BAB I TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA
A. Defnisi Tidur merupakan suatu kebutuhan bukan suatu keadaan istirahat yang tidak bermanfaat, bermanfaat, tidur merupakan proses yang diperlukan manusia manusia untuk untuk pembentu pembentukan kan sel-sel sel-sel tubuh tubuh yang baru, perbaikan perbaikan selsel-se sell tu tubu buh h yang yang rusa rusak, k, memb member erii wakt waktu u orga organ n tu tubu buh h untu untuk k istirahat maupun untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh (Morhead, Johnson & Mass, 200!" Tidur dide#nisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya ($uyton & %all, 200!" Tidur sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan dan proses penyembuhan penyembuhan penyakit, karena tidur bermanfaat bermanfaat untuk menyimpan energ energi, i, mening meningkat katkan kan imunit imunitas as tubuh tubuh dan memper memperep epat at proses proses penyem penyembuh buhan an penyak penyakit it juga juga pada pada saat saat tidur tidur tubuh tubuh merep merepara arasi si bagian-bagian bagian-bagian tubuh yang sudah aus" 'mumnya orang akan merasa segar segar dan dan sehat sehat sesud sesudah ah istira istirahat hat"" Jadi Jadi istira istirahat hat dan dan tidur tidur yang yang ukup sangat penting untuk kesehatan (uyono, 200)!"
B. Fisiolog Fisiologii Tidur Tidur *isiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan
mekanisme
sreablea
yang
seara
bergantian
meng mengak akti tifk fkan an dan dan mene meneka kan n pusa pusatt otak otak agar agar dapa dapatt tidu tidurr dan dan
bangun" Tidur merupakan akti#tas yang melibatkan susunan saraf pusat,
saraf
perifer
endokrin
kardio
+askular,
respirasi
muskuloskeletal" Tiap kejadian tersebut dapat diidenti#kasi atau direkam dengan letroenephalogram ($!, untuk akti#tas listrik otak eletromiogram (M$!, untuk pengukuran tonus otot dan eletroulogram ($! untuk mengukur pergerakan mata" .engaturan dan kontrol tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme erebral yang seara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk tidur dan bangun" /etiular ati+ating system (/! dibagian batang otak atas mempunyai sel-sel khusus dalam mempertahankan kesadaran / memberikan stimulus +isual, auditori, nyeri, dan sensori raba" Juga menerima stimulus dari korteks serebri yaitu emosi, proses, pikir"
C. Etiologi 1ualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor" 1ualitas tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan indi+idu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya" erikut ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan tidur 3 a" .enyakit 3 eorang yang mengalami sakit, memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal" 4amun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur"
b" 5ingkungan 3 .asien yang biasa tidur pada keadaan terang dan nyaman,
kemudian
terjadi
perubahan-perubahan
suasana
makan dan menghambat tidurnya" " Moti+asi 3 Moti+asi berpengaruh untuk menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan ngantuk" d" 1elelahan 3 pabila kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap /M ( /apid ye Mo+ement ! e" 1eemasan 3 1eadaan emas meningkatkan saraf simpatis, sehingga mengganggu tidur" f" lkohol 3 lkohol menekan /M seara normal, seseorang yang tahan minum alohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah" g. bat 6 obatan 3 eberapa jenis obat yang dapat menimbulkan
gangguan tidur antara lain 3 7iuretik
3
menyebabkan
insomnia, nti depresan 3 supresi /M, 1afein 3 meningkatkan saraf simpatis, eta loker 3 menimbulkan insomnia dan 4arkotika 3 mensupresi /M
D. Klasifkasi 8" Tidur 4/M (4orapid ye Mo+ement! 9 Tidur $elombang 5ambat Merupakan tidur yang nyaman dan dalam, dalam tidur ini gelombang otak lebih lambat dibandingkan orang sadar atau tidak tidur" %al ini ditandai dengan mimpi berkurang, keadaan
istirahat,
tekanan
darah
turun,
keepatan
nafas
turun,
metabolisme menurun, dan gerak bola mata lambat" Tahap 6 tahap tidur 4/M •
