Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para dokter. Luka bakar berat menyebabkan morbiditas dan dera de raja jatt cac cacat at yan yang g rel relati ative ve tin tingg ggii di diba bandi nding ngka kan n de deng ngan an ced cedera era ole oleh h seb sebab ab lai lain. n. Bia Biaya ya yan yang g dib dibutu utuhka hkan n un untuk tuk penanganannya pun tinggi. Di Amerika Serikat, kurang lebih 25. orang mengalami luka bakar setiap tahunnya. Dari angka tersebut !!2. penderita luka bakar membutuhkan tindakan emergency, dan sekitar 2! penderita luka bakar meninggal dunia. Di "ndonesia, belum ada angka pasti mengenai luka bakar, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk serta indsutri, angka penderita luka bakar tersebut makin meningkat. Luka bakar menyebabkan kehilangan integritas kulit dan juga menimbulkan e#ek sistemik yang sangat kompleks. Luka bakar biasanya dinyatakan dengan derajat yang ditentuka oleh kedalaman luka bakar. Beratnya luka bergantung pada dalam, luas, dan letak. Selain beratnya luka bakar, umur dan keadaan kesehatan penderita sebelumnya merupakan #actor yang sangat mempengaruhi prognosis $%. Sjamsuhidajat, 2!&. B. '()(A* +*(L"SA* a. 'ujuan (mum -ampu menjelaskan tentang penerapan asuhan keperaatan pada anak dengan masalah gangguan sistem integumen $combustio&
b. 'ujuan /husus !& -enjelaskan konsep dasar medis pada pasien dengan luka bakar mulai dari de#inisi, etiologi, klasi#ikasi, pato#isiologis, mani#estasi, pemeriksaan diagostik, dan penatalaksanaan medik 2& -enganalisa data serta merumuskan diagnosa pada klien dengan luka bakar dan membuat patays luka bakar 0& -embuat kesimpulan tentang asuhan keperaatan pada klien dengan luka bakar D.
D1"*"S" L(/A BA/A%
-enurut Ari# -utain $2!!& Luka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk luka3luka lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati $escar& yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka aktu yang lama. -enurut Sunita Almatsia, $24& Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh yang disebabkan oleh suhu tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme. Sedangkan menurut +ierce dan *eil, $2& Luka bakar merupakan respon kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma suhu atau termal. Dari pendapat3pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan baha luka bakar merupakan respon kulit terhadap suatu rangsangan dari luar berupa suhu panas yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan sitem metabolisme tubuh. .
'"6L67" L(/A BA/A%
-enurut Ari# -utain $2!!& +enyebabnya luka bakar dapat dibagi dalam beberapa jenis, meliputi hal3hal berikut ini. a.
+anas basah $luka bakar& yang disebabkan oleh air panas $misalnya8 teko atau minuman&.
b.
Luka bakar dari lemak panas akibat memasak lemak.
c.
Luka bakar akibat api unggun, alat pemanggang, dan api yag disebabkan oleh merokok di tempat tidur.
d.
Benda panas $misalnya radiator&.
e.
%adiasi $misalnya terbakar sinar matahari&.
#.
Luka bakar listrik akibat buruknya pemeliharaan peralatan listrik.
g.
Luka bakar akibat 9at kimia, disebabkan oleh 9at asam dan basa yang sering menghasilkan kerusakan kulit yang
luas. 1.
