LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR MAKSILA I.
KONSEP MEDIS A. DEFINI FINIS SI
Tumor Tumor adalah jaringan jaringan baru (neoplasma) (neoplasma) yang timbul dalam tubuh tubuh akibat akibat pengar pengaruh uh berbag berbagai ai faktor faktor penye penyebab bab dan menye menyebab babkan kan jaringan setempat pada tingkat gen dan adanya kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor maksila adalah suatu pertumbuhan jaringan baru yang terjadi di sinus maksilaris cenderung menginvasi jaringan sekitarnya dan bermetastase ke tempat-tempat jauh.
B. ETIOLO IOLOGI GI
1. Etiologi Etiologi tumor tumor ganas sinona sinonasal sal belum belum diketahui diketahui dengan dengan pasti, pasti, tetapi tetapi diduga beberapa at kimia atau bahan industri merupakan penyebab anta antara ra lain lain nike nikel, l, debu debu kay kayu, kuli kulit, t, form formal alde dehid hid,, krom kromiu ium, m,
sel-sel tersebut atau dengan menghancurkan suplai darah dan mengeluarkan bahan kimia serta enim yang menghancurkan integritas membran sel disekitarnya, sehingga sel tersebut mengalami lisis dan kematian. &etelah sel-sel disekitarnya mati tumor dapat dengan mudah tumbuh untuk menempati ruang yang ditinggalkan.
D. MANIFESTASI KLINIS
+ejala tergantung dari asal tumor primer serta arah dan perluasannya. Tumor di dalam sinus mailla biasanya tanpa gejala, tetapi biasanya didapatkan darah ada secret hidung dan adanya gejala obstruksi nasal. +ejala lainnya timbul setelah tumor besar, dapat mendorong atau menembus dinding tulang dan meluas ke rongga hidung atau mulut, pipi, atau orbita (). Tergantung dari perluasan tumor,gejala dapat di kategorikan
*. +ejala /ntrakranial. !erluasan tumor ke intrakranial menyebabkan sakit kepala hebat, oftalmoplegia dan gangguan visus. 0apat disertai likuororea, yaitu cairan otak yang keluar melalui hidung. ika perluasan sampai ke fossa kranii media maka nervus otak lainnya akan terkena. ika tumor meluas kebelakang, terjadi trismus akibat terkenanya muskulus pterigoideus disetai anestesi dan parastesi
daerah yang di persarafi
nervus maillaries
dan
mandibularis. 2. !enyebaran ke sistem limfatik submandibula dan deep cervical nodes (pada keadaan tumor yang telah bermetastasis) &aat pasien berobat biasanya tumor sudah dalam fase lanjut. 3al ini yang juga menyebabkan diagnosis terlambat adalah karena gejala dininya mirip dengan rinitis atau sinusitis kronik sehingga sering diabaikan pasien maupun dokter (#).
#. 7oto polos sinus paranasal, untuk melihat adanya erosi tulang dan perselubungan padat unilateral. %. 5T &can, sarana terbaik untuk melihat perluasan tumor dan destruksi tulangtulang '. 89/ (8agnetic resonance imaging), baik untuk melihat perluasan tumor ke jaringan padat dan untuk membedakan jaringan tumor dari
jaringan
norma
tetapi
kurang
begitu
baik
dalam
memperlihatkan dsetruksi tulang(#
G. PENATALAKSANAAN
1.
