200). *edangkan +stirahat adalah relaksasi seluruh tubuh atau mungkin hanya melibatkan istirahat untuk bagian tubuh tertentu ("epera#atan, $asar, 20%%20'). +stirahat adalah suatu keadaan di mana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan menjadi lebih segar (ar#oto, 200). angg angguan uan pola pola tidur tidur adalah adalah keadaan keadaan ketika ketika indi!i indi!idu du mengal mengalami ami atau atau berisik berisiko o meng mengal alami ami suatu suatu peru peruba baha han n dalam dalam kuan kuanti titas tas atau atau kual kualita itass pola pola istira istiraha hatny tnyaa yang yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkannya (-ynda uall, 20%2522). 20%2522). angguan pola tidur adalah gangguan gangguan kualitas kualitas dan kuantitas #aktu tidur akibat faktor eksternal (//$ /+1/1,20%'0'). +nsom +nsomnia nia adalah adalah ganggu gangguan an pada pada kuanti kuantitas tas dan kualit kualitas as tidur tidur yang yang mengha menghamba mbatt fungsi. $epri!asi tidur adalah periode panjang tanpa tidur (3tidur ayam4 yang periodi dan alami seara terusmenerus). "esiapan meningkatkan tidur adalah pola 3tidur ayam4 yang periodi dan alami, yang memberi istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang diinginkan dan dapat ditingkatkan (//$, 20%2). %. 6isi 6isiol olog ogii i idur dur idur idur terjadi terjadi dalam dalam siklus siklus yang yang diselin diselingi gi period periodee terjaga terjaga.. *iklus *iklus tidur7 tidur7terj terjaga aga umumnya mengikuti irama iradian atau 28 jam dalam siklus siang7malam. *elain siklus tidur7terjaga, tidur terjadi dalam tahapan yang berlangsung dalam suatu kondisi siklis. da lima tahapan tidur. ahap % hingga tahap 8 mengau pada tidur dengan gerakan mata tidak epat (/9:M Non (/9:M Non Rapid Eye Movement ) Movement ) dan berkisar dari kedaan tidur sangat ringan di tahap % hingga keadaan tidur nyenyak di tahap ' dan 8. *elama tidur /9:M, seseorang biasanya mengalami penurunan suhu, denyut, tekanan darah, pernapasan, dan ketegangan ket egangan otot. Penurunan tuntutan fungsi tubuh dianggap melakukan tindakan responsif, baik seara fisiologi maupun psikologi. ahap ahap 5 disebut tidur dengan
gerak mata epat (9:M Rapid Eye Movement ). ahap tidur 9:M dikarakterisasikan dengan meningkatnya le!el akti!itas dibandingkan pada tahap /9:M. Manfaat tidur 9:M berkaitan dengan perbaikan dalam proses mental dan kesehatan emosi. a. Non Rapid Eye Movement (/9:M) erjadi kurang lebih ;0 menit pertama setelah tertidur. erbagi menjadi empat tahapan yaitu %) ahap + Merupakan tahap transisi dari keadaan sadar menjadi tidur.
siklus 7 detik yang disebut gelombang tidur. ') ahap +++ Merupakan a#al tahap tidur nyenyak. ahap ini berlangsung %5'0 menit. ahap +++ ini ditandai dengan a) 9elaksasi otot menyeluruh. b) andatanda !ital menurun tetapi tetap teratur. ) :: perubahan gelombang
) onus tot menurun (relaksasi total). d) $enyut jantung dan pernapasan menurun sekitar 20'0 ?. e) :: hanya terlihat gelombang delta yang lambat dengan frek#ensi %2 siklus7detik. f) erak bola mata mulai meningkat. g) erjadi mimpi dan terkadang tidur sambil berjalan serta enuresis (mengompol). b. Rapid Eye Movement (9:M) ahap tidur yang sangat nyenyak. Pada orang de#asa 9:M terjadi 2025 ? dari tidurnya. 1 ahap 9:M ditandai dengan a)
b) ) d) e)
sebelumnya. Mimpi yang ber#arna dan nyata munul. ahap ini biasanya dimulai sekitar ;0 menit setelah tidur dimulai. erjadi kejang otot keil, otot besar imobilisasi. $itandai oleh respons otonom yaitu denyut jantung dan pernapasan yang
