LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I I. JUDUL PERCOBAAN : Analisis Vitamin C II. TANGGAL PERCOBAAN : HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Senin, 6 November 2017 Pukul : 07.00 WIB SELESAI PERCOBAAN : Senin, 6 November 2017 Pukul : 09.40 WIB III.
TUJUAN PERCOBAAN
: Menentukan kadar vitamin C pada buah pepino :
IV. DASAR TEORI A. Definisi Vitamin C Vitamin C adalah vitamin yang tergolong vitamin yang larut dalam air. Sumber Vitamin C sebagian besar tergolong dari sayur-sayuran dan buah-buahan terutama buah-buahan segar. Asupan gizi rata-rata sehari sekitar 30 sampai 100 mg vitamin C yang dianjurkan untuk orang dewasa. Namun, terdapat variasi kebutuhan dalam individu yang berbeda (Sweetman, 2005). Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C dapat disintesis dari D-glukosa dan Dgalaktosa dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian besar hewan. Vitamin C terdapat dalam dua bentuk di alam, yaitu L-asam askorbat (bentuk tereduksi) dan L-asam dehidro askorbat (bentuk teroksidasi). Oksidasi bolak-balik L-asam askorbat menjadi L-asam dehidro askorbat terjadi apabila bersentuhan dengan tembaga, panas, atau alkali (Akhilender, 2003). B.
Kegunaan Vitamin C Bagi Tubuh dan Makanan Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Pertama, fungsi vitamin C adalah sebagai sintesis kolagen. Karena vitamin C mempunyai kaitan yang sangat penting dalam pembentukan kolagen. Karena vitamin C diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin yang merupakan bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon. Dengan
ANALISIS VITAMIN C
Page 1
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I demikian maka fungsi vitamin C dalam kehidupan sehari-hari berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan gusi. Asam askorbat penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase, yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan hidroksipolin, suatu unsure integral kolagen. Tanpa asam askorbat, maka serabut kolagen yang terbentuk di semua jaringan tubuh menjadi cacat dan lemah. Oleh sebab itu, vitamin ini penting untuk pertumbuhan dan kekurangan serabut di jaringan subkutan, kartilago, tulang, dan gigi (Guyton, 2007). Fungsi yang kedua adalah absorbsi dan metabolisme besi, vitamin C mereduksi besi menjadi feri dan menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah untuk diabsorbsi. Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang sulit dibebaskan oleh besi apabila diperlukan. Absorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat apabila terdapat vitamin C. Fungsi yang ketiga adalah mencegah infeksi, Vitamin C berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Pauling (1970) pernah mendapat hadiah nobel dengan bukunya Vitamin C and the common cold, di mana pauling mengemukakan bahwa dosis tinggi vitamin C dapat mencegah dan menyembuhkan serangan flu (Pauling, 1970). Penelitian menunjukkan bahwa vitamin C memegang peranan penting
dalam
mencegah
terjadinya
aterosklerosis.
Vitamin
C
mempunyai hubungan dengan metabolisme kolesterol. Kekurangan vitamin C menyebabkan peningkatan sintesis kolesterol. Peran Vitamin C dalam metabolism kolesterol adalah melalui cara: 1) vitamin C meningkatkan laju kolesterol dibuang dalam bentuk asam empedu, 2) vitamin C meningkatkan kadar HDL, tingginya kadar HDL akan menurunkan resiko menderita penyakit aterosklerosis, 3) vitamin C dapat berfungsi sebagai pencahar sehingga dapat meningkatkan pembuangan kotoran dan hal ini akan menurunkan pengabsorbsian kembali asam empedu dan konversinya menjadi kolesterol (Khomsan, 2010). C. Buah Pepino
ANALISIS VITAMIN C
Page 2
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I Menurut Melodi (2005), Pepino adalah buah yang masih satu famili dengan keluarga terung. Buah pepino berasal dari Pegunungan Andes di Wilayah Peru dan Chili, Amerika Selatan. Bibit pepino pertama kali didatangkan ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Ukuran buah pepino kira-kira sebesar ubi jalar, tekstur kulitnya yang mulus seperti buah apel, warnanya yang belangbelang ungu yang sangat unik, rasanya tidak terlalu manis dan sedikit asam (Almatsier, 2010).
