LAYOUT PERUSAHAAN 1. TATA LETAK FASILITAS Tata letak mengacu pada sususnan departemen, pusat pekerjaan, serta peralatan, dengan penekanan khusus pada gerakan kerja (pelanggan atau bahan baku) melalui sistem. Bagian ini menguraikan jenis-jenis desain dan model tata letak utama yang digunakan untuk mengevaluasi alternatif desain. Seperti dalam bidang desian sistem lainnya, keputusan tata letak penting karena tiga alasan dasar: (1) keputusan tata letak memerlukan investasi dalam uang dan upaya yang besar; (2) keputusan tata letak melibatkan komitmen jangka panjang sehingga membuat kesalahan sulit diatasi; (3) keputusan tata letak memiliki dampak penting terhadap biaya dan efisieni operasi. Kebutuhan perencanaan tata letak muncul dalam proses mendesain fasilitas baru dan mendesain ulang fasilitas yang ada, alasan paling umum unuk mendesain ulang tata letak mencakup operasi yang tidak efektif. Desain tata letak yang buruk bisa mempengaruhi kinerja sistem secara negatif. Tujuan dasar dari desain tata letak adalah mempermudah kelancaran aliran kerja, bahan baku, serta informasi melalu sistem. Tujuan-tujuan pendukung biasanya meliputi hal-hal sebagai berikut. a. Mempermudah pencapaian mutu produk atau jasa b. Menggunakan tenaga kerja dan ruang secara efisien c. Menghindari kemacetan d. Memperkecil biaya penanganan bahan baku e. Menghapuskan pergerakan tenaga kerja atau bahan baku yang tidak diperlukan f. Memperkecil waktu produksi atau waktu pelayanan pelanggan g. Mendesain untuk keselamatan Tiga jenis tata letak dasar adalah produk, proses, dan posisi tetap. Tata letak produk paling kondusif untuk pemrosesan berulang-ulang, tata letak proses digunakan untuk memerlukan tata letak. Tata letak ini mencakup tata letak seluler dan sistem produksi fleksibel. 2. PEMROSESAN BERULANG-ULANG: BERULANG-ULANG: TATA LETAK PRODUK product layout ) digunakan untuk mencapai aliran barang atau Tata letak produk ( product pelanggan dalam jumlah besar dengan lancar dan cepat melalui sistem. Hal ini i ni dapat terjadi apabila barang atau jasa sangat terstandardisasi sehingga memungkinkan pemrosesan berulang-ulang sangat terstandardisasi. Pekerjaan dibagi menjadi serangkaian tugas terstandardisasi, memungkinkan spesialisasi perlatan dan pembagian kerja. Dalam lingkungan produksi,lininya disebut lini produksi(production lines) atau lini perakitan (assembly lines), tergantung jenis aktivitas yang dilibatkan. Tata letak produk mencapai tingkat pemanfaatan tenaga kerja dan peralatan yang tinggi, yang cenderung mengimbangi biaya perlatan yang besar. Keunggulan utama dari tata letak produk: a) Tingkat output besar besar b) Baiaya per unit rendah karena volume yang besar. Biaya peralatan khusus yang besar tersebar di banyak unit
c) Spesialisasi tenaga kerja, sehingga mengurangi biaya dan waktu pelatihan serta mengakibatkan tentang supervisi yang luas d) Biaya penanganan bahan baku per unit rendah. Penanganan bahan baku disederhanakan karena unitnya mengikuti urutan operasi yang sama. Penanganan bahan baku sering kali terotomatisasi. e) Pemanfaatan tenaga kerja dan peralatan yang tinggi f) Penentuan rute dan penjadwalan dalam desain awal sistem. Aktivitas ini tidak memerlukan banyak perhatian setelah sistem beroperasi g) Akuntansi, pembelian, dan pengendalian persediaan cukup rutin Kerugian utama dari tata letak produk: a) Pembagian kerja yang intensif biasanya menimbulkan kebosanan, yaitu pekerjaan berulang-ulang yang memberikan sedikit kesempatan untuk promosi serta dapat menyebabkan masalah moral dan cedera stres berulang. b) Tenaga kerja kurang trampil mungkin menunjukkan bahwa mereka kurang tertarik memelihara peralatan atau mutu output c) Sistem tidak cukup fleksibel dalam merespons perubahan jumlah output atau perubahan desain produk atau proses. Figur 6.6 Masuk
1
3
2
4 5
6 10
9
8
7
Keluar Tata Letak Berbentuk U walaupun lini produksi sederhana dapat memiliki daya tarik intuitif, lini berbentuk U (Lihat figur 6.6) meiliki sejumlah keuntungan, sehingga layak dipertimbangkan. Salah satukerugian lini sederhana adalah panjang, sehingga mengganggu lintasan perjalanan tenaga kerja dan kendaraan. Bahkan, jika bahan baku yang masuk ke pabrik pada titik yang sama ketika produk jadi meningggalkan titik tersebut, lini berbentuk U memperkecil penanganan bahan baku. Tentu saja, tidak semua situasi sesuai untuk tata letak berbentuk U: di lini yang sangat terotomatisasi, ada sedikit kebutuhan untuk kerja sama tim dan komunikasi.
