LAPORAN PRAKTIKUM “BIOKIMIA DARAH”
OLEH : CITRA WANDOYA
:
41130018
DANIASTI W. K
:
41130040
ALEXANDER GANDA
:
41130041
PUTU DAMAYA
:
4113008
!ANDRY TUMIWA
:
41130088
KOMANG AYU S.
:
411300"#
!AKULTAS KEDOKTERAN UNI$ERSITAS KRISTEN DUTA WACANA %014
BAB 1 DASAR TEORI
Darah merupakan cairan yang terdapat pada makhluk hidup yang berfungsi sebagai alat transportasi zat, seperti oksigen, hasil metabolisme, fungsi imunitas tubuh, transport sisa metabolisme, transportasi untuk mengangkut sari makanan, alat transport hasil oksidasi, alat pengangkut getah hormone, menjaga suhu temperature tubuh, dan menjaga keseimbangan asam basa tubuh. Selain alat transprtasi, darah memiliki banyak kegunaan untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup, manusia tidak dapat bertahan hidup. Darah pada tubuh manusia mengandung sekitar 55% plasma darah dan 45% selsel darah. !umlah darah yang ada ditubuh, yaitu sekitar "#"$ berat tubuh orang deasa atau 45 liter. Darah meliputi sel darah merah &eritrosit', sel darah putih &leukosit', dan keping darah trombosit. (embekuan darah disebut juga dengan koagulasi darah. )aktor yang mempengaruhi penggumpalan darah
adalah garam
kalsium
sel
luka yang
membebaskan trhombokinase, thrombin, dan prothrombin dan fibrin yang terbentuk dari fibrinogen. *ekanisme pembekuan darah adalah trombosit meninggalkan pembuluh darah dan pecah, maka trombosit akan mengeluarkan tromboplastin, bersamasama dengan ion +a tromboplastin mengaktifkan protombin menjadi thrombin. ritrosit, leukosit, dan trombosit tersuspensi dalam plasma darah. (lasma merupakan komponen cairan dari darah yang mengandung fibrinogen terlarut. Setelah akti-asi oleh enzim plasmin, terbentuklah gumpalan fibrin. Sesudah gumpalan ini disingkirkan, sisa yang tertinggal disebut serum. (lasma terdiri /% air yang terlarut dalam zatzat elektrolit dan beberapa protein, yaitu 0lobulin &alfa,betta,gamma', albumin, faktor pembekuan darah, karbohidrat, dan lipid. 1arena dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit maka plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam " menit sekitar 2/% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial. Serum darah adalah cairan bening yang memisah setelah darah dibekukan. (lasma adalah supernatan yang diperoleh setelah dilakukan sentrifugasi darah bercampur koagulan dalam suatu tabung reaksi. Sedangkan serum adalah supernatant yang didapatkan setelah sampel darah dibiarkan menggumpal
secara spontan. (lasma darah berbeda dengan serum darah terutama pada serum tidak terdapat faktor pembentukan fibrinogen. (rotein plasma mempunyai peran yang penting dalam pengaturan distribusi air antara plasma dan ruang interstisila, karena sebagai protein ia tidak dapat meleati dinding kapiler. Dengan demikian, tekanan osmotic koloidnya akan menahan air dalam sirkulasi darah. (eran yang terbesar dilakukan albumin &kurang lebih 3/%'. lbumin juga mempunyai arti yang besar untuk ikatan protein obat. 0lobulin diperlukan untuk berbagai fungsi biologik, di antaranya mengangkut -itamin "6, bertanggung jaab untuk transport besi ber-alensi tiga dalam plasma. Sementara itu, gammaglobulim merupakan glikoprotein yang pada reaksi imun, maka gamma globulin disebut juga immunoglobulin.