Tahap : Merupakan tahap transmisi antara bangun dan tidur dengan iri rileks, masih sadar dengan lingkungan, rasa mengantuk, bola mata bergerak ke kanan dan ke kiri, frekuensi nadi dan nafas sedikit menurun, dapat bangun dengan segera" Tahap ini berlangsung sekitar lima menit"
•
Tahap :: Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun" Tahap ini ditandai dengan mata menetap, denyut jantung dan frekuensi nafas menurun, temperatur tubuh menurun, metabolisme menurun" Tahap ini berlangsung pendek dekitar ; 6 80 menit"
•
Tahap ::: Merupakan tahap tidur yang ditandai melambatnya denyut nadi, frekuensi nafas dan proses tubuh lainnya disebabkan oleh dominasi sistem saraf parasimpatis dan sulit bangun"
•
Tahap :< Tahap ini ditandai dengan menurunnya denyut jantung dan pernafasan, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, gerak otot mata epat, sekresi lambung menurun dan tonus otot turun"
2" Tidur /M (/apid ye Mo+ement! erlangsung pada tidur malam selama =; 6 20 menit" .eriode pertama terjadi selama )0 6 800 menit namun jika kondisiorang tersebut sangat lelah maka awal tidur sangat epat"
Bangun (Pratidur) NREM I
Tidur REM
NREM II
NREM II
NREM III
NREM III
NREM IV Gambar. Siklus tidur ( sumber : Potter & Perr! "##$)
E. Maniestasi Klinis .ada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan menimbulkan gejala seperti adanya perubahan-perubahan pada siklus
tidur
biologiknya,
daya
tahan
tubuh
menurun
serta
menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain" $ejala tidur /M adalah sebagai berikut 3 -
iasanya disertai dengan mimpi aktif
-
5ebih sulit dibangunkan dari pada selama tidur nyenyak 4/M
-
Tonus
otot
menunjukkan
selama
tidur
nyenyak
inhibisi kuat
sangat
tertekan
yang
proyeksi spinal atas sistema
pengakti+asi retikularis -
*rekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur
-
.ada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur
- Mata epat tertutup dan terbuka
F. Ko!"likasi a" fek psikologis" 7apat berupa gangguan memori, gangguan berkonsentrasi , irritable, kehilangan moti+asi, depresi, dan sebagainya" b" fek #sik9somatik"
7apat
berupa
kelelahan,
nyeri
otot,
hipertensi, dan sebagainya" " fek sosial" 7apat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya, kurang bisa menikmati hubungan sosial dan keluarga" d. 1ematian" rang yang tidur kurang dari ; jam semalam memiliki angka harapan hidup lebih sedikit dari orang yang tidur >-) jam semalam" %al ini mungkin disebabkan karena penyakit yang menginduksi insomnia yang memperpendek angka harapan hidup"
#. #angguan Ke$utu%an Istira%at Tidur da beberapa gangguan atau masalah dalam kebutuhan tidur yaitu 3
a" :nsomnia 1etidakmampuan kualitas
maupun
mendapatkan kuantitas"
tidur
.roses
yang adekuat, baik gangguan
tidur
ini
kemungkinan disebabkan adanya rasa khawatir atau tekanan jiwa" b" %ipersomnia $angguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan" " .arasomnia 1umpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur seperti somnambulis (berjalan-jalan dalam tidur! yang banyak terjadi pada anak-anak" d" nuresis $angguan tidur yang disebabkan oleh enuresis (mengompol!, umumnya terjadi pada anak-anak" e" pnea tidur dan mendengkur Mendengkur yang disertai dengan apnea dapat menjadi masalah
dalam
tidur
karena
jika
terjadinya apnea
dapat
mengaaukan saat bernapas dan bahkan bisa menyebabkan henti napas, maka dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan denyut nadi menjadi tidak teratur" f" 4arolepsi 1eadaan tidur yang tidak dapat dikendalikan (mengantuk berat!" :ni merupakan suatu gangguan neurologis"
&. Patofsiologi
/eseptor menerima impuls 9 rangsangan kemudian dibawa ke medulla spinalis kemudian masuk ke formasi retikularis dilanjutkan ke pons dan masuk ke medula oblongata kemudian diteruskan ke hipotalamus yang menyebabkan menurunya fungsi pana indra dan sampai
masuk
ke
korteks
serebri,
sehingga
ditafsirkan
9
disampaikan kembali ke formasi retikularis dilanjutkan ke medulla spinalis dan dipersepsikan untuk tidur"
/eseptor menerima
Medulla spinalis
*ormasi retikulasi
.ons
Medulla oblongata
hipotalamus *ungsi pana indera
1orteks serebri
Tidur
I. Pe!eriksaan Fisik
a!
