LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA PASIEN DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE DISEASE DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER
OLEH: RIO UTOMO PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEKANBARU MEDICAL CENTER 2016
Chronic Kidney Disease (CKD) A. Defnisi Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefnisikan sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan glomerulus fltration rate (GFR) (ahas ! "e#in$%&'&) CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefnisikan sebagai kondisi dimana ginjal mengalami penurunan ungsi secara lambat$ progresi$ irre#ersibel$ dan samar (insidius) dimana kemampuan tubuh gagal
dalam
mempertahankan
metabolisme$
cairan$
dan
keseimbangan elektrolit$ sehingga terjadi uremia atau a*otemia (+melt*er$ %&&,) B. Klasifkasi Klasifkasi gagal ginjal kronis berdasarkan derajat (stage) "FG ("aju Filtration
Glomerulus)
dimana
nilai
normalnya
adalah
'%-
ml.min.'$/3m% dengan rumus Kockrot 0 Gault sebagai berikut 1 Deraj
2enjelasan
"FG
'
(ml.mn.'/3m%) Kerusakan ginjal dengan "FG normal 4 ,&
%
atau Kerusakan ginjal dengan "FG 5 atau 6&78,
3
ringan Kerusakan ginjal dengan "FG 5 atau 3&7-,
9
sedang Kerusakan ginjal dengan "FG 5 atau '-7%,
at
berat Gagal ginjal : '- atau dialisis +umber 1 +udoyo$%&&6 ;uku akarta 1 FK?= C. Etiologi Diabetes dan hipertensi baru7baru ini telah menjadi etiologi tersering terhadap proporsi GGK di ?+ yakni sebesar 39@ dan %'@ +edangkan glomeruloneritis menjadi yang ketiga dengan '/@ =neksi neritis tubulointerstitial (pieloneritis kronik atau neropati reAuks) dan
penyakit ginjal polikistik masing7masing 3$9@ 2enyebab yang tidak sering terjadi yakni uropati obstrukti $ lupus eritomatosus dan lainnya sebesar %' @ (?+ Renal +ystem$ %&&& dalam 2rice ! Bilson$ %&&6) 2enyebab gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di =ndonesia tahun %&&& menunjukkan glomeruloneritis menjadi etiologi dengan prosentase tertinggi dengan 96$3,@$ disusul dengan diabetes melitus dengan '8$6-@$ obstruksi dan ineksi dengan '%$8-@$ hipertensi dengan 8$96@$ dan sebab lain dengan '3$6-@ (+udoyo$ %&&6) D. Patofsiologi erlampirkan E. Maniestasi Klinis enurut ;runner ! +uddart (%&&%) setiap sistem tubuh pada gagal ginjal kronis dipengaruhi oleh kondisi uremia$ maka pasien akan menunjukkan sejumlah tanda dan gejala Keparahan tanda dan gejala bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal$ usia pasien dan kondisi yang mendasari anda dan gejala pasien gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut 1 a aniestasi kardio#askuler encakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari akti#asi sistem
renin7angiotensin7aldosteron)$
pitting
edema
(kaki$tangan$sakrum)$ edema periorbital$ Friction rub perikardial$ pembesaran #ena leher b aniestasi dermatologi Barna kulit abu7abu mengkilat$ kulit kering$ bersisik$ pruritus$ ekimosis$ kuku tipis dan rapuh$ rambut tipis dan kasar c aniestasi 2ulmoner Krekels$ sputum kental dan liat$ napas dangkal$
pernapasan
Kussmaul d aniestasi Gastrointestinal apas berbau amonia$ ulserasi dan pendarahan pada mulut$ anoreksia$ mual$muntah$ konstipasi dan diare$ pendarahan saluran gastrointestinal e aniestasi eurologi Kelemahan dan keletihan$ konusi$ disorientasi$ kejang$ kelemahan tungkai$ panas pada telapak kaki$ perubahan perilaku aniestasi uskuloskeletal Kram otot$ kekuatan otot hilang$ raktur tulang$ foot drop
g aniestasi Reprodukti
F. Komlikasi Seperti penyakit kronis dan lama lainnya, penderita CKD akan mengalami beberapa komplikasi. Komplikasi dari CKD menurut Smeltzer dan Bare (2001) serta Suitra (200!) antara lain adala" # 1. $iperkalemi akibat penurunan sekresi asidosis metabolik, kata bolisme, dan masukan diit berlebi". 2. %erikarditis, e&usi perikardial, dan tamponad 'antung akibat retensi produk sampa" uremik dan dialisis yang tidak adekuat. . $ipertensi akibat retensi airan dan natrium serta mal&ungsi sistem renin angiotensin aldosteron. *. +nemia akibat penurunan eritropoitin. . %enyakit tulang serta klasi&ikasi metabolik akibat retensi &os&at, kadar kalsium serum yang renda", metabolisme -itamin D yang abnormal dan peningkatan kadar !. /. . 3.
