LAPORAN PENDAHULUAN NEC A. Pengertian Necrotizing enterocolitis enterocolitis(NEC) (NEC) atau enterokolitis nekrotikan adalah suatu kondisiabdomen akut yang umum terlihat pada periode neonatal. "Necrotizing" berarti kematian jaringan "entero" mengacu pada pad a usus kecil "colo" ke usus besar dan "itis" berarti peradangan. Angka kejadian tinggi pada bayi prematur dan resiko tinggi . Paling sering dijumapi pada bayi prematur dengan !! #$$$ gram. Proses in%lamasi yang berlebihan yang dimulai di usus sangat immunoreakti% akibat NEC memperluas dampak sistemik yang berdampak kepada organ jauh seperti otak dan menyebabkan meningkatkan resiko bayi mengalami keterlambatan perkembangan sara%. !ayi yang pulih dari NEC #&' daripadanya bisa mengalami keterlambatan perkembangan sara% dan ukuran otak kecil berbanding sehingga memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan masalah di saluran pencernaan !. Etiologi Penyakit ini paling sering muncul pada neonatus yang sakit dan merupakan kedaruratan bedah yang paling sering terjadi di antara bayi ba yi baru lahir. kala penyakitnya berbedabeda dari yang rendah (dapat sembuh sendiri) sampai berat (in%lamasi dan nekrosis menyebar p ada lapisan mukosa dan submukosa usus). Penyebab utama terjadinya necrotizing enterocolitis (NEC) yaitu* +. ,skemi pada saluran intestinal #. -olonisasi bakteri pada intestine . Pemberian susu %ormula /. 0angguan pertahanan pada host(sistem imun masih lemah) ,skemia dan agen in%eksi merupakan %aktor predisposisi a1al terjadinya NEC %aktor lainnya seperti mediator in%lamasi (sitokin) radikal bebas produk %ermentasi bakteri dan toksin diduga memperparah proses penyakit. C. Pato%isiologi NEC adalah sekunder untuk interaksi yang kompleks dari beberapa %aktor %aktor terutamapada bayi prematur yang mengakibatkan kerusakan mukosa akhirnya mengarah ke iskemia usus dan nekrosis. Cedera mukosa mungkin karena in%eksi isi intraluminalimunitas yang belum matang pelepasan 2asokonstriktor dan mediator in%lamasi. in%lamasi. 3ilangnya integritas mukosa memungkinkan bagian dari bakteri dan toksin masuk ke dinding usus dan kemudian ke sirkulasi sistemik sehingga terjadi respon in%lamasi umum dan sepsis pada NEC berat . NEC merupakan hasil akhir dari suatu rentetan interaksi yang terjadi bersamaan antara perusakan mukosa usus oleh berbagai %aktor (iskemi in%eksi) dan reaksi penjamu terhadap perusakan tersebut (sirkulasi imunologi dan in%lamasi) in%lamasi) 4. 0ambaran -linis 5enurut 637 (#$$8) tandatanda umum pada NEC meliputi * a. 4istensi perut atau adanya nyeri tekan b. 9oleransi 9o leransi minum yang buruk c. 5untah kehijauan atau cairan kehijauan keluar melalui pipa lambung d. 4arah pada %eses e. 9andatanda 9a ndatanda umum gangguan sistemik *
• • •
• • • • • • •
• • • • • • •
E. a. +.
#.
. /. &.
b.
Apneu 9erus 9e rus mengantuk atau tidak sadar 4emam atau hipotermi 9anda 9a nda dan gejala klinis* 0astrointestinal* 5akanan intoleransi Perut kembung Perut tegang Emesis 7kultisme darah : kotor dalam tinja Perut massa Eritema dinding perut istemik* -elesuan Apnea distress : perna%asan uhu ketidakstabilan 3ipotensi Asidosis 0lukosa ketidakstabilan 4,C Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium * 4arah lengkap dan hitung jenis 3itung jenis leukosit bisa normal tetapi biasanya meningkat trombositopenia sering terlihat. &$ ' kasus terbukti NEC jumlah platelet jumlah platelet &$.$$$ u; -ultur pecimen darah urin %eses dan Cairan serebrospinal sebaiknya diperiksa untuk kemungkinan adanya 2irus bakteri dan jamur yang patogen. Elektrolit 0angguan elektrolit seperti hiponatremia dan hipernatremia serta hiperkalemia sering terjadi. Analisa gas darah Asidosis metabolik ataupun campuran asidosis metabolic dan respiratorik mungkin terlihat. istem koagulasi
#/ jam. Namun %oto polos abdomen juga diperlukan pada setiap saat kemerosotan klinis akut
=. Penatalaksanaan Prinsip dasar tatalaksana NEC yaitu menatalaksananya ssebagai akut abdomen dengan ancaman terjadi peritonitis septic. 9ujuannya adalah untuk mencegah perburukan penyakit
perporasi intestinal dan syok.
A. +. #. a. • • • • •
b. c. . a.
-omplikasi Nekrosis usus halus ,n%eksi sekunder epsis aluran usus dengan obstruksi indrom usus pendek (setelah suatu reseksi usus yang luas)
P@7 E -EPE P@7E -EPE@A6 @A6A A9AN Pengkajian -eluhan utama Pasien dengan E-N biasanya mengeluh adanya distensi abdomen. @i1ayat kesehatan @i1ayat kesehatan sekarang @i1ayat dari keluhan utama berisi tentang penyakit yang sedang dialami mencakup* Pro2ocati%:Paliati% * Pada pasien E-N biasanya keaadaan akan memburuk jika diberi makan. ualitas:uantitas * -ualitas keluhan pasien E-N tergantung pada tingkat keparahan E-N. @egion:radiasi * Pasien E-N akan merasakan keluhan di daerah perut. kala * Pasien E-N terutama pasien bayi biasanya akan mudah re1el. 9iming * !iasanya keluhan dirasakan dalam 1aktu bertahap. @i1ayat kesehatan yang lalu Pasien dengan E-N biasanya ditemukan adanya ri1ayat gangguan pencernaan. @i1ayat kesehatan keluarga Pemeriksaan =isik. Penilaian keadaan umum
b. +) #) )
/)
&)
>) B) 8) c.
