EKLAMSIA
1. Definisi
Eklamsia Eklamsia merupakan merupakan komplikasi komplikasi kehamilan yang serius, serius, dan dapat dikarakteristi dikarakteristikkan kkan dengan adanya kejang. kejang. Biasanya Biasanya eklamsia eklamsia merupakan lanjutan dari pre- eklamsia walaupun kadang – kadang tidak diketahui diketahui terlebih terlebih dahulu. Definisi Definisi lain dari eklamsia eklamsia adalah onset baru hipertensi hipertensi gestasi yang diikuti diikuti dengan kejang grand mal (Zeeman, (Zeeman, le!kenstei le!kenstein, n, twi!kler twi!kler," ," #unningham,$%%&', dan kejang pada pre-eklampsia pre-eklampsia yang tidak bisa dikaitkan dengan penyebab lain (bbres!ia " )heridan,$%%*'. +ejang pada eklampsia tidak berhubungan dengan kondisi otak dan biasanya terjadi setelah $% minggu kehamilan.
2. Etiologi
Eklamsia dapat terjadi apabila pre-eklampsia tidak ditangani, sehingga penyebab dari eklampsia eklampsia sama dengan penyabab penyabab pre-eklampsia. pre-eklampsia.
da beberapa beberapa fa!tor resiko resiko predisposisi predisposisi
tertentu yang dikenal, antara lain . )tat )tatus us prim primig igra rai ida da $. /iwaya /iwayatt keluarg keluargaa pre-ekla pre-eklamsi msiaa atau eklams eklamsia ia *. 0ernah 0ernah eklams eklamsia ia atau atau pre-ek pre-eklam lamsia sia &. )uami ba baru 1. 2sia 2sia ibu yang yang ekstr ekstrem em (3 (3 $% tahun tahun,, 4 *1 tahu tahun' n' 5. )ejak awal awal menderita menderita hipertens hipertensii as!ular, as!ular, penyaki penyakitt ginjal atau atau autoimun autoimun 6. Diab Diabet etes es 7el 7elli litu tuss 8. +eha +ehami mila lan n gand gandaa
3. Manifestasi Kinis
9ejala dan tanda yang terdapat pada pasien eklamsia berhubungan dengan organ yang dipengaruhinya, antara lain yaitu
:liguria (kurang dari &%%ml;$& jam atau urin tetap kurang dari *% ml;jam
0englihatan kabur
Dyspnea
)akit kepala
)!otoma
+ejang +ebanyakan kasus dihubung- hubungkan dengan hipertensi dikarenakan kehamilan dan
proteinuria tapi satu – satunya tanda nyata dari eklamsia adalah terjadinya kejang eklamtik, yang dibagi menjadi empat fase. >.
)tadium 0remonitory ase ini biasanya tidak diketahui ke!uali dengan monitoring se!ara konstan, mata berputar – putar ketika otot wajah dan tangan tegang.
>>.
)tadium ?onik )egera )egera setela setelah h fase fase premon premonito itory ry tangan tangan yang yang tegang tegang beruba berubah h menjad menjadii mengepa mengepal. l. ?erka ?erkadang dang ibu menggi menggigit git lidah lidah seirin seiring g dengan dengan ibu mengat mengatupk upkan an gigi, gigi, sement sementara ara tang tangan an dan dan kaki kaki menj menjad adii kaku kaku.. :tot :tot resp respir iras asii menj menjad adii spas spasme me,, yang ang dapa dapatt menyebabkan ibu berhenti bernafas. )tadium ini berlangsung selama sekitar *% menit.
>>>.
)tadium +l +lonik 0ada fase ini spasme berhenti tetapi otot mulai tersentak dengan hebat. Berbusa, salia yang ber!ampur sedikit darah pada bibir dan kadang – kadang bisa menarik nafas. )etelah sekitar dua menit kejang berhenti, menuju keadaan koma, tapi beberapa kasus menuju gagal jantung.
>=.
)tadium !oma >bu tidak sadar, suara nafas berisik. +eadaan ini bisa berlangsung hanya beberapa menit atau bahkan dapat menetap sampai beberapa jam.
