POLITEKNIK KESEHATAN RS. Dr. SOEPRAOEN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
LAPORAN PENDAHULUAN TENTANG TUMOR MAMAE DI RUANG BOEGENVIL
Oleh : OCTAVIAN BETTA FISHURI 13.1.03
POLTEKKES RS !r.SOEPRAON MALANG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK "013#"01$
LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR MAMAE A.
Pengertian Tumor mammae adalah pertumbuhan sel – sel yang abnormal yang menggangu pertumbuhan jaringan tubuh terutama pada sel epitel di mammae ( Sylvia,1995 ) Tumor mammae adalah adanya ketidakseimbangan yang dapat terjadi pada suatu sel / jaringan di dalam mammae dimanba ia tumbuh seara liar dan tidak bias dikontol ( !r"#skandar,$%%& ) 'aam tumor mammae 1"Tumor jinak anya tumbuh membesar , tidak terlalu berbahaya dan tidak menyebar keluar jaringan $"Tumor ganas angker adalah sel yang telah kehilangn kendali danb mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan tidak *ajar , lair , dan kerap kali menyebar jauh ke sel jaringan lain serta merusak
B.
Etiologi +enyebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetapi ada beberapa aktor yang berkaitan erat dengan munulnya keganasan payudara yaitu virus, aktor lingkungan, aktor hormonal, dan amilial 1"
.sia , resiko tinggi pada usia diatas % tahun
$"
0i*ayat keluarga ,
"
0i*ayat menstrual,
"
0i*ayat kesehatan,
5"
'enikah tapi tidak melahirkan anak,
2"
0i*ayat reproduksi - melahirkan anak pertama diatas 5 tahun,
&"
Tidak menyusui,
3" 'enggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan terapi estrogen,
9"
Terapi radiasi - terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen,
1%" 4besitas, lie style, 11" +emiu dari psikis- stress hebat
C.
Patofsiologi Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan irriiri6 prolierasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya" 7eoplasma yang maligna terdiri dari selsel kanker yang menunjukkan prolierasi yang tidak terkendali yang mengganggu ungsi jaringan normal dengan mengin8ltrasi dan memasukinya dengan ara menyebarkan anak sebar ke organorgan yang jauh" !i dalam sel tersebut terjadi perubahan seara biokimia terutama dalam intinya" ampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transormasi maligna dan berubah menjadi sekelompok selsel ganas di antar selsel normal" +roses jangka panjang terjadinya kanker ada ase6 1"
ase induksi6 15% tahun Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia" ontak dengan karsinogen membutuhkan *aktu bertahuntahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas" al ini tergantung dari siat, jumlah, dan konsentrasi :at karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya :at:at karsinogen atau ko karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu"
$"
ase in situ6 15 tahun pada ase ini perubahan jaringan munul menjadi suatu lesi preanerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paruparu, saluran erna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara"
"
ase invasi Selsel menjadi ganas, berkembang biak dan mengin8ltrasi meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta lime" ;aktu antara ase ke dan ke berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun"
"
ase diseminasi6 15 tahun
D. Tanda Dan Gejala 1" benjolan yang dapat dipalpasi $" biasanya sedikit nyeri " kebanyakan sering ditemukan pada kuadran atas luar " rabas pada putting susu 5" retraksi putting 2" kulit berlesung &" edema 3" perubahan pada kontur payudara 9" adenopati aksila
E.
