LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
A. Pengertian Istirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks tanpa stress emosional, dan bebas dari ansietas. Oleh karena itu, istirahat tidak selalu bermakna tidak selalu bermakna tidak beraktivitas; pada kenyataannya, beberapa orang menemukan ketenangan dar i beberapa aktivitas tertentu seperti berjalan-jalan di udara u dara segar (Kozier, 2!!"
Sedangkan tidur adalah perubahan status kesadaran yang terjadi ketik ketika a persep persepsi si dan reaksi eaksi indivi individu du terhad terhadap ap lingk lingkung ungan an menuru menurun. n. Tidur dikarakteristikkan dikarakteristikkan dengan aktivitas fsik yang minimal, tingkat kesad kesadara aran n yang yang bervar bervarias iasi, i, peruba perubahan han prose proses s fsiolo fsiologis gis tubuh, tubuh, dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal (Mubarak, 2008 #angguan pola tidur adalah keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengal mengalami ami suatu suatu peruba perubahan han dalam dalam kuanti kuantitas tas atau atau kualita kualitass pola pola istira istirahat hatnya nya yang yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang di inginkannya ($ynda, ($ynda, 2!2".
%isiologi &idur &idur &idur terjadi terjadi dalam siklus yang diselingi diselingi periode terjaga. terjaga. 'klus tidurterjaga tidurterjaga
umumnya mengikuti irama )ir)adian atau 2* jam dalam siklus siangmalam. 'elain siklus tiurterjaga, tidur sendiri terjadi dalam tahapan yang berlangsung dalam suatu kondisi siklis. +da lima tahapan tidur. &ahap ! hingga tahap * menga)u pada tidur dengan gerakan mata tidak )epat (/- on apid ye /ovement" dan berkisar dari kedaan tidur sangat ringan di tahap ! hingga keadaan tidur nyenyak di tahap 0 dan *. 'elama tidur /, seseorang biasanya mengalami penurunan suhu, denyut, tekanan darah, pernapasan, dan ketegangan otot. 1enurunan tuntutan ungsi tubuh dianggap melakukan tindakan responsi, baik se)ara isiologi maupun psikologi. &ahap 3 disebut tidur dengan gerak mata )epat (/- apid ye /ovement". &ahap tidur / dikarakterisasikan dengan meningkatnya level aktivitas dibandingkan pada tahap /. /anaat tidur / berkaitan dengan perbaikan dalam proses mental dan kesehatan emosi.
1. Non Rapid Eye Movement (NREM)
Terjadi Terjadi kurang lebih !0 menit pertama setelah tertidur. tertidur. Terbagi menjadi empat tahapan yaitu" a) Tahap Tahap # -
Merupa Merupakan kan tahap tahap transi transisi si dari dari keada keadaan an sadar sadar menja menjadi di tidur tidur.. $erlangsung beberapa menit saja, dan geombang otak menjadi lambat.
-
Tahap Tahap # ini ditandai dengan " •
Mata menjadi kabur dan rileks.
•
Seluruh otot menjadi lemas.
•
%edua bola mata bergerak ke kiri dan ke kanan. Tanda&tanda Tanda&tanda vital dan metabolisme menurun. menurun.
•
•
''" penurunan )oltasi gelombang&gelombang *l+a.
•
apat terbangun dengan mudah.
•
$ila terbangun terasa sedang bermimpi.
b) Tahap Tahap ## -
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun. $erlangsung -0&20 menit, semakin rileks, mudah terjaga, dan gelombang otak menjadi lebih lambat.
-
Tahap Tahap ## ini ditandai dengan " •
%edua %edua $ola mata berhenti bergerak.
•
Suhu tubuh menurun.
•
Tonus Tonus otot perlahan&lahan berkurang. berkurang.
•
Tanda&tanda Tanda&tanda vital turun dengan jelas.
•
''" Timbul gelombang beta rekuensi -/&-8 siklus detik yang disebut gelombang tidur.
c) Tahap Tahap ### -
Merupakan a1al tahap tidur nyenyak. Tahap ini berlangsung -/& 0 menit.
-
Tahap Tahap ### ini ditandai dengan" •
3elaksasi 3elaksasi otot menyeluruh.
•
Tanda&tanda vital menurun tetapi tetap teratur.
•
''" perubahan gelombang $eta menjadi -&2 siklus detik.
•
Sulit dibangunkan dan digerakkan.
d) Tahap #)
Tahap Tidur 4yenyak, berlangsung sekitar -/&0 menit. Tahap ini
-
ditandai dengan " •
5arang bergerak dan sangat sulit dibangunkan.
•
Tanda&tanda vital se6ara signifkan lebih rendah dari pada jam bangun pagi.
