LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
A. Defin finisi isi Perila Perilaku ku kekeras kekerasan an merupak merupakan an suatu suatu keadaan keadaan dimana dimana seseor seseorang ang melakuk melakukan an
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (Fitria, 2009). Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang dituukan untuk melukai atau atau mencel mencelaka akakan kan indivi individu du lain lain yang yang tidak tidak mengin mengingin ginkan kan datangn datangnya ya tingkah tingkah laku laku tersebut (Purba dkk, 200!). Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang lain ("oseph, 200#).
B. Etiol iologi ogi $. Fakt Faktor or Predi Predisp spos osis isii %da beberapa faktor yang mempengaruhi teradinya perilaku kekerasan menurut teori
biologik, teori psikologi, dan teori sosiokultural yang dielaskan oleh (Purba dkk, 200!) adalah & a. 'eor eori iol iolog ogik ik 'eori eori biolog biologik ik terdir terdirii dari dari beberap beberapaa pandang pandangan an yang berpen berpengar garuh uh terhada terhadap p perilaku & $) eur eurob obio iolo logi gik k %da * area pada otak yang berpengaruh terhadap proses impuls agresif& sistem limbik, lobus frontal dan hypothalamus. eurotransmitter uga mempunyai peranan dalam memfasilitasi atau menghambat proses impuls agresif. +istem limbik merupakan sistem informasi, ekspresi, perilaku, dan memori. %pabila ada gangguan pada sistem ini maka akan meningkatkan atau menurunkan potensial perilaku kekerasan. %danya gangguan pada lobus frontal maka individu tidak mampu membuat keputusan, kerusakan pada penilaian, perilaku tida tidak k sesu sesuai ai,, dan agre agresi sif. f. era eraga gam m komp kompon onen en dari dari sist sistem em neur neurol ologi ogiss mempunyai implikasi memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. +istem limbik terlambat dalam menstimulasi timbulnya perilaku agresif. Pusat otak atas secara konstan berinteraksi dengan pusat agresif.
2) iokim kimia erbagai neurotransmiter (epinephrine, norepinefrine, dopamine, asetikolin, dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi atau menghambat impuls agresif. 'eori ini sangat konsisten dengan fight atau flight yang dikenalkan oleh +elye dalam teorinya tentang respons terhadap stress. *) enetik Penelitian membuktikan adanya hubungan langsung antara perilaku agresif dengan genetik karyotype -"". -"". ) ang anggu guan an /ta /tak k +indroma otak organik terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku agresif dan tindak kekerasan. 'umor otak, khususnya yang menyerang sistem limbik dan lobus temporal trauma otak, yang menimbulkan perubahan serebral dan penyakit seperti ensefalitis, dan epilepsy, epilepsy, khususnya lobus temporal, terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak kekerasan. b. 'eori Psikologik $) Psik Psikoa oana nali liti tik k 'eori eori ini menel menelask askan an tidak tidak terpenu terpenuhin hinya ya kebutu kebutuhan han untuk untuk mendap mendapatk atkan an kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat membuat konsep konsep diri diri rendah. rendah. %gresi %gresi dan tindak tindak kekeras kekerasan an member memberika ikan n kekuatan dan prestise yang dapat meningkatkan citra diri dan memberikan arti dalam kehidupannya. kehidupannya. Perilaku agresif agresif dan perilaku perilaku kekerasan merupakan merupakan pengungkapan secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga diri. 2) Pemb Pembel ela aar aran an %nak belaar melalui perilaku meniru dari contoh peran mereka, biasanya orang tua mereka sendiri. 1ontoh peran tersebut ditiru karena dipersepsikan sebagai prestise atau berpengaruh, atau ika perilaku tersebut diikuti dengan puian yang positif. %nak %n ak memiliki persepsi ideal tentang orang tua mereka selama selama tahap tahap perkem perkemban bangan gan aal. aal. amun, amun, dengan dengan perkem perkemban bangan gan yang dialaminya, mereka mulai meniru pola perilaku guru, teman, dan orang lain. 3ndividu 3ndividu yang dianiaya dianiaya ketika masih kanak4kanak kanak4kanak atau mempunyai mempunyai orang tua yang mendis mendisipl iplink inkan an anak mereka mereka dengan dengan hukuma hukuman n fisik fisik akan akan cender cenderung ung untuk berperilaku kekerasan setelah deasa. c. 'eori eori +osi +osiok okul ultu tura rall
Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor budaya dan struktur sosial terhadap perilaku agresif. %da kelompok sosial yang secara umum menerima perilaku kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan masalahnya. 5asyarakat uga berpengaruh pada perilaku tindak kekerasan, apabila individu menyadari baha kebutuhan dan keinginan mereka tidak dapat terpenuhi secara konstruktif. Penduduk yang ramai 6padat dan lingkungan yang ribut dapat berisiko untuk perilaku kekerasan. %danya keterbatasan sosial dapat menimbulkan kekerasan dalam hidup individu. 2. Faktor Presipitasi Faktor4faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali berkaitan dengan ("osep, 2009) & a. 7kspresi diri, ingin menunukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian masal dan sebagainya. b. 7kspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi. c. 8esulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta tidak membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung melalukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik. d. 8etidaksiapan seorang ibu dalam meraat anaknya dan ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang deasa. e. %danya riayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa frustasi. f. 8ematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekeraan, perubahan tahap g. entang espon 5arah $) 5enurut "osep (20$0), rentang respon dari marah, seperti pada gambar $ berikut&
ambar $. entang espon 5arah
8eterangan& $. %sertif, adalah perilaku yang bisa menyatakan perasaan dengan elas dan langsung, arak bicara tepat, kontak mata tapi tidak mengancam, sikap serius tapi tidak mengancam, tubuh lurus dan santai, pembicaraan penuh percaya diri, bebas untuk menolak permintaan, bebas mengungkapkan alasan pribadi kepada orang lain, bisa menerima penolakan orang lain, mampu menyatakan perasaan pada orang lain, mampu menyatakan cinta orang terdekat, mampu menerima masukan6kritik dari orang lain. :adi bila orang asertif marah, dia akan menyatakan rasa marah dengan cara dan situasi yang tepat, menyatakan ketidakpuasannya dengan memberi alasan yang tepat. 2. Frustasi, merupakan respon yang teradi akibat gagal mencapai tuuan yang tidak realistis atau hambatan dalam pencapaian tuuan. *. Perilaku Pasif, orang yang pasif merasa haknya di baah hak orang lain. ila marah, orang ini akan menyembunyikan marahnya sehingga menimbulkan ketegangan bagi dirinya. ila ada orang mulai memperhatikan non verbal marahnya,
orang
menimbulkan
ini akan menolak
ketegangan
bagi
dikonfrontasi
dirinya.
+ering
sehingga semakin berperilaku
seperti
memperhatikan, tertarik, dan simpati alau dalam dirinya sangat berbeda. 8adang4kadang bersuara pelan, lemah, seperti anak kecil, menghindar kontak mata, arak bicara auh dan mengingkari kenyataan. ;capan sering menyindir atau bercanda yang keterlaluan. . %gresif, merupakan perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak destruktif tapi masih terkontrol. Perilaku yang tampak berupa muka masam, bicara kasar, menuntut, kasar. <. %muk (perilaku kekerasan), yaitu perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol diri, sehingga individu dapat merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
5enurut Fitria (200=), adapun perbedaan perilaku pasif, asertif dan agresif, seperti pada tabel $, berikut& 'abel $ Perbandingan %ntara Perilaku Pasif, %sertif, >an %gresif
3si pembica raan
'ekanan suara Posisi badan :arak Penampil an 8ontak mata
Pasif
%sertif
%gresif
egatif dan merendahkan diri,contohnya perkataan&?>apatkah saya? @>apatkah kamu?
Positif dan menaarkan diri,contohnya perkataan& @+aya dapatA.? @+aya akanA?