alumunium akibat peningkatan nitrogen dan ion anorganik. remia akibat peningkatan kadar uream dalam tubu". agal 'antung akibat peningkatan ker'a 'antung yang berlebi"an. alnutrisi karena anoreksia, mual, dan munta". $iperparatiroid, $iperkalemia, dan $iper&os&atemia.
!. Pemeriksaan Pen"n#ang a Radiologi Ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan derajat komplikasi ginjal ' ?ltrasonograf ginjal digunakan untuk menentukan ukuran ginjal dan adanya massa kista$ obtruksi pada saluran perkemihan bagianatas % ;iopsi Ginjal dilakukan secara endoskopik untuk menentukan sel jaringan untuk diagnosis histologis 3 Endoskopi ginjal dilakukan untuk menentukan pel#is ginjal 9 EKG mungkin abnormal menunjukkan ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa b Foto 2olos
enilai sistem pel#iokalises dan ureter$ beresiko terjadi penurunan aal ginjal pada usia lanjut$ diabetes melitus dan neropati asam urat d ?+G enilai besar dan bentuk ginjal$ tebal parenkin ginjal $ anatomi sistem pel#iokalises$ dan ureter proksimal$ kepadatan parenkim ginjal$ anatomi sistem pel#iokalises dan ureter proksimal$ kandung kemih dan prostat e Renogram enilai ungsi ginjal kanan dan kiri $ lokasi gangguan (#askuler$ parenkhim) serta sisa ungsi ginjal 2emeriksaan Radiologi >antung encari adanya kardiomegali$ eusi perikarditis g 2emeriksaan radiologi ulang encari osteodistrof (terutama pada alangks .jari) kalsifkasi metatastik h 2emeriksaan radiologi 2aru encari uremik lung yang disebabkan karena bendungan i 2emeriksaan 2ielograf Retrograde Dilakukan bila dicurigai adanya obstruksi yang re#ersible j EKG ?ntuk melihat kemungkinan adanya hipertrof #entrikel kiri$ tanda7 tanda perikarditis$ aritmia karena gangguan elektrolit (hiperkalemia) k ;iopsi Ginjal dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal ginjal kronis atau perlu untuk mengetahui etiologinya l 2emeriksaan laboratorium menunjang untuk diagnosis gagal ginjal ') "aju endap darah %) ?rin 4olume # Biasanya kurang dari *00 ml5'am (oliguria atau urine tidak ada (anuria).
Barna 1 +ecara normal perubahan urine mungkin disebabkan oleh pus . nanah$ bakteri$ lemak$ partikel koloid$osat$ sedimen kotor$ arna kecoklatan menunjukkan adanya darah$ miglobin$ ;erat
dan porfrin >enis 1 Kurang
dari
'$&'-
(menetap
pada
'$&'&
menunjukkan kerusakan ginjal berat) smolalitas 1 Kurang dari 3-& msm.kg menunjukkan kerusakan tubular$ amrasio urine . ureum sering '1' 3) ?reum dan Kreatinin
?reum1 Kreatinin1 Biasanya meningkat dalam proporsi. Kadar kreatinin 10 mg5d6 diduga ta"ap ak"ir (mungkin renda" yaitu ).
