BAB I KLARIFIKASI ISTILAH 1.1. .1. Allo Alloan ana amnes mnesa a Alloana Alloanamne mnesa sa adalah adalah bagian bagian dari anamnesa anamnesa (sejarah (sejarah kasus kasus pasien pasien
secara secara medik medik atau psikiat psikiatrik) rik) yang yang berarti berarti anamnesi anamnesiss yang yang dilakuka dilakukan n kepada kepada keluarg keluarga, a, saudara, saudara, atau teman teman dekat dekat keluarg keluargaa atau atau pasien pasien agar mendapatkan informasi tentang: 1) Gejal Gejalaa gangg gangguan uan saat saat ini. ini. 2) i!aya i!ayatt gangguan gangguan medic medic atau prikiat prikiatrik rik sebelum sebelumnya. nya. ") i!a i!aya yatt penyaki penyakitt kelua keluarg rga. a. #) $ils $ilsil ilah ah kelua keluarg rga. a. %) i!a i!aya yatt penyaki penyakitt pender penderit ita. a. eferensi: &amus &edokteran 'orlan disi 2 1.2.
Batuk kspulsi udara yang tiba*tiba keluar dari paru yang biasanya berisik
demi menjaga jalan udara paru dari benda asing. eferensi: &amus &edokteran 'orlan disi 2 1.3.
Pilek +emperature, aktiitas fisiologik, atau pada radioaktiitas rendah
yang dapat disebabkan oleh faktor infeksi seperti irus, infeksi, bakteri dan non infeksi seperti reaksi alergi. eferensi: &amus &edokteran 'orlan disi 2 1.4 1.4
Diar Diaree -rekuensi pengeluaran feses yang tidak normal. eferensi: &amus &edokteran 'orlan disi 2 $edangk $edangkan an menurut menurut &epera! &epera!atan atan edical edical /edah, /edah, diare diare adalah adalah kondisi kondisi
dimana terjadi frekuensi defekasi defekasi yang tidk biasa (lebih dari " kali sehari) 1.5
1.!.
juga perubahan dalam da lam jumlah dan konsentrasi (feses cair). imisa imisan n /erkenaan atau ditandai dengan epistaksis. eferensi: &amus &edokteran 'orlan disi 2 Compos mentis &ejernihan pikiran atau !aras. eferensi: &amus &edokteran 'orlan disi 2
Compos Mentis
1
0asien dengan status kesadaran penuh dengan memberikan respon yang cukup terhadap stimulus yang diberikan ( &eterampilan 'asar 0raktik &linik &ebidanan d. 2)
1.".
#$i%astrium
'aerah perut bagian tengah dan atas yang terletak antara angulus sterni (&eterampilan 'asar 0raktik &linik &ebidanan d. 2)
1.&.
Test rum$le lee' 0emeriksaan karena timbulnya perdarahan subkutan yang kecil ke area
tempat korniket dibendung dengan tidak terlalu keras selama 1 menit pada lengan atas yang merupaka ciri khas scarlet feer (demam berdarah dan diofesis hemorogik). eferensi: &amus &edokteran 'orlan disi 2 +es umple eed +es yang dilakukan dengan tujuanmendeteksi adanya pendarahan diba!ah kulit (petekie) sebagai tanda demam berdarah (3idayat,212)
1.(.
Ikterik &eadaan dimana terjadi penimbunan pigmen empedu tubuh yang
menyebabkan perubahan !arna jaringan menjadi kuning seperti aorta dan sklera eferensi: &amus &edokteran 'orlan disi 2 4kterik &eadaan dimana jaringan terutama kulit dan sclera mata menjadi kuning akibat deposisi bilirubin ( &eterampilan 'asar 0raktik &linik &ebidanan d. 2) 1.1).
antri
2
$eorang pekerja di rumah sakit yang bekerja diba!ah arahan seorang pera!at ( &amus &edokteran 'orland, disi "1) 1.11.
