LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “PEMBALIK ATMOSFER” PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH RAMBUTAN SEBAGAI ANTI KOLESTEROL DALAM BENTUK SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT
BIDANG KEGIATAN PKM-PENELITIAN E Diusulkan oleh: Diana Putri Kartika Sari Ludji (2014/148114171) Leona Wong (2014/148114162) Yohana Lita (2015/158114044) Paulus Wikan Unggul P. (2015/158114066) Maria Christiani Dwiputri (2014/141434049)
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
ii
RINGKASAN Ekstrak etanol 96% dari kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum) diketahui memiliki aktivitas sebagai antihiperkolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat kulit buah rambutan sebagai antihiperkolesterol dalam bentuk sediaan granul effervescent pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juni bertempat di Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan memberikan perlakuan terhadap fenomena yang diamati. Sebanyak 15 ekor tikus digunakan sebagai hewan uji, yang kemudian dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yakni kontrol negatif (A), kontrol positif (B) dan perlakuan granul effervescent kulit rambutan (C). Kelompok A diberi perlakuan aquadest, kelompok B diberi perlakuan simvastatin 0,18 mg /200 g BB, dan kelompok C diberi perlakuan granul effervescent kulit buah rambutan 250 mg/ kg BB. Diet dan pakan tinggi kolesterol diberikan pada hewan uji selama 2 minggu untuk memperoleh kondisi hiperkolesterol. Selanjutnya setelah diberikan diet tinggi kolesterol, hewan uji diberi perlakuan selama 1 minggu. Kadar kolesterol dihitung pada saat sebelum diberikan diet tinggi kolesterol (kadar awal), setelah diberikan diet tinggi kolesterol, dan sesudah diberikan perlakuan berupa antihiperkolesterol. Saat ini penelitian telah mencapai persentase 70% dengan tahap kegiatan yang telah dilakukan adalah : ekstraksi kulit buah rambutan, aklimatisasi hewan uji, pengecekkan kadar kolesterol awal, pemberian diet tinggi kolesterol pada hewan uji, pengecekkan kadar kolesterol setelah diet tinggi kolesterol dan formulasi granul effervescent tahap awal. Kegiatan yang belum dilakukan adalah formulasi granul effervescent tahap kedua, evaluasi fisik granul effervescent, pemberian granul effervescent pada hewan uji dan pengecekkan kolesterol setelah induksi granul effervescent dan publikasi (jurnal ilmiah, artikel ilmiah, poster dan ex banner).
iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………...ii RINGKASAN .................................................................................................................. iii DAFTAR ISI ....................................................................................................................iv BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .........................................................................................................2 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................2 1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................................2 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................................2 BAB 2.TARGET LUARAN.............................................................................................. 3 BAB 3. METODE PENELITIAN ..................................................................................... 4 3.1 Desain Penelitian ......................................................................................................4 3.2 Variabel Penelitian ...................................................................................................4 3.3 Bahan ........................................................................................................................ 4 3.4 Alat ........................................................................................................................... 4 3.5 Prosedur Penelitian ...................................................................................................5 BAB 4. HASIL YANG DICAPAI ................................................................................... 7 BAB 5. POTENSI HASIL .................................................................................................8 BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA............................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................10 LAMPIRAN
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner. Di Indonesia, terdapat sekitar 36 juta penduduk yang mengalami hiperkolesterolemia, dan 80% dari jumlah tersebut meninggal akibat serangan jantung (Jempormase et al. 2016). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, proporsi terbesar penyebab kematian pada semua usia adalah penyakit kardiovaskular yaitu sebesar 31,9%. Berdasarkan diagnosis dokter, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar 2.650.340 orang. Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun. Kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030 (Kemenkes RI 2014). Hiperkolesterolemia juga dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang ditandai dengan meningkatnya kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL). Studi epidemiologi membuktikan bahwa terdapat hubungan antara peningkatan kadar kolesterol total, khususnya kolesterol LDL dengan kejadian penyakit jantung koroner (Sari et al. 2014). Kulit buah Nephelium lappaceum L. dengan kandungan saponin diharapkan memiliki efek memperbaiki profil lipid dengan menurunkan kadar kolesterol. Efek ini didapatkan melalui ikatan antara saponin dengan kolesterol dan asam empedu. Saponin mengurangi kolesterol tubuh dengan mencegah reabsorbsi dan meningkatkan ekskresi (Murray, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antihiperkolesterol dari kulit buah rambutan yang biasanya dianggap sebagai limbah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhtadi et al. (2016) mengenai aktivitas antidiabetik dan antihiperkolesterolemia dari ekstrak kulit buah rambutan, ekstrak kulit buah rambutan memiliki aktivitas sebagai antihiperkolesterol pada dosis 125 sampai 500 mg/kg, dengan penurunan kadar kolesterol paling tinggi pada dosis 500 mg/kg (Muhtadi et al. 2016). Sehingga, pada penelitian ini kulit buah rambutan akan diekstraksi kemudian diformulasi dalam bentuk sediaan granul effervescent, dan diuji khasiat dari sediaan granul effervescent tersebut pada hewan uji.
