Penetapan Kadar Karbohidrat Metode Luff Schoorl
I.
II.
Tujuan Percobaan Mahasis Mahasiswa wa dapat dapat melakuk melakukan an analis analisaa kadar kadar karbohi karbohidra dratt dalam suatu suatu bagan bagan panga pangan n Mahaais Mahaaiswa wa dapat dapat meng mengeta etahui hui kada kadarr karbohi karbohidra dratt dalam dalam bahan bahan pang pangan an Peralatan da dan ba bahan Alat-alat yag digunakan
-
Gelas ukur 100 ml, erlenmeyer Neraca analitik Pipet ukur 10 ml Biuret Hot plate orong Bo Bola karet
1,1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
Bahan-bahan yang digunakan
-
III.
!arutan !u !u"" #c #choorl !arutan $% &0' (sam sul"at &)' Na tiosul"at 0,1 N %nd %ndikato ator amil amilu um 1' !arutan Hl *' Natr Natriu ium m hid hidrok roksid sida *0' +epung ta tapioka
a!ar teori $arbohidrat adalah golongan senyawa-senyawa yang terdiri dari unsur-unsur
karbon , hidrogen H dan oksigen ./ #enyawa-senyawa ini dapat dide"inisikan sebagai senyawa-senyawa polihidroksialdehid atau polihidroksiketon/
itinau dari segi gi2i, karbohidrat merupakan segolongan senyawa-senyawa penting karena merupakan sumber energi yang palin ekonomis da paln tersebar luas/ Bahan pangan yang dihasilkan di dunia sebagian terbesar terdiri dari bahan pangan yang kaya akan karbohidrat/ Metode !u"" #choorl adalah berdasarkan proses reduksi dari larutan !u"" #choorl oleh gula-gula pereduksi semua monosakarida, laktosa dan maltosa/ Hidrolisis karbohidrat menadi monosakarida yang dapat mereduksikan u &3 menadi u13/ 4eaksi yang teradi dalam metode !u"" #choorl 5 . 46
. &3
3 & u 3 7 .H
H Gula reduksi !u"" #choorl u&3 3 7 %8
-
46 H
H&%&
%&
%& 3 & Na#& 8 & Na% 3 Na.& #ukrosa tidak memiliki si"at-si"at mereduksi, karena itu untuk menentukan kadar sukrosa harus dilakukan in9ersi terlebih dahulu menadi glukosa dan "ruktosa/ alam hal ini kadar sukrosa harus diperhitungkan dengan "aktor 0,:) karena pada hidrolisis sukrosa berubah menadi gula in9ert/ 1&H&&.11 3 H&. 8 &;H1&.; #ukrosa gula reduksi $arohidrat terdiri dari bermacam-macam dan menurut ukuran molekul dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu5 a/ Monosakarida, karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya dan tidak diuraikan lagi/ Golongan ini yaitu glukosa dan "ruktosa b/ isakarida, karbohidrat yang terdiri dari & molekul monosakarida/ Golongan ini yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa c/ Polisakarida, karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul monosakarida/ Golongan ini yaitu patim glikogen dan selulosa
Penentuan Karbohidrat dengan Metode Luff Schoorl
Pengukuran karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dengan metode !u"" #choorl ini didasarkan pada reaksi sebagai berikut 5 4-H. 3 & u &3 & u&3 3 7 %-
4-..H 3 u&.