4. Patofisiologi
0ada kehamilan normal, olume as!ular dan !ardia! output meningkat. 7eskipun meningkat, tekanan darah tidak normal pada kehamilan normal. @al ini mungkin disebabkan oleh karena wanita hhamil menjadi resisten terhadap efek asokonstriktor, seperti angitensin >>. ?ahanan as!ul as!ular ar perife periferr mening meningkat kat karena karena efek efek beberap beberapaa asodi asodilat lator or sepert sepertii prosta prosta!y! !y!lin lin (09> (09>$',
prostaglandin E (09E', dan endothelium deried relaAing fa!tor(ED/'. /asio tromboAan dan 09>$ meningkat. ?romboAane diproduksi oleh ginjal dan jaringan trophoblasti!, menyebabkan asokonstriksi dan agregasi platelet. =asospasme menurunkan diameter pembuluh darah, yang akan merusak sel endothelial dan menurunkan ED/. =asokonstriksi juga akan mengganggu darah dan meningkatkan tekanan darah. @asilnya, sirkulasi ke seluruh organ tubuh termasuk ginjal, hati, otak, dan pla!enta menurun. 0erubahan – perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut
0enurunan perfusi ginjal menyebabkan penurunan glomerular filtration rate (9/' sehingga urea nitrogen darah, kreatinin, dan asam urat mulai meningkat.
0enurunan aliran darah ke ginjal juga menyebabkan kerusakan ginjal. @al ini menyebabkan protein dapat melewati membrane glomerular yang pada normalnya adalah impermeable terhadap molekul protein yang besar. +ehilangan protein menyebabkan tekanan koloid osmoti! menurun dan !airan dapat berpindah ke ruang intersisial. @al ini dapat menyebabkan terjadinya edema dan penurunan olume intraas!ular, yang meningkatkan iskositas darah dan meningktanya hematokrit. /espon untuk mengurangi olume intraas!ular, angiotensin >> dan aldosteron akan dikeluarkan untuk memi!u retensi air dan sodium. ?erjadilah lingkaran proses patologik penambahan angiotensin >> semakin mengakibatkan asospasme dan hipertensi aldosteron meningkatkan retensi !arian dan edema akan semakin parah.
0enurunan sirkulasi ke hati mengakibatkan kerusakan fungsi hati dan edema hepati! dan perdarahan
sib!apsular,
yang
dapat
mengakibatkan
hemorrhagi!
ne!rosis.
Di
manifestasikan dengan peningkatan enCim hati dalam serum ibu.
=asokonstriksi pembuluh darah menyebabkan tekanan yang akan menghan!urkan dinding tipis kapiler, dan perdarahan ke!il !erebral. 9ejala asospasme arteri adalah sakit kepala, gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, spot, dan hiperaktif reflek tendon dalam.
0enurunan tekanan koloid onkotik dapat menyebabkan bo!ornya kapiler pulmonal mengakibatkan edema pulmonal. 9ejala primer adalah dyspnea
0enurunan sirkulasi plasenta mengakibatkan infark yang meningktakan fa!tor resiko abruptio pla!entae dan D>#. +etika aliran darah maternal melalui pla!enta berkurang,
mengakibatkan pembatasan perkembangan intrauterine janin dan janin mengalami hipoksemia dan asidosis.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. 0emeriksaan aboratorium lbuminuria $ atau & 0roteinuria (1 g dalam urine $& jam atau * atau lebih pada dipsti!k' terlihat adanya ptekie;edema
. Kom!likasi
+omplikasi yang biasanya terjadi pada eklamsia adalah . Solusio plasenta. +omplikasi ini biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan lebih sering terjadi pada pre-eklampsia. Di /umah )akit Dr. #ipto 7angunkusumo 1,1F sulusio plasenta disertai pre-eklampsia. $. Hipofibrinogenemia.
0ada
pre-eklampsia
berat
Zuspan
(G68'
menemukan
$*F
bipofibrinogenemia, maka dari itu penulis menganjurkan pemeriksaan kadar fibrinogen se!ara berkala. *. Hemolisis. 0enderita dengan pre-eklampsia berat kadang-kadang menunjukkan gejala klinik hemolisis yang dikenal karena ikterus. Belum diketahui dengan pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah.
&. Perdarahan otak . +omplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal penderita eklampsia. 1. Kelainan mata. +ehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlangsung sampai seminggu, dapat terjadi. 0erdarahan kadang-kadang terjadi pada retina hal ini merupakan tanda gawat akan terjadinya apopleksia serebri. 5. Edema paru-paru. Zuspan (G68' menemukan hanya satu penderita dari 5G kasus eklampsia, hal ini disebabkan karena payah jantung. 6. Nekrosis hati. # (disseminated intravas#ular #oogulation'. . 0rematuritas, dismaturitas dan kematian janin intra-uterin.
