LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR MAMMAE DI RUANG BOUGENVILE
I.
KONSEP KON SEP DASAR DASAR
A. DEFINISI DEFINISI
Tumor payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika Jika benjol benjolan an kanker kanker itu tidak tidak dibuan dibuang g atau terkontro terkontrol, l, sel-sel sel-sel kanker kanker bisa bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain itu selsel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, danbaah kulit. B. ANATOMI ANATOMI FISOLOGI C. ETIOLOGI ETIOLOGI
!elum !elum ada penyeb penyebab ab spesifi spesifik k Tumor Tumor payuda payudara ra yang yang diketah diketahui, ui, para para peneliti telahmengidentifikasi sekelompok faktor resiko. "iset lebih lanjut tentang tentang faktor-fakto faktor-faktorr resiko akan membantu membantu dalam mengemban mengembangkan gkan strategi strategi yang efektif untuk men#egah Tumor payudara. $aktor-faktor resiko men#akup % &) Tingg Tinggii melebih melebihii &' #ma #manita nita yang yang tinggi tingginya nya &' #m mempun mempunyai yai resiko resiko terkena kanker payudara karenapertumbuhan lebih #epat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan strukturgenetik (*+) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas. ) nak perempu perempuan an dari dari ibu dengan dengan kanker kanker payudara payudara (heredite (herediter) r) ) Mena Menark rkee dini dini.. "esi "esiko ko Tumor mor pay payudar udaraa meni mening ngka katt pada pada ani anita ta yang ang mengalamimenstruasi sebelum usia & tahun. /) +ulipara +ulipara dan usia usia maternal. maternal. 0anjut saat saat kelahiran kelahiran anak pertama. pertama. an anita ita yang melahirkansetelah usia tahun lebih berisiko mengalami Tumor payudara. 1) Menopause Menopause pada pada usia lanjut. lanjut. Menopause Menopause setelah setelah usia usia 1 tahun. tahun. 2) 3orm 3ormon on,, didu diduga ga tida tidak k adany adanyaa kesei keseimb mban anga gan n estro estroge gen n sehi sehing ngga ga dapa dapatt menyebabkanTumor mammae. 4leh sebab itu Tumor mammae lebih banyak perempuan dibandingkandengan laki-laki. ') pernah pernah meng mengalam alamii radiasi radiasi didaera didaerah h dada. dada. D. PATO PATOFISIOLOGI FISIOLOGI
Tumor5neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan #iri-#iri proliferasi selyang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya. +eoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yangtidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan
normal
dengan
menginfiltrasi
danmemasukinya
dengan
#ara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. *i dalam seltersebut terjadi perubahan se#ara biokimia terutama dalam intinya. 3ampir semua tumor ganastumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadisekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal. Proses jangka panjang terjadinya kanker ada / fase % &) $ase induksi% &1- tahun Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois lingkunganmungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.6ontak dengan karsinogen membutuhkan aktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. 3al ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi 7atkarsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya 7at-7atkarsinogen atau kokarsinogen lain, kerentanan jaringan dan indi8idu. ) $ase in situ% &-1 tahun Pada fase ini perubahan jaringan mun#ul menjadi suatu lesi pre-#an#erous yang bisaditemukan di ser8iks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran #erna, kandung kemih, kulit danakhirnya ditemukan di payudara ) $ase in8asi Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.aktu antara fase ke dan ke / berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapatahun. /) $ase diseminasi% &-1 tahun !ila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempattempat lain bertambah. E. MANIFESTASI KLINIS
Pasien biasanya datang dengan benjolan5massa di payuidara, rasa sakit, keluar #airan dari puting susu, kulit sekung (lesung), retraksi atau de8iasi putting susu, nyeri tekan atau, dari putting. 6ulit tebal dengan pori-pori yangmenonjol
sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan tandalanjut dari penyakit. Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi pembesaran kelenjar getah bening, nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian baah, atau pel8is, batuk menetap, anoreksi atauberat badan yang turun, gangguan pen#ernaan, pusing, penglihatan yang kabur dan sakit kepala. Tumor payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara tetapi mayoritas terjadipada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara terdapat. Tumor payudaraumumnya terjadi pda payudara sebelah kiri. 9mumnya lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dankeras dengan batas yang tidak teratur. 6eluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeritekan yang terjadi pada saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak.Metastasis ke kulit dapat dimanifestasikan adanya Tumor payudara pada tahap lanjut F.PEMERIKSAAN PENUNJANG
&. 0aboratorium meliputi % a. Morfologi sel darah b. 0aju endap darah #. Tes faal hati d. Tes tumor marker (#arsino :mbrionyk ntigen5;:) dalam serum atau plasma e. Pemeriksaan sitologik Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian #airan yang keluarspontan dari putting payudar, #airan kista atau #airan yang keluar dari ekskoriasi . Mammagrafi Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi se#ara dini.Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker yang tidak terabaatau tumor yang terjadi pada tahap aal. Mammografi pada masa menopause kurangbermanfaat karean gambaran kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak . 9ltrasonografi !iasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada mammaeultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan kista. kadang-kadangtampak kista sebesar sampai #m.
