BAB I KLARIFIKASI ISTILAH 2.1.
Pingsan
Menurut Dorland (2012) menyatakan bahwa pingsan ( syncope ( syncope)) adalah adalah penang penangguh guhan an kesada kesadaran ran sement sementara ara yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh iskemia
serebral
generalisata.
menurut European menurut European Society
Adapun
definisi
pingsan
of Cardiology (2009) (2009) adalah suatu
gejala dengan karakteristik klinik kehilangan kesadaran yang tibatiba dan bersifat sementara! dan biasanya menyebabkan jatuh! yang terjadi akibat hipoperfusi serebral! dimana onsetnya relatif "epat dan terjadi pemulihan spontan. #eda #edang ngka kan n menu menuru rutt #ukh #ukhaa $ %ime %imetb tbau aum m (200 (200&) &) ping pingsan san adala adalah h suatu suatu kond kondis isii kehi kehila lang ngan an kesadaran yang yang mendad mendadak! ak! dan biasanya sementara! se mentara! yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak . 'eja 'ejala la pert pertam amaa yang yang dira dirasak sakan an oleh oleh seseo seseoran rang g sebelum pingsan adalah rasa pusing rasa pusing!! berkurangnya penglihatan berkurangnya penglihatan!! tinitus tinitus!! dan rasa panas rasa panas.. #elanjutnya! penglihatan akan menjadi gelap dan akan jatuh atau terkulai.
2.2. Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh diatas normal! hal ini dapat disebabkan oleh stres fisiologik! seperti pada oulasi! sekresi hormon tiroid berlebihan! atau olahraga berat! oleh lesi sistem saraf pusat atauninfeksi mikroorganisme atau oleh sejumlah proses non infeksi infeksi misalnya misalnya radang radang atau atau pelepas pelepasan an bahan bahan tertent tertentu u (Dorlan (Dorland! d! 2012). Adapun menurut 'uyton $ all (201*) demam yang berarti suhu tubuh diatas batas normal! dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh bahanbahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu! yang meliputi penyakit yang disebabkan oleh bakteri! tumor otak! dan keadaan lingkungan yang dapat berakhir dengan heatstroke. heatstroke.
1
#her #herwo wood od (201 (201*) *) meny menyata ataka kan n bahw bahwaa dema demam m meru merupa paka kan n peningkatan suhu tubuh akibat infeksi dan peradangan. #ebagai resp respon on terh terhad adap ap masu masukny knyaa mikr mikrob oba! a! selse selsell fagos fagosit itik ik terte tertent ntu u (makrofag) (makrofag) mengeluarkan mengeluarkan suatu bahan kimia yang dikenal dikenal sebagai sebagai pirogen endogen yang bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untu untuk k
meni mening ngka katk tkan an
pato patoka kan n
term termos ostat tat!!
sehi sehing ngga ga
hipo hipota talam lamus us
seka sekaran rang g memp mempert ertah ahan anka kan n suhu suhu di ting tingka katt yang yang baru baru dan dan tida tidak k mempertahankannya di suhu normal tubuh.
Demam+ ,eer - peningkatan temperatur tubuh diatas normal (/). (ewman!2012). #uhu tubuh diatas normal biasa dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh at toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu ('uyton!2012). ('uyton!2012). Demam Demam adalah adalah pening peninggia gian n suhu suhu dari dari ariasi ariasi suhu suhu normal normal sehari hari yang berhubungan berhubungan dengan peningkatan peningkatan titik patokan patokan suhu di hypothalamus (Dinarello and 'elfand!2003). 2.3.
Kompres
Menurut Dorland (2012) kompres adalah bantalan atau gulungan kasa kasa atau bahan lain yang yang dipakai dipakai dengan dengan "ara ditekank ditekankan an ke tempat tempat tertentu! kadangkadang dibubuhi obat! dan bisa berupa kompres basah atau kering! kering! panas atau dingin. dingin.
#edangkan #edangkan menurut menurut 4erman et al .
(200 (2005) 5) komp kompre ress adal adalah ah metod etodee peme pemeli liha hara raan an suhu suhu tubu tubuh h deng dengan an menggunakan "airan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. 6ompres panas dingin! selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
Mutta7in (2011) menyatakan bahwa kompres dingin merupakan suatu terapi es yang dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat
2
#her #herwo wood od (201 (201*) *) meny menyata ataka kan n bahw bahwaa dema demam m meru merupa paka kan n peningkatan suhu tubuh akibat infeksi dan peradangan. #ebagai resp respon on terh terhad adap ap masu masukny knyaa mikr mikrob oba! a! selse selsell fagos fagosit itik ik terte tertent ntu u (makrofag) (makrofag) mengeluarkan mengeluarkan suatu bahan kimia yang dikenal dikenal sebagai sebagai pirogen endogen yang bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untu untuk k
meni mening ngka katk tkan an
pato patoka kan n
term termos ostat tat!!
sehi sehing ngga ga
hipo hipota talam lamus us
seka sekaran rang g memp mempert ertah ahan anka kan n suhu suhu di ting tingka katt yang yang baru baru dan dan tida tidak k mempertahankannya di suhu normal tubuh.
Demam+ ,eer - peningkatan temperatur tubuh diatas normal (/). (ewman!2012). #uhu tubuh diatas normal biasa dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh at toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu ('uyton!2012). ('uyton!2012). Demam Demam adalah adalah pening peninggia gian n suhu suhu dari dari ariasi ariasi suhu suhu normal normal sehari hari yang berhubungan berhubungan dengan peningkatan peningkatan titik patokan patokan suhu di hypothalamus (Dinarello and 'elfand!2003). 2.3.
Kompres
Menurut Dorland (2012) kompres adalah bantalan atau gulungan kasa kasa atau bahan lain yang yang dipakai dipakai dengan dengan "ara ditekank ditekankan an ke tempat tempat tertentu! kadangkadang dibubuhi obat! dan bisa berupa kompres basah atau kering! kering! panas atau dingin. dingin.
#edangkan #edangkan menurut menurut 4erman et al .
(200 (2005) 5) komp kompre ress adal adalah ah metod etodee peme pemeli liha hara raan an suhu suhu tubu tubuh h deng dengan an menggunakan "airan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. 6ompres panas dingin! selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
Mutta7in (2011) menyatakan bahwa kompres dingin merupakan suatu terapi es yang dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat
2
sens sensit iti iit itas as nyer nyerii dan dan subk subkut utan an lain lain pada pada tem tempat pat "ide "idera ra deng dengan an menghambat proses inflamasi.
6ompre 6ompress dingin dingin adalah adalah suatu suatu metode metode dalam dalam penggu penggunaa naan n suhu suhu rendah rendah setempa setempatt yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an beberap beberapaa efek fisiolo fisiologis gis.. Aplikasi Aplikasi kompres kompres dingin dingin adalah mengurangi mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengur mengurang angii perdar perdaraha ahan n serta serta edema. edema. Diperk Diperkirak irakan an bahwa bahwa terapi terapi dingin dingin menimb menimbulk ulkan an efek analge analgetik tik dengan dengan memperl memperlamb ambat at ke"epat ke"epatan an hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang men"apai otak lebih sedikit (8otter $ 8erry! 8err y! 2003). 2003).
6omp 6ompre ress adal adalah ah meto metode de peme pemeli liha hara raan an suhu suhu tubu tubuh h deng dengan an menggunakan "airan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan (9eknik (9eknik 8ro"edural 6onsep dan Aplikasi 6ebutuhan Dasar 6lien! Asmadi) 2.4.
Petugas medis
Menurut 8ermenkes o.2&2 (15/5) yang dimaksud dengan tenaga medis+petugas medis adalah lulusan ,akultas 6edokteran atau 6edokteran 'igi dan 8as"asarajna yang memberikan pelayanan medik dan penunjang medik. #edangkan menurut 8eraturan 8emerintah :epublik ;ndonesia o. 2 (155&) yang dimaksud dengan tenaga medis adalah meliputi dokter dan dokter gigi.
2.5. .5.