". #era!i
a. 0ada eklamsia yang harus diperhatikan adalah terjadinya kejang. 0erawat harus mengetahui tugasnya, tetap tenang, meyakinkan anggota keluarga yang lain, dan menjelaskan pada mereka dan pada pasien kemudian apa yang terjadi dan mengapa interensi tertentu dilakukan. 7agnesium sulfat adalah antikonulsan terbaik untuk pasien eklamsia. pabila magnesium diberikan terlalu !epat ( infuse dibawah 1 menit', dapat terjadi hipotensi berat, bradikardi, dan tahanan jantung dan pernafasan. 7onitor tanda – tanda ital setiap 1 menit selama infuse. +era!unan magnesium dapat di terapi dengan kalsium glukonat parenteral ( % ml dari pengen!eran % F' di infuskan tidak melebihi -$ ml;menit (%%-$%% mg;menit'. Efek samping dari magnesium antara lain b. )elama kejang fase tonik, balikan tubuh pasien kea rah samping untuk memungkinkan mengalirnya salia dari mulut. 7emasukan helai bantalan lidah dapat men!egah !edera
pada mulut bila hal tersebut dapat dilakukan tanpa paksaan. 0engaman tempat tidur harus diberikan bantalan atau diletakkan bantal pada sisi – sisi nya. 7intalah bantuan. +etika fase klonik mulai, tetaplah berada di dekat pasien dan Bantu insersi jalan napas oral, pemberian oksigen, pengamatan tanda – tanda ital janin, dan pemberian magnesium sulfat untuk men!egah kejang. >bu tetap dalam posisi rekumben lateral untuk menurunkan tekanan pada aorta dan ena kaa inferior. !. @ipoentilasi dan asidosis sering terjadi selama kejang. Ialaupun kejang hanya berlangsung beberapa menit, sangat penting untuk tetap menjaga oksigenasi dengan pemberian oksigen melalui masker dangan atau tanpa oksigen reseroir sebanyak 8 – % ; menit. )etelah kejang berhenti dan pasien mulai bernafas kembali, oksigenasi merupakan masalah yang jarang terjadi. Bagaimanapun juga, maternal hipoksemia dan asidosis dapat berkembang pada wanita dengan kejang berulang dan dengan aspirasi pneumonia, edema paru, atau kombinasi fa!tor – fa!tor ini. 7onitoring pulse oAymetri terus menerus dianjurkan pada pasien eklamsia. nalisa gas darah diperlukan apabila monitoring oksimetri menunjukkan hasil yang abnormal ( saturasi :$ G$F atau kurang'. +arena penyebaran lesi yang diasebabakan oleh edema asogeni!J mungkin diadahului oleh peningkatan tekanan darah tiba – tiba, maka diperlukan pengontrolan hipertensi yang berat. 0en!egahan kejang multiple sangat penting karena mayoritas wanita dengan kejang multiple memiliki angka kjeadian infark !erebral. d. 7enjaga tekanan darah sistolik pada &%-5% mm@g dan diastoli! antara G% dan % mm@g. @al ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada rentang yang aman tapi pada saat yang bersamaan menghindari terjadinya hipotensi. las an mengatasi hipertensi yang berat adalah untuk menghindari kehilangan autoregulasi !erebral dan men!egah gagal jantung tanpa membahayakan tekanan perfusi !erebral atau aliran darah uteroplasenta jeopardiCing, yang memang sudah menurun pada kehamilan beberapa wanita dengan eklamsia ()ibai, $%%1'. ?erapi untuk hipertensi dikarenakan kehamilan diberikan ketika tekanan diastoli! men!apai atau lebih dari %1-%mm@g (7artin et al., $%%1'. Drug of !hoi!e untuk antihipertensi pada eklamsia berdasarkan rekomendasi meri!an #ollege of :bstetri!ians and 9yne!ologists adalah labetol, karena labetol efektif dalam menurunkan tekanan perfusi !erebral tanpa membahayakan perfusi !erebral, dengan !ara menurunkan tekanan darah sistemik(7artin et al., $%%1'.
e. 0ada eklamsia persalinan harus terjadi dalam $ jam setelah kejang. pabila persalinan per aginam tidak terlaksana dalam $ jam maka dilakukan !aesarean I.
Analisa Data
Data D:
7asalah +eperawatan +ekurangan olume !airan
- Edema - 0roteinuria 1 gr;urine $& jam - :liguri 3 &%% ml;$& jam - @emokonsentrasi - 0enambahan berat badan se!ara tiba - tiba D) - +lien mengatakan jarang berkemih - +lien mengatakan bahwa klien merasa mual dan muntah D:
0enurunan !urah jantung
- @ipoolemia - Edema - Dyspnea D) - +lien mengatakan bahwa nafas klien sesak D:
0erubahan
- @ipoolemia
pla!enta
perfusi
jaringan
- DKK 3 %%A;menit - )!oring profil biofisik 8;%, !airan berkurang - <)? non reaktif D) - klien mengatakan tidak merasakan janinnya bergerak D: - +lien tampak memegang bagian perut - Iajah klien tampak meringis
0erubahan rasa nyaman nyeri
utero-
D) - +lien mengatakan bahwa bagian perut atas klien terasa sakit a!tor /esiko
/esiko tinggi !edera
- +ejang tonik-klonik - Iaktu pembekuan darah memanjang - @ipoksia jaringan aktor /esiko
/esiko tinggi 0erubahan nutrisi kurang
- 7ual;7untah
dari kebutuhan tubuh
- 7asukan tidak adekuat
II.