Klasifikasi Kingdom : Plantae Devisi : Spermatophyta Class : Dicotyledoneae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Solanum Spesies : Solanum muricatum, Aiton Nama lokal : Pepino Buah Pepino sering disebut sebagai buah ajaib buah ini merupakan bagian dari keluarga terung-terungan (Solanum) yang dikenal dengan nama latin Solanum muricatum, Aiton. Kata “pepino” terdiri dari kata Pep-Enno yang berasal dari bahasa Spanyol untuk menyebut ketimun. Bentuk pepino mirip terung yang membedakan adalah warna (Hakimah, 2010). Pepino dapat tumbuh subur dan berkembang baik pada dataran tinggi seperti kawasan puncak di Jawa Barat. Buah ini banyak dibudidayakan di daerah Dieng-Jawa Tengah dan di kota Batu Malang sehingga dikenal dengan nama melodi (Melon Dieng). Bentuknya bulat telur, beratnya bisa mencapai 1/4 kg per buah. Buah ini dapat dimakan, ANALISIS VITAMIN C
Page 3
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I dibuat jus, isi es buah atau sebagai campuran salad. Buah pepino terdiri dari bagian kulit, daging buah dan biji. Daging buahnya memiliki aroma yang khas dan mengandung banyak air (Ide, 2010). Kandungan dan Manfaat Buah Pepino Pepino dikenal sebagai sumber beta karoten 27 mg per 100 gram daging buah. Beta-karoten merupakan provitamin A yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang berguna dalam proses penglihatan, reproduksi dan metabolisme tubuh (Hakimah, 2010). Buah pepino (Solanum muricatum, Aiton.) sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia karena selain sebagai makanan juga berkhasiat sebagai obat diantaranya: untuk diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, wasir, kanker, ginjal, sembelit dan maag atau gangguan pencernaan lainnya (Sudha, Priya dan Vadivukkarasi, 2011). Tabel 1. Kandungan Gizi Buah Pepino Dalam 100 gram Bahan Kandungan Gizi Beta karoten (mg) Lemak (%) Protein (%) Serat (%) Vitamin C (mg) Gula sederhana Pati (%) Air (%) Sumber : (Ide, 2010)
Jumlah 26,2 0,01 0,64 0,07 25,1 3,30 0,95 95,02
Buah pepino di Amerika terpilih sebagai superfruit karena mengandung antioksidan yang kuat dan dianggap bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kulitnya yang bercorak garis-garis membujur menjadi daya tarik utama buah pepino walau masih banyak orang yang belum mengenalnya tetapi kini buah pepino ini semakin populer dan mudah ditemukan dimana-mana (Almatsier, 2010). Pepino mengandung kadar air tinggi sekitar 92% dari beratnya, buah ini sangat rendah kalori, sangat kaya akan mineral dan mengandung vitamin seperti tiamin, niacin, riboflavin dan asam askorbat (vitamin C), cocok untuk sejumlah reaksi metabolik dan antioksidan (Sudha dan Vadivukkarasi, 2011). Kandungan buah pepino disamping bermanfaat untuk kesehatan tubuh juga bagus ANALISIS VITAMIN C
Page 4
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I untuk perawatan kulit. Mengkonsumsi buah pepino secara teratur dapat berguna untuk menangkal radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini dan kandungan vitamin C dari buah pepino sangat baik untuk merawat kecantikan kulit (Kinanti, 2010). Salah satu buah yang diduga mempunyai potensi antikanker adalah pepino. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ekstrak pepino mengandung asam askorbat, alkaloid, karotenoid dan komponen fenol yang efektif sebagai sumber antioksidan dan senyawa pelawan radikal bebas (Almatsier, 2010). D. Macam-Macam Analisa Vitamin C Terdapat beberapa metode untuk mengetahui kadar vitamin C pada
suatu
bahan
pangan
yaitu
metode
titrasi
dan
metode
