Perbandingan Vesel dan Non vesel
SV dan PV (%)
Tekanan (kg/cm²)
Vessel
SV dan PV (%)
Tekanan (Kg/cm²)
Aliran Non Vessel
SV dan PV
Tekanan (Kg/cm²)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peran pengendalian proses pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan proses agar berjalan sesuai yang diinginkan. Pengendalian proses adalah bagian dari pengendalian automatik yang diterapkan di bidang teknologi untuk menjaga kondisi operasi agar sesuai yang diinginkan.Adapun tujuan dasarnya adalah :
Mengatasi terjadinya gangguan
Menstabilkan proses
Optimalitas kondisi operasi
Tekanan adalah variable proses yang sering kita jumpai untuk dimonitor dan dikendaliakan didalam industry minyak dan gas. Pengendali tekanan dari suatu fluida proses pada beberapa tempat malah menjadi fokus utama dan dengan berbagai tujuan tertentunya.
Tujuan Percobaan
Dapat memperagakan karakteristik proposional dalam pengendalian proses dan tanggapan terhadap pengubahan titik penggeseran atau gangguan dalam proses serta dapat mengkalibrasi sensor tekanan / sirkuit pengatur hingga diperoleh karakteristik sebagai berikut:
Tekanan maksimum 8 Psig
Tekanan minimum 0 Psig
Alat
PCT 10 " Electrical Console"
PCT 14 aksesoris pengendalian tekanan
PCT 10/11 recorder proses 2 saluran
Trim tool
Kabel penghubung berwarna merah dan putih, kabel penghubung dengan soket berwarna merah, hijau, cream, dan coklat
Modul pengukuran tekanan
Bahan
Udara bertekanan
Prosedur Percobaan
Hubungkan power supply dengan arus listrik.
Buat rangkaian alat antara PCT 10 dengan PCT 14 sesuai gambar.
Buka kutub aliran udara hingga menunjukkan tekanan maksimal 22 psi (1,5 bar).
Tutup valve v3,v5,v6 dan buka valve v1,v2,v4 atau v1 sehingga pembacaan P4=8 psig.
Set pengendalian proses pada operasi manual.
Atur "Pr" pada 0% untuk membuka value pengendali pneumatic secara penuh. Amati apakah tekanan maksimum 100% ditunjjukan pada variable proses (8psi di P4).Atur "Pr" secara bertahap 0-100% dengan penambahan 10% untuk setiap tahap. Pada setiap tahap, catat tekanan pada tayangan variable proses.
Ulangi prosedur diatas dari 100%-0% dengan penambahan 10% untuk setiap tahap. Catat tekanan pada tayangan variable proses.
Rangkaian Peralatan
Gambar 1.1 Skema Peralatan Alat PCT-14
( Sumber: Laboratorium Komputasi Dan Pengendalian Proses )
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Tekanan
Tekanan sebenarnya adalah pengukuran gaya yang bekerja pada permukaan bidang. Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dan dapat diukur dalam unit seperti psi (pound per inci persegi), inci air, milimeter merkuri, pascal (Pa, atau N/m²) atau bar. Sampai pengenalan unit SI, yang 'bar' cukup umum. Bar setara dengan 100.000 N/m², yang merupakan satuan SI untuk pengukuran. Untuk menyederhanakan unit, N/m² diadopsi dengan nama Pascal, disingkat Tekanan Pa cukup sering diukur dalam kilopascal (kPa), yang adalah 1000 pascal dan setara dengan 0.145psi. Satuan pengukuran yang baik dalam pound per square inch (PSI) di British unit atau pascal (Pa) dalam metrik.
Macam – Macam Tekanan
Absolute Preassure (tekanan absolut)
Gaya yang bekerja pada satuan luas, tekanan ini dinyatakan dan diukur terhadap tekanan NOL.
