BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Bakter Bakterii merupak merupakan an salah salah satu satu makhluk makhluk hidup hidup yang yang jumlahn jumlahnya ya banyak banyak disekitar kita. Bakteri pun berada di mana-mana. Di tempat yang paling dekat dengan kita pun juga terdapat bakteri contohnya saja tas, buku, pakaian, dan banyak hal lainnya. Maka dari itu bakteri merupakan penyebab penyakit yang cukup cukup sering sering terjadi. terjadi. Karena Karena banyakny banyaknyaa manusi manusiaa yang yang mengaba mengabaika ikan n penyakit penyakit tersebut karena terkadang gejala awal yang diberikan ada gelaja awal yang biasa saja. saja. Maka dari itu alangkah alangkah baiknya baiknya jika kita masyar masyarakat akat dapat dapat mengeta mengetahui hui bagaimana cara bakteri itu menginfeksi dan gejala-gejala apa yang akan dberikannya. Banyaknya manusia yang mulai tidak begitu peduli dengan gejala awal terjang terjangkitn kitnya ya bakteri bakteri salah salah satunya satunya adalah adalah pada saluran saluran pencern pencernaan. aan. Saluran Saluran pencernaan adalah saluran yang sangat berperan dalam tubuh. ika saluran pencernaan terganggu akan cukup mengganggu akti!itas tubuh saat itu. "api "api banyak masyarakat yang tidak peduli dengan penyakit yang ditimbulkan. Misalnya saja penyakit yang dapat ditimbulkan oleh bakteri ada diare, gejala awalnya awalnya ada kondisi perut yang tidak enak gejala awalnya cukup biasa tetapi jika terlalu didiamkan akan membuat kondisi itu menjadi akut dan fatal. Maka dari itu, bakteri merupakan penyebab pen yebab penyakit yang cukup banyak pada saat s aat ini.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
Bertolak dari latar belakang di atas maka beberapa masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. #. $pakah $pakah yang yang dimaksu dimaksud d dengan dengan patogen patogenesis esis bakte bakteri% ri% &. Bagaimanakah Bagaimanakah proses bakteri patogen dalam menimbulkan menimbulkan penyakit% penyakit% '. Bagaimanakah
proses
masuknya,
mekanisme,
penanggulangan penyakit oleh bakteri Eschericia bakteri Eschericia coli% coli%
penanganan
da n
(. Bagaimanakah
proses
masuknya,
mekanisme,
penanganan
da n
penanganan
da n
penanggulangan penyakit oleh bakteri Salmonela sp% sp% ). Bagaimanakah
proses
masuknya,
mekanisme,
penanggulangan penyakit oleh bakteri Helicobacter bakteri Helicobacter pylori% pylori%
C.
Tujuan Tu juan Penulisan
"ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui* #. +ntuk +ntuk mema memapark parkan an pato patogeni genitas tas bakteri bakteri.. &. +ntuk memaparkan memaparkan proses proses masuknya masuknya bakteri bakteri dalam dalam menimbul menimbulkan kan penyakit. penyakit. '. +ntu ntuk
memapark parkaan
prose rosess
masukn sukny ya,
mekani kanism smee,
pen penangan nganaan
dan dan
pen penangan nganaan
dan dan
pen penangan nganaan
dan dan
penanggulangan penyakit oleh bakteri Eschericia bakteri Eschericia coli. coli. (. +ntu ntuk
memapark parkaan
prose rosess
masukn sukny ya,
mekani kanism smee,
penanggulangan penyakit oleh bakteri Salmonela sp. sp. ). +ntu ntuk
memapark parkaan
prose rosess
masukn sukny ya,
mekani kanism smee,
penanggulangan penyakit oleh bakteri Helicobacter bakteri Helicobacter pylori. pylori.
D.
Metoe Pe Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode metode pustaka dan studi literatur literatur,,
dengan dengan mencari mencari dan mengumpul mengumpulkan kan data
penting dari berbagai sumber seperti website dan situs-situs internet serta buku buku yang ada.
BAB II PEMBAHA!AN
A. De"inisi Patogenesis
atogen adalah materi atau organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada inang misalnya bakteri. Bakteri dapat merusak sistem pertahanan inang dimulai dari permukaan kulit, saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran urogenitalia. Sedangkan atogenesis sendiri adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit. nfeksi merupakan in!asi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan inang. nfeksi berbeda dengan penyakit. Kapasitas bakteri menyebabkan penyakit tergantung pada patogenitasnya. Dengan kriteria ini, bakteri dikelompokan menjadi ', yaitu agen penyebab penyakit, patogen oportunistik, nonpatogen. $gen penyebab penyakit adalah bakteri patogen yang menyebabkan suatu penyakit Salmonella spp./. atogen oportunistik adalah bakteri yang berkemampuan sebagai patogen ketika mekanisme pertahanan inang diperlemah contoh 0. coli menginfeksi saluran urin ketika sistem pertahanan inang dikompromikan diperlemah/. 1onpatogen adalah bakteri yang tidak pernah menjadi patogen. 1amun bakteri nonpatogen dapat menjadi patogen karena kemampuan adaptasi terhadap efek mematikan terapi modern seperti kemoterapi, imunoterapi, dan mekanisme resistensi. Bakteri tanah Serratia marcescens yang semula nonpatogen, berubah menjadi patogen yang menyebabkan pneumonia, infeksi saluran urin, dan bakteremia pada inang terkompromi. 2irulensi adalah
ukuran
patogenitas
organisme. "ingkat !irulensi
berbanding lurus dengan kemampuan organisme menyebabkan penyakit. "ingkat !irulensi dipengaruhi oleh jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan faktor !irulensi bakteri. Secara eksperimental !irulensi diukur dengan menentukan jumlah bakteri yang menyebabkan kematian, sakit, atau lesi dalam waktu yang ditentukan setelah introduksi.
Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara lain * #. Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis. &. Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan penyakit tifus, para tifus, disesntri, dll. '. Kulit dan selaput lendir. $danya luka mesekipun kecil dapat memungkinkan mikroba seperti staphylicoccus yang menyebabkan bisul. (. Saluran urogenital Darah B. Proses Bakteri Patogen Dalam Menim#ulkan Pen$akit %. &alan Masuk Mikroorganisme 'e Tu#uh Inang
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit ataupun rute parental. Banyak bakteri dan !irus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran pernapasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungti!a, serta membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata. a. Saluran pernapasan Saluran pernapasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu. enyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak, tuberculosis, dan cacar air. b. Saluran pencernaan Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan makanan atau minuman dan melalui jari3jari tangan yang terkontaminasi mikroorganisme pathogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh asam klorida 456/ dan en7im 3 en7im di lambung, atau oleh empedu dan en7im di usus halus. Mikroorganisme yang bertahan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya, demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis $, dan kolera. atogen ini selanjutnya dikeluarkan malalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melalui air, makanan, atau jari 3 jari tangan yang terkontaminasi.
c. Kulit Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak
mengalami
perlukaan
tidak
dapat
dipenetrasi
oleh
mayoritas
mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit, folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain memasuki tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui penetrasi atau perlukaan membran mukosa. 8ute ini disebut rute parenteral. Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat membuka rute infeksi parenteral. d. 8ongga mulut ada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme. Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya pada permukaan gigi. 4asil fermentasi metabolisme, menghidrolisis sukrosa menjadi komponen monosakarida, fruktosa, dan glukosa. 0n7im glukosiltransferasi selanjutnya merakit glukosa menjadi dekstran. 8esidu fruktosa adalah gula utama yang difermentasi menjadi asam laktat. $kumulasi bakteri dan dekstran menempel pada permukaan gigi dan membentuk plak gigi. opulasi bakteri plak didominasi oleh Streptococcus dan anggota $ctinomyces. Karena plak sangat tidak permeable terhadap sali!a, maka asam laktat yang diproduksi oleh bakteri tidak dilarutkan atau dinetralisasi dan secara perlahan akan melunakkan enamel gigi tepat plak tersebut melekat. (. 'olonisasi
"ahap pertama dari infeksi mikroba adalah kolonisasi* pembentukan patogen di portal masuk yang tepat. atogen biasanya menjajah jaringan inang yang berhubungan dengan lingkungan eksternal. ).
'e*atuhan s*esi"ik Bakteri to Cell an åan Permukaan
Beberapa jenis pengamatan memberikan bukti tidak langsung untuk spesifisitas kepatuhan bakteri ke inang atau jaringan.
a. "issue tropisme* bakteri tertentu diketahui memiliki preferensi yang jelas untuk jaringan tertentu atas orang lain. b. Spesifisitas Spesies* bakteri patogen tertentu hanya menginfeksi spesies tertentu. c. 9enetik kekhususan dalam suatu spesies* strain tertentu atau ras dalam suatu spesies secara genetik kebal terhadap patogen.
+. Mekanisme 'e*atuhan to Cell atau åan Permukaan
Mekanisme untuk kepatuhan mungkin melibatkan dua langkah* a. 1onspesifik kepatuhan * lampiran re!ersibel bakteri untuk eukariotik permukaan kadang-kadang disebut: docking/ b. Kepatuhan "ertentu* lampiran permanen re!ersibel mikroorganisme ke permukaan kadang-kadang disebut ;penahan:/. Situasi umum adalah bahwa lampiran lampiran re!ersibel mendahului ire!ersibel tetapi dalam beberapa kasus, situasi sebaliknya terjadi atau kepatuhan tertentu mungkin tidak akan pernah terjadi. Kepatuhan nonspesifik melibatkan pasukan menarik spesifik yang memungkinkan pendekatan bakteri ke permukaan sel eukariotik. Kemungkinan interaksi dan pasukan yang terlibat adalah* a. nteraksi hidrofobik b. $traksi elektrostatik c. $tom dan molekul getaran yang dihasilkan dari dipol berfluktuasi frekuensi yang sama. d. Brown e. erekrutan dan menyaring oleh polimer biofilm berinteraksi dengan glycocaly< bakteri kapsul/. $dapun faktor yang mendasari mekanisme patogenisitas bakteri adalah sebagai berikut * a. n!asi!eness adalah kemampuan untuk menyerang jaringan. ni meliputi mekanisme untuk kolonisasi kepatuhan dan multiplikasi awal/, produksi 7at ekstraselular yang memfasilitasi in!asi in!asins/ dan kemampuan untuk memotong atau mengatasi mekanisme pertahanan inang.