9) Hiponatremia -) Hiperkalemia 6) Hipokalsemia dan hiperosatemia /) Hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia 8) Gula darah tinggi ,) Hipertrigliserida '&)
pasien
GGK
adalah
untuk
mempertahankan ungsi ginjal yang tersisa dan homeostasis tubuh selama
mungkin
serta
mencegah
atau
mengobati
komplikasi
(+melt*er$ %&&'I Rubenstain dkk$ %&&/) erapi konser#ati tidak dapat mengobati GGK namun dapat memperlambat progres dari penyakit ini karena yang dibutuhkan adalah terapi penggantian ginjal baik dengan dialisis atau transplantasi ginjal "ima sasaran dalam manajemen medis GGK meliputi 1 ' ?ntuk memelihara ungsi renal dan menunda dialisis dengan cara mengontrol proses penyakit melalui kontrol tekanan darah (diet$ kontrol berat badan dan obat7obatan) dan mengurangi intake protein (pembatasan protein$ menjaga intake protein sehari7hari dengan nilai biologik tinggi : -& gr)$ dan katabolisme (menyediakan kalori nonprotein yang adekuat untuk mencegah atau mengurangi katabolisme) % engurangi maniestasi ekstra renal seperti pruritus $ neurologik$ perubahan hematologi$ penyakit kardio#askulerI 3 eningkatkan kimiai tubuh melalui dialisis$ obat7obatan dan dietI 9 empromosikan kualitas hidup pasien dan anggota keluarga (;lack ! Haks$ %&&-) 2enatalaksanaan konser#ati dihentikan bila pasien sudah memerlukan dialisi tetap atau transplantasi 2ada tahap ini biasanya GFR sekitar -7'& ml.mnt Dialisis juga diiperlukan bila 1
•
+indrom
uremia
(
mual$muntah$
anoreksia$
neuropati)
yang
memburuk enurut +unarya$ penatalaksanaan dari CKD berdasarkan derajat "FG nya$ yaitu1
%. Pengka#ian Fok"s Keera&atan %engka'ian &okus yang disusun berdasarkan pada ordon dan mengau pada Doenges (2001), serta Carpenito (200!) sebagai berikut # 1. Demogra&i. %enderita CKD kebanyakan berusia diantara 0 ta"un, namun ada 'uga yang mengalami CKD dibaa" umur tersebut yang diakibatkan ole" berbagai "al seperti proses pengobatan, penggunaan obat7obatan dan sebagainya. CKD dapat ter'adi pada siapapun, peker'aan dan lingkungan 'uga mempunyai peranan penting sebagai pemiu ke'adian CKD. Karena kebiasaan ker'a dengan duduk 5 berdiri yang terlalu lama dan lingkungan yang tidak menyediakan ukup air minum 5 mengandung banyak senyaa5 zat logam dan pola makan yang tidak se"at. 2. 8iayat penyakit yang diderita pasien sebelum CKD seperti D, glomerulo ne&ritis, "ipertensi, rematik, "iperparatiroidisme, obstruksi saluran kemi", dan traktus urinarius bagian baa" 'uga dapat memiu kemungkinan ter'adinya CKD.
. %ola nutrisi dan metabolik.