2
1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah granul kering effervescent kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) memiliki aktivitas sebagai antihiperkoleseterol ? 2. Bagaimana kualitas sediaan berupa granul kering effervescent sebagai obat antihiperkolesterol? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui aktivitas sediaan kulit buah rambutan sebagai obat anti kolesterol dan cara formulasi kulit rambutan menjadi granul kering effervescent. 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Mahasiswa Menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai pemanfaatan kulit buah rambutan sebagai antihiperkolesterol. b. Bagi Ilmu Pengetahuan Menyumbangkan pengetahuan mengenai penelitian formulasi kulit buah rambutan menjadi granul kering effervescent sebagai obat antihiperkolesterol, sehingga dapat mendukung pemanfaatannya dalam bidang kesehatan. c. Bagi Masyarakat Penelitian ini dapat memberikan alternatif yang dapat mempermudah para peneliti dalam memilih formulasi kulit buah rambutan menjadi granul kering effervescent sebagai obat antihiperkolesterol yang praktis dan murah sehingga berguna untuk menciptakan pengobatan terbaru untuk masyarakat, selain dianggap sebagai limbah.
3
BAB 2. TARGET LUARAN Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa formula sediaan granul effervescent sebagai antihiperkolesterol, artikel maupun jurnal ilmiah terkait pemanfaatan limbah kulit buah rambutan sebagai antihiperkolesterol, publikasi berupa poster dan ex banner, dan laporan akhir penelitian. Luaran berupa formula sediaan granul effervescent sebagai antihiperkolesterol hasil uji in vitro pada tikus diharapkan dapat membantu tenaga kefarmasian dalam mengembangkan obat tradisional maupun herbal. Sediaan granul effervescent ini kemudian akan diproduksi dalam jumlah besar apabila terbukti berkhasiat menurunkan kolesterol pada tikus. Hasil ini kemudian dapat dipaparkan dalam bentuk laporan akhir penelitian. Luaran berupa jurnal ilmiah terkait pemanfaatan limbah kulit buah rambutan sebagai antihiperkolesterol akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah berbasis online yang dikelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau pada jurnal penelitian yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sanata Dharma (LPPM), dengan menyesuaikan syarat dan ketentuan yang berlaku. Publikasi ilmiah ini akan dilakukan saat data penelitian sudah diperoleh secara lengkap. Publikasi berupa poster akan dipajang pada mading dan pada website kampus Universitas Sanata Dharma. Ex-banner akan dipajang di depan sekretariat Fakultas Farmasi dan JPMIPA. Saat ini penelitian telah mencapai tahap kegiatan berupa : pemilihan hewan uji yang digunakan (tikus galur wistar), penyamaan habitat tikus dengan memberikan pakan dan minum air serta kandang yang diberi kondisi yang sama (beralas sekam dan diganti 2 hari sekali) agar tidak mempengaruhi hasil penelitian, penimbangan bobot tikus sebelum perlakuan dan perolehan bobot hewan uji yang bervariasi, pengelompokkan tikus secara random menjadi 3 kelompok yaitu kontrol positif, kontrol negatif dan perlakuan esktrak kulit rambutan dimana setiap kelompok perlakuan terdiri dari 5 ekor tikus. Capaian lainnya yaitu : pengeringan kulit buah rambutan dengan suhu 50oC di oven selama kurang lebih 30 jam dan diblender untuk selanjutnya diekstraksi, penguapan hasil maserasi dengan memisahkan bagian atas yang berwarna cokelat dan endapan dengan corong Buchner dan dibantu dengan pompa vakum, penguapan menjadi ekstrak kental menggunakan rotary evaporator pada suhu 40oC selama 15 menit, penguapan ekstrak hasil rotary di atas waterbath sampai mendapatkan bobot tetap dan pengecekan kolesterol awal pada tikus (sebelum diberikan diet tinggi lemak) dan setelah diberikan diet tinggi lemak pada semua kelompok tikus selama 2 minggu serta formulasi granul effervescent ekstrak kulit buah rambutan.