BAB II PERSIAPAN PRAKTIKUM
. 7T D8 98 7T : ". Spuit 6. Tabung reaksi $. Stopatch 4. ;orte<
98 : ". Darah Sitrat 6. Darah bebas fibrin $. +acl6 5% 4. Serum Darah 5. mmonium Sulfat !enuh =. &894'6S>4 padat 2. +96S>4 6% 3. ?ndiktaor 1lorfenol merah . 98>$ pekat "/. 7arutan g8>$ "". monum *olibdat "6. 1alium >ksalat "$. 0liserol "4. 8a6+>$ padat "5. 7arutan +uS>4 "=. kuades "2. @eagen Tauber "3. 9idrogen (eroksida
. +@ 1@! . 1oagulasi Darah (ercobaan " : (engaruh ?on +ad an )ibrin terhadap koagulasi darah @eaksi a: Darah dengan sitras A 5 tetes +a+l 6 5% Terjadi 1oagulumB @eaksi b: Darah bebas fibrinA 5 tetes +a+l Terjadi
koagulumB
6
dihomogenkan
dengan -orte<
5% dihomogenkan dengan -orte<
. (rotein Serum (ercobaan 6 : (engendapan lbumin 5cc serum darah A5 cc larutan ammonium sulfat jenuh -orte< larutan menjadi kuning jenuh
disaring.
dan endapan diambil. ndapan diencerkan dengan aCuades
campur
dengan
)iltrate dibuat percobaan $
larut
(ercobaan $: (engendapan lbumin &894'6S>4 padat $ sendok kecil A filtrate hasil peercobaan 6
dicampur disaringdiambil endapannya lalu letakkan di tabung lain ndapan yang di tabung lain akuades larut lagi +. T T 8>8(@>T?8 (D S@E* D@9 (ercobaan 4 : Deproteinisasi 5cc serum Aair dipanaskan disaring, endapan dan filtrate dipisah. )iltrat dipakai untuk percobaan 5,=,2,3 (ercobaan 5: *enunjukkan danya 1lorida )iltrat A " tetes 98>$ pekat A " tetes g8>$ ndapan putihB
(ercobaan = : menunjukkan adanya fosfat )iltrat A " tetes 98>$ A $ tetes monium *olibdat dipanaskan ndapan kuningB (ercobaan 2 : menunjukkan adanya kalsium )iltrat A 4 tetes kalium oksalat endapan laru terjadi kekeruhanB (ercobaan 3 : menunjukkan adanya glukosa )iltrat A $ tetes 8a6+>$A $ tetes D. (?0*8 D@9 (ercobaan : "/ tetes darah A "/cc aCuades dicampur dengan -orte< lalu dipanaskan
darah menjadi berarna merah terang beningB
(ercobaan "/: 6 cc 96>6 A 6cc reagen tauber dicampur dengan -orte< lalu ditetesi dgn larutan darah secara pelahan dari percobaan terjadi perubahan arna menjadi biru kehijauan ketika tetesan ke $
BAB III HASIL
. 1>0E7S? D@9 P&'()*++, 1: P&,-+'/ I), C+ +, 2*'2, &'/++ 5)+-6+72 +'+/ @eaksi a: Darah dengan sitras A 5 tetes +a+l dihomogenkan dengan -orte< pada menit ke 35 tidak terjadi koagulasi @eaksi b: Darah bebas fibrinA 5 tetes +a+l dihomogenkan dengan -orte<
pada
menit ke 35 tidak terjadi koagulasi . (@>T?8 S@E* P&'()*++, % : P&,-&,++, G6)*62, 5cc serum darah A5 cc larutan ammonium sulfat jenuh
campur
dengan
-orte< larutan menjadi kuning jenuh
disaring.
