LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR SKROTUM DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RS KEN SARAS
Disusun ole! RI"K# APRI $AJRIANTI P1%%&'20(1'0'0
PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN JURU SAN KEPERA KEPE RAW WATAN ATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
I.
Konsep Dasar A. Defi Defini nisi si Tumor adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas , tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Tumor dibedakan menjadi dua yaitu tumo tumorr yang yang jinak jinak ( beni benign gnaa dan dan tumo tumorr yang yang ganas ganas ( malig maligna na . !a testi testiss merupakan tumor ganas pada testis. ( Kumpulan kuliah Patologi Anatimik FK UI Tumor skrotum atau yang dikenal dengan tumor testis merupakan jenis tumo tumorr mali malign gnaa yang yang pali paling ng serin sering g terjad terjadii pada pada pria pria beru berusia sia "#$% "#$%# # tahu tahun n (&runicardi et al, '". Tumor ini ditandai dengan massa padat asimtomatik tanpa nyeri pada testis. Klasifikasi patologik tumor testis menurut )*+ ".
Tumor sel bening a.Tumor dengan satu pola histologik " -eminoma a -eminoma spermatositik b Karsinoma embrional c olk olk sac sac tum tumor or (Kar (Karsi sin noma oma emb embrion rional al tip tipee inf infan anti tile le ' Teratoma a /atur b Imatur c Dengan transformasi maligna b. Tumor Tumor dengan lebih dari satu pola histoligik a Kars Karsin ino oma em embrio briona nall plu pluss tera terato toma ma (te (tera rato tok karsi arsino noma ma b Kariokarsinoma dan tipe lain apapun (perinci tipe$
tipenya '. Tumor str stromal$Tal $Talii kel kelaamin &entuk berdiferensiasi baik a. Tumor sel leydig b. Tumor Tumor sel sertoli c. Tumor sel sel granu anulose &. 0tio 0tiolo logi gi 1enyebab tumor testis belum diketahui dengan pasti. 2aktor genetik dan infeksi 3irus *I4 diduga memengaruhi terjadinya tumor ini (American !ancer -ociety, '"'. 1enderita kriptokismus atau bekas kriptokismus memiliki resiko lebih lebih tinggi tinggi untuk untuk terjadi terjadinya nya tumor tumor testis testis ganas ganas (-jams (-jamsuhi uhidaja dajatt dan de 5ong, 5ong,
'6 '6. . Krip Kripto toki kism smus us yang yang meru merupa paka kan n eksp ekspre resi si disg disgen enes esia ia kelen kelenja jarr gona gonad d berhubungan dengan suatu transformasi ganas. -elain itu, penggunaan hormone dietilstilbestrol (D0- oleh ibu pada kehamilan usia dini meningkatkan resiko malignansi malignansi pada alat kelamin bayi saat usia de7asa muda (-jamsuhidajat (-jamsuhidajat dan de 5ong, '6. 2aktor 2aktor lainnya lainnya yang yang kemung kemungkin kinan an menjad menjadii penyeb penyebab ab dari dari kanker kanker testis testis tetapi masih dalam taraf penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu dan infek infeksi si oleh oleh *I4 *I4. 5ika 5ika di dalam dalam kelu keluar arga ga ada ada ri7ay ri7ayat at kank kanker er testi testis, s, maka maka resikonya akan meningkat. "8 dari semua kanker pada pria merupakan kanker testis. Kanker testis merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada pria berusia "#$6 tahun. Kanker testis dikelompokkan dikelompokkan menjadi ". -emi -emino noma ma %$ %$6 68 8 dari dari semu semuaa jenis jenis tumo tumorr testi testis. s. &ia &iasan sanya ya dit ditem emuk ukan an pada pria berusia %$6 tahun dan terbatas pada testis. '. 9on$ 9on$se semi mino noma ma meru merupa paka kan n :8 :8 dari dari semu semuaa jenis jenis tumo tumorr testi testis. s. Dib Dibagi agi menjadi subkategori %. Karsi Karsino noma ma emb embrio riona nal l seki sekita tarr '8 '8 dari dari kank kanker er testi testis, s, terj terjadi adi pad padaa usia usia '$% tahun dan sangat ganas. 