Diagnosa
. +ekurangan olume !airan b.d kehilangan protein plasma $. 0enurunan !urah jantung b.d hipoolemia *. /esiko tinggi !idera b.d kejang tonik – klonik, penurunan jumlah platelet &. 0erubahan perfusi jaringan utero-pla!enta b.d asospasme arteri spiral 1. 0erubahan rasa nyaman
III.
Inter$ensi
Diagnosa > /esiko tinggi !edera b.d kejang tonik-klonik +riteria @asil . Berpartisipasi dalam tindakan dan;atau modifikasi lingkungan untuk melindungi diri dan meningkatkan keamanan $. Bebas dari tanda – tanda iskemia serebral (gangguan penglihatan, sakit kepala, perubahan pada mental' *. 7enunjukkan kadar fa!tor pembekuan dan enCim hepar normal. #I%DAKA%&I%#E'(E%SI Man*iri
'ASI)%AL
+aji adanya masalah ))0 (mis., sakit kepala, peka Edema serebral dan asokonstriksi dapat rangsang, gangguan penglihatan atau perubahan pada ealuasi dari masa perubahan gejala, perilaku pemeriksaan funduskopi'
atau retina
?ekankan pentingnya klien melaporkan tanda – +eterlambatan tindakan atau awitan progresif tanda;gejala – gejala yang berhubungan dengan ))0
gejala – gejala yang dapat mengakibatkan
0erhatikan perubahan pada tingkat kesdaran
kejang tonik-klonik
+aji tanda – tanda eklamsia hiperaktiitas (* 0ada kemajuan @++, asokonstriksi dan sampai &' dari reflek tendon dalam,
klonus asospasme
pembuluh
darah
serebral
pergelangan kaki, penurunan nadi dan pernafasan, menurunkan konsumsi oksigen $%F dan nyeri epigastrik, dan oliguria (kurang dari 1% ml;jam'
mengakibatkan iskemia serebral
akukan tindakan untuk menurunkan kemungkinan Edema;asokonstriksi
umum,
kejang mis., pertahankan lingkungan tenang dan dimanifestasikan oleh masalah ))0 berat, dan lampu temaram, batasi pengunjung, ren!anakan dan masalah ginjal, hepar, kardioaskuler dan atur perawatan, dan tingkatkan istirahat.
pernafasan, mendahului kejang. 7enurunkan fa!tor – fa!tor lingkungan yang dapat merangsang kepekaan serebrum dan menyebabkan kejang.
>mplementasikan tindakan pen!egahan kejang per 7enurunkan resiko !edera bila kejang terjadi proto!ol. 0ada kejadian kejang, miringkan klien pasang jalan 7empertahankan
jalan
nafas
dengan
napas;blok gigitan bila mulut rileks hisap daerah menurunkan resiko aspirasi dan men!egah nasofaring, sesuai indikasi lepaskan pakaian yang lidah ketat
jangan
membatasi
gerakan
menyumbat
dan 7emaksimalkan
jalan
oksigenasi.
nafas. (!atatan
dokumentasikan masalah motorik, durasi kejang, dan waspada dengan penggunaan jalan nafas;blok perilaku paska kejang.
gigitan jangan men!obanya bila rahang keras karena dapat terjadi !edera'
0alpasi nyeri tekan uterus atau kekakuan uterus ?anda – tanda ini dapat menandakan abrupsi periksa
perdarahan
masalah medis lain.
agina.
0erhatikan
riwayat plasenta, khususnya bila terdapat masalah medis sebelumnya seperti diabetes mellitus atau kelainan
ginjal atau jantung
menyebabkan masalah as!ular
yang
0antau tanda – tanda dan gejala persalinan atau +ejang kontraksi uterus.
meningkatkan
kepekaan
uterus
persalinan dapat dimulai
0antau adanya tanda – tanda +>D mudah;spontan brupsi memar, perdarahan lama, epistaksis, perdarahan 9>
plasenta
dengan
pelepasan
tromboplastin membuat klien !enderung pada +>D
Kola+orasi
/awat di rumah sakit bila ada masalah ))0
?erapi yangs egera dilakukan membantu menjamin
keamanan
dan
membatasi
kmplikasi Berikan amobarbital atau diaCepam, sesuai indikasi.