e'alanya adala" pasien tampak lema", terdapat penurunan BB dalam kurun aktu ! bulan. 9andanya adala" anoreksia, mual, munta", asupan nutrisi dan air naik atau turun. *. %ola eliminasi e'alanya adala" ter'adi ketidak seimbangan antara output dan input. 9andanya adala" penurunan B+K, pasien ter'adi konstipasi, ter'adi peningkatan su"u dan tekanan dara" atau tidak singkronnya antara tekanan dara" dan su"u. . %engka'ian &isik a. %enampilan 5 keadaan umum. 6ema", akti&itas dibantu, ter'adi penurunan sensi&itas nyeri. Kesadaran pasien dari ompos mentis sampai oma. b. 9anda7tanda -ital. 9ekanan dara" naik, respirasi riet naik, dan ter'adi dispnea, nadi meningkat dan reguler. . +ntropometri. %enurunan berat badan selama ! bulan tera"ir karena kekurangan nutrisi, atau ter'adi peningkatan berat badan karena kelebi"an airan. d. Kepala. 8ambut kotor, mata kuning 5 kotor, telinga kotor dan terdapat kotoran telinga, "idung kotor dan terdapat kotoran "idung, mulut bau ureum, bibir kering dan pea"7pea", mukosa mulut puat dan lida" kotor. e. 6e"er dan tenggorok. %eningkatan kelen'ar tiroid, terdapat pembesaran tiroid pada le"er. &. Dada Dispnea sampai pada edema pulmonal, dada berdebar7debar. 9erdapat otot bantu napas, pergerakan dada tidak simetris, terdengar suara tamba"an pada paru (rongk"i basa"), terdapat pembesaran 'antung, terdapat suara tamba"an pada 'antung. g. +bdomen. 9er'adi peningkatan nyeri, penurunan pristaltik, turgor 'elek, perut bunit. ". enital. Kelema"an dalam libido, genetalia kotor, e'akulasi dini, impotensi, terdapat ulkus. i.
'.
:kstremitas. Kelema"an &isik, akti&itas pasien dibantu, ter'adi edema, pengeroposan tulang, dan Capillary 8e&ill lebi" dari 1 detik. Kulit. 9urgor 'elek, ter'adi edema, kulit 'adi "itam, kulit bersisik dan mengkilat 5 uremia, dan ter'adi perikarditis.
;. Diagnosa Keperaatan Diagnosa keperaatan yang mungkin munul pada CKD adala" sebagai berikut#
1. Kelebi"an -olume airan ber"ubungan dengan penurunan "aluran urin dan retensi airan dan natrium. 2. %eruba"an pola napas ber"ubungan dengan "iper-entilasi paru. . angguan nutrisi kurang dari kebutu"an tubu" ber"ubungan dengan anoreksia mual munta". *. angguan per&usi 'aringan ber"ubungan dengan penurunan suplai <2 dan nutrisi ke 'aringan sekunder. . =ntoleransi akti-itas ber"ubungan dengan keleti"an anemia, retensi produk sampa" dan prosedur dialysis. !. 8esiko gangguan pertukaran gas ber"ubungan dengan kerusakan al-eolus sekunder ter"adap adanya edema pulmoner. /. 8esiko penurunan ura" 'antung ber"ubungan dengan ketidak seimbangan airan mempengaru"i sirkulasi, ker'a miokardial dan ta"anan -askuler sistemik, gangguan &rekuensi, irama, konduksi 'antung (ketidak seimbangan elektrolit).
K. 'encana As"han Keera&atan -.
Diagnosa
*"#"an + K$
Kode
Keera&atan
%C -/0
Kelebi"an -olume airan ujuan1 b.d penurunan "aluaran urin +etelah dan
retensi
airan
natrium.
dan
dilakukan
%nter,ensi Keera&atan Fluid Maa#"$"% :
asuhan
Ka'i status airan > timbang berat badan,keseimbangan
keperaatan selama 3J%9 jam
masukan dan "aluaran, turgor kulit dan adanya edema Batasi masukan airan =denti&ikasi sumber potensial airan ;elaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan
#olume cairan seimbang Kriteria Hasil1
airan Kolaborasi pemberian airan sesuai terapi.
NOC : Fluid Bala!" −
9erbebas
dari
−
anasarka Bunyi na&as bersi",tidak adanya
−
dipsnea emili"ara tekanan -ena sentral, tekanan
edema,
kapiler
paru,
e&usi,
H"$&dial'(i( %)"*a+'
1-00
1. +mbil
sampel
dara"
dan
menin'au
kimia
dara"
(misalnya B?, kreatinin, natrium, pottasium, tingkat p"ospor) sebelum peraatan untuk menge-aluasi respon
output
t"dp terapi. 2. 8ekam tanda
'antung dan -ital sign normal.