1aji penampilan wajah klien, adakah lingkaran hitam disekitar mata, mata sayu, konjungti+a merah, kelopak mata bengkak, wajah terlihat kusut dan lelah
b!
1aji perilaku klien 3 epat marah, gelisah, perhatian menurun, biara lambat, postur tubuh tidak stabil
!
1aji kelelahan #sik, fati@ue, letargi
J. Pe!eriksaan Penun'ang 8" letroenephalogram
($!
letromiogram (M$! untuk
untuk
akti#tas
listrik
pengukuran tonus
otot,
otak, dan
eletroulogram ($! untuk mengukur pergerakan mata" 2" aturasi 2 dan A$ untuk mengatahu adanya sleep apnea"
K. Penatalaksanaan U!u! .enanganan gangguan tidur dibagi menjadi 2 tahap yaitu 3 a" Terapi non farmakologi Merupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan karena penggunaan obat-obatan dapat memberikan efek ketergantungan" da pun ara yang dapat dilakukan antara lain 3 - Terapi relaksasi Terapi ini ditujukan untuk mengurangi ketegangan atau stress yang dapat mengganggu tidur" isa dilakukan dengan tidak membawa pekerjaan kantor ke rumah, teknik pengaturan pernapasan, aromaterapi, peningkatan spiritual dan pengendalian emosi" - Terapi tidur yang bersih
Terapi ini ditujukan untuk meniptakan suasana tidur bersih dan nyaman" 7imulai dari kebersihan penderita diikuti kebersihan tempat tidur dan suasana kamar yang dibuat nyaman untuk tidur" - Terapi pengaturan tidur Terapi ini ditujukan untuk mengatur waktu tidur perderita mengikuti irama sirkardian tidur normal penderita" Jadi penderita harus disiplin menjalankan waktu-waktu tidurnya - Terapi psikologi9psikiatri Terapi ini ditujukan untuk mengatasi gangguan jiwa atau stress berat yang menyebabkan penderita sulit tidur" Terapi ini dilakukan oleh tenaga ahli atau dokter psikiatri - Mengubah gaya hidup isa dilakukan dengan berolah raga seara teratur, menghindari rokok dan alkohol, mengontrol berat badan dan meluangkan waktu untuk berekreasi ke tempat-tempat terbuka seperti pantai dan gunung"
b" Terapi *armakologi Mengingat banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari obatobatan seperti ketergantungan, maka terapi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten di bidangnya" bat-obatan untuk penanganan gangguan tidur antara lain 3 - $olongan obat hipnotik - $olongan obat antidepresan
- Terapi hormone melatonin dan agonis melatonin - $olongan obat antihistamin"
(. Ke$utu%an dan Pola Tidur Nor!al 7urasi dan kualitas tidur beragam di antara orang-orang dari semua kelompok usia" eseorang mungkin merasa ukup tidur B jam, tapi tidak dengan yang lain" Tabel pola tidur normal berdasarkan tingkat usia USIA
Tingkat Perke!$an gan
068 bulan
Masa 4eonatus
88 6 8) bulan
Masa ayi
Ke$utu%an Tidur
Pola Tidur Nor!al
8B-8) jam9hari
;0C /M dan 8 siklus tidur ratarata B;-0 menit
82-8B jam9hari
20-D0C /M dan tidur sepanjang malam
8) bulan 6 D tahun
Masa nak
88-82 jam9hari
2;C /M dan tidur sepanjnag malam E tidur siang
D- tahun
Masa .rasekolah
88 jam9hari
20C /M
-82 tahun
Masa ekolah
80 jam9hari
8),;C /M
