LP ALZHEIMER Oleh: Ester Yunita Puspitasari (1214314201011) A I !I"#A$A" P$%!A&A
1'1 eini einisi si Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan
kelump kelumpuha uhan, n, terutam terutamaa menye menyerang rang orang orang yang yang berusi berusiaa 65 tahun tahun ke atas. atas. (Ariani, 2012) Penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyakit demensia yang paling sering ditemukan pada orang tua berusia 65 tahun ke atas. (usuma,201!) 1'2 Epi*e+i,l,Epi*e+i,l,-ii Perk Perkira iraan an terak terakhi hirr meny menyata ataka kanb nbah ah"a "a sekit sekitar ar 10# 10# oran orang g dalam dalam kelompok usia 65 tahun ke atas menderita Alzheimer. Penyakit ini $epat meluas ke kalangan populasi lan%ut usia, dan diperkirakan bah"a pada tahun 2050 akan ada 1& %uta penderita penyakit ini. (Ariani, 2012) 1'3 Eti,l, Eti,l,-i -i 'ampai sekarang belum ada satupun penyebab penyakit ini diketahui, tetapi ada tiga teori utama mengenai penyebab penyebabnya 1. *irus rus +amb ambat Akhir akhir ini teori terbaru adalah yang berkaitan dengan irus lambat. *irs irus ini memiliki masa inkubasi 2 !0 tahun sehingga transmisiny transmisinyaa sulit dibuktikan. dibuktikan. -eberapa -eberapa %enis tertentu dari ensealopati ensealopati iral iral ( pada pada %enis %enis khusus khusus,, yaitu yaitu boine boine spongi spongiorm orm enseal ensealopa opati ti dapat dapat menye menyebab babkan kan penyak penyakit it /reutz /reutzeld eldtt a$ob a$ob arian arian baru) baru) ditand ditandai ai oleh oleh perubahan patologis yang menyerupai plak senilis pada penyakit Alzheimer. 2. Pros Proses es Autoi utoimu mun n eori eori Autoimun bedasarkan pada adanya peningkatan kadar antibodi antibodi reakti terhadap otak pada penderita Alzheimer. Ada dua tipe Amig Amigda daloi loid d (sua (suatu tu komp komplek lekss prot protein ein deng dengan an $iri $iri seper seperti ti pati pati yang diproduksi dan dideposit pada keadaan keadaan patologis tertentu), yang satu terdiri atas rantai rantai g3 dan yang satu lagi komposisiny komposisinyaa tidak diketa diketahui hui.. eori eori ini menyat menyatakan akan bah"a bah"a komplek komplekss antige antigen n antibo antibodi di dikata dikatabol bolisas isasii oleh oleh agosi agositt dan ragmen ragmen ragme ragmen n immuno immunoglo globul bulin in
dihan$ dihan$urk urkan an di dalam dalam lisosom lisosom sehingg sehinggaa terben terbentuk tuk deposi depositt amigda amigdaloi loid d ekstraselular. !. era$ era$un unan an Alumi lumini nium um eori eori kera$unan kera$unan aluminium aluminium menyatakan menyatakan bah"a karena aluminium aluminium bersiat neurotoksik sehingga dapat menyebabkan perubahan neuroibrilar pada otak. 4eposit aluminium 1'4 Pat,isi, Pat,isi,l,-i l,-i 'e$ara 'e$ara patolo patologis gis,, pasien pasien dengan dengan penyak penyakit it Alzhe Alzheime imerr mengala mengalami mi kehilangan banyak neuron neuron hipokampus dan korteks tanpa disertai kehilangan parenkim otak. 'elain itu %uga terdapat kekusutan neuroibrilar yang dius dan plak senilis (makin banyak plak senilis makin berat ge%ala ge%alanya). edua perubahan patologik terakhir ini bukan merupakan $iri khas khas dari dari peny penyak akit it Alzhe lzheim imer er,, karen karenaa %uga %uga ditem ditemuk ukan an pada pada pend penderi erita ta ense ensea alo lopa pati ti
tima timah h
dan dan
sin sindrom drom
4o"n o"n.