1ertumbuhanny 1ertumbuhannyaa sangat cepat dan menyebar ke paru$paru dan hati. 6. Tumor umor yol yolk k sac sac sek sekita itarr :8 :8 dari dari semu semuaa jeni jeniss kank kanker er test testis is pad padaa anak anak laki$laki. #. Terat eratom oma a seki sekita tarr ;8 dari dari kan kanke kerr testi testiss pada pada pria pria de7a de7asa sa dan dan 68 68 pada anak laki$laki. $ Koriokarsinoma. :. Tumor umor sel sel strom stroma a tumo tumorr yang yang terdiri terdiri dari dari sel$se sel$sell
!. /anifes /anifestasi tasi Klin Klinik ik =ejala pada tumor testis berupa (&asuki,'; ". Testis estis memb membesa esarr atau atau terab terabaa ane aneh h (tid (tidak ak sepert sepertii bia biasan sanya ya '. &enj &enjol olan an atau atau pem pembe beng ngka kaka kan n pad padaa sala salah h satu satu atau atau ked kedua ua testi testiss %. 9yer 9yerii tump tumpul ul di di pung punggu gung ng ata atau u peru perutt bagi bagian an ba7 ba7ah ah $ =in =inek ekom omast astia ia 6. >asa >asa tida tidak k nyama nyaman? n?ras rasaa nyeri nyeri di test testis is atau atau skro skrotu tum m teras terasaa bera berat. t. Tetapi mungkin juga tidak ditemukan gejala sama sekali. =ejala timbul dengan sangat bertahap dengan massa atau benjolan pada testis yang tidak nyeri.
1asien dapat mengeluh rasa sesak pada skrotum, area inguinal, atau abdomen dalam. dalam. -akit -akit pingga pinggang ng (akibat (akibat perlua perluasan san nodus nodus retrop retroperi erineal neal, , nyeri nyeri pada pada abdomen, penurunan berat badan, dan kelemahan umum dapat diakibatkan oleh meta metasta stasis sis.. 1emb 1embesa esaran ran testi testiss tanp tanpaa nyer nyerii adala adalah h temu temuan an diag diagno nosti stik k yang yang signifikan.
D. -tadiu -tadium m Tumor Tumor &erd &erdas asark arkan an siste sistem m klasi klasifi fikas kasii T9/, T9/, pene penent ntua uan n T dila dilaku kuka kan n setel setelah ah orkidektomi berdasarkan pemeriksaan histopatologik. &eberapa cara penentuan stadium klinis yang lebih sederhana dikemukakan oleh &oden dan =ibb, yaitu stadium I untuk tumor testis yang masih terbatas pada testis, stadium II untuk tumor yang telah mengadakan penyebaran ke kelenjar regional (para aorta, dan stadium III untuk tumor yang telah menyebar keluar dari kelenjar retroperitoneum atau telah mengadakan metastasis supradiafragma. -tadium II dibedakan menjadi II A untuk pembesaran pembesaran limfonodi limfonodi para aorta yang belum teraba dan stadium II& untuk pembesaran limfonodi yang telah teraba (@ " cm (1urnomo, '. Tumor umor testis testis pada pada mulan mulanya ya beru berupa pa lesi lesi intr intrate atesti stiku kule lerr yang yang akhi akhirn rnya ya mengenai seluruh parenkim testis. -el$sel tumor kemudian menyebar ke rete testis, epididimis, epididimis, funikulus funikulus spermatikus, spermatikus, bahkan ke kulit skrotum. Tumor Tumor testis menyebar melalui pembuluh limfe menuju ke kelenjar limfe retroperitoneal (para aorta, aorta, lalu menuju menuju ke kelenj kelenjar ar limfe limfe mediast mediastina inall dan suprak suprakla3i la3ikul kulaB aB secara secara hematogen tumor testis dapat menyebar ke paru, hepar, dan otak. Bo Bo)en Gi** I
II
TNM T Tis T" T'
Te+*,-,s .,), -es-is Intratubuler (insitu Testis dan rete testis /enembus tunika
T% T6 N
albuginea?epididimis 2unniculus spermaticus -krotum Pen/e*,+,n e elen,+ li3e
II A II &
9" 9'
+e4ion,l
5+e-+o.e+i-one,l6 TunggalB C ' cm Tunggal '$# cmB multipel
C # cm
II !