spektrofotometri. a. Metode Titrasi 1. Metode Titrasi 2,6 D (Dichloroindophenol) Metode ini menggunakan 2,6 D dan menghasilkan hasil yang lebih spesifik dari titrasi yodium. Pada titrasi ini, persiapan sampel ditambahkan asam oksalat atau asam metafosfat, sehingga mencegah logam katalis lain mengoksidasi vitamin C. Namun, metode ini jarang dilakukan karena harga dari larutan 2,6 dan asam metafosfat sangat mahal (Wijanarko, 2002). 2. Titrasi Asam-Basa Titrasi Asam Basa merupakan contoh analisis volumetri, yaitu, suatu cara atau metode, yang menggunakan larutan yang disebut titran dan dilepaskan dari perangkat gelas yang disebut buret. Bila larutan yang diuji bersifat basa maka titran harus bersifat asam dan sebaliknya. Untuk menghitungnya kadar vitamin C dari metode ini adalah dengan mol NaOH = mol asam Askorbat (Sastrohamidjojo, 2005). 3. Iodium Metode ini paling banyak digunakan, karena murah, sederhana, dan tidak memerlukan peralatan laboratorium yang canggih. titrasi ini memakai Iodium sebagai oksidator yang mengoksidasi vitamin C dan memakai amilum sebagai indikatornya. (Wijanarko, 2002). b. Metode Spektrofotometri
ANALISIS VITAMIN C
Page 5
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I Pada metode ini, larutan sampel (vitamin C) diletakkan pada sebuah kuvet yang disinari oleh cahaya UV dengan panjang gelombang yang sama dengan molekul pada vitamin C yaitu 269 nm. Analisis menggunakan metode ini memiliki hasil yang akurat. Karena alasan biaya, metode ini jarang digunakan (Sudarmaji, 2007). E.
Prinsip Analisa Titrasi Iodin Metode ini paling banyak digunakan, karena murah, sederhana, dan tidak memerlukan peralatan laboratorium yang canggih. titrasi ini memakai Iodium sebagai oksidator yang mengoksidasi vitamin C dan memakai amilum sebagai indikatornya. (Wijanarko, 2002). Metode titrasi iodometri langsung (iodimetri) mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung (iodometri) adalah berkenaan dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia (Bassett, 1994). Larutan standar yang digunakan dalam kebanyakan proses iodometri adalah natrium tiosulfat. Garam ini biasanya berbentuk sebagai pentahidrat Na2S2O3.5H2O. Larutan tidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus distandarisasi dengan standar primer. Larutan natrium thiosulfat tidak stabil untuk waktu yang lama (Day & Underwood, 1981) Tembaga murni dapat digunakan sebagai standar primer untuk natrium thiosulfat dan dianjurkan apabila thiosulfat harus digunakan untuk penentuan tembaga. (Day & Underwood, 1981).
V.
ALAT DAN BAHAN Alat 1. Mortar dan alu 2. Labu ukur 25 ml 3. Buret 4. Statif dan klem 5. Erlenmeyer 6. Gelas ukur 25 ml 7. Corong 8. Kertas saring 9. Kaca arloji 10. Neraca analitik
: 1 set 1 buah 1 buah 1 set 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 set
Bahan ANALISIS VITAMIN C
Page 6
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I 1. 2. 3. 4.
Larutan I2 0,01 N Larutan amilum 1% Aquades Buah pepino
VI. ALUR PERCOBAAN : (1) Persiapan sampel dan uji kadar vitamin C Buah Lemon Dikupas Ditimbang sebanyak 10 gram Dihancurkan dengan mortal sampai memperoleh slurry Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL Ditambahkan aquades sampai tanda batas Ditunggu 15 menit sambil kadangFiltrat Residu kadang digoyang Diambil filtratnya sebanyak 10 mL Dimasukkan kedalam Erlenmeyer Ditambahkan 20 mL aquades Ditambahkan amilum 1% sebanyak 3 VII. tetes VIII. Volume iodium Dititrasi dengan (2) Larutan blanko iodium 0,01N
larutan
standar
20 mL aquades Dimasukkan kedalam Erlenmeyer Ditambahkan 3 tetes amilum 1% Dititrasi dengan larutan standar iodium 0,01N Volume iodium ANALISIS VITAMIN C
Page 7
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
ANALISIS VITAMIN C
Page 8
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
IX. HASIL PENGAMATAN No. 1.
:
Alur Percobaan Persiapan Sampel Terung Belanda ditimbang sebanyak 10 gram
Data Pengamatan Sebelum - Terung Belanda = kuning muda - Aquades = tidak
berwarna Amilum = larutan dihancurkan dengan mortal sampai diperoleh slurry tidak berwarna - Iodium = larutan dimasukkan dalam labu ukur 100 kuning kecoklatan mL - Berat sampel = ditambah akuades sampai tanda batas ditunggu selama 15 menit sambil kadang-kadang digoyang Residudisaring
Filtrat
Dugaan/Reaksi Reaksi reduksi:
I2 + 2e
yang lakukan
Reaksi oksidasi:
C6H8O6
2I-
C6H6O6 + 2e +2H
+
Reaksi Keseluruhan
I2 + 2e C6H8O6
2I
Kesimpulan Dalam percobaan
-
telah
diperoleh
kadar vitamin C buah Pepino
sebesar
13,640067 %.