•
Tonus 7tot menurun (relaksasi total.
•
enyut jantung dan pernapasan menurun sekitar 20&0 .
•
''" hanya terlihat gelombang delta yang lambat dengan +rek1ensi -&2 siklusdetik.
•
•
erak bola mata mulai meningkat. Terjadi mimpi dan terkadang tidur sambil berjalan serta enuresis (mengompol.
2. Rapid Eye Movement (REM)
Tahap tidur yang sangat nyenyak. 9ada orang de1asa 3'M terjadi 20&2/ dari tidurnya. Tahap 3'M ditandai dengan" •
$ola mata bergerak dengan ke6epatan lebih tinggi dari tahap& tahap sebelumnya.
•
Mimpi yang ber1arna dan nyata mun6ul.
•
Tahap ini biasanya dimulai sekitar !0 menit setelah tidur dimulai.
•
Terjadi kejang otot ke6il, otot besar imobilisasi.
•
itandai
oleh
respons
otonom
yaitu
denyut
jantung
dan
pernapasan yang ber:uktuasi, serta peningkatan tekanan darah yang ber:uktuasi. •
Metabolisme meningkat.
•
;ebih sulit dibangunkan.
•
Sekresi ambung meningkat.
•
urasi tidur 3'M meningkat dengan setiap siklus dan rata&rata 20 menit.
Karakteristik tidur / a. /ata 4 5epat tertutup dan terbuka. b. Otot-otot 4 Kejang otot ke)il, otot besar immobilisasi. c. 1ernapasan 4 tidur teratur, kadang dengan apnea. d. adi 4 5epat dan ireguler . e. &ekanan darah 4 /eningkat atau luktuasi. f. 'ekresi gaster 4 /eningkat. g. /etabolisme 4 /eningkat, temperatur tubuh naik. h. #elombang otak 4 # akti . i. 'iklus tidur 4 'ulit dibangunkan.
%aktor-%aktor yang /empengaruhi &idur 1. 1enyakit
'eseorang yang mengalami sakit memerlukan 6aktu tidur lebih banyak dari normal. amun demikian keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. /isalnya pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma, bronkhitis, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit persaraan. 2. $ingkungan
1asien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemungkinan terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya. 3. /otivasi
/otivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan 6aspada menahan kantuk . 4. Kelelahan
7apat memperpendek periode pertama dari tahap /. 5. Ke)emasan
1ada keadaan )emas seseorang mungkin meningkatkan sara simpatis sehingga mengganggu tidurnya. 6. +lkohol
+lkohol menekan / se)ara normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan )epat marah. 7. Obat-obatan
8eberapa obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain 7iuretik (menyebabkan insomnia", +nti depresan (supresi /", Kaein (/eningkatkan sara simpatis", 8eta 8loker (/enimbulkan insomnia", dan arkotika (/ensupresi /".
1ola dan Kebutuhan &idur ormal 7urasi dan kualitas tidur beragam diantara orang-orang dari semua kelompok usia. 8erikut ini merupakan kebutuhan tidur dari masing-masing kelompok usia 4
-.
4eonatus 4eonatus sampai usia bulan,rata rata tidur sekitar -< jam sehari. $ayi yang lahir tanpa medikasi
lahir keadaan terjaga mata
terbuka lebar dan mengisap ken6ang. Setelah sekitar - jam bayi baru lahir menjadi diam dan kuarng responsi+ terhadap stimulus internal dan eksternal. 9eriode tidur berakhir beberapa menit sampai 2 sampai = jam setelah kemudian bayi terbagun lagi dan seringkali menyebabkan tangisan karena terlalu responsi+ terhadap stimulus. Stimulus lapar,nyeri,dan dingin. 9ada minggu pertama bayi baru lahir tidur degan konstan. %ira&kira /0 dari tidur ini adalah tidur 3'M, yang menstimulasi pusat otak tertinggi, hal ini di anggap esensia l bagi perkembagan karena neonatus tidak tejaga 6ukup lama untuk menstimulasi eksternal yang yang bermakna.
2.
$ayi $eberapa bayi tidur 22 jam perhari, bayi lain lahir -2 jam sampai -= jam perhari. Sekitar 20&0 tidur adalah tidur 3'M. 9ertama& pertama bayi terbangun setiap sampai = jam,makan dan kemudian
kembali
tidur.