*+eri
$ensasi nyeri sakit atau rasa tak nyaman yang lebih atau kurang terlokalisasi akibat rangsangan pada ujung*ujung saraf khusus. (&amus &edokteran 'orland, disi "1) 5yeri 0engalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan actual maupun potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan ( International Association for Study of Pain)
3
BAB II ID#*TIFIKASI ASALAH
1. 2. ". #. %.
engapa saat efek obatnya hilang, $yamil kembali demam6 /agaimanakah teknik pemeriksaan rample leed 6 /erapakah tekanan darah normal6 /erapakah denyut nadi normal6 /erapakah frek!ensi pernafasan normal6
BAB III A*ALISIS ASALAH 3.1 Ketika #,ek -atn+a Hilan%/ S+amil Kemali Demam
0emberian antipiretik dapat menurunkan demam secara simtomatik, namun obat ini dapat menimbulkan masking effect, misalnya pada keadaan yang terjadi pada pasien demam berdarah 'engue. 0ada pasien tersebut, penurunan panas oleh antipiretik menimbulkan kesan bah!a penyakit telah sembuh, padahal sebenarnya irus penyebab penyakitnya masih ada. 0enderita demam yang disangka sedang dalam masa penyembuhan karena panasnya sudah turun, ternyata luput dari obserasi dan mengakibatkan penyakitnya berlanjut semakin buruk akibat pemberian obat penurun panas (han et al, 21) 3.2 Pemeriksaan Ram$le Lee' umple leede test adalah salah satu cara yang paling mudah dan cepat
untuk menentukan apakah terkena demam berdarah atau tidak. umple leed adalah pemeriksaan bidang hematologi dengan melakukan pembendungan pada bagian lengan atas selama 1 menit untuk uji diagnostik kerapuhan askuler dan fungsi trombosit. 0rosedur pemeriksaan umple leed tes yaitu : a. 0asang ikatan sfigmomanometer pada lengan atas dan pump sampai tekanan 1 mm3g (jika tekanan sistolik pesakit 7 1 mm3g, pump sampai tekanan ditengah*tengah nilai sistolik dan diastolik). b. /iarkan tekanan itu selama 1 minit (jika test ini dilakukan sebagai lanjutan dari test 489, % minit sudah mencukupi).
4
c. epas ikatan dan tunggu sampai tanda*tanda statis darah hilang kembali. $tatis darah telah berhenti jika !arna kulit pada lengan yang telah diberi tekanan tadi kembali lagi seperti !arna kulit sebelum diikat atau menyerupai !arna kulit pada lengan yang satu lagi (yang tidak diikat). d. ari dan hitung jumlah petechiae yang timbul dalam lingkaran bergaris tengah % cm kira*kira # cm distal dari fossa cubiti. e. +urunkan tekanan dan lepaskan manset. (&emenkes 4, 211)
3.3. Tekanan Dara0 *ormal
+ekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan darah mengali dalam pembuluh darah untuk beredar dalam seluruh tubuh. 'arah berfungsi sebagai pemba!a oksigen serta ;at*;at lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya dapat hidup dan dapat melaksanakan masing*masing tugasnya.+ekanan 'arah $istolik (+'$) menunjukkan tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan maksimum dalam arteri pada suatu saat. +'$ dinyatakan oleh angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. +'$ normal *12 mm3g. +ekanan 'arah 'iastolik (+'') menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan. +'' dinyatakan dengan angka yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. +'' normal <*= mm3g. +ingginya +'$ berhubungan dengan curah jantung, sedangkan +'' berhubungan dengan besarnya resistensi perifer. ('alimartha, dkk .2=)
3.4. Den+ut *a'i *ormal Saat Istira0at Dan Teran%un
&elompok umur /ayi abru lahir 1 minggu*" bulan " bulan* " tahun 2 tahun* 1 tahun 1 tahun* de!asa (ary uscari, 2%)
'enyut>menit 1*1= 1*22 =*1% ?*11 %%*
5
3.5. Rentan% Frekensi Perna,asan *ormal
&elompok umur /aru lhair* < bulan < bulan @ 2 tahun " tahun *1 tahun 1 tahun* 1= tahun (ary uscari, 2%)
-rek!ensi>menit " *% 2*" 2*2= 12*2
6
BAB I L#AR*I* -B#TI#
1. ahasis!a dapat memahami mekanisme demam pada skenario. 2. ahasis!a dapat memahami mengapa demam $yamil dapat naik lagi setelah diberi obat. ". ahasis!a dapat memahami tipe @ tipe demam yang berkaitan dengan skenario. #. ahasis!a dapat mengetahui manfaat dari demam. %. ahasis!a dapat mengetahui komplikasi lain dari demam. <. ahasis!a dapat mengetahui macam @ macam obat penurun demam dan obat pilihan untuk demam. ?. ahasis!a dapat mengetahui kompres yang sesuai dengan demam pada skenario. =. ahasis!a dapat mengetahui efek samping dari obat.
