BAB I PENDAHULUAN
1.1
LAT LATAR BELAK LAKANG
Seiring Seiring dengan dengan perkemb perkembang angan an zaman, zaman, arsitekt arsitektur ur pun ikut semakin semakin berke berkemba mbang ng pesa pesat. t. Hal Hal ini tidak tidak lain lain diseb disebab abkan kan oleh oleh perke perkemba mbang ngan an kehid kehidup upan an manus manusia. ia. Semak Semakin in perad peradab aban an manu manusia sia berke berkemb mban ang, g, maka maka semakin semakin menuntu menuntutt perkemb perkembang angan an dunia dunia arsitektu arsitekturr agar agar dapat dapat memenuh memenuhii kebutuhan hidup manusia.
Oleh karena itu, demi memenuhi kebutuhan hidup manusia, arsitektur harus berkembang sesuai dengan jaman dan lokasi keberadaannya. Karena, pada lokasi yang berbeda, meiliki tingkat peradaban dan kebudayaan yang berbeda berbeda pula. pula. Hal ini sangatla sangatlah h mempeng mempengaruh aruhii perkemba perkembanga ngan n arsitekt arsitektur ur.. Setiap wilayah di dunia, memiliki cirri khas masing-masing, termasuk pula wilayah Sumatra.
Untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan perkembangan arsitektur tradisional tradisional suatu daerah di ndonesia maka perlu adanya pembahasan tentang arsitektur tradisional masa ini. !erkait tentang bahasan ini daerah yang akan digunakan di dala dalam m baha bahasa san n adal adalah ah ruma rumah h trad tradis ison onal al dari dari "#cp "#cpro ro$i $ins nsii di pula pulau u Sumater Sumatera. a. %embaha %embahasan san ini akam membah membahas as tentang tentang gaya gaya arsitekt arsitekturny urnya a mulai dari latar belakang atau &iloso&i, struktur dan konstruksi, bentuk dan peruang peruangan, an, ornament ornament serta ciri khas atau tipolog tipologii bangun bangunan an tradisio tradisional nal masing-masing daerah.
Arsitektur Tradisional Sumatra
1
1.2
RUMUSAN MA MASALAH
'erda 'erdasar sarkan kan latar latar belak belakan ang g di atas atas dapa dapatt dirum dirumusk uskan an bebe beberap rapa a permasalahan yaitu( 1. 'agaimana perkembangan rumah tradisional di daerah Sumatra) 2. 'agaimana &iloso&i atau makna dari rumah tradisional Sumatra) 3. 'agaimana struktur dan konstruksi rumah tradisional Sumatra) 4. 'agaimana peruangan dalam rumah tradisional Sumatra) 5. *pa saja ornament ornament dan ciri khas khas rumah tradisional tradisional Sumatra)
1.3
TUUAN !ENUL"SAN
*dapun tujuan penulisan dari makalah *rsitektur !radisional !radisional Sumatra ini adalah ( ".
Untu Untuk k meng menget etah ahui ui baga bagaim iman ana a perk perkem emba bang ngan an ruma rumah h trad tradis ison onal al di Sumatra
+.
Untuk Untuk mengeta mengetahui hui &iloso &iloso&i &i atau atau makna makna dari dari rumah rumah tradisio tradisional nal Sumatr Sumatra a
.
Untuk Untuk mengetah mengetahui ui bagaima bagaimana na struktur struktur dan dan konstruk konstruksi si rumah rumah tradisio tradisional nal Sumatra
1.#
.
Untuk Untuk menget mengetahu ahuii peruang peruangan an dalam dalam ruma rumah h tradisi tradisional onal Suma Sumatra tra
.
Untuk Untuk mengeta mengetahui hui orname ornament nt dan dan ciri khas khas rumah rumah tradisi tradisiona onall Sumatra Sumatra
MAN MAN$AAT AAT !ENUL"SAN SAN
*dapun man&aat dalam penulisan penulisan makalah *rsitektur ndonesia ndonesia ini adalah( ". /apat /apat mengenal mengenal dan menge mengetahu tahuii arsitektur arsitektur tradisi tradisional onal rumah rumah adat adat di daerah Sumatra.
Arsitektur Tradisional Sumatra
2
1.2
RUMUSAN MA MASALAH
'erda 'erdasar sarkan kan latar latar belak belakan ang g di atas atas dapa dapatt dirum dirumusk uskan an bebe beberap rapa a permasalahan yaitu( 1. 'agaimana perkembangan rumah tradisional di daerah Sumatra) 2. 'agaimana &iloso&i atau makna dari rumah tradisional Sumatra) 3. 'agaimana struktur dan konstruksi rumah tradisional Sumatra) 4. 'agaimana peruangan dalam rumah tradisional Sumatra) 5. *pa saja ornament ornament dan ciri khas khas rumah tradisional tradisional Sumatra)
1.3
TUUAN !ENUL"SAN
*dapun tujuan penulisan dari makalah *rsitektur !radisional !radisional Sumatra ini adalah ( ".
Untu Untuk k meng menget etah ahui ui baga bagaim iman ana a perk perkem emba bang ngan an ruma rumah h trad tradis ison onal al di Sumatra
+.
Untuk Untuk mengeta mengetahui hui &iloso &iloso&i &i atau atau makna makna dari dari rumah rumah tradisio tradisional nal Sumatr Sumatra a
.
Untuk Untuk mengetah mengetahui ui bagaima bagaimana na struktur struktur dan dan konstruk konstruksi si rumah rumah tradisio tradisional nal Sumatra
1.#
.
Untuk Untuk menget mengetahu ahuii peruang peruangan an dalam dalam ruma rumah h tradisi tradisional onal Suma Sumatra tra
.
Untuk Untuk mengeta mengetahui hui orname ornament nt dan dan ciri khas khas rumah rumah tradisi tradisiona onall Sumatra Sumatra
MAN MAN$AAT AAT !ENUL"SAN SAN
*dapun man&aat dalam penulisan penulisan makalah *rsitektur ndonesia ndonesia ini adalah( ". /apat /apat mengenal mengenal dan menge mengetahu tahuii arsitektur arsitektur tradisi tradisional onal rumah rumah adat adat di daerah Sumatra.
Arsitektur Tradisional Sumatra
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
ARS"T ARS"TEK EKTUR TUR TRA%" TRA%"S"& S"&NAL NAL SUMA SUMATERA TERA UT UTARA ARA
Sumatera Utara adalah pro$insi dengan populasi penduduk terbanyak ke- di ndonesia. %ro$insi yang beribukota di Kota 0edan ini dihuni oleh suku 'atak selaku suku mayoritas sekaligus suku aslinya. Suku 'atak sendiri merupakan salah satu suku bangsa terbesar di ndonesia setelah suku 1awa. Suku 'atak terbagi ke dalam beberapa sub suku, di antaranya 'atak !oba, 'atak 'atak *ngkola *ngkola,, 'atak 'atak Simalung Simalungun, un, 'atak 'atak %akpak, %akpak, dan 'atak 'atak 0andail 0andailing ing.. 0asin 0asing-m g-masi asing ng sub-su sub-suku ku 'atak 'atak terse tersebu butt diketa diketahu huii memil memiliki iki bebe beberap rapa a karakteristik budaya yang saling membedakan satu sama lainnya. Salah satu karakteristik tersebut misalnya dapat kita lihat dari desain rumah adatnya.
a) Lat Latar ar Be Belak lakang ang & Filo Filoso sofi fi
Rumah Rumah Bolon Bolon adala adalah h rumah rumah adat adat dari dari suku suku 'atak yang yang ada di ndonesia. ndonesia .
2umah
'olon
berasal
dari
daerah Sumatera
Utara. 2umah Utara. 2umah 'olon adalah simbol dari identitas masyarakat 'atak yang tinggal tinggal di Sumatera Sumatera Utara. %ada zaman zaman dahulu dahulu kala, rumah rumah 'olon 'olon adalah adalah tempat tinggal tinggal dari " raja yang tinggal tinggal di Sumatera Sumatera Utara. " 2aja tersebut adalah 2aja 2anjinman, 2aja 3agaraja, 2aja 'ati 'atira ran, n, 2aja 2aja 'akk 'akkar araj aja, a, 2aja 2aja 'ari 'aring ngin in,, 2aja 2aja 'ona 'onaba batu tu,, 2aja 2aja 2aja 2ajaul ulan an,, 2aja 2aja *tia *tian, n, 2aja 2aja Horm Hormab abul ulan an,, 2aja 2aja 2aon 2aondo dop, p, 2aja 2aja 2ahalim, 2aja Karel !anjung, dan 2aja 0ogam. *da beberapa jenis rumah 'olon dalam masyarakat 'atak yaitu rumah 'olon !oba, rumah 'olon 'olon Simal Simalun ungu gun, n, rumah rumah 'olon 'olon Karo, Karo, rumah rumah 'olo 'olon n 0anda 0andaili iling ng,, ruma rumah h
'olo 'olon n
%akpa akpak, k,
ruma rumah h
'olo 'olon n
*ngko ngkola la.. Seti Setiap ap
ruma rumah h
mempuny mempunyai ai ciri khasnya khasnya masing-m masing-masin asing. g. Sayangn Sayangnya, ya, rumah rumah 'olon 'olon saat ini jumlah tidak terlalu banyak sehingga beberapa jenis rumah
Arsitektur Tradisional Sumatra
3
'olon bahkan sulit ditemukan. Saat ini, rumah bolon adalah salah satu objek wisata di Sumatera Utara. 2umah 'olon adalah salah satu budaya ndonesia yang harus dilestarikan.
Gambar 1.1 Rumah Adat Bolon, Batak Toba
2umah berbentuk persegi panjang dan masuk dalam kategori rumah panggung ini umumnya dihuni oleh -4 keluarga yang hidup secara bersama-sama. 2umah adat bolon justru sengaja dibuat panggung agar memiliki kolong rumah. Kolong rumah tersebut kemudian digunakan sebagai kandang bagi hewan peliharaan mereka seperti babi, ayam, atau kambing.
'ila hendak masuk ke dalam rumah bolon, kita harus melalui sebuah tangga yang berada di bagian depan rumah. !angga tersebut memiliki jumlah anak tangga yang ganjil, dan saat memasuki rumah ini, kita akan dipaksa menunduk karena pintu rumahnya yang pendek. %intu rumah memang sengaja dibuat pendek agar tamu menunduk sehingga secara &iloso&is mereka dianggap menghargai pemiliki rumah. 3ah, berikut ini penampilan &isik dari rumah adat 'atak !oba ini.
Arsitektur Tradisional Sumatra
#
b) Bentuk & Peruangan
2umah memilik
'olon
bentuk persegi
empat. 2umah
'olon
mempunyai
model
seperti rumah panggung. 2umah
ini
memiliki tinggi dari tanah sekitar dari tanah.
",6
meter !ingginya
5ambar ".+ 'entuk 2umah *dat 'olon
rumah 'olon menyebabkan penghuni rumah atau tamu yang hendak masuk ke dalam rumah harus menggunakan tangga. !angga rumah 'olon terletak di tengah-tengah badan rumah. Hal ini mengakibatkan jika tamu atau penghuni rumah harus menunduk untuk berjalan ke tangga. 'agian dalam rumah 'olon adalah sebuah ruang kosong yang besar dan terbuka tanpa kamar. 2umah berbentuk persegi empat ini ditopang oleh tiang-tiang penyangga. !iang-tiang ini menopang tiap sudut rumah termasuk juga lantai dari rumah 'olon. 2umah 'olon memiliki atap yang melengkung pada bagian depan dan belakang. 2umah 'olon memilik atap yang berbentuk seperti pelana kuda.
2uangan 2umah 'olon di bagi atas wilayah 7bagian8 yaitu( 1. Jabu Bona ialah daerah sudut kanan di sebelah belakang dari pintu masuk rumah, daerah ini biasa di tempati oleh keluarga tuan rumah.