7enekan aktiitas serebral mempunyai efek sedatie kalau kejang tidak terkontorl oleh 7g):&
Berikan 7g):& >.7(dengan metode Z-?ra!k' atau 7g):&, deprsan ))0, menurunkan pelepasan >.= dengan metode pompa infuse
asetilkolin,
memblok
transmisi
neuromus!ular, dan men!egah kejang. >ni mempunyai efek sementara menurunkan ?D dan meningkatkan haluaran urine dengan mengubah respon as!ular pada substansi yang menekan. 7eskipun pemberian 7g):& dengan !ara >.= lebih mudah pengaturannya bila ada kejadian reaksi toksik, ebebrapa keluarga dapat tetap menggunakan rute >.7 bila surey kontinu tidak mungkin dan;atau bila alat penginfusan yang tepat tidak ada. (#atatan tambahan ml dari lidokain $ F pada
injeksi
>.7
dapat
menurunkan
ketidaknyamanan' 0antau ?D sebelum, selama, setelah pemberian +adar terapeutik dari 7g):& di!apai dengan 7g):&.
!atat
kadar
serum
magnesium
pada kadar serum &,%-6,1 mEJ; atau 5 sampai 8
hubungannya dengan frekuensi pernapasan, reflek mg;dl. /eaksi merugikan;toksik terjadi di atas patella, dan haluaran urine.
%-$ mg;dl, yang pertama terjadi adalah
kehilangan
refleks,
paralysis
pernapasan
antara 1 sampai 6 mg;dl, atau blok jantung terjadi pada *% sampai *1 mg;dl. )ediakan kalsium glukonat. Berikan % ml (g;% ml' Bertindak sebagai antidote untuk melawan lebih dari * menit sesuai indikasi.
efek – efek merugikan;toksik dari 7g):&
akukan pemeriksaan funduskopi setiap hari. 0antau hasil tes dari masa pembekuan, 0?, 0??, 7embantu kadar fibrinogen, dan )0;D0
mengealuasi
perubahan
atau
beratnya masalah retina ?es – tes ini dapat menandakan penurunan fa!tor – fa!tor koagulasi dan fibrinolisis, yang menandakan +>D
0antau
jumlah
trombosit
sekeunsial.
@indari ?rombositopenia
dapat
terjadi
karena
amniosintesis jika kadar trombosit kurang dari perekatan pada endothelium yang rusak atau 1%.%%%;mm*.
bila
trombositopenia
ada
selama kadar prostasiklin menurun (hambatan kuat
prosedur operatif, gunakan anestesi umum. ?ransfuse dari
agregasi
trombosit, gunakan anesthesia umum, pa!ked red memerlukan
trombosit'. pungsi
blood !ells, plasma beku segar, atau darah lengkap spinal;epidural' sesuai indikasi. +esampingkan sindrom @E0.
jarum
dapat
nestesi (seperti
mengakibatkan
perdarahan berlebihan.
0antau enCim – enCim hepar dan bilirubin perhatikan 0eningkatan enCim hepar dan kadar bilirubin, hemolisis dan adanya sel – sel Burr pada smear anemia peripheral.
hemolitik
mikroangiopatik,
dan
trombositopenia dapat menandakan adanya sindroma
@E0,
menandakan
perlunya
kelahiran sesaria segera bila kondisi seriks tidak
memungkinkan
untuk
induksi
persalinan. )iapkan kelahiran sesaria, bila @++ berat, fungsi Bila oksigenasi janin sangat menurun karena plasenta menurun, dan seriks tidak matang atau asokonstriksi tidak responsie terhadap induksi.
dalam
malfungsi plasenta,
pemberian oksigen dengan segera diperlukan untuk menyelamatkan janin.
Diagnosa >> +ekurangan olume !airan b.d kehilangan protein plasma +riteria @asil . 0emeriksaan laboratorium menunjukkan @ematokrit dalam batas normal $. 7engungkapkan pemahaman tentang kebutuhan akan pemantauan ketat dari berat badan, ?D, protein urine, dan edema *. Berpartisipasi dalam regimen terapeutik dan pemantauan sesuai indikasi. &. Bebas dari tanda – tanda edema umum (mis., mual;muntah, nyeri epigastrik'
#I%DAKA%&I%#E'(E%SI Man*iri
'ASI)%AL
?imbang berat badan klien se!ara rutin. njurkan 0enambahan berat badan bermakna dan tiba – klien untuk memantau berat badan di rumah antara tiba (mis., lebih dari ,1 kg;bulan dalam waktu kunjungan
trimester >> atau lebih dari %,1 kg;minggu trimester ketiga' menunjukkan retensi !airan. 9erakan
!airan
dari
as!ular ke ruang
intersisial, mengakibatkan edema. Bedakan edema kehamilan yang patologis dan danya edema pitting (ringan, sampai $ fisiologis. 0antau lokasi derajat pitting.
berat , * sampai &' pada wajah, tangan, kaki, area sa!ral, atau dinding abdomen, atau edema yang tidak hilangn setelah $ jam tirah baring, adalah bermakna
0erhatikan tanda edema berlebihan atau berlanjut Edema dan deposisi fibrin intraaskuler (pada (mis.,nyeri epigastrik;++a, gejala – gejala serebral, sindrom @E0' dalam hepar terselubung mual, muntah'.
dimanifestasikan
dengan
nyeri
++a,
dispnea
menandakan
adanya
hubungan
dengan
pulmonal,
edema
!erebral
kemungkinan mengarah pada kejang, mual serta
muntah
menandakan
edema
gastrointestinal. 0erhatikan perubahan pada kadar @b;@t.