)iltrate dibuat percobaan $
dan endapan diambil. ndapan diencerkan dengan aCuades
endapan
menjadi larut
(ercobaan $: (engendapan lbumin &894'6S>4 padat $ sendok kecil A filtrate hasil peercobaan 6 disaringdiambil endapannya endapan diencerkan dengan aCuades
larutan
dicampur
berarna kuning bening
+. T T (@>T?8 (D S@E* (ercobaan 4 : Deproteinisasi 5cc serum Aair dipanaskan disaring, endapan dan filtrate dipisah. )iltrate dipakai untuk percobaan 5,=,2,3
(ercobaan 5: *enunjukkan danya 1lorida )iltrate A " tetes 98>$ pekat A " tetes g8>$
hasil
endapan putih
(ercobaan = : menunjukkan adanya fosfat )iltarat A " tetes 98>$ A $ tetes monium *olibdat dipanaskan dihasilkan endapan arna kuning jeruk. (ercobaan 2 : menunjukkan adanya kalsium )iltart A 4 tetes kalium oksalatc endapan larut hasil terjadi kekeruhan (ercobaan 3 : menunjukkan adanya glukosa )iltrat A $ tetes 8a6+>$A $ tetes D. (?0*8 D@9 (ercobaan : "/ tetes darah A "/cc aCuades dicampur dengan -orte< lalu dipanaskandarah menjadi berarna merah terang bening
(ercobaan "/: 6 cc 96>6 A 6cc reagen tauber dicampur dengan -orte< lalu ditetesi dgn larutan darah secara pelahan dari percobaan terjadi perubahan arna menjadi biru kehijauan ketika tetesan ke $
BAB I$ PEMBAHASAN
P&'()*++, 1 : K)+-6+72 D+'+/
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuktikan baha darah sitrat lebih cepat mengalmi koagulasi dibanding darah bebas fibrin setelah ditambahkan +a+l 6. Darah sitrat mengalami koagulasi karena ditambahkan +a+l 6 karena unsur kalsium dalam kalsium klorida membebaskan trombokinase, trombin dari protombin dan fibrin yang terbentuk dari fibrinogen. *ekanisme pembekuan darah adalah sebagai berikut setelah trombosit meninggalkan pembuluh darah dan pecah, maka trombosit akan mengeluarkan tromboplastin. ersamasama dengan ion +a tromboplastin mengaktifkan protrombin menjadi trombin &-elyn'. Trombin adalah protein lain yang membantu pembekuan darah. at ini dihasilkan hanya di tempat yang terluka, dan dalam jumlah yang tidak boleh lebih atau kurang dari keperluan. Selain itu, produksi trombin harus dimulai dan berakhir tepat pada saat yang diperlukan. Dalam tubuh terdapat lebih dari dua puluh zat kimia yang disebut enzim yang berperan dalam pembentukan trombin. nzim ini dapat merangsang ataupun bekerja sebaliknya, yakni menghambat pembentukan trombin. !+5)' P&*&5+, D+'+/
Di aal abad 6/, 9oell mengatakan baha ada 4 faktor penggumpal darah, yaitu tromboblastin, protrombin, +a
6A
dan fibrinogen. Deasa ini telah diketahui paling
tidak ada "6 faktor yang diperlukan dalam penggumpalan darah, seperti yang tampak pada table berikut ini. )aktor ?
8ama )ibrinogen
?? ??? ?; ; ;?? ;??? ?F ?F F F?? F???
(rotrombin Tromboplastin & faktor jaringan' +a6A (roakselerin G globulin akselerator &cglob' (rokon-ertin )aktor antihemofilia, globulin antihemofilia &90' 1omponen Tromboplastin plasma &faktor christmas' )aktor stuartpoer nteseden tromboplastin plasma &(T' )aktor hageman )aktor 7aki7orand
P')7&7 P&*&5+, D+'+/ 9 K)+-6+72
*ekanisme secara umum, pembekuan terjadi melalui tiga langkah utama: ".
Sebagai respon terhadap rupturnya pembuluh darah yang rusak, maka rangkaian reaksi kimiai yang kompleks terjadi dalam darah yang melibatkan lebih dari selusin factor pembekuan darah. 9asil akhirnya adalah terbentuknya suatu kompleks
substansi terakti-asi yang disebut acti-ator protrombin. 6. kti-ator protrombin mengkatalisis pengubahan protrombin menjadi thrombin. $. Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk membentuk bekuan. *ekanisme 1oagulasi, terdiri dari dua jalur yaitu : ". *elalui jalur kstrinsik yang dimulai dengan terjadinya trauma pada dinding pembuluh dan jaringan sekitarnya 6. *elalui jalur ?nstrinsik yang beraal di dalam darah itu sendiri. (ada kedua jalur ini, baik kstrinsik maupun ?nstrinsik, berbagai protein plasma, terutama betaglobulin, memegang peranan utama. ersama dengan factorfaktor lain yang telah diuraikan dan terlibat dalam proses pembekuan, semuanya disebut factor faktor pembekuan darah, dan pada umumnya, semua itu dalam bentuk enzimenzim proteolitik yang inaktif. ila berubah menjadi aktif, kerja enzimmatiknya akan menimbulkan proses pembekuan berupa reaksireaksi yang beruntun dan bertingkat. "
M&5+,27& P&*&5+, +'+/
Sebagian besar factor pembekuanditandai dengan angka @omai. ila kita ingin mengatakan bentuk factor yang telah terakti-asi,maka kita harus menambah huruf HaI setelah angka romai,. . *ekanisme kstrinsik
*ekanisme ekstrinsik sebagai aal pembentukan acti-ator protrombin dimulai dengan dinding pembuluh luar yang rusak, dan berlangsung melalui langkahlangkah, yaitu :
".