!embedahan !embedahan atau lebih sering bersama dengan modalitas terapi lainnya seperti radiasi dan kemoterapi sebagai ajuvan sampai saat ini masih merupakan pengobatan utama untuk keganasan
pengobatan tumor traktus sinonasal biasanya paliatif, penggunaan efek cytoreductive untuk mengurangi rasa nyeri dan penyumbatan, atau untuk mengecilkan lesi eksternal massif. !enggunaan cisplatin intrarterial dosis tinggi dapat digunakan secara bersamaan dengan radiasi pada pasien dengan karsinoma sinus paranasal. "ngka ketahanan hidup * tahun sebesar *%;. !asien yang menunjukkan resiko pembedahan yang buruk dan yang menolak untuk dilakukan operasi dipertimbangkan untuk mendapatkan kombinasi radiasi dan kemoterapi (#,<). %. 9adiasi 9adiasi
digunakan
sebagai
metode
tunggal
untuk
membantu pembedahan atau sebagai terapi paliatif. 9adiasi post operasi dapat mengontrol secara lokal tetapi tidak menyebabkan kelangsungan hidup spesifik atau absolut. &el-sel tumor yang
DAFTAR REFERENSI
0hingra !6. Neoplasms of Nasal Cavity. /n 0hingra !6, 0iseases of Ear, =ose and Throat. %rd Elsevier, =e$ 0elhi #>> ? p. 1<#-1<@ 9oein, ", "rmiyanto. Tumor Hidung dan Sinonasal . 0alam &oepardi, E" et al., (Eds) 4uku "jar /lmu esehatan Telinga, 3idung, Tenggorok, epala A 6eher. ed 2 4alai !enerbit 7:/, akarta #>> p.1@-1@1 Tjahde$i, &, Biratno. Tumor Ganas Hidung Dan Sinus Paranasal Analisa Klinik Pada 55 Penderita. 0alam umpulan =askah /lmiah ongress C//. 4alai !enerbit :niversitas 0iponegoro, &emarang 1<< p. <@'-<<# &oetjipto, 0, 8angunkusumo, E. Sinus Paranasal . 0alam &oepardi, Efiaty "rsyad, et al., (Eds) 4uku "jar /lmu esehatan Telinga, 3idung, Tenggorok, epala A 6eher. ed 2 4alai !enerbit 7:/, akarta #>> p.1'*-1'< Cancer Institute Stan!r" Me"icine. Diagnosis and Treatment of Cancer in te
Elsevier, 4rail #>>*? p. 1*<. "vailable at httpGG$$$.sciencedirect.comGscienceGarticleGpiiG&1'1<'><>*>>1>'' ("ccessed "pril *th #>1#)
II.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA,ATAN A. Pen-'aian /.
/dentitas, meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang digunakan, status perka$inan, pendidikan, pekerjaan, sakit, dan diagnosis medis.
0.
eluhan utama, pada umumnya keluhan utama pada kasus tumor dan keganasan adalah nyeri pada daerah yang mengalami masalah. =yeri merupakan keluhan utama pada tumor ganas.
1.
9i$ayat penyakit sekarang, pengumpulan data dilakukan sejak keluhan muncul dan secara umum mencangkup a$itan gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang. adang-kadang klien mengeluhkan
adanya
suatu
pembengkakan
atau
benjolan.
!embengkakan atau benjolan ini dapat timbul secara perlahanlahan dalam jangka $aktu yang lama dan dapat juga secara tiba-
observasi juga mencakup adaptasi dan penyesuaian yang mungkin sudah dilakukan klien. 5.
!ola fungsi kesehatan seperti !ersepsi terhadap kesehatan - manejemen kesehatan % disini kita menanyakan ke pasien apakah dia mengkonsumsi rokok, alcohol, dan apakah dia mempunyai ri$ayat alergi atau tidak
6. =utrisi dan metabolik disini kita mengkaji pasien mempunyai diet
khusus atau tidak, anjuran diet sebelumnya, nafsu makan pasien, apakah pasien mempunyai gangguan menelan. 7.