2. Jabu Soding ialah daerah sudut kiri di belakang pintu rumah. 'ahagian ini di tempati oleh anak anak yang belum akil balik 7gadis8.
Arsitektur Tradisional Sumatra
'
3. Jabu Suhat ialah daerah sudut kiri dibahagian depan dekat pintu masuk. /aerah ini di tempati oleh anak tertua yang sudah berkeluarga, karena zaman dahulu belum ada rumah yang di ongkos 7kontrak8 makanya anak tertua yang belum memiliki rumah menempati jabu suhat.
4.
Jabu Tampar Piring ialah daerah sudut kanan di bahagian depan dekat dengan pintu masuk. /aerah ini biasa disiapkan untuk para tamu, juga daerah ini sering di sebut jabu tampar piring atau jabu soding jolo-jolo.
5ambar ". /enah 2umah 'olon
c) Struktur an !onstruksi
Arsitektur Tradisional Sumatra
(
Bagian " bagian Rumah Bolon
0enurut tingkatannya 2umah 'olon dapat dibagi menjadi bagian yaitu( 1.
Bagian Bawah (Tombara) yang terdiri dari batu pondasi atau ojahan tiang-tiang pendek, pasak 7rancang8 yang menusuk tiang, tangga 7balatuk8
2.
Bagian Tengah (Tonga) yang terdiri dari dinding depan, dinding samping, dan belakang
3.
Bagian Atas (Ginjang) yang terdiri dari atap 7tarup8 di bawah atap urur diatas urur membentang lais, ruma yang lama atapnya adalah ijuk 7serat dari pohon enau8.
Selanjutnya suku 'atak !oba yang lama telah berkeyakinan bahwa ketiga dunia 7banua8 itu diciptakan oleh 0aha /ewa yang disebut dengan perkataan 0ula 1adi 3a 'olon. Seiring dengan pembagian alam semesta 7jagad raya8 tadi yang terdiri dari bagian, maka orang 'atak !oba pun membagi9 merencanakan ruma tradisi mereka menjadi bagian.
5ambar ". !iga 'agian 2umah 'olon
#ta$
Arsitektur Tradisional Sumatra
)
*tap 2umah 'olon mengambil ide dasar dari punggung kerbau,
bentuknya
yang
melengkung
menambah
nilai
keaerodinamisannya dalam melawan angin danau yang kencang.
*tap terbuat dari ijuk, yaitu bahan yang mudah didapat didaerah setempat. Suku batak menganggap *tap sebagai sesuatu yang suci, sehingga digunakan untuk menyimpan pusaka mereka.
Baan Rumah 'adan rumah terletak dibagian tengah atau dalam mitologi
batak disebut dunia tengah, dunia tengah melambangkan tempat akti$itas manusia seperti masak, tidur, bersenda gurau. 'agian badan rumah dilengkapi hiasan berupa ipon ipon untuk menolak bala.
Ponasi : %ondasi rumah batak toba menggunakan jenis pondasi cincin, dimana batu sebagai tumpuan dari kolom kayu yang berdiri diatasnya. : !iang-tiang berdiameter + - # cm, berdiri diatas batu ojahan struktur yang &leksibel, sehingga tahan terhadap gempa
Arsitektur Tradisional Sumatra
*
: !iang yang berjumlah "; mengandung &iloso&i kebersamaan dan kekokohan : 0engapa memakai pondasi umpak karena pada waktu tersebut masih banyaknya batu olahan dan kayu gelonggong dalam jumlah yang besar. /an belum ditemukannya alat perekat seperti semen
%ining : /inding pada rumah batak toba miring, agar angin mudah masuk : !ali-tali pengikat dinding yang miring disebut tali ret-ret, terbuat dari ijuk atau rotan. !ali pengikat ini membentuk pola seperti cicak yang mempunyai + kepala saling bertolak belakang, maksudnya ialah cicak dikiaskan sebagai penjaga rumah, dan + kepala saling bertolak belakang melambangkan semua penghuni rumah mempunyai peranan yang sama dan saling menghormati.
Arsitektur Tradisional Sumatra
+
) rnamen
-
'orga Batak adalah ukiran atau pahatan tradisional yang biasanya terdapat di dinding rumah bahagian luar dan bagian depan dari rumahrumah
adat 'atak.
5orga
ada
dekorasi atau hiasan yang dibuat dengan
cara
memahat
kayu
7papan8 dan kemudian mencatnya dengan tiga 78 macam warna yaitu ( merah-hitam-putih.
Gorga orang
Jorgom, *da menyebutnya
1orgom
atau
menyebutnya
juga 5orga
ada
pula
5orga
Ulu
Singa. 'iasa ditempatkan di atas pintu masuk ke rumah, bentuknya mirip binatang dan manusia.
-
Gorga
Ulu
Paung, Ulu
%aung
terdapat di puncak rumah 5orga 'atak.
/isamping
sebagai
memperindah rumah, Ulu %aung juga ber&ungsi untuk melawan begu ladang 7setan8
yang
datang
dari
luar
kampung. =aman dahulu orang 'atak sering mendapat serangan kekuatan hitam dari luar rumah untuk
Arsitektur Tradisional Sumatra
1,
membuat perselisihan di dalam rumah 7keluarga8 sehingga tidak akur antara suami dan isteri. e) (iri !has
>antai rumah 'olon terbuat dari papan dan atap rumah bolon terbuat dari ijuk atau daun rumbia. 'agian dalam rumah 'olon adalah ruangan besar yang tidak terbagi-bagi atas kamar. 3amun, tidak berarti
bahwa
tidak
ada
pembagian
ruang di dalam
rumah
'olon. 2uangan terbagi atas tiga bagian yaitu jabu bona atau ruangan belakang di sudut sebelah kanan, ruangan jabu soding yang berada di sudut sebelah kiri yang berhadapan dengan jabu bona, ruangan jabu suhat yang berada di sudut kiri depan, ruangan tampar piring yang berada di sebelah jabu suhat, dan ruangan 1abu !ongatonga ni 1abu 'ona.
5ambar ". 2umah *dat 'olon
2umah 'olon tidak menggunakan paku. 2umah 'olon hanya menggunakan tali untuk menyatukan bahan-bahan rumah. !ali ini diikatkan kepada kayu dengan kuat agar rangka rumah tidak longgar ataupun rubuh suatu saat. %ada badan rumah 'olon terdapat
Arsitektur Tradisional Sumatra
11
berbagai ukiran maupun gambar yang memiliki makna sesuai dengan kehidupan masyarakat 'atak.
2.2
ARS"TEKTUR TRA%"S"&NAL NANGGR&E A-EH %ARUSSALAM
/aerah stimewa *ceh yang sekarang berganti nama menjadi 3anggroe *ceh /arussalam adalah satu pro$insi yang berada di paling barat negara ndonesia. Seperti budaya lainnya, *ceh sendiri juga memiliki ciri khas budaya yang dinamis dan unik, terutama rumah *ceh. 2umah *ceh sering disebut dengan rumah rumoh) #ceh atau Rumah !rong Bae.
5ambar +." 2umah Krong 'ade *ceh
2umah *ceh dibuat tinggi di atas tanah dibangun dengan jumlah tiangtiang bulat besar yang beraturan. 2umah *ceh letaknya wajib memenuhi syarat yang telah ditentukan, yaitu membujur dari !imur ke 'arat dengan arah utama kiblat 7barat8. %osisi demikian be&ungsi sebagai patokan untuk para tamu yang datang, tanpa bertanya, sudah dapat meyakini arah kiblat. 'ahkan di wilayah tertentu, bukan hanya pengaturan posisi arah rumah saja yang menghadap kiblat, hal yang berkaitan dengannya pun ditata dengan maksud, yaitu pembangunan jalan, gang, semua tegak lurus menghadap kiblat 70irsa, 2inaldi, +#"? ";8 *rsitektur 2umah *ceh merupakan hasil karya cipta dari keari&an masyarakat *ceh dalam menyikapi alam dan keyakinan
7religius8.
*rsitektur
Arsitektur Tradisional Sumatra
rumah
berbentuk
panggung
dengan
12
menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya merupakan bentuk adaptasi masyarakat *ceh terhadap kondisi lingkungannya. Struktur rumah tradisi yang berbentuk panggung memberikan kenyamanan kepada penghuninya.
a) Filosofi Rumah #ceh
0asyarakat *ceh dalam menyikapi kondisi alam terlihat sangat pintar, hal ini dilihat dari bentuk rumah aceh yang menghadap ke Utara dan Selatan sehingga rumah membujur dari !imur ke 'arat.
ini nampaknya merupakan bentuk penyikapan
masyarakat *ceh terhadap arah angin yang bertiup dari arah !imur ke 'arat atau sebaliknya. 1ika arah rumah aceh menghadap ke arah angin, makan bangunan tersebut dipastikan mudah rubuh. /i samping itu, arah rumah menghadap ke Utara dan Selatan, juga dimaksudkan agar sinar matahari lebih mudah masuk ke ruang di rumah aceh. 'aru setelah slam masuk ke *ceh, arah rumah aceh mendapatkan justi&ikasi keagamaan. 3ilai religius juga dapat dilihat dari jumlah ruang yang selalu ganjil, jumlah anak tangga yang selalu ganjil dan keberadaan gentong air untuk membasuh kaki setiap kali hendak masuk rumah aceh. 7=ainuddin, H.0, "A4"? "8.
b) Bentuk an Peruangan
!ata ruang rumah dengan beragam jenis &ungsinya merupakan simbol agar semua orang taat pada aturan. *danya bagian ruang yang ber&ungsi sebagai ruang pri$at, seperti rumoh inong 7kamar khusus perempuan8, ruang public seperti seuramoe keu 7serambi depan8, serambi belakang merupakan tempat yang didominasi wanita. Keberadaan tangga ber&ungsi sebagai titik batas yang hanya boleh
Arsitektur Tradisional Sumatra
13
didatangi oleh tamu yang bukan anggota keluarga atau saudara dekat. *pabila di rumah tidak ada anggota keluarga yang laki-laki, maka bagi tamu yang bukan keluarga dekat 7muhrim8 dilarang untuk naik ke rumah. /engan demikian, reunyeun juga ber&ungsi sebagai alat kontrol sosial. 70irsa, 2inaldi, +#"? +#8
5ambar +.+ /enah 2umah Krong 'ade *ceh
Denah Rumah Aceh pada umumnya : "8 2eunyen 7tangga8 +8 seuramo keu 7serambi depan8 8 jure 7ruang keluarga dan kamar8 8 rambat 7lorong antara kamar8 8 seuramo likot 7serambi belakang8 48 dapu 7dapur8 68 bawah rumah 7kolong rumah8
Kolong rumah sengaja dibiarkan kosong dan terbuka agar digunakan sebagai tempat pembuatan kain tenun serta penyimpanan hasil panen 7lumbung padi8, dan bisa juga digunakan sebagai kandang hewan peliharaan. 2uang utama diisi dengan hamparan tika ngom 7tikar pandan8. Kondisi ini memberi keleluasaan ruang sehingga bisa multi&ungsi dan memberi sirkulasi udara yang baik
c) Struktur an !onstruksi
Arsitektur Tradisional Sumatra
1#
#ta$ Sesuai dengan gambar bentuk rangka atap dan juga kudakudanya. Struktur rangka atap ber&ungsi untuk menerima beban dari atap seperti air hujan, angin, penutup atap, dan beban dari kuda-kuda maupun rangka itu sendiri.Bungsi lainnya dari rangka atap yaitu sebagai pembentuk bentuk dari atap itu sendiri.
Struktur *tap 2umoh *ceh Untuk material dari konstruksi rangka atap ini menggunakan kayu yang kuat, seperti kayu merbau, dsb.
Penutup Atap
%enutup *tap 2umoh *ceh - *tap /aun 2umbia %enutup atap pada rumoh aceh menggunakan material daun rumbia
yang
dipilin
Arsitektur Tradisional Sumatra
rapat-rapat,
kemudian
disusun
untuk
1'
digabungkan secara berlapis-lapis. >apisan kesatuan rumbia ini digabungkan dengan bamboo yang disulam dengan rotan. Kemudian dikuatkan lagi dengan kayu sebagai reng.