Heats eatstr tro oke
Heatstroke Heatstroke adalah keadaan yang disebabkan oleh pajanan panas yang terlalu besar! baik se"ara alami atau dibuat! dan ditandai dengan kulit kering! ertigo! rasa haus! mual dan kramkram otot! suhu badan dapat meningkat meningkat se"ara membahayak membahayakan! an! berlawanan berlawanan dengan dengan kehabisan kehabisan panas yang suhu badannya subnormal (Dorland! 2012). Menurut Menurut 'uyton $ all (201*) heatstroke heatstroke dapat terjadi terjadi apabila suhu tubuh tubuh meningkat meningkat melebihi suhu kritis kritis dalam rentang 103< sampai 10=<, (*0!3<*2!2<)! dengan gejala meliputi pusing! rasa tidak enak pada
3
perut yang kadang disertai muntah! kadang delirium! dan akhirnya hilang kesadaran bila suhu tubuh tidak segera turun. 'ejalagejala tersebut sering didieksaserbasi oleh derajat syok sirkulasi yang disertai dengan kehilangan banyak "airan dan elektrolit dalam keringat. Heatstroke adalah Heatstroke adalah penyakit yang mengan"am jiwa ditandai dengan suhu tubuh inti tinggi yang naik diatas *0 ℃ dan disertai dengan panas! kulit kering! dan kelainan sistem saraf pusat seperti delirium! kejang dan koma. (ew >ngland ?ournal @f Medi"ine).
Heatstroke adalah adalah kenaikan kenaikan suhu inti tubuh tubuh diatas *0 0 yang diserta disertaii dengan dengan panas! panas! kulit kulit kering kering!! dan kelain kelainan an system system syaraf syaraf pusat pusat seperti seperti deliriu delirium! m! kejang kejang dan koma koma (eart (eart #troke #troke !9he !9he ew >nglan >ngland d ?ournal of Medi"ine).
4
BAB II ID!TIFIKASI "ASALAH
1. 2. . *. 3. &.
Apakah demam itu 4agaimana mekanisme terjadinya demam Apa saja jenis jenis demam 4agaimana "ara untuk menurunkan demam @rgan apa yang berperan dalam pengaturan demam Apa sajakah faktor penyebab demam dan faktor yang mempengaruhi demam
/. 4agaimana terapi penanganan demam =. 4agaimana pengaruh peningkatan suhu badan terhadap kesehatan 5. Apakah perbedaan demam! hiperpireksia! hipertermi dan hipotermi 10. 4agaimanakah efektifitas kompres dingin juga kompres hangat 11. Apakah demam Andi karena dehidrasi 12. Mengapa Andi pingsan 1. #ebutkan jenisjenis pingsanB 1*. 4agaimana mekanisme terjadinya pingsan
5
BAB III A!ALISIS "ASALAH 1.1.
De#inisi Demam
Demam adalah suatu gejala penyakit tertentu dengan peningkatan suhu tubuh! yang dapat disebabkan pelepasan pirogen eksogen dari mikroorganisme! reaksi imun terhadap infeksi. #edangkan pada pirogen endogen disebabkan oleh pathogen difagosit makrofag seperti sel kupffer pada hepar sehingga sitokinin terlepas! pirogen endogen ;nterleukin 1 alfa! ;nterleukin 1 beta! ;nterleukin &! ;nterleukin =! ;nterleukin 11! interferon alfa 2! interferon gamma! kahektin! limfotoksin! M;8 (Ma"hrofag ;nflamatory 8rotein 1+M;8 1) 1.2. "e$anisme Demam a. #e"ara ,isiologis
Dehidrasi
9ubuh 6ehilangan airan >lektrolit
8enurunan airan >kstra #el dan ;ntra #el
Demam 6ehilangan
"airan
dan
elektrolit
(dehidrasi)
menyebabkan
elektrolit yang ada dalam pembuluh darah berkurang. >lektrolit ini dibutuhkan dalam metabolisme di otak untuk menjaga keseimbangan termoregulasi di hipotalamus anterior. #ehingga kekurangan akan menggangu termoregulasi hipotalamus anterior sehingga menimbulkan demam.
6
b. #e"ara 8atologis 8roses terjadinya demam dimulai dari stimulasi selsel darah putih (monosit! limfosit! dan neutrofil) oleh pirogen eksogen baik berupa toksin! mediator inflamasi! atau reaksi imun. #elsel darah putih tersebut akan mengeluarkan at kimia yang dikenal dengan pirogen endogen (;C1! ;C&! 9,! dan ;,). Daerah spesifik
dari
interleukin1
hipotalamus anterior
(;C1)
adalah
region
preoptik
yang mengandung sekelompok syaraf
termosensitif yang berlokasi di dinding rostal entrikel ;;; disebut juga sebagai "orpus "allosum lamina terminalis (@EC9) yaitu batas antar sirkulasi dan otak. #yaraf termosensitif ini terpengaruh oleh
daerah yang
dialiri darah dan masukan dari reseptor kulit dan otot. #yaraf yang sensitie terhadap hangat terpengaruh dan meningkat dengan penghangatan. #edangkan syaraf yang sensitif terhadap dingin meningkat dengan pendinginan. ;C1 menghambat syaraf sensitie terhadap hangat dan merangsang "old sensitie neurons. 6emudian ;C1 masuk kedalam ruang perias"ular @C9 melalui jendela kapiler dan memproduksi 8rostaglandin >2 melalui metabolisme asam ara"hidonat. #e"ara difusi prostaglandin yang terbentuk kemudian akan masuk kedalam region preoptik hypothalamus dan meningkatkan
patokan
termostat
di
pusat
termoregulasi
hipotalamus. ipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru sehingga ini memi"u mekanismemekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil! asokonstriksi kulit dan mekanisme olunter seperti memakai selimut. #ehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas yang pada akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru ter sebut. 9erdapat beberapa fase pada saat demam menurut 'uyton $ all (2012) yaitu -
7
a. ,ase kedinginan Apabila setpoint di hipotalamus berubah se"ara tiba F tiba! berubah dari nilai normal menjadi lebih tinggi dari normal (akibat penghan"uran jaringan! %at pirogen! atau dehidrasi) biasanya dibutuhkan waktu selama beberapa jam agar suhu tubuh dapat men"apai setpoint suhu yang baru. 'ambar 1 menunjukan efek peningkatan setpoint yang tiba tiba hingga 10 ,. 6arena suhu darah sekarang lebih rendah dari setpoint pengatur suhu di hipotalamus! akan terjadi reaksi umum yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh. #elama periode ini! orang akan menggigil dan merasa sangat kedinginan walaupun suhu tubuhnya mungkin telah diatas normal. Demikian juga! kulit menjadi dingin karena asokonstriksi dan orang b.
tersebut gemetar. ('uyton$all!2012) ,ase Demam Merupakan fase keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas dititik patokan suhu yang sudah meningkat.
(Dalal$%hukousy!200=) ". ,ase kemerahan + krisis 4ila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dihilangkan! setpoint pada pengatur suhu hipotalamus akan turun ke nilai yang lebih rendahmungkin bahkan kembali ke nilai normal seperti ini! suhu tubuh masih 10 ,! tetapi hipotalamus berupaya mengatur suhu sampai 5=!& . 6eadaan ini analog dengan pemanasan yang berlebihan di area preoptikhipotalamus anterior! yang menyebabkan pengeluaran keringat banyak dan kulit tiba F tiba
menjadi
panas
karena
asodilatasi
disemua
tempat.
8erubahan yang tiba F tiba dari peristiwa ini dalam penyakit demam dikenal sebagai sebagai GkrisisH atau lebih tepatnya GkemerahanH. 8ada masa lampau sebelum diberikan antimikroba! keadaan krisis selalu dinantikan! karena sekali hal ini terjadi dokter dengan segera mengetahui bahwa suhu pasien akan segera turun. ('uyton $all!2012)
8
'ambar 1
1.3. %enis & %enis Demam a. Demam septik 8ada demam ini! suhu badan berangsur naik ke tingkat
yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. b. Demam hektik 8ada demam ini! suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat yang normal pada pagi hari. ". Demam remiten 8ada demam ini! suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah men"apai suhu normal. d. Demam intermiten 8ada demam ini! suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. e. Demam 6ontinyu 8ada demam ini! terdapat ariasi suhu sepanjang hari yang tidak berbeda lebih dari satu derajat. f. Demam #iklik 8ada demam ini! kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. (elwan! 2005)
1.4. 'ara "enurun$an Demam a. 6ompres angat 6ompres air hangat mempengaruhi suhu tubuh dengan "ara
memperlebar pembuluh darah (asodilatasi)! member ta mbahan nutrisi dan
9
oksigen untuk sel dan membuang sampahsampah tubuh! meningkatkan suplai darah ke areaarea tubuh! memper"epat penyembuhan dan dapat menyejukkan. #elain itu! pemberian kompres hangat akan memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. 6etika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang! system efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan asodilatasi perifer. 8erubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat asomotor pada medulla oblongata pada tangkai otak! di bawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi asodilatasi. 9erjadinya asodilatasi ini menyebabkan pembuangan atau kehilangan energy atau panas melalui kulit meningkat (berkeringat)! selanjutnya akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga men"apai keadaan normal kembali. b. 6ompres Dingin 6ompres dingin merupakan salah asatu "ara hilangnya panas dari tubuh melalui proses konduksi. 8emberian kompres dingin bertujuan agar suhu badan turun. 8emberian kompres dingin akan menyebabkan panas berpindah mengikuti penurunan gradien termal dari benda yang lebih panas ke yang lebih dingin karena dipindahkan dari molekul ke molekul. #elama proses ini! molekul yang semula lebih panas akan kehilangan sebagian termalnya sewaktu molekul tersebut melambat dan menjadi lebih dingin. 1.(.