5enilai keadaan umum pasien meliputi keadaan sakit pasien tingkat kesadaran tandatanda 2ital dan hal umum yang mencolok. Pada pasien dengan E-N mungkin letargi dapat menjadi tampilan a1al. Pemeriksaan istemik. istem pernapasan Pada pasien dengan E-N mungkin ditemukan adanya apnea istem kardio2askuler Pada pasien dengan E-N mungkin akan ditemukan bradikardi serta per%usi peri%er yang buruk. istem pencernaan Pada pasien dengan E-N ditemukan adanya distensi abdomen bunyi usus yang kemungkinan tidak ada edema di daerah abdomen dan darah di dalam %eses istem muskuloskeletal. Pada pasien dengan E-N ditemukan adanya perubahan akti%itas seperti mudah menangis terutama pada pasien bayi. istem integumen Pada pasien dengan E-N mungkin ditemukan adanya eritema pada dinding abdomen serta suhu badan yang tidak stabil. istem neurosensori Pada pasien dengan E-N mungkin ditemukan kondisi letargi. istem endokrin Pada pasien dengan E-N mungkin akan ditemukan adanya hipoglikemi. istem genitourinarius Pada pasien dengan E-N biasanya tidak ditemukan adanya gangguan dalam sistem ini. Akti2itas seharihari. Akti2itas seharihari yang perlu dikaji meliputi * nutrisi (pasien E-N biasanya mengalami penurunan pola makan) eliminasi (mungkin akan ditemukan darah dalam %eses pada pasien E-N) pola istirahat:tidur personal hygiene serta pola akti2itas sebelum dan selama sakit
!. 4iagnosa -epera1atan 4iagnosa kepera1atan yang mungkin timbul pada pasien E-N +. @esiko in%eksi #. @esiko de%isiensi 2olume cairan . -etidakseimbangan nutrisi* kurang dari kebutuhan tubuh /. -etidake%ekti%an per%usi jaringan &. Nyeri C. @encana -epera1atan +. @esiko in%eksi 9ujuan * etelah dilakukan tindakan kepera1atan selama #/ jam diharapkan in%eksi -riteria hasil* • 9idak muncul tandatanda in%lamasi • uhu dalam batas normal • 9idak muncul kemerahan ,nter2ensi* a. 0unakan sabun untuk cuci tangan b. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan kepera1atan
c. 0unakan sarung tangan sebagai ala pelindung d. Pertahankan lingkungan antiseptik selama pemasangan #. @esiko de%isiensi 2olume cairan 9ujuan* etelah dilakukan tindakan kepera1atan selama #/ jam diharapkan keseimbangan cairan klien terpenuhi -riteria hasil * • 9ekanan darah dalam batas yang diharapkan • ,ntake dan output #/ jam seimbang !erat badan stabil tidak ada asites • 9idak terdapat edema peri%er • • 5embrane mukosa lembab ,nter2ensi* a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat b. 5onitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa nadi adekuat tekanan darah ortostatik) jika diperlukan c. 5onitor vital sign d. 9imbang popok:pembalut jika diperlukan e. Pasang urin kateter jika diperlukan . -etidakseimbangan nutrisi* kurang dari kebutuhan tubuh 9ujuan* etelah dilakukan tindakan kepera1atan selama #/ jamdi harapkan klien dapat terpenuhi kebutuhan nutrisi nya -riteria hasil * • ,ntake zat gizi (nutrient) ,ntake makana dan cairan • Energi • • 5asa tubuh • !erat badan • Dkuran kebutuhan nutrisi secara biokimia ,nter2ensi* a. -aji adanya alergi makanan b. -olaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang di butuhkan pasien c. !erikan makanan yang terpilih (sudah di konsultasikan dengan ahli gizi) d. 5onitor jumlah nutrisi dan kandunga kalori e. 5onitor !! setiap hari jika memungkinkan /. -etidake%ekti%an per%usi jaringan 9ujuan* etelah dilakukan tindakan kepera1atan selama #/ jam di harapkan per%usi jaringan cerebral e%ekti%. -riteria hasil * • 3eart rate dalam rentang yang duharapkan ura jantung abnormal tidak muncul • Angina tidak muncul • • 0as darah dalam rentang yang diharapkan • Nadi dalam batas normal • Nadi peri%er teraba kuat
a. b. c. d. e. f.
&.
• • •
a. b. c. d. e.
,nter2ensi* 5onitor intake dan output cairan 5onitor 99? 9entukan %aktor%aktor yang berhubungan dengan penyebab ;etakkan kepala pada posisi agak ditinggikan dan dalam posisi anatomis Pertahankan keadaan arah tirah baring -olaborasi pemberian nutrisi sesuai Nyeri 9ujuan* etelah dilakukan kepera1atan selama #/ jam nyeri dapat teratasi. -riteria hasil * akal nyeri berkurang 0elisah berkurang 0rimace berkurang ,nter2ensi* ;akukan pengkajian nyeri secara komperhensi% termasuk lokasi karakteristik durasi %rekuensi kualitas %aktor presitipasi. 7bser2asi reaksi non 2erbal dari ketidaknyamanan -ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan pencahayaan dan kebisingan Pilih dan lakukan penanganan nyeri ( %armakologi non %armakologi ) !erikan analgetik untuk menghilangkan nyeri
DAFTAR RUJUKAN
!etz Cecily ;ynn o1den ;inda A. (#$$F). !uku saku kepera1atan pediatri. Ed.&. ). 7skiGs pediatrics* principles and practice. Philadelphia* ;ippincott 6illiams H 6illkins.
!A! , PEN4A3D;DAN +.+ ;atar !elakang Enterokolitis nekrotikan (NEC) mewujudkan/adalah penyakit kegawatan saluran cerna pada neonatus baru lahir, ditandai dgn kematian jaringan luas yg terjadi pada dinding usus. Penyakit ini menjadi salah satu kasus pada neonatus dgn berat badan lahir sangat rendah (!"#). Pada umumnya NEC lebih kerap kali diketemukan pada neonatus prematur daripada neonatus cukup bulan. $aktor risiko penyebab terjadinya NEC ialah% kelahiran prematur, pemberian makanan enteral dini, perlukaan mukosa usus, & adanya bakteri pada usus. 'ngka kejadian NEC menurut National nstitute o Child *ealth and *uman +eelopment Neonatal #esearch Network pada neonatus dgn berat badan lahir minus dari - gram di seluruh dunia mencapai 01--2 dari tahun -33415 & berkembang/berubah naik 1-2 dari tahun 501 54.5 eberapa penulis melaporkan angka kejadian berkisar antara -,14,2 pada neonatus yg dirawat di Neonatal ntensie Care 6nit (NC6).0 Neonatus dgn usia gestasi 57 minggu / minus jg memiliki risiko lebih besar terjadi NEC. 8api, sekitar -2 neonatus cukup bulan menderita NEC dgn risiko utama dikarenakan karena penyakit jantung bawaan & aktor risiko lain meliputi pemberian asiksia perinatal, P+', polisitemia, tekan darah rendah, menurunnya perusi mesenterik, terapi indometacin & ranitidine. 'ngka kejadian NEC berbeda dari satu rumah sakit dgn rumah sakit lainnya. "alah satu aktor yg menyebabkan perbedaan angka kejadian penyakit ini ialah kemampuan dlm mendiagnosis & mengenali gejala1gejala dini penyakit ini. +i ndonesia, diagnosis NEC di #umah "akit Cipto 9angunkusumo (#"C9) :akarta pada tahun ;1an jarang sekali ditegakkan.