Tekanan absolut = Tekanan gauge + Tekanan atmosfer
Gauge Preassure (tekanan relatif)
Tekanan yang dinyatakan dan diukur relatif terhadap tekanan atmosfer. Jadi tekanan relatif adalah selisih antara tekanan absolute dengan tekanan atmosfer (1 atmosfer = 760 mmHg = 14.7 psia)
Vacum Pressure (tekanan hampa)
Tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer
Differential Pressure (tekanan differential)
Tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain. Mayoritas pengukuran tekanan di pabrik adalah gauge.Mutlak pengukuran cenderung digunakan di mana di bawahtekanan atmosfir.Biasanya ini adalah sekitar vakum kondensordan bangunan.
Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah pengaturan kondisi operasi proses agar selalu berada pada kondisi yang dikehendaki. Adapun tujuan dasarnya adalah :
Mengatasi terjadinya gangguan
Menstabilkan proses
Optimalitas kondisi operasi
Berdasarkan metode evaluassinya, pengendalian dibedakan atas:
Pengendali Diskontinyu
Pengendali dua posisi (ON-OFF)
Pengendali tiga posisi
Pengendali Kontinyu
Pengendali Proporsional (P)
Pengendali Proporsional Integral (PI)
Pengendali Proporsional Integral Derivative (PID)
Pengendali Proporsional Derivative (PD)
Pengendali Proporsional (P) berfungsi mengatur elemen pengendali yang merupakan batas-batas hidup dan mati dari sebuah daya secara kontinyu dan akan memberikan tanggapan/ keluaran yang besaranya sebanding dengan perbedaan harga antara variable yang diukur dengan titik pengesetan yang din yatakan "error" (e).
Proporsional Band didefinisikan sebagian presntase perubahan masukan yang 0%- 100% atau sebagian perbandingan masukan terhadap keluaran. Keran pengendali peneumatik terdiri atas keran jenis sumbat yang digerakkan oleh akuator peneumatik yang digerakkan oleh sinyal yang diterima oleh akulator pada rentang 3-5 psia dari suatu converter arus menjadi tekanan.Proses keran pengendalian peneumatik dapat dibuka dan ditutup dengan menggunakan arus 4-20 mA. Untuk menentukan karakteristik tekanan arus terhadap posisi pengendalian akan dilakukan secara manual. Sehingga perlu dilakukan kalibrasi dan penggesekan, proposional baik baik pada titik setain nol pada "prop" 20%.
Kalibrasi Pengendali
Span: "span" 100% dimasukkan 20 mA
Zero : "zero" 0% dimasukkan 4 Ma
Kalibrasi Sensor Tekanan/ Sirkurit Pengatur
PCT 10
Sebelum peralatan digunakan, kalibrasi perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhan, kalibrasi biasanya dilakukan untuk tekanan pengatur adalah
Tekanan minimum = 0 psig = 0,000 volt = 4 mA
Tekanan maksimum = 8 psig = 20 mA.
Pada sistem perpipaan apabila aliran udara ditutup atau tidak ada udara yang mengalirkan dalam pipa maka tekanan udara didalam sistem tersebut tekanan atmosfer, sehingga tekanan minimum di dalam sistem 0 psig yang dimaksud adalah tekanan atmosfer yang tidak terdapat aliran udara dalam pipa.Namun sensor tekanan dapat dikalibrasi pada rentang yang berbeda apabila dikehendaki yang disesuaikan dengan rentang operasi dan diperlukan dasar/satuan untuk makalah khusus.Pada umum sensor tekanan mempunyai keluaran yang dapat merubah Linieritas bila ada perubahan tekanan dan suatu Listeresis.
Gambar 2.1. PCT 10
( sumber: Laboratorium Komputasi dan Pengendalian Proses)
PCT 14
Pengatur di bawa ke kondisi minimum dan maksimum sehingga diperoleh:
Aliran minimum = 0,000 V dari keluaran pengatur
Aliran maksimum =1,000 V dari keluaran pengatur
Karena PCT 14 tidak dilengkapi dengan flowmeter maka sulit untuk memiliki hubungan antara laju alir yang nyata dan keluar dari sensor/pengaduk, namun sensor dan pengaduk dapat dikalibrasi ke kondisi aliran maksimum dan minimum di sini sensor tekanan diferensial dihubungkan ke suatu lubang dan bagian hulu dan hilir dari peringan "orifice" disebabkan oleh aliran udara dalam pipa yang penurunan tekanan sebanding dengan dari aliran.