u&%& 3 %&
& #&.*&- 3 %&
#7.;&- 3 & %-
Monosakarida akan mereduksikan u. dalam larutan !u"" menadi u &./ $elebihan u. akan direduksikan dengan $% berlebih, sehingga dilepaskan % &/ %& yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na&.*/ Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah %odometri karena kita akan menganalisa %& yang bebas untuk diadikan dasar penetapan kadar/ imana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium % & bebas dalam larutan/ (pabila terdapat 2at oksidator kuat misal H.7 dalam larutannya yang bersi"at netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat 2at oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan % & yang setara umlahnya dengan dengan banyaknya oksidator erhaart dinyatakan bahwa metode !u"" #choorl merupakan metode tebaik untuk mengukur kadar karbohidrat dengan tingkat kesalahan sebesar 10'/ Pada metode !u"" #choorl terdapat dua cara pengukuran yaitu dengan penentuan u tereduksi dengan %& dan menggunakan prosedur !ae-?ynon (nonim &00:/ Metode !u"" #choorl mempunyai kelemahan yang terutama disebabkan oleh komposisi yang konstan/ Hal ini diketahui dari penelitian (/M Maiden yang menelaskan bahwa hasil pengukuran yang diperoleh dibedakan oleh pebuatan reagen yang berbeda/ Peran biologi! Karbohidrat Peran dala" bio!fer
@otosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung atau tidak langsung/ .rganisme autotro" seperti tumbuhan hiau, bakteri, dan alga "otosintetik meman"aatkan hasil "otosintesis secara langsung/ #ementara itu, hampir semua organisme heterotro" , termasuk manusia, benar-benar bergantung pada organisme autotro" untuk mendapatkan makanan/
Pada proses "otosintesis, karbon dioksida diubah menadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya/ $arbohidrat yang dihasilkan oleh "otosintesis ialah gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida *-"os"at/menurut ro2ison &00: #enyawa ini merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme autotro", misalnya glukosa, selulosa, dan amilum/ Peran !ebagai bahan bakar dan nutri!i
$entang merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat/ $arbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup/ Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel/ Misalnya, pada 9ertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh/ #el-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menalankan sel-sel tubuh/ #elain itu, kerangka karbon monosakarida uga ber"ungsi sebagai bahan baku untuk sintesis enis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak / #ebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 7 $alori/ alam menu makanan orang (sia +enggara termasuk %ndonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara =06A0'/ Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia gandum dan beras, umbi-umbian kentang, singkong, ubi alar , dan gula/ Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu ber9ariasi antara :0'6:A'/ #erat menurunkan daya cerna karbohidrat menadi A)'/ Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama "eses/ #erat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat/ ontoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan bii-biian/ #elain sebagai sumber energi, karbohidrat uga ber"ungsi untuk menaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak/
•
Peran sebagai cadangan energi
Beberapa enis polisakarida ber"ungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan/ Pati merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan/ +umbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas/ engan mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa/ Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan/ #ementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen/ Manusia dan 9ertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot/ Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat/ Namun demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk angka waktu lama/ Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan/
•
Peran sebagai materi pembangun
.rganisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural/ Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan/ #elulosa bersi"at seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari aringan tumbuhan/ C10 $ayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin/ #ementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa/ Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar eksoskeleton arthropoda serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain seenis/ $itin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat/ $itin uga ditemukan pada dinding sel berbagai enis "ungi/ #ementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan/ inding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan
berpori membungkus sel yang memberi perlindungan "isik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel/ $arbohidrat struktural lainnya yang uga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid/ Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein/ Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada aringan, tulang rawan, dan cairan sino9ial yang melicinkan sendi otot/ #ementara itu, glikoprotein dan glikolipid gabungan karbohidrat dan lipid banyak ditemukan pada permukaan sel hewan/ $arbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat ber"ungsi sebagai penanda sel/ Misalnya, empat golongan darah manusia pada sistem (B. (, B, (B, dan . mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah merah/ Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi/ Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid atau keton bebas/ #enyawa-senyawa yang mengoksidasi atau bersi"at reduktor adalah logam-logam oksidator seperti u %%/ ontoh gula yang termasuk gula reduksi adalah glukosa, manosa, "ruktosa, laktosa, maltosa, dan lain-lain/ monosakarida yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi suatu senyawa/ #i"at pereduksi dari suatu gula ditentukan oleh ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang reakti"/ Prinsip analisanya berdasarkan pada monosakarida yang memiliki kemampuan untuk mereduksi suatu senyawa/ (danya polimerisasi monosakarida mempengaruhi si"at mereduksinya/ Pada praktikum kali ini dilakukan penetapan karboohidrat melalui penetapan kadar gula reduksi dengan metode Penentuan gula reduksi dengan metode !u""-#choorl ditentukan bukan kuprooksidanya yang mengendap tetapi dengan menentukan kuprooksida dalam larutan sebelum direaksikan dengan gula reduksi sesudah reaksi dengan sample gula reduksi yang dititrasi dengan Na-+hiosul"at/ #elisihnya merupaka kadar gula reduksi/ 4eaksi yang teradi selama penentuan karbohidrat dengan cara !u""-#choorl adalah mula-mula kuprooksida yang ada dalam reagen akan membebaskan %od dari garam $%/ Banyaknya iod
dapat diketahui dengan titrasi menggunakan Na-+hiosul"at/ Dntuk mengetahui bahwa titrasi sudah cukup maka diperlukan indicator amilum/ (pabila larutan berubah warna dari biru menadi putih berarti titrasi sudah selesai/ #elisih banyaknya titrasi blanko dan sample dan setelah disesuaikan dengan tabel yang menggambarkan hubungan banyaknya Na-+hiosul"at dengan banyaknya gula reduksi $hopkar, 1:::/ $arbohidrat dapat digolongan menadi dua macam yaitu karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks atau dapat pula menadi tiga macam, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida/ Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menadi sumber energi dan merupakan oligosakarida, polimer/ Monosakarida akan mereduksikan u. dalam larutan !u"" menadi u&./ $elebihan u. akan direduksikan dengan $% berlebih, sehingga dilepaskan %&/ %& yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na&.*/ Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah %odometri karena kita akan menganalisa %& yang bebas untuk diadikan dasar penetapan kadar/ imana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium %& bebas dalam larutan/ (pabila terdapat 2at oksidator kuat misal H.7 dalam larutannya yang bersi"at netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat 2at oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan %& yang setara umlahnya dengan dengan banyaknya oksidator 4i9ai, &00)/ Metode !u"" #choorl ini baik digunakan untuk menentukan kadar karbohidrat yang berukuran sedang/ alam penelitian M/>erhaart dinyatakan bahwa metode !u"" #choorl merupakan metode tebaik untuk mengukur kadar karbohidrat dengan tingkat kesalahan sebesar 10'/ Pada metode !u"" #choorl terdapat dua cara pengukuran yaitu dengan penentuan u tereduksi dengan %& dan menggunakan prosedur !ae-?ynon/ %n9ersi sukrosa menghasilkan gula in9ert atau gula reduksi glukosa dan "ruktosa/ Gula in9ert akan mengkatalisis proses in9ersi sehingga kehilangan gula akan beralan dengan cepat/ Menurut Parker 1:A= dkk/ alam kuswur &00A lau inersi sukrosa akan semakin