9eriode
terjaga
penuh
mengalami
peningkatan se6ara betaha&,tahap selama beberapa bulan pertama. 9ada bulan keempat, sebagian bayi tidur sepanjang malam dan menetap &kan pola tidur siang yang bervariasi pada setiap individu. 4amun mereka umum nya terbagun lebih a1al di pagi hari. iakhir tahun pertama, seorang bayi biasanya tidur siang sebanyak - atau 2 kali sehari dan tidur -= jam tiap 2= jam. Sekitar setengah dari 1aktu tidur bayi di habiskan pada tahap tidur ringan. Selama tidur ringan,bayi melakukan sebagian besar aktivitas seperti bergerak, berdeguk dan batuk. 7rang orang tua
perlu memastikan
bah1a bayi benar&benar
terbangun
sebelum
mengangkat mereka untuk di beri makan dan di ganti pakaian. $anyak bayi mulai terbangun kembali di tengah malam pada usia antara / sampai ! bulan.
. Todler 9ada usia 2 tahun, anak&anak
biasa nya tidur sepanjang
malam dan tidur siang setiap hari. Total tidur rata&rata -2 jam perhari. Tidur siang dapat hilang pada usia tahun. >al yang umum bagi todler terbagun pada malam hari. 9ersentasi tidur 3'M berlanjut menurun selama periode ini todler tidak ingin tidur pada malam hari ketidakinginan ini dapat berhubungan dengan kebutuhan untuk otonomi, atau takut perpisahaan. Todler mempunyai kebutuhan untuk mengeksplorasi dan memuaskan keingin tahuannya, yang dapat menjelaskan mengapa
beberapa dari mereka
men6oba
untuk
menunda 1aktu tidur.
=.
9rasekolah 3ata&rata tidur anak usia persekolah sekitar -2 jam semalam (sekitar 20 adalah 3'M. 9ada usia / tahun, anak persekolah jarang tidur
siang.
%e6uali
pada
kebudayaan
yaitu
siesta
adalah
kebiasaan.*nak usia persekolah biasa nya mengalami kesulitan untuk rileks atau diam setelah hari&hari yang akti+.*nak usia prsekolah juga mempunyai masalah dengan ketakutan 1aktu tidur, terjaga pada malam hari,atau mimpi buruk,orang tua paling berhasil untuk memba1a anak prasekolah untuk tidur dengan membina ritual yang konsisten yang men6akup aktivitas 1aktu tenang sebelum 1aktu tidur. /.
*nak usia sekolah
5umlah tidur yang di perlukan pada usia sekolah bersi+at individual di karenakan status aktiftas dan tingkat kesehatan berpariasi. *nak usia sekolah biasa nya tidak membutuhkan tidur siang. 9ada usia < tahun akan tidur malm rata&rata -- sampai -2 jam,sementara anak usia -- tahun tidur sekitar ! sampai -0 jam. *nak usia < atau ? tahun biasanya dapat di bujuk untuk tidur dengan mendorong melakukan aktiftas yang tenang . *nak yang lebih tua sering
kali
menolak
tidur
karena
ketidak&
sadaran
terhadap
kelelahan atau kebutuhan mandiri. *nak usia sekolah akan menjadi lelah pada hari berikut nya jika dii@in kan untuk tinggal lebih lama dari biasa nya.*nak yang lebih tua meminta 1aktu tidur yang lebih larut sebagai suatu simbol dominan dari anak yang lebih muda.
<.
3emaja 3emaja memperoleh sekitar ? A jam untuk tidur setiap malam pada saat kebutuhan tidur yang aktual meningkat, remaja umumnya
mengalami
sejumlah
perubahan
yang
sering
kali
mengurangi 1aktu tidur. $iasa nya orang tua tidak lagi terlibat pada penataan 1aktu tidur yang spesipik. Tuntutan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah,dan perkerjaan penuh 1aktu menekan 1aktu yang tersedia 1aktu tidur. 3emaja tidur lebih larut dan bangun lebih 6epat pada 1aktu sekolah menengah atas. >arapan sosial yang umum adalah remaja membutuhkan tidur. Bang sedikit dari pada para remaja.
?.
e1asa muda %ebanyakan de1asa muda tidur malam hari rata&rata < samapai 8 A jam,tetapi hal ini berpariasi. e1asa muda jarang sekali tidur siang. %urang dari 20 1aktu tidur yang di habiskan yaitu tidur 3'M,yang tetap konsiten sepanjang hidup. e1asa muda muda yang sehat membutukan 6ukup tidur untuk berpastisipasi dalam
kesibukan aktivitas yang mngisi hari&hari mereka. *kan tetapi,adalah hal yang umum untuk tuntutan gaya hidup yang mengganggu pola tidur yang umum. Stres perkejaan, hubungan keluarga,dan aktivitas sosial dapat mngarah pada insomnia. 8.
e1asa tengah Selama masa de1asa tengah total 1aktu yang di gunakan untuk tidur malam hari mulai menurun. 5umlah tidur tahap = mulai menurun, suatu penurunan yang berlanjut dengan bertambah nya usia. angguan tidur sering kali mulai di diagnosa diantara orang& orang pada rentang usia ini bahkan ketika gejola dari ganguan yang telah ada untuk di sebabkan oleh penuaan oleh perubahan stress usia
menengah.
angguan
tidur
dapat
di
sebabkan
oleh
ke6emasan,depresi,atau penyakit pisik ringan tertentu. Canita yang mngalami gejala menopause dapat mngalamai insomnia.anggota kelompok usia ini dapat terggantung pada obat tidur.