)rgan *ang Berperan da+am Pengaturan Demam
Menurut 'uyton $ all (201*) dan #herwood (201*) suhu tubuh diatur hampir seluruhnya oleh mekanisme persarafan umpan balik! dan semua mekanisme ini terjadi melalui pusat pengaturan suhu yang terletak pada hipotalamus. @leh karena itu! organ yang berperan dalam pengaturan demam adalah hipotalamus.
1.,.
Fa$tor Pen*e-a- Demam dan Fa$tor *ang "empengarui Demam Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non
infeksi. Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri! irus! jamur! ataupun parasit. ;nfeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan
10
demam pada anakanak antara lain pneumonia! bronkitis! osteomyelitis! appendisitis! tuber"ulosis! bakteremia! sepsis! bakterial gastroenteritis! meningitis! ensefalitis! selulitis! otitis media! infeksi saluran kemih! dan lainlain. ;nfeksi irus yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain iral pneumonia! influena! demam berdarah dengue! demam "hikungunya! dan irusirus umum seperti 11. ;nfeksi jamur yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain "o""idioides imitis! "ripto"o""osis! dan lainlain. ;nfeksi parasit yang pada umumnya menimbulkan
demam
antara
lain
malaria!
toksoplasmosis!
dan
helmintiasis. Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi! keadaan tumbuh gigi! dll)! penyakit autoimun (arthritis! systemi" lupus erythematosus! askulitis! dll)! keganasan (8enyakit odgkin! Cimfoma non hodgkin! leukemia! dll)! dan pemakaian obat obatan (antibiotik! difenilhidantoin! dan antihistamin) #elain itu anakanak juga dapat mengalami demam sebagai akibat efek samping dari pemberian imunisasi selama I110 hari. al lain yang juga berperan sebagai faktor non infeksi penyebab demam adalah gangguan sistem saraf pusat seperti perdarahan otak! status epileptikus! koma! "edera hipotalamus! atau gangguan lainnya. 1./.
Terapi Penanganan Demam
a. 9erapi nonfarmakologi Adapun yang termasuk dalam terapi non farmakologi dari penatalaksanaan demama) 8emberian "airan dalam jumlah banyak untuk men"egah dehidrasi dan beristirahat yang "ukup. b) 9idak
memberikan
penderita
pakaian
panas
yang
berlebihan pada saat menggigil. 6ita lepaskan pakaian dan selimut yang terlalu berlebihan. Memakai satu lapis pakaian dan satu lapis selimut sudah dapat memberikan rasa nyaman kepada penderita.
11
") Memberikan kompres hangat pada penderita. 8emberian kompres hangat efektif terutama setelah pemberian obat. ?angan berikan kompres dingin karena akan menyebabkan keadaan menggigil dan meningkatkan kembali suhu inti b. 9erapi farmakologi
@batobatan yang dipakai dalam mengatasi
demam (antipiretik) adalah parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen. 8arasetamol "epat bereaksi dalam menurunkan panas sedangkan ibuprofen memiliki efek kerja yang lama. 8ada anak anak! dianjurkan untuk pemberian parasetamol sebagai antipiretik. 1.0.
Pengaru Pening$atan Suu Badan Teradap Keseatan
8engaruh peningkatan suhu badan terhadap kesehatan
menurut
'uyton $ all (201*) bahwa hiperpireksia yang merupakan peningkatan suhu tubuh yang tinggi yaitu lebih dari *1!1 o dapat metabolisme
tubuh
dan
kerja
system
kardiopulmoner
meningkatkan serta
dapat
menyebabkan kerusakan jaringan tubuh terutama di otak. #ekali sel neuron mengalami kerusakan! sel tersebut tidak dapat digantikan. Demikian juga! kerusakan pada hati! ginjal dan organ tubuh lainnya sering kali "ukup berat! sehingga kegagalan satu atau lebih dari organorgan tersebut akhirnya dapat menyebabkan kematian.
@leh karena itu! peningkatan suhu badan yang
ekstrim sangat mempengaruhi penurunan tingkat kesehatan.
1..
Per-edaan Demam Hiperpire$sia Hipertermi dan Hipotermi
Menurut 'uyton $ all (201*) pada demam biasa suhu tubuh berada disekitar diatas norrmal saja! adapun keadaan demam yang lebih berat yaitu hiperpireksia suhu tubuh lebih daripada *1!1 o atau 10& o,. #herwood (201*) menyatakan bahwa hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal. 6ata demam biasanya dinyatakan untuk peningkatan suhu akibat pelepasan pirogen endogen yang menyetel ulang titik patokan (set point) suhu hipotalamus selama infeksi atau peradangan. #edangkan hipertermia merujuk kepada semua ketidakseimbangan antara penambahan panas
dan pengeluaran panas yang meningkatkan suhu
12
tubuh. ipertermia memiliki berbagai sebab! sebagian normal dan tidak berbahaya! yang lain patologik dan mematikan.
Adapun penyebab
tersering hipertermia adalah olahraga yang berkepanjangan. ipertermia juga dapat terjadi akibat malfungsi pusat kontrol hipotalamus. Cesi otak tertentu! misalnya mengurangi kemampuan termostat hipotalamus untuk mengatur suhu normal. 8otter $ 8erry (2003) menyatakan bahwa hipotermia adalah
suatu kondisi dimana
mekanisme
tubuh
untuk
pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. ipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian tubuh di bawah 3 <.
1.1. #e$ti#itas Kompres Dingin dan Kompres Hangat 9elah lama dikenal pemakaian metode fisik dalam menurunkan
demam. Metode fisik ini ditujukan untuk meningkatkan pengeluaran panas baik se"ara konduksi! koneksi! maupun eaporasi. Metode yang umum dipakai adalah kompres dingin. Akan tetapi! keuntungannya dalam terapi demam belum sepenuhnya dipahami. 6ompres dingin adalah terapi pilihan untuk hipertermia yang ditandai oleh temperatur inti tubuh melampaui set poin termoregulasi. 4erbeda dengan demam! shiering! asokonstriksi kulit dan respon yang berhubungan dengan perilaku meningkatkan temperatur inti untuk menjangkau peningkatan set poin
suhu
termoregulasi. asodilatasi!
yang
diakibatkan
#elama berkeringat
oleh
kerja pirogen
hipertermia! penurunan dan
respon
perilaku
di
pusat
produksi panas! bekerja
untuk
menurunkan temperatur tubuh. ?adi! pemakaian kompres dingin pada terapi hipertermia tidak bertentangan dengan proses yang ditimbulkan oleh pemakaian terapi yang lain. 6ompres
dingin
menurunkan
temperatur kulit lebih "epat dari pada temperatur inti tubuh! sehingga merangsang asokonstriksi dan shiering. Shivering mengakibatkan gangguan metabolisme karena meningkatkan konsumsi oksigen dan olume respirasi! meningkatkan persentase karbon dioksida dalam udara ekspirasi
dan meningkatkan
aktifitas sistem saraf
simpatis. @leh
karena itu! kompres dingin kurang efektif dalam tatalaksana demam karena selain kurang nyaman juga merangsang produksi panas dan
13
menghalangi pengeluaran panas tubuh. #elain kompres dingin! dikenal pemakaian
kompres
hangat
dalam tatalaksana
demam.
hangat adalah melapisi permukaan kulit dengan handuk
6ompres
yang
telah
dibasahi air hangat dengan temperatur maksimal *. Cokasi kulit tempat mengompres biasanya di wajah! leher! dan tangan. 6ompres hangat pada kulit dapat menghambat shiering dan dampak metabolik yang ditimbulkannya. #elain itu! kompres hangat juga menginduksi asodilatasi perifer! sehingga meningkatkan pengeluaran panas tubuh. 8enelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi demam kombinasi antara antipiretik dan kompres hangat lebih efektif dibandingkan antipiretik saja! selain itu juga mengurangi rasa tidak nyaman akibat gejala demam yang dirasakan.
8emakaian
antipiretik
dan
kompres
hangat memiliki proses yang tidak berlawanan dalam menurunkan temperatur tubuh. @leh karena itu! pemakaian kombinasi keduanya dianjurkan pada tatalaksana demam.