b. "o
Kerentanan terhadap infeksi bakteri tergantung pada kondisi fisiologis dan imunologis inang dan !irulensi bakteri. ertahanan inang terhadap infeksi bakteri adalah mekanisme nonspesifik dan spesifik antibodi/. Mekanisme nonspesifik dilakukan oleh sel-sel neutrofil dan makrofag. erkembangan imunitas spesifik seperti respons antibodi memerlukan waktu beberapa minggu. bakteri flora normal kulit dan permukaan mukosa juga memberi perlindungan terhadap kolonisasi bakteri patogen. ada indi!idu sehat, bakteri flora normal yang menembus ke tubuh dapat dimusnahkan oleh mekanisme humoral dan seluler inang. 5ontoh terbaik tentang kerentanan adalah $DS, di mana limfosit helper 5D(= secara progresif berkurang #>#? oleh !irus imunodefisiensi 42/. Mekanisme resistensi dipengaruhi oleh umur, defisiensi, dan genetik. Sistem pertahanan baik spesifik maupun nonspesifik/ orang lanjut usia berkurang. Sistem imun bayi belum berkembang, sehingga rentan terhadap infeksi bakteri patogen. Beberapa indi!idu memiliki kelainan genetik dalam sistem pertahanan. 8esistensi inang dapat terkompromi oleh trauma dan penyakit lain yang diderita. ndi!idu menjadi rentan terhadap infeksi oleh berbagai bakteri jika kulit atau mukosa melonggar atau rusak terluka/. $bnormalitas fungsi silia sel pernafasan mempermudah infeksi seudomonas aeruginosa galur mukoid. rosedur medis seperti kateterisasi dan intubasi trakeal menyebabkan bakteri normal flora dapat masuk ke dalam tubuh melalui plastik. @leh karena itu, prosedur pengantian plastik kateter rutin dilakukan setiap beberapa jam A& jam untuk kateter intra!ena/. Banyak obat diproduksi dan dikembangkan untuk mengatasi infeksi bakteri. $gen antimikroba efektif melawan infeksi bakteri jika sistem imun dan
fagosit inang turut bekerja. 1amun terdapat efek samping penggunaan antibiotik, yaitu kemampuan difusi antibiotik ke organ nonsasaran dapat mengganggu fungsi organ tersebut/, kemampuan bertahan bakteri terhadap dosis rendah meningkatkan resistensi/, dan kapasitas beberapa organisme resisten terhadap multi-antibiotik. C. Pen$akit $ang Ditim#ulkan oleh Bakteri Escherichia coli a. Ciri-iri Escherichia coli / Berbentuk batang • Bakteri gram negatif • "idak memiliki spora • Memiliki pili • $naerobik fakultatif • Suhu optimum 'A?5 • lagella peritrikus • Dapat memfermentasi karbohidrat •
9ambar #. Esherichia coli dan menghasilkan gas atogenik, menyebabkan infeksi saluran kemih • #. Ha#itat 4abitat utama Escherichia coli adalah dalam saluran pencernaan manusia tepatnya di saluran gastrointestinal dan juga pada hewan berdarah hangat. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang &?-(? derajat 5, optimum pada 'A derajat. "otal bakteri ini sekitar ?,#C dari total bakteri dalam saluran usus dewasa. . 0irulensi an In"eksi enyebab diare dan 9astroenteritis suatu peradangan pada saluran usus/. nfeksi melalui konsumsi air atau makanan yang tidak bersih. 8acunnya dapat menghancurkan sel-sel yang melapisi saluran pencernaan dan dapat memasuki aliran darah dan berpindah ke ginjal dan hati. Menyebabkan perdarahan pada usus, yang dapat mematikan anak-anak dan orang tua. E. coli dapat menyebar ke makanan melalui konsumsi makanan dengan tangan kotor, khususnya setelah menggunakan kamar mandi. Solusi untuk penyebaran bakteri ini adalah mencuci tangan dengan sabun. . Mekanisme Escherichia coli adalah bagian flora normal saluran usus, yang bertahuntahun dicurigai sebagai penyebab diare sedang sampai gawat yang kadang-
kadang timbul pada manusia dan hewan. Berbagai jalur 0. coli mungkin menyebabkan diare dengan salah satu dari dua mekanisme* #/ Escherichia colimemproduksi enterotoksin, disebut juga Escherichia colienteroksinogen, memproduksi salah satu atau kedua toksin yang berbeda. Salah satu toksin yang tahan panas S"/ dan toksin yang labil terhadap panas 6"/. "oksin 6" menyebabkan peningkatan aktifitas en7im adenil siklase dalam sel mukosa usus halus dan merangsang sekresi cairan, kekuatannya #?? kali lebih rendah dibandingkan toksin kolera dalam menimbulkan diare. "oksin S", tidak merangsang akti!itas en7im adenil siklase, namun bekerja dengan cara mengakti!asi en7im guanilat siklase menghasilkan cyclic guanosin monofosfat menyebabkan gangguan absorbsi klorida dan antrium, selain itu menurunkan motilitas usus halus. &/ Escherichia coli menimbulkan diare dengan in!asi langsung lapisan epitelium dinding usus. Kelihatannya mungkin bahwa sekali in!asi lapisan usus terjadi, hal ini karen pengaruh racun lipopolisakarida dinding sel endotoksin/. e. Patogenesis +ntuk Escherichia coli, penyakit yang sering ditimbulkan adalah diare. E. coli sendiri diklasifikasikan berdasarkan sifat !irulensinya dan setiap grup klasifikasinya memiliki mekanisme penularan yang berbeda-beda. #/ Coli Enteropatogenik 005/ E. coli ini menyerang manusia khususnya pada bayi. 005 melekatkan diri pada sel mukosa kecil. aktor yang diperantarai oleh kromosom akan menimbulkan pelekatan yang kuat.