(elepasan factor jaringan. !aringan yang luka melepaskan beberapa factor yang disebut factor jaringanatau tromboblastin jaringan. )aktor ini terutama terdiri dari fosfolipid dari membrane jaringan dan kompleks lipoprotein yang mengandung enzim preteolitik yang tinggi.
6. kti-asi )aktor F peranan factor ;?? dan factor jaringan. 1ompleks lipoprotein dari factor jaringan selanjutnya bergabung dengan factor ;?? dan bersamaan dengan hadirnya ion kalsium, factor ini bekerja sebagai enzim terhadap factor F untuk membentuk factor F yang terakti-asi.
$.
fek dari factor F yang terakti-asi dalam membantu aktifator protrombinperanan factor ;. )aktor F yang terakti-asi segera berikatan dengan fosfolipid jaringan, atau dengan fosfolipidtambahan yang dilepaskan dari trombosi, juga dengan factor ;, yang membentuk senyaa yang disebut acti-ator protrombin. 1emudian senyaa ini memecah protrombin menjadi trombin, dan berlangsunglah proses pembekuan darah. (ada tahap permulaan, factor ; yang terdapat dalam kompleks acti-ator protrombin bersifat inaktif, tetapi sekali proses pembekuan darah ini dimulai dan thrombin mulai terbentuk, kerja proteolitik dari thrombin akan mengaktifkan akselerator tambahan yang kuat dalam mengaktifkan protrombin. (ada akhirnya, factor F yang teakti-asilah yang menyebabkan pemecahan protrombin menjadi thrombin.
. *ekanisme ?nstrinsik *ekanisme kedua untuk pembentukan acti-ator protrombin, dan dengan demikian juga merupakan aal dari proses pembekuan, dimulai dengan
terjadinya trauma terhadap darah itu sendiri atau berkontak dengan kolagen pada dinding pembuluh darahyang rusak, dan kemudian berlangsunglah serangkaian reaksi yang bertingkat. ".
(engaktifan factor F?? dan pelepasan fosfolipid trombosit oleh darah yang terkena trauma. Trauma terhadap darah atau berkontaknya darah dengan kolagen pembuluh darahakan mengubah dua factor pembekuan penting dalam darah: )aktor F?? dan Trombosit. ila factor F?? terganggu, misalnya karena berkontak dengan kolagen atau dengan permukaan yang basah seperti gelas, ia akan berubah menjadi bentuk baru yaitu sebagai enzim proteolitik yang disebut factor F?? yang terakti-asi. (ada saat bersamaan,trauma terhadap darah juga akan merusak trombosit akibat bersentuhan dengan kolagen atau dengan permukaan basah,dan ini akan melepaskan fosfolipid trombosit yang mengandung lipoprotein, yang disebut $ faktor pembekuan selanjutnya.
6.
(engaktifan factor F?, )aktor F?? yang terakti-asi bekerja secara enzimatik terhadap factor F? dan juga mengaktifkannya, ini merupakan langkah kedua dalam jalur ?nstrinsik. @eaksi ini memerlukan 1ininogen 9*J& berat molekul tinggi', dan dipercepat oleh prekalikrein.
$.
(engaktifan factor ?F oleh factor F? yang terakti-asi bekerja secara enzimatik terhadap factor F? dan mengaktifkannya.
4.
(engaktifan factor Fperanan )aktor ;???. )aktor ?F yang terakti-asi, yang bekerja sama dengan factor ;??? terakti-asi dan dengan )osfolipid trombosit dan factor $ dari trombosit yang rusak, mengaktifkan factor F.
5.
