FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN REAKSI ENZIM PENENTUAN AKTIVITAS α-AMILASE ANALISIS KUALITATIF DARAH PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM SERUM DAN KADAR Fe DARAH KINETIKA REAKSI ENZIMATIS ...
Full description
ggggggggggggggFull description
laporan praktikumFull description
Full description
Full description
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA DASAR ACARA IV URIN KUANTITATIF
Disusun oleh : Kelompok XVI Kartika Sari
PT/ 07352
Rangga Firaz Fauzan
PT / 07368
Fenryka Antami
PT / 07422
Muhammad Imron Indragiri
PT / 07443
Elsa Defrilitha Kusumah
PT / 07501
Asisten: Paulina Gressya Kinayang
LABORATORIUM BIOKIMIA NUTRISI DEPARTEMEN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2018
Hasil dan Pembahasan
Penentuan Kadar Cl dalam urin dengan metode volhard.. Uji urin secara kuantitatif bertujuan untuk menentukan kadar Cl dalam urin sapi PO dan PFH. Prinsip kerja pada pengujian urin secara kuantitatif adalah bilaman dalam sejumlah larutan AgNO3 berlebihan (diketahui jumlahnya) dan diasamkan dengan HNO3 maka akan terbentuk endapan AgCl. Asam nitrat berfungsi untuk mencegah terjadinya endapan perakfosfat(Ag3PO4). Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan menggunakan larutan standar amonium tiosionat dan ferri amonium sulfat (indikator) akan terbentuk kompleks ferri sulfosianat yang berwarna merah. Fungsi perlakuan
penyaringan
menggunakan
kertas
saring
adalah
untuk
memisahkan endapan AgCl dengan fitrat. Hasil pada uji kadar Cl pada urin sapi PFH dan PO adalah penambahan HNO 3 pekat untuk mencegah endapan
Ag3PO4
dan
penambahan
AgNO3 untuk
mengikat
Cl
mengakibatkan terbentuk warna merah muda. Proses pengenceran menggunakan
akuades
berfungsi
untuk
menurunkan
konsentrasi.
Penyaringan yang dilakukan membentuk endapan AgCl. Penambahan indikator ferri aluin untuk memberi warna sehingga dapat diketahui titik ekuivalen larutan. Proses titrasi menggunakan larutan amonium tiosanat menyebabkan
perubahan
warna
menjadi
merah
muda
karena
menghasilkan kompleks ferri sulfosalisilat. Larutan amonium sulfosianat yang tersisa dari uji kuantitatif urin sapi PFH adalah 4 ml. Urin sapi PO, larutan amonium sulfosianat yang tersisa adalah 4,1 ml. Hasil yang diperoleh melalui perhitungan gram NaCl, pada sapi PFH mengandung kadar Cl sebanyak 0,24%. Urin sapi PO kadar Cl yang terkandung sebanyak 0,218%. Sapi PO dalam keadaan normalnya terkandung 1,5 gram sampai 1,6 gram NaCl yang dpengaruhi oleh faktor – faktor perbedaan temperatur lingkungan ternak, musim atau cuaca, konsumsi air dan pakan juga oleh perbedaan aktifitas ginjal, misalnya perubahan jumlah zat yang difiltrasi dan yang diabsorbsi dalam tubulus,
kadar kaldostreron dalam darah dan hormon-hormon adrenokorteksialin serta hormon neuratik lain(Ganong, 2003). Sebagian besar Cl yang terdapat pada urine berasal dari makanan yang dimakan ternak. Semakin besar kandungan Cl dalam bahan pakan maka kadar Cl dalam urine juga akan meningkat (Murray
et.al .,
2003). Hasil kadar Cl yang diperoleh kadar
Cl pada urin sapi PO lebih rendah dibandingkan kadar urin sapi PFH. Hal ini bisa disebabkan beberapa faktor seperti pakan yang dikonsumsi, intensitas urinasi pada ternak, gangguan kesehatan seperti gangguan pada ginjal atau organ lainnya.