5enyombongkan diri, merendahkan orang lain,contohnya perkataan&8amu selaluA? @8amu tidak pernahA.? 8eras dan ngotot
1epat, lambat, mengeluh
+edang
5enundukkan kepala
'egap dan santai
5enaga arak dengan sikap mengabaikan Boyo, tidak dapat tenang
5empertahankan arak yang nyaman +ikap tenang
+edikit6sama sekali tidak
5empertahankan kontak mata sesuai dengan hubungan
8aku, condong ke depan +iap dengan arak yang akan menyerang 5engancam, posisi menyerang 5ata melotot dan dipertahankan
2) Fase4 fase perilaku kekerasan a. 'riggering incidents >itandai dengan adanya pemicu sehingga muncul agresi klien. eberapa faktor yang dapat menadi pemicu agresi antara laian& provokasi, respon terhadap kegagalan, komunikasi yang buruk, situasi yang menyebabkan frustrasi, pelanggaran batas terhadap arak personal, dan harapan yang tidak terpenuhi. Pada fase ini klien dan keluarga baru datang. b. 7scalation phase >itandai dengan kebangkitan fisik dan emosional, dapat diseterakan dengan respon fight or flight. Pada fase escalasi kemarahan klien memuncak, dan belum teradi
tindakan kekerasan. Pemicu dari perilaku agresif klien gangguan psikiatrik bervariasi misalnya&
halusinasi, gangguan kognitif, gangguan
penggunaan Cat,
kerusakan
neurologi6kognitif, bunuh diri dan koping tidak efektif. c. 1risis point +ebagai lanutan dari fase escalasi apabila negosiasi dan teknik de escalation gagal mencapai tuuannya. Pada fase ini klien sudah melakukan tindakan kekerasan. d. +ettling phase 8lien yang melakukan kekerasan telah melepaskan energi marahnya. 5ungkin masih ada rasa cemas dan marah dan berisiko kembali ke fase aal. e. Post crisis depression 8lien pada fase ini mungkin mengalami kecemasan dan depresi dan berfokus pada kemarahan dan kelelahan. f. eturn to normal functioning 8lien kembali pada keseimbangan normal dari perasaan cemas, depresi, dan kelelahan.
*) Perilaku Perilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan antara lain & a. 5enyerang atau menghindar (fight of flight) Pada keadaan ini respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem saraf otonom beraksi terhadap sekresi epinephrin yang menyebabkan tekanan darah meningkat, takikardi, aah merah, pupil melebar, sekresi D1l meningkat, peristaltik gaster menurun, pengeluaran urine dan saliva meningkat, konstipasi, keaspadaan uga meningkat diserta ketegangan otot, seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh menadi kaku dan disertai reflek yang cepat. b. 5enyatakan secara asertif (assertiveness) Perilaku yang sering ditampilkan individu dalam mengekspresikan kemarahannya yaitu dengan perilaku pasif, agresif dan asertif. Perilaku asertif adalah cara yang terbaik untuk mengekspresikan marah karena individu dapat mengekspresikan rasa marahnya tanpa menyakiti orang lain secara fisik maupun psikolgis. >i samping itu perilaku ini dapat uga untuk pengembangan diri klien c. 5emberontak (acting out) Perilaku yang muncul biasanya disertai akibat konflik perilaku @acting out? untuk menarik perhatian orang lain.
d. Perilaku kekerasan 'indakan kekerasan atau amuk yang dituukan kepada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. e. 5ekanisme 8oping Peraat perlu mengidentifikasi mekanisme koping klien, sehingga dapat membantu klien untuk mengembangkan mekanisme koping yang kontruktif dalam mengekspresikan kemarahannya. 5ekanisme koping yang umum digunakan adalah mekanisme pertahanan ego sepertidisplacement, sublimasi, proyeksi, represif, denial dan reaksi formasi. Perilaku kekerasan biasanya diaali dengan situasi berduka yang berkepanangan dari seseorang karena ditinggal oleh orang yang dianggap sangat berpengaruh dalam hidupnya. ila kondisi tersebut tidak teratasi, maka dapat menyebabkan seseorang rendah diri (harga diri rendah), sehingga sulit untuk bergaul dengan orang lain. ila ketidakmampuan bergaul dengan orang lain ini tidak diatasi akan memunculkan halusinasi berupa suara4suara atau bayangan yang meminta klien untuk melakukan tindak kekerasan. Dal tersebut akan berdampak pada keselamatan dirinya dan orang lain (resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan). +elain diakibatkan berduka yang berkepanangan, dukungan keluarga yang kurang baik dalam menghadapi kondisi klien dapat mempengaruhi perkembangan klien (koping keluarga tidak efektif). Dal ini tentunya menyebabkan klien sering keluar masuk + atau menimbulkan kekambuhan karena dukungan keluarga tidak maksimal (regimen terapeutik inefektif. C. Manifestasi Klinik 'anda dan geala perilaku kekerasan adalah sebagai berikut ("oseph, 2009)& $. Fisik a. 5uka merah dan tegang b. 5ata melotot6 pandangan taam c. 'angan mengepal d. ahang mengatup e. Postur tubuh kaku f. :alan mondar4mandir 2. Eerbal a. icara kasar b. +uara tinggi, membentak atau berteriak c. 5engancam secara verbal atau fisik d. 5engumpat dengan kata4kata kotor e. +uara keras
f. 8etus *. Perilaku a. 5elempar atau memukul benda6orang lain b. 5enyerang orang lain c. 5elukai diri sendiri6orang lain d. 5erusak lingkungan e. 5engamuk6agresif . 7mosi 'idak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan engkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut. <. 3ntelektual 5endominasi, cereet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme. =. +piritual 5erasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar. #. +osial 5enarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, eekan, sindiran. !. Perhatian olos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.