1erja factor F terakti-asi dalam pembentukan akti-astor protrombinperanan factor ;. 7angkah dalam jalur instrinsik ini pada prinsipnya sama dengan langkah pada jalur ekstrinsik. rtinya, )aktor F yang terakti-asi berbentuk suatu kompleks yang disebut acti-ator protrombin.
P&'+,+, 2), 5+672 +6+ ;+6' 2,7'2,725 +, &57'2,725
?on kalsium diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat semua reaksi. >leh karena itu, tanpa ion kalsium, pembekuan darah tidak terjadi. 1adar ion kalsium dalam tubuh jarang sekali turun sedemikian rendah sehingga nyata mempengaruhi kinetic pembekuan darah. Sebaliknya, bila darah di keluarkan dari tubuh manusia, pembekuan dapat dicegah dengan menurunkan kadar ion kalsium sampai di baah ambang pembekuan, dengan cara deionisasi kalsium yaitu mereaksikannya dengan zatzat lain seperti ion sitrat atau dengan mengendapkan kalsium dngan ion oksalat. "
I,&'+572 +,+'+ ;+6' 2,'2,725 +, &57'2,725
(embuluh darah rusak, pembekuan dimulai oleh kedua jalur secara bersamaan. )actor jaringan mengaali jalur ekstrinsik, sedangkan berkontaknya factor F?? dan trombosit dengan kolagen di dinding pembuluh mengaali jalur instrinsik. Suatu perbedaan yang sangat penting antara jalur ektrinsik dan jalur intrinsic ialah baha jalur ektrinsiksipatnya dapat ekplosit, sekali dimulai, kecepatan prosesnya hanya dibatasi oleh jumlah factor jaringan yang dilepaskan oleh jaringan yang cidera, dan oleh jumlah factor F, ;??, dan ; yang terdapat dalam darah. (ada cidera jaringan yang hebat, pembekuan dapat terjadi dalam "5 detik. !alur intrinsic prosesnya jauh lebih lambat, biasanya memerlukan aktu "= menit untuk menghasilkan pembekuan. "
7intasan instrinsik dimulai dengan fase kontak dengan prekalikrein, kininogen dengan berat molekul tinggi, faktor F?? dan faktor F? terpajan pada permukaan pengaktif yang bermuatan negatif. 1alau komponen dalam fase kontak terkait pada permukaan pengaktif, faktor F?? akan diaktifkan menjadi faktor F??a pada saat proteolisis oleh kalikrein. egitu faktor F??a mengaktifkan faktor F? menjadi F?a dan juga melepaskan bradikinin dari kininogen dengan berat molekul tinggi. )aktor F?a dengan adanya ion +a 6A mengakitfkan faktor ?F menjadi enzim serin protease, yaitu faktor ?Fa. )aktor ini selanjutnya memutuskan ikatan rg?le dalam faktor F untuk menghaasilkan faktor Fa. @eaksi belakangan ini memerlukan perakitan komponen, yang dinamakan komplek tenase, pada permukaan trombosit aktif, yaitu : +a 6A dan faktor ;???a disamping faktor ?Fa dan faktor F. )aktor ;??? diaktifkan oleh trombin dengan jumlah yang sangat kecil hingga terbentuk faktor ;???a, yang selanjutnya diinaktifkan oleh trombin dalam proses pemecahan selanjutnya. 4
7intasan ekstrinsik melibatkan faktor jaringan, faktor ;??, F serta +a6A dan meghasilkan faktor Fa. )aktor jaringan berinteraksi dengan faktor ;?? dan mengaktifkannya. )aktor jaringan bekerja sebagai kofaktor untuk faktor ;??a untuk mengaktifkan faktor F. (ada lintasan terakhir yang sama, faktor Fa yang dihasilkan oleh lintasan intrinsik dan ekstrinsik, akan mengaktifkan protombin menjadi trombin yang kemudian mengubah fibrinogen menjadi fibrin. (engaktifan protombin terjadi pada permukaan trombosit aktif dan memerlukan perakitan kompleks proetombinase yang terdiri atas fosfolipid anionik platelet, +a 6A, faktor ;a, faktor Fa dan protombin. Selain mengubah fibrinogen menjadi fibrin, trombin juga mengubah faktor F??? menjadi faktor F??a. )aktor ini merupakan transglutaminase yang sangat spesifik dan membentuk ikatan silang secara ko-alen antar molekul fibrin dengan membentuk ikatan peptida antara gugus amida residu glutamin dan gugus K mino residu lisin, sehingga menghasilkan bekuan fibrin yang lebih stabil dengan peningkatan resistensiterhadap proteolisis. 4
R&-6+72 T/')*2, Thrombin yang
aktif terbentuk dalam proses hemostasis atau thrombosis,
konsentrasinya harus dikontrol secara cermat untuk mencegah pembentukan bekuan lebih lanjut atau pengaktifan trombosit. (engontrolan ini dilakukan melalui 6 cara yaitu: ". Thrombin beredar dalam darah sebagai prekorsor inaktif, yaitu protrombin. (ada setiap reaksinya, terdapat mekanisme umpan balik yang akan menghasilkan keseimbangan antara akti-asi dan inhibisi. 6. ?nakti-asi setiap thrombin yang terbentuk oleh zat inhibitor dalam darah.