asil asil
pen penemu emuan
tera terakh khir ir
menun%ukkan adanya kaitan dengan kelainan neurotransmitter dan enzim enzim enzim yang yang berk berkai aitan tan deng dengan an meta metabo bolis lisme me neur neurot otran ransm smitt itter er terse tersebu but. t. ampak mpakny nyaa ada ada penu penuru runa nan n dari dari koli kolin n aset asetil iltr tran ans ser eras asee (enz (enzim im yang ang meny menyin inte tesis sis
asetil asetilko koli lin) n)..
top topsi si
otak otak
pend penderi erita ta
peny penyak akit it
Alzheim lzheimer er
menun% menun%ukk ukkan an pengur pengurang angan an neurot neurotrans ransmitt mitter er asetilk asetilkoli olin n yang yang bermakn bermakna7 a7 beberapa otak bahkan hanya mengandung 10# dari kadar normal. -eratnya demensi demensiaa berkait berkaitan an langsu langsung ng dengan dengan penuru penurunan nan asetikl asetiklkol kolin in pada pada otak. otak. Penuru Penurunan nannya nya akan akan sangat sangat %elas %elas pada pada kortek kortekss serebri serebri,, hipoka hipokampu mpus, s, dan amigdai amigdaia. a. al lain yang masih masih terus terus diselid diselidiki iki oleh oleh para para peneli peneliti ti adalah adalah neurotransmi neurotransmiter ter peptida karena karena somatostatin somatostatin menurun menurun pada otak penderita penderita penyakit Alzheimer. 8aktor tambahan lain yang %uga masih dalam penyelidikan adalah neurotosisitas dari aluminium. /rapper dkk.(19:9) menyatakan bah"a ada kegagalan dalam system transport membrane pada pasien pasien penyakit Alzheimer, yang memungkinkan interaksi antara alumini aluminium um dan kromat kromatin in yang yang menyeba menyebabka bkan n peruba perubahan han patolo patologis gis dalam dalam sintesis protein dan perubahan neuroibrilar. 1'. Maniest Maniestasi asi &linis &linis Asosiasi Alzheimer memberikan 10 tanda tanda untuk mendeteksi
penyakit Alzheimer Alzheimer se$ara dini
1'
Hilan-n/a in-atan /an- +en--an--u ehi*upan seharihari'
ilangnya ingatan adalah salah satu tanda yang paling umum dari Alzheimer. al ini terutama ter%adi %ika pria dan "anita melupakan hal;hal yang ter%adi baru;baru ini, yang dapat berdampak negati terhadap kehidupan sehari;hari mereka. anda;tanda lainnya termasuk melupakan tanggal penting dan a$ara yang telah diagendakan, meminta inormasi yang sama berulang;ulang dan mengandalkan pembantu memori seperti $atatan pengingat atau bahkan anggota keluarga untuk hal;hal pribadi yang bisa diingat sendiri. 2'
&esulitan +en-iuti perenanaan a-en*a'
-eberapa orang mungkin mulai menun%ukkan kesulitan mengikuti ren$ana atau beker%a dengan angka, baik itu mengikuti resep atau membayar tagihan
bulanan. onsentrasi
seringkali
sulit
bagi
mereka
ge%ala
menun%ukkan Alzheimer. 3'
&esulitan +en/elesaian rutinitas'
ugas sehari;hari seperti mengemudi untuk beker%a atau mengingat aturan permainan yang rutin dilakukan akan membuktikan seseorang terkena penyakit Alzheimer. 4'
is,rientasi eraitan *en-an atu atau te+pat'
ampir semua orang memiliki penyimpangan sesaat di mana mereka lupa apa "aktu itu atau hari apa itu.api penyimpangan tersebut tidak sesaat bagi orang;orang dengan penyakit Alzheimer, yang bahkan mungkin tersesat di %alan pulang ke rumah mereka sendiri dan tidak ingat bagaimana untuk pulang. .'
Masalah pe+aha+an -a+ar *an huun-an spasial'
-eberapa orang dengan Alzheimer memiliki kesulitan memba$a, menilai %arak atau menentukan "arna atau kontras. 'ebagai $ontoh, seseorang dengan penyakit Alzheimer mungkin ber%alan mele"ati $ermin dan tidak menyadari dia adalah orang di $ermin. 5'
Masalah aru *en-an ataata *ala+ eriara atau +enulis'
rang dengan Alzheimer mungkin mengalami kesulitan memegang atau mengikuti per$akapan. /ontohnya adalah berhenti di tengah;tengah per$akapan dan tidak memiliki ide bagaimana untuk melan%utkan.