!ola eliminasi a.
ebiasaan 4"4 di rumah dan di rumah sakit
b.
ebiasaan 4" di rumah dan di rumah sakit
/8. !ola aktivitas dan latihan
kemampuan pera$atan diri skor > H mandiri, 1H dibantu
/3. pola seksual dan reproduksi /4.!ola peran hubungan meliputi status perka$inan, pekerjaan,
kulitas bekerja, sistem dukungan keluarga, dukungan keluarga saat masuk rumah sakit. /5.!ola keyakinan nilai (agama yang dianut, larangan agama,
kebiasaan sembahyang di rumahG di rumah sakit)
B. DIAGNOSA
1. =yeri akut berhubungan dengan agan cedera biologis tumor maksila, ditandai dengan klien mengeluh nyeri, peningkatan denyut nadi melebihi 1>>Gmenit. 0an peningkatan tekanan darah melebihi 1#>G@>mm3g. #. ! !endarahan %. etidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
C. RENCANA KEPERA,ATAN N! 1.
Dia-n!sa =yeri ronis berhubungan dengan ketunadayaan fisik kronis (ca serviks) ditandai dengan keluhan nyeri
Tuuan "an Kriteria Hasi+ &etelah diberikan asuhan kepera$atan selama ... #' jam diharapkan nyeri pasien dapat terkontrol, dengan kriteria hasil N#C $ Pain Control !asien mengetahui • panjang nyeri yang dirasakan (skala *) !asien menggunakan • analgetik untuk mengurangi nyeri (skala *) !asien mengatakan nyeri • sudah terkontrol dengan teknik non farmakologis (skala *) NOC : Pain Level T0 normal 1>>-1#> G • 2>-@> mm3g 99 normal 12 #> • Gmenit 39 normal 2> -1>> Gmenit
Inter9ensi NIC % Pain Mana-e)ent 1. 6akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi #. Dbservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
%. ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan '. urangi faktor presipitasi nyeri
*. "jarkan tentang teknik non farmakologi napas dalam, relaksasi, distraksi. N%C $ Analgesic Administration 2. 6akukan pengecekan terhadap ri$ayat alergi.
Rasi!na+
E9a+uasi & 1. 0engan mengetahui ! mengeluh nyeri jarang karakteristik nyeri pasien, timbul maka diharapkan dapat D tidak ada tegangan ditentukan secara tepat otot terapi yang akan diberikan. " tujuan tercapai ! !ertahanakan intervensi
#. 8engetahui reaksi nonverbal yang disebabkan oleh nyeri yang dirasakan klien. %. :ntuk meningkatkan rasa nyaman yang dapat mengurangi tingkat nyeri pasien.
'. 8engurangi faktor presipitasi dapat mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan pasien. *. 8emandirikan pasien dalam mengontrol rasa nyerinya melalui teknik kontrol nyeri nonfarmakologi.
2. 8encegah terjadinya respon alergi.
. !ilih analgesic yang sesuai. @. 8onitor tanda-tanda vital sebelum dan setelah diberikan analgesic dengan satu kali dosis atau tanda yang tidak biasa dicatat pera$at <. Evaluasi keefektian dari analgesic #.
! !erdarahan
&etelah diberikan asuhan kepera$atan selama ...#' jam, pera$at dapat meminimalkan komplikasi yang terjadi dengan kriteria hasil =ilai 3t dan 3b berada • dalam batas normal lien tidak mengalami • episode perdarahan Tanda-tanda vital berada • dalam batas normal (T0 1>>-1#> G 2>-@> mm3g =adi 2> 1>> Gmenit 99 12 #> Gmnt &uhu %2 - %>5 I >,*>5
!andiri$ 1. aji pasien untuk menemukan bukti-bukti perdarahan atau hemoragi #. aji kadar 3b klien.
%. 6indungi pasien terhadap cedera dan terjatuh '. /nstruksikan pasien untuk membatasi aktivitas, jika diperlukan. *. "njurkan klien mengkonsumsi
. 8emberikan obat analgesic yang sesuai dengan scala nyeri pasien @. :ntuk mengetahui adanya respon abnormal dari pemberian analgesik.
<. :ntuk mengetahui keefektifan dari pemberian analgesik. 1. :ntuk mengetahui adanya tanda-tanda perdarahan.