Pada percobaan ini, pengendalian pneumatic melalui 1/P converter. Jika untuk memantau tekanan dalam pipa proses pengendalian dan kalibrasi dengan prop, diluar harga nol, misalnya harga set prop pada pengendali proses 20% kalibrasi pengendalian Zero 0% dimasukan 4 mA.
Gambar 2.2. PCT 14
( sumber: Laboratorium Komputasi dan Pengendalian Proses )
Voltmeter
Suatu voltmeter dengan range 0 sampai 1,999V memungkinkan pengukuran keluaran tegangan yang dihasilkan pada seluruh "range" aksesori. Tegangan yang akan di ukur dihubungkan ke meter melalui soket masukan bentuk panjang. Polaritas masukan ditunjukan oleh soket merah (+) dan hitam (-).Suatu sinyal 4–20 MA pada suatu rangkaian arus ditampilkan pada voltmeter dengan dengan menghubungkan sinyal arus tersebut di balik panel konsol (console).
Ammeter
Digunakan/terangkai dengan "console" dilindungi dengan "ELCB" untuk mengurangi kejutan listrik pada operator bila terjadi kesalahan penggunaan alat atau kecelakaan. Cara menyalakan "ELCB" adalah dengan menyetel saklar ke atas, pemutus arus, dan disertakan untuk melindungi instrument di dalam "console" dan satu listrik ke aksesori lain. Dua soket berkatup 240 VAC dan dua soket jack terdapat pada masing – masing ujung "console" keluaran-keluaran ini dimasukan untuk penyediaan catu listrik ke pompa, pemanas, keran solenoida dan sebagiannya pada aksesori yang lain di dalam jajaran. Soket-soket ini akan menyala bila "console" dinyalakan.
Lampu Indikator 24 VAC
Terdiri atas lampu 24 volt yang terpasang pada "Jack plug". Bila plug di masukan ke salah lubang keluaran 24 VAC, lampu tersebut akan menujukan bila suplai menyala.
Pencatu Daya (Power Suplay)
Suatu pencatu daya DC terpasang didalam " console"ini memungkinkan semua instrumentasi dijalan dengan arus DC yang diatur.
Tranformer
Suatu transformer "Step-Up" terpasang dalam "Console" bila diperlukan untuk mengubah sumber listrik menjadi non standar.
Antaran Penghubung
Seperangkat peralatan antara penghubung disuplai bersamadengan "Console" antara ini diberi kode warna atau polaritas untuk mencegah kesalahan pad perangkat sinyal masuk datau keluaran yang bervariasi dalam jajaran PCT dan antaran tidak termasuk pada masing-masing aksesoris.
Pressure Reducer
Suatu hal yang sering digunakan dalam jaringan pipa gasnya dinyatakan dalam suatu basaran atau angka yang relative konstan.Pada jaringan gas suplai, tekanan gas sangat tinggi untuk mengatasi penurunan tekanan yang cukup besar karena biasanya gas tersebut menempuh perjalanan yang cukup panjang dari sumber gas sampai dengan pihak pembeli gas.
Dalam aplikasi ini tekanan yang diinginkan konstan adalah tekanan gas pada arah hilir daricontrol valve.
Backpressure Regulator
Tekanan masukan dari suatu compressor tidak lebih dari 150 psi, karena jika tekanan berlebih akan mengakibatkan backpressure pada sumur gas yang terletak jauh di sebelah hulu agar tekanan tersebut dapat dijaga dari control valve.