'ahan-bahan konstruksi lain dari 2umah *ceh antara lain(
-
Kayu adalah bahan utama dari rumah ini, Kayu digunakan untuk membuat tiang penyangga rumah.
C
%apan yang digunakan untuk membuat dinding dan lantai rumah.
C
'ambu atau yang biasa disebut trieng digunakan untuk membuat alas lantai.
C
!emor atau yang biasa disebut enau digunakan sebagai bahan cadangan untuk membuat dinding dan lantai selain bambu.
C
!ali %engikat atau yang biasa disebut dengan taloe meu-ikat digunakan untuk mengikat bahan-bahan bangunan.
C
!ali pengikat ini terbuat dari bahan rotan, tali ijuk, atau kulit pohon waru.
C
Keenam /aun 2umbia atau yang biasa disebut dengan oen meuria yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat atap rumah.
C
/aun
Dnau
digunakan
sebagai
bahan
cadangan
untuk
membuat atap, apabila daun 2umbia tidak ada. C
%elepah 2umbia atau biasa disebut dengan peuleupeuk meuria adalah bahan dasar untuk membuat dinding rumah dan juga lemari.
) rnamen
'eberapa ukiran yang dapat dijumpai di rumah aceh(
"8 Rinyeuen (tangga)
Arsitektur Tradisional Sumatra
1(
'iasanya terdapat dari bagian bawah tangga sampai di bagian atas tangga. 'iasanya memanjang seperti ukiran busur panah, tali, rantai dan sebagainya. +8 Kindang 7dinding
paling
bawah
dari
rumah
aceh8
rumah aceh ini sebagian
besar
dikelilingi
ukiran
berbentuk &lora dan&auna disepanjang dinding bawahnya.
8 Peulangan, !erletak di dinding dalam
dibagian bawah
antara
ele$asi serambi dengan kamar tidur. Ukiran pada dinding dalam ini didominasi dari &lora dan unsur alam.
e) (iri !has
Eiri khas dari rumah Krong 'ade *ceh antara lain( -
2umah
Krong
'ade
memiliki tangga di bagian depan rumah bagi orangorang yang akan masuk ke dalam rumah.
Arsitektur Tradisional Sumatra
1)
-
2umah Krong 'ade memiliki tangga karena tinggi rumah yang berada beberapa meter dari tanah.
-
Umumnya, tingga 2umah Krong 'ade dari tanah adalah +,- meter.
5ambar +. 2umah Krong 'ade *ceh
-
1umlah anak tangga 2umah Krong 'ade umumnya ganjil.
-
2umah Krong 'ade memiliki bahan dasar yaitu kayu.
-
2umah Krong 'ade juga memiliki banyak ukiran pada dinding rumahnya.
-
'anyaknya ukiran pada 2umah Krong 'ade bergantung dari kemampuan ekonomi pemilik rumah.
-
Ukiran ini pun tidak sama satu dengan yang lain.
-
2umah Krong 'ade berbentuk persegi panjang dan memanjang dari timur ke barat. *tap 2umah Krong 'ade terbuat dari daun rumbia.
2.3
ARS"TEKTUR TRA%"S"&NAL SUMATERA BARAT
a) Latar Belakang & Filosofi
5ambar ." 2umah 5adang
2umah gadang yang merupakan yang merupakan salah satu ekspresi arsitektur $ernakular 0inangkabau mampu mencerminkan kebijakan penggunaan bahasa arsitektural masyarakat etnis tersebut.
Arsitektur Tradisional Sumatra
1*
*dat dan agama tergambar dalam ungkapan, Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah 7*dat bersendi syarak , syarak bersendi kitabullah8. *gama slam yang merupakan satu-satunya agama yang diyakini oleh masyarakat 0inangkabau. 7smael, +##6 ( ++-+8.
Secara garis besar proses pembangunan rumah gadang pada setiap daerah di kawasan *lam 0inangkabau adalah sama, yaitu terdiri dari tahap perencanaan, pencarian bahan, dan pembangunan. %erbedaan akan terlihat pada istilah-istilah teknis yang digunakan dalam rangkaian proses pembangunan dan detail prosesi yang dilakukan.
b) Bentuk an Peruangan
Secara keruangan, rumah gadang indak baanjuang mempunyai denah yang sederhana dengan bentuk dasar persegi panjang. /ari muko ka belakang, rumah terbagi atas empat bagian yang disebut lanjar dimana satu lanjar adalah jarak antara dua tiang dalam arah depan-belakang.
Keempat lanjar ini masing-masing disebut dengan balai, labuah, bandua, dan biliak . Sedangkan dari ujuang ke pangka, rumah gadang terbagi atas ruang dengan jumlah ganjil misalnya lima atau tujuh ruang. /imana satu ruang adalah jarak antara dua tiang dalam arah ujungpangkal. Biliak hanya mempunyai batas antar biliak sedangkan untuk batas antara biliak dan bandua biasanya hanya dibatasi oleh tirai.
Arsitektur Tradisional Sumatra
1+
5ambar .+ /enah 2umah 5adang
>anjar pertama yaitu balai merupakan ruang yang bersi&at umum atau publik. >anjar kedua yaitu labuah, bisa dikatakan sebagai area sirkulasi utama dalam rumah gadang. >anjar ketiga dan keempat yaitu bandua dan biliak yang mempunyai lantai yang ditinggikan satu jengkal lima jari 7kira-kira # cm8 dari lantai pada balai dan labuah. 2umah gadang merupakan rumah panggung dan terbagi atas kepala, badan, serta kaki yang pada dasarnya terbentuk dari geometrigeometri sederhana namun dengan penyelesaian yang terbilang unik salah satu bentuk yang cukup unik dari rumah gadang adalah atap gonjongnya.
". 'entuk atap gonjong
5ambar . *tap Gonjong
Arsitektur Tradisional Sumatra
2,
de atau pemikiran yang mendasari bentuk atap gonjong antara lain ( a. !anduk kerbau, karena kerbau merupakan hewan yang dianggap sangat erat kaitannya dengan sejarah kemenangan masyarakat 0inangkabau dalam adu kerbau melawan pendatang yang ingin menduduki wilayah mereka. 7smael, +##6 ( +8.
5ambar . *tap Gonjong dan !anduk Kerbau
b. %ucuk rebung 7bakal bambu8, karena bagi masyarakat 0inangkabau rebung merupakan bahan makanan adat yang selalu ada saat upacaraupacara adat. Selain itu, bambu dianggap tumbuhan yang sangat penting dalam konstruksi tradisional. 7smael, +##6 ( +8.
5ambar . *tap Gonjong dan %ucuk 2ebung
c. *lam 0inangkabau yang berbukit, terdiri dari punggungan dan landaian. 7smael, +#"# ( +8.
5ambar .4 5aris >engkung >andaian dan %unggungan yang 0enyiratkan *lam 0inangkabau yang 'erbukit
Arsitektur Tradisional Sumatra
21
+. 'entuk bangunan yang menyerupai trapesium terbalik merupakan representasi dari kapal atau perahu layar. Hal ini merupakan kenangan terkait asal-usul nenek moyang orang 0inangkabau yang dianggap berasal dari rombongan skandar =ulkarnaen yang berlayar dengan kapal dari daerah asalnya dan kemudian terdampar di dataran 0inangkabau. 7smael, +##6 ( +8.
c) Struktur an !onstruksi
Struktur Ponasi* !olom* serta !olong %ondasi rumah gadang berupa lempengan batu yang tidak ditanam dalam tanah tetapi diekspos pada permukaan tanah dengan cara menumpukan tiang kolom pada sebuah batu yang disebut dengan pondasi umpak .
5ambar .6 %ondasi 2umah 5adang
%ada sistem struktur kolom dan balok rumah gadang menggunakan sistem pasak kayu dimana kolom dan balok disambung atau dirangkai tanpa menggunakan paku.
Arsitektur Tradisional Sumatra
22
5ambar .; Kolong 2umah ditutupi dengan Kisi-Kisi
Struktur Lantai Sistem lantai pada rumah gadang menggunakan sambungan yang dikenal dengan
rasuak . Rasuak adalah kayu yang melintang
mengikuti lebaran rumah. *pabila ada anjungan maka rasuak nya juga ikut dinaikkan mengikuti ketinggian anjungan.
5ambar .A Struktur Utama dan Struktur >antai
Struktur #ta$
Arsitektur Tradisional Sumatra
23
Konstruksi atap rumah gadang menggunakan balok-balok pengikat tiang, di atasnya disusun gording-gording yang lengkung mengikuti bentuk bentuk atap atap rumah rumah gadang gadang lalu dipasan dipasang g reng reng bambu bambu yang diikat menggunakan rotan.
5ambar ."# Konstruksi *tap 2umah 5adang
) r rna name men n
alu aluak ak paku 7gulungan pucuk pakis muda8. Ukiran ini melambangkan tanggung jawab seorang mamak terhadap kemenakan di rumah orang tua, juga sebagai ayah di rumah istri.
5ambar ."" Ornamen aluak Paku acang Balimbiang
!ingo !ingo "andon "andongkak gkak jo #akuak akuak acang acang Goreng Goreng 7daun kacang goreng8. Ukiran ini menggambarkan bahwa segala sesuatu yang terdapat di alam memiliki tanda-tanda yang menunjukkan keadaan alam itu sendiri.
Arsitektur Tradisional Sumatra
2#
5ambar ."+ Ornamen !ingo "andongkak jo #akuak acang Goreng
!iria !iriah h gada gadang ng 7daun sirih8. Ukiran ini menggambarkan menggambarkan konsep-konsep konsep-konsep dalam sistem sosial orang 0inangkabau.
5ambar ." Ornamen !iriah Gadang
e) (i (iri ri !h !has as
- 'entu 'entuk k das dasarn arnya ya perse persegi gi empa empat. t. - *tapnya *tapnya meleng melengkun kung g tajam seperti seperti bentuk bentuk tandu tanduk k kerbau, kerbau, sedangk sedangkan an lengkung badan rumah landai seperti badan kapal. - 'entuk 'entuk badan badan rumah rumah gadan gadang g yang segi segi empat empat yang yang membes membesar ar ke atas atas 7trapesium terbalik8 sisinya melengkung kedalam atau rendah di bagian tengah, secara estetika merupakan komposisi yang dinamis. - 1ika 1ika dilih dilihat at pula dari dari sebe sebelah lah sisi sisi bang bangun unan an 7penamp 7penampan ang8, g8, maka maka segi empat yang membesar ke atas ditutup oleh bentuk segitiga yang juga sisi segitig segitiga a itu melengku melengkung ng ke arah dalam, semuanya semuanya membentu membentuk k suatu suatu keseim keseimba bang ngan an estet estetika ika yang yang sesua sesuaii deng dengan an ajara ajaran n hidup hidup mereka. - /iliha /ilihatt pada pada sisi lain lain maka maka rumah rumah gada gadang ng adala adalah h rumah rumah pangg panggun ung, g, karena lantainya terletak jauh di atas tanah. - 2uma 2umah h gada gadang ng bent bentuk ukny nya a yang yang mema memanj njan ang g ters terseb ebut ut bias biasan anya ya didasarkan kepada jumlah ruang dalam bilangan ganjil ( ,,6,A, dan
Arsitektur Tradisional Sumatra
2'
ada pula "6 ruang pada masa lalu tetapi sekarang tidak diketemukan lagi.
2.# 2.#
ARS" ARS"TE TEK KTUR TUR TR TRA%"S A%"S"& "&NA NAL L R"A R"AU U
a) Lata Latarr Belaka Belakang ng & Filosofi Filosofi
Sebutan
lain
adalah Rumah Pencalang atau Rumah $ancang . 3ama 3ama >ont >ontik ik diberikan bentuk
menurut perabung
atapnya atapnya yang lentik lentik ke atas, atas, sedang sedangkan kan nama 5ambar ." 2umah *dat 2iau
%encalang dan >ancang
diberikan karena bentuk hiasan kaki dinding depannya mirip perahu.