berfluktuasi, serta peningkatan tekanan darah yang berfluktuasi. f) Metabolisme meningkat. g) -ebih sulit dibangunkan. h) *ekresi ambung meningkat. i) $urasi tidur 9:M meningkat dengan setiap siklus dan ratarata 20 menit. 2) "arakteristik tidur 9:M a) Mata 1epat tertutup dan terbuka. b) tototot "ejang otot keil, otot besar immobilisasi. ) Pernapasan tidur teratur, kadang dengan apnea. d) /adi 1epat dan ireguler. e) ekanan darah Meningkat atau fluktuasi. f) *ekresi gaster Meningkat. g) Metabolisme Meningkat, temperatur tubuh naik. h) elombang otak :: aktif. i) *iklus tidur *ulit dibangunkan. 2. 6aktor6aktor yang Mempengaruhi idur a. Penyakit *eseorang yang mengalami sakit memerlukan #aktu tidur lebih banyak dari normal. /amun demikian keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma, bronkhitis, penyakit kardio!askuler, dan penyakit persarafan. b. -ingkungan Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemungkinan terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
. Moti!asi Moti!asi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan #aspada menahan kantuk. d. "elelahan $apat memperpendek periode pertama dari tahap 9:M. e. "eemasan Pada keadaan emas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya. f. lkohol lkohol menekan 9:M seara normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan epat marah. g. batobatan
elombang kantuk yang tak tertahankan yang munul seara tibatiba pada siang hari. *eseorang dengan narkolepsi sering mengalami mimpi seperti nyata yang terjadi ketika seseorang tertidur. Mimpimimpi ini sulit dibedakan dari kenyataan. "elumpuhan tidur, perasaan tidak mampu bergerak, atau berbiara sesaat sebelum bagun atau tidur adalah gejala lainnya (uilleminaultt dan 6romberB, 2005). e. pnea saat idur dan Mendengkur Merupakan gangguan yang ditandai oleh kurangnya aliran udara melalui hidung dan mulut untuk periode %0 detik atau lebih pada saat tidur. da tiga jenis tidur apnea yaitu apnea sentral, obstruktif, dan ampuran.
#. P$h$n %asa"ah
Obat &
Lingkungan
Stress / Gaya
Substansi
emosiona
Menguba Rutinitas
h pola
& bekerja
Nutrisi &
Kecemas egang /
Gangguan
Kesulitan
!rustasi
pencernaan
menyesuai
Sering
Gangguan
kan
terbangu
Menguran
banyak
Sulit tidur
gi kenyaman
Moti#asi Keinginan menanti
$enyakit
%utuh lebih
kelelahan
tidak
perubahan
Gangguan
Gangguan
Lemah &
Latihan
proses idak dapat tidur
$erbaikan
dengan kualitas
pola tidur
idak dapat tidur dalam periode
kibat !actor eksternal
Gangguan
kibat
Kesiapan
!actor
meningkat
Insomni
Deprivasi tidur
kan tidur
ola tidur D. Pe&eri'saan Diagn$sti'
Menurut 9emelda (200>) untuk mendiagnosis seseorang mengalami gangguan atau tidak dapat dilakukan pemeriksaan melalui penilaian terhadap %. 2. '. 8. 5.
Pola tidur penderita Pemakaian obatobatan, alkohol atau obat terlarang ingkatan stres psikis 9i#ayat medis kti!itas fisik. idur dapat diukur seara objektif dengan menggunakan alat yang disebut
polisomnografi. lat ini dapat merekam elektroensefalogram (::), elektromiogram (:M), dan elektrookulogram (:) sekaligus. $engan alat ini kita dapat mengkaji akti!itas klien selama tidur. kti!itas yang klien lakukan tanpa sadar tersebut bisa jadi merupakan penyebab seringnya klien terjaga di malam hari. The Multiple Sleep Latency Test (M*-) memberikan informasi yang objektif tentang kantuk dan aspekaspek tertentu dari struktur tidur dan mengukur gerakan mata menggunakan :, perubahan tonus otot
menggunakan :M, dan akti!itas listrik otak menggunakan ::. "lien dapat memekai tigraph pada pergelangan tangan untuk mengukur pola tidur selama jangka #aktu tertentu. $ata tigraphy memberika informasi #aktu tidur, efisiensi tidur, jumlah durasi #aktu jaga, serta tingkat akti!itas dan istirahat (
obatobatan dapat memberikan efek ketergantungan. da pun ara yang dapat dilakukan antara lain a. erapi relaksasi erapi ini ditujukan untuk mengurangi ketegangan atau stress yang dapat mengganggu tidur.