+A'61"S"6L67"
/ulit adalah organ terluar tubuh manusia dengan luas ,25m 2 pada deasa. Bila kulit terbakar akan terjadi peningkatan permeabilitas karena rusaknya pembuluh darah kapiler, dan area3area sekitarnya. Sehingga terjadi kebocoran cairan intrakapiler ke intertisial sehingga menimbulkan udem dan bula yang mengandung banyak elektrolit. /ulit terbakar juga berakibat kurangnya cairan intravaskuler. Bila kulit terbakar : 2; dapat terjadi syok hipovolemik dengan gejala8 gelisah, pucat, akral dingin, berkeringat, nadi kecil, cepat, 'D menurun, produksi urin berkurang dan setelah < jam dapat terjadi pembengkakan. Saat pembuluh darah kapiler terpajan suhu tinggi, sel darah ikut rusak sehingga berpotensi anemia. Sedangkan bila luka bakar terjadi di ajah dapat terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena asap, gas, atau uap panas yang terhirup, oedema laring menyebabkan hambatan jalan napas yang mengakibatkan sesak napas, takipnea, stridor, suara parau, dan dahak bearna gelap. Selain itu dapat juga terjadi keracunan gas =6 2, karena hemoglobin tidak mampu mengikat 6 2 ditandai dengan lemas, binggung, pusing, mual, muntah dan berakibat koma bahkan meninggal dunia. Luka bakar yang tidak steril mudah terkontaminasi dan beresiko terkena in#eksi kuman gram $>& dan $3& contohnya pseudomonas aeruginosa di tandai dengan arna hijau pada kasa penutup luka bakar. "n#eksi ysng tidak dalam $non invasi#& ditandai dengan keropeng dan nanah. "n#eksi invasi# ditandai dengan keropeng yang kering, dan jaringan nekrotik. Bila luka bakar derajat " dan "" sembuh dapat meninggalkan jaringan parut. Sedangkan pada luka bakar derajat """ akan mengalami kontraktur. +ada luka bakar berat akan dapat ditemukan ileus paralitik dan stress pada luka bakar berat ini akan mudah mengalami tukak di mukosa lambung ?tukak =urling@ dan apabila ini berlanjut kan menimbulkan ulcus akibat nekrosis mukosa lambung. /ecacatan pada luka bakar hebat terutama pada ajah beresiko mengalami beban jia yang menimbulkan gangguan jia yang disebut schizophrenia. .
-A*"1S'AS" /L"*"/
Dalam mani#estasi
klinis luka
bakar digolongkan
dalam pengklasi#ikasian.-enurut
pengklasi#ikasian luka bakar adalah sebagai berikut8 a.
/edalaman Luka Bakar
+engaruh panas terhadap tubuh, di kenal dengan ?derajat luka bakar@ " sampai dengan """ !&
Derajat "
Sunita
Almatsia,
$24&
Adalah luka bakar dimana terjadi kematian pada lapisan atas epidermis kulit disertai dengan pelebaran pembuluh darah sehingga kulit tampak kemerah3merahan 2&
Derajat ""
Adalah derajat luka bakar dimana terjadi kerusakan epidermis dan dermis sedangkan pembuluh darah dibaah kulit menumpuk dan mengeras. Selain timbul arna kemerah3merahan pada kulit juga timbul gelembung3gelembung pada luka. 0&
Derajat """
Adalah derajat luka bakar dimana terjadi kerusakan seluruh epitel kulit $epidermis, dermis, kutis& dan otot pembuluh darah mengalami nombisit. b.
Luasnya Luka Bakar
-enurut Sunita Almatsia, $24& Luasnya luka bakar merupakan luasnya permukaan tubuh yang terkena panas. Luka bakar dinyatakan dalam persen luas tubuh untuk deasa, perkiraan luas tubuh yang terkena didasarkan pada bagian tubuh yang t yang terkena menurut ?rumus @ $rule o# nine& yang dikembangkan walace $!4&, yaitu8 !&
/epala ;
2&
'ubuh bagian depan !<;
0&
'ubuh bagian belakang !<;
4&
kstremitas atas !<;
5&
kstremitas kanan !<;
&
kstremitas kiri !<;
&
6rgan genital !;
'otal !; 1.
+-%"/SAA* +*(*)A*7
-enurut -arylin . Doenges, $2& +emeriksaan penunjang yang dapat di lakukan pada pasien dengan luka bakar adalah8 a.
LD8 mengkaji hemokonsentrasi.
b.
lektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan biokimia. "niterutama penting untuk memeriksa kalium
terdapat peningkatan dalam 24 jampertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti jantung. c.
7as3gas darah arteri $7DA& dan sinar C dada mengkaji #ungsi pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap.
d.
B(* dan kreatinin mengkaji #ungsi ginjal.
e.
(rinalisis menunjukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan kerusakan otot pada luka bakar ketebalan
penuh luas. #.
Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.
g.
/oagulasi memeriksa #aktor3#aktor pembekuan yang dapat menurun pada luka bakar masi#.
h.