>ata >atarr bela belaka kang ng lahi lahirn rnya ya sebu sebuta tan n ini ini besa besarr kemu kemung ngki kina nan n dari dari kebiasaan penduduk >ima Koto Kampar yang dahulunya membuat perahu deng dengan an ruma rumahh-ru ruma mah h pera perahu hu 7dis 7diseb ebut ut mago magon8 n8 yang yang hamp hampir ir sama sama bentukn bentuknya ya dengan dengan rumah rumah kediaman kediaman mereka. mereka. !etap belumlah belumlah diketahu diketahuii apakah bentuknya rumah-rumahan perahu itu yang meniru bentuk rumah kediamannya atau sebaliknya. /i dalam perahu itulah mereka melakukan pelayara pelayaran n dagang dagang dengan dengan membawa membawa benda-b benda-bend enda a dagang dagangann annya ya ke berbagai berbagai daerah, terutama di sepanjang sepanjang aliran sungai Kampar. Kampar. %erahu ini dikenal dikenal pula pula dengan dengan nama F'elung F'elungkang kangG. G. 0ereka 0ereka diam berbulan berbulan-bul -bulan an dalam perahu itu.
b) Bent Bentuk uk & Perua Peruangan ngan %ada %ada
bang bangun unan an
bias biasan anya ya
diberi hiasan, yakni pada( %uncak
Arsitektur Tradisional Sumatra
2(
bubungan atap, ujung cucuran atap, lisplank, bagian atas dan bawah ambang pintu dan jendela, sepanjang kaki dinding, pada sudut-sudut dinding, pada sandin 7sudut8 tiang, kaki tiang, kasau, dan bagian rumah yang tampak. 2umah biasanya hanya terdiri dari ruangan saja, tetapi rumah Sompu terdiri dari ruangan. *lasan lain menyebutkan bahwa ruangan harus tetap tiga, karena sesuai dengan Alam %an #igo, yakni tata pergaulan dalam kehidupan masyarakat.
%ertama Alam Berka&an, yakni pergaulan antara sesame warga kampung. Kedua Alam Bersamak , yakni kaum kerabat dan keluarga. /ilambangkan dengan ruangan tengah. Ketiga Alam !emalu, yakni kehidupan pribadi dan rumah tangga. !empat menyimpan segala rahasia. 5ambar .+ /enah 2umah *dat 2iau ni dilambangkan pada ruangan belakang.
Fungsi tia$+tia$ ruangan 'jung Ba&ah, tempat duduk 3inik 0amak dan undangan dalam upacara tertentu. /alam keadaan sehari-hari dipergunakan sebagai tempat sembahyang, oleh karenanya disitu selalu disediakan tikar sembahyang. Pangkal Rumah, untuk tempat duduk 3inik 0amak pemilik rumah atau disebut %inik "amak nan punyo soko . /alam keadaan sehari-hari dipergunakan sebagai tempat tidur 3inik 0amak tersebut. /an disitu selalu disediakan lapik ketiduran. 'jung #engah, dalam upacara perkawinan dipergunakan untuk tempat gerai
pelaminan /alam
keadaan
sehari-hari
dipergunakan
sebagai tempat tidur pemilik rumah. /i ruangan ini disediakan tempat tidur baik berupa gerai maupun katil . Poserek , dipergunakan untuk tempat berkumpul orangtua perempuan dan anak-anak. /alam keadaan biasa dipergunakan untuk tempat tidur keluarga perempuan dan anak-anak. !ulo Pandan, tempat meletakkan barang-barang keperluan seharihari dan peralatan dapur.
Arsitektur Tradisional Sumatra
2)
Pedapuan, tempat memasak, tempat kaum ibu bertamu dan tempat makan keluarga, sering pula dipergunakan untuk tempat tidur anak gadis.
c) Struktur & !onstruksi
,angga *nak tangga dibuat tingkat, jumlah
ini
ada
kaitannya
dengan ajaran slam, yakni 2ukun slam >ima.
%ining /inding
rumah $ontik bentuknya
khusus, yaitu sebelah luar seluruhnya miring
keluar,
sedangkan
dinding
dalam tegak lurus.
-enela 'entuk jendela ada dua macam, pertama sama seperti pintu, sedangkan kedua bentuknya memanjang.
#ta$ *tap bentuknya melengkung ke atas pada kedua ujung perabungnya. Kaki atap juga melengkung
ke
atas,
tetapi
tidaklah
sekuat lengkungan bubungannya.
'ahan utama atap dahulu adalah ijuk, rumbia dan nipah, tetapi
Arsitektur Tradisional Sumatra
beberapa
2*
waktu terakhir ini sudah banyak yang mempergunakan seng. *tap lainnya
yang
juga
pernah
dipergunakan
dahulu
adalah
daun !ikai dan Bengkang .
) rnamen 2umah adat ini dihiasi dengan corak dasar 0elayu 2iau yang umumnya bersumber dari alam, yakni terdiri atas &lora, &auna, dan benda-benda angkasa.
'enda-benda itulah yang direkareka dalam bentuk-bentuk tertentu, baik
menurut
bentuk
asalnya
seperti bunga kundur, bunga hutan, maupun dalam bentuk yang sudah diabstrakkan
atau
dimodi&ikasi
sehingga tak lagi menampakkan wujud
asalnya,
tetapi
hanya
menggunakan namanya saja seperti itik pulang petang, semut beriring, dan lebah bergantung.
e) (iri !has
2umah Selaso 1atuh Kembar adalah sejenis bangunan berbentuk rumah 7dilingkupi dinding, berpintu dan jendela8 tapi &ungsinya bukan untuk tempat tinggal melainkan untuk musyawarah atau rapat secara adat karena FrumahG ini tidak memiliki serambi atau kamar.
1ika dideskripsikan, denah rumah Selaso 1atuh Kembar hanya memiliki Selasar di bagian depan. !engah rumah pada bagian tengah dengan bersekat papan antara selasar dan telo.Kemudian bentuk rumah mengecil pada bagian telo yang berguna sebagai tempat makan, dll, pada bagian belakang terdapat dapur.
Arsitektur Tradisional Sumatra
2+
/i puncak atap selalu ada hiasan kayu yang mencuat keatas bersilangan
dan
biasanya
hiasan
disebut !alembayung atau !ulobuyung yang
ini
diberi
ukiran
mengandung
yang makna
pengakuan terhadap !uhan ang 0aha Dsa. !elasar dalam bahasa melayu disebut dengan Selaso.
2.'
ARS"TEKTUR TRA%"S"&NAL SUMATERA SELATAN
a) Latar Belakang & Filosofi
/i Sumatera Selatan khususnya di daerah %alembang, bangunan dengan arsitektur tradisional yang paling dikenal adalah 2umah *dat >imas atau 2umah 'ari. Hal ini dikarenakan corak dan bentuk serta kepadatan seni ukir didalam rumah disertai kemegahannya. Semua ini mencerminkan tingginya tingkat kebudayaan suku bangsa yang memiliki rumah tersebut. 2umah ini dikatakan rumah limas karena bentuk atapnya yang menyerupai piramida terpenggal. 'ila dilihat dari samping, rumah ini terdiri dari tiga bagian yaitu depan, tengah dan belakang.
Arsitektur Tradisional Sumatra
3,
5ambar ." 2umah *dat >imas
2umah >imas merupakan tempat tinggal para pembesar Keraton, %atih, 'upati9*dipati dan para %angeran. *danya berbagai kesamaan diantara keduanya mengingatkan kita pada datangya golongan bangsawan 1awa ke %alembang pada abad " yang memungkinkan tertanamnya pengaruh budaya 1awa ke daerah baru.
%endirian rumah limas berbentuk panggung mere&leksikan beragam nilai yang hidup dalam masyarakat palembang, diantaranya nilai budaya, religius dan sosial. 3ilai-nilai tersebut merupakan pengejawantahan dari keari&an lokan masyarakat. b) Bentuk & Peruangan
2umah tradisonal >imas mengandung nilai budaya dan historis. Hal ini dapat dilihat dari bentuk arasitektur dan ragam hias yang erta kaitannya dengan system kepercayaan, keperluan social, lingkungan, dan cara hidup
masyarakatnya.
>antai
rumah
limas
bertingkat-tingkat
dinamakan 'engkilas. Keekeejeeng 7baca ( kekijing8 adalah penamaan yang diberikan pada satu papan tebal yang memisahkan antara satu lantai dengan lantai lainnya.
Arsitektur Tradisional Sumatra
31
a) 2uangan
paling
depan,
tepatnya
lazim
disebut %agar
!enggalong. %ada ruang bagian depan ini biasanya digunakan sebagai ruang tamu atau ruangan tunggu yang disebut dengan %amarekan, dan tingkatan lantainya dinamakan sebagai kijing pertama. sedangkan untuk lantai disebut 'engkilas. b) 'agian depan tampak sebuah pintu yang disebut >awang Kereng yaitu jalan masuk ke ruang dalam. %intu tersebut dapat diangkat, oleh karena itu disebut pintu kipasatau lawang ciam. c) /i ruangan berikutnya terdapat amben, tepatnya terdapat di ruangan keluarga. 1ika di dalam ruangan terdapat sebuah amben maka di hadapannya terdapat beeleek jerooyang digunakan sebagai kamar tidur. ) 2uangan
berikutnya
yaitu
sebelah
amben
bagian
belakang
terdapat pangkeeng yaitu kamar tidur yang lebih kecil ukurannya dari beeleek jeroo yang dipergunakan sebagai kamar tidur remaja putri. e) 2uangan dalam teratas bengkilas disebut%edalon, ditopang oleh tiangtiang mulai dari atap terus sampai ke tanah. f) 0elalui pintu belakang ruangan %edalon sebuah rumah limas akan ditemukan bangunan belakang 7'uri8 yang disebut ruang makan 75arang8.
c) Struktur & !onstruksi
2umah tradisional limas sebagian besar terbuat dari kayu. 1enis kayu yang digunakan dalam pembuatan rumah limas adalah jenis kayu bermutu baik, misalnya( sebagai bahan tiang digunakan jenis petanang, unglen besi dan tembesu? dan untuk lantai dan dinding
menggunakan kayu merawan. 'elah buluh. 'elah buluh adalah bambu yang dibelah dua. 'ahan ini
digunakan untuk membuat atap rumah. 5enteng. Selain belah buluh, genteng juga seringkali digunakan sebagai atap.
) rnamen
Arsitektur Tradisional Sumatra
32
*da banyak gambar jenis tumbuhan yang sering dijadikan hiasan, khusunya daun dan kembang. %emilihan jenis tumbuhan yang akan digambarkan disesuaikan dengan tujuan pembuatannya. 0oti&-moti& tersebut antara lain merupakan( a.
0oti& %ucuk 2ebung 0oti& pucuk rebung ini terletak pada ornamen pagar !enggalung. 0oti&
pucuk rebung merupakan moti& yang cukup terkenal dan dapat dikatakan yang tertua. Semua moti& kembang ataupun daun-daunan yang terdapat pada ukiran rumah >imas sudah disriril sedemikian rupa hanya tidak jarang menimbulkan interpretasi yang berbeda
b.
Ornamen 0oti& 'ungan !eratai !eratai atau padman pada zaman Hindu 'udha melambangkan
tempat duduk dewa-dewa, terbentuknya alam semesta, kelahiran budha, kebenaran utama tempat kekuatan hayati dan suci serta rasa kasih.
c.