+.# +. #. . /. &.
@umusan -asus Apa pengertian dari Necrolitizing Enterocolitis I !agaimana epidemiologi dari penyakit ini I Apa saja etiologi dari Necrolitizing Enterocoliis (NEC) I !agaimana pathogenesis penyakit Necrolitizing Enterocoliis (NEC) iniI 0ejala H gejalagejala apa saja yg muncul saat anak terserang penyakit Necrolitizing Enterocoliis (NEC) I >. Pemeriksaan apa saja yg apat menunjang munculnya diagnosis penyakit NEC ini I B. !agaimana penatalaksaan yg bisa dikerjakan buat anak dgn penyakit ini I
8. !agaimana cara pencegahan agar anak tak menderita NEC I F. !agaimana konsep askep pada pasien dgn Necrolitizing Enterocoliis (NEC) I +. 9ujuan Penulisan 5akalah ini dibuat buat mencukupi tugas -epera1atan Anak. elain +tu diharapkan sesudah dibuatnya makalah ini mahasis1a mampu memahami H mengaplikasikan ilmu kepera1atan yg dimilikinya buat menangani kasus kepera1atan yg ditimbulkanoleh penyakit NEC ini. !A! ,, 9,N* #FB) /. NEC ialah suatu keadann yg terjadi terutama pada neonatus prematur : berat badan lahir rendah. -emungkinan dikarenakan karena hipoksia yg menyebabkan iskemia pada usus. !eberapa bagian dari dinding usus mengalami nekrosis dgn terjadinya obstruksi H peritonitis. (3inchli%% +FFF*#F>) &. NEC me1ujudkan:adalah penyakit in%lamator serius dari mukosa usus. !iasanya terjadi pada neonatus prematur yg sakit H pada neonatus yg memiliki kateter deuer umbilikalis : trans%usi tukar. (acharin+FF>* />8) >. NEC me1ujudkan:adalah penyakit saluran pencernaan yg terjadi pada neonatus baru lahir kejadiannya lebih berlimpah terjadi pada neonatus prematur. NEC yaitu entero ialah usus kecil colitis ialah in%eksi H peradangan pada usus besar (kolon) nekrotisans ialah kerusakan H kematian selsel. (http*::id.scribd.com:doc:&//#>>B&:AD3AN-EPE@A6A9ANNecrotizing diakses tanggal $8 April #$+/) B. NEC ialah kelainan pada saluran pencernaan berupa bercak : nekrosing di%us pada mukosa : submukosa kolon yg di bisa H amat kerap kali terjadi pada neonatus prematur H dgn berat lahir sangat rendah. (http*::111.emedicie.medscape.com:artikel:FBBF&>diakses tanggal $F April #$+/)
=oto + * Perbedaan usus normal H nekrosis #.# Epidemiologi Angka kejadian NEC sangat ber2ariasi antar negara bagian di Amerika erikat berkisar antara JKM#8' dgn ratarata > +$' terjadi pada neonatus dgn berat lahir minus dari +&$$ gram. !erbanding terbalik antara usia kehamilan saat lahir : berat lahir dgn insiden NEC yaitu semakin cukup usia kehamilan : semakin cukup berat lahir semakin rendah resiko terjadinya NEC. Necrolitizing Enterocolitis lebih kerap kali terjadi pada neonatus lakiJKMlaki H beberapa penulis melaporkan angka kejadian lebih berlimpah pada manusia a%rika daripada manusia kulit putih ataupun ras hispanik. 6alaupun kebanyakan neonatus yg menderita NEC ialah neonatus yg lahir pada usia kehamilan preterm tapi &+$' dari kasus yg dilaporkan jg terjadi pada neonatus yg lahir pada usia kehamilan lebih dari > minggu. 4lm tiga dekade terakhir angka mortalitas yg dikarenakan karena NEC berkisar antara +$$' dgn trend menurun seiring dgn semakin berkembangnya ad2ances neonatal car. #. Etiologi Penyakit ini amat kerap kali muncul pada neonatus yg sakit H me1ujudkan:adalah kedaruratan bedah yg amat kerap kali terjadi di antara neonatus baru lahir. kala penyakitnya berbedabeda dari yg rendah (bisa sembuh sendiri) hingga berat (in%lamasi H nekrosis menyebar pada lapisan mukosa H submukosa usus). Necrotizing enterocoliis me1ujudkan:adalah penyakit yg dominan terjadi pada neonatus premature. Pada neonatus prematur terdapat penurun immunokompeten immaturitas saluran cerna H abnormalitas peristaltik. 3al ini bisa menyebabkan maldigesti H malabsorbsi nutrisi yg memacu pertumbuhan bakteri kolonisasi H iskemi pada usus neonatus prematur. elain +tu ketidakstabilan kardiorespirasi homeostatik H miskinnya autoregulasi aliran darah menyebabkan neonatus prematur lebih rentan terhadap kejadian iskemik : hipoksia H menempatkan mereka pada risiko NEC. -arena kejadian remature inilah muncul beberapa penyebab terjadinya NEC diantaranya * -.
skemia >astrointestinal
udah disebutkan diatas bah1a pada neonatus premature terjadi ketidakstabilan dlm kardiorespiasim homeostatic H miskinnya autoregulasi. 4ari keadann tersebutlah kian tubuh seorang anak yg mengalami NEC memiliki keterbatasan dlm per%usi jaringan. aat mengalami keterbatasan per%usi terjadi mekanisme pertahanan tubuh yg melindungi otak H jantung dari kerusakan dampak iskemik yaitu aliran darah di tubuh diprioritaskan buat dialirkan ke dua organ tubuh tersebut dgn memindahkan aliran darah dari mesentrika H renal. Aliran darah mesentrika berada pada prioritas yg sangat rendah saat terjadi hipoksia sehingga pada neonatus yg mengalami as%iksia aliran darah ke abdomen ileum H koon menurun drastis selama episode tersebut. Apabila terjadi gangguan regulasi di mesentrika menuju intestin kian mau terjadi hipoksia pada area organ tubuh yg mendapatkan aliran darah dari mesentrika yg mencetuskan terjadinya injuri H disrupsi pada mukosa epitel intestinal. aat hal tersebut terjadi bakteri bisa dgn gampang masuk pada area injuri H membuat dampak kerusakan jaringan termasuk nekrosis H ulserasi.