!.
;ansia 5umlah
tidur
total
tidak
berubah
sesuai
pertambahan
usia.*kan tetapi,kualitas tidur kelihatan menjadi berubah pada kebanyakan
lansia.
'pisode
tidur
3'M
6enderung
memendek.
Terdapat penurunan yang progresi+ pada tahap tidur 3'M dan =,berapa lansia hampir tidak memiliki tahap = atau tidur yang dalam. Seorang lasia yang terbangun lebih sering di malam hari,dan membutuhkan banyak 1aktu untuk jatuh tertidur. *kan tetapi pada lansia yang berhasil beradaptasi terhadap perubahan pisiologis dan fsikologis dalam penuaan lebih mudah memelihara tidur 3'M dan keberlangsungan dalam siklus tidur mirip dengan de1asa muda. %eragaman dalam prilaku tidur lansia adalah umum. %eluhan tentang kesulitan tidur 1aktu malam sering kali terjadi diantara lansia,sering
kali
akibat
keberadaan
lain.Sebagai
6ontoh,seorang
lansia
penyakit yang
kronik
mngalami
yang akritis
mempunyai kesulitan tidur akibat nyeri sendi. %e6enderungan untuk tidur
siang
kelihatan nya
meningkat
se6ara progresi+ dengan
bertambah nya usia. 9eningkatan 1aktu siang hari yang di pakai untuk tidur dapat terjadi karena seringnya terbangun pada malam hari.
B. Gejala dan Tanda 1. 7e6asa a. ata mayor
%esulitan untuk tertidur atau tetap tidur b. ata minor
%eletihan saat bangun atau letih sepanjang hari 9erubahan mood *gitasi Mengantuk sepanjang hari 2. *nak
a. #angguan tidur pada anak sering kali dihubungkan dengan ketakutan,enuresis, atau respons tidak konsisten dari orang tua terhadap permintaan anak untuk mengubah peraturan dalam tidur seperti permintaan untuk tidur larut malam.
b. Keenggaanan untuk istirahat c. Keinginan untuk tidur dengan orang tua d. 'ering bangun saat malam hari
C. Pohon Masalah
$ingkungan tidak nyaman
'tres emosional
Kha6atir tegang rustasi
/otivasi tidur
/engurangi kenyamananKeinginan tidur menahan tidur 'ering terbangun
Obat- obatan
/engubah pola tidur
#angguan pola istirahat tidur
#angguan proses tidur
Kelelahan
'ulit tidur 1enyakit
Insomnia lekas marah +lkohol
8utuh lebih banyak istirahat $emah letih 1erbaikan pola tidur &idak dapat tidur dengan kualitas baik
D.
&idak dapat tidur dalam periode panjang
Kesiapan meningkatkan tidur
7eprivasi tidur
Pemerikaan Diagn!tik
&idur dapat diukur se)ara objekti dalam laboratorium gangguan tidur dengan menggunakan alat yang disebut polisomnograi, sebuah elektroensealogram (#", elektromiogram (/#", dan elektro-okulogram (O#" direkam se)ara bersamaan. lektroda dipasang dipertengahan kulit kepala untuk men)atat gelombang otak (#", dibagian terluar kantus masing-masing mata untuk merekam pergerakan mata (O#", dan diotot dagu untuk merekam elektromiogram stru)tural (/#". 'elain itu juga dipantau yang berikut, bergantung pada beberapa hasil 6a6an)ara a6al; upaya pernapasan dan kelan)aran aliran udara, K#, pergerakan tungkai, dan saturasi oksigen. 'aturasi oksigen ditentukan dengan pemantauan oksimeter nadi, sebuah sel listrik yang sensiti terhadap )ahaya yang dipasang di telinga atau di jari. 'aturasi oksigen dan pengkajian K# terutama penting jika diperkirakan terdapat apnea tidur. /elalui polisomnograi, aktivitas klien (pergerakan, upaya, dan pernapasan yang berisik" selama tidur dapat dikaji. +ktivitas tersebut yang mungkin tidak disadari klien mungkin menjadi penyebab terbangunnya klien selama tidur (Kozier, 2!!".