ada usus halus, bakteri ini akan
membentuk koloni dan menyerang pili sehingga penyerapannya terganggu. $kibatnya adalah adanya diare cair yang biasanya sembuh diri tetapi dapat juga menjadi kronik. 005 sedikit fimbria, S" dan 6" toksin, tetapi 005 menggunakan adhesin yang dikenal sebagai intimin untuk mengikat inang sel usus. Sel005 in!asi!e jika memasuki sel inang/ dan menyebabkan radang. &/ E. Coli Enterotoksigenik 0"05/
Faktor kolonisasi 0"05 yang spesifik untuk menimbulkan pelekatan 0"05 pada sel epitel usus kecil. 6umen usus terengang oleh cairan dan mengakibatkan hipermortilitas serta diare, dan berlangsung selama beberapa hari. Beberapa strain 0"05 menghasilkan eksotosin tidak tahan panas. rokfilaksis antimikroba dapat efektif tetapi bisa menimbulkan peningkatan resistensi antibiotic pada bakteri, mungkin sebaiknya tidak dianjurkan secara umum. Ketika timbul diare, pemberian antibiotic dapat secara efektif mempersingkat lamanya penyakit. Diare tanpa disertai demam ini terjadi pada manusia, babi, domba, kambing, kuda, anjing, dan sapi. 0"05 menggunakan fimbrial adhesi penonjolan dari dinding sel bakteri/ untuk mengikat sel 3 sel enterocit di usus halus. 0"05 dapat memproduksi & proteinous enterotoksin* dua protein yang lebih besar, 6" enterotoksin sama pada struktur dan fungsi toksin kolera hanya lebih kecil, S" enterotoksin menyebabkan akumulasi c9M pada sel target dan elektrolit dan cairan sekresi berikutnya ke lumen usus. 0"05 strains tidak in!asi!e dan tidak tinggal pada lumen usus. '/ E. Coli Enterohemoragik 0405/ Menghasilkan !erotoksin, dinamai sesuai efek sitotoksinya pada sel 2ero, suatu sel hijau dari monyet hijau $frika. "erdapat sedikitnya dua bentuk antigenic dari toksin. 0405 berhubungan dengan holitis hemoragik, bentuk diare yang berat dan dengan sindroma uremia hemolitik, suatu penyakit akibat
gagal
ginja
akut,
anemia
hemolitik
mikroangiopatik,
dan
trombositopenia. Banyak kasus 0405 dapat dicegah dengan memasak daging sampai matang. Diare ini ditemukan pada manusia, sapi, dan kambing.
(/ E. Coli 0nteroin!ansif 005/ Menyebabkan
penyakit
yang
sangat
mirip
dengan
shigellosis.
Memproduksi toksin Shiga, sehingga disebut juga Shiga-to
pendarahan yang kemudian masuk ke dalam usus. 005 menimbulkan penyakit melaluii in!asinya ke sel epitel mukosa usus. )/ E. Coli 0nteroagregatif 0$05/ Menyebabkan diare akut dan kronik pada masyarakat di 1egara berkembang. Bakeri ini ditandai dengan pola khas pelekatannya pada sel manusia. 0$05 menproduksi hemolisin dan S" enterotoksin yang sama dengan 0"05.
9ambar &. atogenesis Escherichia coli ".
Penularan
enularan pada bakteri ini adalah dengan kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti * -
makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor
-
"idak mencuci tangan dengna bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja yang terinfeksi, sehingga kontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.
D. Pen$akit $ang Ditim#ulkan oleh Bakteri !almonella sp. %. Ciri-iri/ Batang gram negatif • "erdapat tunggal •
• • • • •
"idak berkapsul "idak membentuk spora eritrikus $erobik, anaerobik fakultatif atogenik, menyebabkan gastroenteritis
(. Patogenesis Menghasilkan toksin 6". • n!asi ke sel mukosa usus halus. • "anpa berproliferasi dan tidak menghancurkan sel epitel. • Bakteri ini langsung masuk ke lamina propria yang kemudian •
menyebabkan infiltrasi sel-sel radang.
9ambar . atogenesis dari salmonella ).
Mekanisme !almonella masuk *aa manusia
5orwin &???/ mengemukakan bahwa kuman salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaEue pleyeri di liteum terminalis yang mengalami
hipertropi.