Ornamen moti& buah srikaya 2agam hias moti& buah srikaya yang menghiasi di atas ruang tengah
rumah limas didominasi oleh stilasi daun yang berbentuk mahkota. Ornamen
ini
dipakai
sebagai
ornamen
karena
buah
serikaya
melambangkan kebesaran dan kenikmatan selain itu sebagai lambang ketuhanan ang 0aha Dsa.
e) (iri !has ,i$ologi
!erdapat beberapa ciri khas dari rumah adat >imas ini yang membedakan dengan rumah adat lainnya di ndonesia. Eiri khas tersebut bukan hanya terletak pada segi bentuk bangunannya, namun juga dalam nilai-nilai &iloso&is yang disimbolkan ke dalam aturan-aturan khusus.
2umah adat %ro$insi Sumatera Selatan ini mempunyai pagar di bagian berandanya. %agar yang menjulang tinggi dan mengelilingi keseluruhan bagian beranda ini mengandung nilai &iloso&is jika anak
Arsitektur Tradisional Sumatra
33
perempuan ataupun gadis palembang haruslah terjaga dari kehidupan lingkungan luar. Hal ini juga menyimbolkan bahwa mereka harus mempunyai pelindung untuk menjaga harkat dan juga harga dirinya di lingkungan.
>antai pada rumah ini mempunyai tingkatan yang berundak 7kekijing8. Setidaknya ada buah tingkatan di bagian depan rumah yang umumnya digunakan untuk menggelar acara adat. Semakin tinggi tingkatan lantai, maka para tamu yang duduk di lantai tersebut kedudukannya di dalam tata adat
dan
juga
pemerintahan
juga
semakin
tinggi
pula.
2umah limas ini dibangun dengan menghadap ke arah timur dan barat. *turan tersebut berlaku karena suku %alembang menganut sebuah &alsa&at, yaitu 0atoari eedoop dan matoari mati, yang artinya adalah matahari terbit dan matahari terbenam. Balsa&ah tersebut mempunyai nilai &iloso&is bahwa masyarakat %alembang harus secara proporsional dalam mengingat bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara.
2.(
ARS"TEKTUR TRA%"S"&NAL KE!ULAUAN R"AU
a) Latar Belakang & Filosofi
5ambar 4." 2umah *dat 'elah 'ubung
Arsitektur Tradisional Sumatra
3#
Salah satu rumah untuk tempat tinggal masyarakat Kepulauan 2iau adalah rumah 'elah 'ubung. 2umah ini juga dikenal dengan sebutan rumah 2abung atau rumah 'umbung 0elayu. 3ama rumah 'elah 'ubung diberikan oleh orang 0elayu karena bentuk atapnya terbelah. /isebut rumah 2abung karena atapnya mengunakan perabung. Sedangkan nama rumah 'ubung 0elayu diberikan oleh orang-orang asing, khususnya Eina dan 'elanda, karena bentuknya berbeda dengan rumah asal mereka, yaitu berupa rumah Kelenting dan >imas. 'esar kecilnya rumah yang dibangun ditentukan oleh kemampuan pemiliknya, semakin kaya seseorang semakin besar rumahnya dan semakin banyak ragam hiasnya.
b) Bentuk & Peruangan
2umah 'elah 'ubung, umumnya terdiri dari tiga bagian yaitu( !elasar , 2umah nduk, dan %enanggah.
1) Selasar. Selasar pada umumnya ada tiga macam, yaitu Selasar >uar, Selasar 1atuh, dan Selasar /alam. Selasar yang berada di depan 2umah nduk disebut Selasar >uar. 1ika lantai Selasar >uar lebih rendah dari 2umah nduk maka disebut Selasar 1atuh? dan jika Selasar menyatu dengan 2umah nduk disebut Selasar /alam. Selasar merupakan tempat anak-anak bermain, meletakkan alat pertanian ataunelayan, dan tempat menerima tamu.
2) Rumah /nuk. 2umah nduk terbagai ke dalam tiga bagian, yaitu( ruangan muka, ruangan tengah, dan ruang dalam. 2uangan muka. 2uangan ini menjadi tempat kaum ibu, serta tempat tidur keluarga perempuan dan anak-anak yang belum berumur 6 tahun. 2uangan tengah. 2uangan ini menjadi tempat tidur anak laki-laki yang sudah berumur 6 tahun. 2uang dalam. !empat ini merupakan tempat tidur orang tua perempuan dan anak perempuan yang sudah dewasa.
Arsitektur Tradisional Sumatra
3'
3) Penanggah. ang dimaksud ruang penanggah adalah ruang #elo dan ruang dapur. 2uang #elo ber&ungsi menghubungkan 2umah nduk dengan dapur. 2uangan ini digunakan sebagai tempat menyimpan sebagian alat pertanian dan nelayan, serta tempa menyimpan cadangan air. Sedangkan dapur merupakan tempat melakukan akti$itas memasak, makan keluarga dan menyimpan peralatan memasak.
c) Struktur & !onstruksi
Kayu. Kayu biasanya digunakan untuk membuat tiang, tangga, gelegar, bendul, rasuk, dan lain sebagainya. %apan. %apan merupakan kayu yang telah dibelah tipis, tebalnya sekitar - cm. %apan digunakan untuk membuat dinding dan lantai.
"8 Bagian Ba&ah 'agian bawah rumah 'elah 'ubung terdiri dari tiang, rasuk, bendul, gelegar, dan lantai. +8 Bagian #engah %embangunan bagian tengah rumah ditandai dengan pemasangan balok-balok jenang , santo kusen, dan kasau. 7proses pembuatan bagian tengah rumah 'elah 'ubung dalam proses pengumpulan data8. 8 Bagian Atas %embangunan bagian atas rumah 'elah 'ubung ditandai dengan pemasangan !utup !iang, *lang, !unjuk >angit 7 ander 8, KudaKuda 7skor 8, Kaki Kuda-Kuda 7asau 1antan8, asau 'etina, 5ulung5ulung 7Gording 8, !ulang 'ubung, *tap %erabung, dan >oteng. 7proses pembuatan bagian tengah rumah 'elah 'ubung dalam proses pengumpulan data8.
) rnamen
Flora. Hiasan yang menstilisasi tumbuh-tumbunan
banyak
digunakan.
umum,
Secara
Arsitektur Tradisional Sumatra
3(
penggunaan stilisasi tumbuh-tumbuhan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok induk, yaitu( kelompok kaluk pakis, kelompok bungabungaan, dan kelompok pucuk rebung. Kelompok kaluk pakis memiliki dua moti& utama, yaitu moti& daun-daunan dan moti& akar-akaran. Hiasan berbentuk daun meliputi moti& daun susun, daun tunggal dan daun bersanggit. Sedangkan hiasan berbentuk akar-akaran meliputi moti& akar pakis, akar rotan, dan akar tunjang.
Fauna.
Ukiran
yang
bentuk hewan 'ubung
menggunakan
dalam rumah 'elah
sangat
sedikit
jumlahnya.
*dapun hewan yang dipilih adalah hewan
yang
dianggap
baik
oleh
masyarakat, misalnya semut beriring, itik sekawan, dan lebah bergantung. 3amun demikian penggambaran detail dari hewan-hewan tersebut tidak jelas. /inamakan moti& semut beriring karena bentuknya dianggap seperti semut beriring? dinamakan itik sekawan karena bentuknya mirip itik berjalan bergerombol? dan dinamakan lebah bergantung karena bentuknya seperti lebah bergantung. %enggunaan warna ditentukan oleh
selera
orang
yang
punya rumah.
#lam. 0oti& alam yang sering digunakan adalah moti& 'intang-'intang dan *wan >arat. arat adalah warna hijau, biru, merah,kuning, dan putih.
Arsitektur Tradisional Sumatra
3)
e) (iri !has ,i$ologi
0asyarakat 0elayu percaya bahwa untuk membangun rumah adat Kepulauan 2iau ini mereka harus melakukan serangkaian proses panjang. %roses tersebut dilakukan agar nantinya rumah yang sudah dibangun dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi penghuninya. %roses tersebut meliputi musyawarah keluarga, penentuan hari baik, penentuan lokasi, pengumpulan bahan dan seterusnya hingga rumah selesai dibangun
Setelah rumah berdiri, pemiliknya akan memberikan beragam hiasan atau ukiran dengan moti&-moti& khusus pada dinding rumahnya. 0oti& tersebut bisa berupa moti& &lora, moti& &auna, moti& alam, moti& kaligra&i dan moti& abstrak.
%endirian rumah 'elah 'ubung yang dilakukan secara cermat dan teliti merupakan eIpresi terhadap nilai-nilai yang berkembang di dalam masyarakat. *rsitektur rumah berbentuk panggung dengan menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya merupakan bentuk adaptasi masyarakat kepulauan 2iau terhadap kondisi lingkungannya
!ata ruang rumah dengan beragam jenis &ungsinya merupakan simbol agar semua orang taat pada aturan. *danya bagian ruang yang ber&ungsi sebagai ruang-ruang pri$at, seperti ruang-ruang pada rumah nduk, dan ruang publik, seperti selasar dan penanggah, merupakan usaha
untuk
menanamkan
dan
menjaga
nilai
kesopanan,
etika
bermasyarakat.
Arsitektur Tradisional Sumatra
3*
2.)
ARS"TEKTUR TRA%"S"&NAL AMB"
1ambi adalah salah satu pro$insi di ndonesia yang letaknya berada di tengah pulau Sumatera. 1ambi mulai terbentuk sejak abad ";, tepatnya setelah munculnya kerajaan 0elayu 1ambi di pinggiran sungai 'atanghari. /alam hal budaya, masyarakat 1ambi yang notabene kebanyakan berasal dari suku 0elayu memiliki beberapa keunikan. Salah satu yang menjadi keunikan ikon budayanya adalah rumah adat 1ambi yang bernama rumah adat Kajang >eko.
a) Latar Belakang an Filosofi
2umah tradisional Kejang >ako dibangun dengan tipologi rumah panggung yang berbentuk empat persegi panjang. 'iasanya bangunan ini berukuran A m I "4 m dengan bahan dasar kayu ulim. Uniknya, untuk merangkai
kayu-kayu tersebut masyarakat marga 'atin mengandalkan
teknik tradisional seperti tumpuan, sambung kait, serta pengait dengan pasak.
Arsitektur Tradisional Sumatra
3+
5ambar 6." 2umah Kejang >ako, 1ambi
b) Struktur an !onstruksi
2umah adat Kajang >eko sendiri adalah rumah berstruktur panggung yang dikonsep dari arsitektur 0arga 'atin. 2umah yang jika dilihat dari atas berbentuk persegi panjang dengan ukuran "+ I A meter ini, berdiri karena ditopang oleh # tiang berukuran besar yang terdiri dari + tiang utama dan 4 tiang pelamban. Karena merupakan rumah panggung, maka ia dilengkapi dengan tangga sebagai pintu masuk untuk menaiki rumah. *da + tangga yang dimilliki rumah adat 1ambi ini, satu terdapat di sebelah kanan sebagai tangga utama, dan satu lagi bernama tangga penteh. Untuk bagian atap, konstruksi rumah adat Kajang >eko disebut memiliki keunikan tersendiri. 5ambar 6.+ 2umah *dat Kajang >ako
*tapnya ini dinamai F5ajah 0abukG, sesuai dengan nama pembuat desainnya. 'ubungan atap 5ajah 0abuk akan tampak seperti perahu
Arsitektur Tradisional Sumatra
#,
dengan ujung atas yang melengkung. >engkungan tersebut dinamakan potong jerambah atau lipat kajang. Sementara untuk bagian langit-langit, terdapat material yang bernama tebar layar. !ebar layar adalah semacam pla&on yang memisahkan ruangan loteng dengan ruangan di bawahnya. 2uangan loteng sering digunakan sebagai ruang penyimpanan, oleh karenanya pada rumah adat ini terdapat tangga patetah yang digunakan untuk naik ke ruangan loteng.
*dapun bagian-bagian utama dari rumah adat 1ambi Kajang >ako ini sebagai berikut(
".