1ogniti!e herapy berguna untuk mengidentifikasi sikap dan keperayaan si penderita yang salah mengenai tidur. i. +magery raining +magery raining berguna untuk mengganti pikiranpikiran si penderita yang j.
tidak menyenangkan menjadi pikiranpikiran yang menyenangkan. Mengubah gaya hidup
terbuka seperti pantai dan gunung. 2. erapi 6armakologi Mengingat banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari obatobatan seperti ketergantungan, maka terapi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten di bidangnya. batobatan untuk penanganan gangguan tidur antara lain a. olongan obat hipnotik b. olongan obat antidepresan . erapi hormone melatonin dan agonis melatonin. d. olongan obat antihistamin. Menurut 9emelda (200>) untuk tindakan medis pada pasien gangguan tidur yaitu dengan ara pemberian obat golongan hipnotiksedatif misalnya
nama, umur, jenis kelamin, status, agama, pekerjaan, suku bangsa, alamat, pendidikan, diagnose medis, sumber biaya, hubungan antara pasien dengan penanggung ja#ab. 2. 9i#ayat "esehatan a. "eluhan @tama Pera#at memfokuskan pada halhal yang menyebabkan klien meminta bantuan pelayanan seperti %) pa yang dirasakan klien 2) pakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi seara tibatiba atau perlahan dan sejak kapan dirasakan ')
dihubungkan dengan usia dan kemungkinan penyebabnya, namun karena tidak mengganggu akti!itas klien, kondisi ini tidak dikeluhkan. . 9i#ayat "esehatan "eluarga Mengkaji kondisi kesehatan keluarga klien untuk menilai ada tidaknya hubungan dengan penyakit yang sedang dialami oleh klien. Meliputi pengkajian apakah pasien mengalami alergi atau penyakit keturunan. d. 9i#ayat Penyakit $ahulu Meliputi pengkajian apakah gangguan yang dirasakan pertama kali atau sudah sering mengalami gangguan pola tidur. '. "ebutuhan
ejala "ardial Meliputi suhu, tensi, nadi, dan napas.
.
"eadaan fisik Meliputi pengkajian dari head to toe meliputi kepala, mata, hidung, mulut, telinga, leher, thoraks, abdomen, dan ekstermitas. *eara umum, teknik pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan dalam memperoleh
berbagai penyimpangan fungsi adalah +nspeksi, Palpasi, uskultasi dan Perkusi. 5. $ata Pemeriksaan Penunjang Meliputi data laboratorium dan ek laboratorium yang telah dilakukan pasien baik selama pera#atan ataupun baru masuk rumah sakit. . Pengkajian Psikososial Mengkaji keterampilan koping, dukungan keluarga, teman dan handai taulan serta bagaimana keyakinan klien tentang sehat dan sakit. G. Diagn$sa Ke)era*atan
%. +nsomnia 2. $epri!asi tidur '. "esiapan meningkatkan tidur 8. angguan pola tidur H. Ren+ana Ke)era*atan
/o
$iagnosa
%
+nsomnia
ujuan & "riteria
+nter!ensi (/+1) Aasil (/1) *etelah dilakukan asuhan %. Peningkatan "oping kepera#atan selama... C
Membantu
28 jam diharapkan pasien
untuk
tidak mengalami insomnia
dengan
dengan kriteria hasil
stressor,
%.
umlah jam tidur
pasien beradaptasi
atau
persepsi, perubahan
anaman
(sedikitnya 5 jam per
mengganggu
28 jam untuk orang
pemenuhan
de#asa. 2. Pola, kualitas rutinitas tidur. '. Perasaan
yang
9asional Mengurangi tekanan pada diri pasien. "enyamanan membuat
pasien
relaksasi
dan
membantu pasien santai. gar pasien mampu
tuntutan
dan peran hidup. dan 2. Manajemen
membangun pola tidur yang sesuai
-ingkungan segar
setelah tidur. 8. erbangun di #aktu
"enyamanan Memanipulasi lingkungan
yang sesuai.