4
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan memberikan perlakuan terhadap fenomena yang diamati. Ekstraksi dilakukan di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Universitas Sanata Dharma, perlakuan pada hewan uji dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Sanata Dharma, dan formulasi granul effervescent dilakukan di Laboratorium Formulasi dan Teknologi Sediaan Farmasi Universitas Sanata Dharma. 3.2 Variabel Penelitian a. Variabel bebas: dosis ekstrak kulit buah rambutan dalam bentuk sediaan granul effervescent. b. Variabel tergantung : kadar kolesterol hewan uji. c. Variabel tidak terkendali : nafsu makan tikus dan kondisi fisiologi tikus 3.3 Bahan a. Bahan yang digunakan untuk ekstraksi: kulit buah rambutan, etanol 96%, aseton, aquadest b. Bahan yang digunakan untuk pembuatan serbuk effervescent: ekstrak kulit buah rambutan, natrium bikarbonat, asam sitrat, asam tartrat, CMC, aspartam, essence apel. c. Bahan yang digunakan dalam uji aktivitas: Reagen Cholesterol FS dari DiaSys Diagnostic (standar kolesterol, buffer, fenol, kolesterol oksidase, kolesterol esterase, peroksidase, 4-aminoantipirin), kuning telur puyuh, PTU (propiltiourasil), margarin, minyak goreng, pakan standar (pellet), simvastatin, aquadest. 3.4 Alat a. Alat yang digunakan dalam pembuatan ekstrak: R-210 Rotavapor® Evaporator, neraca analitik, waterbath, corong Buchner, rotary shaker, blender, kertas saring, alat-alat gelas (Pyrex). b. Alat yang digunakan dalam perbuatan serbuk effervescent: oven, ayakan No. 16, mortir dan stamper, alat-alat gelas (Pyrex). c. Alat yang dibutuhkan dalam uji aktivitas: Microvitalab 200, sentrifuge, mikropipet, mikrotube, tabung reaksi, spuit oral, dan alat-alat gelas (Pyrex).