BAB P#BAHASA* L#AR*I* -B#TI# !.1. ekanisme 'emam $a'a kasus S+amil
0roses perubahan suhu (demam) yang terjadi saaat tubuh dalam keadaan sakit, apabila dikaitkan dengan infeksi dikarenakan oleh ;at toksin dari mikroba yang masuk kedalam tubuh. 0ada umumnya keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh akibat infeksi ($her!ood, 21#). adi demam yang disebabkan oleh peradangan merupakan suatu petanda adanya gangguan kesehatan, sehingga keadaan demam tersebut hanyalah suatu keluhan dan bukan suatu diagnosis (Bilson, 21#).
ekanisme demam bila dikaitkan dengan dehidrasi, dimana
saat
dehidrasi terjadi, tubuh tidak hanya kehilangan air tetapi juga kehilangan elektrolit dan glukosa. +ubuh akan langsung merespons dehidrasi a!al (kehilangan sekitar 2C cairan tubuh), yaitu mulanya adalah rasa haus yang teramat sangat, mulut dan lidah kering, air liur pun berkurang, begitupun produksi kencing pun menurun.
7
Apabila hilangnya air meningkat menjadi "*#C dari berat badan, terjadi penurunan performa tubuh. $uhu tubuh menjadi naik menjadi demam, biasanya diikuti meriang. +ubuh menjadi sangat tidak nyaman, nafsu makan hilang, kulit kering dan memerah, serta muncul rasa mual ($umarno, 22).
!.2. Demam S+amil naik la%i 3al tersebut dapat terjadi karena : 1) 9ang diberikan kepada $yamil adalah obat penurun panas berupa obat
analgetik*antipiretik yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin, sehingga setiap minum obat tersebut panas akan turun. Akan tetapi setelah konsentrasi antipiretik turun, maka efek hambatan terhadap pembentukan prostaglandin juga rendah. $ehingga panas badan akan meningkat lagi selang beberapa saat karena pembentukan prostaglandin terus berlangsung selama penyebab terjadinya infeksi belum diatasi. adi demam akan muncul lagi begitu efek obat penurun panasnya hilang (5adesul, 2=). 2) /ila dikaitkan dengan dosis pemberian obat, menurut $mith D 'aidson (2) dosis obat pada anak lebih tepat jika dihitung dengan berpatokan pada berat badan (bukan usia), seperti misalnya 0arasetamol dengan dosis 1 mg>kg>dosis setiap #*< jam. $ehingga bisa saja dosis yang diberikan oleh mantri untuk $yamil terlalu rendah, sehingga efek penurun panasnya cepat hilang, yang mengakibatkan demam akan cepat muncul lagi.
!.3. Ti$e6ti$e 'emam
/eberapa tipe demam yang biasa dijumpai antara lain ( 5el!an, 2?) : 1) Demam septik , pada tipe ini suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. $ering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. /ila
8
demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik. 2) Demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. 0erbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik. ") Demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. /ila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangan demam disebut kuartana. #) Demam kontinyu, pada tipe demam kontinyu ariasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. 0ada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia. %) Demam siklik, pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
!.4. an,aat 'emam
enurut Bilson (21#) peristi!a peradangan yang menyebabkan demam sebenarnya merupakan
fenomema
yang
menguntungkan
dan
merupakan
mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh. Eleh karena itu, uney et al. (211) serta Faao D 9ende (21") menyatakan berdasarkan beberapa penelitian bah!a terjadinya demam memiliki beberapa efek respon tubuh yang menguntungkan : 1)
3$0 (3eat $hock 0rotein) merupakan protein yang di produksi selama keadaan demam, dimana protein ini sangat penting untuk kelangsungan hidup sel selama stres. 3asil penelitian menunjukkan bah!a protein tersebut memiliki efek anti inflamasi dengan menurunkan kadar sitoksin pro
2)
inflamasi. 'emam memicu efek menguntungkan lainnya, yaitu adanya peningkatan aktiitas fagositik dan beteriocidal neutrofik serta meningkatkan efek
")
sitotoksik limfosit. /eberapa mikroba menjadi kurang ganas dan tumbuh lebih lambat pada suhu tubuh yang tinggi dalam keadaan demam. $eperti pada demam sakit
9
enginitis, bakteri meningococcus tumbuh lebih lambat pada saat demam, begitupun pada sakit malaria pertumbuhan parasit Plasmodium falciparuum #)
menjadi terhambat pada saat keadaan demam. Adanya peningkatan kadar *reactie protein yang dapat mendorong fagosit lebih patuh untuk menyerang mikroorganisme, memodulasi radang dan
%)
mendorong perbaikan jaringan. 'emam juga bermanfaat karena dapat menurunkan kadar ;at besi dalam tubuh, padahal mikroba membutuhkan ;at besi untuk hidup dan berkembang, sehingga mekanisme ini dapat melemahkan mikroba penyebab infeksi.
