BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belakang Belakang Pene Peneli litia tian n dapa dapatt diar diartik tikan an sebag sebagai ai suatu suatu pros proses es peny penyeli elidi dika kan n secar secaraa
sistematis sistematis yang ditujukan ditujukan pada penyediaan penyediaan informasi informasi untuk menyelesaikan menyelesaikan masalah. masalah. Sebagai Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian penelitian harus dilakukan dilakukan dengan metode tertentu yang dikenal dengan istilah metode penelitin,yakni suatu cara ilmiah untuk untuk mendapatkan mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan kegunaan tertentu. tertentu. Cara ilmi ilmiah ah ini ini haru haruss dida didasar sarii ciri-c ciri-cir irii keil keilmu muan an yait yaitu u rasio rasiona nal, l, empi empiri ris, s, dan dan sistematis. Seti Setiap ap akan akan mela melaku kuka kan n pene peneli litia tian, n, seora seorang ng pene peneli liti ti tent tentun unya ya haru haruss menger mengerti ti dan memaha memahami mi instru instrumen men yang yang akan akan diguna digunakan kan dalam dalam penelit penelitian ian tersebut. Menyusun instrumen penelitian merupakan langkah penting dalam pola prosedur penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam pengumpulan data yang diperlukan. Menyusun Menyusun instrumen pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi, karena mengevaluasi adalah memperoleh data tentang sesu sesuat atu u yang yang dite diteli liti ti,, dan dan hasi hasill yang yang dipe dipero role leh h dapa dapatt diuk diukur ur deng dengan an menggunakan standar yang telah ditentukan oleh peneliti. alam melaksanakan kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian meru merupa paka kan n bagi bagian an yang yang sanga sangatt inte integr gral al dan dan term termas asuk uk dala dalam m komp kompon onen en metode metodelog logii peneli penelitian tian karena karena instru instrumen men peneli penelitia tian n merupa merupakan kan alat yang yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti. Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan realibitas yang yang baik baik.. !ntu !ntuk k memp memper erol oleh eh inst instru rume ment nt yang yang baik baik tent tentu u selai selain n haru haruss diujicobaka diujicobakan, n, dihitung dihitung validitas dan realibiltasnya realibiltasnya juga harus dibuat dibuat sesuai kaidah-kaidah penyusunan instrument. "erkai "erkaiatan atan dengan dengan hal tersebu tersebut, t, pada pada pembah pembahasan asan ini akan akan diurai diuraikan kan berbagai hal terkait dengan instrument penelitian yang pembahasannya dia#ali dengan pengertian instrumen penelitian, jenis, lagkah-langkah penyusunan, dan teknik pengujian validitas dan reliabiltasnya. B. Rumusan Rumusan Masal Masalah ah $dapun masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut %
&. "agaimanakah "agaimanakah proses proses penyusunan penyusunan instrument instrument dalam penelitian' penelitian' (. "agaimanakah "agaimanakah proses proses pengukuran pengukuran validitas validitas dalam penelitian' penelitian' ). "agaimanakah "agaimanakah proses proses pengukuran pengukuran reabilitas reabilitas dalam penelitian' penelitian' C. Tujuan Penelitian Penelitian $dapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut % &. !ntuk !ntuk mengetahui mengetahui proses penyusunan penyusunan instrument instrument dalam penelitian. penelitian. (. !ntuk !ntuk mengetahui mengetahui proses pengukuran pengukuran validitas validitas dalam penelitian penelitian.. ). !ntuk !ntuk mengetahui mengetahui proses pengukuran pengukuran reabilitas reabilitas dalam penelitian. penelitian. D. Manfaat Manfaat Penelitian Penelitian Manf Manfaa aatt dari dari pemb pembua uata tan n
menget mengetahu ahuii penelitian,
maka makala lah h ini ini adal adalah ah maha mahasi sis# s#aa mamp mampu u
dan memahami memahami tentan tentang g proses proses penyus penyusuna unan n instrum instrument ent dalam proses pengukuran validitas
dalam penelitian,
dan proses
pengukuran reabilitas dalam penelitian.
BAB II PEMBAHAAN
A. Penger Pengertia tian n Instr Instrume umen n Penel Peneliti itian an
Instru Instrumen men merupa merupakan kan suatu suatu alat alat yang yang diguna digunakan kan untuk untuk melaku melakukan kan sesuatu sesuatu.. Sedang Sedangkan kan peneli penelitian tian memili memiliki ki arti arti pemerik pemeriksaan saan,, penyel penyelidi idikan kan,,
kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif. engan masing-masing pengertian kata tersebut di atas maka instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. engan demikian jumlah instrument yang akan digunakan tergantung pada jumlah variable yang diteliti. *adi jika variable yang digunakan jumahnya ), maka instrumen yang digunakan juga ) jumlahnya alam +amus "esar "ahasa Indonesia, pengertian instrumen adalah alat yg dipakai untuk mengerjakan sesuatu seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia, perkakas, sarana penelitian berupa seperangkat tes dan sebagainya untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. "eberapa pengertian isntrumen menurut beberapa ahli% &. Menurut Suharsimi $rikunto (&, instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. (. Menurut baso intang jurnal pendidikan dan kebudayaan (/ mengatakan bah#a instrumen adalah suatu alat yang karena memenuhi persyaratan akademis maka dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
Maka dari pengertian dan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bah#a instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk meneliti dan mengumpulkan data-data dan disajikan dalam bentuk sistematis guna memecahkan atau menguji suatu hipotesis. Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh
akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data yang di tempu. 0al ini mudah dipahami karena instrumen berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data, sehigga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau keadaan sesungguhnya di lapangan. Sedangkan jika kualitas instrumen yang digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai dengan fakta di lapangan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru. 1leh karena itu, alat ukur penelitian harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai.