5
3.5 Prosedur Penelitian 1. Ekstraksi kulit buah rambutan Kulit buah rambutan dikeringkan, dipotong, dan diblender untuk memperbesar luas permukaan simplisia sehingga kontak dengan pelarut akan lebih besar. Ekstrak kulit buah rambutan disiapkan dengan maserasi menggunakan sistem pelarut 96% etanol: aseton (4: 1). Serbuk kulit buah rambutan direndam dalam etanol 96% dan aseton (4: 1) yang dihindarkan dari sinar matahari dan diaduk selama 3 hari. Filtrat kemudian disaring dengan corong Buchner. Ampas yang tersisa dimaserasi ulang sebanyak 2 kali. Filtrat dikumpulkan dan dipekatkan menggunakan evaporator kemudian ekstrak kental dikeringkan menggunakan penangas air. 2. Pembuatan granul effervescent Ekstrak ditambahkan CMC hingga didapatkan kepadatan yang tepat untuk digranulasi. Padatan diayak dengan ayakan No. 16 dan dipanaskan dengan oven pada suhu ±60°C. Komponen ini ditambahkan asam tartrat, asam sitrat, aspartam, dan essence apel. Campuran diayak dengan ayakan No. 8 dan dikeringkan dengan oven pada suhu ±50°C. Granul yang sudah kering diayak dengan ayakan No. 10, dan disebut sebagai komponen asam. Komponen basa dibuat dengan cara, natrium bikarbonat ditambahkan essence apel dan diayak dengan ayakan No. 8. Granul yang didapat dikeringkan dengan oven pada suhu ±50°C, dan diayak kembali dengan ayakan No. 10. Komponen asam dan komponen basa digranulasi hingga homogen. Granul dioven kembali hingga didapatkan bobot tetap. Granul effervescent dimasukkan dalam desikator selama 1 jam. 3. Uji aktivitas terhadap hewan uji Hewan uji adalah tikus putih jantan galur wistar dengan umur 2-3 bulan. Hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok dan semua hewan uji diadaptasikan terlebih dahulu dengan diberi pakan standar dan aquadest ad libitum selama 7 hari. Sebelum pemberian diet dan pakan tinggi kolesterol terlebih dahulu dilakukan pengukuran kadar awal kolesterol total. Diet tinggi lemak terdiri dari 50 mL minyak goreng, 10 g kuning telur puyuh, PTU 0,1% dan air sampai 100,0 mL. Diberikan dengan dosis 2 mL/ 200 g BB dan selalu dibuat baru. Selain itu diberi pakan tinggi lemak, terdiri dari 150 g pakan standar (pellet), 20 g kuning telur puyuh, dan 50 g margarin. Pakan tinggi lemak diberikan sebanyak 30 g/ hari. Pengukuran kadar kolesterol total diukur sebelum diberi diet tinggi lemak (kadar awal), 4 minggu setelah diet tinggi lemak dan 2 minggu setelah pemberian perlakuan. Setelah pemberian diet dan pakan tinggi lemak, hewan uji diberi perlakuan masingmasing kelompok: Kelompok A: Aquadest (kontrol negatif) Kelompok B: Simvastatin 0,18 mg /200 g BB (kontrol positif) Kelompok C: Formula larutan granul effervescent (250mg/ kg BB)
6
Pengambilan darah dilakukan secara retro orbital plexus (melalui mata), kemudian sampel di sentrifugasi pada kecepatan 4000 rpm selama 15 menit. Serum yang berupa cairan bening bagian atas dipisahkan dengan endapan merah (sel darah) menggunakan mikropipet. Pengukuran profil lipid berupa total kolesterol menggunakan metode enzymatic colorimetric test “CHOD-PAP”. 3.6 Tata Cara Analisis Hasil Hasil ekstrak ditentukan dengan menghitung persen rendemen dengan cara membandingkan bobot awal serbuk kulit buah rambutan dengan hasil ekstrak kering yang didapat. Data kadar kolesterol yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji One Way ANAVA pada program IBM SPSS Statistics 19, untuk melihat apakah granul effervescent kulit rambutan yang diberikan sebagai antihiperkolesterol mempunyai pengaruh yang signifikan berbeda terhadap penurunan kolesterol tikus dibandingkan dengan kontrol.