III
9%
Tunggal atau multipel @ #
M1,
cm @" cm 1enyebaran
/"b
kelenjar retroperitoneal /etastasis hematogen (par (paru u,
0.
hati hati,,
di
atas
otak otak,,
dan
tulang -ist -istem em 1en 1ende dera raja jata tan n Tum TumoT oTum umor or Tes Testi tiss (1ur (1urno nomo mo,, ' '
2. 1ato 1atofi fisio siolo logi gi 1enyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menunjang terjadinya kanker testis. Testis undesensus (testis yang tidak turun ke dalam skrotum 7alaupun telah dikoreksi dengan operasi. -indroma Klinefelter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia dan testis yang kecil. 1erkembangan testis yang abnormal. Testis desensus dan sindroma klinefelter ini dapat dapat menyeb menyebabk abkan an diferen diferensias siasii dan prolif proliferas erasii dari dari testis testis yang yang tergan terganggu ggu sehin sehingg ggaa sel leydig leydig yang yang ada ada dida didala lam m
testi testiss terse tersebu butt tida tidak k mamp mampu u untu untuk k
menghasilkan hormone testosterone dalam jumlah yang cukup, dimana hormone testosterone ini berfungsi dalam proses diferensiasi dari 3as deferen dan 3esika seminalis. 2-* dan I!-* akan dilepaskan oleh kelenjar hipofisis berfungsi dalam spermat spermatoge ogenes nesis. is. Karena Karena ketida ketidaksei kseimba mbanga ngan n hormon hormon ini kelenja kelenjarr hipofis hipofisis is mengalami ami
suatu
mekanisme
kompensasi sasi
untuk
dapat
memenu enuhi
ketidakseimbangan hormone 2-* dan I!-* tersebut. /ekanisme kompensasi tersebu tersebutt menyeb menyebabk abkan an I!-* I!-* tersebu tersebutt mening meningkat kat dalam dalam jumlah jumlah yang yang banyak banyak untuk merangsang sel leydig untuk terus mengahasilkan hormone testosterone. Akibat sel leydig tersebut terus dipacu, sel leydig tersebut bertambah banyak dan tidak terkontrol yang dapat menjadi kaganasan sehingga testis terus membesar. Tumor umor testis testis pada pada mulan mulanya ya beru berupa pa lesi lesi intr intrate atesti stiku kule lerr yang yang akhi akhiny nyaa mengenai seluruh parenkim testis. -el$sel tumor kemudian menyebar ke rete testis, epididimis, funikulus spermatikus, atau bahkan ke kulit scrotum. Tunika albugenia merupakan barrier yang sangat kuat bagi penjalaran tumor testis ke orga organ n sekit sekitarn arnya ya,, sehin sehingg ggaa keru kerusak sakan an tuni tunika ka albu albuge geni niaa oleh oleh in3a in3asi si tumo tumor r membuka peluang sel$sel tumor untuk menyebar keluar testis.
Kecuali kariokarsinoma, tumor testis menyebar melalui pembuluh limfe menuju ke kelenjar limfe retroperitoneal (para aorta sebagai stasiun pertama, kemu kemudia dian n menu menuju ju ke kele kelenj njar ar medi mediast astin inal al dan dan supr suprac acla3 la3ik ikul ula, a, sedan sedangk gkan an kariokarsinoma menyebar secara hematogen ke paru$paru (Anonim, '".