E. Penatalakanaan Medi 1. &erapi non armakologi
/erupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan karena penggunaan obat-obatan dapat memberikan eek ketergantungan. +da pun )ara yang dapat dilakukan antara lain 4 a)
&erapi relaksasi &erapi ini ditujukan untuk mengurangi ketegangan atau stress yang dapat mengganggu tidur. 8isa dilakukan dengan tidak memba6a pekerjaan kantor ke rumah, teknik pengaturan pernapasan, aromaterapi, peningkatan spiritual dan pengendalian emosi.
b)
&erapi tidur yang bersih &erapi ini ditujukan untuk men)iptakan suasana tidur bersih dan nyaman. 7imulai dari kebersihan penderita diikuti kebersihan tempat tidur dan suasana kamar yang dibuat nyaman untuk tidur.
c)
&erapi pengaturan tidur &erapi ini ditujukan untuk mengatur 6aktu tidur perderita mengikuti irama sirkardian tidur normal penderita. 9adi penderita harus disiplin menjalankan 6aktu-6aktu tidurnya.
d)
&erapi psikologipsikiatri &erapi ini ditujukan untuk mengatasi gangguan ji6a atau stress berat yang menyebabkan penderita sulit tidur. &erapi ini dilakukan oleh tenaga ahli atau dokter psikiatri.
e) f)
/engubah gaya hidup 8isa dilakukan dengan berolah raga se)ara teratur, menghindari rokok dan alkohol, mengontrol berat badan dan meluangkan 6aktu untuk berekreasi ke tempat-tempat terbuka seperti pantai dan gunung.
2. &erapi %armakologi
/engingat banyaknya eek samping yang ditimbulkan dari obat-obatan seperti ketergantungan, maka terapi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten di bidangnya. Obat-obatan untuk penanganan gangguan tidur antara lain4 a) #olongan obat hipnotik b) #olongan obat antidepresan c) &erapi hormone melatonin dan agonis melatonin. d) #olongan obat antihistamin.
F. Pengkajian Ke"era#atan 1.
9engkajian Dmum Mengkaji identitas pasien dan identitas penanggung ja1ab pasien dengan
+ormat
nama,
umur,
jenis
kelamin,
status,
agama,
pekerjaan, suku bangsa, alamat, pendidikan, diagnose medis, sumber biaya, hubungan antara pasien dengan penanggung ja1ab. 2.
3i1ayat %esehatan a. 3i1ayat %esehatan Sekarang
Meliputi apa keluhan yang dirasakan baik yang disampaikan se6ara langsung ataupun melalui pengamatan pera1at. b. 3i1ayat 9enyakit ahulu
Meliputi pengkajian apakah gangguan yang dirasakan pertama kali atau sudah sering mengalami gangguan pola tidur. c. 3i1ayat %esehatan %eluarga
Meliputi pengkajian
apakah pasien
penyakit keturunan. 3.
%ebutuhan $iopsikososial spiritual a. $ernapas
mengalami
alergi atau
b. 4utrisi c. 'liminasi d. *ktivitas e. #stirahat tidur f. $erpakaian g. 9engaturan suhu tubuh h. 9ersonal >ygiene i. 3asa *man 4yaman j. %omunikasi k. Spiritual l. 3ekreasi m. $ekerja n. 9engetahuan atau belajar 4.
ata pengkajian fsik a. %eadaan umum pasien
Meliputi kesadaran, postur tubuh, kebersihan diri, turgor kulit, 1arna kulit b. ejala %ardinal
Meliputi suhu, tensi, nadi, dan napas. c. %eadaan fsik
Meliputi pengkajian dari head to toe meliputi kepala, mata, hidung,
mulut,
telinga,
leher,
thoraks,
abdomen,
dan
ekstermitas. 5.
ata pemeriksaan penunjang Meliputi data laboratorium dan 6ek laboratorium yang telah dilakukan pasien baik selama pera1atan ataupun baru masuk rumah sakit.
G. Da$tar Diagn!a Ke"era#atan 1. Insomnia
7einisi 4 #angguan pada kuantitas dan kualitas tidur yang menghambat ungsi.