C6H6O6 + 2e- +2H+
I2 + C6H8O6
C6H6O6 + 2HI
10,0477 g Sesudah - Sampel + Aquades = larutan berwarna kuning pudar -Sampel + Aquades + Amilum = larutan tidak berwarna - Sampel + Aquades + Amilum + I2 :
ANALISIS VITAMIN C
kami
Page 9
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
Filtrat
E1 = biru keunguan E2 = biru keunguan E3 = biru keunguan - Volume titrasi : V1 = 0,5 mL V2 = 0,4 mL V3 = 0,4 mL
diambil filtratnya sebanyak 10 mL
Amilum + I2
kompleks Iod-
Amilum H O
CH2OH O OH
H
H
OH
H
H O
CH2OH O OH
H
H
OH
H O
OH
+ nI2
dimasukkan ke dalam erlenmeyer ditambah 20 mL aquades
I H O
ditambah 3 tetes 1 mL amilum 1%
CH2OH O OH
H
H
H O
CH2OH O OH
H
H
OH
H I O
OH
dititrasi dengan larutan standar I2
H
0,01 N
Kadar vitamin C buah pepino secara teori
dilakukan Volume I2 sebanyak 3 kali titrasi 2.
di catat perubahan warna dan Larutan Blanko volume I2 yang dibutuhkan 20 mL aquades
OH
yaitu 25 mg/100 gr (Ide, 2010) dalam skripsi Riri Yohana Sebelum - Aquades = tidak
dimasukkan dalam erlenmeyer
berwarna - Amilum = larutan
ditambah 3 tetes amilum 1%
tidak berwarna - Iodium = larutan
Amilum + I2
kompleks Iod-Amilum
dititrasi dengan larutan standar ANALISIS VITAMIN iodium 0,01CN
Volume I2
Page 10
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
kuning kecoklatan Sesudah - Aquades + Amilum +
CH2OH O
H O
keunguan - V.blanko = 0,1 mL
H
H
OH
CH2OH O
H O
OH
H
H
OH
H O
OH
Iodium = larutan berwarna biru
OH
H
+ nI2
I H O
CH2OH O OH
H
H
OH
H
H O
CH2OH O OH
H
H
OH
H I O
OH
ANALISIS VITAMIN C
Page 11
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I X.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN : Percobaan yang dilakukan kali ini adalah analisis Vitamin Cpada buah pepino. Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Salah satunya adalah sebagai sintesis kolagen. Karena vitamin C mempunyai kaitan yang sangat penting dalam pembentukan kolagen. Karena vitamin C diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin yang merupakan bahan penting dalam pembentukan kolagen. Buah pepino adalah buah yang masih satu famili dengan keluarga terung. Buah pepino berasal dari Pegunungan Andes di Wilayah Peru dan Chili, Amerika Selatan. Pepino mengandung kadar air tinggi sekitar 92% dari beratnya, buah ini sangat rendah kalori, sangat kaya akan mineral dan mengandung vitamin seperti tiamin, niacin, riboflavin dan asam askorbat (vitamin C), cocok untuk sejumlah reaksi metabolik dan antioksidan (Sudha dan Vadivukkarasi, 2011). Mengkonsumsi buah pepino secara teratur dapat berguna untuk menangkal radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini dan kandungan vitamin C dari buah pepino sangat baik untuk merawat kecantikan kulit (Kinanti, 2010). Dalam proses analisis Vitamin C kami menggunakan metode titrasi Iodimetri. Iodimetri merupakan suatu metode analisis kuantitatif volumetrik berdasarkan redoks dimana senyawa dan pereaksinya bereakasi secara langsung atau sering disebut dengan Direct Tritration. Dalam proses penitran, titran mengoksidasi titrat maka metode ini termasuk dalam oksidimetri dan menggunakan penambahan indikator kanji di awal titrasi. (1) Persiapan sampel Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah persiapan sampel. Buah pepino yang masih segar dicuci sampai bersih, kumudian dikupas. Selanjutnya buah pepino ditimbang dengan menggunakan neraca analitik, dari penimbangan didapatkan berat buah pepino sebesar 10,0477 gram. Selanjutnya buat dihaluskan dengan menggunakan mortar dan alu, pepino dihaluskan hingga didapatkan slurry. Slurry dalam bidang kimia adalah bubur. Buah pepino yang telah dihaluskan, kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan dengan aquades. Tak lupa pula mortar dan alu yang telah digunakan juga dibilas dengan aquades dan dimasukkan kedalam labu ukur agar tidak mempengaruhi proses analisis. penambahan aquades dalam percobaan ini adalah untuk melarutkan asam askorbat (Vitamin