=. 1ath 1ath7a 7ay y
Kelainan erediter Kelainan Kromosom / mutasi gen
'aparan bahan kimia
penekanan/kerusakan penekanan/kerusakan jaringan syaraf Adanya benjolan pada testis
$umor $estis
MK : Nyeri Akut
'enurunan hormon testosteron
&indroma Klinefelter !suatu kelainan kromosom seksual#
ipogonadisme !penurunan akti"itas kelenjar gonad# Diagnosi, prognosis jangka panjang penurunan fungsi/struktur tubuh $estis tidak dapat berkembang secara normal MK : Kecemasan Gangguan seksual
$estis %ndesensus MK :Gangguan fungsi seksual !$estis yang tidak turun ke skrotum#
*.
1emeriksaan 1enunjang ". 1enanda Tumor 1ada karsinoma testis germinal, penanda tumor bermanfaat untuk membantu diagno diagnosis, sis, penent penentuan uan stadium stadium,, monito monitorin ring g respon responss terapi, terapi, dan indika indikator tor prognosis tumor testis (1urnomo, '. 1enanda tumor 7ajib diperiksa pre$ orkide orkidekto ktomi, mi, '6 jam setelah setelah orkide orkidekto ktomi, mi, dan pemeri pemeriksaa ksaan n serial serial setiap setiap minggu sampai diketahui normal (-I=9, '"". 1enanda tumor yang paling sering diperiksa antara lain a.21 (Alfa 2eto 1rotein adalah suatu glikoprotein yang merupakan homolog albumin dan berperan sebagai protein carrier pada fetus (-I=9, '"". A21 diproduksi oleh karsinoma embrional, teratokarsinoma, atau tumor tumor yolk yolk sac (tumor (tumor non$sem non$semino inoma maBB tetapi tetapi tidak tidak diprod diproduks uksii oleh oleh koriok koriokarsi arsinom nomaa murni murni dan semino seminoma ma murni. murni. 1ening 1eningkata katan n A21 juga juga dapat terjadi pada karsinoma karsinoma sel hepar dan kanker kanker gastrointesti gastrointestinal nal yang lain (-I=9, '"". 1enanda tumor ini memiliki masa paruh 7aktu #$; hari. b.
*!=
(*uman
!horionic
=onadotropin
adalah
suatu
glikoprotein hormon yang pada keadaan normal diproduksi oleh jar ingan plasenta dan trofoblas. 1enanda tumor ini meningkat pada semua pasien koriokarsin koriokarsinoma, oma, pada 6$:8 pasien karsinoma embrional, embrional, dan #$"8 #$"8 pasien seminoma murni. *!= mempunyai mempunyai 7aktu paruh '6$%: jam. c.
tumor testis. 1encitraan 1emeriksaan 1emeriksaan ultrasonogra ultrasonografi fi bermanfaat bermanfaat untuk membedakan dengan dengan
jelas lesi intra atau ekstratestikuler dan massa padat atau kistik, namun pemeriksaan ultrasonografi tidak dapat memperlihatkan tunika albuginea, sehingga tidak dapat menentukan stadium tumor testis. 1emeriksaan F-=
yang menunjukkan adanya tumor testis tanpa peningkatan penanda tumor seperti A21, A21, *!=, maupun
I. 1ena 1enata tala laks ksan anaa aan n ". Tumor Testis -eminoma Tumor testis seminoma merupakan tumor ganas yang cukup sensitif terhada terhadap p radiot radioterap erapii dan kemote kemoterap rapi. i. 1emilih 1emilihan an terapi terapi didasar didasarkan kan pada pada derajat penyebaran setelah orkidektomi orkidektomi dan pemeriksaan pemeriksaan lengkap, termasuk termasuk keterangan keterangan histologi histologi kelenjar kelenjar limfe retroperitoneal retroperitoneal (-jamsuhid (-jamsuhidajat ajat dan de 5ong, '6. 