%ertama adalah bubungan atau atap. 'agian ini lazim juga dikenal dengan nama 5ajah 0abuk. 3ama ini diambil dari pembuat rumah ini yang konon katanya sedang dimabuk asmara namun tidak mendapat restu. 'ubungan atau atap ini kadang juga dikenal dengan nama >ipat Kajang atau %otong 1erambah. *tap rumah ini biasanya dibuat dari ijuk atau mengkuang. juk ini dianyam dan selanjutnya dilipat menjadi dua bagian.
+.
Kasau 'entuk. 'agian ini merupakan atap rumah yang ada di ujung paling atas. Kasau 'entuk ini ada di depan dan belakang rumah. 1ika diperhatikan, bentuknya miring. *dapun &ungsinya unutk mencegah air memasuki rumah di musim penghujan. Kasau 'entuk ini dibikin dengan panjang 4# cm dan lebar yang mengikuti bubungan rumah.
.
0asinding. 'agian rumah yang satu ini berupa dinding. Umumnya terbuat dari papan. /inding ini dilengkapi dengan pintu. Uniknya, rumah Kajang >ako ini mengenal macam pintu antara lain pintu masinding, pintu balik melintang serta pintu tegak. 0asing-masing pintu ini memiliki karakter masing-masing. 0isalnya pintu tegak yang terletak di sebelah kiri rumah. a memiliki &ungsi sebagai pintu masuk. 0eski bernama pintu tegak, namun setiap orang yang melewati bagian ini pasti akan menundukkan badan sebab memang pintu ini dibuat sangat rendah. *lasannya, menundukkan kepala merupakan penghormatan terhadap pemilik rumah. /engan adanya pintu tegak
Arsitektur Tradisional Sumatra
#1
ini maka setiap yang memasuki rumah FdipaksaG untuk melakukan penghormatan. .
!iang rumah Kajang >amo. Umumnya jumlah tiang Kajang >amo ini berjumlah #. a terdiri atas 4 riang palamban dan + tiang utama. !iang utama ini disusun dalam &ormasi enam, masing-masing panjangnya sekitar ,+ meter.
.
>antai rumah Kajang >ako. 'agian ini dibuat bertingkat. %ada tingkatan pertama dikenal dengan nama lantai utama. a merupakan lantai yang ada pada ruang balik melintang. 2uangan ini tidak ditempati orang sembarang utamanya pada upacara adat. Sementara itu, lantai tingkat selanjutnya dikenal dengan nama lantai biasa. a terletak di ruang balik manalam, ruang gaho, palamban dan ruang tamu biasa.
4.
!abar >ayar. 'agian rumah yang satu ini ber&ungsi sebagai dinding sekaligus penutup rumah bagian atas agar terhindar dari tempias hujan. !ebar >ayar ini bisa dijumpai di sebelah kiri dan kanan bangunan rumah. 'ahan pembuatan !abar >ayar ini dari papan.
6.
%anteh. 'agian rumah Kajang >ako ini merupakan tempat untuk menyimpan benda-benda. a terletak di bagian atas bangunan rumah.
;.
%elamban. 0erupakan bagian dair rumah adat 1ambi yang letaknya ada pada bagian paling depan rumah. a berada pada ujung sebelah kiri. %alamban adalah bangunan tambahan. Sekilas ia mirip seperti teras. 'erdasarkan kepercayaan adat masyarakat 1ambi, %alamban ini seyogyanya di&ungsikan sebagai ruang tunggu untuk tamu yang belum dipersilahkan unutk memasuki rumah.
c) Bentuk an Peruangan
Untuk menunjang &ungsinya sebagai tempat tinggal, rumah Kajang >eko ini pun dibagi menjadi beberapa ruangan dengan kegunaannya masing-masing. 2uangan-ruangan tersebut antara lain(
Arsitektur Tradisional Sumatra
#2
". 2uang pelamban. 2uangan ini terletak di kiri bangunan. Strukturnya khusus terbuat dari bambu belah yang sudah diawetkan dan disusun jarang agar air mudah mengalir. Sesuai namanya, ruang pelamban di&ungsikan sebagai ruang tunggu bagi para tamu yang datang tapi belum diijinkan masuk rumah. +. 2uang gaho. 2uangan ini juga terletak di sebelah kiri bangunan tapi dengan posisi memanjang. 2uang gaho ber&ungsi sebagai tempat menyimpan barang, persediaan makanan, sekaligus dapur. %ada ruangan ini kita dapat menemukan ukiran-ukiran moti& ikan di dindingnya. . 2uang masinding. 2uangan ini terletak di bagian depan rumah dan ber&ungsi sebagai tempat menggelar musyawarah atau untuk ritual kenduri. Karena &ungsinya ini, ruang masiding berukuran cukup luas. %ada bagian dindingnya juga kita dapat menemukan ukiran dengan moti& yang beragam seperti moti& bungo tanjung di bagian depan masinding, moti& tampuk manggis di atas pintu masuk, moti& bungo jeruk di luar belandar atas pintu. . 2uang tengah. 2uangan ini terletak di tengah-tengah rumah dan sebetulnya tidak terpisah dari ruang masinding. Saat kenduri, para wanita biasanya menempati ruangan ini. . 2uang balik menalam atau ruang dalam. 2uangan ini dibagi menjadi beberapa kamar untuk ruang tidur anak gadis, ruang makan, dan ruang tidur orang tua. %ara tamu tidak diijinkan untuk memasuki ruangan ini. 4. 2uang balik malintang. 2uangan ini terletak di sebelah kanan rumah menghadap ke ruang tengah dan ruang masinding. >antai ruangan ini dibuat lebih tinggi dari ruangan lainnya.
Arsitektur Tradisional Sumatra
#3
6. 2uang bauman. 2uangan ini tidak berdinding dan tidak berlantai. a hanya dipergunakan untuk memasak pada waktu ada kenduri, atau kegiatan lainnya.
) rnamen
'angunan rumah tinggal orang 'atin dihiasi dengan beberapa moti& ragam hias yang berbentuk ukir-ukiran. 0oti& ragam hias di sana adalah &lora 7tumbuh-tumbuhan8 dan &auna 7binatang8.
0oti& &lora yang digunakan dalam ragam hias antara lain adalah moti& bungo tanjung, moti& tampuk manggis, dan moti& bungo jeruk.
0oti& bungo tanjung diukirkan di bagian depan masinding. 0oti& tampuk manggis juga di depan masinding dan di atas pintu, sedang bungo jeruk di luar rasuk 7belandar8 dan di atas pintu. 2agam hias dengan moti& &lora dibuat berwarna.
Ketiga moti& ragam hias tersebut dimaksudkan untuk memperindah bentuk bangunan dan sebagai gambaran bahwa di sana banyak terdapat tumbuh-tumbuhan.
*dapun moti& &auna yang digunakan dalam ragam hias adalah moti& ikan. 2agam hias yang berbentuk ikan sudah distilir ke dalam bentuk daun-daunan yang dilengkapi dengan bentuk sisik ikan. 0oti& ikan
Arsitektur Tradisional Sumatra
##
dibuat tidak berwarna dan diukirkan di bagian bendul gaho serta balik melintang.
e) (iri !has,i$ologi
2umah tinggal adat 1ambi disebut Kajang >ako atau 2umah >amo. 'entuk bubungan 2umah Kajang >ako seperti perahu dengan ujung bubungan bagian atas melengkung ke atas. !ipologi rumah Kajang >ako berbentuk bangsal, empat persegi panjang dengan ukuran panjang "+ m dan lebar A m. 'entuk empat persegi panjang tersebut dimaksudkan untuk mempermudah penyusunan ruangan yang disesuaikan dengan &ungsinya, dan dipengaruhi pula oleh hukum slam. Sebagai suatu bangunan tempat tinggal, rumah Kajang >ako terdiri dari beberapa bagian, yaitu bubungan9atap, kasau bentuk, dinding, pintu9jendela, tiang, lantai, tebar layar, penteh, pelamban, dan tangga.
Tipologi 2umah %anggung Kajang >eko adalah konsep arsitektur dari 0arga 'athin. Sampai sekarang orang 'athin masih mempertahankan adat istiadat
yang
diwariskan
oleh
nenek
moyang
mereka,
bahkan
peninggalan Kajang >eko masih bisa dinikmati keindahannya dan masih dipergunakan hingga kini. !ipologi 2umah Kajang >eko berbentuk bangsal, empat persegi panjang dengan ukuran "+ meter I A meter. Keunikannya terletak pada struktur konstruksi dan seni ukiran yang menghiasi bangunan.
Arsitektur Tradisional Sumatra
#'
2.*
ARS"TEKTUR TRA%"S"&NAL BANGKA BEL"TUNG
'angka 'elitung adalah salah satu pro$insi di ndonesia yang terletak di sebelah timur %ulau Sumatera berdekatan dengan pro$insi Sumatera Selatan. %ro$insi 'angka 'elitung terdiri atas + pulau besar yakni %ulau 'angka dan %ulau 'elitung, serta 6# pulau kecil yang menyebar terpisah. %ro$insi yang baru diresmikan pada A Bebruari +##" ini dikenal sebagai penghasil timah terbesar di dunia. Selain dari hasil tambangnya yang melimpah, ia juga dikenal karena keindahan panorama alamnya dan adat budaya masyarakatnya yang masih tetap lestari hingga saat ini.
2umah *dat Kep. 'angka 'elitung *dat budaya masyarakat asli %ro$insi 'angka 'elitung sendiri tak dapat dilepaskan dari budaya 0elayu. 'eragam ikon budaya yang dimilikinya kental dengan ciri khas 0elayu, termasuk rumah adatnya yang bernama 2umah %anggung atau 2umah %anggong.
a) Latar Belakang an Filosofi
Arsitektur Tradisional Sumatra
#(
5ambar ;." 2umah %anggung, 'angka 'elitung
Secara umum arsitektur di Kepulauan 'angka 'elitung berciri *rsitektur 0elayu seperti yang ditemukan di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan 0alaka. di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu *rsitektur 0elayu *wal, 0elayu 'ubung %anjang dan 0elayu 'ubung >imas. 2umah 0elayu *wal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman. 'angunan 0elayu *wal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka, serta bukaan banyak yang ber&ungsi sebagai &entilasi. 2umah 0elayu awal terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah.
'erkaitan dengan tiang, masyarakat Kepulauan 'angka 'elitung mengenal &alsa&ah A tiang. 'angunan didirikan di atas A buah tiang, dengan tiang utama berada di tengah dan didirikan pertama kali. *tap ditutup
dengan
daun
rumbia.
/indingnya
biasanya
dibuat
dari
pelepah9kulit kayu atau buluh 7bambu8. 2umah 0elayu 'ubung %anjang biasanya karena ada penambahan bangunan di sisi bangunan yang ada sebelumnya, sedangkan 'ubung >imas karena pengaruh dari %alembang. Sebagian dari atap sisi bangunan dengan arsitektur ini terpancung. Selain pengaruh arsitektur 0elayu ditemukan pula pengaruh arsitektur non0elayu seperti terlihat dari bentuk 2umah %anjang yang pada umumnya didiami oleh warga keturunan !ionghoa. %engaruh non-0elayu lain datang dari arsitektur kolonial, terutama tampak pada tangga batu dengan bentuk lengkung.