7
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI Pencapaian pelaksanaan kegiatan penelitian yang sudah dicapai adalah sekitar 70% dengan pencapaian kegiatan saat ini yakni sebagai berikut : 1. Menyamakan habitat tikus yaitu dengan pemberian pakan dan minum air dan kandang yang sama kondisinya 2. Melakukan penimbangan bobot tikus sebelumnya perlakuan 3. Pengelompokkan tikus secara random menjadi 3 kelompok yaitu kontrol positif, kontrol negatif dan perlakuan esktrak kulit rambutan. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari 5 ekor tikus. 4. Pengeringan kulit buah rambutan dibawah sinar matahari dan dengan suhu 50oC di oven selama kurang lebih 3 hari dan diblender untuk kemudian di ekstraksi. 5. Penguapan hasil maserasi yaitu dengan memisahkan bagian atas yang berwarna cokelat dan endapan dengan corong Bucher dan dibantu dengan pompa vakum. Selanjutnya 6. Penguapan menjadi ekstrak kental menggunakan rotary evaporator pada suhu 40oC selama 15 menit 7. Penguapan ekstrak hasil rotary diatas waterbath untuk mendapatkan bobot tetap (disimpan dikulkas) 8. Dilakukan pengecekan kolesterol pada tikus sebelum dilakukan diet tinggi lemak. 9. Perlakuan diet tinggi lemak pada semua kelompok tikus (2 minggu) 10. Dilakukan pengecekan kolesterol pada tikus setelah dilakukan diet tinggi lemak. 11. Formulasi granul effervescent dengan ekstrak kulit buah rambutan. Kegiatan penelitian yang belum dicapai adalah: 1. Formulasi granul effervescent ekstrak kulit buah rambutan belum tepat sehingga masih perlu formulasi lebih lanjut. 2. Pengujian granul effervescent ekstrak kulit buah rambutan pada hewan uji (tikus). 3. Pengecekan kolesterol post pemberian granul effervescent ekstrak kulit buah rambutan. 4. Publikasi ilmiah yang belum dilakukan karena penelitian belum mencapai tahap akhir. Pelaksanaan kegiatan lebih lanjut diharapkan dapat mencapai tahap akhir penelitian dalam waktu kurang lebih 1 minggu.
8
BAB 5. POTENSI HASIL 5.1 Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ilmiah yang dilakukan memiliki beberapa manfaat: 5.1.1 Menemukan jawaban dari hipotesa yang telah diperkirakan, 5.1.2 Menjadi pertimbangan kebijakan untuk dilakukan pengembangan penelitian serupa, 5.1.3 Pengembangan formulasi dari bahan obat yang diteliti, 5.1.4 Menjadi bahan referensi bagi pelajar / pengajar sebagai bahan diskusi, 5.1.5 Memberi wawasan bagi pembaca setelah publikasi artikel ilmiah dirilis. 5.2 Potensi Pengembangan Hasil Penelitian Hasil Penelitian memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan antara lain: 5.2.1 Dikembangkan oleh peneliti atau instalasi lain terutama dalam kelanjutan hasil penelitian di bidang kesehatan penderita kolesterol, 5.2.2 Menjadi referensi pembanding kegiatan penelitian lain yang sedang / akan melakukan penelitian serupa setelah artikel ilmiah dirilis, 5.2.3 Dapat dikembangkan oleh pelajar / pengajar yang tertarik pada topik penelitian, dengan memanfaatkan publikasi berupa poster ilmiah.
9
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Peneliti telah merancang beberapa rencana tahapan untuk mencapai terselesainya kegiatan penelitian, diantaranya: 6.1 Mengatur jadwal atau batas waktu perlakuan pada subyek uji yang diteliti, 6.2 Membagi tugas berdasarkan kemampuan masing-masing anggota tim peneliti, 6.3 Melaporkan tiap tahapan hasil kegiatan yang telah dilakukan masing-masing anggota peneliti kepada ketua peneliti, 6.4 Melaporkan tiap tahapan hasil kegiatan yang telah dilakukan masing-masing anggota peneliti kepada dosen pembimbing oleh ketua peneliti, 6.5 Melakukan pleno terjadwal untuk memantau hasil kerja penelitian, 6.6 Membuat laporan penelitian sesuai pembagian masing-masing bidang anggota peneliti. 6.7 Menggabungkan dan mendiskusikan hasil data yang diolah untuk menjawab permasalahan penelitian, 6.8 Menyusun laporan akhir kegiatan penelitian. 6.9 Publikasi hasil penelitian berupa poster ilmiah, ex-banner, jurnal dan artikel ilmiah.