1%"
nyeri tulang
11"
eusi pleura
Ko!li"asi omplikasi potensial dari =a payudara adalah limederma" al ini terjadi jika saluran lime untuk menjamin aliran balik lime ke sirkulasi umum tidak berungsi dengan adekuat" >ika nodus eksilaris dan sistem lime diangkat, maka sistem kolateral dan aksilaris harus mengambil alih ungsi mereka" 'etastasis di parenkhim paru pada rontgenologis memperlihatkan gambaran coin lesionyang multiple dengan ukuran yang bermaammaam" 'etastatis ini seperti pula mengenai pleura yang dapat mengakibatkan pleural efusion" 'etastatis ketulang vertebra akan terlihat pada gambaran rontgenologis sebagai gambaran obteolitik/destruk, yang dapat pula menimbulkan raktur patologis berupa raktur kompresi" 1"
'etastatis melalui istem vena 6 'etastatis tumor ganas payudara melalui sistem vena, akan menyebabkan terjadinya metastatis ke paruparu dan organorgan lain" ?kan tetapi dapat pula terjadi metastasis ke vertebra seara langsung, melalui venavena keil yang bermura ke v" interkostalis, dimana v" interkostalis ini akan bermuara ke dalam vertebralis" @" 'ammaria
interna merupakan jalan utama metastatis tumor ganas payudara ke paruparu melalui sistem vena" $"
'etastatis tumor ganas payudara melalui sistem lime 6 'etastatis melalui sistem lime ini pertama kali akan mengenai kelenjar getah bening regional" a) 'etastatis utama karsinoma mamma melalui lime adalah ke kelenjar getah bening aksila" +ada stadium tertentu, biasanya kelenjar aksila inilah yang terkena" b) 'etastatis ke kelenjar getah bening sentral (Central nodes) kelenjar getah bening sentral ini merupakan kelenjar getah bening yang tersering terkena metastatis" 'enurut beberapa penyelidikan, hampir 9%A metastatis kekelenjar aksila adalah kekelenjar getah bening sentral" ) 'etastasis kekelenjar getah bening interpektoral (Rotter’s nodes) d) 'etastasis ke kelenjar getah bening sub klavikula e) 'etastatsis kekelenjar getah bening mammaria eksterna" 'etastasis ke kelenjar getah bening ini adalah paling jarang terjadi dibanding dengan kelenjarkelenjar getah bening aksila lainnya" ) 'etastatsis kekelenjar getah bening aksila kontralateral" >alan metastatsis ke kelenjar getah bening kontralateral sampai saat ini belum jelas"
langsung" !apat pula terjadi penyebaran ke kelenjar subklavikula seara langsung ke kelenjar subklavikula tanpa melalui sentinel nodes" h) 'etastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna 'etastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna ternyata lebih sering dari yang di duga"
#.
Klasif"asi TNM Ca Maae 1" Tumor primer (T) a" TB 6 Tumor primer tidak dapat ditentukan
b" To 6 Tidak terbukti adanya tumor primer
" Tis
6 anker in situpaget dis pada papila tanpa teraba tumor kanker intraduktal atau lobuler insitu penyakit raget pada papila tanpa teraba tumor
d" T1 6 Tumor C $ m T1a 6 Tumor C %,5 m T1b 6 Tumor %,5 – 1 m T1 6 Tumor 1 – $ m e" T$ 6 Tumor $ – 5 m " T 6 Tumor diatas 5 m g" T 6 Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thoraB atau kulit"
!inding dada termasuk kosta, otot interkosta, otot seratus anterior, tidak termasuk otot pektoralis Ta Tb
6 'elekat pada dinding dada 6 Ddema kulit, ulkus, peau dEorange, nodul satelit pada daerah payudara yang sama
T
6 Ta dan Tb
Td
6 karsinoma inFamatoris mastitis karsinomatosis
$" 7odus lime regional (7) a" 7B 6 +embesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan b" 7% 6 Tidak teraba kelenjar aksila " 71 6 Teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang tidak melekat" d" 7$ 6 Teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya" e" 7 6 Terdapat pembesaran kelenjar mamaria interna homolateral
" 'etastas jauh (') a" 'B 6 'etastase jauh tidak dapat ditentukan b" '% 6 Tidak ada metastase jauh " '1 6 Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula
G.
Penent$an %tadi$ Ca Maae a" Stadium % 6 kanker insitu dimana selsel kanker berada pada tempatnya didalam payudara yang normal" b" Stadium # 6 tumor dengan garis tengah kurang dari $ m dan belum menyebar keluar payudara" " Stadium ##a 6 tumor dengan garis tengah $5 m dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak"
d" Stadium ##b 6 tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 m dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak" e" Stadium ###a 6 tumor dengan garis tengah kurang dari 5 m dan menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlekatan satu sama lain" " Stadium ###b 6 tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau dinding dada" g" Stadium #@ 6 tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada"
H.