7engidentifikasi
derajat
hemokonsentrasi
yang disebabkan oleh perpindahan !airan.
Bila @t kurang dari * kali kadar @b, terjadi hemokonsentrasi +aji ulang masukan diet dari protein dan kalori. >nsiden hipoolemi dan hipoperfusi prenatal Berikan informasi sesuai kebutuhan.
dapat diturunkan dengan nutrisi yang adekuat ketidakadekuatan
protein;kalori
meningkatkan resiko pembentukan edema dan @++.
2ntuk
menggantikan
kahilangan
mungkin diperlukan masukan protein 8%-%% g per hari 0antau masukan dan haluaran. 0erhatikan warna @aluaran urine adalah indi!ator sensitie dari urine, dan ukur berat jenis sesuai indikasi.
sirkulasi olume darah. :liguria dan berat jenis ,%&% menandakan hipoolemia berat dan
ada
masalah pada ginjal.
pemberian
magnesium
(!atatan
sulfat
dapat
menyebabkan peningkatan haluaran urine sementara' ?es rabas
urin bersih terhadap protein
setiap 7embantu
dalam
kunjungan, atau setiap hari;jam bila dirawat di rumah beratnya;kemajuan sakit. aporkan temuan $ atau lebih besar.
menentukan kondisi.
darajat
@asil
$
menandakan edema glomerular atau spasme. 0roteinuria mempengaruhi perpindahan !airan dari per!abangan as!ular. (#atatan urin terkontaminasi oleh sekresi agina dapat menghasilkan tes positif terhadap protein'
+aji
adanya
bunyi
pernafasan
paru
dan
frekuensi;usaha Dispnea dan krekels dapat mengindikasikan adanya edema paru, yang membutuhkan tindakan segera
0antau ?D dan nadi.
0eningkatan ?D dapat terjadi karena respons terhadap
katekolamin,
asopressin,
prostaglandin, dan sebagai anjuran temuan, terjadi penurunan prostasiklin Kawab pertanyaan dan tinjau ulang rasional untuk Diureti!
nantinya
meningkatkan
kondisi
menghindari penggunaan diureti! utnuk mengatasi dehidrasi edema.
dengan
penurunan
olume
intraas!ular dan perfusi plasenta, dan hal ini dapat
menyebabkan
hiperbilirubinemia,
trombositopenia, atau
perubahan
metabolisme karbohidrat pada janin;bayi baru lahir.(#atatan
mungkin
bermanfaat
pada
Kola+orasi
adanya edema pulmonal'
Kadwalkan kunjungan prenatal setiap minggu
7ungkin perlu untuk memantau perubahan lebih ketat.
?injau ulang masukan natrium sedang sampai 5 Beberapa masukan natrium perlu karena g;hari. >nstruksikan klien untuk menghindari maknan kadar
di
bawah
$
sampai
&
g;hari
tinggi natrium (mis., daging babi diasinkan, daging, mengakibatkan dehidrasi lebih besar pada hot dog, dan keripik kentang'
beberapa pasien
akukan tirah baring dengan aturan ketat pada klien 0osisi rekumben miring kiri menurunkan anjurkan posisi miring kiri
tekanan pada ena kaa, meningkatkan aliran balik
ena
dan
olume
sirkulasi.
>ni
meningkatkan perfusi plasenta dan ginjal, menurunkan
?D
dan
menggantikan
penurunan berat badan & lb (,8 kg' dalam periode $& jam selama diuresis 9antikan !airan baik se!ara oral atau parenteral, 0enggantian melalui pompa infuse, sesuai indikasi.