1asien dengan stadium I seminoma dilakukan terapi operatif berupa orkidektomi. "#$'8 pasien dengan seminoma stadium I dapat mengalami metastasis retroperitoneal dan dapat kambuh setelah dilakukan orkidektomi (Albers et al., '"". +leh karena itu, dilakukan radioterapi pada kelenjar limfe regio paraaorta dan regio iliaka ipsilateral dengan dosis moderat ('$'6 =y. 1emberian kemoterapi pada stadium I (berupa carboplatin dalam satu siklus juga dapat dijadikan alternatif (+li3er, et al., '"" 7alaupun tidak member memberika ikan n perbed perbedaan aan signif signifika ikan n pada pada kekamb kekambuha uhan n setelah setelah follo7 follo7 up selam selamaa 6 tahu tahun. n. Disek Diseksi si kele kelenja njarr limf limfee retro retrope perit riton oneal eal (retroperitoneal lymphnode lymphnode dissection) dissection) atau >1<9D tidak direkomendasikan pada stadium I seminoma. 1asien 1asien dengan dengan stadium stadium IIA dan II& setelah setelah ordikd ordikdekto ektomi, mi, standar standar terap terapin inya ya adal adalah ah radi radiot otera erapi pi (Alb (Alber ers, s, '" '"". ". >adi >adiasi asi dila dilaku kuka kan n pada pada regio regiopa paraa raaor orta ta dan dan regi regio o pang panggu gull ipsil ipsilate atera rall deng dengan an dosi dosiss %$% %$%: : =y. =y. 1engurangan dosis hingga '; =y diketahui menimbulkan kekambuhan pada ""8 pasien. 1ada stadium II&, alternatif lain radioterapi adalah kemoterapi. 1ada kemoterapi diberikan 6 siklus 01 (etoposide dan cisplatin atau % siklus 10& 10& (cisp (cisplat latin in,, etop etopos osid ide, e, dan dan bleo bleomy myci cin n.. 1eng 1enggu guna naan an agen agen tung tungga gall carboplatin carboplatin tidak dianjurkan. dianjurkan. Dikarenakan seringnya terjadi kekambuhan kekambuhan
pada stadium II ! dan stadium III diberikan skema kemoterapi yang berlaku untuk penderita non seminoma. '. Tumor Testi stis 9o 9on$-eminoma 1enderita dengan tumor non seminoma cenderung tidak sensitif pada radioterapi. 1ada non seminoma stadium I, setelah dilakukan orkidektomi, dianjurkan untuk dilakukan kemoterapi dengan dua siklus 10& (cisplatin, eposide, dan bleomycin (Albers et al., '"". -etelah itu baru dilakukan tindakan pembersihan kelenjar retroperitoneal (>1<9D. Tindakan diseksi kelenja kelenjarr pada pada pembesa pembesaran ran aorta aorta didahu didahului lui dengan dengan pember pemberian ian sitota sitotastik stikaa terlebi terlebih h dahulu dahulu dengan dengan harapa harapan n terjad terjadiny inyaa do7nst do7nstagi aging ng dan pengec pengecilan ilan ukuran tumor. Kekambuhan dapat terjadi pada %8 pasien, dengan G8 kekambuhan terjadi pada tahun pertama follo7 up, "'8 pada tahun kedua, :8 tahun ketiga, dan '8 pada tahun keempat dan kelima. 1ada pasien non$seminoma dengan stadium II memiliki terapi yang hampir sama dengan stadium I. -etelah dilakukan orkidektomi, pada stadium II A diberikan kemoterapi dua seri, II & diberikan kemoterapi empat seri. -elanj -elanjutn utnya ya dilaku dilakukan kan tindak tindakan an >1<9D. >1<9D. 1ender 1enderita ita stadiu stadium m II ! dan III dibe diberik rikan an kemo kemoter terap apii yang yang terd terdiri iri atas atas 10& 10& (sisp (sispla latin tin,, bleo bleomi misi sin, n, dan dan etoposide. &ila respons tidak sempurna, diberikan seri tambahan dengan sediaan kemoterapi kemoterapi lain. Dapat diberikan