B. Teknik Pengum!ulan Inf"rmasi Dengan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dirancang untuk satu tujuan penelitian dan tidak akan bisa digunakan pada penelitian lain. +ekhasan setiap obyek penelitian membuat seorang peneliti harus merancang sendiri instrumen yang akan digunakannya. Susunan instrumen untuk setiap penelitian tidak selalu sama dengan penelitian yang lain. 0al ini disebabkan karena setiap penelitian mempunyai tujuan dan mekanisme kerja yang berbeda-beda. alam mekanisme pengumpulan informasi dalam penelitian dilakukan secara langsung dengan berbagai cara, yang antara lain melalui teknik #a#ancara baik secara langsung maupun dengan telepon, survey, pengamatan dan angket. &.
2eknik angket dilakukan dengan meminta informasi dari responden mengenai sesuatu masalah dengan sukarela. Perbedaan antara teknik angket dan survey terletak pada penentuan responden yang memang
(.
tidak akan sama. 2eknik survey dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. +emudian responden didatangi oleh pencacah untuk menanyakan informasi yang diminta serta dicatat dalam
).
daftar kuesioner yang telah disiapkan. 2eknik #a#ancara dilakukan dengan mendatangi secara langsung para responden
untuk
dimintai
keterangan
mengenai
sesuatu
yang
diketahuinya bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun pendapat si responden. $papun teknik pengumpulan informasi yang dipilih penelitian sosial yang melibatkan banyak orang, membutuhkan suatu instrumen penelitian, yang nantinya akan digunakan dalam proses pengumpulan informasi dari responden.
C. #egunaan Instrumen Penelitian
Suatu alat ukur atau instrumen dikembangkan untuk menterjemahkan variabel peubah,
konsep dan
indikator
yang dipergunakan
dalam
mengungkap data dalam suatu penelitian. Semakin suatu peubah, konsep, dan indikator penelitian diukur dengan baik, maka akan semakin baik pula instrumen penelitian tersebut dikembangkan.. Secara sederhana fungsi dari instrumen penelitian. &. Sebagai alat pencatat informasi yang disampaikan oleh responden (. Sebagai alat untuk mengorganisasi proses #a#ancara dan ). Sebagai alat evaluasi terhadap hasil penelitian dari staff peneliti. D. $enis Instrumen Penelitian
"eberapa jenis instrumen dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut % &. 2es 2es adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (. +uesioner +uesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia ketahui. ). 3a#ancara Intervi# Intervie# digunakan oleh peneliti unyuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. 4. 1bservasi idalam artian penelitian observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung, abservasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam
gambar, dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. 5. Skala bertingkat ratings 6ating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subyaktif yang dibuat bersekala. 3alaupun skala bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi tertentu tentang program atau orang. Intrumen ini depat dengan mudah menberikan gambaran penampilan, terutama panampilan didalam orang menjalankan tugas, yang menjukan frekuensi munculnya sifat-sifat. idalm menyusun skala, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menentukan variabel skala. $pa yang ditanyakan harus apa yang dapat diamati responden. 7. okumentasi okumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. idalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan peraturan, notulen rapat, dan sebagainya. Metode - metode pengumpulan data tersebut digunakan saat % 1.
$ngket% digunakan bila responden jumlahnya besar, dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal 8 hal yng sifatnya rahasia.
2.
Survey % digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam serta jumlah respondennya kecil.
3.