R&7)'72 G+6+, D+'+/ pabila pembekuan darah sudah terbentuk secara sempurna, massa gumpalan itu
sendiri akan akan menyumbat bagian pembuluh darah yang mengalami cidera disekitarnya. Dalam penyembuhan luka, kesinambungan pembuluh darah dapat dipulihkan, sehingga gumpalan darah kemudian terkurung dalam suatu dalam pembuluh darah yang harus disingkirkan. Dalam hal ini massa gumpalan harus dilenyapkan. (roses resorpsi massa gumpalan darah dinamai fibrinolisis, yang juga memerlukan enzim, yaitu enzim proteolitik yang bernama fibrinolisis atau plasmin.
Serat fibrin sendiri mengaktifkan suatu factor yang terdapat didalam darah dan
berbagai jaringan, yaitu profibrinokinase &profibrinolisokinase' menjadi bentuk aktif, yaitu fibrinokinase &fibrinolisokinase'. Selanjutnya, fbrinokinase ini akan mengaktifkan plasmin &fibrinolisin' yang didalam darah berada dalam bentuk tidak aktif, yaitu plasminogen &profibrinolisis'. (lasmin atau fibrinolisin yang aktif ini adalah suatu enzim proteolitik yang sangat kuat, sehingga seratserat fibrin yang tidak larut dan selanjutnya dipecah menjadi peptida kecilkecil. $
P&'()*++, % : P&,-&,++, G6)*62,
0lobulin adalah protein yang terdapat pada serum. 0lobulin berfungsi untuk membentuk zat kekebalan # antibody. Dalam serum terdapat albumin dan globulin. Entuk mendapatkan# menentukkan adanya globulin, 5cc serum ditambahkan &894'6S>4 66% &ammonium sulfat jenuh' yang akan memisahkan protein dengan salting out. (rotein mempunyai struktur yang tidak stabil sehingga akan mengalami proses denaturasi &prespitasi dan koagulasi'. 0lobulin mempunyai sifat larut dalam air. Ditambahkan ammonium sulfat, maka protein akan mengalami denaturasi sehingga globulin akan terpisah sebagai endapan. (engendapan terjadi karena pada saat ammonium sulfat ditambahkan pada serum , ion ion garam amounium sulfat menarik molekul air dan albumin menjauh dari globulin. ?on ion garam pada ammonium sulfat mempunyai muatan jenis yang lebih besar di banding protein, sehingga berikatan dengan molekul air dan albumin yang menyebabkan terpresifitasi. Setelah ini akan didapatkan endapan globulin yang akan disaring dengan kertas saring dan akan didapatkan filtrate untuk percobaan albumin. (emisahan globulin dengan cara menuangkan cairan pada corong yang telah diberi kertas saring. ndapanberupa gel akan tersangkut di kertas saring dan nanti akan dilarutkan dengan aCuades &sifat globulin larut dalam garam encer'. Dari hasil percobaan yang kami lakukan , setelah dilarutkan dengan aCuades. 1etika dilihat endapan larut tetapi masih terlihat adanya endapan. ?tu menunjukan baha globulin bersifat hidrofobik P&'()*++, 3 : P&,-&,++, A6*2,
lbumin adalah protein utama dalam plasma manusia dan membentuk sekitar =/ % protein plasma total.Sekitar 4/ % albumin terdapat dalam plasma dan =/ % sisanya terdapat di ruang ekstrasel . lbumin mulamula dibentuk sebagai