diberikan empat siklus 10I?4I1?TI1 10I?4I1?TI1?4 ?4eI1 eI1.. &ila &ila masi masih h terd terdap apat at sisa sisa jarin jaringa gan n di regio regio retro retroper perit iton oneal eal,, dila dilaku kuka kan n laparatomi eksplorasi. -etelah -etelah dilaku dilakukan kan terapi terapi,, baik baik pada pada seminom seminomaa dan non semino seminoma ma dianju dianjurka rkan n untuk untuk pemeri pemeriksaa ksaan n berkal berkala, a, baik baik pemeri pemeriksa ksaan an fisik, fisik, penand penandaa tumor, F-=, dan foto dada. Fntuk pemeriksaan fisik dan penanda tumor minima minimall empat empat kali kali dalam dalam setahu setahun, n, di dalam dalam dua tahun tahun pertam pertamaa setelah setelah terapi. Fntuk tahun$tahun selanjutnya sampai " tahun ke depan minimal kontrol berkala sekali dalam setahun. Fntuk foto dada dan F-= dilakukan minimal dua kali dalam setahun dalam dua tahun pertama. %. Tumor 9on =erminal Fntuk tumor testis non germinal, baik tumor sel leydig, tumor sel sertoli sertoli,, dan lainnya lainnya,, direko direkomen mendasi dasikan kan untuk untuk melaku melakukan kan organ organ sparingsparing procedure procedure pada lesi intraparenkimal untuk menegakkan diagnosis histologis., terutama pada pasien dengan ginekomastia dan disorder hormonal, diagnosis non$germinal non$germinal tumor testis harus dipertimbangkan dipertimbangkan dan orkidektomi orkidektomi tanpa pertimbangan sebaiknya dihindari.
5ika terdapat tanda$tanda tanda$tanda keganasan, keganasan, terutama pada pasien yang lebih tua, orkidektomi dan >1<9D sangat direkomendasikan untuk menghindari terja terjadi diny nyaa metas metasta tasis sis.. Tumor umor non$ non$ge germi rmina nall yang yang gana ganas, s, yang yang suda sudah h bermetastasis ke limfonode, paru, hati, dan tulang tidak terlalu merespon baik terhada terhadap p kemote kemoterap rapii maupun maupun radiot radioterap erapii dan progno prognosisn sisnya ya kurang kurang baik baik (Albers et al, '"". '"". I I.
Asuhan Kepera7atan &edah A. Diagnosa Ke Kepera7atan ". 1re +peratif a.!emas berhubungan dengan proses pembedahan b. Kurang pengetahuan berhubungan berhubungan dengan keterbatasan paparan c.9yeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi '. Intra +peratif a. 1ola 1ola nafas nafas tidak tidak efektif efektif berhub berhubung ungan an dengan dengan penuru penurunan nan tekanan tekanan inspirasi dan ekspirasi karena pemberian agent anastesi. b. Kerusakan jaringan berhubungan dengan dengan proses pembedahan c.>esiko jatuh berhubungan dengan anastesi dan pembedahan. %. 1ost +peratif a.>esi a.>esiko ko hipo hipote termi rmi berh berhub ubun unga gan n deng dengan an stat status us kesad kesadara aran n karen karenaa pemakaian obat anastesi b. >esiko jatuh berhubungan dengan dengan tingkat kesadaran pasien c.>esiko infeksi berhubungan dengan pembedahan, prosedur in3asif dan &. ".
truma jaringan Inter3ensi 1re operatif
DIAGNOSA
NO
KEP7
NI
!emas
-etelah dilakukan
AnHiety reduction
berhubungan
asuhan kepera7atan
dengan perubahan
selama..... pasien
Tenangka enangkan n pasien pasien 5elaskan 5elaskan seluruh seluruh prosedu prosedurr tindakan tindakan kepada kepada
status kesehatan
menunjukan anHiety control dengan kriteria hasil ".