10
DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007: laporan nasional. Jakarta: Badan Litbangkes, Kemenkes RI, 2008. Jempormase, F., Bodhi, W., and Kepel, B.J., 2016. Prevalensi Hiperkolesterolemia Pada Remaja Obes di Kabupaten Minahasa. Jurnal e-Biomedik, 4 (1). Kemenkes RI, 2014. Infodatin : Situasi Kesehatan Jantung. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 1–8. Muhtadi, M., Haryoto, H., Sujono, T.A., and Suhendi, A., 2016. Antidiabetic and Antihypercholesterolemia Activities of Rambutan (Nephelium lappaceum L.) and Durian (Durio zibethinus Murr.) Fruit Peel Extracts. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 6 (4), 190–194. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. 2003. Biokimia Harper. 25th ed. Jakarta: EGC, 270-87. Sari, Y.D., Prihartini, S., and Brantas, K., 2014. Asupan Serat Makanan Dan Kadar Kolesterol-LDL Penduduk Berusia 25-65 Tahun Di Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor. Penelitian Gizi dan Makanan, 37 (1), 51–58.
11
LAMPIRAN Lampiran 1. Penggunaan Dana No.
Tanggal
Kode Nota
Transaksi
Jumlah
Harga Total (Rp)
1.
25/03/2017
A1
BBM pertamax
6,13 L
50.000,-
2.
26/03/2017
B1
BBM pertalite
6,66 L
50.000,-
C1
Rambutan
5 kg
125.000,-
Sarung tangan
1 box
64.200,-
Masker
1 box
40.000,-
Blender
1 pcs
300.000,-
Tambir
1 pcs
18.000,-
Baskom
3 pcs
46.500,-
Loyang
2 pcs
40.000,-
Alkohol 96% lokal
1L
40.000,-
Jerigen 1 L
1
5.000,-
Acetone teknis
0,9 liter
40.500,-
Jerigen
1
5.000,-
3.
14/04/2017 C2 D1
4.
18/04/2017 D2
E1 6.
20/04/2017 E2
7.
24/04/2017
F1
Sosro teh botol
5 botol
17.500,-
8.
25/04/2017
G1
Nasi kuning + tempe + telur
5 bungkus
50.000,-
Tissue multi roll
3 pcs
8.025,-
Mama lemon
1 pcs
9.575,-
Aluminium foil
1 pcs
15.650,-
Busa cuci piring
1 pcs
4.150,-
H2
Kertas HVS A4 SIDU
1 rim
29.175,-
H3
Label harga
1 pcs
2.500,-
Materai 3000
6
24.000,-
Materai 6000
2
14.000,-
H1
9.
27/04/2017
H4
12
H5
Rambutan
5 kg
125.000,-
Alkohol 96% Impor
2 liter
110.000,-
Jerigen 2 liter
1
8.000,-
Microtube 1,5 ml
50 pcs
35.000,-
Kanul tikus
1 pcs
60.000,-
BR AP 2
½ kg
4.500,-
Sutel
1 pcs
10.000,-
Wajan
1 pcs
44.000,-
Rak tabung reaksi
1 pcs
121.000,-
Microtube Rak Tarson
1 pcs
130.000,-
I4
BBM Pertalite
6.66 L
50.000,-
J1
Tikus
15 ekor
450.000,-
J2
Sarung tangan
1
30.000,-
J3
Pipa kapiler heparin
1
165.000,-
K1
Reagen CHOD PAP
1 set
811.800,-
K2
Asam Sitrat
1 kg
85.000,-
Alkohol 96% lokal
2L
80.000,-
Jerigen 2 L
1
8.000,-
Aspartam
¼ kg
87.500,-
Perisa melon
20 ml
20.000,-
K5
PTU
10 tablet
4.000,-
K6
Margarin
10 sachet
10.000,-
K7
Telur puyuh
1 mika
7.500,-
K8
Minyak goreng
2L
17.000,-
K9
BR AP
1 kg
8.500,-
K10
BBM Pertamax
1.819 L
15.000,-
L1
Nasi kuning + tempe + telur
5 bungkus
50.000,-
H6
I1 I2 10.