Arsitektur Tradisional Sumatra
#)
b) Struktur an !onstruksi
Sama seperti kebanyakan rumah adat dari budaya 0elayu lainnya, rumah %anggung khas 'angka 'elitung juga secara keseluruhan terbuat dari bahan alam. !iang dan lantainya terbuat dari kayu, dindingnya terbua dari bambu atau kulit kayu, sementara atapnya terbuat dari daun rumbia dan ijuk. !egaknya rumah adat ini ditopang oleh A tiang dengan " tiang utama berukuran besar berada di tengahnya. !iang utama umumnya diletakan pertama kali, sedangkan ; tiang lainnya menyesuaikan garis lintang dan bujur dari tiang utama tersebut. !iang utama menyangga balok-balok kayu melintang tempat diletakkannya papan sebagai lantai dan kerangka atap di bagian atas. 'eban berat yang harus dipikul membuat kayu yang digunakan sebagai tiang haruslah kayu nomor satu. /alam adat 0elayu 'angka, pemilik tidak diperkenankan untuk memberi warna atau mengecat dinding dan bagian rumah lainnya. 5ambar ;.+ Konstruksi 2umah %anggung, 'angka 'elitung
Arsitektur Tradisional Sumatra
#*
*turan ini membuat rumah adat 'angka 'elitung ini tampak begitu lusuh dan tidak enak dilihat. Kendati begitu, justru karena hal inilah ia dianggap memiliki daya tarik tersendiri. %ada dinding rumah adat ini juga terdapat banyak &entilasi yang mengatur pergantian udara di dalam rumah. *dapun untuk bagian atap, rumah adat %anggung khas budaya 0elayu 'angka ini disinyalir memiliki desain hasil pembaruan desain atap rumahrumah !ionghoa. 'entuknya melengkung dan seperti terpancung layaknya pelana kuda. c) Bentuk an Peruangan
Selain ber&ungsi sebagai ikon budaya dan kemajuan peradaban, rumah %anggong pada masa silam juga ber&ungsi sebagai hunian masyarakat 'angka 'elitung secara umum.
/alam menunjang &ungsi tersebut, rumah adat ini terbagi beberapa bagian ruang, yaitu ruang depan 7ruang utama8, loss, dan dapur. 2uang depan dimulai dari teras yang akan kita temukan setelah meniti tangga depan. !eras rumah ini cukup luas dan biasa digunakan untuk menerima tamu, bersantai, atau berbincang di sore hari. /ari teras, kita bisa melihat sebuah pintu utama yang digunakan untuk masuk ke ruang utama. /i ruangan ini, kita akan menemukan beragam pernik hiasan khas 'angka 'elitung, misalnya sebuah lemari yang berisi baju adat pengantin, senjata tradisional, dan lain sebagainya.
/i ruang utama kita tidak akan menemukan kursi dan meja. Saat ada tamu datang, pemilik rumah akan menghamparkan tikar sebagai tempat duduknya. /ibanding bagian lainnya, ruang utama adalah yang paling luas. 0elewati ruang utama, kita akan masuk ke bagian yang bernama >oss. >oss adalah ruangan pemisah antara ruang utama dan ruang belakang. /i bagian ini terdapat pintu-pintu yang mengarah ke kamarkamar penghuni rumah. /an ruangan terakhir adalah dapur. /i ruangan inilah akti$itas masak memasak dilakukan. Kita juga dapat menemukan
Arsitektur Tradisional Sumatra
#+
sebuah meja makan, peralatan memasak, persediaan makanan, serta alat-alat pertanian yang disimpan rapi.
) rnamen
. 'eberapa ornamen dari rumah adat 'angka 'elitung terdapat di bagian utama rumah, contoh ornament rumah 'angka 'elitung antara lain(
e) (iri !has,i$ologi
/ari pemaparan mengenai struktur dan arsitekturnya, kita dapat mengetahui bahwa rumah %anggong adat 'angka 'elitung nyatanya memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan yang kemudian menjadi ciri khas dari rumah adat 'angka 'elitung ini antara lain( 'erbentuk rumah panggung dengan desain atap berbentuk pelana kuda. 0emiliki dinding dan penampilan yang lusuh karena aturan adat tidak memperkenankan
Arsitektur Tradisional Sumatra
',
pemilik rumah memberikan cat atau warna pada rumahnya. !erbagi atas beberapa ruangan yang memiliki &ungsi masing-masing. !erdapat tangga dibagian depan rumah sebagai jalan untuk naik dan memasuki rumah. Selain ciri-ciri tersebut, *nda juga dapat mengidenti&ikasi ciri lainnya dengan melihat secara langsung bagaimana bentuk dan desain rumah adat ini. Salah satu rumah adat yang masih ada hingga kini adalah yang terletak di Kota !anjung %andan, tepatnya di 1alan *hmad ani, persis di samping Kantor 'upati 'elitung.
2.+
ARS"TEKTUR TRA%"S"&NAL LAM!UNG
a) Latar BelakangFilosofi
>ampung adalah sebuah pro$insi yang terletak paling ujung di %ulau Sumatera. /i masa silam, pro$insi ini menjadi tujuan transmigrasi yang paling utama bagi masyarakat 1awa. Oleh karena itu, selain dihuni oleh suku asli >ampung, beberapa suku pendatang seperti 1awa, Sunda, 'ugis, 'ali, dan lain sebagainya kini juga bermukim dan membaur di sana.
5ambar A." 2umah *dat >ampung
Arsitektur Tradisional Sumatra
'1
Kendati dihuni oleh masyarakat dengan kebudayaan yang homogen, budaya asli >ampung sendiri hingga kini masih tetap bertahan. Salah satu budaya >ampung tersebut yang masih tetap lestari misalnya budaya arsitektur yang dapat dijumpai pada bangunan rumah adatnya. 2umah adat >ampung atau yang bernama 3uwou Sesat adalah bukti eksistensi suku asli >ampung di masa silam.
3uwou Sesat yang menjadi nama rumah adat >ampung berasal dari + kata, yaitu 3uwou yang berarti rumah dan sesat yang berarti adat. 3uwou Sesat sebetulnya memiliki &ungsi utama sebagai balai atau tempat pertemuan bagi seluruh warga kampung 7purwatin8.
2umah adat 3uwo Sesat yang berasal dari daerah >ampung Sumatera. 2umah tradisional adat >ampung ini termaksud kategori rumah panggung. *tapnya terbuat dari anyaman ilalang dan sebagian besar bahnnya terbuat dari kayu. 'entuk rumah panggun ini untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi, karena masyarakat lampung telah mengenal gempa dari zaman dahulu dan lampung terletak di pertemuan lempeng *sia dan *ustralia.
Bungsi rumah adat 3uwo Sesat pada dasarnya merupakan balai pertemuan
adat
tempat
para
%erwatin
pada
saat
mengadakan %epung atau musyawarah adat, karenanya itu juga disebut sebagai Sesat 'alai *gung. 'agian bagian dari bangunan ini adalah (
". jan 5eladak merupakan tangga masuk yang dilengkapi dengan atap yang disebut 2urung *gung. +. *njungan, yaitu serambi yang digunakan untuk pertemuan kecil . %usiban sebagai ruang tempat musyawarah resmi. . 2uang
!etabuhan
merupakan
tempat
menyimpan
alat
musik
tradisional. . 2uang 5ajah 0erem sebagai tempat istirahat bagi para %enyimbang.
Arsitektur Tradisional Sumatra
'2
b) Struktur an !onstruksi
3uwou Sesat secara struktur hampir sama dengan rumah adat suku asli Sumatera lainnya. 2umah adat >ampung ini berbentuk panggung dengan bahan utama berupa kayu atau papan.
Struktur rumah panggung pada rumah 3uwou Sesat pada masa silam ditujukan sebagai upaya untuk menghindari serangan binatang buas bagi penghuninya. Seperti diketahui bahwa dahulu hutan-hutan di >ampung memang
mengandung
kekayaan
hayati
yang
tinggi,
sehingga
memungkinkan berbagai jenis binatang buas tinggal berdampingan dengan manusia. Selain itu, struktur panggung juga sengaja digunakan sebagai desain rumah tahan gempa. Sebagaimana diketahui, beberapa daerah di >ampung juga dikenal berada di lempeng perbatasan antar benua sehingga sering mengalami bencana gempa.
/engan struktur rumah panggung, dibutuhkan sebuah tangga sebagai akses keluar masuk rumah. /alam adat >ampung, tangga tersebut bernama jan 5eladak. !angga ini terletak di bagian depan rumah sehingga sering kali dihiasi dengan ukiran-ukiran etnik >ampung untuk mempercantik tampak depannya. 'agian depan rumah adat >ampung umumnya juga akan dilengkapi dengan serambi kecil yang bernama anjungan. *njungan ber&ungsi sebagai tempat pertemuan kecil atau sebagai tempat bersenda gurau.
Arsitektur Tradisional Sumatra
'3
5ambar A.+ Struktur dan Konstruksi 2umah >ampung
2umah *dat >ampung 3uwou Sesat berbentuk rumah panggung dengan kayu sebagai bahan bangunan utamanya. 2umah ini disangga dengan tiang-tiang penopang yang didirikan di atas pondasi hingga lantai rumah.
%ondasi dan !iang %enyangga %ondasi rumah adalah umpak batu yang berbentuk persegi. /i setiap umpak batu ditaruh tihang duduk 7tiang penyangga8 yang berjumlah kurang lebih tiang dan tihang induk 7tiang utama8 berjumlah +# tiang.
*tap Ujung bubungan atap 2umah *dat >ampung memusat ke titik tengah bagian paling atas yang terbuat dari kayu bulat 7disebut dengan button8. /i atas kayu bulat tersebut diletakkan satu kayu bulat lagi yang berlapis tembaga kemudian di atasnya ada + tingkat dari tembaga atau kuningan. /an bagian paling atasnya diletakkan perhiasan dari batu sesuai selera pemilik rumah.
>antai 3uwou Sesat berlantaikan bamboo atau bisa disebut khesi atau papan yang berasal dari kayu klutum, bekhatteh dan belasa.
/inding /inding
rumah
merupakan
susunan
papan-papan
kayu yang
dipasang berjajar di setiap rangka rumah dalam posisi berdiri.
%intu dan 1endela %intu berbentuk setangkup ganda berbentuk persegi panjang. Sedangkan jendela berbentuk sama namun dengan ukuran yang lebih pendek. Setiap jendela dilengkapi dengan teralis dari kayu. !erdapat
Arsitektur Tradisional Sumatra
'#
jendela pada bagian depan rumah, sedangkan bagian lainnya jumlah jendela tergantung dari panjangnya badan rumah.
c) Bentuk an Peruangan
'agian bagian dari bangunan ini disebut ijan geladak 7tangga masuk yang dilengkapi dengan atap8, atap bangunan disebut 2urung *gung. /i dalam bangunan ini terdapat anjungan 7serambi yang digunakan untuk pertemuan kecil, pusiban 7ruang dalam tempat musyawarah resmi8, ruang tetabuhan 7tempat menyimpan alat musik tradisional8, dan ruang 5ajah 0erem 7tempat istirahat bagi para penyimbang8.
5ambar A. 2umah *dat 3uwou Sesat >ampung
*rsitektur rumah panggung khas Lam$ung memiliki &iloso&i tersendiri, bentuk bangunan ini mere&leksikan semangat keterbukaan, kekuatan, kenyamanan dan keindahan. /alam bagian perabotan rumah adat ini, sama seperti rumah adat lainnya memakai seperti perabotan-perabotan kerajaan pada masa itu 9 masa kuno. Untuk masuk ke dalam rumah adat 0uou Sesat, anda harus menaiki anak tangga yang berada di depan dan di sebelah samping.
Arsitektur Tradisional Sumatra
''
Ketika memasuki 2umah *dat >ampung kita akan menemukan beberapa bagian, yaitu(
". %anggakh( loteng rumah yang digunakan sebagai tempatpenyimpanan barang-barang adat, senjata atau benda pusaka.1an( tangga menuju rumah +. >epau9 'ekhanda( ruangan terbuka luas di depan rumah seperti serambi yang digunakan sebagai ruang tamu atau tempat Himpun .
7bermusyawarah adat8. >apang >om( ruang
keluarga.
/igunakan
sebagai
temapt
berkumpulnya keluarga atau acara-acara adat seperti Himpun atau . . 4. 6.
'edua 'ilik kebik( merupakan kamar tidur utama untuk kepala keluarga !ebelayakh( kamar tidur kedua Sekhudu( terletak di bagian belakang yang digunakan oleh ibu-ibu /apokh( dapur. !erletak di bagian paling belakang rumah, terdiri dari beberapa ruangan lagi, yaitu( gakhang atau tempat mencuci peralatan dapur dan bah lamban atau tempat penyimpanan hasil panen.