1asien
kooperatif '. /ampu mengidentifikasikan cemas dengan bahasa tubuh yang
pasien dan perasaan yang mungkin muncul muncul pada saat melakukan tindakan &erusa &erusaha ha memaha memahami mi keadaan keadaan pasien pasien &erikan &erikan inform informasi asi tentang tentang diagnosa, diagnosa, prognosis dan tindakan /endamping /endampingii pasien pasien untuk untuk mengurangi mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan Dorong Dorong pasien pasien untuk untuk menyamp menyampaikan aikan tentang tentang isi perasaannya Kaji Kaji ting tingkat kat kecema kecemasan san Dengarkan Dengarkan dengan dengan penuh penuh perhatian perhatian
tenang %. 4ital sign dbn
!iptakan !iptakan hubungan hubungan saling percaya percaya &antu pasien menjelas menjelaskan kan keadaan keadaan yang yang bisa bisa menimbulkan kecemasan &antu pasien untuk untuk mengungkap mengungkapkan kan hal hal hal yang membuat cemas Ajarka Ajarkan n pasien pasien teknik teknik relak relaksasi sasi &erikan &erikan obat obat obat obat yang yang menguran mengurangi gi cemas cemas
9yeri akut b.d agen
-etelah dilakukan
$
injuri biologi
asuhan kepera7atan
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
selama pertemuan,
durasi, frekuensi $ /onitor 3ital sign $ =unakan teknik komunikasi terape apeutik
nyeri klien berkurang dengan kriteria hasil ".
9yeri
terkontrol '. Klien
pengkajian
nyeri
se c a r a
untuk mengetahui pengalaman nyeri $ Ajarkan tek teknik rel relaksas sasi nafas da dalam lam untuk mengurangi nyeri
menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri %. Tanda 3ital dalam rentang normal
'.
Intra +peratif
DIAGNOSA KEP7
NO
NI
1ola nafas tidak efektif -etelah dilakukan asuhan
Air7ay and breathing management
berhubungan dengan
kepera7atan selama " H
$ /onitor /onitor 3entil 3entilasi asi (jala (jalan n dan suara suara
penurunan tekanan
'6 jam pasien
inspirasi dan ekspirasi
menunjukan respiration
nafas $
karena pemberian
control dengan kriteria
agent anastesi.
hasil ".
head tilt chin leaf ? ja7 trust positioning $ 1asang 1asang alat bantu bantu nafas nafas mouth mouth
5alan nafas
adeJuat '. -uara nafas
air7ay?orofaringeal tube, 0T, 0T,
3esikuler %. -aturasi +' dbn
$ /onitor /onitor 3ital 3ital sign sign dan dan satur saturasi asi +' +' secara periodik Infection control management
>esiko infeksi
-etelah dilakukanasuhan
berhubungan dengan
kepera7atan selama " H
$
pembedahan, prosedur
'6 jam, menunjukkan
kamar operasi untuk pasien maupun
in3asif dan truma
infection protection,
jaringan.
en3iroment, host and
petugas $ &ata &atasi si jum jumlah lah per perso soni nill di di kam kamar ar
agent control dengan kriteria hasil ".
Terkendali alinya
nfection control '.
>esiko jatuh
-etelah dilakukan asuhan
berhubungan dengan
kepera7atan selama" H
anastesi dan
'6 jam menunjukkan
pembedahan.
injury neuromuscular protection dengan kriteria hasil Tidak terjadi luka baru diluar organ target Instrument terhitung lengkap sebelum dan sesudah operasi.
Kend Kendal alik ikan an pro prosedu sedurr masu masuk k
operasi $ Kend Kendal alik ikan an ster steril ilit itas as ruan ruanga gan n dan dan peralatan yang dipakai $
Anato natomi miss dan dan imob imobil il positi sition on 1asa 1asang ng grou ground ndit it koute outerr den denga gan n
benar $ /ela /elak kukan ukan tind tindak akan an anas anaste tesi si sesuai dengan prosedur $ /em /emasan asang g ala alatt ban bantu tu perna ernafa fasa san n sesuai dengan prosedur $ *ind *indar arii mani manipu pula lasi si jari jarin ngan gan berlebihan $ 1eng 1enggu guna naan an inst instru rume ment nt yang yang tepa tepatt dan benar $ 1erh 1erhit itu ungan ngan jum jumla lah h inst instru rume ment nt sebelum dan sesudah operasi yang
%.