/. Thermography Mengukur dan men#atat emisi panas yang berasal< dari mammae ataumengidentifikasi pertumbuhan #epat tumor sebagai titik panas karena peningkatan suplaydarah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi. 1. =erodiography Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor 2. !iopsi 9ntuk menentukan se#ara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas, dengan#ara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan bergunaklasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi '. ;T. S#an *ipergunakan untuk diagnosis metastasis #arsinoma payudara pada organ lain >. Pemeriksaan hematologi ?aitu dengan #ara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah. G. KOMPLIKASI H. PENATALKASANAAN
da ma#am yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non pembedahan). Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan se#ara mastektomi parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan penyebaran knker.
Penanganan non pembedahan dengan penyinaran,
kemoterapi dan terapi hormonal. &.
Terapi kuratif % a.
9ntuk kanker mamma stadium ,@,@@ dan @@@ -
Terapi utama adalah mastektomi radikal modifikasi, alternati8e tomoorektomi A diseksi aksila
-
Terapi aju8an, %
"adioterapi paska bedah /-2 rads
6emoterapi untuk pra menopause dengan ;M$ (;y#lophosphamide & mg5m dd po hari ke &-&/, methotreBate / mg5m @C hari ke -& siklus diulangi tiap / minggu dan flourora#il 2 mg5m @C hari ke-& atau ;P (;y#lophosphamide 1 mg5m hari ke &, adriamy#in 1
mg5m hari ke-& dan flourora#il 1 mg5m @C hari ke-& dan > untuk 2 siklus.
3ormon terapi untuk pas#a menopause dengan tamoksifen untuk &- tahun
-
Terapi bantuan, roboransia,
-
Terapi sekunder bila perlu
-
Terapi komplikasi pas#a bedah misalnya gangguan gerak lengan (fisioterapi)
. Terapi paliatif 9ntuk kanker mamae stadium @@@ ! dan @C % a.
Terapi utama
-
pramenopause, bilateral o8ariedektomi
-
pas#a menopause < &) hormone resptor positif (takmosifen) dan ) hormone resptor negati8e (kemoterapu dengan ;M$ atau ;$) b.
Terapi aju8an
-
operable (mastektomi simple)
-
inoperable (radioterapi) kanker mamae inoperati8e %
tumor melekat pada dinding thoraks
odema lengan
nodul satelit yang luas
mastitis karsionamtosa
#.
Terapi bantuan < roboransia
d.
Terapi komplikasi , bila ada %
-
patah, reposisi-fiksasi-imobilisasi dan radioterapi pada tempat patah
-
odema lengan % &) deuretik, ) pneumati# slee8e, ) operasi tranposisi omentum atau kondoleon,
-
:fusion pleura, &) aspirasi #airan atau drainase bullae, ) bleomisin mg dan teramisin & mg, intra pleura
-
3iperkalsemia % &) deuretika dan rehidrasi, ) kortikosteroid, ) mitramisin D-&5 mg5kg !! @C
-
+?eri, terapi nyeri sesuai 34
-
!orok,peraatan borok
I. PENCEGAHAN
Perlu untuk diketahui, baha E di antara & anita menemukan adanya benjolan di payudaranya. 9ntuk pen#egahan aal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. ;ara pemeriksaan adalah sebagai berikut % &. !erdirilah di depan #ermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. !iasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. !ila terdapat kelainan itu atau keluar #airan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter. . 0etakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara. . !ungkukkan badan hingga payudara tergantung ke baah, dan periksa lagi. /. !erbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di baah bahu kiri. "abalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. 6emudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. !ila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). !ila terasa ada sebuah benjolan sebesar & #m atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh se#ara sempurna. 0akukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan
II.
ASUHAN KEPERAWATAN A.
PENGKAJIAN
&. "iayat 6esehatan Sekarang !iasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berarna merah dan mengeras, bengkak dan nyeri. . "iayat 6esehatan *ahulu danya riayat kelainan pada mammae, kebiasaan makan tinggi lemak,
pernah mengalami
sakit pada bagian
dada
sehingga pernah
mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker o8arium atau kanker ser8iks. . "iayat 6esehatan 6eluarga danya keluarga yang mengalami tumor mammae berpengaruh pada kemungkinan klien mengalami tumor mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker o8arium atau kanker ser8iks. B.