D. Pathwa +tress, cemas, marah merupakan bagian kehidupan sehari4hari yang harus
dihadapi oleh setiap individu. +tress dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan tidak menyenangkan dan terancam. 8ecemasan dapat menimbulkan kemarahan. erikut ini digambarkan proses kemarahan (8eliat, 2002) & espon terhadap marah dapat diungkapkan melalui * cara yaitu & 5engungkapkan secara verbal, menekan, dan menantang. >ari ketiga cara ini cara yang pertama adalah konstruktif sedang dua cara yang lain adalah destruktif. >engan melarikan diri atau menantang akan menimbulkan rasa bermusuhan, dan bila cara ini dipakai terus menerus, maka kemarahan dapat diekspresikan pada diri sendiri dan lingkungan dan akan tampak sebagai depresi dan psikomatik atau agresif dan ngamuk.
Pohon masalah perilaku kekerasan sumber& Fitria (2009)
Perilaku kekerasan
P+& halusinasi
regimen terapeutik interaktif
Darga diri rendah kronis
8oping keluarga tidak efektif
erduka disfungsional
isolasi sosial& menarik diri
E. Penatalaksanaan "ang diberikan pada klien yang mengalami gangguan ia mengamuk ada 2 yaitu & $. 5edis a. oCinan, yaitu sebagai pengontrol prilaku psikososia. b. Dalloperidol, yaitu mengontrol psikosis dan prilaku merusak diri. c. 'hriheiphenidil, yaitu mengontro perilaku merusak diri dan menenangkan
hiperaktivitas. d. 71' (7lektro 1onvulsive 'herapy), yaitu menenangkan klien bila mengarah pada keadaan amuk. 2. Penatalaksanaan keperaatan a. Psikoterapeutik b. Bingkungan terapieutik c. 8egiatan hidup sehari4hari (%>B) d. Pendidikan kesehatan !. Pengka"ian Data !ok#s $. 5asalah keperaatan & a. esiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan b. Perilaku kekerasan
c. angguan Darga >iri & Darga >iri endah $. >ata yang perlu dikai pada masalah keperaatan perilaku kekerasan a. esiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan >ata +ubyektif & a) 8lien mengatakan benci atau kesal pada seseorang. b) 8lien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya ika kesal atau marah. c) iayat perilaku kekerasan atau gangguan ia lainnya. >ata /bektif & a) 5ata merah, aah agak merah.
sedang
b) ada suara tinggi dan keras, bicara menguasai& berteriak, menerit, memukul diri sendiri6orang lain. c) 7kspresi marah saat membicarakan orang, pandangan taam. d) 5erusak dan melempar barang4barang.
b. Perilaku kekerasan 6 amuk >ata +ubyektif & a) 8lien mengatakan benci atau kesal pada seseorang. b) 8lien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya ika sedang kesal atau marah. c) iayat perilaku kekerasan atau gangguan ia lainnya. >ata /byektif a) 5ata merah, aah agak merah. b) ada suara tinggi dan keras, bicara menguasai. c) 7kspresi marah saat membicarakan orang, pandangan taam. d) 5erusak dan melempar barang4barang.