3a#ancara
% digunakan bila ingin mengetahui hal 8 hal dari responden
secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. E. Teknik Pen%usunan Instrumen Penelitian
alam setiap penelitian yang bersifat empiris selalu dibutuhkan instrumen penelitian yang terdiri dari daftar kuesioner daftar pertanyaan, formulir tabulasi, dan formulir analisis. +etiga macam instrumen tersebut, harus dirancang dalam satu kesatuan. Sehingga dalam proses penelitian para peneliti dapat bekerja dalam satu arahan yang terpadu. iantara ketiga instrumen penelitian tersebut, perancangan daftar kuesioner membutuhkan perhatian yang lebih besar dibanding jenis instrumen penelitian yang lainnya. Mutu daftar kuesioner sangat menentukan keberhasilan penelitian yang sedang
dilakukan. *enis instrumen lain perancangannya menyesuaikan dengan struktur daftar pertanyaan yang dibuat. +eterpaduan semua aspek instrumen diharapkan dapat menghasilkan instrumen yang baik dan memenuhi tujuan penelitian tersebut. aftar kuesioner adalah serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada responden guna mengumpulkan informasi dari responden mengenai obyek yang sedang diteliti, baik berupa pendapat, tanggapn ataupun dirinya sendiri. Sebagai suatu instrument peneliian, maka pertanyaan 8 pertanyaan tersebut tidak boleh menyimpang dari arah yang akan dicapai oleh usulan proyek penelitian, yang tercermin dalam rumusan hipotesis. 1leh karena itu daftar pertanyaan penelitian yang diajukan harus benar 8 benar bisa membantu dalam penyelesaian tujuan dari penelitian. Pertanyaan yang diajukan oleh responden harus jelas rumusannya, sehingga peneliti akan menerima informasi dengan tepat dari responden. Sebab responden dan pe#a#ancara dapat menginterpretasi makna suatu kalimat yang berbeda dengan maksud peneliti, sehingga isi pertanyaan justru tidak dapat dija#ab. isamping itu harus pula diperhatikan kemana arah yang dicapai, mengingat tanpa arah yang jelas tidak mungkin dapat disusun suatu daftar pertanyaan yang memadai. Seorang
peneliti dalam
menyusun daftar pertanyaan hendaknya
memepertimbangkan hal-hal berikut % $pakah peneliti menggunakan tipe pertanyaan terbuka atau tertutup atau gabungan keduanya &. alam mengajukan pertanyaan hendaknya jangan langsung pada masalah inti9pokok dalam penelitian anda. "uatlah pertanyaan yang setahap demi setahap, sehingga mampu mengorek informasi yang dibutuhkan. (. Pertanyaan hendaknya disusun dengan menggunakan bahasa :asional atau setempat agar mudah dipahami oleh responden. ). $pabila menggunakan pertanyaan tertutup, hendaknya setiap pertanyaan maupun ja#aban diidentifikasi dan diberi kode guna memudahkan dalam pengolahan informasi 4. alam membuat daftar pertanyaan, hendaknya diingat bah#a anda bukanlah seorang introgator, tetapi pihak yang membutuhkan informasi dari pihak lain.
Proses Perancangan aftar Pertanyaan % &. Menyususun suatu rancangan daftar pertanyaan sebetulnya merupakan kerja kolektif seluruh anggota team peneliti. +eterlibatan semua anggota team peneliti akan memberikan konstribusu penyempurnaan kontruksi (. ). 4. 5. 7.
instrument penelitian. "erikut adalah langkah-langkah dalam menyusun daftar pertanyaan% Penentuan Informasi yang dibutuhkan Penentuan proses pengumpulan data Penyusunan instrument penelitian Pengujian instrumen penelitian
&. Langkah ' Langkah Pen%usunan Instrumen Penelitian
alam metode pengumpulan data sudah ditetapkan bagaimana data itu dikumpulkan. !ntuk itu kita harus tetapkan instrumen-instrumen dari metode yang ditetapkan tersebut. Misalkan sudah ditetapkan data dikumpulkan dengan cara menyebar angket atau kuesioner. !ntuk itu instrumen yang harus dibuat bisa berbentuk kuesioner terbuka, tertutup, atau menggunakan checklist. $dapun langkah-langkah menyusun instrumen penelitian % &.
Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian
(.
Menjabarkan variabel tersebut menjadi sub-variabel
).
Menderetkan diskriptor dari setiap indikator
4. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.
(. Pengujian Instrumen Penelitian
Sebuah instrumen dikatakan baik jika memenuhi dua kriteria sebagai berikut % &. ;alid ;alid adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. ;alid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. $naloginya misalnya
meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. *adi hasil penelitian dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. (. 6eliable 6eliable adalah keajekan konsistensi alat pengumpul data9 instrumen dalam mengukur apa saja yang diukur. Instrumen yang reliabel maksudnya instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Meteran dari karet yang digunakan untuk mengukur panjang merupakan contoh alat ukur yang tidak reliabel. Sebagian besar langkah - langkah yang dilakukan dalam suatu proses penelitian adalah dengan mengumpulkan informasi. Informasi tersebut bisa didapat baik secara langsung data primer maupun tidak langsung data sekunder, tersier, dsb. *adi hasil penelitian dikatakan reliable jika terdapat kesamaan data pada #aktu yang berbeda. engan menggunakan instrumen yang valid dan reliable dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable. *adi instrumen yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable. 0al ini tidak berarti bah#a dengan menggunakan instrument yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, otomatis hasil data penelitian menjadi valid dan reliable. +arena hal tersebut masih dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti, dan kemampuan orang yang menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. 