D.Preassure Transducer dan Back Preassure Regulator
Tekanan adalah variable proses yang sering kita jumpai untuk dimonitor dan dikendaliakan didalam industry minyak dan gas.pengendali tekanan dari suatu fluida proses pada beberapa tempat malah menjadi fokus utama dan dengan berbagai tujuan tertentunya. Dalam suatu lup pengendalian juga lup pengendalian tekanan, selalu terdiri dari 3 elemen dasar:
Elemen Pengontrol
Perbedaan antara variable proses yang terukur (Prosess Variable /PV) dan variable proses yang diinginkan (Set Point/PS) dikalkulasi berdasarkan algoritma tertentu (umumnya control PID). Hasilnya akan diteruskan beberapa perintah aksi terhadap elemen pengendali akhir.
Elemen Pengukuran
Besaran variable proses diukur dan ditransmisikan keelemen pengontrol
Elemen Pengendali Akhir
Perintah aksi dari elemen pengontrol akan dilakukan oleh elemen pengendali akhir. Control valve adalah elemen elemen pengendali akhir yang paling banyak digunakan.
Meskipun terhadap tiga elemen dasar dalam melakukan pengendalian proses, belum tentu secara fisik juga terdapat dua perangkat:
Untuk kasus tekanan tinggi dan laju alir yang tinggi, biasanya implementasi dari pengontrol terdiri dari:
Elemen pengukuran adalah preassure transmitter (PT)
Elemen pengontrol adalah preassure control (PC)
Elemen pengendalian akhir preassure control valve (PCV dan PV)
Untuk kasus tekanan rendah dan laju alir rendah, implementasi pengontrolnya terintegrasi dalam suatu perangkat yang biasa disesbut preassure regulator.
Perbedaan Preassure Transducer dan Back Preassure Regulator
Konfigurasi pengendalian tekanan beberapa preassure reducer dab back preassure regulator sepintas keduanya mirip, sama-sama lup control tekanan.
Tekanan yang ingin dikendalikan secara logika, jika kita ingin mengendalikan takanan dibagikan hilir, tentunya harus ada yang mengatakan (baca, mengukur) bahwa tekanan hilir setelah adanya aksi control dari control valve, inilah yang dinamakan preassure reducer.
Demikaian juga halnya untuk kasus back preassure regulator, jika kita hendak mengendalikan tekanan dibagian hulu tentunya harus ada yang mengatakan (baca, mengukur) bahwa tekanan dihulu telah benar-benar berubah, yaitu dengan cara meletakkan preassure transmitter dibagian hulu setelah adanya aksi control dan control valve.
Preassure reducer bekerja dengan prinsip mengatur dan mereduksi preassure yang lebih tinggi dari bagian hulu supaya tekanan hilir lebih rendah dan stabil. Sedangakan back preassure regulator bekerja dengan prinsip meminitor tekanan dibagian huku dan melakukan aksi pada control valve untuk menstabilkan tekanan pada bagian hulu.
BAB III
DATA PENGAMATAN
3.1Data Pengamatan
Tabel 3.1 Data Tekanan Aliran Non Vessel
Percobaan
SV
PV
Tekanan (Psi)
Tekanan (Kg/cm²)
P1
P2
P3
P4
P1
P2
P3
P4
1
10
10
22,1
2,4
5,7
1,1
1,5587
0,1693
0,40202
0,07758
2
20
20
22,1
2,5
5,3
1,3
1,5587
0,1763
0,37381
0,09169
3
30
30
22,1
2,4
4
2,1
1,5587
0,1693
0,28212
0,14811