3. PEMROSESAN TIDAK BERULANG-ULANG: TATA LETAK PROSES Tata letak proses ( process layout ) didesain bagi objek proses atau menyediakan jasa yang melibatkan variasi kebutuhan pemrosesan. Variasi pekerjaan yang diproses sering kali memerlukan penyesuaian terhadap peralatan. Hal ini menyebabkan aliran pekerjaan terputus-putus, yang disebut pemrosesan terputus-putus (intermittent processing). Tata letak menyoroti departemen atau pengelompokan fungsional lainnya yang melakukan jenis aktivitas serupa. Contoh tata letak proses produksi adalah bengkel , yang memiliki departement terpisah-pisah untuk pengasahan,
penggilingan, pengeboran, dan seterusnya. Tata letak proses cukup umum digunakan dalam lingkungan jasa. Contoh meliputi rumah sakit, sekolah tinggi, perbankan dll. Karena peralatan dalam tata letak proses disusun berdasarkan jenis bukan urutan pemrosesan, sistem ini jauh kurang rentan dihapuskan disebabkan oleh kegagalan atau tidak adanya mesin. Tata letak proses memiliki keuntungan meliputi hal-hal sebagai berikut a. Sistem ini dapat menangani berbagai kebutuhan pemrosesan b. Tata letak tersebut memungkinkan untuk menggunakan sistem insentif individu Kerugiannya meliputi hal-hal sebagai berikut a. Biaya persediaan dalam proses dapat besar jika proses pertanian digunakan dalam sistem produksi b. Rute dan penjadwalannya terus-menerus menimbulkan tantangan
4. TATA LETAK POSISI TETAP Dalam Tata letak posisi tetap ( fixed-position layouts), objek yang dikerjakan tetap tidak bergerak dan tenaga kerja, bahan baku, serta peralatan dipindahkan sesuai kebutuhan. Hal ini perbeda dengan tata letak produk dan proses. Sifat produk hampir selalu menentukan jenis pengaturan seperti ini: bobot, ukuran, jumlah, atau beberapa faktor lain membuatnya tidak menginginkan atau sangat sulit untuk memindahkan produk. Tata letak posisi tetap digunakan dalam proyek konstruksi besar, juga digunakan dalam pertanian dll.
5. TATA LETAK KOMBINASI Tiga jenis tata letak dasar adalah model yang ideal, yang dapat diubah untuk memenuhi kebutuhan dari situasi tertentu. Kita tidak sulit untuk menemukan tata letak yang mewakili beberapa kombinasi jenis tata letak yang murni. Misalnya, tata letak toko serba ada pada dasarnya adalah tata letak proses, tapi ditemukan juga bahwa sebagian besar menggunakan perangkat penanganan bahan baku jalur tetap seperti alat pembawa barang berjenis gulungan digudang dan alat pembawa barang berjenis sabuk di kasir.
6. TATA LETAK SELULER Produksi Seluler (cellular production)adalah jenis tata letak yang mana stasiun kerja dikelompokkan ke dalam apa yang disebut sel . Pengelompokannya ditentukan berdasarkan operasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan serangkaian objek serupa, atau bagian keluarga yang membutuhkan pemrosesan serupa. Dalam tata letak seluler, mesin disusun untuk menangani seluruh kebutuhan operasi dari kelompok(keluarga) bagian-bagian serupa.