!.5. Kom$likasi 'emam 1) Kejang demam &ejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal lebih dari "=H) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. &ejang demam sering juga disebut kejang demam tonik* klonik, sangat sering dijumpai pada anak*anak usia di ba!ah % tahun. &ejang ini disebabkan oleh adanya suatu
hypertermia yang timbul
mendadak pada infeksi bakteri atau irus. ($ylia D
Bilson, 21#).
+erjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat yang di sebab kan oleh infeksi di luar saluran saraf pusat, misalnya tonsillitis, otitis media akut, bromkitis, fluronkulosis, dan lain @ lain. $erangan kejang biasanya terjadi dalam 2# jam pertama se!aktu demam, berlangsung singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik @ klonik atau akinetik. Imumnya kejang berhenti sendiri, begitu kejang berhenti anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa adanya kelainan saraf ($mith D 'aidson, 2). 2) Dehidrasi enurut $umarno (22) komplikasi demam dalam jangka pendek yang sering terjadi adalah dehidrasi yang ditandai dengan mata cekung dan elastisitas kulit berkurang sehingga apabila punggung tangan dicubit kulitnya akan lambat kembali, anak terlihat lemas dengan bibir kering dan pecah*pecah, ubun*ubun cekung, kencingnya sedikit dan jarang (J< jam). 3) Delirium
10
'elirium adalah kondisi akut yang menyebabkan seseorang menjadi tidak fokus dan bingung. eskipun bisa ada beberapa penyebab delirium, demam merupakan
salah
satu penyebab
tersebut.
'emam dapat
menyebabkan delirium karena suhu tubuh tinggi mengganggu proses metabolisme tubuh. Agar demam menyebabkan delirium, tubuh harus mencapai suhu minimal 1%K- atau lebih. 'alam banyak kasus suhu demam dari L1#K- biasanya tidak menyebabkan delirium ($umarmo, 22). 4) Gangguan kesadaraan Imumnya terdapat gangguan kesadaran berupa penurunan kesadaran ringan. $ering ditemui kesadaran apatis. /ila gejala klinis berat, tak jarang penderita sampai somnolen dan koma atau dengan gejala*gejala psikosis. 0ada penderita demam toksik, munculnya gejala delirium (mengigau) lebih menonjol ($umarno, 22).
!.!. a7am oat $enurun 'emam 'an $ili0an oat 'emam a.
Antipiretik
Antipiretik yang banyak digunakan dan dianjurkan adalah parasetamol, ibuprofen, dan aspirin (asetosal) ('ais D 0hair, 2#M Bilmana D Gan, 2?). Eleh karena itu antipiretik yang akan dibahas lebih lanjut ketiga jenis obat tersebut : 1. Parasetamol (Asetaminoen)
0arasetamol (asetaminofen) merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak tahun 1=". fek anti inflamasi parasetamol hampir tidak ada. Asetaminofen di 4ndonesia lebih dikenal dengan nama parasetamol, dan tersedia sebagai obat bebas, misalnya 0anadolN, /odreON, 45FAN, dan +ermoreON (Bilmana dan Gan, 2?). fek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. 0arasetamol menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral. 0arasetamol merupakan penghambat prostaglandin yang lemah. fek iritasi, erosi, dan perdarahan lambung tidak terlihat pada obat ini, demikian juga
11
gangguan pernafasan dan keseimbangan asam basa (Bil!ana dan Gan, 2?). 0arasetamol diberikan secara oral. 0enyerapan dihubungkan dengan tingkat pengosongan perut, konsentrasi darah puncak biasanya tercapai dalam "*< menit. 0arasetamol sedikit terikat pada protein plasma dan sebagian dimetabolisme oleh en;im mikrosomal hati dan diubah menjadi sulfat dan glikoronida asetaminofen, yang secara farmakologis tidak aktif. &urang dari %C diekskresikan dalam keadaan tidak berubah. etabolit minor tetapi sangat aktif ( N-acetyl-p-en!o"uinone) adalah penting dalam dosis besar karena efek toksiknya terhadap hati dan ginjal. Baktu paruh asetaminofen adalah 2*" jam dan relatif tidak terpengaruh oleh fungsi ginjal. 