4
40
40
22,1
2,4
7,1
2,9
1,5587
0,1693
0,50076
0,20454
5
50
50
22,1
2,4
8,1
3,2
1,5587
0,1693
0,57129
0,2257
6
60
60
22,1
2,4
9,8
4
1,5587
0,1693
0,69119
0,28212
7
70
70
22,1
2,3
10,9
4,9
1,5587
0,1622
0,76878
0,3456
8
80
80
22,1
2,3
11,9
5,1
1,5587
0,1622
0,83931
0,3597
9
90
90
22,1
2,3
13
6
1,5587
0,1622
0,91689
0,42318
10
100
100
22,1
3,1
15
7
1,5587
0,2186
1,05795
0,49371
11
90
90
22,1
4,2
15
6,2
1,5587
0,2962
1,05795
0,43729
12
80
80
22,1
5,2
15
5,4
1,5587
0,3668
1,05795
0,38086
13
70
70
22,1
6
14,9
5,1
1,5587
0,4232
1,0509
0,3597
14
60
60
22,1
9
13
4
1,5587
0,6348
0,91689
0,28212
15
50
50
22,1
9,1
13,2
3,4
1,5587
0,6418
0,931
0,2398
16
40
40
22,1
1,9
7,2
3
1,5587
0,134
0,50782
0,21159
17
30
30
22,1
9,1
9,9
2,1
1,5587
0,6418
0,69825
0,14811
18
20
20
22,1
9,2
8,1
1,8
1,5587
0,6489
0,57129
0,12695
19
10
10
22,1
9,9
6,9
1
1,5587
0,6982
0,48666
0,07053
Contoh perhitungan konversi Psi-Kg/cm2
22.1 Psi x 6894,757 Pa 1 Psi x0,0000099 atm1 Pax1 kg/cm20,9678411 atm=1,5587 kg/cm2
Tabel 3.2 Data Pengamatan Aliran Non Vessel
Percobaan
SV
PV
Tekanan (Psi)
Tekanan (Kg/cm²)
P1
P2
P3
P4
P1
P2
P3
P4
1
10
10
22,5
9
5,5
1
1,5869
0,6348
0,38792
0,07053
2
20
20
22,5
2
5,5
1,5
1,5869
0,1411
0,38792
0,1058
3
30
30
22,5
1,9
5,8
2,1
1,5869
0,134
0,40907
0,14811
4
40
40
22,5
1,8
6
2,9
1,5869
0,127
0,42318
0,20454
5
50
50
22,5
1,8
6
3,1
1,5869
0,127
0,42318
0,21864
6
60
60
22,5
1,8
9
4
1,5869
0,127
0,63477
0,28212
7
70
70
22,5
1,9
10,1
4,9
1,5869
0,134
0,71235
0,3456
8
80
80
22,5
1,9
10,7
5,2
1,5869
0,134
0,75467
0,36676
9
90
90
22,5
1,9
12,1
5,9
1,5869
0,134
0,85341
0,41613
10
100
100
22,5
1,9
13,5
6,5
1,5869
0,134
0,95216
0,45845
11
90
90
22,5
4
14
6,1
1,5869
0,2821
0,98742
0,43023
12
80
80
22,5
4,9
13,4
5,9
1,5869
0,3456
0,9451
0,41613
13
70
70
22,5
5,8
13,1
5,1
1,5869
0,4091
0,92394
0,3597
14
60
60
22,5
7,2
13,9
4
1,5869
0,5078
0,98037
0,28212
15
50
50
22,3
8,1
11
3,2
1,5728
0,5713
0,77583
0,2257
16
40
40
22,3
8,2
7,8
2,9
1,5728
0,5783
0,55013
0,20454
17
30
30
22,1
2,5
6,1
2,3
1,5587
0,1763
0,43023
0,16222
18
20
20
22,1
2,5
5,9
2,9
1,5587
0,1763
0,41613
0,20454
19
10
10
22,1
2,6
5,7
11,2
1,5587
0,1834
0,40202
0,78994
Contoh perhitungan konversi Psi - Kg/cm2
2,55 Psi x 6894,757 Pa 1 Psi x0,0000099 atm1 Pax1 kg/cm20,9678411 atm=1,5868 kg/cm2
BAB IV
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Pembahasan
Tekanan atau dalam bahasa inggrisnya adalah Pressure merupakan gaya per satuan luas. dan dapat diukur dalam unit seperti psi (pound per inci persegi), inci air, milimeter merkuri, pascal (Pa, atau N/m²). Sampai pengenalan unit SI, yang 'bar' cukup umum. Bar setara dengan 100.000 N/m², yang merupakan satuan SI untuk pengukuran. Untuk menyederhanakan unit, N/m² diadopsi dengan nama Pascal, disingkat Tekanan Pa cukup sering diukur dalam kilopascal (kPa), yang adalah 1000 pascal dan setara dengan 0.145psi. Satuan pengukuran yang baik dalam pound per square inch (PSI) di British unit atau pascal (Pa) dalam metrik.