ANALISIS VITAMIN C
Page 12
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I C), menurut Lehninger (1982) vitamin dibedakan atas dua kelas yaitu vitamin larut di dalam air dan vitamin yang larut didalam lemak. Vitamin yang larut di dalam air meliputi tiamin, riboflavin, asam nikotinat, asam pantotenat, asam folat, dan asam askorbat (vitamin C). Selanjutnya adalah proses pengocokan, labu ukur yang telah berisi pepino dan aquades dikocok dengan cara dijungkir balik. Selanjutnya sampel pepino ditunggu selam 15 menit, hal ini dilakukan agar vitamin C (asam askorbat) larut secara homogen dengan aquades. Setelah 15 menit sampel pepino disaring menggunakan kertas saring dan hasil filtratnya ditampung pada gelas kimia. Filtrat yang didapatkan berupa larutan berwarna kuning muda. Selanjutnya larutan sampel pepino diukur menggunakan gelas ukur sebanyak 10 ml dan dimasukkan kedalam erlenmeyer. Selanjutnya larutan sampel ditambahkan dengan 20 ml aquades. Penambahan aquades ini berguna untuk memperkecil konsentrasi pada larutan sampel, hal ini dilakukan karena konsentrasi dari amilum yang digunakan adalah amilum dengan konsentrasi yang rendah yakni 0,01 M selain itu dengan memperkecil konsentrasi dari larutan sampel maka perubahan warna larutan yang terjadi akan mudah diamati oleh mata, dari penambahan aquades didapatkan warna larutan yang semakin memudar. Kemudian larutan sampel pepino ditambahkan dengan 3 tetes larutan amilum 1% tidak berwarna. Dari penambahan amilum larutan berubah menjadi tidak berwarna. Fungsi larutan amilum 1 % ini adalah sebagai indikator pada larutan. Kemudian adalah proses titrasi dengan larutan Iodium 0,01 N (larutan berwarna kuning kecoklatan) yang telah dimasukkan kedalam buret berwarna coklat. Dipakainya buret berwarna coklat pada proses titrasi ini dikarenakan larutan I 2 sangat mudah terurai oleh cahaya matahari. Proses titrasi dihentikan saat terjadi perubahan warna larutan dari tidak berwarna menjadi biru keunguan. Dan dicatat volume I2 yang tertera pada skala pada buret (volume yang dubutuhkan). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : Reaksi reduksi: I2 + 2e
2I-
Reaksi oksidasi: C6H8O6
ANALISIS VITAMIN C
C6H6O6 + 2e- +2H+
Page 13
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
Reaksi Keseluruhan 2I-
I2 + 2e C6H8O6
C6H6O6 + 2e- +2H+
I2 + C6H8O6
C6H6O6 + 2HI
CH2OH O
I
CH2I
O O
OH
CH2OH O
+ nI2
O
O
+2H2O
OH
CH2I O
OH
O OH
OH
OH
O OH
n
O I
OH
n
Dari reaksi diatas terlihat bahwa terjadi reaksi oksidasi dan reduksi antara asam askorbat (vitamin C) dengan I2, dimana I2 akan mengoksidasi Asam Askorbat menjadi Dehidroaskorbat, sedangkan I 2 akan terreduksi menjadi I-. Terjadinya perubahan warna larutan menjadi biru keunguan karena adanya reaksi antara amilum dengan I2 membentuk senyawa kompleks iod amilum berwarna biru keunguan. Dimana dalam proses titrasi berlangsung Asam Askorbat akan bereaksi dengan I2 dan menghasilkan I-, saat asam askorbat telah jenuh bereaksi atau telah habis bereaksi, maka I2 tidak akan bereaksi lagi dengan asam askorbat melainkan I2 akan bereaksi dengan amilum membentuk senyawa kompleks iod amilum. Itu sebabnya titrasi dihentikan ketika telah terjadi perubahan warna larutan. Dimana saat terjadinya perubahan warna larutan dari yang tidak berwarna menjadi berwarna itu merupakan titik akhir titrasi, yakni telah tercapainya titik ekivalen atau larutan standart dan sampel tepat habisn bereaksi. Percobaan tersebut dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali dan diperoleh volume I2 yang dibutuhkan untuk titrasi larutan sampel pepino sebagai berikut: Pengulangan ke1 2 3