82-8) tahun
Masa /emaja
),; jam9hari
20C /M
8)-B0 tahun
Masa 7ewasa Muda
>-) jam9hari
20-2;C /M
B0-0 tahun
Masa .aruh aya
> jam9hari
20C /M dan sering sulit tidur
0 tahun keatas
Masa 7ewasa Tua
jam9hari
20-2;C /M dan sering sulit tidur
M.Diagnosa Ke"era)atan
8" $angguan pola tidur 2" 1etidaknyamanan D" nFietas B" :ntoleransi akti+itas N. Asu%an Ke"era)atan 4 o 8"
7iagnosa 1eperawatan $angguan pola tidur 7e#nisi 3 terganggunya lama waktu tidur dan kualitas tidur karena fator eksternal atasan karakteristik3 8" 1esulitan untuk fungsi akti+itas 1esulitan untuk 2" tidur Merasa tidak bisa D" beristirahat Tidak sengaja B" bangun *aktor yang berhubungan 3 8" .enyebab kekaauan oleh teman sekitar 2" .ertahanan lingkungan (e" g ambein, sinar lampu9kegelapan, temperature, lingkungan yang tidak familiar! D" :mobilisasi B" .ri+asi tidak terukupi ;" Tidak sembuhnya pola tidur (karena tenaga kesehatan, tindakan medis, dan sleep partner!
2
Ketidakn*a!anan 7e#nisi 3 merasa tidak tenang, lega, dan kelebihan #sik,
4A (Tujuan dan 1riteria %asil!
4:A (:nter+ensi!
etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2F2B jam, diharapkan klien dapat menunjukkan pola tidur yang adekuat dengan kriteria hasil 3 8" Jumlah jam tidur dalam batas normal -) jam9hari 2" .ola tidur, kualitas dalam batas normal D" .erasaan segar sesudah tidur atau istirahat B" Mampu mengidenti#kasi hal-hal yang meningkatkan tidur
.eningkatan tidur 8" .antau pola tidur 2" Monitor TT< D" 1aji fakor penyebab gangguan tidur B" Aiptakan lingkungan yang nyaman ;" Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur " Monitor kebutuhan tidur klien
Conort Status 8" 1esehatan #sik 2" Aontrol tanda gejala D" 1esehatan psikologis
+ela,ation T%era"* 8" Jelaskan terapi relaksasi yang sesuai dan manfaatnya, kekurangan
psikospiritual, lingkungan, B" 7ukungan soial dari kultur, and dimensi soial keluarga atasan karakteristik 3 ;" 1emampuan spiritual 8" .erubahan dalam pola tidur 2" Aemas D" Menangis B" Tidak puas dalam situasi ;" $ejala disstres " Merasa panas >" Merasa dingin )" Merasa tidak nyaman G" Merasa lapar 80"1etidakmampuan dalam beristirahat 88"$atal *aktor yang berhubungan 8"$ejala akibat penyakit 2"1etidakukupan dalam ontrol lingkungan D"1etidakukupan pri+ay B"1etidakukupan sumber (keuangan, soial, pengetahuabn! ;"1etidakukupan mengontrol situasi "/egimen pengobatan An,iet* -ontrol D An,ietas 1riteria %asil 3 7e#nisi 3 .erasaan 8" 1lien mampu gelisah yang tak jelas mengidenti#kasi dan dari ketidaknyamanan mengungkapkan gejala atau ketakutan yang emas disertai respon autonom 2" Mengidenti#kasi, (sumner tidak spesi#k mengungkapkan dan atau tidak diketahui oleh menunjukkan tehnik indi+idu!H perasaan untuk keprihatinan disebabkan D" mengontol emas B"
serta maam relaksasi yang tersedia (seperti musi, meditasi, dan nafas dalam, dll! 2" Tentukan relaksasi apa yang bermanfaat sebelumnya D" erankan asumsi indi+idu mengenai posisi yang nyaman B" ntisipasi kebutuhan untuk relaksasi ;" 1embangkan tipe teknik relaksasi pada indi+idu, jika perlu
