Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan keluarga serta semua petugas di rumah sakit. Salah satu indicator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi
HAIS dirumah sakit. Sehingga semua kasus infeksi yang
terjadi murni karena infeksi yang terjadi bukan karena perawatan di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu di lakukan pengendalian infeksi di rumah sakit Program
pngendalian
infeksi
didisainuntuk
mendukung
pusat
pelayanan
kesehatan dalam upaya menyediaakan kualita lingkungan yang aman dan nyaman untuk semua pasien dan masyarakyat yang di layani,dengan menerapkan kegiatan kegiatan pencegahandan pengendalian infeksi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian serta biaya pengobatan yang berhubungan dengan infeksi pada peyanan kesehatan.(healthcare associated infection)
II.
LATAR BELAKANG Angka infeksi infeksi yang terjadi terjadi di rumah sakit bisa semakin semakin tinggi dan jumlah jumlah hari rawat yang semakin panjang bisa di sebabkan oleh karena infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan, maka perlu dilakukan suatu control dan pengendalian infeksi dalam intern rumah sakit. Disamping dapat menjadi akibat infeksi nozokomial rumah sakit yang dapat menanggung biaya yang tinggi. Hal tersebut menjadi tanggung jawab komite pencegahan dan pengendalian infeksi( komie PPI ) sebagai prioner dalam pengendalian infeksi yang terjadi di rumah sakit Komite PPI haruslah tanggap dalam menanggulang infeksi yang terjadi di rumah sakit
akibat pelayanan rumah sakit yang tidak maksimal atau adekuat yang dapat
merugikan pasien dan juga rumah sakit. Oleh karena itu penting bagi rumah sakit untuk mendukung program –program Komite PPI agar kasus – kasus infeksi yang tak seharus terjadi di rumah sakit dapat di kendalikan, sehingga pelayanan kesehatan pada pasien dan masyarakat akan semakin bermutu da dapat di akui oleh masyarakat. Dengan semakin pesatnya perkembangan tehnologi informasi dan semakin ketatnya persaingan bisnis rumah sakit dalam memberikan pelayanan rumah kesehatan maka setiap rumah sakit di tuntut untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat dengan menjaga mutu pelayanan yang di tawarkan maka sepantanyalah program PPI dapat membantu menigkatkan mutu pelayanan kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
III.
TUJUAN
1.
Tujuan Umum Untuk membantu meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien, keluarga, dan petugas kesehatan sehingga setiap individu merasa nyaman dan aman di rawat maupun berkerja dalam ruang lingkup rumah sakit
2.
Tujuan Khusus
a. Mencegah terjadinya infeksi ( HAIS )
dengan melakukan beberapa kegiatan
yang bersifat kebersihan lingkungan dan kebersihan kerja yang aman b.
Menyiapkan data infeksius di rumah sakit melalui tindakan surveilans yang di lakukan terhadap kasus- kasus yang spesifik dapat menimbulkan infeksi HAIS
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas rumah sakit, pasien, penjaga pasien/ penunggu pasien dan pengunjung d. Membandingkan data yang ada di rumah sakit dengan rumah sakit lain sehingga dapat mengukur tingkat keberhasilan dalam penanganan infeksi yang terjadi di rumah sakit
IV.
MANFAAT PROGRAM
1.
Meningkatkan kualitas kerja dari petugas kesehatan di rumah sakit dan mencegah terjadinya infeksi terhadap
setiap pasien dan keluaraga yang
mendapat pelayanan kesehatan 2.
Untuk mengukur tingkat kepatuhan setiap petugas terhadap tehnik – tehnik aseptic dan kepatuhan petugas dalam melakukan hand hygiene pada perawat,dokter, peserta didik cleaning servis, penjaga pasien dan pengunjung.
V.
VI.
3.
Terdokumentasikannya semua kegiatan PPI
4.
Sebagai acuan pencapaian target setiap kegiatan
5.
Memudahkan dalam melakukan monitoring dan evaluasi dalam setiap kegiatan
PROGRAM POKOK KOMITE PPI
1.
Monitoring kewaspadaan isolasi
2.
Melakukan survailens
3.
Pendidikan dan pelatihan
4.
Melaksanakan langkah – langkah pencegahan infeksi
5.
Memonitoring penggunaan anti biotic yang rasional
CARA PELAKSANAAN PROGRAM
a.
Monitoring kewaspadaan isolasi 1.
Melakukan pengawasan terhadap kebersihan cuci tangan (Hand Hygiene )
2.
Penggunaan APD
3.