praprotein.(eptida sinyalnya dikeluarkan seaktu protein ini masuk ke dalam sisterna reticulum endoplasma kasar,dan heksapeptida di terminal amino yang terbentuk kemudian diputuskan ketika protein ini menempuh jalur sekretorik.Sintesis albumin berkurang pada beragam penyakit. (eranan albumin dalam darah adalah menjaga tekanan osmotik dari cairan koloid plasma, sebagai alat pengangkut dan memperbaiki kadar bilirubin, sebagai alat pengangkut asam lemak dan bahan metabolit lain seperti hormon dan enzim. Dengan demikian albumin sering kali dipakai pada penelitian karena kemampuan mempertahankan tekanan osmotik, sebagai plasma dan kemampuannya sebagai pengikat berbagai bahan toksik, termasuk bilirubin serta logam berat, serta kemampuan angkutnya dalam mengangkut asam lemak, bahan metabolit, hormon serta enzim, sebagai antioksidan dan buffer. Dari hasil percobaan yang kami lakukan di dapatkan filtrat larut dalam aCuades.9al ini menunjukkan uji albumin dalam serum darah positif &A'.1arena endapan dari hasil filtrate penegendapan globulin ditambah &89 4'6S>4 yang diberi aCuades larut berarna bening.Lang menandakan baha albumin merupakan protein yang larut dalam air &9idrofilik'.
P&'()*++, 4 : D&')&2,+72
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menghilangkan protein dalam serm darah agar tidak mengganggu ujiuji yang akan dilakukan selanjutnya. 9asil yang diperoleh ketika serum darah ditambah air dan asam asetat yang kemudian dididihkan, didapati adanya endapan dalam larutan. 7arutan tersebut kemudian ditetesi klorfenol merah dan diasamkan yang menyebabkaan terjadi perubahan arna menjadi kuning bening. )ungsi dari penambahan asam asetat dan pemanasan adalah untuk proses penggumpalan, sebab di dalam darah terkandung protein. (rotein adalah senyaa yang akan mengalami denaturasi dalam keadaan asam dan menggumpal bila dipasaskan. (enggumpalan terjadiketika protein telah mencapai titik isolistriknya. Titik isolistrik dalam darah adalah 4,33. )ungsi dari penambahan indicator klorfenol merah adalah untuk mendapatkan p9 diluar titik isolistrik protein.
P&'()*++, <: M&,,;55+, ++,=+ K6)'2+
Dari hasi pengamatan yang kami lakukan, filtrat yang ditambah larutan g8>$ encer dan 98>$ didapatkan endapan putih g+l dengan larutan keruh. ndapan putih yang terbentuk karena penambahan 98/$ dan g8o$ sehingga membentuk g+l. 9al ini menunjukkan uji adanya ion klorida dalam darah hasilnya positif &A'. 98>$ pekat mengubah +l organik menjadi +l anorganik. +l organik dapat diikat oleh g8>$, selain itu juga penambahan 98/$ mencegah terjadinya endapan perak fosfat pada larutan. !umlah kadar khlor tiap spesies dan jenis kelamin berbeda, tergantung pada pakan yang dimakannya &*urray,6//' @eaksi yang terjadi:
+l A g8>$ M g+l A 8> $ P&'()*++, #: M&,,;55+, ++,=+ )7+
Tujuan uji fosfat adalah mengetahui adanya senyaa fosfat dalam darah. 9asil yang diperoleh dari percobaan ini filtrat ditambah ammonium molibdat dan 98> $ pekat yang kemudian dipanaskan adalah timbul endapan arna kuning pada larutan. ndapan kuning yang terbentuk pada larutan merupakan endapan ammonium fosfomolibdat yang diperoleh dari reaksi ammonium molibdat dan fosfat dalam filtrat. (enambahan 98>$ berfungsi untuk mencegah terjadinya endapan peroksida dan untuk melepaskan ikatan fosfat dalam darah, sehingga dapat berikatan dengan ammonium fosfomolibdat &0anong'.