besar pada kondisi pH rendah dan temperatur tinggi dan berkurang pada pH tinggi pH = dan temperatur rendah/ !au in9ersi yang paling cepat adalah pada kondisi pH asam pH )/ Penentuan kadar glukosa dilakukan dengan cara menganalisis sampel melalui pendekatan proksimat/ +erdapat beberapa enis metode yang dapat dilakukan untuk menentukan kadar gula dalam suatu sampel/ #alah satu metode yang paling mudah pelaksanaannya dan tidak memerlukan biaya mahal adalah metode !u"" #choorl/ Metode !u"" #choorl merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kandungan gula dalam sampel/ Metode ini didasarkan pada pengurangan ion tembaga %% di media alkaline oleh gula dan kemudian kembali menadi sisa tembaga/ %on tembaga %% yang diperoleh dari tembaga %% sul"at dengan sodium karbonat di sisa alkaline pH :,*-:,7 dapat ditetapkan dengan metode ini/ Pembentukan %%-hidroksin dalam alkaline dimaksudkan untuk menghindari asam sitrun dengan penambahan kompleksierungsmittel/ Hasilnya, ion tembaga %% akan larut menadi tembaga % iodide berkurang dan uga oksidasi iod menadi yodium/ Hasil akhirnya didapatkan yodium dari hasil titrasi dengan sodium hidroksida 4i9ai, &00)/
Gula pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat ditunukkan dengan pereaksi @ehling atau Benedict menghasilkan endapan merah bata u&./ selain pereaksi Benedict dan @ehling, gula pereduksi uga bereaksi positi" dengan pereaksi +ollens (priyanto et al 1:A:/ Penentuan gula pereduksi selama ini dilakukan dengan metode pengukuran kon9ensional seperti metode osmometri, polarimetri, dan re"raktrometri maupun berdasarkan reaksi gugus "ungsional dari senyawa sakarida tersebut seperti metode !u""#choorl, #eliwano"", Nelson-#omogyi dan lain-lain/
Hasil analisisnya adalah kadar gula pereduksi total dan tidak dapat menentukan gula pereduksi secara indi9idual/ Dntuk menganalisis kadar masing-masing dari gula pereduksi penyusun madu dapat dilakukan dengan menggunakan metode $romatogra"i air $inera +inggi $+$/ Metode ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain dapat digunakan pada senyawa dengan bobot molekul besar dan dapat dipakai untuk senyawa yang tidak tahan panas/ Pengukuran karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dengan metode !u"" #choorl ini didasarkan pada reaksi antara monosakarida dengan larutan cupper/ Monosakarida akan mereduksikan u. dalam larutan !u"" menadi u&./ $elebihan u. akan direduksikan dengan $% berlebih, sehingga dilepaskan %&/ %& yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na&.*/ Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah %odometri karena kita akan menganalisa %& yang bebas untuk diadikan dasar penetapan kadar/ imana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium %& bebas dalam larutan/ (pabila terdapat 2at oksidator kuat misal H.7 dalam larutannya yang bersi"at netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat 2at oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan %& yang setara umlahnya dengan dengan banyaknya oksidator Dnderwood, 1::;/ Monosakarida akan mereduksikan u. dalam larutan !u"" menadi u &./ $elebihan u. akan direduksikan dengan $% berlebih, sehingga dilepaskan % &/ %& yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na&.*/ Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah %odometri karena kita akan menganalisa % & yang bebas untuk diadikan dasar penetapan kadar/ imana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium % & bebas dalam larutan/ (pabila terdapat 2at oksidator kuat misal H .7 dalam larutannya yang bersi"at netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat 2at oksidator tersebut
tereduksi dan membebaskan %& yang setara umlahnya dengan dengan banyaknya oksidator/ %& bebas ini selanutnya akan dititrasi dengan larutan standar Na&.* sehinga %&akan membentuk kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam air/ .leh karena itu, ika dalam suatu titrasi membutuhkan indikator amilum, maka penambahan amilum sebelum titik eki9alen/ Gugus hidroksil yang relati9e pada glukosa terletak pada -1 sedangkan "ruktosa pada -&/ #akarosa tidak mempunyai gugus 6.H bebas yang relati9e,karena keduanya sa ling terikat, sedangkan laktosa mempunyai .H bebas atom -1 pada gugus glukosanya, sehingga laktosa bersi"at pereduksi sedangkan sakarosa nonpereduksi/ %n9ersi sakarosa teradi dalm suasana asam,gula in9erse ini tidak dapat berbentuk $ristal karena kelarutan "ruktosa dan glukosa Poediadi, &00=/
I#.