#. !enurunan kadar hemoglobin menandakan suplay oksigen ke jaringan inadekuat yang dapat menyebabkan keletihan. %. 8engurangi resiko terjadinya cedera. '. 8encegah terjadinya cedera akibat kelelahan.
*. Fitamin 41# dan at besi dibutuhkan dalam
& -p mengeluhkan tidak lemas D -34 dalam batas normal J 1> grGdl, episode perdarahan berhenti " Tujuan tercapai ! !ertahankan intervensi
makanan yang mengandung banyak at besi dan vitamin 41# dan kurangi mengonsumsi teh.
%.
etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis ditandai dengan berat badan #>; atau lebih diba$ah berat badan ideal.
&etelah dilakukan asuhan kepera$atan selama %#' jam, diharapkan status nutrisi klien meningkat, dengan kriteria hasil NOC La:e+ % Nutritional Status a. /ntake makanan klien meningkat. b. 9asio 44GT4 klien seimbang.(/8TH1@-#%)
NOC La:e+ % Appetite a. "danya peningkatan nafsu makan. b. lien menikmati makanan.
pembentukan sel darah merah dan hemoglobin. andungan teh bisa mengikat fe yang terkandung dalam tubuh sehingga meningkatkan Kola&orasi $ risiko anemia 2. olaborasi pemberian 2. !emberian tranfusi transfuse sesuai indikasi diberikan untuk meresusitasi volume cairan dan jika terjadi perdarahan yang hebat NIC La:e+ % & Nutriti!nT#era$; D 1. 6akukan pengkajian 1. :ntuk dapat mengetahui - Tidak mengalami tanda lengkap mengenai status nutrisi klien sehingga malnutrisi. nutrisi klien. dapat melakukan intervensi - 8enunjukkan prilaku, yang tepat. perubahan pola hidup #. 8onitor intake #. :ntuk mengetahui apakah untuk meningkatkan makanan klien dan jumlah kalori harian sudah danGatau hitung kalori harian. terpenuhi mempertahankan berat %. &iapkan pasien %. :ntuk mempercepat badan yang sesuai. makanan tinggi protein, peningkatan berat badan " tinggi kalori dan klien. Tujuan tercapai minuman yang siap ! !ertahankan dikonsumsi. intervensi '. 4antu pasien memilih '. "gar lambung pasien tidak makanan yang lunak, terangsang secara berlebihan lembut dan tanpa asam. sehingga pasien tidak nyaman. *. 4erikan pera$atan *. "gar pasien nyaman mulut sebelum makan. sebelum dan selama makan.
NOC +a:e+ % Nutriti!na+ status % nutrient inta'e a. "supan kalori pasien dapat terpenuhi b. "supan protein pasien dapat terpenuhi kembali c. "supan lemak pasien dapat terpenuhi
'.
4ersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan deformitas hidung ditandai dengan dispnea, sputum yang disertai darah
&etelah dilakukan tindakan kepera$atan selama ...... #' jam diharapkan pasien menunjukkan keefektifan jalan nafas dengan kriteria hasil =D5 6"4E6 Res$irat!r; Status % Air
NIC La:e+% Nutrition Monitoring 2. 5atat perubahan signifikan status nutrisi klien pada treatment a$al. . 4erat badan klien pada interval yang spesifik. NIC La:e+ % Nutrition Counseling @. Tentukan intake makanan klien dan kebiasaan makan <. /dentifikasi fasilitas dari pola makan untuk dirubah.
2. :ntuk mengetahui apakah intake makanan mampu meningkatkan status nutrisi klien. . :ntuk dapat mengetahui adanya peningkatan berat badan.