1.11. Demam Andi Karena Deidrasi
9ubuh harus mendapat "ukup air untuk menjalankan fungsinya dengan tepat untuk menyaring ra"unra"un keluarmelalui ginjal! dan untuk memelihara jumlah mineral (elektrolit) se"ara normal. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan "airan lebih "epatdaripada ketika akan digantikan. #eseorang harus meminum "airan dengan "ukup untuk menggantikan "airan yang keluar dari tubuhnya (>lseier! 200/). Dehidrasi dihasilkan dari kehilangan air dan elektrolit penting dalam tubuh termasuk kalium! natrium! klorida dan banyak mineral lainnya. @rganorgan esensial yang sangat berperan seperti otak! ginjal! jantung dan sistem saraf tidak dapat berfungsi tanpa air atau mineral yang "ukup. Menurut >lete 1550 8enyebab dehidrasi didasarkan pada * dasar! yaitu a. 4erkeringat - demam! latihan (gerakan)! pembuangan panas berlebihan b. Muntah - ulser! kera"unan makanan! flu ". Diare - flu! kera"unan makanan! gastroenteritis
14
d. 8emasukan kalori yang tidak "ukup! dapat terjadi karena tidak mengkonsumsi mineral dan air yang "ukup Ada beberapa hal untuk menghindari gejala dehidrasi a. Minum "airan yang "ukup! mengkonsumsi = gelas air sehari. b. Membatasi atau menghindari minuman berkafein dan beralkohol karena kandungan keduanya meningkatkan dehidrasi. ". Menghindari minuman berkarbonat yang dapat membengkak dan memberi sensasi penuh pada tubuh karena membatasi pemasukan "airan. d. Menggunakan penangkal "ahaya matahari! menjaga diri tetap dingin dan men"ari perlindungan+naungan dimanapun berada (>lete! 1550). Ja! ada kemungkinan bahwa Andi demam karena dehidrasi. 6arena berdasarkan yang kamu ba"a pada buku referensi panas dalam tubuh dikeluarkan dengan "ara berkeringat. #ehingga apabila pembuangan panas dilakukan se"ara besarbesaran dengan menggunakan keringat maka tubuh akan kehilangan banyak kandungan air. 6arena komposisi dari keringat mayoritas oleh air. 1.12. Pen*e-a- Demam Andi pingsan karena Ani pingsan karena andi mengalami gangguan
terkait panas yaitu Heat exhaustion. Heat exhaustion adalah keadaan kolaps! biasanya bermanifestasi sebagai pingsan! akibat berkurangnya tekanan darah karena
mekanisme pengeluaran
panas
yang
sangat
berlebihan. 4erkeringat berlebihan mengurangi "urah jantung dengan mengurangi
olume plasma! dan asodilatasi
kulit yang men"olok
menyebabkan turunnya resistensi perifer total. 6arena tekanan darah ditentukan oleh "urah jantung kali resistensi perifer total maka terjadi penurunan tekanan darah! penurunan jumlah darah yang disalurkan ke otak! dan pingsan. 6arena itu! heaf eKhaustion lebih merupakan konsekuensi
dari
aktiitas
berlebihan
mekanismemekanisme
pengeluaran panas dibandingkan gangguan pada mekanismemekanisme tersebut. 6arena mekanisme pengeluaran panas telah sangat aktif maka pada
heat eKhaustion
suhu tubuh
hanya sedikit meningkat. Dengan
15
memaksa aktiitas berhenti ketika mekanisme pengeluaran panas tidak lagi mampu menghadapi penambahan panas yang ditimbulkan oleh olahraga atau lingkungan yang panas! heat eKhaustion berfungsi sebagai katup pengaman yang men"egah heatstroke yang memiliki konsekuensi lebih serius. 1.13. %enis & %enis Pingsan
?enisjenis pingsan menurut European Society of Cardiology (2005) menyatakan bahwa terdapat jenis sinkop yaitu Sin$op re#+e$ ! yang terdiri dari -
a. Sinkop vasovagal (neurogenic syncope) #inkop asoagal adalah sinkop jenis ini dapat dipi"u perubahan emosional dan pada orang yang berdiri dalam jangka waktu yang lama! terutama dalam suasana yang panas! ramai serta tubuhnya mengalami dehidrasi. b. Sinkop situasional #inkop situasional adalah sinkop yang dapat terjadi pada kondisikondisi tertentu seperti berikut a. Mikturisi atau berkemih 9erjadi selama berkemih! biasanya pasien bangun dari tempat tidur di malam hari untuk berkemih. #elama urinasi! mekanoreseptor pada dinding kandung kemih terstimulasi untuk menghasilkan refleks bradikardia dan asodilatasi. Apalagi jika pasien berdiri! maka kondisi akan semakin berat akibat adanya komponen ortostatik yang menyebabkan hipotensi sehingga pada akhirnya kesadaran akan hilang. b. 4atuk (tussive syncope) #aat batuk hebat! terjadi peningkatan tekanan intratoraks yang memperkuat respon hipotensif. :espon ini terjadi akibat gangguan aliran balik ena dan berkurangnya "urah jantung. 4atuk yang sangat hebat dapat menginduksi respon gag! menyebabkan refleks bradikardia dan asodilatasi. ". Deglutinasi+menelan
16
9erjadi akibat stimulasi mekanoreseptor esofagus selama menelan! terutama saat menelan bolus padat berukuran besar. 4iasanya terjadi pada pasien dengan riwayat striktur esofagus atau spasme. d. Defekasi Medulla oblongata. ;mpuls afferen ini mengaktikan saraf simpatik efferen ke jantung dan pembuluh darah. al ini menyebabkan sinus arrest atau atrioentri"ular blo"k! asodilatasi. 8emijatan salah satu atau kedua sinus karotikus! khususnya pada orang usia lanjut! menyebabkan (1) perlambatan jantung yang bersifat refleks (sinus bradikardia! sinus arrest! atau bahkan blok atrioentrikel)! yang disebut respons tipe agalL dan (2) penurunan tekanan arterial tanpa perlambatan jantung yang disebut respons tipe depressor. 6edua tipe respons sinus karotikus tersebut dapat terjadi bersamasama.
S*n5ope ipotensi ortostati$
Merupakan penyebab umum syncope pada usia lanjut. ipotensi terjadi saat sistem kardioaskular tidak mampu mengompensasi perubahan aliran darah akibat perubahan postur dari berbaring+duduk menjadi berdiri. al ini akan menyebabkan penurunan tekanan darah dan hipoperfusi otak! pada akhirnya menyebabkan hilangnya kesadaran. 4anyak faktor yang dapat menyebabkan syncope ortostatik! diantaranya efek penggunaan diuretik! obat antihipertensi! dan sedatif berlebihan. 8enyebab lainnya adalah tirah baring terlalu lama! dehidrasi! anemia berat! penyakit sumsum tulang belakang! neuropati otonom! dan penyakit neurodegeneratif.
Sin$op $ardio6as$u+ar
#inkop kardiaaskular adalah penurunan "urah jantung se"ara tibatiba! menyebabkan berkurangnya perfusi otak dan hilangnya kesadaran. 'ejala berupa palpitasi! nyeri dada! posisi non ortostatik saat terjadi sinkop atau eksersional (terjadi bisanya pada pasien dengan penyakit katup jantung).
17
8ada sinkop jenis ini dapat terjadi aritmia singkat yang jika tidak "epat ditangani
dapat
menyebabkan
kematian.
8enyebab
lainnya
adalah
kardiomiopati berat! myKoma atrium kiri! tamponade jantung! hipertensi pulmuner dan embolus paru. 9erjadi pada kondisi gangguan kolon dengan adanya episode dari defekasi yang nyeri. #inkop defekasi juga dapat terjadi bersamaan dengan obstruksi ena "aa inferior. #aat mengejan! terjadi peningkatan tekanan intraabdomen yang menyebabkan obstruksi ena setinggi diafragma. 'losofaringeal euralgia glosofaringeal dapat menginduksi respon sinkop refleks. al ini terjadi melalui rangsangan nyeri yang tibatiba! berat dan tajam yang berjalan sepanjang nerus glosofaring pada faring posterior! leher! atau telinga luar dan menghasilkan refleks bradikardi! asodilatasi! hipotensi dan akhirnya syncope. Sinkop sinus karotis yang dapat terjadi saat ber"ukur atau memakai kerah yang ketat. al ini umum terjadi pada pria dengan usia lebih dari 30 tahun. Aktiasi dari baroreseptor sinus karotis meningkatan impuls yang dibawa ke badan.