c. angguan harga diri & harga diri rendah >ata subyektif & a) 8lien mengatakan& saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa4apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. b) >ata obyektif& c) 8lien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri 6 ingin mengakhiri hidup. $. Diagnosa Ke%e&awatan %dapun kemungkinan diagnosa keperaatan pada klien marah dengan masalah utama
perilaku kekerasan adalah sebagai berikut (1arpenito, 2000) & $. Perilaku kekerasan 2. angguan konsep diri & harga diri rendah
H. Ren'ana (in)akan
> $ & perilaku kekerasan 'uuan;mum & 8lien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan. 'uuan 8husus & a. 8lien dapat membina hubungan saling percaya. 'indakan & $. ina hubungan saling percaya & salam terapeutik, empati, sebut nama peraat dan elaskan tuuan interaksi. 2. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai. *. icara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang. b. 8lien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan. 'indakan& $. eri kesempatan mengungkapkan perasaan. 2.
antu klien mengungkapkan perasaan engkel 6 kesal.
*. >engarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan sikap tenang. c.
8lien dapat mengidentifikasi tanda4tanda perilaku kekerasan. 'indakan & $. %nurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat engkel6kesal. 2. /bservasi tanda perilaku kekerasan. *. +impulkan bersama klien tanda4tanda engkel 6 kesal yang dialami klien.
d. 8lien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. 'indakan & $. %nurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. 2. antu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan *. 'anyakan Gapakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesaiHG e. 8lien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan. 'indakan & $. icarakan akibat6kerugian dari cara yang dilakukan. 2. ersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan *. 'anyakan apakah ingin mempelaari cara baru yang sehat. f. 8lien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan.
'indakan & $. eri puian ika mengetahui cara lain yang sehat. 2. >iskusikan cara lain yang sehat.+ecara fisik & tarik nafas dalam ika sedang kesal,berolah raga, memukul bantal 6 kasur. *. +ecara verbal & katakan baha anda sedang marah atau kesal 6 tersinggung . +ecara spiritual & berdoIa, sembahyang, memohon kepada 'uhan untuk diberi kesabaran. g. 8lien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan. 'indakan & $. antu memilih cara yang paling tepat. 2. antu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih. *. antu mensimulasikan cara yang telah dipilih. . eri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi. <. %nurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat engkel 6 marah. h.
8lien mendapat dukungan dari keluarga. 'indakan & $. eri pendidikan kesehatan tentang cara meraat klien melalui
pertemuan
keluarga. 2. eri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga. i.
8lien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program). 'indakan& $. >iskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping). 2. antu klien mengunakan obat dengan prinsip < benar (nama klien, obat, dosis, cara dan aktu). *. %nurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
> 2 & gangguan konsep diri& harga diri rendah
'uuan ;mum & 8lien tidak melakukan kekerasan 'uuan 8husus & a. 8lien dapat membina hubungan saling percaya. 'indakan & $. ina hubungan saling percaya & salam terapeutik, empati, sebut nama peraat dan elaskan tuuan interaksi. 2. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai. *. icara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang. b. 8lien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. 'indakan & $. >iskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 2. Dindari penilaian negatif detiap pertemuan klien *. ;tamakan pemberian puian yang realitas c. 8lien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan untuk diri sendiri dan keluarga 'indakan & $. >iskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 2. >iskusikan pula kemampuan yang dapat dilanutkan setelah pulang ke rumah d. 8lien dapat merencanakan kegiatan yang bermanfaat sesuai kemampuan yang dimiliki 'indakan & $. encanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan. 2. eri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang klien lakukan *. 'ingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien e. 8lien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan 'indakan & $. eri klien kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan 2. eri puian atas keberhasilan klien *. >iskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah f. 8lien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada 'indakan &
$.