1ost +peratif
DIAGNOSA KEP7 >esiko aspirasi
NO -etelah dilakukan asuhan
NI Aspiration 1recaution
berhubungan dengan
kepera7atan selama......,
$ /oni /onito torr ting tingka katt kesa kesada dara ran n dan dan refl reflek ek
status kesadaran,
menunjukkan control
reflek menelan belum
dengan kriteria hasil
optimal karena
". Air7ay Air7ay terkon terkontro troll dan dan
pemakaian obat
adeJuat '. >efle >eflek k mene menelan lan
anastesi
menelan $ /oni /onito torr stat status us air7 air7ay ay dan dan beba bebask skan an air7ay $
efektif >esiko jatuh
-etelah dilakukan asuhan
0n3ironment /anagement
berhubungan dengan
kepera7atan selama......,
$
tingkat kesadaran
menunjukkan risk
pasien
control dengan kriteria
dan nyaman $ 1osisikan tidur sesuai instruksi medis ? anastesi $ /emasang si side tr trail te tempat ti tidur $ *indari dari perabot yang
hasil ". 1asie asien n ter terb bebas ebas dari cidera '. 1asien komunikatif dan
-ediakan lingkungan yang aman
berbahaya $ Kaji tingkat kesadaran $ Dampingi selama pasien belum sadar penuh $
kooperatif
la7an gerakan pasien $ >angsang kesadaran pasien ke !ompos /entis $ Alat in in3asif te terkontrol Daftar 1ustaka
Albe Albers rs,, 1., et al. al. '"' '"'.. Guidelines Guidelines on Testicular esticular Cancer Cancer from 0uropean Associatio Association n of Frology, diunduh dari 777.uro7eb.org?gls?pdf?"Testicular!ancer.pdf
American
!ancer
-ociety.
'"'.
Testi esticu cula larr
Canc Cancer er .
Diunduh
dari
777.cancer.or 777 .cancer.org?acs?groups?cid?documents?7ebcontent?%"6'$pd g?acs?groups?cid?documents?7ebcontent?%"6'$pdf.pdf f.pdf
&run &runica icard rdii 2.!., .!., et al. al. '" '".. Schwartz’ Schwartz’ss Principle Principle of Surgery Surgery Ninth Edition Edition. F-A The /c=ra7 *ill !ompanies.
D.,
et
al.
'"%. alignant
Testicular
http??emedicine.medscape.com?article?%G";
Tumor
!maging .
Diunduh
dari
1rice -.A dan )ilson )ilson <. /. '#. Patofisiologi Patofisiologi"" #onsep #linis Proses-Proses Proses-Proses Penya$it 0d. :. 5akarta 1enerbit &uku Kedokteran 0=!.
1urnomo, &. '. %asar '. %asar-dasar -dasar &rologi &rologi.. 5akarta -agung -eto.
-achde3a,
K.,
et
al.
'"'.
Testi esticu cula larr
Cance ancer r ,
diunduh
dari
http??emedicine.medscape.com?article?';;
-cottish Intercollegiate Intercollegiate =uidelines =uidelines 9et7ork (-I=9. anagement anagement of 'dult Testicular Germ Cell Tumours( -I=9 Tumours( -I=9 1ublication '""B "'6 "$;.
-jamsuhidajat >., dan 5ong ).D. '6. u$u '*ar !lmu edah 0d. '. 5akarta 1enerbit &uku Kedokteran 0=!.
Anon Anonim im.. '" '".. #arsinoma Testis +nline http??777.scribd.com?doc?%'##"%#?!a$testis http??777.scribd.com?doc?%'##"%#?!a$testis.. (akses ' 2ebruary '";
Dochterman, Dochterman, 5oanne /c!loskey. /c!loskey. '6. Nursing !nter+entions Classification ,N!C) ourth Edition( -t. Edition( -t.
9A9DA Internasional '". Diagnosis Kepera7atan Definisi dan Klasifikasi '$'"" '$'"" ( 5akarta 0=!