P&'()*++, : M&,,;55+, ++,=+ 5+672
Tujuan uji kalsium adalah untuk mengetahui adanya kalsium dalam darah. 9asil yang diperoleh pada percobaan ini ketika filtrat dari percobaan 4 ditambahkan larutan kalium oksalat adalah larutan menjadi keruh 1eruhnya larutan tersebut filtrat bereaksi dengan kalium oksalat membentuk kalsium oksalat. @eaksi yang terjadi adalah :
1 6+6/4 A +a6A M +a+6>4 A 61 P&'()*++, 8: M&,,;55+, ++,=+ G65)7+
(rinsip kerjanya dari uji glukosa ini adalah endapan merah bata yang terbentuk dikarenakan glukosa pada darah mereduksi larutan benedict lalu membentuk +u6/ yang berarna merah bata &Jidiyanti dkk, 6/"6'. Dari hasil pengamatan pula, filtrat yang ditambah larutan gliserol, natrium karbonat tidak berair atau padat, dan larutan cupri sulfat menghasilkan endapan merah bata +u6>. 9al ini menunjukkan baha glukosa dalam darah dapat mereduksi larutan benedict membentuk +u6/, sehingga hasilnya positif. 8a6+>$ &8atrium 1arbonat' anhidrat yang dipakai memberikan suasana basa sehingga glukosa menjadi enol reaktif, lalu enol reaktif akan mereduksi +u6A. Dalam uji ini, 8a sitrat diganti dengan gliserol, karena na sitrat sifatnya lebih mudah mengikat +a daripada +u, oleh karena digunakanlah gliserol yang mudah mengikat +u. @eaksi yang terjadi :
6+u6AA A 4>9 +u6>A 696
P&'()*++, ": P&&(+/+, 2-&, &'2')72
(rinsip kerja dari percobaan ini untuh pemecahan eritrosit dengan menggunakan aCuades sebagai pengencer dan pemanasan larutan untuk pemecahan eritrosit. ir bersifat hipotonis sedangkan darah bersifat hipertonis. ir akan masuk ke dalam sel darah sehingga eritrosit menggembung dan pecah. 9b menyebabkan arna merah. )e6A keluar dari heme sehingga arna menjadi merah cokelat.
P&'()*++, 10: U;2 B&,>22,&
(rinsip kerja dalam uji benzidine#alders ini menggunakan pdiamimodiphenyl &larutan tauber' dan hydrogen peroksida sebagai reagent. Eji ini berdasarkan fakta baha hemoglobin dapat berfungsi seperti enzim peroksidase. Lang mempercepat oksdasi substrat tertentu seperti phenol atau amina aromatic. 1etika benzidine dan hydrogen peroksida ditambahkan darah, suatu reaksi redoks akan terjai yang mengkon-ersi benzidine menjadi produk dengan arna hijau kebiruan yang dikenal sebagai dianzo.
9asil reaksi : )e6A A 96>6
)e
$A
A >9 A >9
BAB $ KESIMPULAN
". Dalam proses pembekuan darah, memerlukan fibrin dan +a. 6. Dalam plasma darah terdapat protein &albumin dan globulin', karbohidrat &glukosa', danelektrolit &+a, 1, +l, dan (' $. 9emoglobin dalam eritrosit dapat bersifat seperti enzim ketika di beri reagen tertentu.
DA!TAR PUSTAKA *urray, @obert 1. et. al. 6//=. iokimia 9arper disi 62. !akarta : (enerbit uku 1edokteran 0+
0anong, J. ). 6//$. )isiologi 1edokteran
(earce, -elyn. +. 6//=N Hnatomi dan )isiologi Entuk (aramedisI. (T. 0ramedia (ustaka Etama, !akarta
(oeidjiadi, dkk. 6//2. Dasar Dasar Biokimia. !akarta: Eni-ersitas ?ndonesia
Lazid, stienN 8ursanti, 7isda. 6//=. (enuntun (raktikum biokimia untuk *ahasisa nalis. Logyakarta: (enerbit 8D?
9aab, 9.*. 6//$. (engantar iokimia. *alang: ayumedia (ublishing.