eri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara meraat klien
2. antu keluarga memberi dukungan selama klien diraat *. antu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah . eri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
S(RA(E$I PELAKSANAAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
A. PROSES KEPERA*A(AN $. 8ondisi klien 8lien tenang, kooperatif, klien mampu menaab semua pertanyaan yang diaukan. 2. >iagnosa 8eperaatan isiko perilaku kekerasan *. 'uuan 8husu a. Pasien dapat mengidentifikasi P8 b. >apat mengidentifikasi tanda4tanda P8 c. Pasien dapat menyebutkan enis P8 yang pernah dilakukannya d. Pasien dapat menyebautkan akibat dari P8 yang dilakukannya e. Pasien dapat menyebutka cara mencegah 6 mengendalikan P8nya . 'indakan 8eperaatan SP + & 5embina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah, tanda
dan geala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibat dan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik pertama (latihan nafas dalam). /rientasi & @+elamat pagi bu, perkenalkan nama saya Fanti Fadliyah. +aya senang dipanggil Fanti. +iapa nama anda kemudian senang diapanggil apa H baiklah, +aya peraat yang dinas diruangan cempaka $ ini, saya dinas diruangan ini selama 2 minggu. Dari ini saya dinas pagi dari am # sampai am $ siang, adi selama2 minggu ini saya yang meraat ibu. ama ibu siapaH >an senang nya dipanggil apaH?@ agaimana perasaan ibu saat iniH? masih ada perasaan kesal atau marahH %pa yang teradi dirumah HJJ @ aiklah sekarang kita akan berbincang4bincang tentang perasaan marah ibu,?@ erapa lama ibu mau kita berbincang4bincang H bagaimana kalau 20 menit@ agaimana kalau kita berbincang4bincang diruang tamuH?
8era & @ apa yang menyebabkan ibu marahH %pakah sebelumnya ibu pernah marahH 'erus penyebabnya apaH +amakah dengan yang sekarangH Pada saat penyebab marah itu ada, seperti rumah yang berantakan, makanan yang tidak tersedia, air tak tersedia ( misalnya ini penyebab marah klien), apa yang ibu rasakanH@ %pakah ibu merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar4debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepalH?@ apa yang ibu lakukan selanutnya?@ %pakah dengan ibu
marah4marah, keadaan adi lebih baikH@ 5enurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah4marahH@maukah ibu belaar mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugianH? ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belaar satu cara dulu, @ begini bu, kalau tanda4 marah itu sudah ibu rasakan ibu berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan secara perlahan4lahan dari mulut seperti mengeluarkan kemarahan, coba lagi bu dan lakukan sebanyak < kali. agus sekali ibu sudah dapat melakukan nya.@ nah sebaiknya latihan ini ibu lakukan secara rutin, sehingga bila seaktu4aktu rasa marah itu muncul ibu sudah terbiasa melakukannya?. 'erminasi & @ agaimana perasaan ibu setelah berbincang4bincang tentang kemarahan ibuH ? 1oba ibu sebutkan penyebab ibu marah dan yang ibu rasakan dan apa yang ibu lakukan serta akibatnya. +ekarang kita buat adal latihan nya ya bu, berapa kali sehari ibu mau latihan nafas dalam H?@baik bagaimana kalau besok kita latihan cara lain untuk mencegah dan mengendalikan marah ibu .? tempatnya disini saa ya uH?+elamat Pagi.?