@. :ntuk mengetahui kebiasaan makan klien agar dapat menentukan intervensi yang tepat. <. "gar dapat memperbaiki pola makan klien menjadi lebih baik
=ic 6abel Air
& pasien mengatakan batuk dengan sputum jernih yang disertai darah dan sesak nafas berkurang D 99 pasien dalam rentang normal (121@Gmenit)
%. 8ampu mengeluarkan sputum '. &uara napas pasien yang kembali normal *. 4erkurangnya penggunaan otot bantu napas 2. !asien dapat batuk . "kumulasi dari sputum berkurang =ita+ Si-ns 1. Tanda-tanda vital dalam rentang normal , tekanan darah (&H <>-1#> mm3g, 0H2>-@> mm3g), nadi (2>-1>> Gmnt), pernafasan (1##> Gmnt), suhu (%2%,*o 5)
bagaimana cara batuk efektif *. 8onitor status respirasi dan oigenasi klien
mengeluarkan secret yang menghambat jalan nafas *. 8engetahui perkembangan status respirasi dan oksigenasi 2. "uskultasi suara napas, 2. 0erajat spasme bronkus catat adanya suara dengan obstruksi jalan tambahan nafas dapatGtidak dimanifestasikan adanya bunyi nafas adventisius misalnya tidak adanya bunyi nafas oleh mengi O*;-en T#era$; O>?GEN THERAP? 1. !ertahankan potensial 1. "gar jalan napas pasien jalan nafas efektif #. "dministrasikan #. !emberian oksigen untuk pemberian oksigen jika memenuhi kebutuhan perlu oksigen pasien Res$irat!r; M!nit!rinRes$irat!r; M!nit!rin1. 8onitor status respirasi 1. !erubahan status respirasi (kedalaman, ritme, dll) pada pasien seperti #. 8onitor kemampuan kedalaman, ritme, dll pasien untuk batuk mengindikasikan adanya efektif gangguan pada jalan napas. %. 5atat adanya #. 4atuk efektif dapat pergerakan dada, lihat membantu mengeluarkan pergerakan dada yang dahakGsekret jika ada. asimetris, menggunakan %. etidak simetrisan pada otot bantu dan retraksi dada dan penggunaan otot otot supraklavikular bantu pernapasan pada serta intercosta pasien mengindikasikan adanya gangguan
*.
8ual berhubungan dengan farmaseutikal (efek kemoterapi) ditandai dengan pasien melaporkan mual dan keenganan terhadap makanan
&etelah diberikan asuhan kepera$atan selama K #' jam diharapkan rasa mual yang dirasakan oleh klien hilang atau berkurang dengan criteria hasil N#C 'A()'$ Nausea & Vomiting control 1. lien mengungkapkan timbulnya mual. #. 0apat menjelaskan factor penyebab mual %. 8enggunakan obat antiemetic (anti mual) yang direkomendasikan. Nausea & Vomiting Severity 1. 7rekuensi mual berkurang #. /ntensitas mual berkurang
=ita+ Si-n M!nit!rin1. 8onitor tanda -tanda vital jika diperlukan (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan) Nausea Management 1. 8elakukan pengkajian mual dari frekuensi, durasi, intensitas, dan factor pencetusnya. #. 8endorong pasien untuk belajar menangani mualnya sendiri. %. 8engidentifikasi factor yang menyebabkan mualnya. '. 8enganjurkan klien istirahat dan tidur yang cukup untuk mengurangi mualnya. *. "jarkan klien teknik non-farmakologi untuk memanajemen mualnya.
pernapasan =ita+ Si-n M!nit!rin1. :ntuk mengetahui adanya perubahan tanda-tanda vital
& pasien mengatakan :ntuk mengetahui tidak mual lagi frekuensi, durasi, intensitas D pasien nampak serta factor pencetus dari tenang, frekuensi mual mual klien. berkurang #. "gar klien bias " tujuan tercapai menangani mualnya sendiri.! !ertahanakan intervensi 1.
%.
"gar dapat memberikan terapi yang tepat bagi klien.
'. :ntuk mengalihkan rasa mual yang dirasakan oleh klien. *. 8embantu meredam rasa mual yang dirasakan oleh klien.