ANALISIS VITAMIN C
Volume I2
Warna larutan setelah titrasi
0,5 mL 0,4 mL 0,4 mL
Larutanbiru keunguan Larutanbiru keunguan Larutan biru keunguan
Page 14
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I Berdasarkan data diatas dilakukan perhitungan dengan rumus dibawah ini, guna mendapatkan kadar vitamin C :
Melalui proses perhitungan didapatkan kadar Vitamin C dalam buah pepino 13,64 % atau 13,64 gram/100gram. Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang dinyatakan Ide (2010) dalam skripsi Riri Yohana bahwa kadar vitamin C dalam buah pepino perseratus gramnya adalah 25,1. Hal tersebut dapat terjadi diperkirakan karena perbedaan metode yang digunakan dalam proses analisis, mengingat banyak sekali metode analisis untuk vitamin C. (2) Larutan blanko Larutan blanko adalah larutan yang dibuat untuk dijadikan sebagai pembanding warna dari hasil titrasi dengan I 2. Untuk membuat larutan blanko peratama-tama disiapkan 20 ml aquades kedalam erlenmeyer. Selanjutnya ditambahkan 3 tetes amilum 1%, dari penambahan amilum ini tidak terjadi perubahan warna pada larutan (larutan tetap tidak berwarna). Larutan amilum ini berfungsi sebagai indikator, dimana amilum akan bereaksi dengan I2 membentuk senyawa kompleks iod amilum berwarna biru. Selanjutnya adalah proses titrasi dengan I2, titrasi dihentikan ketika terjadi perubahan warna larutan. Volume I2 yang dibutuhkan untuk larutan blanko ini adalah 0,1 ml. hal ini terjadi dikarenakan pada saat I2 diteteskan atau dimasukkan kedalam erlenmeyer I2tidak bereaksi dengan senyawa lain melainkan langsung bereaksi dengan amilum membentuk senyawa iod amilum yang berwarna biru. Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
ANALISIS VITAMIN C
Page 15
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
CH2OH O
O
OH
CH2OH O
+ nI2
O OH
OH O OH
I
CH2 I O
O
+2H2O
OH
CH2I O
n
O OH
OH
n
O I
OH
XI. KESIMPULAN : Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar Vitamin C dalam buah pepino adalah 13,64 gram per 100 gram dan kadar vitamin C dalam persen adalah 13,64 %. XII. JAWAB PERTANYAAN : 1. Hitung kadar vitamin C yang terdapat dalam sampel ! Perhitungan kadar Vitamin C pada sampel Diketahui
: N I2 = 0,01797 N Berat sampel = 10,0477 gram Volume titrasi = (1)
0,5 mL
(2)
0,4 mL
(3)
0,4 mL
Ditanya
: Kadar Vit C
Jawab
:
Titrasi pengulangan ke-1
= 0,79068 (A)
ANALISIS VITAMIN C
Page 16
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
Titrasi pengulangan ke-2
Titrasi pengulangan ke-3
ANALISIS VITAMIN C
Page 17
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
Rata-rata kadar vitamin C
2. Gambarkan struktur vitamin C ! OH
O
HO
O
HO HO
OH
3. Sebutkan penyakit atau gejala yang tampak yang disebabkan oleh defisiensi vitamin C! (1) Anemia
ANALISIS VITAMIN C
Page 18
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I Kurangnya asupan vitamin C dalam sehari dapat membuat anda mengalami anemia atau gejala kekurangan darah. Pada dasarnya, anemia adalah suatu penyakit yang disebabkan karena kurangnya asupan zat besi, namun, ternyata proses penyerapan dari zat besi tersebut dibantu oleh kehadiran dari vitamin C. sehingga ketika tubuh kekurangan vitamin C, penyerapan zat besi akan sulit dilakukan, dan tubuh akan mengalami anemia, yang ditandai oleh gejala – gejala:
Pusing
Mudah merasa lelah
Tubuh terasa lemas
Nafas terasa sesak
Mudah mengantuk
Daya tahan tubu berkurang
Mudah terserang penyakit
Untuk mengurangi gejala ini, yang harus dilakukan adalah, dengan cara memperbanyak konsumsi vitamin C dan zat besi. (2) Kulit Kering Kulit kering juga merupakan salah satu efek atau akibat dari kurangnya konsumsi vitamin C pada tubuh anda. kulit kering ini dapat anda rasakan dan anda deteksi, terutama ketika :
Kulit terasa kasar