1.14. "e$anisme Ter7adin*a Pingsan
Mekanisme terjadinya pingsan menurut #ukha $ %imetbaum (200&) lebih dari =0 terjadinya pingsan+sinkop merupakan jenis sinkop asoagal. Menurut 'uyton dan all (201*) mekanisme sinkop asoagal diawali dengan timbulnya reaksi asodilasi. 8ada keadaan ini! sistem asodilator otot teraktiasi! dan pada saat yang bersamaan pusat penghambat jantung agal menghantarkan sinyal kuat ke jantung untuk memperlambat frekuensi denyut jantung (brady"ardia) se"ara bermakna. 9ekanan arteri menurun dengan "epat! yang menurunkan aliran darah ke otak dan menyebabkan orang tersebut kehilangan kesadaran.
8ingsan
emosional diawali dengan gangguan berpikir pada korteks serebri! kemudian jalur ini kemungkinan berlanjut ke pusat asodilator di hipotalamus anterior! lalu ke pusat agal di medula! menuju jantung
18
melalui nerus agus! dan juga melalui tulang belakang ke saraf asodilator simpatis otot. 'ejala pre sinkop berupa nausea! pandangan kabur! diaphoresis! kelemahan tergeneralisasi! dan merasa akan hilang kesadarannya. 8asien kemudian kehilangan kesadaran dan akhirnya jatuh.
BAB I8 SIST"ATIS "ASALAH
19
20
21
BAB 8 SASARA! P"BLA%ARA!
(.1. (.2.
Mahasiswa dapat memahami "ara mengetahui demam. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami mekanisme pengaturan
demam. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami mekanisme terjadinya (.3. demam. (.4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami apa saja etiologi demam. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami mekanisme kompres dalam (.(. penanganan demam.
22
BAB 8I BRBA9I I!F)R"ASI ,.1. 'ara mengetaui demam a: "engetaui demam
Menurut 6aneshiro $ %iee (2010) sedikitnya ada lokasi pada tubuh yang dapat diukur suhunya untuk mengetahui demam! dimana lokasi ini tidak terpengaruh suhu luar sehingga memberikan hasil yang lebih akurat! yaitu di sela ketiak (aKillary)! mulut (oral)! dan dubur+anus (re"tal). 9ubuh dikatakan demam apabila suhu pengukuran sela ketiak N /!2< atau mulut N /!3 < atau dubur N =!0 <. @O'rady et al . (200=) dan Ati7 (2005) menyatakan bahwa pengukuran suhu mulut aman dan dapat dilakukan pada anak usia N 3 tahun! pengukuran ini lebih akurat dibandingkan suhu ketiak. 8engukuran suhu ketiak mudah dilakukan! namun hanya menggambrkan suhu perifer tubuh yang sangat dipengaruhi oleh asokontruksi pembuluh darah dan keringat! sehingga kurang akurat. Adapun pengukuran melalui dubur "ukup akurat karena lebih mendekati suhu tubuh yang sebenarnya
dan
paling
sedikit
terpengaruh
suhu
lingkungan!
namun
pemeriksaannya tidak nyaman bagi anak. Demam merupakan salah satu gejala khas yang menandakan adanya infeksi mikroorganisme di dalam tubuh. ?ika dipi"u oleh irus! infeksi itu akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari sedangkan jika dipi"u oleh bakteri maka harus diberi antibiotik. 8emeriksaan laboratorium penting dilakukan untuk menentukan penyebab infeksi irus atau bakteri dan lainnya! pemeriksaan harus men"akup hitung darah lengkap. 8ertanda yang sering digunakan adalah hitung leukosit! akan tetapi peningkatan polimorfonuklear lebih akurat menentukan penyebab infeksi ('elfand et al .! 201*). #elain dari tes darah! jenis demam juga bisa membedakan antara infeksi irus dengan infeksi bakteri. 8erbedaan jenis demam ini "ukup "epat untuk dipakai dalam pengambilan keputusan saat memberi obat pada pasien. Demam pada anak 5053 persen disebabkan oleh irus! hanya 310 persen disebabkan oleh
23
bakteri. Demam dengan suhu tinggi ( ˃5<) dan durasi yang lama ( ˃ hari) lebih banyak disebabkan oleh infeksi bakteri dibanding infeksi irus. Cokasi demam juga membedakan jenis infeksinya. Demam yang terlokalisasi di satu organ biasanya disebabkan oleh bakteri! sedangkan jika melibatkan banyak organ (biasanya berhubungan dengan saluran napas) lebih sering dipi"u oleh irus sehingga tidak perlu diberi antibiotik. 8erbedaan demam karena irus dan bakteri juga bisa dilihat dari perilaku anak saat demam. ?ika anak masih bisa bermain dan berinteraksi dengan baik maka bisa di"urigai infeksinya dipi"u oleh irus sedangkan jika anak tampak sakit berat! menangis lemah dan tidak tertarik pada lingkungan sekitar maka bisa di"urigai pemi"unya adalah bakteri. 8emeriksaan fisik pada anak demam se"ara kasar dibagi atas status generalis dan ealuasi se"ara detil yang memfokuskan pada sumber infeksi. 8emeriksaan status generalis tidak dapat diabaikan karena menentukan apakah pasien
tergolong
toksis
atau
tidak
toksis.
8enampakan
yang
toksis
mengindikasikan infeksi serius. M"arthy membuat !ale "#servation Scale untuk penilaian anak toksis. #kala penilaian ini terdiri dari enam kriteria berupa ealuasi "ara menangis! reaksi terhadap orang tua! ariasi keadaan! respon sosial! warna kulit dan status hidrasi. Masingmasing item diberi nilai 1 (normal)! (moderat)! 3 (berat) (M"arthy! 155/L Cau et al .! 2002).
9abel 1. 9he Jale @bseration #"ale Pengamatan
!orma+
6ualitas tangisan
;1: 6uat
#timulasi orang tua
senang 9angisan
terisak 9angisan
segera
timbul
Eariasi keadaan
9angguan Ringan ;3: atau Merengek
9angguan Berat
atau hilang
;(: Cemah
atau
melengking 9erus menangis atau
berhenti+tidak
tangisan bertambah
menangis
keras
4ila tetap
bangun Mata menutup
segera 9erus tertidur atau 9idak terstimulasi
24
terbangun atau lalu
terbangun
bila tidur
atau
dan
terbangun dengan
distimulasi
stimulasi
anak
lama
yang
segera bangun Parna kulit
Merah muda
>kstremitas pu"at
8u"at
idrasi
6ulit!
Membran mukusa
9urgor kulit buruk
normal!
mata
kering
membran :espons terhadap
mukosa basah #enyum atau #egera tersenyum
9idak tersenyum!
kontak sosial
alert
atau segera alert
tampak
(Q 2 bln)
(Q 2 bln)
bodoh!
"emas!
kurang berekspresi #umber - Cau et al . ( 2002)
asil studi prospektif penggunaan skala tersebut diatas! pada anak usia Q 2 tahun sebanyak 12 anak yang mengalami demam! anak yang mempunyai nilai lebih dari 1& ternyata menderita penyakit yang serius. 8emeriksaan penunjang dilakukan pada anak yang mengalami demam bila se"ara klinis faktor risiko tampak serta penyebab demam tidak diketahui se"ara spesifik. 8emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu- (1) 8emeriksaan awal! meliputi pemeriksaan darah rutin! urin dan feses rutin! morfologi darah tepi! hitung jenis leukositL (2) 8emeriksaan atas indikasi! meliputi kultur darah! urin atau feses! pengambilan "airan serebro spinal! toraks foto (8eter et al .! 155/).
-: Penata+a$sanaan demam
8ada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan. 8ada tingkat tertentu demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh antara lain daya fagositosis meningkat dan iabilitas kuman menurun! tetapi dapat juga
25
merugikan karena anak menjadi gelisah! nafsu makan dan minum berkurang! tidak dapat tidur dan menimbulkan kejang demam asil penelitian ternyata =0 orangtua mempunyai fobia demam. @rang tua mengira bahwa bila tidak diobati! demam anaknya akan semakin tinggi. 6eper"ayaan tersebut tidak terbukti berdasarkan fakta. 6arena konsep yang salah ini banyak orang tua mengobati demam ringan yang sebetulnya tidak perlu diobati.1 Demam Q 5< pada anak yang sebelumnya sehat pada umumnya tidak memerlukan pengobatan. 4ila suhu naik R 5<! anak "enderung tidak nyaman dan pemberian obatobatan penurun panas sering membuat anak merasa lebih baik. 8ada dasarnya menurunkan demam pada anak dapat dilakukan se"ara fisik dan melalui obatobatan maupun kombinasi keduanya
(Dalal $ %hukosky!
200&) 1. #e"ara fisik yaitu
2.