Peeri"saan !en$njang 1" Gaboratorium 6 a" 'orologi sel darah b" Gaju endap darah " Tes aal hati d" Tes tumor marker (arsino Dmbrionyk ?ntigen/=D?) dalam serum atau plasma e" +emeriksaan sitologik +emeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian airan yang keluar spontan dari putting payudara, airan kista atau airan yang keluar dari ekskoriasi $" 'ammagra8 +engujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi seara dini" 'emperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap a*al" 'ammogra8 pada masa menopause kurang bermanaat karean gambaran kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak" " .ltrasonogra8
'engukur dan menatat emisi panas yang berasal- dari mammae atau mengidenti8kasi pertumbuhan epat tumor sebagai titik panas karena peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi" 5" Herodiography 'emberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh pembuluh darah dan jaringan yang padat" 'enyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor" 2"
&" =T" San !ipergunakan untuk diagnosis metastasis arsinoma payudara pada organ lain 3" +emeriksaan hematologi Iaitu dengan ara isolasi dan menentukan selsel tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentriugis darah"
&.
Penatala"sanaan 1" +embedahan a" 'astektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran) 'ulai dari lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena) sampai kuadranektomi (pengangkatan seperempat payudara), pengangkatan atau pengambilan ontoh jaringan dari kelenjar lime aksila untuk penentuan stadium- radiasi dosis tinggi mutlak perlu (5%%%2%%% rad)" b"'astektomi total !engan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua kelenjar lime dilateral otopetoralis minor" " 'astektomi radikal yang dimodi8kasi Seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan aksila
d"'astektomi radikal Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor diba*ahnya, seluruh isi aksila" e"'astektomi radikal yang diperluas Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar lime mamaria interna" $" 7on pembedahan a" +enyinaran +ada payudara dan kelenjar lime regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut- pada metastase tulang, metastase kelenjar lime ,aksila, kekambuhan tumor loal atau regional setelah mastektomi" b"emoterapi ?djuvan sistematik setelah mastektomi- paliati pada penyakit yang lanjut"
" Terapi hormon dan endokrin anker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen, oerektomi adrenalektomi hipo8sektomi" (Smelt:er, dkk, $%%$, hal 6 1592 – 12%%)
KON%EP DA%AR A%KEP A. PENGKA'&AN +engkajian pada klien dengan kanker payudara menurut !oenges, 'arilynn D ($%%%) diperoleh data sebagai berikut6 1" ?kti8tas/istirahat6 Jejala6 kerja, akti8tas yang melibatkan banyak gerakan tangan/pengulangan, pola tidur (ontoh, tidur tengkurap)" $" Sirkulasi Tanda6 kongesti unilateral pada lengan yang terkena (sistem lime)" " 'akanan/airan Jejala6 kehilangan nasu makan, adanya penurunan berat badan" " #ntegritas Dgo Jejala6 stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah" Stres/takut tentang diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang" 5" 7yeri/kenyamanan Jejala6 nyeri pada penyakit yang luas/metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada keganasan dini)"
serosangiosa, sangiosa, rabas berair meningkatkan kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan)" 3" +enyuluhan/pembelajaran Jejala6 ri*ayat kanker dalam keluarga (ibu, saudara *anita, bibi dari ibu atau nenek)" anker unilateral sebelumnya kanker endometrial atau ovarium"
B. D&AGNO%A KEPERA(ATAN 1. Nyeri berhubungan dengan penekanan saraf perifer, trauma jaringan, pembentukan edema 2. Gangguan konsep diri berhubungan dengan biofisika, prosedur bedah yang mengubah gambaran tubuh. 3. Aktivitas intolerance berhubungan dengan kelemahan fisik. . !etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
C. &NTER)EN%& KEPERA(ATAN 1. N"# $ Nyeri berhubungan dengan penekanan saraf perifer, trauma jaringan, pembentukan edema %ujuan $ !lien akan melaporkan nyeri berkurang&teratasi dengan criteria hasil $ a' !lien mengatakan nyeri hilang b' (kspresi )ajah ceria c' *ital sign dalam keadsaan normal +N%(*(N-+$ 1. !aji keluhan klien, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas / 0 1/'. "an perhatikan reaksi verbal dan non verbal yang tunjukkan. 2. onitor tandatanda vital. 3. Atur posisi yang menyenangkan. . emberian obat analgetik. A-+4NA5$ 1. embantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan keefektifan analgetik, karena pengangkatan jaringan, otot dan system limfe dapat mempengaruhi nyeri yang alami. 2. erubaha tandatanda vital dapat diakibatkan oleh rasa nyeri dan merupakan indicator untuk menilai keadaan perkembangan penyakit. 3. erubahan posisi dapat mengurangi stimulasi nyeri akibat penekanan. . Analgetik berfungsi menghambat rangsangan nyeri dari saraf perifer sehingga nyeri tidak dipresepsikan. 2. N"# $ Gangguan konsep diri berhubungan dengan biofisika, prosedur bedah yang mengubah gambaran tubuh.