) rnamen
%ada setiap sisi 2umah *dat >ampung dihiasi ornamen-ornamen, ukiran dan aksara kuno yang diambil dari Kitab Kuntara 2aja 3iti. 'ebrapa diantaranya yaitu(
".
%ill-%usanggiri yang artinya setiap manusia harus mempunyai rasa malu jika hendak melakukan perbuatan yang hina menurut agama dan dapat melukai harga diri.
+.
1uluk-*dek yang artinya setiap orang yang telah mendapatkan gelar adat sebaiknya bersikap dan berkeperibadian yang sesuai.
.
3emui-3yimah yang artinya menjaga tali silaturahmi dengan saling mengunjungi sanak keluarga serta bersikap ramah tamah terhadap tamu.
Arsitektur Tradisional Sumatra
'(
.
3engah-3yampur
memiliki
makna
menjaga
hubungan
dalam
kehidupan bermasyarakat. .
Sakai-Sambaian merupakan sikap saling tolong menolong dan bergotong royong.
4.
Sang 'umi 2uwa 1urai merupakan sebuah rumah tangga yang berasal dari dua garis keturunan yaitu masyarakat beradat pepadun dan beradat sebatin. 0eskipun terdapat + garis keturunan tetapi tetap bersatu.
e) (iri !has
Hal lain yang khas di rumah sesat ini adalah hiasan payung-payung besar di atapnya 7rurung agung8, yang berwarna putih, kuning, dan merah, yang melambangkan tingkat kepenyimbangan bagi masyarakat tradisional >ampung %epadun. Secara &isik, 3owou Sesat berbentuk rumah panggung bertiang, sebagian besar materialnya terbuat dari papan kayu. /ahulu,
rumah
0uou
Sesat
beratap
anyaman
ilalang,
seiring
perkembangan jaman, sekarang atap rumah adat ini sudah menggunakan genting. Setiap moti& khas memiliki makna sekaligus pesan bagi masyarakat
Ulun
>ampung.
%esan
untuk
menjaga
kehidupan
bermasyarakat dan sikap bergotongroyong sangat terlihat dalam setiap sisi 2umah *dat >ampung.
2.1, ARS"TEKTUR TRA%"S"&NAL BENGKULU
a) Latar Belakang
2umah tradisional 'angsa 0elayu di 'engkulu ini termasuk dalam tipe rumah panggung. 2umah panggung ini dirancang untuk melindungi penghuninya dari banjir. /isamping itu kolong rumah panggung juga dapat 2umah tradisional 'angsa 0elayu di 'engkulu
Arsitektur Tradisional Sumatra
')
ini termasuk dalam tipe rumah panggung. 2umah panggung ini dirancang untuk melindungi penghuninya dari banjir.
5ambar "#." 2umah *dat 'ubungan >ima, 'engkulu
/isamping itu kolong rumah panggung juga dapat dipergunakan untuk menyimpan gerobak, hasil panen, alat-alat pertanian, kayuapi, dan juga ber&ungsi sebagai kandang hewan ternak.
b) Struktur an !onstruksi
'entuk rumah panggung melayu ini terbagi menjadi beberapa bagian,antara lain ( ". Bagian atas 'agian atas rumah adat melayu 'engkulu ini terdiri dari ( *tap? terbuat dari ijuk, bamboo, atau seng 'ubungan, ada beberapa bentuk %acu J pla&on dari papan atau pelupuh %eran ( balok-balok bagian atas yang menghubungkan !iang-tiang bagian atas
Arsitektur Tradisional Sumatra
'*
Kap ( kerangka untuk menempel kasau Kasau ( untuk mendasi reng 2eng ( untuk menempel atap >istplang, suyuk, penyunting
'eberapa bentuk dari bubungan antara lain (
". 'ubungan >ima
+. 'ubungan >imas
. 'ubungan Haji
Arsitektur Tradisional Sumatra
'+
+. 'agian !engah, terdiri atas( Kusen, kerangka untuk pintu dan jendela /inding ( terbuat dari papan atau pelupuh 1endela ( bentuk biasa dan bentuk ram %intu ( bentuk biasa dan bentuk ram !ulusi 7lubang angin8 ( $entilasi, biasanya di atas pintu dan jendela, dibuat dengan berbagai ragam hias !iang penjuru %iabung ( tiang penjuru hal !iang tengah 'endu ( balok melintang sepanjang dinding
. 'agian 'awah. !erdiri atas( >antai, dari papan, bamboo, atau pelupuh 5eladak, dari papan ; dim dengan lebar #cm dipasang sepanjangdinding luar di atas balok Kijing, penutup balok pinggir dari luar, sepanjang keliling dinding 'alok 7besar8, kerangka untuk lantai yang memanjang ke depan !ailan,
balok
sedang
yang
ber&ungsi
sebagai
tempat
menempelkan lantai 'landar, penahan talian, melintang 'edu, balok diatas sebagai tempat meletakkan rel 'idai, bamboo tebal yang dipasang melintang dari papan lantai,untuk mempertahankan dari tusukan musuh dari bawah rumah %elupuh kamar tidur, sejajar dengan papan lantai 7di atas bidai8 >apik tiang, batu pondasi tiang rumahtiang rumah !angga depan dan belakang
Arsitektur Tradisional Sumatra
(,
c) Bentuk an Peruangan
2umah tempat tinggal memilki &ungsi dalam kehidupan. *dapun susunan dan &ungsi ruang pada rumah adat melayu 'engkulu ini adalah sebagai berikut (
2umah
tempat
tinggal
memilki
&ungsi
dalam
kehidupan.
*dapun susunan
dan &ungsi ruang pada rumah adat
melayu 'engkulu
ini
adalah sebagai berikut (
". 'erendo !empat menerima tamu yang belum dikenal, atau tamu yang
hanya
menyampaikan
suatu pesan 7sebentar8. Selain itu
juga
dipergunakan
untuk relaI pada pagi atau sore hari. 'agi anak-anak, berendo juga sering dipergunakan untuk bermain congkak, karet, dll.
+. Hall 2uang untuk menerima tamu yang sudah dikenal baik, keluarga dekat,atau orang yang disegani. 2uangan ini juga digunakan untuk tempat cengkrama keluarga pada malam hari, ruangan belajar bagi anak-anak, dansewaktu-waktu ruang ini digunakan untuk selamatan atau mu&akat sanak &amily.
. 'ilik gedang 'ilik gedang atau bilik induk merupakan kamar tidur bagi kepala keluarga7suami istri8 serta anak-anak yang masih kecil.
Arsitektur Tradisional Sumatra
(1
. 'ilik gadis 'iasanya terdapat pada keluarga yang memiliki anak gadis, merupaka nkamar bagi si anak gadis. Selain untuk tidur juga digunakan untuk bersolak. 'ilik gadis biasanya berdampingan dengan bilik gedang, demi keamanan dan kemudahan pengawasan terhadap anak gadis mereka.
. 2uang tengah 'iasanya dikosongkan dari perabot rumah, dan di sudutnya disediakan beberapa helai tikar bergulung karena &ungsi utamanya adalah untuk menerima tamu bagi ibu rumah tangga atau keluarga dekat bagi si gadis./i samping itu juga sering dipakai sebagai tempat belajar mengaji. 'agikeluarga yang tidak memilki kamar bujang tersendiri, kadang-kadang dipakai untuk tempat tidur anak bujang.
4. 2uang makan !empat makan keluarga. %ada rumah kecil biasanya tidak terdapat ruang makan, mereka makan di ruang tengah. 'ila ada tamu bukan keluarga dekat, maka untuk mengajak tamu makan bersama digunakan hal, bukandi ruang makan.
6. 5arang !empat penyimpanan tempayan air atau gerigik atau tempat air lainnya, juga dipakai untuk tempat mencuci piring dan mencuci kaki sebelum masuk rumah atau dapur .
;. /apur. 2uangan untuk memasak
A. 'erendo belakang Serambi belakang, tempat istirahatbagi kaum wanita pada siang atau sore hari.
Arsitektur Tradisional Sumatra
(2
) rnamen 'eberapa contoh ornament yang terdapat dalam rumah adat 'engkulu atau rumah 'ubungan >ima antara lain seperti(
e) (iri !has
*da beberapa ciri khas yang membedakan rumah 'ubungan >ima dari adat 0elayu 'engkulu dengan rumah adat ndonesia lain. Salah satunya adalah bentuk atapnya yang berbentuk limas dengan tinggi atap mencapai , meter. Eiri lain dari rumah adat ini adalah strukturnya panggung dengan anak tangga yang berjumlah ganjil, serta adanya upacara menaikan bubungan yang dilakukan sebagai
Arsitektur Tradisional Sumatra
(3
ritual penolak bala dalam proses pembangunan. /alam ritual tersebut, bubungan rumah digantungi dengan beragam hasil pertanian, seperti sebatang tebu hitam, setandan pisang mas, setawar sedingin, dan dibagian
tulangnya
diberi
kain
putih
yang
sudah
dirajah.
BAB III PENUTUP
3.1
KES"M!ULAN
Setiap wilayahatau daerah pastilah memiliki ciri khas masing-masing arsitekturnya, termasuk pula wilayah Sumatera. %ulau Sumatera terdiri dari "# pro$insi antara lain Sumatera Utara, Sumatera 'arat, 2iau, Kepulauan 2iau, Sumatera Selatan, 3angroe *ceh /arussalam, 'angka 'elitung, 1ambi, >ampung serta 'engkulu.
Setiap
pro$insi
dari
daerah
Sumatera
pun
memiliki
rumah
tradisionalnya masing-masing. /ari keseluruhan rumah adat di pulau Sumatera, dapat dilihat secara langsung bahwa tipologi rumah dari semua daerah memiliki kesamaan atau tidak berbeda jauh yaitu pada struktur dan konstruksi bangunan.
0ulai dari bentuk rumah dari atap hingga pondasi menggunakan struktur yang tidak berbeda jauh, yaitu menggunakan jenis rumah panggung. Hal ini menandakan adanya keterkaitan hubungan daerah dari rumah-rumah tradisional yang ada.
3.2
SARAN
%erkembangan arsiektur masa kini sangat mempengaruhi budaya arsitektur
tradisional.
Sehingga
Arsitektur Tradisional Sumatra
diperlukan
adanya
perhatian
dan
(#
pengawasan serta pelestarian terhadap rumah-rumah adat di daerah ndonesia. Seperti halnya pada pulau Sumatera, yang memiliki beragam rumah tradisional dengan masing-masing keunikannya. Hal tersebut perlu diperhatikan guna melestarikan arsitektur tradisional budaya ndonesia.
DAFTAR PUSTAKA
2umahadatbatak.pd& 0ateri %embelajaran *rsitektur !radisional
/ep. /ikbud, %royek n$enturisasi dan /okumentasi Kebudayaan /aerah. "A;4.
*rsitektur !radisional /aerah Sumatera Utara. Kajian *rsitektur !radisional /aerah 0inangkabau. 1urnal %enelitian. 0alang( Uni$ersitas 'rawijaya
udohusodo, Siswono. "AA". 2U0*H U3!UK SD>U2UH 2*K*!. 1akarta( 3KO%%O> Unit %ercetakan 'harakerta.
*rsitektur !radisional >ampung L 'engkulu %aper.pd&
/ocumen Scribd '*35U3*3-!2*/SO3*>-2*U
5oogle 'ooks( *rsitektur !radisional 2iau
osua, *ji. *rsitektur 2iau. 0ateri %embelajaran.
https(99id.wikipedia.org9wiki92umah'olon
https(99id.wikipedia.org9wiki92umah5adang
https(99id.wikipedia.org9wiki92umahKrong'adeM'ahan-bahanbangunan
https(99id.wikipedia.org9wiki92umah%anggung
http(99www.becaksiantar.com9+#"9#;9rumah-adat-batak-makna-dan-&iloso&i.html
http(99melayuonline.com9ind9culture9dig9"A"A
http(99budaya-indonesia.org92umah-Krong-'ade
Arsitektur Tradisional Sumatra
('