1leh karena itu, peneliti harus mampu mengendalikan dan menggunakan instrumen untuk mengukur variabel yang diteliti. Instrumen yang reliable belum tentu valid. Misalnya meteran yang putus dibagian ujungnya, bila digunakan berkali 8 kali akan menghasilkan data yang sama reliable tetapi selalu tidak valid, karena instrument tersebut sudah rusak. 6eliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrument. 1leh karena itu, #alaupun instrumen yang valid
umumnya pasti reliable, tepi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan, untuk menambah keakuratan data. Selain itu +riteria lain Instrumen yang baik adalah +ekuatan penelitian bisa diketahui dari validitas baik internal maupun eksternalnya. &. ;aliditas internal adalah keyakinan terhadap hubungan sebab akibat atau pengaruh dalam desain penelitian yang dilakukan. (. ;aliditas
adalah
berkenaan
dengan
kemampuan
digeneralisasinya hasil penelitian pada lingkungan, orang, atau peristi#a lain. $ncaman yang mempengaruhi validitas internal adalah history effects, maturity effect, testing effect, instrumentation effects, selection effects, statistical regression, dan mortality. $ncaman yang mempengaruhi validitas eksternal adalah perbedaan situasi lingkungan penelitian, dan perbedaan subyek penelitian
H. %arat Instrumen Penelitian )ang Baik
Syarat utama instrumen yang baik adalah valid dan reliabel. ;aliditas suatu alat ukur adalah sejauhmana alat ukur itu mampu mengukur apa yang seharus-nya diukur. ;aliditas pada umumnya bersifat tingkat bukan ada atau tidak ada sama sekali. ;aliditas suatu instrumen juga hanya dilihat dari tujuan tertentu= artinya suatu instrumen dikatakan valid untuk mengukur atribut $ tidak harus valid untuk mengukur atribut ". alam pengukuran terhadap atribut psikologis, validitas sebagaimana dijelaskan di atas sangat sulit dicapai. 0al ini dapat difahami karena pengukuran terhadap variabel psikologis dan sosial mengandung kesalahan yang lebih banyak daripada pengukuran variabel yang bersifat fisik. 1leh karena sulitnya menentukan validitas yang sebenarnya, maka yang dapat dilakukan adalah mengestimasi validitas instrumen dengan perhitungan tertentu. $da tiga tipe validitas, yakni% & validitas prediktif, ( validitas isi, dan ) validitas konstruk :unnaly, &>/?. ;aliditas prediktif atau ada juga yang
menyebut dengan validitas kriteria terkait dicari manakala instrumen akan digunakan untuk mengestimasi beberapa bentuk tingkahlaku penting yang ada di luar dari hasil pengukuran instrumen itu sendiri. $tau, validitas prediktif diestimasi manakala instrumen dimaksudkan untuk ber-fungsi sebagai prediktor bagi performansi di #aktu yang akan datang. alam analisis validitas prediktif, performansi yang hendak diprediksikan disebut dengan kriteria. "esar kecilnya harga estimasi validitas prediktif suatu instrumen digambarkan dengan keofisien korelasi antara prediktor dengan kriteria tersebut. ;aliditas isi suatu instrumen adalah sejauh mana butir-butir dalam instrumen itu me#akili komponen-komponen dalam keseluruhan ka#asan isi obyek yang hendak diukur aspek representasi dan sejauh mana butir-butir itu mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur aspek relevansi. ;aliditas isi suatu instrumen ditentukan dengan cara mencocokkan apakah butir-butir yang ada di instrumen itu sudah me#akili komponen-komponen yang akan diukur atau belum. 0al ini menunjukkan bah#a tingkat validitas isi suatu instrumen sedikit-banyak tergantung pada penilaian subyektif individual penilai. 0al ini diperkuat dengan adanya kenyataan bah#a estimasi validitas isi tidak melibatkan perhitungan statistik apapun melainkan hanya menggunakan analisis rasional. ;aliditas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana instrumen mengungkap suatu trait atau konstruk teoritik yang hendak diukurnya. Pengujian validitas konstruk merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep
trait
yang akan diukur.
Perubahan dan perkembangan konsep seperti ini merupakan hal biasa dalam bidang psikologi karena variabel itu pada dasarnya merupakan konsep hipotetik yang tidak selalu mudah untuk dioperasionalkan. +onsep validitas konstruk sangat ber-manfaat pada tes yang mengukur trait yang tidak memiliki kriteria eksternal. !ntuk itu prosedur validasi konstruk dia#ali dari suatu identifikasi dan batasan mengenai variabel yang hendak diukur dan dinyatakan dalam bentuk konstruk logis berdasarkan teori me-ngenai variabel tersebut. ari teori ini ditarik suatu konskuensi praktis mengenai hasil pengukuran pada