PEMERKSAAN FISIK
Men#ari benjolan 6arena organ payudara dipengaruhi oleh faktor hormone antara lain estrogen dan progesterone, makas ebaiknya pemeriksaan ini dilakukan saat pengaruh hormonal ini seminimal mungkin5setelah menstruasi A & minggi dari hari akhir menstruasi. 6lien duduk dengan tangan jatuh ke samping dan pemeriksa berdiri didepan dalam posisi yag lebih kurang sama tinggi. $okus pengkajian pada daerah payudara % &)
@nspeksi −
Simetri mamma kiri-kanan
−
6elainan papilla. 0etak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan kulit,
tanda radang, peaue dF orange, dimpling, ulserasi dan lain-lain. @nspeksi ini juga dilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di baah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-lain. ) Palpasi −
6lien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas lapangan dada, jika perlu punggung diganjal bantal ke#il. − 6onsistensi,
banyak, lokasi, infiltasi, besar, batas dan operabilitas.
− Pemebesaran − dakah
C.
kelenjar gerah bening (kelenjar aksila)
metastase +udus (regional) atau organ jauh) DIAGNOSA KEPERAWATAN
&. . . /. 1. 2.
+yeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan5bahu. nsietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya Gangguan #itra tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh "esiko infeksi berhubungan dengan luka operasi. 6urangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan
penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi. '. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat D.
INTERVENSI KEPERAWATAN
. *@G+4S 6:P. nsietas berhubungan
+4; +4; %
+@; +@; %
dengan diagnosa,
8 nBiety #ontrol
nBiety "edu#tion (penurunan
pengobatan, dan
8 ;oping
ke#emasan)
prognosanya .
6riteria 3asil %
H
8 6lien mampu
menenangkan
mengidentifikasi dan
H
mengungkapkan gejala
harapan terhadap pelaku pasien
#emas
H
8 Mengidentifikasi,
dan apa yang dirasakan selama
mengungkapkan dan
prosedur
menunjukkan tehnik untuk
H
mengontol #emas
memberikan keamanan dan
Gunakan pendekatan yang
+yatakan dengan jelas
Jelaskan semua prosedur
Temani pasien untuk
8 Cital sign dalam batas
mengurangi takut
normal
H
8 Postur tubuh, ekspresi
mengenai diagnosis, tindakan
ajah, bahasa tubuh dan
prognosis
tingkat akti8itas
H
menunjukkan berkurangnya
menemani anak
ke#emasan
H
0akukan ba#k 5 ne#k rub
H
*engarkan dengan penuh
!erikan informasi faktual
*orong keluarga untuk
perhatian H
@dentifikasi tingkat
ke#emasan H
!antu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan ke#emasan H
*orong pasien untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi H
@nstruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi H
!arikan obat untuk
Gangguan rasa nyaman
+4; %
mengurangi ke#emasan +@; %
nyeri berhubungan dengan
8 Pain 0e8el,
Pain Management
adanya penekanan massa
8 Pain #ontrol,
I 0akukan pengkajian nyeri
tumor
8 ;omfort le8el
se#ara komprehensif termasuk
6riteria 3asil %
lokasi, karakteristik, durasi,
8 Mampu mengontrol nyeri
frekuensi, kualitas dan faktor
(tahu penyebab nyeri,
presipitasi
mampu menggunakan
I 4bser8asi reaksi non8erbal dari
tehnik nonfarmakologi
ketidaknyamanan
untuk mengurangi nyeri,
I Gunakan teknik komunikasi
men#ari bantuan)
terapeutik untuk mengetahui
8 Melaporkan baha nyeri
pengalaman nyeri pasien
berkurang dengan
I 6aji kultur yang
menggunakan manajemen
mempengaruhi respon nyeri
nyeri
I :8aluasi pengalaman nyeri
8 Mampu mengenali nyeri
masa lampau
(skala, intensitas, frekuensi
I :8aluasi bersama pasien dan
dan tanda nyeri)
tim kesehatan lain tentang
8 Menyatakan rasa nyaman
ketidakefektifan kontrol nyeri
setelah nyeri berkurang
masa lampau
8 Tanda 8ital dalam
I !antu pasien dan keluarga
rentang normal
untuk men#ari dan menemukan dukungan I 6ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pen#ahayaan dan kebisingan I 6urangi faktor presipitasi nyeri I Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) I 6aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter8ensi I jarkan tentang teknik non farmakologi I !erikan analgetik untuk mengurangi nyeri I :8aluasi keefektifan kontrol nyeri I Tingkatkan istirahat I 6olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil I Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
nalgesi# dministration I Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
I ;ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi I ;ek riayat alergi I Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu I Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri I Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal I Pilih rute pemberian se#ara @C, @M untuk pengobatan nyeri se#ara teratur I Monitor 8ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali I !erikan analgesik tepat aktu terutama saat nyeri hebat I :8aluasi efekti8itas analgesik, tanda dan gejala (efek samping) +@; % Pressure Management