sekitar
pasien
untuk
meningkatkan kenyamanan optimal. '. Peningkatan Memfasilitasi tidurterjaga 2
$epri!asi
*etelah
dilakukan
idur
asuhan
kepera#atan
selama
...D28
jam
yang idur
siklus yang
teratur. %. Manajemen :nergi %. Menghilangkan Mengatur penggunaan energi
untuk
diharapkan pasien tidak
mengatasi
atau
mengalami
menegah
keletihan
tidur hasil
depri!asi
dengan kriteria
dan
mengoptimalkan
penetus depri!asi tidur. 2. Mengurangi gangguan tidur. '. Membuat pasien lebih santai. gar pasien mampu
%. Menunjukkan idur,
yang
dibuktikan
oleh
indikator
berikut
sedang,
berat, ringan,
atau
tidak
mengalami
setelah tidur Pola dan
kualitas tidur 9utinitas tidur umlah #aktu tidur
yang
terobser!asi erjaga pada #aktu
yang
tepat. 2. Melaporkan penurunan
penggunaan obat resep
aman dan efektif. '. Manajemen lam Perasaan Meniptakan keamanan , kestabilan,
gangguan ) Perasaan segar
Memfasilitasi
dan obat bebas yang
(gangguan ekstrem,
fungsi. 2. Manajemen Medikasi
pemulihan, pemeliharaan yang
$epri!asi
tidur
(misalnya, konfusi, ansietas, mengantuk
pada
siang
hari,
gangguan perseptual,
dan
kelelahan). '. Mengidentifikasik an dan melakukan tindakan dapat meningkatkan
yang
pasien
mengalami
disfungsi
alam
perasaan baik depresi maupun
peningkatan
alam perasaan. 8. Peningkatan idur
Memfasilitasi
siklus
tidurbangun
yang
teratur. gejala
dan
membangun pola tidur yang sesuai
tidur atau istirahat. 8. Mengidentifikasik an
faktor
yang
dapat menimbulkan $epri!asi (misalnya,
tidur nyeri,
ketidakadekuatan akti!itas
pada
siang hari) '
"esiapan
*etelah dilakukan asuhan %. Manajemen :nergi %. Membantu
Meningka
kepera#atan selama...C 28
tkan idur jam
diharapkan
pasien
Mengatur penggunaan energy
untuk
dapat meningkatkan tidur
mengatasi
atau
dengan
menegah
keletihan
kriteria
hasil
Pasien akan
dan
%. Mengidentifikasi tindakan yang akan
istirahat atau tidur 2. Mendemonstrasikan fisik
dan psikologis '. Menapai tidur yang adekuat
tanpa
menggunakan obat
tidur yang adekuat pada pasien. 2. "enyamanan membuat
pasien
relaksasi
dan
membantu pasien
fungsi 2. Manajemen
santai. '. gar
-ingkungan
meningkatkan
kesejahteraan
mengoptimalkan
pola
mampu
"enyamanan
membangun pola
Memanipulasi lingkungan
sekitar
pasien
pasien
tidur yang sesuai
untuk
meningkatkan kenyamanan optimal '. Peningkatan idur Memfasilitasi
siklus
tidurbangun
yang
teratur
8
angguan
*etelah dilakukan asuhan %. $eterminasi efekefek %. Mengetahui
Pola idur kepera#atan selama... C 28 jam diharapkan pC tidak terganggu saat tidur
medikasi terhadap pola tidur. 2. elaskan
pengaruh
obat
dengan pola tidur pentingnya
tidur yang adekuat.
pasien. 2. Memberikan
dengan kriteria hasil %. umlah
jam
'. 6asilitas tidur
dalam batas normal > jam7hari. 2. Pola tidur,
untuk
mempertahankan
pasien
akti!itas sebelum tidur
(membaa). kualitas 8. 1iptakan lingkungan
dalam batas normal. yang nyaman. '. Perasaan segar 5. "olaborasi pemberian sesudah
tidur
atau
istirahat. 8. Mampu mengidentifikasi hal
obat tidur. . $iskusikan pasien
dan
hal
tentang
yang
pasien. E. +nstruksikan
meningkatkan tidur.
keluarga
teknik
tidur
keluarga pasien. '. Meningkatkan tidur. 8. gar periode tidur tidak
terganggu
gangguan tidur. . Meningkatkan pola
untuk tidur
pasien. >. Monitor #aktu makan minum
dan
dan rileks. dengan 5. Mengurangi
memonitor
dan
informasi kepada
dengan
#aktu tidur. ;. Monitor7atat
tidur
baik
yang seara
mandiri. E. Mengetahui perkembangan pola tidur pasien. >. Mengetahui pengaruh
#aktu
kebutuhan tidur pasien
makan dan minum
setiap hari dan jam.
terhadap
pola
tidur pasien. ;. Mengetahui perkembangan pola tidur pasien.
I.Re,erensi
1arpenitoMoyet,-ynda $%.akarta:1
uall.20%2. Buku
Saku
ia!nosa
"epera#atan
Edisi
Auda,min.,"usuma,Aardhi.20%'. Aplikasi Asuhan "epera#atan Berdasarkan ia!nosa Medis & NANA N'()NO( .Fogyakarta Medition //$ +nternational. 20%2. ia!nosis "epera#atan* efinisi dan "lasifikasi +,$+) +,$-.akarta :1 Potter, Patriia ., Perry, nne .200;. .undamental "epera#atan/ Edisi 0 Buku %.akarta *alemba Medika
Potter, Perry.2005. Buku A1ar .undamental "epera#atan* konsep/ 2roses/ dan 2raktik/ Edisi -.akarta :1. ar#oto dan Gartonah.200. "ebutuhan asar Manusia. akartaMedika *alemba. =aughans,