!airan
memperbaiki
hipoolemia, yang harus diberikan dengan hati – hati untuk men!egah kelebihan beban, khususnya bila !airan intersisial mengalir balik
ekdalam
sirkulasi
bila
aktiitas
dikurangi. 0ada masalah ginjal masukan !airan dibatasi mis., bila haluaran berkurang (kurang dari 6%% ml;$& jam', masukan !airan total dibatasi untuk mengira – ngira haluaran dan kehilangan tidak kelihatan. Bila kekuarangan !airan berat dan klien di rawat di 7emungkinkan
pemantauan
lebih
akurat
rumah sakit
terhadap perfusi haluaran;ginjal
0asang kateter indwelling bila haluaran ginjal 7emberikan pengukuran olume !airan yang berkurang atau kurang dari 1% ml;jam Bantu
dengan
pemasangan
jalur
lebih akurat. 0ada kehamilan normal, olume dan;atau plasma meningkat *%-1%F, peningkatan ini
pemantauan parameter hemodinamik inasie, tidak terjadi pada klien dengan @++ seperti tekanan ena sentral (#=0' dan tekanan baji arteri pulmonal (0I0' Berikan ekspander plasma atau diureti! osmoti!, Dapat membantu untuk mengalirkan kembali bila perlu.
!airan ke dalam ruang intra!askular. ?indakan ini !ontroersial karena dapat menurunkan fungsi jantung dan sirkulais plasenta 0eningktan kadar, khususnya asam urat,
0antau asam urat serum dan kadar kreatinin, dan menandakan nitrogen urea darah (B2<'
kerusakan
fungsi
ginjal,
memburuknya kondisi ibu dan hasil janin buruk.
Diagnosa >>> 0enurunan !urah jantung b.d @ipoolemia +riteria @asil . ?etap normotensif selama sisa masa kehamilan $. 7elaoprkan tidak adanya atau menurunnya kejadian dyspnea *. 7engubah tingkat aktiitas sesuai kondisi #I%DAKA%&I%#E'(E%SI Man*iri
'ASI)%AL
0antau ?D dan
+lien dengan @++ tidak menunjukkan respons
kardioaskuler
normal
pada
kehamilan
(hipertrofi
entrikel
kiri,
peningkatan
olume
askuler
dengan
perifer'.
@ipertensi
@++
setelah
plasma,
relaksasi
penurunan
tahanan
(manifestasi
edema'
terjadi
kedua karena
peningkatan kepekaan pada angiotensin >>,
yang meningkatkan ?D, emningkatkan pelepasan aldosteron pada peningkatan reabsorbsi natrium;air dari tubulus ginjal, +aji tekanan arteri retina (70' pada gestasi dan mengkonstriksikan pembuluh darah. minggu
ke-$$.
tekanan
G%
mm@g Edema paru dapat terjadi, pada perubahan
dipertimbangkan prediktif @++. +aji krekels, tahanan askuler perifer dan penurunan gurgle, dan dyspnea perhatikan frekuensi;upaya pada tekanan koloid osmoti! plasma pernafasan. akukan tirah baring pada klien dengan posisi 7eningkatkan aliran balik ena, !urah miring kiri
jantung, dan perfusi ginjal;plasenta
0antau parameter hemodinamik inasie.
7emberikan
gambaran
akurat
dari
perubahan as!ular dan olume !airan. +onstriksi
askuler
peningkatan Berikan obat antihipertensi seperti hidralaCin perpindahan
yang
lama,
hemokonsentrasi, !airan
menurunkan
dan !urah
(presoline' 0.:,;>.=., sehingga diastoli! menjadi jantung. antara G%-% mm@g. >kuti dengan pemberian Bila ?D tidak berspon terhadap tindakan metildopa
(ldomet' untuk
mempertahankan konseratif,
terapi sesuai kebutuhan.
mungkin
perlu
pemberian
obat. :bat antihipertensi bekerja se!ara langsung pada arteriol untuk meningkatkan relaksasi otot polos kardioaskuler dan membantu meningkatkan suplai darah ke serebrum, ginjal, uterus, dan plasenta.
0antau ?D dan efek samping obat antihipertensi. @idralaCin adalah obat pilihan karena tidak Berikan propanolol dengan tepat.
menghasilkan efek samping pada janin. Efek – efek samping meliputi takikardia, sakit kepla, mual, muntah, dan palpitasi dapat diatasi dengan propanolol. :bat – obatan lebih baru, seperti ketanserin, dan natrium
)iapkan untuk kelahiran janin dengan sesaria, bila sindrom
nitroprusid @E0'
(khususnya digunakan
pada dengan
kelahiran peragina tidak mungkin. +ondisi beberapa keberhasilan untuk menurunkan eklamsia distabilkan.