SP , & 5embantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik
ke dua (evaluasi latihan nafas dalam, latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik ke dua & pukul kasur dan bantal), menyusun adal kegiatan harian cara ke dua. /rientasi & @ +elamat pagi bu, sesuai dengan ani saya kemarin, sekarang saya datang lagi. @agaimana perasaan ibu saat ini, adakah hal yang menyebabkan ibu marahH?@aik, sekarang kita akan belaar cara mengendalikan perasaan marah dengan
kegiatan
fisik untuk cara yang kedua.?@ mau berapa lamaH agaimana kalau 20 menitH?@ >imana kita bicaraH 8era &
@ 8alau ada yang menyebabkan ibu marah dan muncul perasaan kesal, selain nafas dalam ibu dapat memukul kasur dan bantal.?@ +ekarang mari kita latihan memukul bantal dan kasur mari ke kamar ibuH :adi kalau nanti ibu kesal atau marah, ibu langsung kekamar dan lampiaskan marah ibu tersebut dengan memukul bantal dan kasur.ah coba ibu lakukan memukul bantal dan kasur, ya bagus sekali ibu melakukannyaK?@ ah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin ika ada perasaan marah, kemudian angan lupa merapikan tempat tidur "aK? 'erminasi & @ agaimana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah tadiH?@ 1oba ibu sebutkan ada berapa cara yang telah kita latihH agusK?@ 5ari kita masukkan kedalam adal kegiatan sehari4hari ibu. Pukul berapa ibu mau mempraktikkan memukul kasur6bantalH agai mana kalau setiap bangun tidurH aik adi am < pagi dan am * sore, lalu kalau ada keinginan marah seaktu4aktu gunakan kedua cara tadi ya u.@ sekarang ibu istirahat, 2 am lagi kita ketemu ya u, kita akan belaar mengendalikan marah dengan belaar bicara yang baik. +ampai :umpa SP - & 5embantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara
sosial6verbal (evaluasi adal harian tentang dua cara fisik mengendalikan perilaku kekerasan, latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal ( menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik), susun adal latihan mengungkapkan marah secara verbal) /rientasi & @+elamat siang bu, sesuai dengan ani saya 2 am yang lalu sekarang kita ketemu lagi?. @agaimana bu, sudah dilakukan tarik nafas dalam dan pukul kasur bantalH %pa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teraturH?@1oba saya lihat adual kegiatan hariannya. @agus, ah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis 5, artinya mandiri& kalau diingatkan suster baru dilakukan ditulis , artinya dibantu atau diingatkan. ah kalau tidak dilakukan tulis ', artinya belum bisa melakukan. @agaiman kalau kita sekarang latihan cara bicara untuk mencegah marahH?@>imana enaknya kita berbincang4bincangH agaimana kalau ditempat yang samaH?@erapa lama ibu mau kita berbincang4bincangH agaiman kalau $< menitH? 8era &
@+ekarang kita latihan cara bicara ibu baik untuk mencegah marah. 8alau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah. %da tiga caranya bu & $. 5eminta dengan baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak menggunakan kata4kata kasar. 8emarin ibu mengatakan penyebab marahnya karena makanan tidak tersedia, rumah berantakan, 1oba ibu minta sediakan makan dengan baik&? bu, tolong sediakan makan dan bereskan rumah? anti biasakan dicoba disini untuk meminta bau, minta obat dan lain4lain. 1oba ibu praktekkan . agus bu. @2. 5enolak dengan baik, ika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin melakukannya, katakan& Lmaaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada keraanJ. 1oba ibu praktekkan . agus bu.?*. 5engungkapkan perasaan kesal, ika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal ibu dapat mengatakan&J+aya adi ingin marah karena perkataan mu ituJ. 1oba praktekkan. agus.? 'erminasi & @agaimana perasaan ibu setelah bercakap4cakap tentang cara mengontrol marah dengan bicara yang baikHJ @1oba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelaari.?@agus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam adal. erapa kali sehari
ibu
mau
latihan
bicara
yang
baikH
bisa
kita
buat
adalnyaH?
@1oba masukkan dalam adal latihan sehari4hari, misalnya meminta obat, makanan dll. agus nanti dicoba ya buK? @ agaimana kalau besok kita ketemu lagiH?. @ besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah ibu yaitu dengan cara ibadah, ibu setuuH 5au dimana buH >isini lagiH aik sampai nanti ya SP & antu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual
(diskusikan hasil latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara fisik dan sosial6verbal, latihan beribadah dan berdoa, buat adal latihan ibadah6 berdoa /rientasi & @+elamat pagi bu, sesuai dengan ani saya kemarin sekarang saya datang lagi? @agaiman bu, latihan apa yang sudah dilakukanH %pa yang dirasakan setelah melakukan
latihan
secara
teraturH
agus
sekali,
bagaiman
rasa
marahnyaH?@agaimana kalau sekarang kita selatihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan ibadahH?@>imana enaknya kita berbincang4bincangH agaiman
kalu ditempat biasaH? @erapa lama ibu mau kita berbincang4bincangH agaimana kalau $< menitH? 8era & @1oba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukanK agus, yang mana yang mau di cobaH? @ah, kalau ibu sedang marah coba langsung duduk dan langsung tarik nafas dalam. :ika tidak reda uga marahnya rebahkan badan agar rileks. :ika tidak reda uga, ambil air udhu kemudian sholat?.@3bu bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan.? @1oba ibu sebutkan sholat < aktuH agus, mau coba yang manaH 1oba sebutkan caranyaH?