Lupa te+pat +en/i+pan'
rang dengan Alzheimer mungkin menempatkan hal;hal di tempat yang tidak biasa dan kemudian mengalami kesulitan menapak langkah mereka untuk menemukan barang;barang. al ini $enderung ter%adi lebih sering dari "aktu ke "aktu, dan mereka sering menuduh orang lain men$uri barang mereka tidak dapat menemukan. 7'
Penurunan e+a+puan'
emampuan mengingat yang buruk sepelrti lupa tidak mengun%ungi dokter atau tidak bisa mengurus keuangan pribadi, adalah tanda peringatan lain untuk Alzheimer. 8'
Penarian *ari +as/araat'
Pria dan "anita dengan penyakit Alzheimer mungkin mulai menarik diri dari masyarakat, mengundirkan diri dari kegiatan sosial, program di tempat ker%a atau menghentikan hobi. 10'
Peruahan suasana hati *an epria*ian'
rang dengan Alzheimer mungkin mengalami perubahan suasana hati tanpa alasan yang %elas dan dapat men%adi $emas, bingung, depresi, takut atau $uriga. -ertindak keluar dari karakter mungkin %uga men%adiindikasi Alzheimer.
1'5 Pe+erisaan Penun9an4iagnosis penyakit Alzheimer rumit karena tidak adanya u%i
deinitie. Pemeriksaan rutin yang biasanya dilakukan meliputi pemeriksaan hitung sel darah lengkap dan pemeriksaan elektrolit serum. / s$an mungkin memperlihatkan pelebaran entrikel dan atroi korteks serta memastikan tidak terdapat tumor, abses otak, atau hematoma subdural kronik yang dapat diatasi. (
A II PA!HAY
8aktor Predisposisi irus lambat, proses autoimun, kera$unan aluminium dan genetik
Pe?
4egenerasi neuron kolinergik
ekusutan neuroibrilar yang dius
er%adi plak senilis
ilangnya serat sara kolinergik di korteks serebrum
elainan neurotransmiter
Pe? sel neuron kolinergik yang berproyeksi ke hipokampus dan amiglada
Asetikolin ? pada otak
4imensia
Perubahan kemampuan memenuhi 4<
1. < 4eisit pera"atan diri
:. < Perubahan nutrisi, kurang dari kebt. tubuh
ehilangan kemampuan menyelesaikan masalah7 perubahan menga"asi keadaan yang kompleks dan berpikir abstrak7 emosi labil, pelupa, apatis
ingkah laku aneh dan ka$au, dan $enderung mengembara.
!. < Perubahan proses pikir &. < erusakan interaksi so$ial 5. < erusakan komunikasi erbal 6. < oping tidak eekti
2. < >isiko tinggi trauma
A III PRO%E% &EPERAA!A"
3'1 Pen-a9ian Pengumpulan data klien baik sub%ekti maupun ob%ekti pada gangguan
system persaraan meliputi anamnesis ri"ayat penyakit, pemeriksaan isik, pemeriksaan diagnosti$, dan pengka%ian psikososial. Ana+nesis dentitas klien meliputi nama, umur (lebih sering pada kelompok usia lan%ut, 50# populasi berusia lebih dari @5 tahun), %enis kelamin, pendidikan, alamat, peker%aan, agama, suku bangsa, tanggal dan %am masuk rumah sakit, nomor register, diagnose medis. eluhan utama yang sering men%adi alasan klien dan keluarga untuk meminta pertolongan kesehatan adalah penurunan daya ingat, perubahan kogniti, dan kelumpuhan gerak ekstremitas. >ABA PCDBA 'AA D Pada anamnesis, klien mengeluhkan sering lupa dan hilangnya ingatan yang baru. Pada beberapa kasus, keluarga sering mengeluhkan bah"a klien sering mengalami tingkah laku aneh dan ka$au serta sering keluar rumah sendiri tanpa meminta izin pada anggota keluarga yang lain sehingga sangat meresahkan anggota keluarga yang men%aga klien. Pada tahap lan%ut dari penyakit, keluarga sering mengeluhkan bah"a klien men%adi tidak dapat mengatur buang air, tidak dapat mengurus keperluan dasar sehari hari, atau mengenali anggota keluarga. >ABA PCDBA 4AE+E Pengka%ian yang perlu ditanyakan meliputi adanya ri"ayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit %antung, penggunaan obat obatan anti ansietas (benzodiazepine), penggunaan obat obat antikolinergik dalam %angka "aktu yang lama, dan ri"ayat sindrom 4o"n yang pada suatu saat kemudian menderita penyakit Alzheimer pada usia empat puluhan.