Ditempat
ini
komplikasi
perdarahan
dan
perforasi intestinal dapat terjadi. Kuman salmonella typhi kemudian menembus ke dalam lamina profia, masuk aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe mesentrial yang juga mengalami hipertropi. Setelah melewati kelenjar-kelenjar limfe ini, salmonella typhi masuk aliran darah melalui duktus toracicus. Kumankuman salmonella
typhi mencapai
hati
melalui
sirkulasi
portal
dari
usus. Salmonella typhi bersarang di plaEue pleyeri, limfe, hati dan bagian-bagian lain dari sistem retikulo endotelial. 4asil studi terbaru yang ditemukan oleh tim peneliti 1ational nstitutes of 4ealth, $merika Serikat, dapat menjelaskan bagaimana Salmonella menyebar secara efisien pada manusia. "im peneliti ini menemukan adanya reser!oir dimana kuman ini melakukan replikasi secara cepat di dalam sel-sel epitel, yang kemudian menginfeksi sel-sel lain. Kuman didorong dari lapisan epitelial oleh suatu mekanisme yang membebaskan kuman salmonella agar mampu menginfeksi sel lain atau berkembang biak dalam usus. Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan kecepatan luar biasa, dan bisa memperburuk dalam waktu yang sangat cepat. nfeksi Salmonella, disebabkan oleh bakteri Salmonellosis, bisa menyebabkan dehidrasi ekstrim dan juga kematian. Salmonellosis disebarkan kepada orang-orang dengan memakan bakteri Salmonella yang mengkontaminasi dan mencemari makanan. Salmonella ada diseluruh dunia dan dapat mencemari hampir segala tipe makanan. 1amun sumber dari penyakit baru-baru ini melibatkan makanan-makanan seperti telurtelur mentah, daging mentah, sayur-sayur segar, sereal, dan air yang tercemar. encemaran dan penyebaran infeksi dan bakteri Salmonella ini dapat datang dari feces hewan atau manusia yang berhubungan dengan makanan selama pemrosesannya atau panen. Dari hasil yang tersedia dari +.S. 5enters for Disease 5ontrol and re!ention 5D5/ atau D$, sumber-sumber langsung yang berpotensi dari Salmonella adalah hewan-hewan peliharaan seperti kura-kura, anjing-anjing, kucing-kucing, kebanyakan hewan-hewan ternak, dan manusiamanusia yang terinfeksi. Menurut penelitian-penelitian di seluruh dunia, para ahli menyarankan sumber-sumber makanan, air, atau sumber-sumber lain dari pencemaran mengandung jumlah-jumlah yang besar dari bakteri-bakteri. Meskipun asam lambung manusia dapat mengurangi, menguras sedikit dan membunuh infeksi Salmonella, masih ada beberapa bakteri-bakteri dapat lolos ke dalam usus besar maupun usus kecil, dan kemudian melekat dan menembus sel-sel dalam tubuh manusia.
8acun-racun yang dihasilkan oleh bakteri dapat merusak dan membunuh sel-sel yang melapisi usus-usus, yang berakibat pada kehilangan cairan usus diare/. Beberapa Salmonella dapat selamat dalam sel-sel dari sistem imun dan dapat mencapai aliran darah, menyebabkan infeksi darah bacteremia/. "idak hanya itu, ketika infeksi Salmonella sudah memasuki dan mencapai aliran darah, akan mengakibatkan panas dalam, muntaber dan sakit perut yang ekstrim. Biasanya, yang terinfeksi oleh infeksi Salmonella adalah masa bayi-bayi, masa kanak-kanak, masa tua dan orang yang mempunyai system imun yang sangatlah lemah.
+. Cara Penularan
"idak semua bakteri atau infeksi saling menular. Bakteri saling menular dengan ' cara yaitu secara bersentuhan, secara berterbangan di udara, dan secara makanan ataupun minuman yang kita konsumsi setiap hari. Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan semua cara tersebut dengan kecepatan yang luar biasa. Dari hasil penelitian, para ahli menyatakan bahwa bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang mudah dihilangkan tetapi ketika tubuh kita diberi antibiotik, bakteri Salmonellosis tersebut bisa tambah aktif dan membuat proses penularan lebih cepat dibandingkan biasanya. 0fek-efek dari serangan bakteri Salmonellosis ini juga sangat berbahaya jika tidak diobati atau dirawat karena bisa menghancurkan sistem imun dengan fatal. Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan cara bersentuhan. 5ontohnya adalah hewan peliharaan kita atau hewan reptil seperti ular dan cicak. Ketika kita menyentuh hewan yang membawa bakteri tersebut, bakterinya akan menyangkut dan menempel di rambut kulit dan lama kelamaan, bisa masuk ke dalam tubuh kita. Bakteri Salmonellosis ini juga menular dengan sangat cepat lewat udara. Ketika tubuh kita terinfeksi oleh nfeksi Salmonella, kita akan mengalami flu yang berat. Dengan flu tersebut, udara yang mengelilingi kita akan terkontaminasi oleh bakteri-bakteri Salmonellosis, yang bisa mengakibatkan penularan yang cepat. "idak hanya lewat udara dan penyentuhan, bakteri Salmonellosis ini saling menular dengan cara makanan atau minuman. Kalau makanan dan minuman kita
terkontaminasi oleh bakteri ini, kita akan mendapat nfeksi Salmonella dengan cara memakan atau meminumnya. Secara umum, adapun cara penularan dari salmonella adalah sebagai berikut* %. Melalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri. (. Melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat
kesehatan. ). Melalui daging, telur, susu yang berasal dari hewan sakit yang dimasak kurang matang. +. Makanan dan minuman berhubungan dengan binatang yang mengandung bakteri salmonella typh, seperti lalat, tikus, kucing dan ayam. Setelah sembuh dari penyakitnya, penderita akan kebal terhadap typhus, untuk waktu cukup lama. nterksi ulang reinfeksi/ dapat terjadi, tetapi biasanya gejalanya sangat ringan. Makanan penderita dapat juga menjadi karier karena bakteri menetap dan berkembang biak dalam kandung empedunya. Bahan yang berbahaya untuk penularan adalah feses penderita atau karier.