8atasan Karakteristik 4 'ering membolos +ek tampak berubah
&ak kurang bergairah /enyatakan perubahan alam perasaan /enyatakan penurunan status kesehatan /enyatakan penurunan kualitas hidup /enyatakan sulit berkonsentrasi /enyatakan sulit tidur dan sulit tidur nyenyak /enyatakan kurang puas tidur /enyatakan peningkatan terjadi ke)elakaan /enyatakan kurang bergairah /enyatakan sulit tidur kembali setelah terbangun /enyatakan gangguan tidur yang berdampak pada keesokan hari /enyatakan bangun terlalu pagi
%aktor yang 8erhubungan 4 1ola aktivitas +nsietas 7epresi %aktor lingkungan &idur siang terlalu lama 1erubahan hormone terkait jenis kelamin 8erduka #angguan pola tidur normal :ygiene tidur tidak adekuat Konsumsi al)ohol Konsumsi stimulant Ketidaknyamanan isik
2. 7eprivasi &idur
7einisi 4 periode panjang tanpa tidur (tidur ayam yang periodi) dan alami se)ara terus menerus"
8atasan Karakteristik 4
Konusi akut
&remor tangan
+gitasi
1eningkatan sensitivitas terhadap nyeri
+nsietas
Ketidakmampuan konsentrasi
+patis
Iritabilitas
'ering memberontak
$etargi
/engantuk di siang hari
$esu
1enurunan kemampuan
/alaise
berungsi
#angguan persepsi
Keletihan
#elisah
%leeting nystagmus
eaksi lambat
:alusinasi
1aranoia sementara
%aktor yang 8erhubungan 4 1ergeseran tahap tidur terkait penuaan 7emensia 1aralisis tidur amilial :ipersomnolen sistem sara pusat idiopatik +ktivitas di siang hari tidak adekuat arkolepsi /impi buruk 1eran sebagai orang tua yang mengakibatkan tidak dapat tidur 1ergerakan ekstremitas periodi) Ketidaknyamanan lama :ygiene tidur selalu tidak adekuat 1enggunaan obat atau suplemen penahan kantuk +pnea tidur nuresis terkait tidur reksi nyeri terkait tidur &error tidur
3. Kesiapan /eningkatkan &idur
7einisi 4 1ola tidur ayam yang periodi) dan alami, yang member istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang diinginkan, dan dapat ditingkatkan .
8atasan Karakteristik 4 9umlah tidur sesuai kebutuhan perkembangan /engekspresikan perasaan dapat beristirahat setelah tidur /ematuhi rutinitas tidur yang meningkatkan kebiasaan tidur 1enggunaan obat penginduksi tidur kadang-kadang saja /enyatakan merasa )ukup istirahat setelah tidur
4. #angguan 1ola Istirahat &idur
7einisi 4 #angguan kualitas dan kuantitas 6aktu tidur akibat aktor eksternal
8atasan Karakteristik 4 1erubahan pola tidur normal 1enurunan kemampuan berungsi Ketidakpuasan tidur /enyatakan sering terjaga /enyatakan tidak mengalami kesulitan tidur /enyatakan merasa )ukup istirahat
%aktor yang berhubungan 4 Kelembapan lingkungan sekitar 'uhu lingkungan sekitar &anggung ja6ab memberi asuhan 1erubahan pajanan terhadap )ahaya gelap #angguan Kurang )ontrol tidur Kurang privasi 1en)ahayaan 8ising 8au gas estrain isik &eman tidur &idak amilier dengan prabot tidur
H. Inter%eni Ke"era#atan
No
Diagnosa
Tujuan Keperawatan
Ren"ana Tinda#an
Keperawatan
( N! )
(N$! )
(NANDA) 1.
In!mnia
Setelah dilakukan
1. 9antau pola tidur
7einisi 4 #angguan pada
asuhan kepera1atan E
pasien dan 6atat
kuantitas dan kualitas tidur
2= jam, diharapkan
hubungan +aktor&
yang menghambat ungsi.
masalah insomnia yang
+aktor fsik (misalnya
8atasan Karakteristik 4
dialami pasien dapat
apnea saat tidur,
&ak kurang
teratasi dengan kriteria
sumbatan jalan
bergairah
hasil sebagai berikut"
na+as,
/enyatakan perubahan
1. 1asien mengungkapkan
nyeriketidaknyaman
alam perasaan
perasaan )ukup beristirahat 2.