>ABA PCDBA C+EA>3A Penyebab penyakit Alzheimer ditemukan memiliki hubungan geneti$ yang %elas. 4iperkirakan 10;!0# klien Alzheimer menun%ukkan tipe yang di"ariskan dandinyatakan sebagai penyakit Alzheimer amiliar (8A4). Pengka%ian adanya anggota generasi terdahulu yang menderita hipertensi dan
diabetes mellitus diperlukan untuk melihat adanya komplikasi penyakit lain yang dapat memper$epat progresinya penyakit. Pen-a9ian Psi, ; s,si, ; spiritual Pengka%ian mekanisme koping yang digunakan klien untuk menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respons atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Adanya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesulitan untuk berkomunikasi akibat gangguan bi$ara. Pola persepsi dan konsep diri didapatkan klien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, dan tidak kooperati. Perubahan yang terpenting pada klien dengan penyakit Alzheimer adalah penurunan kogniti dan penurunan memori ( ingatan). Pe+erisaan
lien dengan penyakit Alzheimer umumnya mengalami penurunan kesadaran sesuai dengan degenerasi neuron kolinergik dan proses senilisme. Adanya perubahan pada tanda ital meliputi brakikardi, hipotensi, dan penurunan rekuensi pernaasan. -1 (->CAD3) 3angguan ungsi pernaasan berkaitan dengan hipoentilasi, inaktiitas, aspirasi makanan atau salia, dan berkurangnya ungsi pembersihan %alan naas. Inpeksi, didapatkan klien batuk atau penurunan kemampuan untuk batuk eekti, peningkatan produksi sputum, sesak naas, dan penggunaan otot bantu naas. Palpasi, taktil premitus seimbang kanan dan kiri. Perkusi, adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru. Auskultasi, bunyi naas tambahan seperti naas berbunyi, stridor, ronkhi pada klien dengan peningkaan produksi se$ret dan kemampuan batuk yang menurun yang sering didapatkan pada klien dengan inaktiitas. -2 (-+4)
ipotensi postural berkaitan dengan eek samping pemberian obat dan %uga gangguan pada penagaturan tekanan darah oleh system sara otonom. -! (->AD) Pengka%ian -! (-rain) merupakn pemeriksaan o$us dan lebih lengkap dibandingkan pengka%ian pada system lainnya. nspeksi umum didapatkan berbagai maniestasi akibat perubahan tingkah laku. !in-at esa*aran ingkat kesadaran klien biasanya apatis dan %uga bergantung pada perubahan status kogniti klien. Pe+erisaan un-si sereri 'tatus mental biasanya status mental klien mengalami perubahan yang berhubungan dengan penurunan status kogniti, penurunan persepsi, dan penurunan memori baik %angka pendek maupun memori %angka pan%ang. Pe+erisaan sara ranial %ara I' biasanya pada klien dengan penyakit Alzheimer tidak ada kelainan dan ungsi pen$iuman tidak ada kelainan. %ara II' asil tes keta%aman penlihatan mengalami perubahan sesuai tingkat usia. lien dengan penyakit Alzheimer mengalami penurunan keta%aman penglihatan. %ara III= I>= *an >I' Pada beberapa kasus penyakit Alzheimer mengalami penurunan keta%aman penglihatan. %ara >' a%ah simetris dan tidak ada kelainan pada nerus ini. %ara >II' Persepsi penge$apan dalam batas normal. %ara >III' Adanya tuli kondukti dan tuli persepsi berhubungan proses senilis dan penurunan aliran darah regional. %ara I? *an ?' 4idapatkan kesulitan dalam menelan makanan yang berhubungan dengan perubahan status kogniti. %ara ?I' idak ada atroi otot sternokleidomastoideus dan tr apezius. %ara ?II' +idah simetris, tidak ada deiasi pada satu sisi dan tidak ada asikulasi. ndra penge$apan normal. %/ste+ M,t,ri nspeksi umum, pada tahap lan%ut, klien akan mengalami perubahan dan • • •