,. Pengo#atan
Dengan
antibiotik
yang
tepat, lebih
dari FFC
penderita
dapat
disembuhkan. Kadang makanan diberikan melalui infus sampai penderita dapat mencerna makanan. ika terjadi perforasi usus, diberikan antibiotik berspektrum luas karena berbagai jenis bakteri akan masuk ke dalam rongga perut/ dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi. $nti biotika yang sering digunakan* •
Kloramfenikol * Dosis * ( < )??mg>hari . Diberikan sampai dengan A hari
• •
bebas panas. "iamfenikol* Dosis G (H)?? mg. Kotrimoksa7ol * Dosis * & < & tablet # tablet mengandung sulfametoksa7ol (??
•
mg dan I? mg trimetoprim/ diberikan selama & minggu. $mpisilin dan amoksisilin * dosis * )?-#)? mg>kgBB dan digunakan selama &
•
minggu. Sefalosporin generasi ketiga * dosis '-( gram dalam dektrosa #?? cc diberikan selama J jam perinfus sekali sehari, diberikan selama ' hingga ) hari.
1. Penegahan
2aksin tifus per-oral ditelan/ memberikan perlindungan sebesar A?C. 2aksin ini hanya diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri Salmonella typhi dan orang-orang yang memiliki resiko tinggi termasuk petugas laboratorium dan para pelancong/. $dapun untuk mencegahnya adalah melakukan hal-hal berikut* a. b. c.
Menyediakan tempat pembuangan yang sehat dan higienis. Mencuci tangan sebelum mengkonsumsi jajanan. Menghindari jajan di tempat yang kurang terjamis kebersihan dan
d.
kesehatannya. Menjaga agar sumber air yang digunakan tidak terkontaminasi oleh
bakteri thypus. Masak air hingga #??5 e. Melakukan pengawasan terhadap rumah f.
makan
dan
penjual
makanan>jajanan. Mencari informasi mengenai bahaya penyakit thypus. ika memahami tentang penyakit ini, maka pelajar akan lebih mudah untuk menjaga diri
g.
dan lingkungannya agar selalu bersih dan sehat. Mengkonsumsi makanan yang masih panas sehingga kebersihannya
h.
terjamin. +payakan
i. j.
membuangnya secara sembarangan Bila di rumah banyak lalat, basmilah hingga tuntas. Daya tahan tubuh juga harus ditingkatkan gi7i yang cukup, tidur cukup
tinja
dibuang
pada
tempatnya
dan
jangan
pernah
dan teratur, olah raga secara teratur '-( kali seminggu/. E. Pen$akit $ang Ditim#ulkan oleh Bakteri Helicobacter pylori %. Cirri-iri Berbentuk batang melengkung • Bakteri gram negatif • Mikroaerofilik • Memiliki (- flagella • Dapat mengoksidasi hidrogen • Menghasilkan oksidase, katalase, dan urease • atogenik, menyebabkan gastrointestinal • (. Pathogenesis •
Setelah H. pylori tertelan, bakteri memasuki lumen lambung, atau rongga.
•
Karena memiliki flagela 4elicobacter pylori dapat menahan kontraksi otot perut.
•
Setelah tiba di lapisan lendir, bakteri kemudian melubang lapisan tersebutmenggunakan flagela dan bentuk heliks untuk membuat gerakan seperti sekrup.
9ambar I. atogenesis Helicobacter pylori ). Mekanisme Menurut "uheteru &??(/, infeksi H.pylori seringkali dijumpai pada
anak-anak. Di negara berkembang, pre!alensi infeksi H.pylori pada anak-anak berusia dibawah #? tahun besarnya sekitar I?C, sedangkan di negara maju pre!alensi infeksi H.pylori pada anak-anak prasekolah dan sekolah dasar besarnya sekitar #?C. Di ndonesia, berdasarkan pemeriksaan serologi, pre!alensi H.pylori pada anak sekolah dasar ditemukan sebesar #',) - &,IC. $lur penularan H.pylori adalah fekal-oral atau oral-oral. Manusia merupakan tempat hidup primer H.pylori. ernah dilaporkan H.pylori ditemukan pada kucing maupun di tempat lainnya seperti tinja dan air. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti hubungan antara H.pylori yang hidup di luar tubuh manusia dan terjadinya infeksi bakteri tersebut pada manusia. Beberapa keadaan diduga sebagai faktor risiko terjadinya infeksi H.pylori, yaitu kepadatan tempat tinggal, daerah endemik, dan sosial ekonomi rendah.