%ujuan $ !lien akan menunjukkan konsep diri yang adekuat dengan criteria hasil $ a' enerimaan diri dalam situasi kritis b' engenalan dan tidak mengaktifkan harga diri c' enyusun tujuan yang realistis dan secara aktif berpartisipasi dalam program terapi +N%(*(N-+ 1. "orong untuk mengungkapkan pertanyaan tentang situasi saat ini dan harapan yang akan datang. 6erikan dukungan emosional . 2. "orong klien untuk mengekspresikan perasaan, misalnya marah, bermusuhan dan duka. 3. !aji ulang kemungkinan untuk dibedah rekonstruksi atau pemakaian prostektif. . 6erikan prostesis bila diindikasikan A-+4NA5$ 1. !ehilangan payudara menyebabkan reaksi, termasuk perasaan perubahan gambaran diri, takut reaksi pasangan hidup terhadap perubahan tubuhnya. 2. !ehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan, sehingga klien dapat membuat rencana masa depan. 3. ekonstruktif memberikan sedikit penampilan tidak lengkap atau mendekati normal . rostesis milon dan dakron dapat dipakai pada pra sampai insisi sembuh, bila bedah rekonstruksi tidak dilakukan pada )aktu mastektomi sehingga meningkatkan penerimaan diri. 3. N"# $ Aktivitas intolerance berhubungan dengan kelemahan fisik. %ujuan $ !lien akan menunjukkan aktivitas intolerance yang adekuat, dengan kriteria $ a' !lien mampu beraktivitas sendiri b' !lien tidak mengeluh sakit pada saat beraktivitas +N%(*(N-+$ 1. !aji derajat imobilitas klien 2. 6antu klien dalam pergerakan pasif. kehangat distal pada fraktur. 3. ubah posisi klien setiap jam . embantu klien dalam memenuhi kebutuhan seharihari.. A-+4NA5$ 1. "erajat imobilisasi merupakan pedoman untuk menentukan intervensi. 2. embantu dalam pergerakan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kekakuan otot. 3. engubahan posisi dapat memperlancar sirkulasi darah keseluiruh tubuh sehingga tidak terjadi kekakuan otot dan kerusakan kulit.. . !ebutuhan klien dapat terpenuhi sehingga klien merasa diperhatikan. . N"# $ !etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat. %ujuan $ !lien akan menunjukkan tidak adanya tandatanda ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan dengan kriteria $ a' Nafsu makan baik b' orsi makan dihabiskan c' 6erat badan normal, sesuai dengan tinggi badan.
+N%(*(N-+$ 1. !aji nafsu makan.klien. 2. !aji halhal yang menyebabkan klien malas makan 3. Anjurkan klien untuk makan porsi sedikit tapi sering. . Anjurkan dan ajarkan melakukan kebersihan mulut sebelum makan. 7. !olaborasi dengan tim gi8i dalam pemberian %!%. A-+4NA5$ 1. engetahui sejahmana terjadinya perubahan pola makan dan sebagai bahan untuk melaksanakan intervensi. 2. endeteksi secara diri dan tepat agar mencari intervensi yang cepat dan tepat untuk penanggulangannya. 3. orsi yang sedikit tapi sering membantu menjaga pemasukan dan rangsangan mual&muntah. . enimbulkan rasa segar, mengurangi rasa tidak nyaman, sehingga berefek meningkatkan nafsu makan. 7. akanan %inggi !alori %inggi rotein dapat mengganti kalori, protein, dan cairan yang hilang dalam tubuh dan mengganti selsel, jaringan yang rusak serta dapat meningkatkan nafsu makan .
DA#TAR PU%TAKA 6runner 9 -uddarth. 2//2. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. :akarta $ (G; ansjoer, Arif. 2///. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. :akarta $ edia Aesculapius ;arpenito 5ynda :uall.2//<. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. jakarta $ (G; arilyan, "oenges (. 2///. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoan untuk perencanaan dan pendokuentasian perawat!an p"# :akarta $ (G;