02/05/2017 I3
11.
03/05/2017
K3
K4 12.
13.
08/05/2017
10/05/2017
13
14.
11/05/2017
M1
Propythiouracil
100 mg
5.400,-
M2
CMC-Na
1 kg
1.200.000,-
Natrium Bikarbonat
1 kg
150.000,-
Nasi PHP
3 bungkus
42.000,-
Es teh
3
3.000,-
Buku folio
1 pcs
9.100,-
Nasi Katsucurry
2 bungkus
28.000,-
Es teh
2
2.000,-
BBM pertamax
1,8 L
15.000,-
Asam Tartrat
250 g
900.000,-
Aquadest
5L
60.000,-
Nasi PHP
1 bungkus
14.000,-
Es teh
1
1.000,-
Nasi PHP
1 bungkus
14.000,-
Nasi nona muda
1 bungkus
14.000,-
Es teh
2
2.000,-
Q1
Kain serbet
2 pcs
7.800,-
R1
BR AP
1 kg
8.500,-
Telur puyuh
2 mika
16.000,-
Blueband
1
11.000,-
R3
BBM pertalite
6,66 L
50.000,-
R4
Baskom
1 pcs
6.000,-
Spuit 5 ml OM
3 pcs
4.500,-
Blue tip
100 pcs
60.000,-
Yellow tip
100 pcs
60.000,-
Nasi ayam kremes
3 bungkus
30.000,-
Es teh
3
6.000,-
N1 15.
12/05/2017 N2 O1
16.
15/05/2017
O2 O3
P1 17.
16/05/2017 P2
18.
18/05/2017
R2
19.
19/05/2017
R5
20.
21/05/2017
S1
14
21.
T1
Tinta printer ORI HP 704 Black
1
125.000,-
T2
Tinta printer ORI HP 704 Colour
1
125.000,-
Nasi ayam kremes
5 bungkus
50.000,-
Es teh
2
4.000,-
Es jeruk
3
6.000,-
T4
Simvastatin
10 mg
7.000,-
U1
Nasi PHP
1 bungkus
14.000,-
Nasi Panik
2 bungkus
28.000,-
Cabe 2
1
1.500,-
Cabe 3
1
2.000,-
Scan
38 lembar
38.000,-
Nasi Kuning Telur
1 bungkus
7.000,-
Nasi Kuning Telur Tempe
1 bungkus
8.000,-
Nasi Kuning Ayam
1 bungkus
10.000,-
Jilid Laporan
3
9.000,-
24/05/2017 T3
22.
25/05/2017 U2
V1
23.
26/05/2017
V2
V3
Total
Penggunaan Dana Peralatan Penunjang Bahan Habis Pakai (BHP) Perjalanan Lain-lain TOTAL SISA DARI DANA 70%
Persentase (%) 10.27 % 46.63 % 6.34 % 3.76% 67% 3%
6.699.375,-
Rp. 1.026.625,4.662.975,634.000,375.775,6.699.375,300.625
Perhitungan persen dari dana keseluruhan Rp. 10.000.000,- sehingga dana yang belum digunakan adalah 33% yaitu 3.300.625,-
15
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Penelitian No .
Tanggal
Dokumentasi Kegiatan
1.
14/04/2017
Pembersihan Kulit Buah Rambutan
16
2.
18/04/2017
Pengeringan Kulit Buah Rambutan
3.
19/04/2017
Pembuatan Serbuk Kulit Buah Rambutan
17
4.
21/04/2017
Ekstraksi Kulit Buah Rambutan
18
19
5.
25/04/2017
Penguapan Hasil Maserasi dengan rotary evaporator
20
6.
26/04/17
Penguapan Ekstrak Kental dengan Penangas Air
21
7.
03/05/2017
Pengambilan Hewan Uji
8.
09/05/2017
Pengecekan Kolesterol I
22
9.