an, dan sering
/enyatakan penurunan status kesehatan /enyatakan penurunan kualitas hidup /enyatakan sulit berkonsentrasi /enyatakan sulit tidur dan sulit tidur nyenyak /enyatakan kurang puas tidur /enyatakan sulit tidur kembali setelah terbangun
sesuai kebutuhan tidur untuk seusia pasien. 3. 1asien mengungkapkan perasaan segar sesudah tiduristirahat 4. 1asien terbangun di 6aktu yang sesuai
berkemih. 2. $erikan atau lakukan tindakan kenyamanan, seperti massage, pengaturan posisi dan sentuhan a+ekti+. 3. Manipulasi lingkungan sekitar pasien untuk meningkatkan kenyamanan yang optimal. 4. $antu pasien untuk
/enyatakan gangguan
membatasi tidur di
tidur yang berdampak
siang hari dengan
pada keesokan hari
memberikan aktivitas
/enyatakan bangun
yang membuat
terlalu pagi
pasien tetap terjaga,
%aktor yang berhubungan 4 1ola aktivitas
jika diperlukan. 5. $eri 1aktu tidur
+nsietas
siang, jika diperlukan
7epresi
untuk memenuhi
%aktor lingkungan &idur siang terlalu lama
kebutuhan tidur. 6. %elompokkan
1erubahan hormone
aktivitas pera1atan
terkait jenis kelamin
untuk meminimalkan
8erduka
tindakan yang dapat
#angguan pola tidur
membangunkan dan
normal
mengganggu tidur
:ygiene tidur tidak adekuat Konsumsi al)ohol Konsumsi stimulant Ketidaknyamanan isik
pasien. 7. 5elaskan kepada pasien mengenai pentingnya tidur yang adekuat saat sakit. . *njurkan kepada pasien untuk menghindari makan dan minum saat akan tidur karena dapat mengganggu tidur. !. 5elaskan kepada pasien mengenai +aktor&+aktor yang dapat menyebabkan gangguan tidur. 1". iskusikan dengan dokter tentang perlunya meninjau program pengobatan jika berpengaruh pada pola tidur dan dukung penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor +ase tidur
3'M.
2.
De"ri%ai Tid&r
Setelah dilakukan
1. 9antau pola tidur
7einisi 4 periode panjang
asuhan kepera1atan E
tanpa tidur (tidur ayam
2= jam, diharapkan
pasien. 2. Mem+asilitasi siklus
yang periodi) dan alami
masalah deprivasi tidur
se)ara terus menerus".
yang dialami pasien
8atasan Karakteristik 4
dapat teratasi dengan
Konusi akut
kriteria hasil sebagai
+gitasi
berikut"
+nsietas
1. 9asien
+patis
mengungkapkan
'ering memberontak
perasaan segar
/engantuk di siang
setelah
hari
tiduristirahat.
Keletihan
2. 9asien melaporkan
#elisah
penurunan gejala
:alusinasi
deprivasi tidur
&remor tangan
(misalnya ansietas,
%aktor yang 8erhubungan 4
mengantuk pada
1ergeseran tahap tidur
siang hari, dan
terkait penuaan
kelelahan.
7emensia
3. 9asien mampu
+ktivitas di siang hari
mengidentifkasi
tidak adekuat
+aktor yang dapat
arkolepsi
menimbulkan
/impi buruk
deprivasi tidur
Ketidaknyamanan
(misalnya nyeri,
lama
ketidakadekuatan
:ygiene tidur selalu
aktivitas pada siang
tidak adekuat
hari.
1enggunaan obat atau
4. Caktu tidur pasien
tidur&bangun yang teratur untuk pasien. 3. Mengatur penggunaan energy untuk men6egahmengatasi keletihan dan mengoptimalkan +ungsi. 4. Manipulasi lingkungan sekitar pasien untuk meningkatkan kenyamanan tidur. 5. >indari kebisingan dan penggunaan lampu ruangan pada 1aktu tidur, 6iptakan ruangan yang tenang dan damai, minimalkan gangguan. 6. *jarkan pasien dan orang terdekat tentang +aktor yang dapat menimbulkan gangguan tidur (misalnya gaya
suplemen penahan
sesuai dengan
hidup, jam kerja yang
kantuk
usianya.
ekstra panjang,
+pnea tidur &error tidur
5. 9asien
mengungkapkan rutinitas tidur yang kembali teratur. 6. 9asien men6apai
tidur yang adekuat tanpa menggunakan obat
psikologis, fsiologis, dll 7. *njurkan pasien untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengganggu tidur saat akan tidur. . %olaborasi pemberian obat tidur yang tidak mengandung supresor tidur 3'M.
3.