?D 0rosedur bedah merupakan satu – satunya !ara mengatasi masalah hipertensif bila tindakan konseratif tidak efektif dan induksi persalinan dikesampingkan
Diagnosa >= 0erubahan perfusi jaringan utero-pla!enta b.d asospasme arteri spiral +riteria @asil . 7endemonstrasikan reaktiitas ))0 normal pada <)? bebas dari deselerasi lanjut tidak ada penurunan DKK pada #)?;:#?. $. #ukup bulan,9 *. #I%DAKA%&I%#E'(E%SI Man*iri
Berikan
informasi
pengkajian;pen!atatan setiap hari.
gerakan
'ASI)%AL
mengenai 0enurunan
aliran
darah
plasenta
janin dirumah mengakibatkan penurunan pertukaran gas dan kerusakan fungsi nutrisi plasenta. 0erfusi plasenta yang buruk potensial menghasilkan malnutrisi, bayi berat lahir rendah dan prematuritas berkenaan dengan kelahiran
dini,
0enurunan kondisi
dan
aktiitas
kematian janin
janin.
menandakan
yang membahayakan janin dan
terjadi lebih dahulu supaya perubahan denyut jantung janin dapat dideteksi. >dentifikasi fa!tor – fa!tor yang mempengaruhi 7erokok, penggunaan obat, kadar glukosa aktiitas janin.
serum, bunyi lingkungan, waktu dalam sehari, dan siklus tidur-bangun janin dapat meningkatkan atau menurunkan gerakan
?injau ulang tanda – tanda abrupsi plasenta (mis., janin perdarahan agina, nyeri tekan uterus, nyeri 0engenalan
dan
interensi
dini
abdomen, dan penurunan aktiitas janin'
meningkatkan kemungkinan ahsil yang
Berikan nomor yang dapat dihubungi klien untuk positif bertanya, melaporkan perubahan gerakan janin setiap hari, dan sebagainya.
7emberikan
kesempatan
untuk
Ealuasi pertumbuhan janin ukur kemajuan mengemukakan masalah;kesalahan konsep pertumbuhan fundus setiap kunjungan
dan mengatasinya dengan !ara yang tepat sesuai indikasi. 0enurunan fungsi pla!enta dapat menyertai @++,
mengakibatkan
0erhatikan respon janin pada obat – obatan seperti intrauterus 7g):&, fenobarbital, dan diaCepam
kronik
uteroplasenta
>29/, dan
stress
insufisiensi
menurunkan
jumlah
kontribusi janin pada penumpukan !airan amnioti! 0antau DKK se!ara manual atau elektronik, sesuai Efek indikasi
depresan
dari
medikasi
dapat
menurunkan pernapasan dan fungsi jantung janin serta tingkat aktiitas janin, meskipun sirkulasi plasenta mungkin adekuat
Kola+orasi
+aji respon janin pada kriteria B00 atau #)?, 7engealuasi sesuai indikasi status ibu.
0eningkatan respons
kesejahteraan DKK
dapat
kompensasi
janin.
menandakan
pada
hipoksia,
prematuritas, atau abrupsi plasenta B00 membantu mengealuasi janin dan Bantu
dengan
pengkajian
maturitas
dan lingkungan janin pada lima parameter
kesejahteraan janin dengan menggunakan rasi khusus untuk mengkaji fungsi ))0 dan ;), adanya pg, kadar estriol, gerakan pernafasan kontribusi
janin
janin (B7', dan memulai sonografi berurutan amnioti!.
#)?
pada gestasi minggu ke-$% sampai ke-$5.
pada
olume
mengkaji
fungsi
!airan dan
!adangan plasenta 0ada adanya deteriorasi kondisi ibu;janin, risiko melahirkan bayi preterm didesak melawan resiko melanjutkan kehamilan,
Bantu
dengan
pengkajian
terhadap
olume dengan
menggunakan
hasil
dari
plasma ibu pada gestasi minggu ke-$& sampai $5 pemeriksaan ealuatif terhadap maturitas dengan menggunakan eans diindikasikan.
blue dye
jika paru dan ginjal, pertumbuhan janin, dan fungsi
pla!enta.
dengan
>29/
penurunan
dihubungkan
olume
ibu
dan
Bantu dengan mengkaji ukuran plasenta dengan perubahan askuler. menggunakan ultrasonografi
2ntuk mengidentifikasi risiko >29/ dan
pabila memerlukan kelahiran premature pada kematian
janin
intrauterus
yang
gestasi antara minggu ke-$8 dan *&, berikan berhubungan dengan penurunan olume kortikosteroid (deksametason, betametason' >.7 plasma dan perfusi plasenta selama sedikitnya $&-&8 jam tetapi tidak lebih 0enurunan fungsi dan ukuran plasenta dari 6 hari sebelum melahirkan
dihubungkan dengan @++ +ortiksteroid
dianggap
menyebabkan
maturitas janin (produksi surfaktan' dan men!egah sindrom distress pernafasan, sedikitnya pada kelahiran janin se!ara premature
karena
kondisi
atau
ketidakadekuatan fungsi plasenta. @asil terbaik didapatkan bila janin kurang dari minggu ke-*& dan kelahiran terjadi dalam satu minggu dari pemberian kortikosteroid.