#. ,munitas Neonatus Neonatus yg memiliki imunitas rendah H saluran 0, yg belum matur memiliki kemungkinan buat terserang NEC. Pada saat lahir mukosa usus neonatus belum memiliki antibodi imunoprotekti% utama di gastrointestinal ,gA. -arena A, memiliki %aktor protekti% nonspesi%ik H spesi%ik seperti sel imunokompeten ,gA lakto%erin lisozim H lactobacillus bi%idus gro1th %actor A, bisa mengurangi insiden H keparahan NEC. Pada saluran gastrointestinal yg belum matur usus belum mampu mencerna makanan dgn baik terutama makananmakanan %ormula. 4itambah lagi barrier mukosa belum berkembang dgn baik sehingga bisa terjadi translokasi bakteri H antigen makanan yg tak tercerna ke lamina propia sehingga mengakti2asi sel peradangan
. 5akanan enteral eperti yg disebutkan diatas tadi neonatus premature memiliki saluraan cerna yg belum sempurna sehingga jika diberi makanan berlebih bisa terjaadi malabsorbsi. alah satu misalnya makanan enteral ialah susu %ormula. -ebanyakan manusia tua belum menyadari betapa pentingnya A, bagi si neonatus H dgn keadann neonatus premature yg lemah manusia tua menjadi berpikir jalan pintas buat mencukupi kebutuhan gizi anaknya dgn susu %ormula. usu %ormula mengandung karbohidrat H lemak yg me1ujudkan:adalah cairan hypertonis jika masuk kedalam tubuh manusia. Pada neonatus sehat jika cairan hypertonis tersebut masuk usus mau ber%ungsi dgn baik buat bisa mengabsorpsi kandungan susu tersebut. 9etapi tak pada neonatus dgn NEC. Pada neonatus dgn NEC terjadi malabsorpsi parsial terhadap konstituen lemak H karbohidrat pada susu dampak organ tubuh yg belum matur bakteribakteri %ermentasi membentuk asam organik karbon dioksida H gas hidrogen hasil nutrient yg tersisa. aat NEC berkembang neonatus mengalami kehilangan karbohidrat yg besar pada intestine membuat dampak menurunnya substansi pada %eses H hydrogen%illed cysts diantara mukosa usus.
/. ,n2asi !akteri ,n2asi bakteri ini masih sangat erat hubungannya dgn pemberian makan enteral. -arena pencernaan H motilitas yg belum sempurna bisa meninggalkan makanan dlm lumen usus buat 1aktu yg lama menyebabkan pertumbuhan yg berlebihan H translokasi bakteri. Adanya media yg cocok berasal dari nutrisi enteral menyebabkan proli%erasi bakteri diikuti karena in2asi terhadap mukosa usus H memunculkan kerusakan dampak produksi gas (metana H hidrogen) yg dihasilkan organisme menyebabkan pneumatosis intestinalis yg
me1ujudkan:adalah patognomonik NEC dampak gas %ermentasi yg dihasilkan bakteri terperangkap pada jaringan. elanjutnya terjadi nekrosis : gangren transmural usus H berakhir dgn per%orasi H peritonitis. &. @espon in%lamasi Pemicu proses in%lamasi dimediasi karena %aktor%aktor termasuk plateletacti2ating %actor (PA=) tromboksan H beberapa sitokin. Alasan lain tingginya risiko NEC pada neonatus prematur ialah barier mukosa usus imatur berpotensi menyebabkan translokasi bakteri : toksin ke sirkulasi splanknikus mengakti%kan kaskade mediatormediator in%lamasi H 2asokonstriktor yg menyebabkan respon in%lamasi luas bahkan sepsis pada beberapa 1ujud NEC. -erusakan barier mukosa yg terjadi le1at %enomena apoptosis : kematian sel terprogram yg semakin menurunkan integritas barier mukosa. Necrolitizing Enterocolitis bisa muncul sebagai kumpulan penyakit / penyakit dominan di 6nit
#awat ntensi Neonatus. eberapa kumpulan tampaknya berhubungan dgn organisme spesiik (misalnya
#./ =aktor Predisposisi +. !erat badan lahir rendah H minus bulan #. Neonatus dgn as%iksia . Neonatus dgn sindroma gangguan perna%asan:apnu berulang /. Neonatus lahir P@5 : in%eksi perinatal lain &. Neonatus yg mendapat katerisasi 2ena umbilikalis >. Penyakit jantung ba1aan sianotik B. 3ipotermia tekan darah rendah H gangguan keadann umum lainnya. #.& Patogenesis Patogenesis NEC sulit buat dipahami H kontro2ersial 1alaupun demikian patogenesis NEC ialah multi%aktor. Ada tiga mekanisme patologis utama dlm proses terjadinya NEC* cedera iskemik pada usus kolonisasi bakteri usus H adanya suatu substrat seperti %ormula. Cedera hipoksik:iskemik menyebabkan aliran darah ke usus menurun. 3ipoper%usi usus ini selanjutnya merusak mukosa usus H sel mukosa yg melapisi usus menghentikan sekresi enzim protekti%. !akteri yg berproli%erasi dibantu karena makanan enteral (substrat) mengin2asi mukosa usus yg rusak sehingga terjadi kerusakan usus lebih lanjut karena pelepasan bakteri H gas hidrogen. 0as mulanya membelah lapisan serosa H submukosa usus (pneumatosis intestinalis). 0as tersebut jg bisa robek ke dlm bantalan 2askular mesentrika yg mau didistribusikan ke dlm sistem 2ena hepar. 9iksin bakterial yg berkombinasi dgn iskemia membuat dampak nekrosis. Nekrosis usus yg sangat tebal membuat dampak per%orasi dgn pelepasan udara bebas ke dlm ronga peritoneal (pneumoperitoneum) H peritonitis.
=oto #. Patogenesis Penyebab NEC #.> 5ani%estasi -linis 0ejalagejala yg muncul pada NEC bisa terjadi tibatiba tetapi umumnya onset terjadi pada +#minggu sesudah kelahiran H bisa terjadi hingga beberapa minggu.7nset NEC berbanding terbalik dgn usia kehamilan dimana neonatus yg lahir pada #8 minggu cenderung menderita NEC lebih besar dari pada neonatus usia yg lebih matang. !erikut ini ialah beberapa gambaran klinis yg ditunjukkan karena neonatus * +. Aspirat:muntah biliosa #. ,ntoleransi makanan . 9inja berdarah /. 4istensi H nyeri abdomen yg bisa berlanjut ketahap per%orasi dgn gambaran * ℜ• Nyeri abdomen bertambah ℜ• 4inding abdomen keras terdapat tahanan H tampak pucat ℜ• Edema dinding abdomen ℜ• uara usus yg menghilang ℜ• 9erdapat massa abdomen &. 9erjadi sepsis dgn gambaran * ℜ• ,nstabilitas suhu ℜ• ,kterus ℜ• Apnea H bradikardi ℜ• ;etargi ℜ• 3ipoper%usi syok (;issaueur 9om and A2roy =anaro%% * 8>) NEC pada neonatus matur berbeda dgn neonatus prematur. 9ak seperti neonatus prematur yg berkembang pada minggu kedua : ketiga kehidupan (ratarata +# hari) sebagian besar kasus terlihat pada minggu pertama (ratarata # hari). NEC pada neonatus matur biasanya dampak
+. a. b. c. #. a. b. c. . a.