penurunan pada ungsi motorik se$ara umum. onus otot didapatkan meningkat. eseimbangan dan koordinasi, didapatkan mengalami gangguan karena adanya perubahan status kogniti dan ketidakkooperatian klien dengan metode pemeriksaan
Pe+erisaan Reles
Pada tahap lan%ut penyakit Alzheimer, sering didapatkan bah"a klien kehilangan releks postural, apabila klien men$oba untuk berdiri klien akan berdiri dengan kepala $enderung ke depan dan ber%alan dengan gaya ber%alan seperti didorong. esulitan dalam berputar dan hilangnya keseimbangan (salah satunya ke depan atau ke belakang) dapat menimbulkan sering %atuh. %iste+ %ens,ri
'esuai berlan%utnya usia, klien dengan penyakit Alzheimer mengalami penurunan terhadap sensasi sensorik se$ara progresi. Penurunan sensorik yang ada merupakan hasil dari neuropati perier yang dihubungkan dengan disungsi kogniti dan persepsi klien se$ara umum. - & (-+A44C>) Pada tahap lan%ut, beberapa klien sering berkemih tidak pada tempatnya, biasanya yang berhubungan dengan penurunan status kogniti pada klien Alzheimer. Penurunan releks kandung kemih yang bersiat progresi dan klien
mungkin
mengalami
inkontinensia
urine,
ketidakmampuan
mengkomunikasikan kebutuhan, dan ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan kontrol motorik dan postural. 'elama periode ini, dilakukan kateterisasi intermiten dengan teknik steril. -5 (-C+) Pemenuhan nutrisi berkurang yang berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang karena kelemahan isik umum dan perubahan status kogniti. arena penurunan aktiitas umum, klien sering mengalami konstipasi. -6 (-DC) Pada tahap lan%ut biasanya didapatkan adanya kesulitan untuk beraktiitas karena kelemahan umum dan penurunan status kogniti menyebabkan masalah pada pola akiitas dan pemenuhan aktiitas sehari hari. Adanya gangguan keseimbangan dan koordinasi dalam melakukan pergerakan disebabkan karena perubahan pada gaya ber%alan dan kaku pada seluruh gerakan akan memberikan resiko pada trauma isik bila melakukan aktiitas. 3'2 ia-n,sis &eperaatan 1. 4eisit pera"atan diri ( makan, minum, berpakaian, hygiene) bFd
perubahan proses pikir.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bFd intake tidak adekuat, perubahan proses pikir. !. erusakan komunikasi erbal bFd perubahan proses pikir. &. oping indiidu tidak eekti bFd perubahan proses pikir dan disungsi karena perkembangan penyakit.
3'3 Renana Inter@ensi "O
1.
ia-n,sa &eperaatan eisit peraatan *iri
-erhubungan dengan
!$#$A" &RI!ERIA HA%IL ("OB) "OB : %el are : Ati@it/ , ail/ Li@in-
perubahan proses pikir.
(ALs)
4' ;
'etelah dilakukan tindakan kepera"atan
4
selama G. 4eisit pera"atan diri teratas
1. etidakmampuan
dengan kriteria hasil
untuk mandi 2. etidakmampuan untuk berpakaian. !. etidakmampuan untuk makan &. etidakmampuan untuk toileting
1. lien terbebas dari bau badan 2.
I"!ER>E"%I ("IB) "IB :
'el Bare assistane : ALs 1.
mampu
se$ara utuh untuk melakukan sel;$are. &.
melakukannya. :. -erikan aktiitas rutin sehari; hari sesuai kemampuan. @. Pertimbangkan usia klien %ika mendorong pelaksanaan aktiitas sehari;hari. 2.
&eti*asei+an-an nutrisi uran- *ari
1.
2.
intake tidak adekuat, perubahan proses pikir. 4'
Dutritional status Ade=ua$y o nutrient
eutuhan tuuh
-erhubungan dengan
1. a%i adanya alergi makanan
"OB:
8luid ntake eight /ontrol
'etelah dilakukan tindakan kepera"atan selamaG.nutrisi kurang teratasi dengan
•
indikator
•
e%ang perut
•
>asa penuh tiba; tiba setelah makan
4
ahli
g izi
untuk
dibutuhkan pasien !. Bakinkan diet yang dimakan mengandung
Dyeri abdomen
•
dengan
menentukan %umlah kalori dan nutrisi yang Dutritional 'tatus ood and
!.