kondisi tertentu, dan konskuensi inilah yang akan diuji. $pabila hasilnya sesuai dengan harapan maka instrumen itu dianggap meiliki validitas konstruk yang baik. Prosedur validasi konstruk juga dapat ditempuh melalui teknik analisis faktor. $nalisis faktor merupakan sekumpulan prosedur matematik yang cukup komplek untuk menganalisis saling hubungan di antara variabelvariabel dan menjelaskan saling hubungan itu dalam bentuk kelompok variabel yang terbatas yang disebut faktor. 1leh karenanya validitas yang ditegakkan melalui prosedur analisis faktor disebut sebagai validitas faktorial. Syarat utama lainnya adalah instrumen itu harus reliabel. Sebenarnya reliabilitas itu mengacu pada konsistensi pengukuran, yaitu bagaimana skor tes atau hasil penilaian yang lain tetap tidak berubah, sama dari satu pengukuran ke pengukuran yang lain. 0asil-hasil penilaian hanya memberikan ukuran unjuk kerja terbatas yang diperoleh pada #aktu tertentu. +ecuali kalau pengukuran dapat menunjukkan layak konsistensi atas kesempatan yang berbeda, penilai yang berbeda, atau sampel yang berbeda dan domain unjuk kerja yang sama. 0asil penilaian yang konsisten sempurna tidak mungkin dapat diperoleh. "anyak faktor yang mempengaruhi hasil penilaian. *ika suatu penilaian dikenakan kepada kelompok yang sama dua kali secara berurutan, beberapa variasi skor dapat terjadi karena adanya fluktuasi pada memori sesat, perhatian, usaha kelelahan, ketegangan emosional, tebaktebak dan sejenisnya. Sebaliknya jika dilaksanakan dalam #aktu yang lama antara tes pertama dan tes kedua variasi skor kemungkinan disebabkan oleh pengaruh pengalaman belajar, perubahan kesehatan, lupa dan lain-lain. ;ariasi skor juga mungkin akan terjadi jika tes essay atau penilaian type unjuk kerja sis#a lainnya yang dinilai oleh penilai yang berbeda. $llen dan @en &>/>, mengemukakan tiga metode yang umum digunakan untuk menaksir koefisien reliablitas yaitu% & metode tes ulang, ( metode tes parelel, dan ) metode konsistensi internal. Secara umum masingmasing dari ketiga metode tersebut akan menghasilkan taksiran koefisien reliabilitas r A, yang berbeda. *adi yang dihasilkan hanyalah taksiran, karena nilai sebenarnya koefisien ini adalah tidak dapat diamati.
Sesuai dengan namanya, pada metode tes ulang pengambil tes yang sama mengikuti tes dua kali dengan menggunakan tes yang sama kemudian hasilnya dikorelasikan diperoleh taksiran reliabilitas. Metode tes ulang menghasilkan taksiran reliabilitas tes yang sangat beralasan, tetapi metode ini ternyata memiliki beberapa kelemahan. Pertama metode ini sangat potensial terpengaruh oleh carry-over effect antar tes, tes pertama sangat mungkin mempengaruhi hasil tes kedua. +elemahan kedua berkenaan dengan #aktu pelaksanaan tes. Interval #aktu yang sangat pendek akan membuat carry-over effect dalam memori pengambil tes. Sedangkan interval #aktu yang lama akan memba#a pengaruh pada perubahan informasi. 2aksiran reliabilitas tes paralel adalah korelasi antara nilai amatan dua tes yang paralel. alam kenyataannya dua tes yang paralel hanyalah konsep teoritis, sangat sulit untuk membuktikan bah#a dua tes adalah paralel. 1leh karena itu sering digunakan bentuk tes alternatif sebagai pengganti tes paralel. "entuk tes alternatif adalah setiap dua bentuk tes yang telah disusun dalam rangka untuk membuatnya paralel, dan keduanya mungkin memiliki rerata skor amatan, variansi, dan korelasi dengan pengukuran lain yang sama atau hampir sama. +orelasi antara skor amatan tes pertama dengan skor amatan tes alternatif r x2 adalah merupakan taksiran reliabilitas baik untuk tes pertama maupun tes alternatifnya. 6eliabilitas konsistensi internal ditaksir dengan satu kali pelaksanaan tes sehingga permasalahan yang menyertai metode tes ulang dapat dihilangkan. Metode untuk menaksir reliabilitas yang sangat luas telah diketahui dalam pendekatan ini adalah taksiran reliabilitas belah dua. Pada pendekatan ini tes dibagi menjadi dua bagian, yang satu dan lainnya adalah dianggap sebagai tes alternatif, dan pembelahannya diatur sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan tes paralel atau pada dasarnya ekuivalen. +euntungan utama penaksiran reliabilitas konsistensi internal adalah bah#a hanya diperlukan satu kali tes saja untuk menghitung taksiran reliabilitas. :amun demikian metode konsistensi internal tidak cocok jika tes tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang paralel atau pada dasarnya
-
ekuivalen atau jika tes tidak memiliki butir-butir independen yang dapat dipisahkan. Menurut $llen dan @en &>/> ada tiga cara yang biasa digunakan untuk membelah tes menjadi dua bagian yaitu% & metode gasal-genap, butir-butir tes dikelompokkan berdasarkan butir-butir bernomor gasal dalam satu kelompok dan butir-butir tes bernomor genap ke dalam kelompok kedua, ( metode belah dua sesuai dengan nomor urut. 2eknik untuk membelah tes menjadi dua dapat digeneralisasikan untuk membagi tes menjadi lebih dari dua komponen. Sebagai contoh metode gasal genap dapat dimodifikasi untuk membuat tiga komponen dari tes yang terdiri dari > butir dapat dikelompokkan menjadi, pertama butir nomor &, 4 dan /, kedua nomor (, 5, dan ?, dan ketiga nomor ), 7, dan >. "erdasarkan asumsi tersebut maka pada dasarnya sebuah tes dapat dibagi menjadi : komponen di mana : maksimum adalah sebanyak jumlah butir dalam tes tersebut.
I. Langkah*Langkah Pengem+angan Instrumen
Bangkah pertama yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengkaji secara teoritik tentang substansi yang akan diukur. Peneliti harus menentukan defenisi konseptual kemudian definisi operasional. Selanjutnya definisi operasional ini dijabarkan menjadi indikator dan butir-butir. Menurut 2im Pusisjian &>>/9&>>?, ada enam langkah untuk mengembangkan instrumen alat ukur, yaitu% &. Menyusun spesifikasi alat ukur termasuk kisi-kisi dan indikator (. Menulis pertanyaan ). Menelaah pertanyaan 4. Melakukan ujicoba 5. Menganalisis butir instrumen 7. Merakit instrument dan memberi label Spesifikasi alat ukur ini mencakup% tujuan pengukuran, kisi-kisi instrumen, skala pengukuran, dan panjang instrumen. 1leh karenanya dalam menentukan spesifikasi alat ukur berarti menentukan tujuan instrumen, mengembangkan kisi-kisi instrumen, menentukan skala pengukuran, dan menentukan panjang
instrumen. i depan telah dikemukakan bah#a ada dua macam instrumen, yaitu instrumen untuk tes dan nontes. 1leh karenanya, perlu dibedakan antara kisikisi instrumen untuk tes dan kisi-kisi instrumen nontes. Secara rinci penyusunan kisi-kisi keduanya adalah sebagai berikut. ,. #isi*kisi Instrumen -Tes
Setelah tujuan tes ditetapkan, kegiatan berikuimya adalah menyusun kisi-kisi tes. +isi-kisi ini padadasarnya merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal yang akan ditulis. +isi-kisi berisi tentang tujuan, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, dan penilaian yang berisi bentuk dan jenis tagihan. Standar kompetenssi dijabarkan menjadi kompetensi dasar, kompetensi dasar dipecah menjadi beberapa iindikator, dan dari indikator inilah dibuat butir-butir instrumen. $da tiga langkah yang harus dipenuhi untuk menulis kisi-kisi, yaitu% & memilih standar kompetensi dasar, ( memilih kompetensi dasar, ) menulis indikator, dan 4 menentukan bentuk tes. Secara garis besar, ada dua bentuk tes yang banyak digunakan oleh guru, yaitu bentuk obyektif dan bentuk uraian atau nonobyektif. Sudah barang tentu, masing-masing bentuk tes memiliki kelebihan dan kekurangan. . #isi*kisi Instrumen n"ntes
Penyusunan instrumen nontes didahului dengan penentuan definisi konseptual, kemudian dijabarkan lagi kedefinisi operasional. ari definisi operasional ini kemudian dijabarkan menjadi beberapa indikator yang selanjutnya dijabarkan menjadi butir-butir instrumen. Seperti yang telah dijelaskan di muka, instrumen nontes ini dibedakan menjadi dua, yaitu skala, angket, dan inventori. Skala digunakan untuk mengukur konstruk atau konsep psikologis seperti% sikap, minat, motivasi, pendapat, dan trait lainnya, sedangkan angket digunakan untuk mengukur fakta, atau yang dianggap fakta seperti% pendidikan terakhir, jumlah anggota, penghasilan setiap bulan, dll. Sementara itu, inventori digunakan untuk mengungkap kepemilikan benda nyata, seperti% jumlah kursi, jumlah meja, dll. Secara ringkas, hubungan
antara tujuan, metode dan instrumen yang digunakan pada 2abel berikut.
Tujuan Untuk Mengungka!/
- perilaku, kebiasaan, ketrampilan
Met"0e
observasi, #a#ancara mendalam
Instrumen %ang Digunakan
lembar observasi, lembar penilaian, catatan, peneliti sendiri
- potensi termasuk di
tes, perintah mengerjakan soal tes, lembar perintah
dalamnya unjuk kerja
- afektif% motivasi, sikap,
dilengkapi dg lembar observasi9 lembar penilaian
#a#ancara, survei
pedoman #a#ancara, skala
minat , kesukaan, dll - data pribadi, data nyata
#a#ancara, survei
angket, inventori,
- data yang lalu, data
dokumentasi
daftar dokumen
sekunder
2abel di atas menjelaskan bah#a metode dan instrumen yang digunakan harus mengacu pada tujuan pengukuran. 0al ini penting agar tidak terjadi kesalahan pengukuran.
$.
Cara Mem1ali0asi Instrumen i muka telah dijelaskan pengertian dan jenis validitas dan reliabilitas
instrumen. Secara ringkas cara memvalidasi dan mengestimasi reliabilitas instrumen dapat dilihat pada instrumen berikut.
$enis 2ali0itas
Cara Mem1ali0asi
#eterangan -tanpa menggunakan
;aliditas isi% validitas
- menggunakan kisi-kisi
teknik
kurikulum, validitas tampang
- konsultasi keahlinya
statistik
+orelasi product ;aliditas
kriteria
atau validitas
terkait -mengkorelasikan
dengan
moment
empirik% data di masa datang
validitas prediktif, validitas konkuren
;aliditas konstruk% validitas
-mengkorelasikan skor butir
- analisis faktor
aktor
dengan total
- product moment -analisis butir
Teknik %ang $enis Relia+ilitas
Pr"se0ur
0i!akai
Internal Consistency%
& dan (, tes satu kali,
&. +oef. $lpha
&. data ordinal
kemudian dianalisis atau
(. +6 (, +6 (&
(. data nominal
diestimasi reliabilitasnya
). Spearman "ro#n
) tes sekali, kemudian skor dibelah dua dan diestimasi Stabilitas
2es dua kali dengan soal
Product moment dan
sama, kemudian hasilnya
korelasi intra kelas
dikorelasikan.
"eri tes dua kali dengan
Product moment dan
soal yang berbeda
korelasi intra kelas
kemudian dikorelasikan
2abel di atas menunjukkan bah#a untuk mengestimasi validitas dan reliabilitas instrumen diiperlukan kerja yang sangat hati-hati, 0arus diupayakan agar proses dan estimasi ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. !ntuk kasus ini atau untuk menyusun instrumen untuk mengukur kinerja SM+-S"I kali ini tidak perlu dituliskan kisis-kisi dan indikator karena sudah ada 3S (. Selain itu, instrumen juga tidak perlu diuji coba dan analisis empirik karena memerlukan keahlian khusus dan memakan #aktu tambahan. *adi dalam kegiatan ini, yang harus dilakukan dalam penyusunan instrumen
hanya menulis butir-butir instrumen dan menelaah butir. Setelah butir ditulis lalu ditelaah diusahakan telaah dilakukan oleh orang lain atau bukan penulis butir. 0al-hal yang harus diperhatikan adalah% & butir instrumen harus sesuai indikator, ( butir ditulis secara singkat dan jelas, ) pilihan ja#aban yang berbentuk angka atau #aktu, sebaiknya diurutkan, 4 dalam satu komponen, setiap butir diberi skor sama skor sama tidak berarti pilihan ja#abannya sama, dan 5 butir ditulis dengan menggunakan bahasa baku. Selain itu, untuk menarik responden agar mau merespon dengan baik maka instrumen sebaiknya% & dikemas dalam bentuk yang menarik, misal dalam bentuk buku yang agak kecil, ( diusahakan jumlah butir untuk setiap jenis responden tidak terlalu banyak maksimum 4 butir, dan ) diusahakan butir pertanyaan dan ja#aban pada halaman yang sama.
#. #elemahan 0an #ele+ihan Instrumen Penelitian
&. "entuk 2es a. +elebihan 2es tulis 2es obyektif yaitu % & apat mencakup ruang lingkup materi yang luas ( Bebih representatif me#akili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangan unsur-unsur subjektif baik dari segi sis#a maupun segi guru yang memeriksa )
Bebih mudah dan cepat cara pemeriksaannya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi.
4 Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain. 5
alam
pemeriksaannya
tidak
ada
unsur
subjektif
yang
mempengaruhi b. +ekurangan tes tulis tes obyektif yaitu % & persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes esay karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain yang diukur cenderung aspek kognitif tingkat rendah
( Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapakan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. ) "anyak kesempatan untuk main untung-untungan. 4 +erjasama antarsis#a pasa #aktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. 5 2idak menuntut penalaran sis#a. 7 2idak membutuhkan pemikiran analistis maupun sistematis. c. +elibihan 2es 2ulis 2es Subjektif yaitu % & Penyusunan soalnya mudah disiapkan dan disusun. ( 2idak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan menebak ja#aban. ) Mendorong sis#a untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalan bentuk kalimat yang bagus 4 Memberikan kesempatan kepada sis#a untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri. 5 apat diketahui sejauh mana sis#a mendalami suatu masalah yang diteskan. 7 apat melatih sis#a berfikir logis, analistis, dan sistematis. d. +ekurangan2es 2ulis 2es Subjektif yaitu % & +adar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segisegi mana dari pengetahuan sis#a yang betul-betul telah dikuasai. ( +urang representatif dalam hal me#akili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa saja terbatas. ) Cara
memeriksanya
banyak
dipengaruhi
oleh
unsur-unsur
subjektif. 4 Pemeriksaanya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai. 5 3aktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat di#akilkan kepada orang lain. 7 Cakupan materi terbatas atau sempit.
/ @ang diukur cenderung tingkat kecerdasan kognitif tinggi (. "entuk $ngket9+uesioner a. +elebihan kuesioner sebagai berikut% & $ngket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah responden yang menjadi sampel ( alam menja#ab pertanyaan melalui angket, responden dapat lebih leluasa, karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dan responden ) Setiap ja#aban dapat dipikir matang-matang terlebih dahulu karena tidak terikat oleh cepatnya #aktu yang diberikan kepada responden untuk menja#ab pertanyaan sebagaimana dalam #a#ancara 4 ata yang dikumpulkan dapat lebih mudah dianalisis, karena pertanyaan kepada setiap responden sama.
b. +elemahan kuesioner adalah sebagai berikut% & Pemakaian angket terbatas pada pengumpulan pendapat9fakta yang diketahui responden, yang tidak dapat diperoleh dengan jalan lain ( Sering terjadi angket diisi oleh orang lain bukan respon sebenarnya karena tidak dilakukan secara langsung bertatap muka antara peneliti dan responden ) $ngket diberikan terbatas oleh orang-orang yang mengerti huruf ). "entuk 1bservasi a. +elebihan observasi & +elemahan observasi Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam-macam gejala. ( Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala. ) 2idak tergantung pad aself-report isi satu laporan saja b. & "anyak kejadian yang tidak dapa dicapai dengan observasi langsung seperti kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia. ( Mengetahui jika diselidiki.