/adar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap.
i.
complete blood cell count $=B=&
j.
blood urea nitrogen $B(*&,
k.
serum glucose
l.
elektrolit
m. arterial blood gases n.
serum protein
o.
albumin
p.
urine cultures
.
urinalysis
r.
pembekuan darah
s.
pemeriksaan servikal
t.
kultur luka 7.
+*A'ALA/SA*AA* -D"S
-enurut %. Sjamsuhidajat, $2!& +enatalaksanaan medis pada penderita luka bakar sebagai berikut8 a.
-ematikan sumber api
(paya pertama saat terbakar adalah mematikan api pada seluruh tubuh $menyelimuti, menutup bagian yang terbakar, berguling, menjatuhkan diri ke air&. b.
-erendam atau mengaliri luka
Setelah sumber panas hilang adalah dengan merendam luka bakar dalam air atau menyiram dengan air mengalir selama kurang lebih !5 menit. +ada luka bakar ringan tujuan ini adalah untuk menghentikan proses koagulasi protein sel jaringan dan menurunkan suhu jaringan agar memperkecil derajat luka dan mencegah in#eksi sehingga sel3sel epitel mampu ber#oli#erasi. c.
%ujuk ke %umah Sakit
+ada luka bakar dalam pasien harus segera di baa ker %umah Sakit yang memiliki unit luka bakar dan selama perjalanan pasien sudah terpasang in#us. d.
%esusitasi
+ada luka bakar berat penanganannya sama seperti diatas . namun bila terjadi syok segera di lakukan resusitasi AB=. !& Airay -anagement a&
Bersihkan jalan napas dengan tangan dan mengangkat dagu pada pasien tidak sadar.
b&
Lindungi jalan napas dengan naso#arigeal.
c&
+embedahan $krikotiroldotomi& bila indikasi trauma sila#asialgagal intubasi.
2&
Breathing+ernapasan
a&
Berikan supplement 62.
b&
*ilai #rekuensi napas dan pergerakkan dinding toraks.
c&
+antau oksimetri nadi dan observasi.
0&
=irculation
a&
*ilai #rekuensi nadi dan karakternya
b& Ambil darah untuk cross match, D+L, ureum dan elektrolit. c&
+eraatan lokal
(ntuk luka bakar derajat " dan "" bias dilakukan peraatan lokal yaitu dengan pemberian obat topical seperti salep antiseptic contoh golongan8 silver sulfadiazine, moist exposure burn ointment, ataupun yodium providon. 4&
+emberian cairan intravena
(ntuk pemberian cairan intravena pada pasien luka bakar bias menggunakan rumus yang di rekomendasikan oleh nvans, yaitu8
Luas luka dalam persen x BB(kg) = mL NaCl /24 jam Luas luka dalam persen x BB (kg) = mL Plasma/24 jam 2000 cc gluksosa 5%/24 jam Separuh jumlah !>2>0 diberikan < jam pertama sisanya ! jam berikutnya. Eari kedua diberikan setengah dari jumlah cairan hari pertama. Eari ketiga diberikan setengah dari jumlah cairan hari kedua. +enderita mula3mula dipuasakan karena keadaan syok menyebabkan peristaltik usus terhambat. Dan di berikan minum setelah #ungsi usus normal kembali. )ika diuresis pada hari ketiga memuaskan dan penderita dapat minum tanpa kesulitan, in#use dapat dikurangi, bahkan dihentikan. d& +emberian obat3obatan +emberian obat seperti antibiotic spectrum luas bertujuan untuk mencegah in#eksi terhadap pseudomonas yang dipakai adalah golongan aminoglikosida. untuk mengatasi nyeri diberikan opiate dalam dosis rendah melalui intravena. e&
*utrisi
*utrisi harus diberikan cukup untuk menutup kebutuhan kalori dan keseimbangan nitrogen yang negati# pada #ase katabolisme, yaitu sebanyak 2.530. kalori sehari dengan kadar protein tinggi.
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN A.
+*7/A)"A*
+engkajian adalah langkah aal dan dasar dalam proses keperaatan secara menyeluruh, semua data atau in#ormasi klien yang di butuhkan dikumpulkan untuk menentukan masalah keperaatan pengkajian pada klien bronkitis. -enurut Ari# -utain $2!!& Eal3hal yang perlu dikaji pada pasien dengan luka bakar adalah sebagai berikut8 a.