b. c.
penyakit sekunder dari keadann seperti as%iksia saat lahir polisitemia penyakit jantung ba1aan in%eksi rota2irus H hirschsprung disease. Prognosis umumnya lebih baik daripada prematur dgn tataran kematian $' +' edangkan menurut 0omela mani%estasi klinis dari NEC bisa dikategorikan sesuai dgn kriteria !ellJKs yaitu* tadium + (suspek NEC) -elainan sistemik * 9andanya tak spesi%ik termasuk apneu bradikardia letargi H suhu tak stabil. -elainan abdominal * 9ermasuk intoleransi makanan rekuren residual lambung H distensi abdominal. -elainan radiologik * 0ambaran radiologi bisa normal : tak spesi%ik. tadium # (terbukti NEC) -elainan sistemik * eperti stadium + ditambah dgn n yeri tekan abdominal H trombositopenia. -elainan abdominal * 4istensi abdominal yg menetap nyeri tekan edema dinding usus bising usus hilang H perdarahan per rektal. -elainan radiologik * 0ambaran radiologi yg kerap kali ialah pneumatosis intestinal dgn : tiada udara 2ena porta : asites. tadium (NEC lanjut) -elainan sistemik * 9ermasuk asidosis respiratorik H asidosis metabolik gagal na%as tekan darah rendah menurunnya jumlah urin neutropenia H disseminated intra2ascular coagulation (4,C). -elainan abdominal * 4istensi abdomen dgn edema indurasi H diskolorasi. -elainan radiologic * 0ambaran yg kerap kali diketemukan ialah pneumoperitoneum. -lasi%ikasi staging NEC berlandaskan Modified Bell Staging Criteria %or NEC tadium -elainan sistemik -elainan abdominal -elainan radiologik
,A.
? uhu tak stabil
uspect NEC ? Apnu
? !radikardia
? @esidu lambung ? Normal berkembang:berubah naik ? ,leus ringan ? 4istensi ringan
abdomen
? 4arah samar di dlm %eses
,!.
? uhu tak stabil
? @esidu lambung ? Normal berkembang:berubah
uspect NEC
naik
? Apnu
? 4istensi ringan
abdomen ? ,leus ringan
? !radikardia ? 4arah rectal
,,A.
? uhu tak stabil
NEC 5ild
? Apnu
? !radikardia
segar
per
? @esidu lambung ? ,leus berkembang:berubah naik ? Pneumatosis intestinal ? 4istensi abdomen ringan
? 4arah rectal
segar
per
? Peristaltik ()
? Nyeri tekan
,,!.
? uhu tak stabil
NEC 5oderate
? Apnu
? !radikardia
? Asidosis ringan
? @esidu lambung ? ,leus berkembang:berubah naik ? Pneumatosis intestinal ? 4istensi abdomen ringan ? Ddara 2ena porta
? 4arah metabolik rectal
segar
per ? Asites
? 9rombositopenia ringan
? Peristaltik ()
? Nyeri tekan
? elulitis
? !enjolan kuadran kanan ba1ah
IIIA.
? uhu tak stabil
? Apnu 'dance NEC1seere1 bowel1intact ? !radikardia
? @esidu lambung ? Pneumatosis berkembang:berubah intestinal naik ? Ddara 2ena porta abdomen
? 4istensi ringan
Asites
? 9rombositopenia ringan
? 4arah rectal
segar
per
? 9ekan darah rendah ? Peristaltik ()
? Asidosis respirasi
? Nyeri tekan
? Asidosis metabolic
? elulitis
? Neutropenia
? !enjolan kuadran kanan ba1ah
? Peritonitis
? 4istensi abdomen
,,,!.
? uhu tak stabil
? Apnu 'dance NEC1seere1 bowel perorated ? !radikardia
? @esidu lambung ? Pneumatosis berkembang:berubah intestinal naik ? Ddara 2ena porta abdomen
? 4istensi ringan
? Asites ? 9rombositopenia ringan
? 4arah rectal
segar
per ? Pneumoperitoneum
? 9ekan darah rendah ? Peristaltik ()
? Asidosis respirasi
? Nyeri tekan
? Asidosis metabolic
? elulitis
Neutropenia
kuadran ? !enjolan kanan ba1ah
? Peritonitis
4istensi abdomen
4ikutip dari* ;a2ene 5, 9udehope 4, inha .Essensial Neonatal 5edicineEd / #.B Pemeriksaan Penunjang +. Pemeriksaan ;aboratorium a. 4arah lengkap H hitung jenis 3itung jenis leukosit bisa normal tetapi biasanya berkembang:berubah naik dgn shi%t to the le%t : rendah (leukopenia) trombositopenia kerap kali terlihat. &$ ' kasus terbukti NEC jumlah platelet &$.$$$ u;. b. -ultur .
pecimen darah urin %eses H Cairan serebrospinal sebaiknya diperiksa buat kemungkinan adanya 2irus bakteri H jamur yg patogen. c. Elektrolit 0angguan elektrolit seperti hiponatremia H hipernatremia serta hiperkalemia kerap kali terjadi. d. Analisa gas darah Asidosis metabolik ataupun campuran asidosis metabolic H respiratorik mungkin terlihat. e. istem koagulasi
=oto * Patognomonik NEC dgn ditemukannya gambaran radiolusen gelembung udara / pneumotosis intestinal (panah bawah) & gambaran udara pada ena porta (panah atas). "ebagian besar akumulasi gas yg linear, menunjukkan lokasi submukosa.
=oto / * 6dara dlm portal ena. 6dara yg diamati dlm cabang ena portal pada bayi usia 01 minggu.
=oto & * "ebuah oto dekubitus hori@ontal yg menunjukkan pneumoperitoneum(panah) karena perorasi usus pada bayi prematur. #.8 Penatalaksanaan Prinsip dasar penatalaksanaan NEC yaitu merencanakan askep padaakut abdomen dgn ancaman terjadi peritonitis septik. 9ujuannya ialah buat mencegah perburukan penyakit per%orasi intestinal H syok. #/ jam. #. ,stirahatkan Dsus Pemberian makanan per oral dihentikan dikerjakan dekompresi lambung dgn memasang pipa orogastrik (e2idence le2el ,,, recommendation le2el !). ;a2emen dgn gliserin diberikan kalau:jika neonatus belum de%ekasi. . Nutrisi a. Parenteral elama dipuasakan (istirahat usus) nutrisi diberikan secara parenteral sesegera mungkin. Cairan yg diberikan dektrosa +$' ditambahkan NaCl H -C; masingmasing +$$+&$ ml:-g!!:hari. Nutrisi parenteral diberikan selama + bulan. Pemberian nurisi enteral dikerjakan secara bertahap jika secara klinis terbukti membaik.