Pada praktikum pengendalian tekanan memiliki tujuan yang dilakukan pada praktikum ini yaitu memperagakan karakteristik proporsional dalam pengendalian proses dan tanggapan pengubahan titik pergeseran atau gangguan dalam proses serta dapat mengkalibrasikan sensor tekanan atau sirkuit pengatur hingga diperoleh karakteristik maksimum 8 psig dan minimum 0 psig. Uraian tugas yang diberikan yaitu mengambil data dengan satuan Bar dan mengubah satuan Bar menjadi kg/cm2 dan buat grafik dari data yang diperoleh.
PCT 10 Dan PCT 14 adalah alat yang dipergunakan pada percobaan ini, meski nama alat kedua tersebut hampir sama akan tetapi, alat – alat tersebut memilki fungsi yang berbeda. PCT 10 berfungsi sebagai pengendali PCT 14. Dan PCT 14 berfungsi untuk melaksanakan perintah-perintah yang diberikan oleh PCT 10. Percobaan ini dilakukan dalam 2 aliran, yaitu aliran yang melewati vessel (Vessel) dan aliran yang tidak melewati vessel (Non Vessel).
Aliran dikatakan non Vessel, apabila katup aliran V3,V5, dan V6 ditutup dan katup V1,V2 dan V4 dibuka.
Gambar 4.1 Grafik Pengendalian Tekanan Melalui Vessel (Vessel)
Pada grafik (gambar 4.1) nilai tekanan yang ditunjukkan P1 pada SV dan PV 10% - 100 % konstan dan stabil pada 1,5587 Kg/cm2 pada set point 100 % - 10 % yang semakin menurun.
Nilai tekanan P2 yang ditunjukkan SV dan PV 10 % - 100 % naik sedikit dengan selisih 0,04937 dari 0,1693 Kg/cm2 menjadi 0,2186 Kg/cm2 dan mengalami kenaikan lagi pada set point untuk SV dan PV bukaan dari 10 % - 100 % menjadi 0,6982 Kg/cm2 .
Pada nilai tekanan yang ditunjukkan P3 untuk SV dan PV 10% - 100% mengalami kenaikan juga yaitu dari 0,40202 Kg/cm2 menjadi 1,05795 Kg/cm2 dan mengalami kenaikan pada SV dan PV 10 % - 100 % dan turun hingga mencapai 0,486657 Kg/cm2 .
Nilai tekanan yang ditunjukkan P4 untuk SV dan PV 10% - 100% naik dari 0,077583 Kg/cm2 menjadi 0,49371 Kg/cm2 dan kemudian turun lagi sesuai dengan bukaan set point yang telah diset pada pada SV dan PV 10 % - 100 % turun dari 0,49371 Kg/cm2 menjadi 0,07053 Kg/cm2 .
Gambar 4.2 Grafik tekanan aliran tidak melalui vessel
Pada grafik ( gambar 4.2 ) P1 menunjukkan pada SV dan PV 10%–100% dan 100%-10% nilainya konstan pada 1,58693 Kg/cm2.
Nilai tekanan pada P2 untuk nilai SV dan PV 10%–100% mengalami kenaikan dari 0,63477 Kg/cm2 menjadi 0,13401 Kg/cm2 dan pada SV dan PV 100%-70% mengalami kenaikan sedikit mencapai 0,18338 Kg/cm2.
Pada P3 untuk set point SV dan PV 10%–100% pembacaannya naik dari 0,38792 Kg/cm2 menjadi 0,95216 Kg/cm2 dan turun lagi menjadi 0,40202 Kg/cm2 pada SV dan PV 100%-10%.