1ase darurat luka bakar
!&
+eraatan menginventaris data3data melalui petugas luar rumah sakit $petugas penyelamat atau petugas gaat
darurat& 2&
Bila pasien mampu berbicara lakukan pertanyaan tentang proses dan mekanisme cedera secara ringkas dan cepat.
b.
'anda3'anda Fital $''F&
!&
-elakukan pemeriksaan secara sering.
2&
Status respirasi, suhu dipantau ketat.
0&
Denyut nadi apikal, karotid, dan #emoral dievaluasi.
4&
+emantauan jantung dilakukan bila memiliki riayat penyakit jantung.
c.
%iayat /esehatan
!&
%iayat luka bakar.
2&
%iayat alergi.
0&
%iayat imunisasi tetanus.
4&
%iayat medis serta bedah masa lalu.
d.
"ntake dan 6utput
!&
Dipantau dengan cermat dan diukur tiap satu jam.
2&
-encatat jumlah urine yang pertama kali keluar ketuka dipasang kateter untuk menentukan #ungsi ginjal dan status
cairan sebelum pasien mengalami luka bakar. (rine kemerahan menunjukkan adanya hemokromogen dan mioglobulin karena kerusakan otot. e.
+engkajian 1isik
!&
Eead to toe.
2&
Ber#okus pada tanda dan gejala, cedera atau komplikasi yang timbul.
#.
+engkajian Luas Bakar
!&
-engidenti#ikasi daerah3daerah luka bakar terutama derajat "" dan """.
2&
(kuran , arna, bau, eskar, eksudat, pembentukkan abses, perdarahan, pertumbuhan epitel, penampakkan jaringan
granulasi pada luka bakar. g.
+engkajian *eurologik
!&
Ber#okus pada tingkat kesadaran
2&
status #isiologik
0&
tingkat nyeri
4&
kecemasan
5&
perilaku
&
pemahaman pasien dan keluarga terhadap cedera serta penanganannya. B.
D"A7*6SA /+%AGA'A*
Diagnosa adalah masalah keperaatan yang actual $yang sudah terjadi& dan potensial $kemungkinan akan terjadi& yang dapat di tangani dengan intervensi keperaatan. -enurut *anda, $2& maka yang mungkin timbul pada penderita luka bakar adalah8 !.
%isiko bersihan jalan napas tidak e#ekti# b.d. edema dan e#ek dari inhalasi asap.
2.
%isiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d. peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan akibat
evaporasi dari daerah luka bakar. 0.
*yeri b.d hipoksia jaringan, cedera jaringan, serta sara# dan dampak emosional dari luka bakar.
4.
%isiko tinggi in#eksi b.d. hilangannya barier kulit dan terganggunya respon imun.
5.
7angguan intergritas kulit b.d. luka bakar terbuka. =.
%*=A*A AS(EA* /+%AGA'A*
"ntervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperaatan yang akan di laksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperaatan yang telah di tetapkan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. -enurut Ari# -uttain, $2!!& "ntervensi untuk klien dengan gangguan luka bakar adalah sebagai berikut8 a.
%isiko bersihan jalan napas tidak e#ekti# b.d. edema dan e#ek dari inhalasi asap.
!&
'ujuan
Dalam aktu !H 24 jam kebersihan jalan pasien tetap optimal 2&
/riteria Easil
a&
)alan napas bersih, tidak ada obstruksi
b&
Suara napas normal tidak ada bunyi napas tambahan seperti stridor.
c&
'idak ada penggunaan otot bantu napas.
"ntervensi !.
/aji dan monitor jalan napas
%asional8 Deteksi aal untuk interprestasi selanjutnya. 2.
'empatkan pasien di bagian resusitasi
%asional8 -emudahkan melakukan monitoring status kardiorespirasi dan intervensi kedaruratan. 0.
Beri oksigen 4 litermenit dengan kanul atau sungkup
%asional8 -embantu meningkatkan pa6 2 di cairan otak yang akan mempengaruhi pengaturab pernapasan, 4.
Lakukan tindakkan kedaruratan jalan napas agresi#.