Og kerap kali terjadi pada NEC ialah metabolik asidosis biasanya pada NEC sedang H berat.Diberian Na!biarbonat # mE:-g!! intra2ena : dlm 1aktu +$+& menit dgn kecepatan tak lebih dari + mE per menit. Asidosis memiliki e%ek inotropik negati% membuat dampak relaksasi otot jantung H kontraksinya menurun. >. -oagulasi ,ntra2askuler 4iseminata -eadann ini bisa dicurigai kalau:jika* a. 3ematokrit rendah b. 9rombosit rendah c. 5asa protrombin memanjang d. 5asa tromboplastin memanjang e. =ibrinogen menurun ambil menunggu darah H trombosit buat trans%usi bisa diberikan terlebih dahulu plasma segar beku +& ml:kg!!. 4gn pemberian plasma seringkali perdarahan berhenti H bahkan trans%usi tak dibutuhkan lagi. 9rans%usi trombosit diberikan kalau:jika jumlah trombosit &$.$$$:mm : kalau:jika jelas terdapat perdarahan sistemik H gastrointestinal yg berat. B. Pembedahan ,ndikasi absolut tindakan pembedahan ialah jika terdapat per%orasi (pneumoperitoneum) H adanya nekrosis usus (e2idence le2el , recommendation le2el C). edangkan indikasi relati% ialah klinik memburuk (asidosis metabolik kegagalan perna%asan oliguria hipo2olemia trombositopenia leukopenia leukosistosis terdapat gas di dlm 2ena porta eritema dinding abdomen masa dlm usus yg menetap H dilatasi usus yg menetap). 9indakan bedah pada dasarnya sama dgn tindakan pada peritonitis yaitu menghentikan sumber in%eksi : sumber kebocoran dgn reseksi usus yg nekrosis : per%orasi. @ongga peritoneal lalu dicuci dgn larutan NaCl $F' hangat H buat mengembalikan kontinuitas usus dikerjakan anastomosis primer pada kedua ujung usus yg masih utuh !erikut ini ialah penatalaksanaan sesuai stadium yaitu * a. tadium , Puasa H pemberian minum bisa diberikan sesudah hari perbaikan. Antibotik spektrum luas selama hari H selanjutnya sesuai hasil kultur b. tadium ,,A H ,,! Puasa selama # minggu. Pemberian minum * bisa dimulai sesudah B+$ hari puasa jika pada pemeriksaan radiologi tak tampak pneumatosis. Nutrisi parenteral F$++$ kal:kg!!:hari. Pemberian oksigen * Pemberian antibotik spektrum luas selamaB+$ hari.Natrium bikarbonat # me:kg!! jika terjadi asidosis metabolik. 4opamin dgn dosis rendah buat memperbaiki sirkulasi darah usus. c. tadium IIIA H ,,,! 4gn pengobatan stadium ,, 2entilasi mekanik jika dibutuhkan.
+gn memperhatikan patogenesis & aktor1aktor perinatal pada NEC, kian usaha yg terpenting dlm upaya pencegahan ialah memutuskan mata rantai hubungan antara asiksia hipoksia, iskemia usus, & kerusakan mukosa usus. +isamping -tu wajib pula dihilangkan aktor1aktor yg memperberat terjadinya kerusakan mukosa usus seperti mencegah terjadinya prolierasi bakteri usus. 8indakan1tindakan yg wajib diperhatikan dlm mencegah / mengurangi dampak lanjutan NEC ialahA . -.
Peranan air susu ibu, (eidence leel 15, recommendation leel ') 8erbukti NEC tak diketemukan / sangat jarang terdapat pada neonatus yg minum '". Peranan '" dlm mencegah NEC ialah A
a.
'" memiliki siat iso1osmoler
b. 5engandung ,gA (ecretory immunoglobulin A) yg berman%aat dlm menaikkan daya tahan tubuh. ,gA ini dibentuk karena sel plasma dinding usus tahan terhadap enzim usus H memiliki %ungsi antibakteri anti 2irus H antitoksin. c. A, memiliki daya anti bakteri le1at caracara lain yaitu mengandung lakto%erin yg memiliki e%ek bakteriostatik terhadap E. coli. 5.
Cara pemberian makan, tak ada bukti yg menyatakan pemberian isi makanan dgn pelan mengurangi risiko NEC, (eidence leel , recommendation leel +)
0.
Pemberian antibiotika per oral (eidence leel , recommendation leel +). Pengobatan antibiotik per oral mengurangi risiko NEC, tetapi menaikkan risiko resistensi mikrobiota intestinal sehingga tak boleh diberikan rutin.
=. 'ntenatal kortikosteroid, terdapat manaat pemberian antenatal steroid mengurangi risiko NEC (eidence leel , recommendation leel ') .
munoglobulin
oral,
dari data beberapa percobaan menyebutkan
buat tak
memberikan
immunoglobulin oral buat mencegah NEC (eidence l eel , recommendation leel +) ;.
"uplemen asam amino, pemberian !1arginin / glutamine parenteral sebagai prekursor nitrit okiside hanya menjanjikan sedikit bisa mengurangi risiko NEC (eidence leel , recommendation leel C)
4.
Probiotik, menaikkan mekanisme pertahanan usus, termasuk sekresi g', prolierasi sel epitel usus, menaikkan barir ungsi, mengurangi peradangan & sel epitel apoptosis. Probiotik bisa mengurangi risiko mortalitas NEC berat, tetapi pilihan regimen & dosis belum diteliti (eidence leel , recommendation leel C)
!A! ,,, -7NEP 4AA@ AD3AN -EPE@A6A9AN .+ Pengkajian Pengkajian kepera1atan ialah pemikiran dasar dari proses kepera1atan yg bertujuan buat mengumpulkan data tentang pasien agar bisa mengidenti%ikasi mengenali kasuskasus kebutuhan kesehatan H kepera1atan pasien baik %isik mental H lingkungan. Pengkajian endiri erdiri dari anamesa pengkajian %isik H diagostik * +. Anamnesa a. ,dentitas pasien yg meliputi nama jenis kelamin agama pendidikan pekerjaan alamat diagnosa medis tanggal masuk tanggal pengkajian H alamat.