Kulit terasa bersisik
Terdapat kerutan pada sela – sela jari kaki
Ada guratan putih pada kulit ketika menggaruk dengan kuku
Gejala kulit kering ini hampir sama dengan gejala – gejala yang muncul karena terpapar sinar matahari ang lama dan terik. Untuk mencegah hal ini, anda dapat melakukan hal di bawah ini :
Konsumsi vitamin C
Gunakan hand and body lotion
ANALISIS VITAMIN C
Page 19
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
Gunakan pakaian yang tertutup ketika matahari sedang terik
(3) Pendarahan internal atau Haemorhages Biasanya pendarahan ini terjadi pada bagian mata, yang disebabkan oleh kurangnya vitamin C yang membuat pembuluh darah pada bagian mata terjadi. Hal ini dapat menyebabkan :
Katarak
Mata memerah
Kelopak mata berdarah
(4) Radang Gusi Kekurangan vitamin C juga akan menimbulkan radang pada bagian gusi. Radang gusi biasanya dimulai dari plak yang kemudian menjadi karang pada bagian gigi karena mengendap. Radang pada bagian gusi ini dapat dirasakan dengan cara melihat apakah pada bagian gusi memiliki ciri – ciri seperti berikut :
Gusi terlihat merah darah
Gusi terasa perih dan sakit ketika dilewati makanan atau cairan
Rasa tidak nyaman pada bagian gusi.
Gusi mudah berdarah
(5) Menurunnya sistem imun Vitamin C merupakan salah satu vitamin untuk daya tahan tubuh. Vitamin merupakan salah satu zat yang dapat membantu menjaga imunitas tubuh, termasuk vitamin C. Vitamin C merupakan vitamin yang juga menjadi penyumbang terbesar dalam meberikan dan mengoptimalkan imunitas tubuh kita. Karena itu, kekurangan vitamin C akan membuat imunitas tubuh berkurang dan menurun, sehingga mudah mengalami :
Pusing
Batuk dan flu
ANALISIS VITAMIN C
Page 20
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
Terserang virus – virus lain
Demam,dan meriang
Infeksi pada organ tubuh
Dan berbagai macam penyakit lainnya yang masuk ke tubuh karena imunitas tubuh yang menurun
4. Sebutkan bahan makanan yang mengandung vitamin C ! - Jeruk - Kiwi - Berry - Kembang Kol - Pepaya - Strawberry - Cherry - Ubi jalar - Lemon - Alpukat - Limau - Belimbing wuluh - Apel - Anggur - Brokoli - Tomat - Melon - Blewah - Kubis 5. Sebutkan peranan penting vitamin C didalam tubuh ! Peranan penting vitamin C di dalam tubuh adalah sebagai berikut: Sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit , sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga resiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker yang dapat diturunkan. Vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin C juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Vitamin C berperan sebagai antioksidan karena melindungi sel dari stres ekstraselular, dengan peningkatan pro liferasi sel endotelial.Sifat antioksidan tersebut berasal dari gugus hidroksil dari nomor C 2dan 3 + yang mendonorkan ionH bersama-sama dengan elektronnya menuju ke berbagai senyawa oksidan seperti radikal bebas dengan gugus oksigen atau nitrogen,peroksida dan superoksida. Asamaskorbat juga memainkan peran yang sangat penting sebagai koenzim dan pendonor elektron didalam reaksi organik enzimatik
ANALISIS VITAMIN C
Page 21
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I dioksigenase seperti hidroksilasi pada karnitina,dan di-oksigenasi pada berbagai neurotransmiter dan sintesis hormonpeptida. XIII. DAFTAR PUSTAKA : Akhilender. 2003. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta. Cahyono, Bambang. 2010. Sukses Budi Daya Jambu Biji di Pekarangan dan Perkebunan. Yogyakarta: Lily Publisher. Day, R.A. dan A.L. Underwood. 1981. Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga. Guyton, A . C . 2007. Biokimia untuk Pertanian. USU-Press, Medan Ide,P. (2010). Health Secret of Pepino. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.