10/05/2017 s.d. 24/05/2017
Pemberian Perlakuan Diet Tinggi Kolesterol
23
24
10.
23/05/2017
Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Kulit Buah Rambutan I
25
26
11.
24/05/2017
Pengukuran Kadar Kolesterol II setelah Perlakuan Diet Tinggi Kolesterol
27
12.
25/05/2017 s.d. 31/05/2017
Pemberian Granul Effervescent pada Hewan Uji
28
13.
26/05/2017
Tahap Ekstraksi II Serbuk Kulit Buah Rambutan
29
30
31
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian Data Hasil Penelitian Sementara Persen Rendemen Hasil Ekstraksi % Rendemen =
𝐸𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 46,536 𝑔
x 100%
= 200,08 𝑔 x 100% = 23,26% Perhitungan Dosis Pemberian Perlakuan Kolesterol Kelompok Kontrol Kontrol Positif Nomor 2 𝑚𝐿
2 𝑚𝐿
Perlakuan 2 𝑚𝐿
1
x 92,7 g = 200 𝑔
x 124,2 g = 200 𝑔
200 𝑔
2 𝑚𝐿
2
0,93 mL x 120,2 g = 200 𝑔
1,24 mL x 119,3 g = 200 𝑔
1,16 mL x 128,3 g = 200 𝑔
2 𝑚𝐿
3
1,20 mL x 107,6 g = 200 𝑔
1,19 mL x 90,8 g = 200 𝑔
1,28 mL x 104,8 g = 200 𝑔
2 𝑚𝐿
4
1,08 mL x 84,4 g = 200 𝑔
0,91 mL x 97,9 g = 200 𝑔
1,05 mL x 84,8 g = 200 𝑔
5
0,84 mL x 101,1 g = 200 𝑔
0,98 mL x 77,5 g = 200 𝑔
0,85 mL x 94,8 g = 200 𝑔
1,01 mL
0,78 mL
0,95 mL
2 𝑚𝐿
2 𝑚𝐿
2 𝑚𝐿
2 𝑚𝐿
2 𝑚𝐿
x 116,1 g =
2 𝑚𝐿
2 𝑚𝐿
2 𝑚𝐿
2 𝑚𝐿
Bobot Hewan Uji Sebelum Induksi Kolesterol Kontrol (g) 92,7 120,2 107,6 84,4 101,1
Kontrol Positif (g) 124,2 119,3 90,8 97,9 77,5
Perlakuan (g) 116,1 128,3 104,8 84,8 94,8
Bobot Hewan Uji Setelah Induksi Kolesterol Kontrol (g) 111,1 136,6 136,4 94,4
Kontrol Positif (g) 141,1 107,2 97,9 121,2
Perlakuan (g) 125,5 128,7 143,2 92,2
32
103,3
95,3
107,7
Bobot Rata-rata Hewan Uji Kelompok
Sebelum induksi kolesterol
Setelah induksi kolesterol
Kontrol
101.2 ± 13,75
116.36 ± 19,31
Kontrol Positif
101.94 ± 19,59
112.54 ± 18,91
Perlakuan
105.76 ± 17,14
119.46 ± 19,79
Kadar Kolesterol Sebelum Induksi Kolesterol Kontrol (mg/dL) Kontrol Positif (mg/dL) Perlakuan (mg/dL) 82 89 67 49 95 76 71 62 95 67 52 46 87 79 77 Kadar Kolesterol Setelah Induksi Kolesterol Kontrol (mg/dL) Kontrol Positif (mg/dL) Perlakuan (mg/dL) 132 91 113 57 162 100 94 89 108 94 126 74 114 86 67 Kadar Rata-rata Kolesterol Kelompok
Sebelum induksi kolesterol
Setelah induksi kolesterol
Kontrol
71.2 ± 14,81
98,2 ± 27,95
Kontrol Positif
75.4 ± 18,09
110.8 ± 32,92
Perlakuan
72.2 ± 17,82
92.4 ± 20,67