Pro!edur percobaan a. Pe"buatan Larutan Luff Schoorl !arutan 17*,A gr Na&.* anhidrat dalam *00 ml air suling sambil diaduk
menambahkan )0 gr asam sitrat monohidrat yang telah diaduk dengan )0 ml air suling/ Menambahkan &) gr u#. 7 / )H&. yang dilarutkan dengan 100 ml air suling/ Pindahkan larutan tersebut ke dalam labu ukur 1 liter, menempatkan sampai tanda garis dengan air suling dan dikocok/ b/ Penentuan kadar gulan dengan Metode Luff Schoorl - Menimbang ) gr sampel ke dalam erlenmeyer )00 ml - Menambahkan &00 ml larutan Hl *', didihkan selama 1 am dengan pendingin -
tegak Mendiginkan dan menetralkan dengan larutan Na.H *0' dan menambahkan
-
sedikit larutan H*..H *' suasana larutan sedikit asam Memindahkan larutan secara kuantitati" ke dalam labu ukur )00 ml, encerkan dengan air suling dan tepatkan 9olumenya sampai tanda garis lurus/ $ocok dan saring melalui kertas saring
-
Memipet 10 ml "iltrat ke dalam erlenmeyer )00 ml, tambahkan &) ml !arutan
-
!u"" #choorl dan beberapa batu didih dan 1) ml air suling Memanaskan campuran tersebut dengan panas yang konstan sampai mendidih
-
selama 10 menit kemudian dengan cepat didinginkan di dalam wadah es #etelah dingin tambahkan perlahan-lahan 1) ml larutan $% &0' dan &) ml H .7
-
&)' Menitrasi secepatnya dengan larutan Na-tiosul"at 0,1 N sampai warna kuning sampai hilang, tambahkan sedikit indikator larutan kani 1'/ !anutkan titrasi sampai warna biru hilang Membuat uga percobaan blanko dengan menggunakan &) ml air sebagai penganti
-
sampel
#.
ata penga"atan
N
Perlakuan
Pengamatan
o 1
Menimbang sampel sebanyak )000
#ampel yang berupa tepung tapioka
mg dan memasukkan kedalam labu bewarna putih bubuk dan Hl tidak bundar serta menambahan Hl *' bewarna dan bening sebanyak &00 ml &
Melakukan proses pemanasan dengan Proses
pemanasan
tidak
teradi
pendingin tegak selama 1 am dan perubahan, tetapi setelah ditambahkan setelah itu dinetralkan dengan Na.H Na.H dan H*..H larutan bewarna *0'
kemudian
menambahkan
kuning kecoklatan/ pH awal dari larutan
H*..H untuk membuat larutan
memiliki pH 1 dinetralkan dengan
sedikit asam/ imasukkan kedalam Na.H menadi basa yaitu 1& kemudian labu takar )00 ml diencerkan sampai tanda batas
diasamkan menadi ;
*
Mengambil
"iltrat
dengan
cara
$etika penambahan larutan lu"" schoorl,
menyaringnya dan menambahkan &)
sampel menadi berwarna biru dan
ml larutan lu"" schoorl dan 1) ml ketika dipanaskan warna berubah-ubah aEuadest, menambahkan batu didih
dengan warna akhir merah hati
dan dipanaskan diatas hot plate 7
Mendinginkan sampel dengan cepat +eradi
perubahan
warna
setelah
lalu menambhakan 1)ml larutan $% ditambahkan larutan $% dan terbentuk &0' dan &) ml H .7 &)'
gelembung-gelembung busa setelah ditambahkan H.7
)
Melakukan
proses
titrasi
dengan
#ampel berwarna coklat keruh setelah
natrium tiosul"at 0,1 N sampai teradi
dilakukan proses titrasi berubah menadi
perubahan warna dan menambahkan putih susu dengan 9olume titran 17,1 indikator amilum
#I.
Perhitungan a/ Pembuatan larutan !arutan Hl *' dalam )00 ml
M1 F
ρ x x 1000 BM
1,18
F
gr x 0,37 x 1000 ml / l ml 36,5 gr / mol
F 11,:; moll
M& F
ρ x x 1000 BM
ml/
1,18
F
gr x 0,03 x 1000 ml / l ml 36,5 gr / mol
F 0,:= moll
M1 >1
F M& >&
11,:; moll > 1 F 0,:= moll )00 ml >1 F 70,)) ml
Pembuatan larutan Na.H *0' w9 Mpelarut
F >pelarut
100 gr H &. F 100 ml H &.