'engan kuantitas toksik atau penyakit hati, !aktu paruhnya dapat meningkat dua kali lipat atau lebih (&at;ung, 22). eaksi alergi terhadap parasetamol jarang terjadi. anifestasinya berupa eritema atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa demam dan lesi pada mukosa. ethemoglobinemia dan sulfhemoglobinemia jarang menimbulkan masalah pada dosis terapi karena hanya kira*kira 1*" C 3b yang diubah menjadi met*3b. 0enggunaan sebagai analgesik dalam dosis besar secara menahun terutama dalam kombinasi berpotensi menyebabkan nefropati diabetik (Bil!ana dan Gan, 2?). Akibat dosis toksik yang serius adalah nekrosis hati. 5ekrosis tubuli renalis serta koma hipoglikemik dapat juga terjadi. 3epatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis tunggal 1*1% gram (2*2%mg>kg//) parasetamol. Anoreksia, mual, dan muntah serta sakit perut terjadi dalam 2# jam pertama dan dapat berlangsung selama seminggu atau lebih. Gangguan hepar dapat terjadi pada hari kedua, dengan gejala peningkatan aktiitas serum transaminase, laktat dehidrogenase, kadar bilirubin serum serta pemanjangan masa protrombin. &erusakan hati dapat mengakibatkan ensefalopati, koma, dan kematian. &erusakan hati yang tidak berat dapat pulih dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan (&at;ung, 22).
2. !"uproen
12
4buprofen adalah turunan sederhana dari asam fenilpropionat. Ebat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. fek analgesiknya sama seperti aspirin. fek antiinflamasinya terlihat dengan dosis 12*2# mg sehari (&at;ung, 22). Absorpsi ibuprofen dengan cepat melalui lambung dan kadar maksimum dalam plasma dicapai setelah 1*2 jam. Baktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam. C ibuprofen terikat dalam protein plasma. 4buprofen dimetabolisme secara ekstensif ia 902= (cytoc#rome P$%&, family ', sufamily C, polypeptide ) dan 902 (cytoc#rome P$%&, family ', sufamily C, polypeptide ) di dalam hati dan sedikit diekskresikan dalam keadaan tak berubah (&at;ung, 22). &ira*kira C dari dosis yang diabsorpsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit>konjugatnya. etabolit utama merupakan hasil hidroksilasi dan karboksilasi (Bilmana dan Gan, 2?). 4buprofen merupakan turunan asam propionat yang berkhasiat sebagai antiinflamasi, analgetik, dan antipiretik. fek antiinflamasi dan analgetiknya melalui mekanisme pengurangan sintesis prostaglandin. fek ibuprofen terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan aspirin, indometasin atau naproksen. fek lainnya yang jarang seperti eritema kulit, sakit kepala, trombositopenia, dan ambliopia toksik yang reersibel. 0enggunaan ibuprofen bersama*sama dengan salah satu obat seperti hidrala;in, kaptopril, atau beta*bloker dapat mengurangi khasiat dari obat*obat tersebut. $edangkan penggunaan bersama dengan obat furosemid atau tia;id dapat meningkatkan efek diuresis dari kedua obat tersebut (Bilmana dan Gan, 2?). 'osis sebagai analgesik # kali # mg sehari tetapi sebaiknya dosis optimal pada tiap orang ditentukan secara indiidual. 4buprofen tidak dianjurkan diminum oleh !anita hamil dan menyusui. 'engan alasan bah!a ibuprofen relatif lebih lama dikenal dan tidak menimbulkan efek samping yang serius pada dosis analgesik, maka ibuprofen dijual sebagai obat generik bebas dibeberapa negara antara lain Amerika $erikat dan 4nggris. 4buprofen tersedia di toko obat dalam dosis lebih rendah dengan berbagai merek, salah satunya ialah 0rorisN (Bilmana dan Gan, 2?).