Pemasok 4 Pelanggan
unit dikirimkan untuk produksi
Mesin giling
Mesin
Mesin
penghalusan
perakitan
Mesin
Mesin
pengolahan
pengecetan
kimia Mesin pengeboran
CONTOH UNTUK PEMESANAN YANG DIPROSES DALAM TATA LETAK SELULER Teknologi Kelompok . Produksi seluler yang efektif seharusnya memiliki kelompok objek teridentifikasi dengan karakteristik pemrosesan yang sama. Strategi untuk desain produk dan proses dikenal sebagai teknologi kelompok ( groub technology) dan mencakup pengidentifikasian objek-objek yang memiliki kesamaan pada karakteristik desain atau karakteristik produksi serta mengelompokkannya menjadi keluarga bagian. SISTEM PRODUKSI FLEKSIBEL Sistem produksi fleksibel merupakan sekelompok mesin yang mencakup pengawasan pengendalian komputer, penanganan bahan baku otomatis, serta robot atau peralatan pemrosesan lainnya. Pengendalian dapat diprogram ulang memungkinkan sistem ini untuk menghasilkan berbagai produk serupa. 7. TATA LETAK JASA Banyak organisasi jasa memakai tata letak proses karena kebutuhan pemrosesan pelanggan yang bervariasi. Organisasi jasa tersebut meliputi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Letak jasa secara estetika harus sama menyenangkannya dengan tata letak funsional. Gudang dan tata letak penyimpanan . Desain fasilitas penyimpanan menyatakan serangkaian faktor berbeda dari desain tata letak pabrik. Frekuensi pesanan merupakan pertimbangan penting: objek yang sering dipesan harus ditempatkan di dekat pintu masuk fasilitas dan objek yang tidak sering dipesan harus ditempatkan di bagian belakang fasilitas.
Tata Letak Ritel . Tujuan untuk mengarahkan desain tata letak produksi sering kali berkaitan dengan meminimalkan biaya dan aliran produk. Meskipun demikian, dengan tata letak produk seperti toko serba ada, pasar swalayan, dan toko khusus, pendesainan harus mempertimbangkan keberadaan pelanggan serta kesempatan utnuk memengaruhi volume penjualan dan sikap pelanggan melalui tata letak yang didesain dengan hati-hati. Tata Letak Kantor . Tata letak kantor mengalami transformasi ketika aliran pekerjaan tulis-menulis diganti dengan meningkatkannya penggunaan komunikasi elektronik. Hal tersebut berarti ada sedikit kebutuhan untuk menempatkan tenaga kerja kantor dalam tata letak yang mengoptimalkan peralihan fisik dari informasi atau pekerjaan tulis-menulis. Tren lainnya adalah menciptakan citra keterbukaan; dinding kantor diganti dengan sekat rendah.
MENDESAIN TATA LETAK PRODUK: KESEIMBANGAN LINTASAN Sasaran tata letak produk adalah mengatur tenaga kerja atau mesin dalam ururtan operasi yang perlu dilakukan. Urutannya disebut dengan lini produksi atau lini perakitan. Lini ini berkisar dari lini cukup singkat, hanya dengan beberapa operasi. Lini perakitan mobil adalah contoh lini panjang. Dilini perakitan ford mustangs, perjalanan mustang sekitar 14 kilometer dari awal sampai akhir. Banyak manfaat dari tata letak produk berkaitan dengan kemampuan untuk membagi pekerjaan yang diperlukan ke serangkaian tugas yang tidak dapat dikuasai yang bisa dilakukan dengan cepat dan rutin oleh tenaga kerja dengan ketrampilan rendah atau peralatan khusus. Proses memutuskan bagaimana memberikan tugas ke stasiun kerja tersebut dengan keseimbangan lintasan (line balancing ). Sasaran keseimbangan lintasan adalah menghasilkan pengelompokan tugas, seperti kebutuhan waktu kira-kira sama. Sasaran ini memperkecil waktu menganggur sepanjang lini dan mengakibatkan pemanfaatan tenaga kerja dan peralatan yang tinggi. BEBERAPA PANDUAN UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN Dalam menyeimbangkan lini perakitan, tugas diberikan satu per satu ke lini tersebut, dimulai