"erdapat tiga kelainan yang dapat ditemukan sebagai akibat infeksi H.pylori pada anak. ertama, infeksi akut H.pylori pada lambung dapat menyebabkan
hipoklorhidria
akibat
adanya
proses
inflamasi
yang
menyebabkan disfungsi sel parietal. Dalam beberapa bulan, keadaan hipoklorhidria ini dapat sembuh dan p4 lambung kembali normal, sedangkan pada infeksi kronis, H.pylori akan terus merangsang produksi asam lambung. Mekanisme terjadinya keadaan tersebut belum diketahui secara pasti. $da hipotesis yang menyatakan bahwa inflamasi merangsang peningkatan produksi gastrin. +rease juga merupakan faktor penting untuk timbulnya infeksi kronis. Kelainan kedua yang ditemukan adalah inflamasi lambung. nfeksi H.pylori dapat menginduksi respon humoral sistemik dan mukosa, namun antibodi yang terbentuk tidak dapat mengeradikasi kuman. 4al ini diduga disebabkan adanya mukus lambung yang melindungi H.pylori, sehingga tidak dapat ditembus oleh antibodi spesifik. Kolonisasi H.pylori di lambung biasanya disertai proses inflamasi sehingga dapat ditemukan sel neutrofil, sel ", sel plasma, dan makrofag secara bersamaan dengan berbagai derajat degenerasi dan kerusakan sel epitel. +lserasi merupakan kemungkinan kelainan ketiga yang tergantung dari !irulensi strain H.pylori. Masing-masing strain H.pylori mempunyai tingkat !irulensi yang berbeda. "ingkat !irulensi dipengaruhi oleh dua protein yang merupakan produk gen, yaitu vacuolating cytotoxin A 2ac$/ dan cytotoxicassociate gene A 5ag$/.#?/ 2ac$ diproduksi oleh semua strain H.pylori dan lebih banyak dijumpai pada pasien dengan ulkus lambung. 5ag$ dihasilkan oleh lebih kurang ?C strain H.pylori. 9astritis atrofi, ulkus duodenum, dan karsinoma lambung lebih banyak dijumpai pada pasien yang terinfeksi oleh H.pylori yang memproduksi 5ag$. +ntuk lebih jelasnya tentang mekanisme infeksi bakteri H.pylori dapat dilihat pada gambar &.
9ambar &. Mekanisme nfeksi H.pylory
Keterangan gambar* •
Hp dapat merubah lingkungan mikro di sekitarnya menjadi bersifat agak basa, sehingga bisa tinggal dan berkoloni di lapisan lendir mukosa lambung.
•
Hp mempunyai flagel, untuk mengebor mukosa lambung, sehingga bisa lebih mudah masuk kedalam dasar kripta cekungan mukosa/ dan menetap di tempat itu.
•
Hp mempengaruhi sistem imunitas tubuh kita untuk tidak mengenali dirinya sebagai benda asing, melainkan sebagai bagian organ jaringan lambung sehingga tidak dapat dikenali sebagai penyusup yang harus diberantas oleh sel limfosit-". Maka bakteri Hp terlewat dari penyisiran sistem imun kita, karena Hp tidak terdeteksi sebagai benda asing.
•
Hp bisa tahan terhadap terapi yang diberikan, dengan cara bakteri tersebut membuat 7at anti terhadap bahan aktif anti-mikroba yang diberikan itria, &??F/.
,. Pengo#atan nfeksi H.pylori
merupakan tantangan
pengobatan yang unik.
Kebutuhan untuk memberikan terapi yang optimal, efektif, dan aman dengan biaya yang terjangkau dan efek samping yang minimal. Menurut !orl Congres o" #astroenterology tahun #FF(, tidak semua penderita infeksi H.pylori perlu dilakukan eradikasi. enderita yang perlu dilakukan eradikasi adalah bila* i/ ada gejala klinis, ii/ pada endoskopi didapatkan gastritis
kronis aktif, ulkus !entrikuli atau ulkus duodenum, dan iii/ uji 56@ atau biakan menunjukkan H.pylori positif. Helycobacter pylori merupakan organisme yang sulit diobati sehingga untuk memperoleh hasil eradikasi yang optimal diperlukan kombinasi dua atau lebih antibiotika. $ntisekretorik diberikan untuk menghilangkan gejala dan merangsang penyembuhan. Kombinasi dua antibiotika dan satu antisekretorik selama A hari sering digunakan pada anak. @bat tersebut adalah metronida7ol, klaritromisin, dan omepra7ol. Kombinasi tersebut mempunyai tingkat eradikasi yang tinggi, yaitu F)C. Dosis yang dianjurkan adalah omepra7ol & mg>kg>hari, klaritromisin #) mg>kg>hari, dan metronida7ol &?-'? mg>kg>hari. $pabila terjadi kegagalan terapi, maka obat yang dipilih selanjutnya harus memperhatikan jenis dan atau sensiti!itas obat sebelumnya. ada kasus yang resisten terhadap metronida7ol dapat diberikan kombinasi omepra7ol, klaritromisin dan amoksisilin '?-)? mg>kg>hari selama A hari atau omepra7ol, amoksisilin, dan metronida7ol bila resisten terhadap klaritromisin "uhuteru, &??(/.