Yang terakhir Pada P4 nilai tekanan untuk SV dan PV 10%–100% mengalami kenaikan dari 0,07053 Kg/cm2 menjadi 0,45845 Kg/cm2 dan mengalami kenaikan untuk SV dan PV 100%-10% yaitu dari 0,45845 Kg/cm2 menjadi 0,78994 Kg/cm2 .
Gambar 4.3 Grafik perbandingan aliran vessel dan aliran non vessel
Pada grafik (gambar 4.3) Menunjukkan perbandingan antara aliran vessel dan aliran non vessel pada tekanan P4 dimana tekanan dari kedua aliran ini yaitu aliran vessel dan non vessel berbeda pada awal bukaan set point dimana aliran non vessel nilai tekanannya menanjak naik dan perlahan turun kemudian naik lagi dan nilai linearitas kevalidannya terhadap set point adalah 0,136.
Sedangkan aliran Vessel naik secara perlahan serta linear kevalidannya terhadap set point adalah 0,989. Grafik penunjukan nilai tekanan P4 dengan jelas menunjukkan bahwa aliran yang melalui vessel lebih stabil dari pada aliran yang tidak melewati vessel / non vessel.
Kesimpulan
Fungsi vessel adalah untuk mengontrol tekanan sehingga tekanan yang terbaca menjadi lebih stabil dan konstan sesuai dengan set point atau variabel yang diatur oleh si controller.
Semakin besar nilai set point yang diset oleh controller maka akan semakin besar juga waktu yang dibutuhkan untuk mencapai set point itu sendiri, dan juga semakin besar pula tekanan yang terbaca
Aliran tekanan yang melalui vessel akan menunjukkan tekanan yang lebih stabil dibandingkan dengan yang tidak melewati vessel.
Linier vessel = R2 =0,989
Linier Non Vessel = R =0,136
DAFTAR PUSTAKA
Bimbingan Profesi Sarjana Teknik (BPST), Direktori Pengolahan, Pertamina, 2007 Dasar Instrumentasi & Proses control, Balongan.
Chamidy, Harita, N (2011), Modul Praktikum Pengendalian Proses, Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung, Bandung.
LEMBAR TUGAS
Judul praktikum : Pengendalian tekanan
Nama : Nanda Rizki
Nim : 1224401033
Kelompok : 3A
Kelas/Semester : 3A PPL / V
Laboratorium : Komputasi Dan Pengendalian Proses
Anggota Kelompok : 1. Aklimatul Husna
2. Cut Mukaramah
3.Zulfahmi wahyudi
URAIAN TUGAS
Kerjakan menurut pedoman yang ditentukan
Pengambilan data P1, P2, P3 dan P4 dengan satuan Psi menjadi Kg/cm2
Buat semua grafik dan P4 yang sudah dikalibrasi denagn yang tidak
Data non vessel dan vessel
Buat pembahasan dan kesimpulan tidak boleh sama dengan teman yang lain
Mengetahui, buke rata, 24 Desember 2014
Ka. Laboratorium Dosen Pembimbing
Ir.Syafruddin.M.Si Ir.Helmi, MT
Nip : 19650819 199802 1 001 Nip : 196209211193031001
LEMBAR PENGESAHAN
Judul praktikum : Pengendalian Tekanan
Mata Kuliah : Pengendalian Proses
Nama : Nanda rizki
Nim : 1224401033
Kelompok : 3A
Kelas/Semester : 3A PPL / V
Dosen Pembimbing : Ir.Helmi, MT
Nip : 196209211193031001
Ka. Laboratorium : Ir.Syafruddin.M.Si
Nip : 19650819 199802 1 001
Mengetahui, Buket rata, 24 Desember 2014
Ka. Laboratorium Dosen Pembimbing
Ir.Syafruddin.M.Si Ir Helmi, MT
Nip : 19650819 199802 1 001 Nip : 196209211193031001