6erusakan integritas kulit
+4; % Tissue @ntegrity %
berhubungan dengan
Skin and Mu#ous
pengangkatan bedah
Membranes
menggunakan pakaian yang
jaringan
6riteria 3asil %
longgar
8 @ntegritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi) 8 Tidak ada luka5lesi pada kulit 8 Perfusi jaringan baik 8 Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan men#egah terjadinya sedera berulang
♣ njurkan
♣ 3indari
pasien untuk
kerutan padaa tempat
tidur ♣ Jaga
kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering ♣ Mobilisasi
pasien (ubah posisi
pasien) setiap dua jam sekali ♣ Monitor
kulit akan adanya
kemerahan ♣ 4leskan
lotion atau minyak5baby
oil pada derah yang tertekan ♣ Monitor
akti8itas dan mobilisasi
8 Mampu melindungi kulit dan mempertahankan
pasien ♣ Monitor
status nutrisi pasien
kelembaban kulit dan +utrisi kurang dari
peraatan alami +4; %
+@; %
kebutuhan tubuh
8 +utritional Status % food
+utrition Management
berhubungan dengan
and $luid @ntake
I 6aji adanya alergi makanan
pembedahan, mis<
6riteria 3asil %
I 6olaborasi dengan ahli gi7i
anoreksia
8 danya peningkatan berat
untuk menentukan jumlah kalori
badan sesuai dengan tujuan
dan nutrisi yang dibutuhkan
8 !erat badan ideal sesuai
pasien.
dengan tinggi badan
I njurkan pasien untuk
8 Mampu mengidentifikasi
meningkatkan intake $e
kebutuhan nutrisi
I njurkan pasien untuk
8 Tidak ada tanda tanda
meningkatkan protein dan 8itamin
malnutrisi
;
8 Tidak terjadi penurunan
I !erikan substansi gula
berat badan yang berarti
I ?akinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk men#egah konstipasi I !erikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gi7i) I jarkan pasien bagaimana membuat #atatan makanan harian. I Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori I !erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi I 6aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
+utrition Monitoring I !! pasien dalam batas normal I Monitor adanya penurunan
berat badan I Monitor tipe dan jumlah akti8itas yang biasa dilakukan I Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan I Monitor lingkungan selama makan I Jadalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan I Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi I Monitor turgor kulit I Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah I Monitor mual dan muntah I Monitor kadar albumin, total protein, 3b, dan kadar 3t I Monitor makanan kesukaan I Monitor pertumbuhan dan perkembangan I Monitor pu#at, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungti8a I Monitor kalori dan intake nuntrisi I ;atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan #a8itas oral. I ;atat jika lidah berarna magenta, s#arlet Tea#hing % *issease Pro#ess
6urang pengetahuan
+4; %
tentang penyakit,
8 6oldge % disease
peraatan,pengobatan
pro#ess
kurang paparan terhadap
8 6oledge % health
informasi
!eha8ior
penyakit, tanda dan gejala serta
6riteria 3asil %
penyebabnya
8 Pasien dan keluarga
- 6aji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit -Jelaskan tentang patofisiologi
-Sediakan informasi tentang kondisi
menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
klien -!erikan informasi tentang perkembangan klien -*iskusikan perubahan gaya hidup
8 Pasien dan keluarga
yang mungkin diperlukan untuk
mampu melaksanakan
men#egah komplikasi di masa
prosedur yang dijelaskan
yang akan datang dan atau kontrol
se#ara benar
proses penyakit
8 Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
-Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi
kembali apa yang dijelaskan -Gambarkan komplikasi yang peraat5tim kesehatan lainnya
mungkin terjadi -njurkan klien untuk men#egah efek samping dari penyakit -Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada -njurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang mun#ul
6lien tidak malu
pada petugas kesehatan *iskusikan dengan klien atau
Gangguan #itra tubuh
&)
berhubungan dengan
dengan keadaan dirinya.
orang terdekat respon klien
kehilangan bagian dan
)
terhadap penyakitnya.
fungsi tubuh
efek pembedahan.
6lien dapat menerima
"asional % membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses peme#ahan masalah Tinjau ulang efek pembedahan "asional % bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi. !erikan dukungan emosi klien. "asional % klien bisa menerima keadaan dirinya. njurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.
"asional % klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya.