BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional, sesuai dengan yang tertulis dalam Undang-undang no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif produktif seara sosial dan ekonomi. ekonomi. !edangkan dalam "onstitusi "onstitusi #rganisasi "esehatan !edunia !edunia $% $% '' tahu tahun n 19() 19() disep disepak akati ati anta antara ra lain lain bahw bahwaa dipe dipero role lehn hnya ya dera derajat jat kesehatan kesehatan yang setinggi-tinggi setinggi-tingginya nya adalah suatu hak yang fundamental fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. *asalah kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut berbagai aspek kehidupan. kehidupan. *asalah *asalah kesehatan kesehatan masyarakat, masyarakat, dapat dipandang dipandang sebagai sebagai problem akibat dari berbagai kebijakan atau kondisi masyarakat. !ebaliknya masalah kesehatan sebagai salah satu unsur kualitas sumber daya manusia, merupakan penentu berbagai kebijakan pembangunan $!antoso, 2++'. Perkembangan aman saat ini menuntut setiap orang untuk melakukan segala hal seara tepat dan efisien. &al ini mempengaruhi gaya hidup dan pola kebiasaan sehari-hari. *isalnya kebiasaan minum yang kurang dari kebutuhan tubuh perharinya. perharinya. *asukan airan yang tidak adekuat dapat berdampak berdampak pada ginjal seperti pembentukan batu buli $ripod, 2++'. Penyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak aman /abilonia dan aman *esir kuno. !ebagai salah satu buktinya adalah diketemukan batu pada kandung kemih seorang mumi. Penyakit ini dapat menyerang penduduk di selur seluruh uh duni duniaa tida tidak k terk terke eua uali li pend pendud uduk uk di 0ndo 0ndone nesi sia. a. ngka ngka kejad kejadia ian n penyakit ini tidak sama diberbagai belahan bumi. i negara-negara berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian atas, hal ini karena adanya pengaruh status gii dan aktiitas pasien sehari-hari. /atu buli-buli merupakan penyakit yang sering di klinik urologi di 0ndonesia. ngka ngka kejadian /atu buli-buli di 0ndonesia tahun 2+1( berdasarkan 1
data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh 0ndonesia adalah 3.434 kasus baru, dengan jumlah kunjungan 5).959 penderita. !edangkan jumlah pasien yang dirawat adalah 19.+1) penderita, dengan jumlah kematian 3) penderita. *enghi *enghinda ndari ri terjadi terjadiny nyaa kompli komplikasi kasi yang yang tidak tidak diharap diharapkan kan,, perlu perlu hendaknya dilakukan penanganan yang baik. alam hal ini perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan perlu hendaknya meningkatkan mutu asuhan keperaw keperawata atan n yang yang akan akan diberi diberikan kan dengan dengan memper memperhat hatika ikan n aspek aspek biolog biologis, is, psikologis, sosial, dan spiritual. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah i dalam makalah ini kami akan membahas tentang beberapa materi yang ada
dalam !istem Perkemihan 1. pa pa defin definisi isi dari dari batu batu buli buli-bu -buli6 li6 2. pa pa saja etiolo etiologi gi dari dari batu batu buli buli-bu -buli6 li6 3. /agaim /agaimana ana anato anatomi mi fisiol fisiologi ogi buli buli-bu -buli6 li6 (. /agaim /agaimana ana patof patofisio isiolog logii batu bulibuli-bul buli6 i6 5. pa pa saja prog prognos nosis is dari dari batu batu buli-b buli-buli uli66 4. pa pa saja pena penatal talaks aksanaa anaan n batu batu buli-b buli-buli uli66 . /agaim /agaimana ana asuha asuha keperaw keperawata atan n batu buli-b buli-buli uli66 C. Tujuan juan Penul Penulisa isan n 1. Untuk Untuk menge mengetah tahui ui apa defin definisi isi batu batu buli-b buli-buli uli.. 2. Untuk Untuk mengeta mengetahui hui apa saja etiologi etiologi batu buli-buli. buli-buli. 3. Untuk Untuk mengeta mengetahui hui bagaimana bagaimana fisiologi fisiologi buli-buli. buli-buli. (. Untuk Untuk mengetah mengetahui ui bagaiman bagaimanaa patofisiol patofisiologi ogi batu batu buli-bu buli-buli. li. 5. Untuk Untuk mengetahu mengetahuii apa saja saja progno prognosis sis dari dari batu buli-buli. buli-buli. 4. Untuk Untuk mengetah mengetahui ui apa saja penatal penatalaksana aksanaan an batu batu buli-bul buli-buli. i. . Untuk Untuk mengetahu mengetahuii bagaimana bagaimana asuhan keperawatan keperawatan batu batu buli-bu buli-buli. li. BAB II PEMBAHASAN A. Dei Dein nisi isi
1. 7esiko sikoli liti tias asis is atau atau batu batu buli buli-b -bul ulii adal adalah ah peny penyum umba bata tan n salu salura ran n kemi kemih h khususnya pada esika urinaria atau kandung kemih oleh batu penyakit ini juga disebut batu kandung kemih. kemih. $!melter and /are, 2+++'.
2
2. /atu kandung kemih adalah batu yang tidak normal di dalam saluran kemih yang mengandung komponen kristal dan matriks organik tepatnya pada esika urinari atau kandung kemih. /atu kandung kemih sebagian besar mengandung batu kalsium oksalat atau fosfat $Prof. r. rjatm . Ph.. !p. nd dan dr. &endra Utama, !P8", 2++1'. 3. 7esikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lanar seara tiba-tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri $!jamsuhidajat dan %im de ong, 199):1+2'. (. Pernyataan lain menyebutkan bahwa esikolitiasis adalah batu kandung kemih yang merupakan keadaan tidak normal di kandung kemih, batu ini mengandung komponen kristal dan matriks organik $!jabani dalam !oeparman, 2++1:3'. 5. /atu buli-buli atau esikolitiasis adalah masa yang berbentuk kristal yang terbentuk atas material mineral dan protein yang terdapat pada urin. /atu saluran kemih pada dasarnya dapat terbentuk pada setiap bagian tetapi lebih banyak pada saluran penampung terakhir. Pada orang dewasa batu saluran kening banyak mengenai sistem bagian atas $ginjal, pyelum' sedang pada anak-anak sering pada sistem bagian bawah $buli-buli'. B. Eti!l!gi
*enurut
!melter
$2++2:1(4+'
bahwa,
batu
kandung
kemih
disebabkan infeksi, statis urin dan periode imobilitas $drainage renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium'. 8aktor- faktor yang mempengaruhi menurut !oeparman $2++1:3)' batu kandung kemih $7esikolitiasis' adalah 1. &iperkalsiuria !uatu peningkatan kadar kalsium dalam urin, disebabkan karena, hiperkalsiuria idiopatik $meliputi hiperkalsiuria disebabkan masukan tinggi natrium,
kalsium dan
protein',
hiperparatiroidisme primer,
sarkoidosis, dan kelebihan itamin atau kelebihan kalsium.
3
2. &ipositraturia !uatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih, khususnya sitrat, disebabkan idiopatik, asidosis tubulus ginjal tipe 0 $lengkap atau tidak lengkap', minum setaolamid, dan diare dan masukan protein tinggi. 3. &iperurikosuria Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat memau pembentukan batu kalsium karena masukan diet purin yang berlebih. (. Penurunan jumlah air kemih ikarenakan masukan airan yang sedikit. 5. enis airan yang diminum *inuman yang banyak mengandung soda seperti soft drink, jus apel dan jus anggur. 4. &iperoksalouria "enaikan ekskresi oksalat diatas normal $(5 mg;hari', kejadian ini disebabkan oleh diet rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium intestinal, dan penyakit usus keil atau akibat reseksi pembedahan yang mengganggu absorbsi garam empedu. .
/uli-buli merupakan organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang saling beranyaman. i sebelah dalam adalah otot longitudinal,
(
di tengah merupakan otot sirkuler, dan yang paling luar adalah longitudinal mukosa esika terdiri dari sel-sel transisional yang sama seperti pada mukosa pelis renalis, ureter dan uretra posterior. Pada dasar buli-buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum buli-buli. !eara anatomis buli-buli terdiri dari tiga permukaan, yaitu $1' permukaan superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum $2' permukaan inferoinferior dan $3' permukaan posterior.
/uli-buli berfungsi menampung urin dari ureter dan kemudian mengeluarkannya
melalui uretra dalam mekanisme berkemih.
alam
menampung urin, buli-buli mempunyai kapasitas yang maksimal, yang olumenya untuk orang dewasa kurang lebih adalah 3++-(5+ ml, sedangkan kapasitas buli-buli pada anak menurut formula dari koff adalah: "apasitas buli- buli = $ umur $tahun'> 2 '? 3+ Pada saat kosong, buli-buli terdapat di belakang simpisis pubis dan pada saat penuh berada pada atas simpisis pubis sehingga dapat dipalpasi atau di perkusi. /uli-buli yang terasa penuh memberikan rangsangan pada saraf afferen dan menyebabkan aktiasi miksi di medulla spinalis segmen saral ! 2-
5
(
. &al ini akan menyebabkan kontraksi otot detrusor, terbukanya leher buli-
buli dan relaksasi spingter uretra sehingga terjadilah proses miksi. C. Pat!isi!l!gi
Pada umumnya batu buli-buli terbentuk dalam buli-buli, tetapi pada beberapa kasus batu buli terbentuk di ginjal lalu turun menuju buli-buli, kemudian terjadi penambahan deposisi batu untuk berkembang menjadi besar. /atu buli yang turun dari ginjal pada umumnya berukuran keil sehingga dapat melalui ureter dan dapat dikeluarkan spontan melalui uretra.
kristal.
"ristal-kristal
yang
saling
mengadakan
presipitasi
membentuk inti batu $nukleasi' yang kemudian akan mengadakan agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar.
4
*eskipun ukurannya ukup besar, agregat kristal masih rapuh dan belum ukup mampu membuntu saluran kemih. Untuk itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih $membentuk retensi kristal', dan dari sini bahan bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang ukup besar untuk menyumbat saluran kemih. "ondisi metastabel dipengaruhi oleh p& larutan, adanya koloid di dalam urine, konsentrasi solute di dalam urine, laju aliran urine di dalam saluran kemih, atau adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu. @ebih dari )+A batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan dengan oksalat maupan dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium f osfatB sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat, batu magnesium ammonium fosfat $batu infeksi', batu ?anthyn, batu sistein, dan batu jenis lainnya. *eskipun patogenesis pembentukan batu-batu diatas hampir sama, tetapi suasana didalam saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya jenis batu itu tidak sama. alam hal ini misalkan batu asam urat mudah terbentuk dalam asam, sedangkan batu magnesium ammonium fosfat terbentuk karena urine bersifat basa. Pada penderita yang berusia tua atau dewasa biasanya komposisi batu merupakan batu asam urat yaitu lebih dari 5+A dan batu paling banyak berlokasi di esika. /atu yang terdiri dari alsium oksalat biasanya berasal dari ginjal. Pada batu yang ditemukan pada anak umumnya ditemukan pada daerah yang endemik dan terdiri dari asam ammonium material, alsium oksalat, atau ampuran keduanya. &al itu disebabkan karena susu bayi yang berasal dari ibu yang banyak mengandung at tersebut. *akanan yang mengandung rendah pospor menunjang tingginya ekskresi amonia. nak-anak yang sering makan makanan yang kaya oksalat seperti sayur akan meningkatkan kristal urin dan protein hewan $diet rendah sitrat'. /atu buli-buli juga dapat terjadi pada pasien dengan trauma ertebra; spinal injury, adapun kandungan batu tersebut adalah batu struit;Ca fosfat. /atu buli-buli dapat bersifat single atau multiple dan sering berlokasi pada diertikel dari entrikel buli-buli dan biasanya berukuran besar atau keil
sehingga menggangu kerja dari esika.
Prognosis batu pada saluran kemih dan ginjal tergantung dari faktorfaktor ukuran batu, letak batu, adanya infeksi serta adanya obstruksi. *akin besar ukuran suatu batu, makin jelek prognosisnya. @etak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat mempermudah terjadinya infeksi. *akin besar kerusakan jaringan dan adanya infeksi karena faktor obstruksi akan dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal, sehingga prognosis menjadi jelek. $1' *aka itu diperlukan penegahan terjadinya pembentukan batu kembali dengan memperbaiki diet serta asupan airan dan mengedukasi pasien agar tidak menahan miksi sehingga tidak menimbulkan stasis urine. Pada pasien ini dikarenakan operasi telah berjalan lanar, ukuran batu belum besar maka prognosisnya baik, namun kemungkinan pembetukan batu baru masih ada, oleh karena itu perlu perubahan diet dan asupan airan yang menukupi untuk menegah terbentuknya batu kembali, baik pada buli maupun bagian saluran kemih yang lain.
". Thera#i $. "onseratif
erapi ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan. *emberikan minum yang berlebihan disertai diuretik. engan produksi air kemih yang lebih banyak diharapkan dapat mendorong batu keluar dari saluran kemih. Pengobatan simptomatik mengusahakan agar nyeri, khususnya kolik, yang terjadi menghilang dengan pemberian simpatolitik. an berolahraga seara teratur.
)
danya batu struit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik. /atu strufit tidak dapat dilarutkan tetapi dapat
diegah
pembesarannya
bila
diberikan
pengobatan dengan
pengasaman urin dan pemberian antiurease, seperti etohidro?ami aid. 0ni untuk menghambat bakteri urease dan menurunkan kadar ammonium urin. Pengobatan yang efektif untuk pasien yang mempunyai batu asam urat pada saluran kemih adalah dengan alkalinisasi supaya batu asam yang terbentuk akan dilarutkan. Pelarutan batu akan terjadi apabila p& urin menjadi lebih tinggi atau berjumlah 4,2. !ehingga dengan pemberian bikarbonas natrikus disertai dengan makanan alkalis, batu asam urat diharapkan larut. Potasium !itrat $polyitra ", Uroit "' pada dosis 4+ mDE dalam 3-( dosis perhari pemberian digunakan untuk terapi pilihan. etapi terapi yang berlebihan menggunakan sediaan ini akan memiu terbentuknya deposit alsium pospat pada permukaan batu sehingga membuat terapi tidak efektif lagi. tau dengan usaha menurunkan produksi kadar asam urat air kemih dan darah dengan bantuan alopurinol, usaha ini ukup memberi hasil yang baik. engan dosis awal 3++ mg perhari, baik diberikan setelah makan. %. @itotripsi
Pemeahan batu telah mulai dilakukan sejak lama dengan ara buta, tetapi dengan kemajuan tehnik endoskopi dapat dilakukan dengan ara lihat langsung. Untuk batu kandung kemih, batu dipeahkan dengan litotriptor seara mekanis melalui sistoskop atau dengan memakai gelombang ultrasoni atau elektrohidrolik. *akin sering dipakainya gelombang kejut luar tubuh $D!%@ = Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy' yang dapat memeahkan batu tanpa perlukaan ditubuh sama sekali.
9
erapi bedah digunakan jika tidak tersedia alat litotriptor, alat gelombang kejut atau bila ara non bedah tidak berhasil. %alaupun demikian kita harus memerlukan suatu indikasi. *isalnya apabila batu kandung kemih selalu menyebabkan gangguan miksi yang hebat sehingga perlu diadakan tindakan pengeluarannya. @itotriptor hanya mampu memeahkan batu dalam batas ukuran 3 m kebawah. /atu diatas ukuran ini dapat ditangani dengan batu kejut atau sistolitotomi. a. ransurethral Cystolitholapa?y: tehnik ini dilakukan setelah adanya batu ditunjukkan dengan sistoskopi, kemudian diberikan energi untuk membuat nya menjadi fragmen yang akan dipindahkan dari dalam buli dengan alat sistoskopi. Dnergi yang digunakan dapat berupa energi mekanik $pneumati jak hummer', ultrasoni dan elektrohidraulik dan laser. b. Perutaneus !uprapubi ystolithopa?y: tehnik ini selain digunakan untuk dewasa juga digunakan untuk anak- anak, tehnik perutaneus menggunakan endoskopi untuk membuat fragmen batu lebih epat hanur lalu dieakuasi.sering tehnik ini digunalan bersama tehnik yang pertama denagn tujuan stabilisasi batu dan menegah irigasi yang ditimbulkan oleh debris pada batu. . !uprapubi Cystostomy: tehnik ini digunakan untuk memindah batu dengan ukuran besar, juga di indikasikan untuk membuang prostate, dan
dierulotomy.
Pengambilkan
prostate
seara
terbuka
diindikasikan jika beratnya kira- kira )+-1++gr. "euntungan tehnik ini adalah epat, lebih mudah untuk memindahkan batu dalam jumlah banyak, memindah batu yang melekat pada mukosa buli dan kemampuannya untuk memindah batu yang besar dengan sisi kasar. etapi kerugian penggunaan tehnik ini adalah pasien merasa nyeri post operasi, lebih lama dirawat di rumah sakit, lebih lama menggunakan kateter.
1+
11
'. Asuhan (e#era)atan $. Pengkajian
a. namnesa 1' /iodata 2' "eluhan utama : Fyeri. 3' Giwayat penyakit sekarang Fyeri skala sekarang sedang sampai berat pada perut bagian bawah setelah dilaksanakan @aparotomy, nyeri terasa seperti teriris-iris, kwalitas nyeri intermiten. (' Giwayat penyakit dahulu 0nfeksi, air minum dapat merupakan fator predisposisi;pendukung terjadinya batu traktus urinaruis, pernah menderita penyakit hipertensi atupun diabetes mellitus dapat mengalami keterlambatan penyembuhan luka. 5' Giwayat penyakit keluarga alam keluarga mungkin ada yang menderita penyakit batu traktus urinarius. 4' Giwayat psikososial-spiritual Psikologi : klien emas dan gelisah !osial : terjadi perubahan interaksi soial !piritual : keyakinan klien terhadap penyakitnya, tergantung pada masing-masing indiidu. b. Pemeriksaan 1' Pemeriksaan umum a' "eadaan umum : lemah kesadaran normal;menurun b' ekanan darah : meningkat;dalam batas normal ' Fadi : bradikardi;takikardi d' Fafas : bradipneu, takpineu
12
e' !uhu : peningkatan suhu jika terjadi infeksi 2' Pemeriksaan fisik a' "epala : muka puat b' *ata : konjungtia anemis pada perdarahan ' *ulut : mukosa mulut kering d' Perut : terdapat luka insisi pada perut bagian bawah, terdapat nyeri tekan, nyeri pada suprapubik. e'
. tiity aily @ie a' Futrisi : terapi puasa post-op b' ktiitas : kelemahan dalam melakukan aktiitas ' 0stirahat todur : gangguan pola tidur kurang dari kebutuhan d' Dliminasi : perubahan pola eliminasi urine e' Personal higiene : peningkatan ketergantungan kebutuhan personal hygiene. %. Diagn!sa (e#era)atan
a. Fyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan b. Gesiko terjadinya infeksi berhubungan dengan fator perbedaan . "urang perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan mobolitas terhadap pembedahan d.
a. iagnosa : nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan ujuan : nyeri berkurang;hilang "riteria hasil : -
*elaporkan nyeri hilang;terkontrol
-
"lien tampak rileks
-
"lien mampu tidur;istirahat yang tepat
-
anda-tanda ital dalam batas normal
13
INTERENSI RASI/NAL 1. "aji karakteristik, kwalitas 1. Pengkajian yang lengkap dapat nyeri, sifat dan pengalaman menentukan pilihan terapi nyeri 2. Pengetahuan yang eduHuate 2. elaskan penyebab nyeri pada menyebabkan klien kooperatif indiidu;klien dan keluarga 3. 0nformasi yang akurat 3. /erikan informasi yang akurat memungkinkan klien untuk mengurangi;menurunkan koorperatif nyeri (. 0stirahat menjadikan (. /erikan ndiidu kesempatan neuromuskuloskeletal rileks untuk istirahat selama siang yang dapat mengurangi nyeri. dan dengan waktu tidur yang tidak terganggu pada malam hari $harus istirahat bila nyeri' 5. eknik distraksi dapat 5. /iarakan dengan indiidu dan mengalihkan perhatan klien keluarga penggunaan terapi terhadap nyeri yang dirasakan distraksi, bersamaan dengan metode lain untuk menurunkan nyeri 4. eknik relaksasi dapat 4. jarkan tindakan penurunan mengurangi ketegangan otot. nyeri non-infasif $relaksasi' dengan ara bernafas dalam perlahan, teratur atau nafas dalam dengan mengepalkan tinju;menguap
b. iagnosa resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan faktor pembedahan ujuan : infeksi dapat diegah "riteria hasil : -
*eningkatkan penyembuhan luka dengan benar
-
/ebas tanda infeksi pada luka
-
!uhu dalam batas normal
INTERENSI 1. Pantau suhu badan tiap ( jam, keadaan luka ketika melakukan perawatan luka. 2.
1(
RASI/NAL 1. *engidentifikasi adanya kemajuan tau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. 2. engan mengikuti teknik
INTERENSI teknik asepti dan antisepti akan mengurangi kontaminasi bakteri
3. /erikan antipiretik yang ditentukan jika terdapat demam
RASI/NAL asepti dan antiseptik akan mengurangi kontaminasi bakteri 3. ntipiretik dapat memperbaiki termoregulasi dalam otak
. iagnosa : kurang perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan mobolitas terhadap pembedahan ujuan : klien dapat melaksanakan personal hygiene "riteria hasil : mampu melaksanakan perawatan diri yang mandiri INTERENSI 1. entukan tingkat bantuan yang diperlukan, berikan bantuan dengan aktitas kerja sehari-hari sesuai keperluan 2. /erikan waktu yang ukup bagi klien untuk melaksanakan aktiitas
RASI/NAL 1. *endorong kemandirian klien dalam beraktiitas
3. jarkan klien tentang ara perawatan diri
3. Pengetahuan yang adeguat memungkinkan ketepatan dalam pelaksanaan
2. apat melatih klien dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri dan mengurangi tingkat ketergantungan
d. iagnosa : gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kurang informasi ujuan : mobilitas klien kembali normal "riteria hasil : -
*emperlihatkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas
-
*elaporkan adanya peningkatan mobilitas
INTERENSI 1. elaskan pada klien pentingnya mobilisasi
RASI/NAL tentang 1. Pengetahuan yang adeHuate memungkinkan klien kooperatif
15
2.
3.
(.
5.
INTERENSI @akukan mobolisasi progresif dengan membantu klien membantu posisi duduk seara perlahan njurkan untuk mobolisasi agresif dengan membantu klien membantu posisi duduk seara perlahan /eri dorongan ambulasi untuk berjalan yang sering $sedikitnya 3 langkah sehari' dengan bantuan bila belum bias berdiri tegap ingkatkan lamanya berjalan seara progresif setiap hari
RASI/NAL 2. Peningkatan aktiitas dapat dilakukan seara perlahan
3. lat bantu mungkin dibutuhkan untuk keperluan ambulasi lien (. *otiasi yang kuat dapat meningkatkan kemauan klien dalam kemandirian aktiitas 5. Peningkatan aktiitas seara normal dapat dilakukan seara perlahan.
*. Im#lementasi
Pada langkah ini, perawat memberikan asuhan keperawatan, yang pelaksanaannya berdasarkan renana keperawatan yang telah disesuaikan pada langkah sebelumnya $perenanaan tindakan keperawatan'. 0. E-aluasi
Daluasi perawatan adalah penilaian keberhasilan renana perawatan dalam memenuhi kebutuhan klien. pada klien dengan gastritis dapat dinilai pelaksanaan perawatan dengan melihat atatan perawatan, hasil pemeriksaan klien, melihat langsung keadaan klien dan timbul keluhan sebagai masalah baru. Daluasi keperawatan akan berhasil baik jikalau tindakan perawatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan klien. setelah mengadakan ealuasi dapat dilihat empat kemungkinan yang menentukan tindakan perawatan selanjutnya yaitu : a.
*asalah klien dapat dipeahkan.
b.
!ebagian masalah klien dapat dipeahkan.
.
*asalah tidak dipeahkan.
d.
imbul masalah baru.
14
engan penerapan proses keperawatan diharapkan semua masalah yang dihadapi klien dapat diatasi dengan baik, sehingga klien dapat kembali ke rumahnya dalam keadaan sehat sesuai dengan tujuan perawat yang telah ditentukan sebelumnya.
BAB III PENUTUP
A. (esim#ulan /atu buli-buli atau esikolitiasis adalah masa yang berbentuk kristal
yang terbentuk atas material mineral dan protein yang terdapat pada urin. /atu saluran kemih pada dasarnya dapat terbentuk pada setiap bagian tetapi lebih banyak pada saluran penampung terakhir. *enurut
!melter
$2++2:1(4+'
bahwa,
batu
kandung
kemih
disebabkan infeksi, statis urin dan periode imobilitas $drainage renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium'. /atu buli-buli dapat bersifat single atau multiple dan sering berlokasi pada diertikel dari entrikel buli-buli dan biasanya berukuran besar atau keil sehingga menggangu kerja dari esika. B. Saran
!etelah membaa dan memahami isi makalah ini, diharapkan perawat, mahasiswa alon perawat atau para pembaa bisa mempelajari dan mengetahui apakah yang dimaksud dengan /atu buli-buli. !emoga makalah ini bermanfaat dan senantiasa mengalami perbaikan dalam setiap pembuatan makalah yang akan datang.
1
DA"TAR PUSTA(A
e ong, %. 2++(. Buku Ajar Ilmu Bedah. akarta:D
1)
DA"TAR ISI
" PDF<FG...................................................................................
i
8G 0!0................................................................................................
ii
// 0
PDF&U@UF . @atar /elakangIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII1 /. Gumusan *asalahIIIIIIIIIIII...IIIIIII2 C. ujuan PenulisanIIIIIIIIIIIIII...IIIII 2
// 00.
PD*/&!F . /. C. . D. 8. <.
efinisi Dtiologi 8isiologi Patofisiologi Prognosis herapi suhan "eperawatan
3 3 ( 4 )
// 000 PDFUUP . "esimpulan /. !aran
1 1
8G PU!"
19
(ATA PEN'ANTAR
ii Puji syukur penyusun panjatkan "ehadirat llah !.%.. berkat rahmat Fya "ami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul 1BATU BULI2BULI3. !holawat dan taslim tak lupa kita kirimkan pada junjungan Fabi besar *uhammad !%. Fabi yang telah menuntun kita kejalan llah !%. Penulis menguapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman yang turut serta membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. erlapas dari itu semua, kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. khir kata, mohon maaf bila ada kata-kata dalam makalah ini yang menyinggung perasaan dosen maupun kawan-kawan, karena kami hanya manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan. &arapan besar dari kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik itu pribadi, teman-teman, serta orang lain yang melihat dan membaanya . mien.
%atampone, 31 esember 2+15
2+
Penulis
BATU BULI2BULI i
/LEH 4 (EL/MP/(
$. %. &.
RISDA5ANTI IRMAH DARMA6ANS5AH
21
SE(/LAH TIN''I ILMU (ESEHATAN 7STI(ES8 PUAN'RIMA''ALATUN' B/NE %9$0,%9$:
22