%asional8 'indakkan ini termasuk membalikkan tubuh pasien, mendorong pasien bernapas dalam, mengeluarkan timbunan sekret melalui penghisapan trakea. +engaturan posisi tubuh pasien dapat mengurangi kerja pernapasan, meningkatkan ekspansi dada yang maksimal, dan pemberian oksigen yang dilembabkan dapat menurunkan stres metabolik dan oksigenasi jaringan adekuat. 5.
Bersihkan jalan napas dengan suctioning bila kemampuan mengeluarkan sekret tidak e#ekti#.
%asional8 +ernapasan menjadi adekuat bila jalan napas bersih .
"ntruksikan pasien untuk napas dalam dan batuk e#ekti#
%asional8 +ernapasan dia#ragma dapat meningkatkan ekspansi paru sehingga pasien dapat melakuan inspirasi maksimal. Batuk e#ekti# melonggarkan mukus. .
valuasi dan monitor keberhasilan intervensi bersihan jalan napas.
%asional8 -emantau status respirasi dan keberhasilan bersihan jalan napas b.
%isiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d. peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan akibat
evaporasi dari daerah luka bakar. !&
'ujuan
Dalam aktu !H 24 jam tidak terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. 2&
/riteria Easil yang di harapkan
a&
+asien tidak mengeluh pusing, ''F batas normal, kesadaran potimal, urine : mlhari.
b&
/eluhan diare, mual, muntah berkurang.
c&
Easil lab8 nilai elektrolit dan analisis gas darah normal.
intervensi !.
"denti#ikasi #aktor penyebab, spesi#ikasi luka, luas luka bakar, kedalaman luka bakar, dan riayat penyakit lain.
%asional8 Sebagai parameter dalam menentukan intervensi kedaruratan. 2.
/aji status dehidrasi.
%asional8
-enentukan jumlah cairan yang akan diberikan sesuai dengan derajat dehidrasi dari individu. 0.
Lakukan pemasangan "F1D $intravenous #luid drops&.
/ompensasi aal hidrasi cairan di gunakan untuk mencegah syok hipovolemik. 4.
/aji penurunan kadar peurunan elektrolit
%asional8 -endeteksi kondisi hiponatremi dan hipokalemi sekunder dari hilangnya elektrolit dari plasma. c.
*yeri b.d hipoksia jaringan, cedera jaringan, serta sara# dan dampak emosional dari luka bakar.
!&
'ujuan 8
Dalam aktu !H 24 jam nyeri berkurang. 2&
/riteria hasil yang di harapkan 8
Secara subyekti# melaporkan nyaeri berkurang. Dapat mengidenti#ikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri. "ntervensi 8 !.
kaji nyeri dengan pendekatan +I%S'.
%asional8 +arameter dasar untuk mengetahui sejauh mana intervensi yang diperlukan dan sebagai evaluasi kberhasilan intervensi manajement nyeri. 2. Atur posisi #isiologis. %asional8 -eningkatkan asupan 62 ke jaringan yang mengalami peradangan. 0.
"stirahatkan klien.
%asional8 -eningkatkan suplai darah pada jaringan yang mengalami peradangan. 4. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam. %asional8 -enurunkan nyeri sekunder dari peradangan. 5. Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri %asional8 -emblok reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke korteks cerebri sehingga menurunkan persepsi nyeri. .
/alaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik preparat mor#inAjarkan teknik distraksi pada saat nyeri.
%asional8 -emblok lintasan nyeri sehingga menurunkan nyeri. d.
%esiko tinggi in#eksi b.d hilangnya barier kulit dan tergangguanya respon imun.
!&
'ujuan 8
Dalam aktu H 24 jam tidak terjadi in#eksi, terjadi perbaikan pada integritas jaringan lunak. 2&
/riteria valuasi
lesi luka bakar mulai menutup pada hari ke3 minimal o,5 cm tanpa adanya tanda3tanda in#eksi dan peradangan pada area lesi. Leukosit dalam batas norma ''F dalam batas normal. "ntervensi 8 !.
/aji derajat, kondisi kedalaman, luasnya lesi luka bakar, serta apakah adanya advice dokter dalam peraatan luka.
%asional8 -engidenti#ikasi kemajuan atau penyimpangan dari tujuan yang diharapkan. 2.
Lakukan peraatan steril setiap hari
%asional8 -enurunkan kontak kuman ke dalam lesi 0.