An,iet* +edu-tion 8" $unakan pendekatan yang menenangkan 2" 4yatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien D" Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur B" .ahami prespektif pasien terhdap situasi stress ;" Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut " erikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis >" 7orong keluarga untuk menemani anak
untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan 7itandai dengan 8" $elisah 2" :nsomnia D" /esah B" 1etakutan ;" edih " *okus pada diri >" 1ekhawatiran )" Aemas
B
Sel Care / AD(s Intoleransi aktiitas 1riteria %asil 3 7e#nisi 3 1etidakukupan energu 8" erpartisipasi dalam akti+itas #sik tanpa seara #siologis maupun disertai peningkatan psikologis untuk tekanan darah, nadi meneruskan atau dan // menyelesaikan akti#tas 2" Mampu melakukan yang diminta atau akti+itas sehari hari akti#tas sehari hari" (75s! seara mandiri atasan karakteristik 3 8" melaporkan seara +erbal adanya kelelahan atau kelemahan" 2" /espon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap akti#tas D" .erubahan 1$ yang menunjukkan aritmia atau iskemia B" danya dyspneu atau ketidaknyamanan saat berakti+itas" *aktor fator yang
)" 5akukan bak 9 nek rub G" 7engarkan dengan penuh perhatian 80" :denti#kasi tingkat keemasan 88" antu pasien mengenal situasi yang menimbulkan keemasan 82" 7orong pasien untuk mengungkapkan perasaan, 8D" ketakutan, persepsi 8B" :nstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi 8;" arikan obat untuk mengurangi keemasan
Energ* Manage!ent 8" bser+asi adanya pembatasan klien dalam melakukan akti+itas 2" 7orong anak untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan D" 1aji adanya fator yang menyebabkan kelelahan B" Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat ;" Monitor pasien akan adanya kelelahan #sik dan emosi seara berlebihan " Monitor respon kardi+askuler terhadap akti+itas >" Monitor pola tidur dan lamanya tidur9istirahat "asie
berhubungan 8" Tirah aring atau imobilisasi 2" 1elemahan menyeluruh D" 1etidakseimbanga n antara suplei oksigendengan kebutuhan B" $aya hidup yang dipertahankan
DAFTA+ PUSTAKA %erdman, T"%" & 1:Mtsuru, " 208B" NANDA International Nursing Diagnosis: Defnitions & Clasifcation, 2015-2017. Fford3 Iiley lakwell Morhead, ue, Johnson, Marion, Maas, Meriden 5", et al" 200" Nursing Outcomes Classifcation NOC! "ourt# $%ition" Missouri3 Mosby 4urarif, min %uda dan 1usuma, %ardhi" 208;" Ali'asi Asu#an (eera)atan *er%asar'an Diagnosa +e%is %an Nan%a NIC-NOC $%isi eisi ili% /. Jogjakarta3 Mediation"
.otter, .atriia " dan .erry, nne $" 200G" "un%amental (eera)atan $%isi 7" Jakarta3 alemba Medika uyono, " 200)" Ilmu ena'it %alam ili% 2, $%isi 'etiga" Jakarta3 alai .enerbit *1': Tarwoto, dan Iartorah" 200" (eutu#an Dasar +anusia %an roses (eera)atan. Jakarta 3 alemba :ndika"