1. Penegahan 4anya sekitar #C penderita yang mengalami infeksi H.pylori akan
berkembang menjadi kanker lambung. +ntuk itu tidak dapat dibenarkan untuk melakukan penyaringan dan pengobatan secara luas untuk indi!idu yang menderita infeksi H.pylori. Strategi lain untuk mencegah terjadinya infeksi H.pylori adalah pemberian !aksinasi. 2aksinasi yang potensial untuk mencegah infeksi H.pylori masih dalam taraf penyelidikan. 1amun belum terbukti !aksinasi dapat mencegah infeksi pada manusia. Di samping itu, mengingat kecilnya pre!alensi kanker lambung pada indi!idu yang terinfeksi dapat mengakibatkan tingginya harga !aksin. encegahan lebih ditujukan untuk menurunkan risiko terjadinya infeksi H.pylori. erbaikan status sosioekonomi, gi7i dan lingkungan seperti penyediaan air bersih terbukti mampu menurunkan pre!alensi infeksi H.pylori pada
anak.
Monitoring
kecenderungan
kolonisasi
dan
penyakit
gastrointerstinal bagian atas pada berbagai populasi dapat memberikan gambaran kecenderungan terjadinya infeksi H.pylori "uhuteru, &??(/.
BAB III PENUTUP A. 'esim*ulan Berdasarkan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut* $. atogenesis adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit.
nfeksi
merupakan
in!asi
inang
oleh
mikroba
yang
memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan inang %. Bakteri dapat merusak sistem pertahanan inang dimulai dari permukaan kulit,
saluran
pencernaan, saluran respirasi, saluran urogenitalia.
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit ataupun rute parental.
&. Escherichia coli adalah bagian flora normal saluran usus, yang bertahuntahun dicurigai sebagai penyebab diare sedang sampai gawat yang kadangkadang timbul pada manusia dan hewan '. Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan cara bersentuhan. 8acun-racun yang dihasilkan oleh bakteri dapat merusak dan membunuh sel-sel yang melapisi usus-usus, yang berakibat pada kehilangan cairan usus (. "erdapat tiga kelainan yang dapat ditemukan sebagai akibat infeksi H.pylori pada anak. ertama, infeksi akut H.pylori pada lambung dapat menyebabkan hipoklorhidria. Kelainan kedua yang ditemukan adalah inflamasi lambung. +lserasi merupakan kemungkinan kelainan ketiga yang tergantung dari !irulensi strain H.pylori
B. !aran
Bakteri makhluk kecil yang jarang kita sadari keberadaanya. Maka jika terjangkit salah satu penyakit dari bakteri kita jangan meremehkan gejala awal yang dialami karena umumnya gejala awalnya sangat biasa. Karena jika diremehkan bisa saja menjadi akut. 4arus mengikuti tahap-tahap pencegahan yaitu dengan menjaga kebersihan diri. DA2TAR RU&U'AN
$nonim. &??F. )enis an patogenesis Mikroorganisme penyebab iare. www.scribd.com. # $pril &?#?, pkl. #F.?? $nonim. *akteri +atogen Saluran Cerna. www. pharone.com...bakteri %/ patogen%/saluran%/cerna.oc. &( 1opember &?#&, pkl. ?F*'? $nonim. Escherichia coli. www.eid.ac.cn. &) 1opember &?#&, pkl ?I*(F $nonim. Helicobacter pylori. www.bioweb.uwla<.edu. &) 1opember &?#&, pkl ?I*(A 5orwin, &???, 4and Book @f athofisiologi, 095, akarta.
itria,
Bayu. &??F. +enyakit Maag Akibat *akteri. http*>>penyakitmaag.com>mengetahui-lebih-jauh-bakteri-helicobacter pylori.html, diakses tanggal & 1opember &?#&.
Kusnadi., eristiwati., Syulasmi, $., urwianingsih, L., 8ochintaniawati, D. &??'. 5ommon "e>www.uni!med.org>wp-content>uploads>&?##>?&>0diS".pdf, diakses tanggal & 1opember &?#&. "odar Kenneth. &??F. Bacteri pathogenesis. www.te
BA'TERI PAT34EN PADA !ALURAN PENCERNAAN MANU!IA5 PAT34ENITA! DAN PENULARANN6A
M$K$6$4 Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah mikrobiologi yang dibimbing oleh rof. Dr.+tami Sri 4astuti, M.d dan Dr. 0ndang Suarsini, M.Si.
'elom*ok )7kelas A
$fri7al Mammaliang 1
#&?'(#)I)#/
$nggun Lulandari
#&?'(#)I?I/
ka @kta!iana .
#&?'(#)I(I/
Muhammad N uhariadi
#&?'(#)I/
1ur swati Budi
#&?'(#)I'/
1urlita 6estariani
#&?'(#)I#&/
Saidatun 1iOmah
#&?'(#)IA'/
Sulis 0l 2itro
#&?'(#)I#'/
UNI0ER!ITA! NE4ERI MALAN4 PR34RAM PA!CA!AR&ANA PR34RAM !TUDI PENDIDI'AN BI3L34I N3PEMBER (8%(