-ital#
berat
badan,
denyut
nadi,
pernapasan, dan tekanan dara" untuk menge-aluasi respon ter"adap terapi. . Sesuaikan tekanan &iltrasi untuk meng"ilangkan 'umla" yang tepat dari airan berlebi" di tubu" klien. *. Beker'a seara kolaborati& dengan pasien menyesuaikan
pan'ang
dialisis,
peraturan
untuk diet,
keterbatasan airan dan obat7obatan untuk mengatur
1
angguan
nutrisi
kurang +etelah
dilakukan
asuhan
--00
dari kebutu"an tubu" b.d keperaatan selama 3J%9 jam anoreksia mual munta".
nutrisi seimbang dan adekuat
airan dan elektrolit pergeseran antara pengobatan Nu%*i%i&al Maa#"$"% 1. onitor adanya mual dan munta" 2. onitor adanya ke"ilangan berat badan dan peruba"an status nutrisi. . onitor albumin, total protein, "emoglobin, dan
Kriteria Hasil1 NOC : Nu%*i%i&al S%a%u( − − − − −
"ematorit le-el yang menindikasikan status nutrisi dan
?a&su makan meningkat 9idak ter'adi penurunan BB asukan nutrisi adekuat eng"abiskan porsi makan $asil lab normal (albumin, kalium)
*. . !. /.
untuk perenanaan treatment selan'utnya. onitor intake nutrisi dan kalori klien. Berikan makanan sedikit tapi sering Berikan peraatan mulut sering Kolaborasi dengan a"li gizi dalam pemberian diet sesuai terapi
/
%eruba"an pola napas
+etelah
dilakukan
asuhan
ber"ubungan dengan
keperaatan selama 'J%9 jam
"iper-entilasi paru
pola naas adekuat
R"(+i*a%&*' M&i%&*i#
1. onitor rata @ rata, kedalaman, irama dan usa"a respirasi 2. Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot
Kriteria Hasil1
-en tilas i
tamba"an,
retraksi
otot
suprala-iular
dan
interostal . onitor pola na&as # bradipena, takipenia, kussmaul,
NOC : R"(+i*a%&*' S%a%u( −
%enin gkatan
−
oksigenasi yang adekuat Bebas dari tanda tanda distress perna&asan
//20
dan
"iper-entilasi, "eyne stokes *. +uskultasi suara na&as, atat area penurunan 5 tidak adanya -entilasi dan suara tamba"an O,'#" T)"*a+'
keterbatasan airan dan obat7obatan untuk mengatur
1
angguan
nutrisi
kurang +etelah
dilakukan
asuhan
--00
dari kebutu"an tubu" b.d keperaatan selama 3J%9 jam anoreksia mual munta".
nutrisi seimbang dan adekuat
airan dan elektrolit pergeseran antara pengobatan Nu%*i%i&al Maa#"$"% 1. onitor adanya mual dan munta" 2. onitor adanya ke"ilangan berat badan dan peruba"an status nutrisi. . onitor albumin, total protein, "emoglobin, dan
Kriteria Hasil1 NOC : Nu%*i%i&al S%a%u( − − − − −
"ematorit le-el yang menindikasikan status nutrisi dan
?a&su makan meningkat 9idak ter'adi penurunan BB asukan nutrisi adekuat eng"abiskan porsi makan $asil lab normal (albumin, kalium)
*. . !. /.
untuk perenanaan treatment selan'utnya. onitor intake nutrisi dan kalori klien. Berikan makanan sedikit tapi sering Berikan peraatan mulut sering Kolaborasi dengan a"li gizi dalam pemberian diet sesuai terapi
/
%eruba"an pola napas
+etelah
dilakukan
asuhan
ber"ubungan dengan
keperaatan selama 'J%9 jam
"iper-entilasi paru
pola naas adekuat
//20
R"(+i*a%&*' M&i%&*i#
1. onitor rata @ rata, kedalaman, irama dan usa"a respirasi 2. Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot
Kriteria Hasil1
−
%enin gkatan
−
oksigenasi yang adekuat Bebas dari tanda tanda distress
-en tilas i
suprala-iular
dan
adanya -entilasi dan suara tamba"an O,'#" T)"*a+'
Suara na&as yang bersi", tidak ada dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu
//10
1. 2. . *. .