Anak demam ditempatkan dalam ruangan bersuhu normal 8akaian anak diusahakan tidak tebal Memberikan minuman yang banyak karena kebutuhan air meningkat Memberikan kompres. @batobatan 8emberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan
demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko! yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis! kelainan metabolik! penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam. @batobat anti inflamasi! analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang berma"amma"am dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. 9ujuannya menurunkan set point hipotalamus melalui pen"egahan pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enim cyclooxygenase (Ei"tor $ Ein"i $ Coejoy!155*). Asetaminofen merupakan deriat paraaminofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik antara 1013 mg+kg44+kali tiap * jam maksimal 3 kali sehari. Dosis maksimal 50 mg+kb44+hari. 8ada umumnya dosis ini dapat ditoleransi dengan
26
baik. Dosis besar jangka lama dapat menyebabkan intoksikasi dan kerusakkan hepar. 8emberiannya dapat se"ara per oral maupun rektal (Mortensen! 2002). 9urunan asam propionat seperti ibuprofen juga bekerja menekan pembentukanprostaglandin.
@bat
ini
bersifat
antipiretik!
analgetik
dan
antiinflamasi. >fek samping yang timbul berupa mual! perut kembung dan perdarahan! tetapi lebih jarang dibandingkan aspirin. >fek samping hematologis yang berat meliputi agranulositosis dan anemia aplastik. >fek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut (terutama bila dikombinasikan dengan asetaminopen). Dosis terapeutik yaitu 310 mg+kg44+kali tiap & sampai = jam. Metamiole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin. Mempunyai efek antipiretik! analgetik dan antiinflamasi. >fek samping pemberiannya berupa agranulositosis! anemia aplastik dan perdarahan saluran "erna. Dosis terapeutik 10 mg+kg44+kali tiap &= jam dan tidak dianjurkan untuk anak kurang dari & bulan. 8emberiannya se"ara per oral! intramuskular atau intraena. Asam mefenamat suatu obat golongan fenamat. 6hasiat analgetiknya lebih kuat dibandingkan sebagai antipiretik. >fek sampingnya berupa dispepsia dan anemia hemolitik. Dosis pemberiannya 20 mg+kg44+hari dibagi dosis. 8emberiannya se"ara per oral dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari & bulan.
8emeriksaan ,isis-
8emeriksaan 1.Mengetahui kronologi sitokin dari demam dan gejala+keluhan sirkulasi yang mendahului 6adar reaktif 2.Mengamati keadaan protein pasien apakah kehilangan kesadaran! mengalami Caju endap darah kejang! atau mengalami radang .Dilakukan suhu melalui
pengukuran
oral+rektal. Dikatakan demam jika suhu pada pengukuran oral R /!= dan pada pengukuran rektal R /!2
Pende$atan diagnosis
8emeriksaan Cab1.4 count)
(co$plete
#lood
2..Menge"ek jumlah leukosit jika jumlahnya lebih dari 10.000 maka dipastikan terdapat proses infeksi. .?ika demam maka )b akan meningkat
27
,.2. "e$anisme pengaturan demam Demam merupakan respon normal tubuh terhadap adanya infeksi! paparan
panas yang berlebihan (overhating )! dehidrasi atau kekurangan "airan! alergi maupun dikarenakan gangguan sistem imun (8urwanti $ Ambarwati! 200=). #uhu tubuh diatur oleh sebuah mesin khusus pengatur suhu yang terletak di otak tepatnya di bagian hipotalamus yaitu dibagian preoptik anterior. ipotalamus dapat dikatakan sebagai mesin pengatur suhu (termostat tubuh) karena disana terdapat reseptor yang sangat peka terhadap suhu yang lebih dikenal dengan nama termoreseptor. Dengan adanya termorespetor ini! suhu tubuh dapat senantiasa berada dalam batas normal yakni sesuai dengan suhu inti tubuh. Menurut #herwood (201*) sebagai respon terhadap masuknya mikroba! selsel fagositik tertentu (makrofag) mengeluarkan suatu bahan kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen yang bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan patokan termostat! sehingga hipotalamus sekarang
mempertahankan
suhu
di
tingkat
yang
baru
dan
tidak
mempertahankannya di suhu normal tubuh. #ebagai "ontoh! pirogen endogen meningkatkan titik patokan menjadi 102<, (=!5<)! maka hipotalamus mendeteksi bahwa suhu normal prademam terlalu dingin sehingga bagian otak memi"u mekanisme respon dingin untuk meningkatkan suhu menjadi 102<,. #e"ara spesifik! hipotalamus memi"u menggigil agara produksi panas segera meningkat! dan mendorong asokonstriksi kulit untuk mengurangi pengeluaran panas. 6edua tindakan ini mendorong suhu naik! sehingga terjadilah demam. #etelah suhu baru ter"apai! maka suhu tubuh diatur sebagai normal dalam respon terhadap panas dan dingin dalam patokan yang lebih tinggi. 6arena itu! terjadinya demam sebagai respon terhadap infeksi adalah tujuan yang disengaja dan bukan disebabkan oleh kerusakan mekanisme termoregulasi.
,.3. "e$anisme ter7adin*a demam
#ebagian besar demam pada manusia terjadi karena faktorfaktor infeksi! seperti bakteri! parasit! ataupun irus. amun! sebenarnya demam juga dapat terjadi karena faktorfaktor non infeksi! seperti penyakitpenyakit autoimun
28
(arthritis! askulitis)! dan pemakaian obatobatan (antibiotik)! serta suhu lingkungan yang ekstrem. a: "e$anisme demam $arena in#e$si
Demam atau febris merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh! dimana suhu tersebut melebihin dari suhu tubuh normal. 8roses perubahan suhu yang terjadi saaat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh at toksin yang masuk kedalam tubuh. Smumnya! keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh. 8roses peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yang mengan"am keadaan fisiologis tubuh. 8roses peradangan diawali dengan masuknya at toksin (mikroorganisme) kedalam tubuh kita. Mikroorganisme yang masuk kedalam tubuh umumnya memiliki suatu at toksin tertentu yang sebagai pirogen eksogen. Mikroorganisme tersebut dapat berupa irus! bakteri! parasit! maupun jamur. Dengan masuknya mikroorganisme tersebut! tubuh akan berusaha melawan dan men"egahnya dengan memerintahkan pertahanan tubuh antara lain berupa leukosit! makrofag jaringan! dan limfosit pembunuh bergranula besar untuk memakannya (fagositosis). Dengan adanya proses fagosit ini! pertahanan tubuh akan mengeluarkan senjatasenjata berupa at kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen (khususnya ;C1+interleukin1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. 8irogen endogen yang keluar selanjutnya akan merangsang selsel epitel hipotalamus untuk mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat yang di keluarkan oleh hipotalamus akan mema"u pengeluaran prostaglandin >2 (8'>2). 8engeluaran prostaglandin akan mempengaruhi kerja dari
thermostat hipotalamus.
#ebagai
kompensasinya!
hipotalamus
akan
meningkatkan titik patokan suhu tubuh (diatas suhu normal). Adanya peningkatan titik patokan ini dikarenakan thermostat tubuh (hipotalamus) merasa bahwa suhu tubuh
sekarang
di
bawah
batas
normal.
Akibatnya
terjadilah
respon
dingin+menggigil. Adanya proses menggigil (pergerakan otot rangka) ini ditujukan untuk menghasilkan panas tubuh yang lebih . Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami gangguan oleh
29
mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris ('uyton $ all! 201*L #herwood! 201*L 'elfand et al .! 201*).
-: "e$anisme demam $arena non
pengeluaran prostaglandin! tetapi terjadi melalui sinyal aferen nerus yang dimediasi oleh produk lokal ma"rophage inflamntory protein1 (M;81)! suatu kemokin yang bekerja se"ara langsung terhadap hipotalamus anterior! yang mempengaruhi hipotalamus untuk meningkatkan titik patokan suhu tubuh (Ati7! 2005).
5: "e$anisme demam non
8aparan suhu lingkungan yang tinggi dapat menyebabkan hipertermia yaitu peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal tanpa kenaikan set point (titik patokan) hipotalamus (Dalal $ %hukosky! 200&L 'elfand et al .! 201*). 8aparan suhu lingkungan yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi! dimana dehidrasi menyebabkan suhu tubuh meningkat karena olume "airan tubuh yang turun mengakibatkan tubuh tidak mampu mengendalikan suhu tubuh tetap normal. 4egitupun paparan suhu tinggi lingkungan terhadap tubuh menimbulkan peralihan kalor+energi panas dari lingkungan ke tubuh! sehingga terjadi ketidakseimbangan antara penambahan panas dan pengeluaran panas! yaitu penambahan panas melebihi pengeluaran panas (#herwood! 201*). Cebih lanjut #herwood (201*) menjelaskan bahwa penyebab tersering hipertermia adalah olahraga yang berkepanjangan. #ebagai konsekuensi fisik penambahan panas yang luar biasa yang dihasilkan oleh otototot! suhu tubuh pada tahap awal olahraga akan meningkat karena penambahan panas melebihi pengeluaran panas.