b. ,dentitas penanggung ja1ab yg meliputi nama umur jenis kelamin pekerjaan hubungan dgn pasien H alamat. c. -eluhan utama Pasien dgn NEC biasanya mengeluh adanya distensi abdomen. d. @i1ayat kesehatan sekarang @i1ayat dari keluhan utama berisi tentang penyakit yg sedang dialami mencakup* ℜ• Pro2ocati%:Paliati% Pada pasien NEC biasanya keaadaan mau memburuk jika diberi makan. ℜ• ualitas:uantitas -ualitas keluhan pasien NEC tergantung pada tataran ke parahan NEC. ℜ• @egion:radiasi Pasien NEC mau merasakan keluhan di daerah perut. ℜ• kala Pasien NEC terutama pasien neonatus biasanya mau gampang re1el. 9iming ℜ• !iasanya keluhan dirasakan dlm 1aktu bertahap. e. @i1ayat kesehatan yg lalu. Pasien dgn NEC biasanya diketemukan adanya ri1ayat gangguan pencernaan. %. @i1ayat kesehatan keluarga Ap/k/h anggota keluarga pasien ada yg memiliki penyakit menyebar.menular ataupun penyakit keturunan . g. @i1ayat kehamilan H kelahiran ℜ• Prenatal 5enjelaskan tentang bagaimana keadann ibu pasien selama hamil kemana ibu pasien memeriksakan kehamilan ap/k/h mendapat suntikan 99 H tablet =e. ℜ• Natal 5enjelaskan saat ibu persalinan jenis persalinan siapa yg menolong H dimana tempat persalinan. !agaimana letak neonatus 1aktu lahir H keadann neonatus saat lahir (AP0A@ -7@E). !erat badan H panjang badan H terdapat kelainan : tak. ℜ• Post natal 5enjelaskan apa yg diberikan ibu pasien saat pasien masih neonatus ap/k/h pasien diberi A, : tak berapa bulan pasien mendapat A, eksklusi% 5PA (5akanan Pengganti A,) apa H siapa yg mera1at tali pusat H hari keberapa tali pusat lepas. h. @i1ayat imunisasi 5enerangkan status imunisasi pasien baik imunisasi dasar maupun imunisasi ulang (booster). i. @i1ayat pertumbuhan H pertumbuhan Pertumbuhan ℜ• tatus pertumbuhan anak terutama pada usia balita bisa dilihat dari -5 H pemeriksaan lingkar kepala 9! !! ;;. ℜ• Pertumbuhan
tatus pertumbuhan pasien butuh diteliti secara rinci buat mengetahui ap/k/h semua tahapan pertumbuhan dilalui dgn mulus : terdapat penyimpangan. #. Pemeriksaan =isik. a. Penilaian keadann umum 5enilai keadann umum pasien meliputi keadann sakit pasien tataran kesadaran gejala gejala 2ital H hal umum yg mencolok. Pada pasien dgn NEC mungkin letargi bisa menjadi tampilan a1al. b. Pemeriksaan istemik. ℜ• istem pernapasan Pada pasien dgn NEC mungkin diketemukan adanya apnea ℜ• istem kardio2askuler Pada pasien dgn NEC mungkin mau diketemukan bradikardi serta per%usi peri%er yg buruk. ℜ• istem pencernaan Pada pasien dgn NEC diketemukan adanya distensi abdomen bunyi usus yg kemungkinan tak ada edema di daerah abdomen H darah di dlm %eses. ℜ• istem musculoskeletal Pada pasien dgn NEC diketemukan adanya perubahan akti%itas seperti gampang menangis terutama pada pasien neonatus. istem integument ℜ• Pada pasien dgn NEC mungkin diketemukan adanya eritema pada dinding abdomen serta suhu badan yg tak stabil. istem neurosensori ℜ• Pada pasien dgn NEC mungkin diketemukan keadann letargi. istem endokrin ℜ• Pada pasien dgn NEC mungkin mau diketemukan adanya hipoglikemi. ℜ• istem genitourinarius c.
d. e.
. a.
b.
Pada pasien dgn NEC biasanya tak diketemukan adanya gangguan dlm sistem ini. Akti2itas seharihari Akti2itas seharihari yg butuh dikaji meliputi * nutrisi (pasien NEC biasanya mengalami menurunnya pola makan) eliminasi (mungkin mau diketemukan darah dlm %eses pada pasien NEC) pola istirahat:tidur personal hygiene serta pola akti2itas sebelum H selama sakit. Aspek psikologis !utuh di ketahui dampak hospitalisasi anak terhadap manusia tua pasien. Aspek sosial. !utuh dikaji status pasien dlm keluarga hubungan pasien dgn lingkungannya yg mau dipengaruhi karena aspek psikologis sebagai dampak dari penyakit yg dideritanya. Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan @adiogra%ik 4iketemukan adanya dilatasi nonspesi%ik %okal di usus penebalan dinding abdomen karena edema H pneumatosis intestinalis (gelembunggelembung gas kecil di dlm dinding usus). Pemeriksaan laboratorium
!iasanya mau diketemukan leukopenia (hitung sel darah putih total >$$$:mm) trombositopenia (hitung trombosit &$$$:mm sebelum pembedahan) H asidosis metabolik. .# 4iagnosa -epera1atan H ,nter2ensi -epera1atan +. -etidakseimbangan nutrisi * minus dari kebutuhan tubuh berhubungan dgn ketidakmampuan buat mengabsorpsi nutrien. 9ujuan * esudah dikerjakan tindakan kepera1atan selama Q#/ jam diharapkan pasien bebas dari gejala gejala malnutrisi dgn kriteria hasil * a. BB berkembang:berubah naik b. Asupan nutrisi terpenuhi ,N9E@?EN, @A,7NA;
Anjurkan ibu buat memberikan A, A, ialah makanan terbaik bagi eksklusi% kepada neonatusnya. neonatus dibandingkan dgn pemberian susu %ormula.
!antu ibu membuat keluar A,
5encukupi kebutuhan gizi menciptakan H mempertahankan laktasi hingga neonatus bisa menyusu A,
9imbang berat badan setiap hari
5emberikan in%ormasi tentang keadann masukan diet : penentuan kebutuhan nutrisi
7bser2asi H catat masukan makanan 5enga1asi
Pantau hasil pemeriksaan ;ab. 5isal* menaikkan e%ekti2itas program 3b:3t !DN Albumin Protein H pengobatan termasuk sumber diet elektrolit serum nutrisi yg dibutuhkan
-olaborasi !erikan cairan ,? 5encukupi kebutuhan cairan : hiperalimentasi H lemak sesuai indikasi nutrisi hingga masukan oral bisa dimulai.
#. Nyeri akut berhubungan dgn agens cedera.
9ujuan * esudah dikerjakan tindakan kepera1atan selama +Q#/ jam diharapkan nyeri berkurang dgn criteria hasil * a. 9ataran Nyeri * -eparahan nyeri yg bisa diamati (tataran nyeri pada # : minus (dgn skala $+$)) . b. 9ak @e1el ,N9E@?EN, @A,7NA;
;akukan pengkajian nyeri yg 4ata dibutuhkan dlm menge2aluasi komprehensi% meliputi lokasi nyeri menentukan pilihan inter2ensi karakteristik a1itan H durasi H menentukan e%ekti2itas terapi. %rekuensi kualitas intensitas : keparahan nyeri H %actor presipitasinya.