13
#. Aspirin
Aspirin atau asam asetilsalisilat adalah suatu jenis obat dari keluarga salisilat yang sering digunakan sebagai analgesik (terhadap rasa sakit atau nyeri), antipiretik (terhadap demam), dan antiinflamasi. Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung. /eberapa contoh aspirin yang beredar di 4ndonesia ialah /odreOinN dan 4n;anaN (Bilmana dan Gan, 2?). fek*efek antipiretik dari aspirin adalah menurunkan suhu yang meningkat, hal ini diperantarai oleh hambatan kedua EP (cycloo*y+enase) dalam sistem saraf pusat dan hambatan 4*1 (yang dirilis dari makrofag selama proses inflamasi). +urunnya suhu, dikaitkan dengan meningkatnya panas yang hilang karena asodilatasi dari pembuluh darah permukaan atau superfisial dan disertai keluarnya keringat yang banyak (&at;ung, 22). Aspirin merupakan obat yang efektif untuk mengurangi demam, namun tidak direkomendasikan pada anak. Aspirin, karena efek sampingnya merangsang lambung dan dapat mengakibatkan perdarahan usus maka tidak dianjurkan untuk demam ringan ($oedjatmiko, 2%). fek samping seperti rasa tidak enak di perut, mual, dan perdarahan saluran cerna biasanya dapat dihindarkan bila dosis per hari lebih dari "2% mg. 0enggunaan bersama antasid atau antagonis 32 dapat mengurangi efek tersebut (Bilmana dan Gan, 2?). Aspirin juga dapat menghambat aktiitas trombosit (berfungsi dalam pembekuan darah) dan dapat memicu risiko perdarahan sehingga tidak dianjurkan untuk menurunkan suhu tubuh pada demam berdarah dengue (Bilmana, 2?). 0emberian aspirin pada anak dengan infeksi irus terbukti meningkatkan risiko $indroma eye (&at;ung, 22)
.
-at 'emam $ili0an a'ala0 8 enurut $mith D 'aidson (2) obat penurun demam>panas yang biasa
diberikan pada umumnya adalah : 1. Parasetamol , merupakan obat demam yang paling aman dan obat yang dianjurkan untuk anak*anak. 0arasetamol termasuk dalam golongan obat penurun demam (antipiretik) dan penghilang nyeri (analgesik) untuk nyeri
14
ringan hingga sedang. Akan tetapi parasetamol tidak memiliki efek anti* rematik dan anti*radang. $elain itu, parasetamol tidak menimbulkan iritasi di lambung sehingga bisa diminum sebelum makan. 'osis yang diberikan pada anak*anak berumur kurang dari 12 tahun adalah 1@1% mg>kg berat badan setiap #@< jam jika dibutuhkan. Adapun dosis untuk orang de!asa adalah "2%@<% mg setiap #@< jam atau 1 mg "@# kali per hari. 0enggunaan parasetamol tidak boleh melebihi # g per hari untuk de!asa dan 2,< g per hari untuk anak*anak karena dapat menyebabkan oerdosis. 2. 4buprofen, merupakan obat antiperadangan non*steroid yang paling aman dan dianjurkan untuk anak*anak. 0enggunaan obat ini umumnya lebih banyak digunakan sebagai obat anti*nyeri. Ebat ini sering digunakan sebagai anti*nyeri pada pasien pasca operasi. $elain efek penurun panas dan anti*nyeri yang efektif, obat ini juga meredakan reaksi peradangan, oleh karena itu obat ini digunakan juga pada penyakit rhematoid arthritis (radang sendi). 'osis anjuran %*1 mg>kg //>hari.