8eningkatan suhu inti se"ara reflek memi"u mekanisme
mekanisme pengeluaran panas (asodilatasi kulit dan berkeringat)! yang menghilangkan perbedaan antara produksi dan pengeluaran panas. #egera setelah mekanisme pengeluaran panas diaktifkan sehingga menyamai produksi panas! maka suhu inti menjadi stabil ditingkat yang lebih tinggi daripada titik patokan.
30
,.4. tio+ogi demam
8otter $ 8erry (2003)! #herwood (201*)! dan 'uyton $ all (201*) menyataakan bahwa demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non infeksi. Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri! irus! jamur! ataupun parasit. ;nfeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anakanak antara lain pneumonia! bronkitis! osteomyelitis! appendisitis! tuber"ulosis! bakteremia! sepsis! bakterial gastroenteritis! meningitis! ensefalitis! selulitis! otitis media! infeksi saluran kemih! dan lainlain. ;nfeksi irus yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain iral pneumonia! influena! demam berdarah dengue! demam "hikungunya! dan irus irus umum seperti 11. ;nfeksi jamur yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain "o""idioides imitis! "ripto"o""osis! dan lainlain. ;nfeksi parasit yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain malaria! toksoplasmosis! dan helmintiasis (?enson $ 4altimore! 200/). Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi! keadaan tumbuh gigi)! penyakit autoimun (arthritis! syste$ic lupuserythe$atosus! askulitis)! keganasan (penyakit hodgkin! limfoma nonhodgkin! leukemia)! dan pemakaian obatobatan (antibiotik! difenilhidantoin! dan antihistamin). #elain itu anakanak juga dapat mengalami demam sebagai akibat efek samping dari pemberian imunisasi selama I110 hari. al lain yang juga berperan sebagai faktor non infeksi penyebab demam adalah gangguan sistem saraf pusat seperti perdarahan otak! status epileptikus! koma! "edera hipotalamus! atau gangguan lainnya ('raneto! 2010)
,.(. "e$anisme $ompres da+am penanganan demam a: Kompres angat
:edjeki (2002) menyatakan bahwa kompres hangat lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh dibandingkan dengan kompres dingin dalam penanganan demam. @leh karena itu! menurut artanto (200) kompres dingin mulai ditinggalkan karena beresiko mengakibatkan konersi suhu yang ekstrim atau malah bisa mengakibatkan peningkatan suhu tubuh karena ketika kompres dingin
31
ditempelkan di kulit tubuh akan mengira suhu lingkungan dingin lalu hipotalamus malah meningkatkan suhu tubuh yang sudah panas+demam untuk mengimbangi suhu dingin tersebut. 6ompres hangat menyebabkan suhu tubuh tubuh di luaran akan menjadi hangat! sehingga tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu di luaran "ukup panas! akhirnya hipotalamus akan menurunkan set point termostat supaya tidak meningkatkan suhu tubuh. Dengan suhu di luaran hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar dan mengalami asodilatasi sehingga pori pori kulit akan membuka dan mempermudah pengeluaran panas. Dengan diturunkannya set point termostat tersebut! tubuh menjadi berkeringat dan suhu tubuh akan normal kembali (egner! 200L 8urwanti $ Ambarwati! 200=). artanto (200) menyatakan bahwa kompres dilakukan bukan untuk keadaan darurat bila anak demam. 6ompres dipakai untuk membantu penurunan suhu tubuh disamping pemberian obat penurun panas. ?ika anak panas tinggi! yang pertama dilakukan bukan kompres tapi memberikan obat penurun panas. 4ila suhu tubuh anak tetap tinggi! barulah dibantu dengan kompres. ?ika "ukup dengan obat! tidak perlu dilakukan kompres lagi. asil penelitian :edjeki (200) dan 8urwanti $ Ambarwati (200=) menyarankan agar kompres hangat dapat dijadikan prosedur tetap dilingkungan rumah sakit maupun keluarga dalam penanganan demam yang disebabkan infeksi! noninfeksi maupun hipertermia. -: Kompres dingin
6ompres dingin merupakan salah satu "ara hilangnya panas dari tubuh melalui proses konduksi. 8emberian kompres dingin bertujuan agar suhu badan turun. 8emberian kompres dingin akan menyebabkan panas berpindah mengikuti penurunan gradien termal dari benda yang lebih panas ke yang lebih dingin karena dipindahkan dari molekul ke molekul. #elama proses ini! molekul yang semula lebih panas akan kehilangan sebagian termalnya sewaktu molekul tersebut melambat dan menjadi lebih dingin (Aguspairi! 2011). Adapun menurut Mutta7in (2011) kompres dingin merupakan suatu terapi es+air dingin yang dapat menurunkan prostaglandin! sehingga akan menurunkan set point termostat pada hipotalamus.
32
33
BAB 8II P!=T=P /.1 Kesimpu+an Demam adalah peninggian suhu dari ariasi suhu normal sehari
hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hypothalamus. Demam disebabkan karena faktor infeksi dan non infeksi. ,aktor infeksi meliputi bakteri! irus! jamur! dan parasit sedangkan faktor non infeksi salah satunya adalah pengaruh suhu eksternal lingkungan yang tinggi. ,ase terjadinya demam meliputi fase kedinginan! fase demam dan fase kemerahan. #alah satu gangguan fisiologis demam adalah hipertermi yang meliputi heat "ramps! heat eKhaustion dan heat stroke. eat stroke disebabkan karena suhu lingkungan yang terlalu tinggi dan terganggunya fungsi hipotalamus sebagai pusat regulasi yang dapat menyebabkan kematian. 8enatalaksaan demam meliputi terapi non farmakologis yaitu melalui mekanisme kompres hangat dan mekanisme kompres dingin pada heat stroke serta terapi farmakologis menggunakan antipiretik. /.2.
Saran #ebagai mahasiswa kedokteran sebaiknya kita harus selalu aktif
men"ari pengetahuan se"ara mandiri serta kritis dalam menggali pengetahuan baru yang berhubungan dengan ilmu kedokteran. #etelah kegiatan tutorial ini kita diharapkan memahami mengenai mekanisme terjadinya demam dan etiologinya serta berbagai ma"am penyakit yang ditandai dengan keadaan demam. #elain itu! sebagai "alon doter kita juga harus selalu berusaha untuk selalu menjaga kesehatan diri maupun lingkungan sekitar kita.
DAFTAR P=STAKA
34
A.4ro"kop! Dorothy Joung .1555. %asar&%asar 'iset eperatan! >disi 2! ?akarta! >'! hal 12*12&. Aguspairi .2011. >fektifitas etode *epid Sponge dan o$pres %ingin dala$ enurunkan Suhu *u#uh +nak %e$a$. ?urnal ;lmiah Sniersitas 4atanghari ?ambi Eol.11 o. 9ahun 2011. Diakses pada tanggal 1= Desember 201* Arikunto! # .155=. ,rosedur ,enelitian Suatu ,endekatan ,raktek . ?akarta - 89 :enika ipta.hal 5&11/ 4erman! A.! #nyder! #.?.! 6oier! 4.! $ >rb! '. 2005. -uku +ar ,raktik epera/atan linis 6oier $ >rb. >disi 3. ?akarta - 8enerbit 4uku 6edokteran >'. 4erne! : M .155. ,hysiology! 9hird >dition! #t Couis- Mosby Jear 4ook! p 105."ompany. 15=*L 120 Dalal! #. $ %hukosky! D.#. 200&. ,athophysiology and $anage$ent of fever . 9he ?ournal of #upportie @n"ology *(2)! 513. dalam gout. Dalam- 6atung 4'. ar$akologi dasar dan klinik . ?akarta->'. 1552L */* De"lan! 9. Pash.155/. apita Selekta ,enyakit dan *erapi. ?akarta->' Depkes :; .155*. ,rosedur epera/atan %asar ! ?akarta-88; Dinarello! .A.! and 'elfand! ?.A.! 2003. ever and Hyperther$ia. ;n- 6asper! D.C.! et. al.! ed. Harrison1s ,rinciples of nternal edicine. 1&th ed. #ingapore9he M"'rawill ompany! 10*10=. Dorland! P.A.. 2012. a$us edokteran %orland . >disi 1. ?akarta - 8enerbit 4uku 6edokteran >'.. >uropean #o"iety ardiology .2005. 3uidelines for the diagnosis and $anage$ent of syncope. European Heart 4ournal 0! 2&12&/1.