' w9 Na.H F
*0' F
gramNaOH gramH 2 O 100'
gram NaOH 100' 100 gr
Gram Na.H F *0 gram b/ Penetapan kadar karbohidrat didalam sampel tepung tapioka Iumlah titrasi blanko dengan Na &.* F 1: ml Iumlah titrasi sampel dengan Na&.* F 17,1 ml Berat sampel tepung tapioka F )000 mg #elisih titrasi blanko-sampel F Iumlah ml Na&.* yang setara dengan gula reduksi 1: ml 6 17,1 ml F Iumlah ml Na &.* yang setara dengan gula reduksi 7,: ml F Iumlah ml Na&.* yang setara dengan gula reduksi
Menghitung mg gula dari tabel sesuai normalitaas larutan Na &.* 0,1 N
F 7,: ml
0,1
ml Na&.* F 7,: ml Glukosa 5 <1 F :,= 3 0,: &,) F 11,:) mg
$adar karbohidrat F
W 1 x f p W
100'
11,95 mg x 500 / 10
F
5000 mg
100'
F 11,:) ' #II.
Anali!i! Percobaan
Penetapan kadar karbohidrat dengan metode lu"" schoorl menggunakan sampel tepung tapioka/ #eperti yang telah diketahui, karbohidrat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia/ $arhodidrat merupakan segolongan senyawasenyawa penting yang merupakan sumber energi yang paling tersebar luas/ Praktikum ini menggunakan metode !u"" #choorl sebagai ui kimia kuntitati" yang bertuuan mengui adanya gugus (ldehid/ $omponen utama reagen !u"" #choorl adalah u./ Hidrolisis karbohidrat menadi monosakarida yang dapat mereaksikan atau merduksikan u&3 menadi u3/ #ampel yang berupa tepung tapioka merupakan polisakarida yang masuk kedalam 2at pati, kadar karbohidratnya tergolong tinggi/ alam penguian karbohidrat dengan metode lu"" schoorl harus memerhatikan pH, karena pH yang terlalu asam akan menyebabkan hasil titrasi menadi lebih tinggi dari sebenarnya, karena teradi reaksi oksidasi ion iodide menadi % &/ #edangkan pH yang terlalu basa maka hasil titrasi akan menadi lebih rendah daripada sebenarnya karena pada pH tinggi akan teradi resiko kesalahan yaitu teradinya reaksi %& yang terbentuk dengan air hidrolisis/ Proses pemanasan harus diaga, diusahakan larutan mendidih dan
dikonstankan mendidih selama 10 menit agar tidak teradi pengendapan seluruh u *3 yang tereduksi menadi u 3 sehingga tidak ada kelebihan u &3 yang dititrasi kuranh dari * menit/ Pada awal titrasi maka amilum dapat membungkus iod dan mengakibatkan warna akhir menadi tidak terlihat taam
#III. Ke!i"pulan
$adar karbohidrat yang didapatkan sebesar 11,:)' seharusnya kadar yang didapat harus lebih besar dikarenakan sampel yang digunakan merupakan tepung tapioka yang banyak mengandung karbohidrat polisakarida/ Nilia yang rendah dikarenakan kemungkinan pH dari sampel masih basa/
aftar pu!taka
+im dosen lab teknologi pagan/ &01)/ Penuntun praktikum teknologi pagan. Palembang 5 Politeknik Negeri #riwiaya http5id/wikipedia/orgwiki$arbohidrat http5asagisora/blogspot/com&0100=penetapan-karbohidrat-metode-lu""/html http5namika2ewand/blogspot/com&01*0;penetapan-kadar-karbohidrat-metodelu""/html
$a"bar Alat
!abu Dkur
Hot Plate
Gelas Dkur
Gelas Dkur
?rlenmeyer
Buret
#patula
Neraca (nalitik