dari stasiun kerja pertama. Pada setiap tahap, tugas yang tidak diberikan diperiksa untuk menentukan tugas mana yang memenuhi syarat. Berikutnya, tugas yang memenuhi syarat diperiksa untuk melihat tugas mana yang akan sesuai dalam stasiun kerja yang sedang dibebankan. Heuristis digunakan untuk memilih salah satu tugas yang akan sesuai dan tugas yang diberikan. Proses tersebut diulangsampai tidak ada tugas yang memenuhi syarat yang akan sesuai. Kemudian, stasiun kerja berikutnya dapat dibebankan. Ini terus berlanjut sampai semua tugas diberikan. Tujuannya adalah memperkecil waktu menganggur untuk lini yang bergantung pada kendala teknologi dan output . MENDESAIN TATA LETAK PROSES Masalah utama dalam mendesain tata letak proses mencakup penentuan posisi relatif dari berbagai departemen yang terlibat. Berbagai departemen tersebut harus
ditugaskan ke lokasi, masalahnya adalah bagaimana mengembangkan tata letak yang cukup baik; beberapa kombinasi akan lebih diinginkan dari pada kombinasi lain. Contohnya, beberapa departemen bisa mengambil manfaat dari lokasi berdekatan, sedangkan departemen lain harus dipisahkan. Laboratorium dengan peralatan mudah pecah tidak akan ditempatkan di dekat departemen yang memiliki peralatan dengan getaran kuat. Sebaliknya, dua departemen yang berbagi beberapa perlatan serupa akan mengambil manfaat dari lokasi yang saling berdekatan. Tata letak juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti lokasi pintu masuk, galangan kapal muatan, lift, jendela, serta wilayah lantai yang diperkuat. Sebagaian besar masalah tata letak hanya meliputi satu lokasi, bukan berbagai lokasi, dan menghadapi kombinasi unik faktor-faktor yang tidak berkaitan dengan pendekataan terstandardisasi. Konsekuensinya, tata letak ini memerlukan desain yang dapat disesuaikan. Kendala utama untuk menemukan tata letak departemen yang paling efisien adalah sejumlah besar tugas mungkin ada. UKURAN EFEKTIVITAS Salah satu keuntungan dari tata letak proses adalah kemampuannya memenuhi berbagai kebutuhan pemrosesan. Pelanggan atau bahan baku dalam sistem ini memerlukan operasi yang berbeda dan urutan operasi yang berbeda sehingga menyebabkan mereka mengikuti cara yang berbeda melalui sistem. KEBUTUHAN INFORMASI Desain tata letak proses memerlukan informasi sebagai berikut. 1. Daftar departemen atau pusat pekerjaan yang akan ditata, dimensi yang diperkirakan, dan dimensi bangunan atau bangunan yang akan ditempati departemen. 2. Proyeksi aliran pekerjaan di masa mendatang antara berbagai pusat pekerjaan. 3. Jarak antarlokasi dan biaya per unit dari jarak untuk memindahkan beban antarlokasi. 4. Jumlah uang yang akan diinvestasikan pada tata letak. 5. Daftar setiap pertimbangan khusus (misalnya, operasi yang harus saling berdekatan atau operasi yang harus dipisahkan). 6. Lokasi kegunaan utama, titik akses dan keluar, galanga kapal muatan, dll, pada bangun yang ada. Perhatikan bahwa struktur bertingkat banyak merupakan masalah khusus bagi perencana tata letak. MEMPERKECIL BIAYA TRANSPORTASI ATAU JARAK Sasaran paling umum dalam mendesain tata letak proses adalah meminimalkan biaya transportasi atau jarak tempuh. Dalam kasus seperti itu, hal ini dapat sangat berguna untuk merangkum kebutuhan data pada bagian dari-ke seperti yang diilustrasikan dalam tabel 6.5 dan 6.6. tabel 6.5 menunjukkan jarak antara masing-masing lokasi dan tabel 6.6 menunjukkan aliran pekerjaan aktual atau proyeksi antara masing-masing pasangan.
TABEL 6.5 Jarak antarlokasi (meter) DARI
KE
LOKASI
A A
B
C
20
40 30
B C
TABEL 6.6 Aliran pekerjaan antar departemen (bebean per hari) DEPARTEMEN
DEPARTEMEN
1
2
3
1
30
170
2 3
100