+antau ketat ''F $ respiratori, renal, atau gastrointestinal&
%asional8 -ampu mendeteksi dengan cepat mulainya suatu in#eksi. 4.
Buat kondisi balutan dalam keadaan bersih dan kering
%asional8 -enghindari kontaminasi 5.
/alaborasi penggunaan antibiotik
%asional8 -encegah aktivasi yang masuk 0&
7angguan integritas kulit bd luka bakar terbuka.
a&
'ujuan 8
Dalam !H 24 ja, integritas kulit membaik secara optimal. b&
/riteria Easil8
+ertumbuhan jaringan membaik dan lesi psoriasis berkurang. "ntervensi !.
/aji kerusakan jaringan kulit yang terjadi pada klien.
%asional Data dasar untuk memberikan in#ormasi intervensi peraatan yang akan digunakan 2.
Lakukan peraatan luka terbuka
%asiomal8 /adang3kadang luka bakar dibiarkan terbuka agar terkena udara. Dengan tetap mempertahankan lingkungan poasien tetap bersih dan tetap membatasi in#eksi luka bakar. 0.
Lakukan komunikasi e#ekti#
%asional8 komunikasi yang akbrab dan kerja sama antar pasien menghasilkan peraatan luka yang optimal. 4.
Lakukan peraatan luka tertutup.
%asional mencegah in#eksi dan mempercepat proses perbaikan kulit
BAB IV PENUTUP A.
/S"-+(LA*
Luka bakar merupakan respon kulit terhadap suatu rangsangan dari luar berupa suhu panas yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan sitem metabolisme tubuh. %espon luka bakar terhadap tubuh bergantung pada kondisi kedalaman dan luas luka nakar. Semakin luas cedera akan mempengaruhi respons sistemik baik kardiovaskuler, pernapasan, kondisi cairan elektrolit, dan gastrointestinal. +enanganan yang cepat dan tepat akan membantu memperkecil derajat luka. +eraatan luka bakar tertutup dan terbuka membantu proses perbaikan luka. /eberhasilan peraatan luka bakar terbuka dilakukan dengan mempertahankan lingkungan tetap bersih dan kondusi#. +enggunaan A+D saat peraatan sangat diperlukan. +ara pengunjung dianjurkan menggenakan hubah dan tidak menyentuh ranjang pasien atau memberikan makan melalui tangan pasien secara langsung untuk meminimalkan terjadinya in#eksi. +asien yang sudah mulai stabil keadaanmya memerlukan #isioterapi untuk mempelancar peredaran darah dan mencegah kekauan sendi. B.
SA%A*
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran 8 Saran (ntuk +eraat a.
Diharapkan seorang +eraat agar dapat lebih pro#esional dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki
sehingga dapat melakuan penanganan luka bakar dengan cepat dan tepat. b.
Diharapkan seorang peraat harus lebih terampil dan selalu siap
dalam memberikan pelayanan kesehatan
khususnya dalam mendiagnosis suatu masalah yang di hadapi pasiennya agar tindakan dan pengobatan cepat dan tepat sesuai kebutuhan klien. c.
Diharapkan seorang peraat dalam melaksanakan tugasnya di perlukan adanya kerjasama antar tim dan
diperlukan ketersediaan prasarana yang memadai dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan pada klien.
DAFTAR PUSTAKA Ari# -uttain. 2!!. Asuhan /eperaatan 7angguan Sistem "ntegumen. )akarta. Salemba -edika D%. Sunita Almatsia, -.S=. 24. +enuntun Diet. +' 7ramedia +ustaka (tama +ierce A. 7race J *eil %. Borley. 2. At 7lace "lmu Bedah. Surabaya. rlangga -usliha. 2!. /eperaatan 7aat Darurat +lus =ontoh Askep Dengan +endekatan *anda *ic *oc. Kogyakarta. *uha -edika -arylin . Doenges. $2&. %encana Asuhan /eperaatan8 +edoman (ntuk +erencanaandan +endokumentasian +eraatan +asien disi 0. +enerbit Buku /edoketran 7=. )akarta %. Sjamsuhidajat. 2!. Buku Ajar "lmu Bedah. )akarta. 7= *anda, 2. +edoman Diagnosa /eperaatan