35
fo"us. ;n- 6liegman! :.M.! Mar"dante! 6.?.! ?enson! .4.! and 4ehrman! :.>.! ed. elson >ssentials of 8ediatri"s. 3th ed. ew Jork- >lseier! *35*&1. 'anong P., .1555. isiologi edokteran. ?akarta- >' !hal 1011 'elfand! .A.! Dinarello! .A.! $ Polff! #.M. 201*. Demam *er$asuk %e$a$ !ang *idak %iketahui ,enye#a#nya. (p. 5/10/). ;n- 6.?. ;sselba"her! >. 4raunwald! ?.D. Pilson! ?.4. Martin! A.#. ,au"i and D.C. 6asper. (ed). Harrison ,rinsip&,rinsip l$u ,enyakit %ala$. ?akarta - 8enerbit 4uku 6edokteran >'. 'raneto! ?.P. 2010. ,ediatric ever . hi"ago - hi"ago ollege of @steopathi" Medi"ine of Midwestern Sniersity. 'raneto! ?.P. 2010. ,ediatric ever . hi"ago - hi"ago ollege of @steopathi" Medi"ine of Midwestern Sniersity 'raneto! ?.P.! 2010. ,ediatric ever . hi"ago ollege of @steopathi" Medi"ine of 'uyton A. .155/. isiologi edokteran! ?akarta->' hal //*//3! 11*11131 'uyton! A.. $ all! ?.>. 201*. -uku +ar isiologi edokteran. >disi 12. #ingapore - >lseier 8te. Ctd. 'uyton! A.. $ all! ?.>. 201*. -uku +ar isiologi edokteran. >disi 12. #ingapore - >lseier 8te. Ctd. 'uyton! . ArthurL all! >. ?ohn.! 200/. -uku +ar isiologi edokteran! >disi 11. ?akarta->' 'uyton! all.! 2012. isiologi edokteran. ?akarta- >'. artanto! #. 200. +nak de$a$ perlu ko$pres. arian 4ali 8ost! $ #eptember 200. egner! 4.: .200. +sisten epera/atan Suatu ,endekatan ,roses epera/atan ! >disi &! ?akarta!>'.hal 212&! &
36
egner!
4.:
.200!. +sisten
epera/atan
Suatu
,endekatan
,roses
epera/atan. >disi &. ?akarta->' ?enson! .4.! $ 4altimore! :.#.! 200/. nfectious %isease5 ever /ithout a focus (p. *35*&1). ;n- 6liegman! :.M.! Mar"dante! 6.?.! ?enson! .4.! and 4ehrman! :.>.! (ed). elson >ssentials of 8ediatri"s. 3th ed. ew Jork - >lseier. ?enson! .4.! $ 4altimore! :.#.! 200/. nfectious %isease5 ever /ithout a focus (p. *35*&1). ;n- 6liegman! :.M.! Mar"dante! 6.?.! ?enson! .4.! and 4ehrman! :.>.! (ed). elson >ssentials of 8ediatri"s. 3th ed. ew Jork - >lseier. 6aneshiro! .6.! and %iee! D. 2010. ever . Sniersity of Pashington. Aailable from-http-++www.nlm.nih.go+medlineplus+en"y+arti"le+0005=0.htm. TSpdated 25 ?anuary 2010U Cau A#! Sba A! Cehman D. ;nfe"tious Diseases. Dalam- :udolph AM! 6amei :6! M"arthy 8C. ,eer in infants and "hildren. Dalam- Ma"kowiak! penyunting. ,eer- basi" me"hanism and management. >disi ke2. 8hiladelphia- Cippin"ott:aen 8ublihers. 155/L Midwestern
Sniersity.
Aailable
http-++emedi"ine.meds"ape."om+arti"le+=0135=oeriew.
TSpdated
from20
May
2010U. Mutta7in! A. 2011. -uku +ar epera/atan %engan 3angguan Siste$ ,ersarafan. ?akarta - #alemba Medika. Mutta7in! A. 2011. -uku +ar epera/atan %engan 3angguan Siste$ ,ersarafan. ?akarta - #alemba Medika. elwan! :..! 2005. %e$a$5 *ipe dan ,endekatan. Dalam- #udoyo! A.P.!
37
owak ?.9 1555. Essentials of ,athophysiology - onsepts and Appli"ations for ealth are 8rofessionals! #e"ond >dition! the M"'rawill ompanies.page *= 31 ursalam
.2002. anae$en
epera/atan
5
+plikasi
%ala$
,raktek
epera/atan ,rofesional. ?akarta - #alemba Medi"a.hal 5& ursalam .200. onsep 6 ,enerapan etodologi ,enelitian l$u epera/atan (,edo$an Skripsi *esis dan nstru$en ,enelitian epera/atan). ?akarta #alemba Medi"a hal @O'rady! .8.! 4arie! 8.#.! 4artlet!k! 9.! aroll! 6.! 6alil! A..! Cinden! 8.! Maki! D.'.! ierman! D.! 8as"ulle! P.! $ Masur! . 200=. 3uidlines for evaluation of ne/ fever in critically ill adult patient . rit. are Med. &(*)! 101*5. @erby 6?! penyunting. :udolphOs fundamental of pediatri"s. >disi ke2. ew 8atton..D .15=5. *ext#ook of ,hysiology. 8hiladelhia. #aunders ompany. page 8aul A! Cusel. Analgesi"! antipyreti" and antiinflammatory agents and drugs employed in 8eraturan 8emerintah :; o. 2 (155&). 8eraturan 8emerintah :epublik ;ndonesia omor 2 9ahun 155& 9entang 9enaga 6esehatan.. ?akarta - #ekretariat egara :;. 8ermenkes
o.
2&2
2&2+Menkes+8er+E;;+15/5
(15/5). 9entang
8eraturan
Menteri
#tandarisasi
6esehatan
6etenagaan
:umah
omor #akit
8emerintah. ?akarta - Departemen 6esehatan :;. 8eters M?! Dobson #! oelli E! 4alfour ?! Ma"nab A. #epsis and feer. DalamMa"nab 8hiladelphia-hur"hill liingstone. 1555L 112/. 8otter! 8.A.! $ 8erry! '.A. 2005. -uku +ar unda$ental epera/atan5 onsep ,roses dan ,raktik. ?akarta - 8enerbit 4uku 6edokteran >'.
38
8otter! 8.A.! $ 8erry! '.A. 2005. -uku +ar unda$ental epera/atan5 onsep ,roses dan ,raktik . ?akarta - 8enerbit 4uku 6edokteran >'. 8udjiraharjo.P.:.dr.M8 .155. etodologi ,endidikan dan Statistik *erapan. #urabaya. Airlangga Sniersitas 8ress. hal 8urwanti! A.! $ Ambarwati! P.. 200=. ,engaruh ko$pres hangat terhadap peru#ahan suhu tu#uh pada pasien anak hiperter$ia di ruang ra/at inap 'S7% %r. oe/ardi Surakarta. 4erita ;lmu 6eperawatan 1(2)! =1=&. 8ut! 8abst : 1553. So#otta ( +tlas +nato$i anusia) ! >disi 20! ?akarta - >'! hal & :akhman! A.! umardewayanti! :.! $ 8ramono! D. 2005. aktor&faktor resiko yang #erpengaruh terhadap keadian de$a$ tifoid pada orang de/asa. -erita edokteran asyarakat 23(*)! 1&/1/2. :edjeki! 9.. 2002. ,er#andingan ,engaruh o$pres Haangat dan o$pres %ingin untuk enurunkan Suhu +nak %e$a$ dengan nfeksi di 'S7 *idar agelang. #kripsi ,akultas 6edokteran S'M. ?ogyakarta - Sniersitas 'ajah Mada. :oose! A. 200=. ubungan Sosiode$ografi dan 8ingkungan dengan eadian ,enyakit %e$a$ -erdarah %engue (%-%) %i eca$atan -ukit 'aya ota ,ekan#aru *ahun 200. #kripsi ,akultas 6esehatan Masyarakat S#S. Medan Sniersitas #umatera Stara. :oper! .15=&. ,rinsip&prinsip epera/atan. Jogyakarta. Jayasan >ssentia Medi"a dan Andi. hal #herwood! C. 201*. isiologi anusia! Dari #el ke #istem. >disi &. ?akarta 8enerbit 4uku 6edokteran >'. #hukla! '.?.! $ %imetbaum! 8.?. 200&. Syncope. Circulation 11! /13/1/. #udoyo et al. 200/. -uku +ar l$u ,enyakit %ala$.?akarta - 4alai 8enerbit ,6S; 9amsuri! A.200/.*anda&*anda :ital Suhu *u#uh . ?akarta->'
39