Khomsan, Ali. 2010. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Pauling, L. 1971. General Chemistry ed isi4. Gaya Baru, Jakarta. Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta: UGM Press Satuhu, S.,. 1994. Penanganan dan Pengolahan Buah. Jakarta: Penebar Swadaya Tim Dosen Biokimia. 2017. Penuntun Praktikum Biokimia. Surabaya : Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.
ANALISIS VITAMIN C
Page 22
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
LAMPIRAN PERHITUNGAN Penurunan rumus Diketahui
: N I2 = 0,01 N V I2 = 1 mL Mr asam askorbat = 176
Ditanya
: Menentukan kadar Vitamin C?
Dijawab
:
Mol ek Vit. C = mol ek I2 N vit.C V vit.C = N I2 V I2 Dimana volume vit. C dalam satuan mg Mg vit.C = 1 ml larutan I2 0,01 N = 0,88 mg asam askorbat mmol I2 = mmol Vit. C 0,01 N 1 ml = mmol Vit. C 0,01 mmol = mmol Vit.C
mmol Vit. C =
0,01 10-3 mol =
ANALISIS VITAMIN C
Page 23
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I Massa = 0,88 10-3 gram Massa = 0,88 mg Sehingga dapat dituliskan :
Perhitungan kadar Vitamin C pada sampel Diketahui
: N I2 = 0,01797 N Berat sampel = 10,0477 gram Volume titrasi = (1) 0,5 mL (2) 0,4 mL (3) 0,4 mL
Ditanya
: Kadar Vit C
Jawab
:
Titrasi pengulangan ke-1
= 0,79068 (A)
ANALISIS VITAMIN C
Page 24
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I Titrasi pengulangan ke-2
Titrasi pengulangan ke-3
ANALISIS VITAMIN C
Page 25
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
Rata-rata kadar vitamin C
ANALISIS VITAMIN C
Page 26
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
LAMPIRAN FOTO No. Gambar 1.
Keterangan Alat yang digunakandalamPraktiku mAnalisis Vitamin C
No.
Gambar
Keterangan Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL
2. Ditambahkan aquades sampai tanda batas Bahan yang digunakandalamPraktiku mAnalisis Vitamin C
3.
Persiapan sampel Sampel yang telah dikupas ditimbang ±10 gram
ANALISIS VITAMIN C
Dikocok hingga homogen kemudian ditunggu selama 15 menit
Page 27
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
Dihancurkan dengan mortar sampai memperoleh slurry
Disaring dengan kertas saring untuk memisahkan filtrat dengan residu
Filtrat diambil 10 mL
Dititrasi dengan larutan I2 sampai berwarna biru keunguan
Dimasukkan kedalam tabung erlenmeyer 1, 2, dan 3
Volume I2 sebanyak 0,5 mL
Ditambahkan 20 mL aquades
Diulangi pada tabung 2, volume I2 sebanyak 0,4 mL
ANALISIS VITAMIN C
Page 28
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
4.
Ditambahkan 3 tetes amilum 1%
Diulangi pada tabung 3, volume I2 sebanyak 0,4 mL
Dimasukkan aquades 20 mL
Dititrasi dengan larutan I2 sampai berwarna biru keunguan
Ditambahkan 3 tetes amilum 1%
Volume I2 sebanyak 0,1 mL
Larutan blanko
ANALISIS VITAMIN C
Page 29
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
Hasil keseluruhan percobaan analisis Vit C (tabung blanko, tabung 1, 2, dan 3)
ANALISIS VITAMIN C
Page 30