Ajarkan manusia tua klien tentang 9eknik non%armakologis penggunaan teknik non %armakologis membantu mengurangi nyeri. (misalnya dgn menggendong neonates
bisa
-endalikan %aktor lingkungan yg bisa ;ingkungan yg nyaman mempengaruhi respons pasien terhadap membantu relaksasi ketidaknyamanan
bisa
-olaborasi dgn tim medis pemberian obat analgetik dimungkinkan)
buat Agen %armakologi memiliki (jika komposisi yg bisa mengurangi : menghilangkan nyeri dgn menekan system sara% simpatis.
. ,ne%ekti% per%usi jaringan (Cerebral gastrointestinal kardiopulmonal cerebral peri%%er) berhubungan dgn keadann organ yg belum sempurna 9ujuan * esudah dikerjakan tindakan kepera1atan selama Q#/ jam diharapkan terjadi peningkatan per%usi jaringan dgn criteria hasil * a. TT" dlm keadann nomal (tak terjadi tekan darah rendah terdapat peningkatan denyut nadi nadi teraba kuat suhu normal terjadi peningkatan perna%asan) b. 9ak ada suara jantung H na%as tambahan c. 9ekanan oksigen dlm rentang normal ,N9E@?EN, @A,7NA;
5onitor 99?
TT" bisa
menunjukkan
status
kesehatan klien secara umum
5onitor kesadaran neonates
-aji adanya rigiditas kedutan 5engetahui respon a1al dari bayi kegelisaan yg berkembang:berubah jika keadann per%usi jaringannya naik peka rangsang H serangan kejang semakin memburuk
-aji suara H irama jantung
5engetahui kelainan pada jantung
/. @isiko ,n%eksi ditandai dgn pertahanan primer tak adekuat kerusakan jaringan 9ujuan * esudah dikerjakan tindakan kepera1atan selama Q#/ jam diharapkan pasien terbebas dari gejala H gejalagejala in%eksi dgn criteria hasil * tak terdapat gejalagejalagejala in%eksi yg dia1ali dgn instabilitas suhu tubuh ,N9E@?EN, @A,7NA;
Pantau gejala H gejalagejala in%eksi 0ejala H gejalagejala yg muncul (misalnya suhu tubuh) bisa memberikan gambaran terjadinya in%eksi
Cuci tangan sebelum tindakan kepera1atan
H
sesudah 5encegah terjadinya in%eksi silang
-aji %actor yg bisa menaikkan 4ata dibutuhkan buat menghindari kerentanan terhadap in%eksi. resiko rentan terjadi in%eksi.
-olaborasi pemberian dibutuhkan
dgn tim medis dlm 9erapi antibiotik bisa antibiotik kalau:jika parasit penyebab in%eksi
&. Ansietas berhubungan dgn perubahan dlm status kesehatan anak
mela1an
9ujuan * esudah dikerjakan tindakan kepera1atan selama #/ jam diharapkan ansietas berkurang dgn criteria hasil tataran ansietas ringan hingga sedang H mampu menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas konsentrasi H koping. ,N9E@?EN, @A,7NA;
-aji tataran kecemasaan
5engetahui manusia tua
kemampuan
koping
!erikan kesempatan kepada klien 5embina hubungan saling percaya (manusia tua) buat mengungkapkan perasaan kecemasannya
Pada saat ansietas berat dampingi klien Pendampingan yg diberikan bisa (manusia tua) bicara dgn tenang H membantu menguatkan sisi berikan ketenangan serta rasa nyaman psikologis pasien buat mengurangi ansietasnya
!erikan in%ormasi tentang pera1atan: ,n%ormasi yg didapatkan bisa keadann anaknya membuat klien merasa lebih tenang
!A! ,? -E,5PD;AN Necrolitizing Enterocolitis ialah kelainan pada saluran pencernaan berupa bercak : nekrosis di%us pada mukosa : submukosa kolon yg didapat H amat kerap kali terjadi pada neonatus prematur H dgn berat lahir sangat rendah. kala penyakitnya berbedabeda dari yg rendah (bisa sembuh sendiri) hingga berat (in%lamasi H nekrosis menyebar pada lapisan mukosa H submukosa usus). Necrotizing enterocoliis me1ujudkan:adalah penyakit yg dominan terjadi pada neonatus premature. Pada neonatus prematur terdapat penurun immunokompeten immaturitas saluran cerna H abnormalitas peristaltik. 3al ini bisa menyebabkan maldigesti H malabsorbsi nutrisi yg memacu pertumbuhan bakteri kolonisasi H iskemi pada usus neonatus prematur. elain +tu ketidakstabilan kardiorespirasi homeostatik H miskinnya autoregulasi aliran darah menyebabkan neonatus prematur lebih rentan terhadap kejadian iskemik : hipoksia H menempatkan mereka pada risiko NEC. Etiologi NEC sendiri ialah hipoksiaiskemik pemberian nurisi parenteral imunitas yg minus dn terjadinya in2asi bakteri. emua etioogi tersuut akhirnya menjurus kepada terjadinya nekrosis pada usus. Ada beberapa mani%estasi klinis yg ditimbulkan dari NEC tapi yg menjadi gejala a1al
ialah instabilitas suhu tubuh dikarenakan terjadinya proses in%eksi.9erdapat beberapa stadium dlm NEC yaitu stadium , (uspect NEC) ,,(9erbukti NEC) H ,,, (tadium lanjutan). 4gn memperhatikan patogenesis H %aktor%aktor perinatal pada NEC kian usaha yg terpenting dlm upaya pencegahan ialah memutuskan mata rantai hubungan antara as%iksia hipoksia iskemia usus H kerusakan mukosa usus. elain +tu ada beberapa %aktor yg bisa encegah NEC H yg amat utama ialah memberikan A, kepada si neonatus. ,ni dikarenakan kandungan A, tersebut sangat membantu proses penyembuhan. 4A=9A@ PD9A-A !etz C. ;ynn H u1den ;.A. #$$/. uku !aku "epera#atan Pediatrik . >B&:AD3AN-EPE@A6A9ANNecrotizing diakses tanggal $8 April #$+/ http*::mechamechaka1aine.blogspot.com:#$++:$/:pato%isiologinecrotizing enterocolitis.htmldiunduh ++ April #$+/ http*::111.emedicie.medscape.com:artikel:FBBF&> diakses tanggal $FApril #$+/ http*::111.scibd.com:doc:/++#8&$F:enterokolitisakses tangga $FApril #$+/ -itterman. #$$>. uku %'ar Pediatri $udolph Isi .