2 . o laborasi
1. Albumin serum
tinggi serat untuk men$egah konstipasi &. A%arkan pasien bagaimana membuat $atatan makanan harian. 5.
2. Pre albumin serum
6.
!. ematokrit
:. ad"alkan pengobatan dan tindakan tidak
&. emoglobin
selama %am makan
5. otal iron binding $apa$ity
@.
6. umlah limosit
9.
•
4iare
•
>ontok rambut
protein, b dan kadar t 10.
yang berlebih •
%aringan kon%ungtia
urang nasu
12.
makan •
1!. normasikan pada klien dan keluarga
-ising usus
tentang manaat nutrisi
berlebih •
1&. olaborasi
on%ungtia
dokter
tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti D3F
pu$at •
dengan
PD sehingga intake $airan yang adekuat
4enyut nadi
dapat dipertahankan.
lemah
15. Atur posisi semi o"ler atau o"ler tinggi selama makan 16. elola pemberan anti emetik..... 1:. An%urkan banyak minum 1@. Pertahankan terapi * line 19. /atat adanya edema, hiperemik, hipertonik
!.
&erusaan ,+uniasi
EPAD
@eral berhubungan
lien tidak mengalami kerusakan
dengan perubahan
komunikasi ebal dan menun%ukkan
papila lidah dan $aitas oal 1.
proses pikir
kemampuan melakukan komunkasi erbal
d. indari hal;hal yang negati selama
4' ;
dengan orang lain dengan $ara yang sesuai
4 'aat
dan dapat diterima.
interaksi e. 4engarkan pembi$araan klien . 3unakan teknik alidasi dan klariikasi g. 3unakan teknik mengatakan se$ara tidak
berkomunikasi klien EPCD tidak kontak mata, 1. 'etelah berinteraksi selama !H pertemuan, klien menunduk,
klien mampu bertahan pada satu topik
kadang berkata
pembi$araan
tanpa arti dan tidak berhubungan. lien
indikatorFkriteria
hasil a. ata;kataFk alimat;kalimat
%. yan g
digunakan tepatFsesuai dengan topik
$enderung diamFautistik
denan
b.
langsung h. 8okuskan pembi$araan pada satu topi$. i. An%urkan untuk berbi$ara pelan;pelan, tenang dan %elas 3unakan bahasa yang konsisten pada saat
berinteraksi k. An%urkan klien untuk mempertahankan
pembi$araan. kontak mata ontak mata baik, mau menatap 2. 'timulasi ognisi dan >estrukturisasi
la"an bi$ara 2. 'etelah dilakukan
interaksi
pertemuan,
klien
mampu
pesan
komunikasi
!H
ognisi a. a%i kemampuan klien menangkap dan
menerima
menerima isyarat non erbal dari orang
dengan
atau la"an bi$ara. b. -antu klien mengidentiikasi inormasi
selam
a.
indikatorFkriteria hasil lien d apat menginterpretasik an
b.
pembi$araan orang lain. lien dapat menginterpretasikan
bahasa non erbal !. 'etelah berinteraksi dengan keluarga selama
yang diterima $. -antu klien mengidentiikasi interpretasi yang salah terhadap pesanFinormasi yang diterima. d. -antu klien memperbaiki interpretasi
1H pertemuan, klien mendapat dukungan dan
dapat
keluarga
memanaatkan dalam
pera"atan
dukungan dirinya
dengan indikatorFkriteria hasil a. lien mendapat dukungan b.
keluarganya selama dalam pera"atan. eluarga mengun%ungi klien se$ara
$.
periodikFteratur. lien mampu
yang salah. e. -erikan inormasi yang tepat, singkat dan berurutan dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks. . uatkan dan ulangi inormasiFpesan yang diberikan g.
pesanFinormasi yang diterimanya terebut. h. -eri reinor$ement kepada klien. mengungkapkan i. +ibatkan klien dalam A perasaan dan pikirannya. !. ingkatan keterlibatan keluarga (8amily nolement Promotion) a. a%i perepsi keluarga terhadap ke%adian dan situasi yang men%adi a$tor p en$etus. b. a%i pengetahuan keluarga tentang $ara mera"at klien $. -erikan inormasi tentang kondisi klien kepada keluarganya. d. elaskan pentingnya keterlibatan keluarga dalam pera"atan klien. e. elaskan strategiF$ara mera"at dan berkomunikasi . 4orong klien untuk mengungkapkan keinginan dan harapannya dari dukungan
keluarga g. 8asilitasi pertemuan klien dan keluarga se$ara periodikFteratur. h. +ibatkan klien dalam A'. &.