Keia"an Meningkatkan
Setelah dilakukan
Tid&r
asuhan kepera1atan E
kebutuhan tidur
2= jam, diharapkan
dan pola tidur
7einisi 4 1ola tidur ayam yang periodi) dan alami, yang member istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang diinginkan, dan dapat ditingkatkan.
kesiapan meningkatkan tidur pasien dapat ter6apai dengan kriteria hasil sebagai berikut" 1. 1asien mengungkapkan
hal positi mengenai kenyamanan isik dan
8atasan Karakteristik 4 9umlah tidur sesuai kebutuhan
psikologis
2. /enyatakan merasa )ukup istirahat setelah tidur
perkembangan
3. 7aya tahan tubuh
/engekspresikan
meningkat 4. 1asien mampu
perasaan dapat
1. Monitor
pasien 2. Monitor 1aktu makan dan minum pasien 3. Fiptakan lingkungan yang nyaman 4. asilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (memba6a 5. *njurkan pasien menghindari konsumsi
beristirahat setelah
mengidentiikasikan
makanan dan
tidur
tindakan yang akan
minuman yang
/ematuhi rutinitas
meningkatkan istirahat dan
dapat
tidur yang meningkatkan kebiasaan tidur
mengganggu tidur 6. 5elaskan
tidur 5. Kelelahan berkurang 6. 1asien mampu beristirahat
pentingnya tidur
se)ara teratur
yang adekuat 7. iskusikan
1enggunaan obat penginduksi tidur
dengan pasien
kadang-kadang saja
dan keluarga tentang teknik tidur pasien . %olaborasi pemberian obat tidur
4.
Pening#atan #ualitas
Gangg&an P!la Itira'at
Setelah dilakukan
Tid&r
asuhan kepera1atan E tidur
7einisi 4
2= jam, diharapkan
#angguan kualitas dan
masalah gangguan pola
kuantitas 6aktu tidur akibat
istirahat dan tidur yang
aktor eksternal.
dialami pasien dapat teratasi dengan kriteria
8atasan Karakteristik 4 1erubahan pola tidur
hasil sebagai berikut" 1. 5umlah jam tidur
normal
dalam batas
1enurunan
normal, <&8
kemampuan berungsi
jamhari 2. 9ola tidur, kualitas
Ketidakpuasan tidur
dalam batas
/enyatakan sering
normal
terjaga /enyatakan tidak
3. %lien
mengutarakan
-
%aji pola tidur klien 5elaskan pentingnya tidur
yang adekuat
kepada
klien
dan
keluarga. - #dentifkasi penyebab gangguan
tidur,
isik"
nyeri,
sering
$ak,
sesak
na+as,
batuk, demam, mual dll. - 9sikis" 6emas, stress, lingkungan dll. - asilitasi klien untuk tidur yang adekuat " rubah sesuai
posisi
tidur
kondisi,
mengalami kesulitan tidur /enyatakan merasa )ukup istirahat
merasa segar dan puas 4. #stirahat dan tidur 6ukup 5. Mampu mengidentifkasi
%aktor yang berhubungan 4 Kelembapan lingkungan sekitar 'uhu lingkungan sekitar
berikan benda&benda yang
+amilier
pada
anak Pening#at#an #oping -
iskusikan
pilihan
hal&hal yang dapat
yang
meningkatkan
terhadap
tidur
tindakan yang akan
realistis terapi
dilakukan. - orong klien untuk
&anggung ja6ab
memiliki harapan yg
memberi asuhan
realistis
1erubahan pajanan
mengatasi perasaan
terhadap )ahaya gelap
untuk
putus asa. - orong klien untuk
#angguan
mengidentifkasi
Kurang )ontrol tidur
kekuatan
Kurang privasi
kemampuan
1en)ahayaan 8ising 8au gas estrain isik
dan yang
ada pada diri klien. - ;ibatkan dukungan dari
keluarga
dan
orang yang terdekat. - *jurkan klien untuk
&eman tidur
berdoa
&idak amilier
dengan keper6ayaan
dengan prabot tidur
yang dianut.
sesuai
Manajemen ling#ungan% #enyamanan -
Fiptakan lingkungan yang tenang, bersih, nyaman
dan
minimalkan gangguan. - >indari suara keras dan
penggunaan
lampu
saat
malam. - >indari
tidur
tindakan
kepera1atan
pada
1aktu klien tidur. - $atasi jumlah pengunjung
#.
Re$ereni
/ubarak, <. I. 2=. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik . 9akarta4 #5 Kozier, 8, 8erman, 'nyder. 2!!. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 7 Volume 2. 9akarta4 #5 :erdman, &.:. 2!2. Dianosis Keperawatan De!inisi dan Klasi!ikasi 2"#2$2"#%. 9akarta4 #5 ogyakarta4 /ed+)tion
Farpenito&Moyet, ;ynda 5uall. 20-2. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 13. 5akarta" 'F. 9otter, 9erry. 200/. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Edisi , !olume ". 5akarta" 'F
Mengetahui
..
GGGGGGGGGG 9embimbing
9raktik
Mahasis1a
(GGGGGGGGG.
(# 4yoman
Sugiharta ana 4#9.
4#M. 90?-202-=008
/engetahui 1embimbing Institusi
(?????????..??.?.." I1.