!.". Kom$res 'emam $a'a kasus terseut
edjeki (22) menyatakan bah!a kompres hangat lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh dibandingkan dengan kompres dingin dalam penanganan demam. Eleh karena itu, menurut 3artanto (2") kompres dingin mulai ditinggalkan karena beresiko mengakibatkan konersi suhu yang ekstrim atau malah bisa mengakibatkan peningkatan suhu tubuh karena ketika kompres dingin ditempelkan di kulit tubuh akan mengira suhu lingkungan dingin lalu hipotalamus malah meningkatkan suhu tubuh yang sudah panas>demam untuk mengimbangi suhu dingin tersebut. &ompres hangat menyebabkan suhu tubuh tubuh di luaran akan menjadi hangat, sehingga tubuh akan menginterpretasikan bah!a suhu di luaran cukup panas, akhirnya hipotalamus akan menurunkan set point termostat supaya tidak meningkatkan suhu tubuh. 'engan suhu di luaran hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar dan mengalami asodilatasi sehingga pori* pori kulit akan membuka dan mempermudah pengeluaran panas. 'engan
15
diturunkannya set point termostat tersebut, tubuh menjadi berkeringat dan suhu tubuh akan normal kembali (3egner, 2"M 'ais D 0hair, 2#M 0ur!anti D Ambar!ati, 2=). 3artanto (2") menyatakan bah!a kompres dilakukan bukan untuk keadaan darurat bila anak demam. &ompres dipakai untuk membantu penurunan suhu tubuh disamping pemberian obat penurun panas. ika anak panas tinggi, yang pertama dilakukan bukan kompres tapi memberikan obat penurun panas. /ila suhu tubuh anak tetap tinggi, barulah dibantu dengan kompres. ika cukup dengan obat, tidak perlu dilakukan kompres lagi. 3asil penelitian edjeki (2") dan 0ur!anti D Ambar!ati (2=) menyarankan agar kompres hangat dapat dijadikan prosedur tetap dilingkungan rumah sakit maupun keluarga dalam penanganan demam yang disebabkan infeksi, non*infeksi maupun hipertermia.
!. &. #,ek sam$in% oat 'emam $umarmo (22) menyatakan bah!a beberapa efek samping obat
antipiretik yang sering muncul harus diketahui seperti mual, muntah, sakit perut, kesulitan bernapas, dan sakit kepala. 0emberian antidemam atau antipiretik seperti parasetamol dapat dikatakan aman apabila aman. enurut para ilmu!an, pemberian dilakukan pada saat demam atau suhu badan sudah mencapai "= derajat celsius. 0enggunaan antipiretik, harus dibatasi hanya untuk mengurangi gejala dan membantu agar demam tak naik ke tingkat yang berbahaya.
16
DAFTAR P9STAKA
'alimartha, $.,( 2=). Atlas umu#an at Indonesia .ilid %. akarta: 0ustaka /unda. 'ais, A.+. D 0hair, .0. (2#). #e /iolo+ic and Clinical /asis of Infectious y S#ulman, P#ai, Sommer0 #th ed. 9ogyakarta : Gadjah ada Iniersity 0ress. 3arijanto, (21). Malaria Dari Molekuler 1e 1linis0 2disi '. akarta : /uku &edokteran G. 3artanto, $. (2"). Anak demam perlu kompres0 4arian /ali Post, ? $eptember 2". 3egner,
/..
(2"). Asisten
1epera5atan
Suatu
Pendekatan
Proses
1epera5atan. disi <. akarta : 0enerbit /uku &edokteran G &at;ung, /. G. (22). 6armakolo+i Dasar dan 1linik, edisi II . akarta, $alemba edika
17
5el!an. (2?). /uku A7ar Ilmu Penyakit Dalam0 akarta : -akultas &edokteran Iniersitas 4ndonesia 0rice, $.A. D Bilson, .. (21#). Patofisiolo+i 1onsep 1linis Proses-Proses Penyakit . disi <. akarta : 0enerbit /uku &edokteran G. 0ur!anti, A., D Ambar!ati, B.5. (2=). 0engaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh pada pasien anak hipertermia di ruang ra!at inap $I' 'r. oe!ardi $urakarta. /erita Ilmu 1epera5atan 1(2), =1*=<. edjeki, +.3. (22). Perandin+an Pen+aru# 1ompres 4an+at dan 1ompres Din+in untuk Menurunkan Su#u Anak Demam den+an Infeksi di 8S9 idar Ma+elan+0 $kripsi -akultas &edokteran IG. ogyakarta : Iniersitas Gajah ada. $her!ood, . (21#). 6isiolo+i Manusia, Dari Sel ke Sistem0 disi <. akarta : 0enerbit /uku &edokteran G. $mith, +., D 'aidson, $. (2). Demam pada Anak-anak . akarta : 0enerbit 'ian akyat. $umarmo,
$, (22). Infeksi dan Penyakit ropis0
disi 10 akarta : /alai
0enerbit -akultas &edokteran Iniersitas 4ndonesia. Bilmana, 0.-., dan Gan, $.G., (2?). Anal+esik-Antipiretik Anal+esik AntiInflamasi Nonsteroid dan at :an++uan Sendi ;ainnya. 'alam: Gan, $.G., ditor. 6armakolo+i dan erapi0 2disi %. akarta: Gaya /aru, 2"* 2#.
18