oping indiidu tidak
oping ndi$ator
eekti bFd perubahan
1' Menun9uan lesiilitas peran
proses pikir dan disungsi karena perkembangan penyakit. 4' 1. Perubahan dalam pola komunikasi
eluar-a: menun%ukan leksibilitas
peran para anggotanya 2' pertentan-an +asalah :nilai keluarga dapat mengatur masalah;masalah 3' +e+ana-e +asalah: melibatkan anggota keluarga dalam membuat keputusan 4' +en-espresian perasaan *an
yang biasanya. 2. elelahan !.
eeasan e+,si,nal: ; menun%ukan strategi untuk memanage
masalah ; menggunakan strategi penurunan stress ; peduli terhadap kebutuhan anggota
ketidakmampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan se$ara erbal
keluarga .' +enentuan pri,ritas menentukan %ad"al untuk rutinitas danm
4 1. Perilaku merusak diri
aktiitas keluarga men%ad"alkan untuk respite $are mempunyai peren$anaan pada kondisi
Peningkatan koping 1. hargai pemahaman pasien tentang proses penyakit dan konsep diri 2. hargai dan diskusikan alternatie respon terhadap situasi !. hargai sikap klien terhadap perubahan peran dan hubungan &. dukung penggunaan sumber spiritual %ika diminta 5. gunakan pendekatan yang tenang dan berikan %aminan 6. sediakan inormasi a$tual tentang diagnosis, penangan dan prognosis :. sediakan pilihan yang realistis tentang aspek pera"atan saat ini @. dukung penggunaan mekanisme deensie yang tepat 9. dukung keterlibatan keluarga dengan $ara yang tepat
sendiri dan orang lain 2. etidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar !. etidakaadekuatan menyelesaikan
kega"atan memelihara kestabilan inan$ial 5' +enari antuan etia *iutuhan : menggunakan support so$ial
10. -antu pasien untuk mengidentiikasi strategi positi untuk mengatasi keterbatasan dan mengelola gaya hidup dan perubahan peran 11. -entu klien mengidentiikasi kemungkinan
keterangan penilaian D/
masalah 1I tidak dilakukan sama sekali &.
yang dapt ter%adi 12. -antu klien beradaptasi dan mengantisipasi perubahan klien
A I> PE"$!$P 4'1'
&esi+pulan
Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan kelumpuhan ter%adi terutama menyerang orang yang berusia diatas 65 tahun. Pasien dengan penyakit Alzheimer mengalami banyak kehilangan neuron neuron hipokarpus dan korteks tanpa disertai kehilangan parenkim otak, %uga terdapat kekusutan neuro ibrilar Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, namun terdapat beberapa aktor predisposisi seperti proses ineksi irus lambat, autoimun, genetik dan trauma. Asuhan kepera"atan pada pasien dengan penyakit Alzheimer dilakukan dengan tu%uan membantu mengembalikan ungsi kogniti, motorik dan ungsi ; ungsi bagian tubuh lain yang mengalami gangguan akibat kelainan neurotransmiternya. 'elain itu perhatian terhadap kebutuhan nutrisi %uga tetap dibutuhkan untuk men$egah berkembangnya penyakit lain akibat intake nutrisi yang tidak adekuat. 4'2'
%aran
-agi pera"at dan keluarga, diharapkan memperhatikan setiap perubahan yang ter%adi pada penderita Alzheimer ini, karena setiap perubahan baik itu dari segi kogniti dan motorik mempengaruhi aktiitas sehari ; hari pasien. arenanya dibutuhkan perhatian lebih bagi penderita Alzheimer ini.
A
ose. 201!. -erdamai dengan Alzheimer 'trategi men%adi $aregier bagi penderita Penyakit Alzheimer. og%akarta atahati Ariani, utu April. 2012. 'istem Deurobehaiour. akarta 'alemba
C3/ erdman, . eater. 2012. 4iagnosis epera"atan 4einisi dan lasiikasi 2012 201&. akarta C3/