Menejemen limbah rumah sakit
4.
Pengendalian lingkungan
5.
Dekontaminasi alkes
6.
Penatalaksanaan linen
7.
Kesehatan karyawan
8.
Penempatan pasien
9.
Etika batuk
10. Penyuntikan 11. Membuat
yang aman
jadwal monitoring
12. Mengumpulkan
data dan dokumentasi lapangan
13. Membuat
analisa
14. Membuat
laporan
b. Melakukan surveilans 1.
Menetapkan jenis surveilans
2.
Membuat kriteria surveilans
3.
Membuat target survei
4.
Membuat jadwal survey
5.
Mengumpulkan data
6.
Mengimput data dalam system
7.
Membuat ananlisa
8.
Membuat laporan
c. Pendidikan dan pelatihan 1.
Menentukan sasaran pelatihan
2.
Membuat jadwal pelatihan
3.
Dokumentasi pelatihan
4.
Membuat laporan
d. Melaksanakan langkah – langkah pencegahan 1.
Melakukan edukasi tehnik aseptic sebelum melakukan tindakan
e. Monitoring penggunaan antibiotic yang rasional 1. Mendata jumlah penggunaan antibiatik di rumah sakit 2. Menentukan jumlah kuman
dan jenis kuman
yang paling tinggi di
identifikasi pada pasien di rumah sakit
VII.
SASARAN
1.
Monitoring kewaspadaan standar a)
Cara melakukan hand hygiene yang benar
b)
Cara penggunaan APD yang benar
c)
Pembuangan sampah/ limbah yang benar oleh seruluh petugas, pengunjung dan juga keluarga pasien
2.
3.
Melakukan surveilans a)
IDO= Infeksi Daerah Operasi
b)
IADP = Infeksi Aliran darah Primer
c)
VAP = Ventilatorn Associated Pneumonia
d)
ISK = Infeksi saluran kemih
e)
Plebitis
Pendidikan dan pelatihan a)
Dokter, Perawat, Petugas lain , Pasien dan keluarga pengunjung dapat melakukan hand hygiene
b)
Petugas IPCN dan IPCLN di tingkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
4.
Melaksanakan langkah – langkah pengendalian infeksi a)
Tehnik pemasangan terhadap pemasangan CVP, Ventilator, Urine Catether dan tindakan operasi
5.
Monitoring penggunaan antibiotic yang rasional a).
Penggunaan anti biotic oleh dokter di rumah sakit sesuai dengan indikasi, sesuai target, sesuai regimen dan sesuai dengan dosis
VIII.
JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan komite PPI terlampir dimana semua kegiatan PPI untuk tahun 2017 di prioritaskan pada kegiatan peningkatan pengetahuan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi dan juga di harapkan semua
untuk meningkatankan kesadaran bagi
pihak yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit akan
pentingnya kebersihan diri (hand hygiene)dan peningkatan daya tahan tubuh sehinggga apabila adanya kuman penyakit dapat tereliminasi dahulu oleh daya tahan tubuh kita
IX.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Semua data PPI yang berhubungan dengan kegiatan audit hand hygiene. Kegiatan surveilans dan kegiatan pendidikan dan pelatihan komite PPI yang telah berlangsung pada tiga bulan terakhir ini akan di evaluasi kembali untuk menjadi acuan kerja di
program kerja komite PPI tiga bulan kedepan sehingga capainya dapat meningkat dan hambatan – hambatan yang terjadi sebelumnya dapat di minimalisir sehingga tercapai tujuan yang diinginkan secara bersamaan
X.
MONITIRING DAN EVALUASI PROGRAM
Monitoring di lakukan terhadap semua kegiatan yang di rencanakan baik dalam bidang pendidikan maupun survelains dan kepatuhan dari petugas kesehatan di rumah sakit sehingga angka kesakitan dan kematian akibat infeksi dapat diturunkan . dan evaluasi harus di lakukan untuk mengetahui tingkat capaian yang telah di lakukan selama ini apakah ada rintangan atau hambatan yang harus di hadapi sehingga program – program PPI dapat terealisasi dengan baik dan tujuan yang di inginkan dapat terwujud.
XI.
PENUTUP
Agar pencapaian program – program komite PPI dapat berjalan sesuai dengan yang di harap maka perlu di tunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, tenaga yang berkopeten telah terlatih dan berdedikasi tinggi sangat kuat sehingga program – program
serta dukungan menejemen yang
yang sudah ada dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan sehingga tujuan dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit dapat terwujud sesuai dengan rencana