) 2imbulnya suatu kejadian tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer harus hadir untuk mengobservasi kejadian. 4 2ugas observasi bisa terganggu pada #aktu-#aktu ada peristi#a yang tidak terduga. 5 2erbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang bersangkutan 4. "entuk Intervie# a. +elebihan bentuk intervie# & Intervie# dapat dilaksanakan kepada setiap individu tanpa dibatasi faktor usia maupun kemampuan membaca ( ata yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektifitasnya karena dilaksanakan secara tatap muka ) Pelaksanaan #a#ancara dapat lebih fleksibel dan dinamis karena dilaksanakan dengan hubungan langsung, sehingga memungkinkan diberikannya penjelasan kepada responden bila sutu pertanyaan kurang dimengerti b. +elemahan bentuk intervie# & 1leh karena #a#ancara biasanya dilakukan secara perseorangan, maka pelaksanaannya menuntut banyak #aktu, tenaga, biaya, terutama bila ukuran sampel cukup besar ( aktor bahasa baik dari pe#a#ancar maupun responden sangat mempengaruhi hasil9data yang diperoleh ) Sering terjadi #a#ancara dilakukan secara bertele-tele 4 0asil
#a#ancara
banyak
tergantung
kepada
kemampuan
pe#a#ancara dalam menggali, mencatat, dan menfsirkan setiap ja#aban 5. "entuk ikomentasi a. +elebihan dokumentasi & ata dokumentasi dapat memberikan informasi akurat, dimana ditempat lain sulit atau tidak mungkin mendapatkannya ( Sebagai suatu data informasi mudah didapatkan. 0al tersebut dapat menghemat #aktu dan penggunaan laboratorium. b. +elemahan dokumentasi
& *ika peneliti tidak hati-hati, kekeliruan dalam mengutip data akan menimbulkan kepalsuan dalam informasi dan ketidakcocokan pada tujuan yang diteliti. ( +emungkinan pengutipan data tidak akurat disebabkan tinjauan populasi berbeda. ) $da kemungkinan data sudah usang akibat perubahan di masyarakat terlalu cepat
L. C"nt"h Pen%usunan Instrumen
Contoh Penelitian % Pengaruh Motivasi, +emampuan dan Boyalitas terhadap +ualitas +erja ;ariabel penjelas bebas
% Motivasi, +emampuan, Boyalitas
;ariabel @ang ijelaskan 2erikat
% +ualitas +erja
#II*#II INTRUMEN
;ariabel imensi
Indikator
eskriptor
:omer "utir
&. !pah yang layak
&.&
b.+enyamanan
(. Penilaian kerja
&.(
+erja
).2empat kerja yang
&.)
c. asilitas kerja
baik
a.Sifat
4.Boyalitas pimpinan &.4
kepemimpinan
5 Simpatik
&.5
b. +edisiplinan
7.isiplin yang
&.7
sub-variabel I
&. Motif +erja a. Daji
Motivasi
(. 0arapan
bijaksana Contoh pertanyaan tentang % M"ti1asi #erja
Motif &. Saya bekerja dengan menerima upah % a. 2inggi
b. Cukup c. 6endah d. Sangat rendah
0arapan &. Pekerjaan saya oleh pimpinan selalu dinilai %
a. 2inggi
b. Cukup c. 6endah d. Sangat rendah
$P!S $lbuluhy, $gna. (&). Instrumen Penelitian. 1nline. $vailable % https%99###.scribd.com9doc9&54>5>/&9instrumen-penelitian iakses tanggal &5 1ktober pukul &5. 3ita $rifin, Eainal. (&(. Penelitian Pendidikan% Metode dan Paradigma "aru. "andung% 6maja 6osdakarya. $rikunto Suharsimi, (&). Prosedur Penelitian. *akarta % 6ineka Cipta aisal, Sanapiah. &>?(. Metodologi Penelitian dan Pendidikan. Surabaya% !saha :asional uchan, $rif. &>?) Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya% !saha :asional Ibnu 0adjar. (&). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif
dalam
Pendidikan. *akarta % 6aja Drafindo Persada. +artono, +artini.(>. Pengantar Metodologi Riset Sosial . "andung% Mandar Maju :arbuko, Cholid. (&. Metodologi Penelitian. *akarta% "umi $ksara Sugiyono. (&). Metode
Penelitian
Pendidikan%
Pendekatan
+uantitatif,
+ualitatif, dan 6F. "andung% $lfabeta. Sugiyono. (&(. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan RD. "andung % Penerbit $lfabeta.