055
Ci*!ula%&*' Ca*"
berna&as dengan muda", tidak ada −
otot
"iper-entilasi, "eyne stokes *. +uskultasi suara na&as, atat area penurunan 5 tidak
dan
perna&asan
sianosis
retraksi
interostal . onitor pola na&as # bradipena, takipenia, kussmaul,
NOC : R"(+i*a%&*' S%a%u(
−
tamba"an,
+uskultasi bunyi na&as, atat adanya rakles +'arkan pasien na&as dalam +tur posisi senyaman mungkin Batasi untuk berakti-itas Kolaborasi pemberian oksigen
pursed lips) 9anda tanda -ital dalam rentang normal
angguan per&usi 'aringan +etelah ber"ubungan
dilakukan
asuhan
dengan keperaatan selama 3J%9 jam
penurunan suplai <2 dan perusi jaringan adekuat nutrisi ke 'aringan sekunder.
Kriteria Hasil1 C3 Circ"lation 4tat"s − − − − −
embran mukosa mera" muda Con'unti-a tidak anemis +kral "angat 994 dalam batas normal. 9idak ada edema
1. 6akukan penilaian seara kompre"ensi& &ungsi sirkulasi periper. (ek nadi priper,oedema, kapiler re&il, temperatur ekstremitas). 2. Ka'i nyeri . =nspeksi kulit dan %alpasi anggota badan *. +tur posisi pasien, ekstremitas baa" lebi" renda" untuk memperbaiki sirkulasi. . onitor status airan intake dan output !. :-aluasi nadi, oedema /. Berikan t"erapi antikoagulan.
−
Suara na&as yang bersi", tidak ada sianosis
dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu
//10
1. 2. . *. .
055
Ci*!ula%&*' Ca*"
berna&as dengan muda", tidak ada −
pursed lips) 9anda tanda -ital dalam rentang
normal angguan per&usi 'aringan +etelah ber"ubungan
dilakukan
asuhan
dengan keperaatan selama 3J%9 jam
penurunan suplai <2 dan perusi jaringan adekuat nutrisi ke 'aringan sekunder.
Kriteria Hasil1 C3 Circ"lation 4tat"s − − − − −
PA*$6A7
+uskultasi bunyi na&as, atat adanya rakles +'arkan pasien na&as dalam +tur posisi senyaman mungkin Batasi untuk berakti-itas Kolaborasi pemberian oksigen
embran mukosa mera" muda Con'unti-a tidak anemis +kral "angat 994 dalam batas normal. 9idak ada edema
1. 6akukan penilaian seara kompre"ensi& &ungsi sirkulasi periper. (ek nadi priper,oedema, kapiler re&il, temperatur ekstremitas). 2. Ka'i nyeri . =nspeksi kulit dan %alpasi anggota badan *. +tur posisi pasien, ekstremitas baa" lebi" renda" untuk memperbaiki sirkulasi. . onitor status airan intake dan output !. :-aluasi nadi, oedema /. Berikan t"erapi antikoagulan.
PA*$6A7
DAF*A' P84*AKA akarta 1 EGC ',,, ;lack$ >oyce ! >ane Hokanson Haks #edica! $urgica! Nur%ing C!inica! #anage"ent for Po%iti&e Outco"e $e&ent' Edition China 1 Else#ier inc %&&Bule"ek, loria ., But"er, $oard K., Dot"erman, ;oanne . Nursing Intervention Classification (NIC). S+# osby :lse-ier. 200. $erdinan, $eat"er 9. Diagnosis Keperawatan NANDA: Definisi dan Klasifikasi 2!2"2!#. ;akarta# :C. 2012.
;o"nson, . :tal. Nursing $utco%e Classification (N$C). S+# osby :lse-ier. 200.
ahas$ eguid El ! akarta 1 EGC %&&% +melt*er$ + Buu )0ar Keperawatan #edia! Beda' Brunner dan $uddart'1 .o!u"e / Edi%i 2 >akarta 1 EGC %&&' +udoyo Buu )0ar I!"u Penyait Da!a" >akarta 1 ;alai 2enerbit FK?= %&&6