'erminasi & @agaimana perasaan ibu setelah kita bercakap4cakap tentang cara yang ketiga iniH?@ :adi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelaariH agus? @5ari kita masukkan kegiatan ibadah pada adal kegiatan ibu. 5au berapa kali ibu sholat. aik kita masukkan sholat AA.dan AA(sesuai kesebuatan pasien).? @1oba ibu sebutkan lagi cara ibadah yang dapat ibu lakukan bila ibu sedang marah?@+etelah ini coba ibu lakukan
sholat
sesuai
adal
yang
telah
kita
buat
tadi?
@ 2 am lagi kita ketemu ya bu,nanti kita bicarakan cara keempat mengontrol rasa marah, yaitu dengan patuh minum obatK @ @anti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa marah ibu, setuu bu SP / & 5embantu klien latihan mengendalikan P8 dengan obat ( bantu pasien minum
obat secara teratur dengan prinsip < benar ( benar pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar aktu dan benar dosis obat) disertai penelasan guna minum obat dan akibat berhenti minum obat, susun adal minum obat secara teratur) /rientasi & @+elamat siang bu, sesuai dengan ani saya 2 am yang lalu, sekarang kita ketemu lagi? @agaimana bu, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam, pukul kasur bantal, bicara yang baik serta sholatH %pa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teraturH 1oba kita lihat kegiatannya?.@agaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marahH?@>imana enaknya kita berbincang4bincangH agaimana kalau ditempat tadiH. @erapa lama ibu mau kita berbincang4bincangH agaimana kalau $< menitH?
8era & @3bu sudah dapat obat dari dokterH?@erapa macam obat yang ibu minumH arnanya apa saaH agus, am berapa ibu minumHagus?@/batnya ada * macam bu, yang arnanya oranye namanya 1PM gunanya agar pikiran tenang, yang putih namanya 'DP agar rileks dan tidak tegang, dan yang merah ambu ini namanya DBP rasa marah berkurang. +emuanya ini harus ibu minum * sehari am # pagi, am $ siang, dan am # malam?@ila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bias mengisap4isap es batu?.@ila terasa berkunang4kunang,
ibu
sebaiknya
istirahat
dan
angan
beraktivitas
dulu?.
@anti dirumah sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak obat apakah benar nama ibu tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, am berapa saa harus diminum, baca uga apakah nama obatnya sudah benarH >isini minta obatnya pada
suster
kemudian
cek
lagi
apakah
benar
obatnya?.
@:angan penah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya bu, karena dapat teradi kekambuhan.?. @ +ekarang kita masukkan aktu minum obat kedalam adal ya bu?.
'erminasi & @agaimana perasaan ibu setelah kita bercakap4cakap tentang cara kita minum obat yang benarH?@1oba ibu sebutkan lagi enis enis obat yang ibu minumK agaiman cara minum obat yang benarH?@ah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelaariH +ekarang kita tambahkan adual kegiatannya dengan minum obat. :angan lupa laksanakan semua dengan teratur ya?.@aik, besok kita ketemu lagi untuk melihat seauh mana ibu melaksanakan kegiatan dan seauh mana dapat mencegah rasa marah. +elamat siang bu, sampai umpa.?
DA!(AR PUS(AKA
1arpenito, Bynda :uall, 2000. uku saku >iagnosa 8eperaatan, (%lih ahasa) 5onica 7ster. 7disi !. :akarta & 71 8eliat udi %nna. 2002. %suhan 8eperaatan Perilaku 8ek erasan. F38. ;3 & :akarta. ita Fitria. 2009. Prinsip >asar dan %plikasi Penulisan Baporan Pendahuluan dan +trategi Pelaksanaan 'indakan 8eperaatan untuk # >iagnosis 8eperaatan :ia erat. :akarta& +alemba 5edika. Purba, dkk. (200!). %suhan 8eperaatan pada 8lien dengan 5asalah Psikososial dan angguan :ia. 5edan& ;+; Press "osep, 3yus. 2009. 8eperaatan :ia. cetakan kedua (edisi revisi). andung& P' efrika %ditama