1
MAKALAH KIMIA ANALTIK II DESTILASI UAP
Oleh : Kelompok
:
Anggota
:
4 (empat)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
DESY ARIANI ESTI SURYANI P IRFANDI ROZA NOVIA PUTRI TRIANI TRIHANDAYANI WINDA SIHOTANG
PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2015
KATA PENGANTAR
2
2
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan anugerah dan kemudahan penulis utuk menyelesaikan makalah ini dengan maksimal. Makalah ini berjudul “Destilasi Uap yang merupakan tugas mata kuliah Kimia Analitik II. “
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih terdapat kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima demi penyempurnaannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan bagi penulis secara khusus dan pembaca secara umum.
Pekanbaru, Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………......................i Daftar isi…………………………………………………………………………………………..ii
3
3
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………2 1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………………..2 1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………2 Bab II Pembahasan 2.1 Sejarah destilasi ……………………………………………………………………...3 2.2 Jenis destilasi………………………………………………………………………….3 2.3 Pengertian destilasi uap……………………………………………………………….5 2.4 Prinsip destilasi uap…………………………………………………………………...6 2.5 Proses destilasi uap……………………………………………………………………7 2.6 Kegunaan destilasi uap……………………………………………………………..…9 2.7 Destilasi pada campuran ideal dan non ideal………………………………………...10 2.8 Penerapan destilasi uap………………………………………………………………11 2.9 Kelebihan dan kelemahan destilasi uap……………………………………………...12 Bab III Kesimpulan………………………………………………………………………………………13 Daftar pustaka Lampiran
Jurnal destilasi uap
4
4
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Ilmu kimia analitik adalah ilmu kima yang mendasari analisis dan pemisahan sampel. Analisis dapat bertujuan untuk menentukan jenis komponen apa saja yang terdapat dalam suatu sampel (kualitatif) ataupun seberapa banyak komponen tersebut berada dalam suatu sampel (kuantitatif). Tidak semua unsur atau senyawa yang ada dalam suatu sampel dapat dianalisis secara langsung, sebagian besar memerlukan proses pemisahan terlebih dahulu dari unsur ataupun zat yang menjadi pengganggu ataupun pengotor dari komponen tersebut. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang kimia analitik. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal. Proses pemisahan pada pengolahan minyak bumi dilakukan dengan metode destilasi. Proses destilasi terdiri dari deslasi uap, destilasi vakum serta destilasi bertingkat 1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan destilasi? 2. Apa saja jenis destilasi ?
5
5
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Apa yang dimaksud dengan destilasi uap? Apa prinsip destilasi uap? Bagaimana proses destilasi uap? Apa kegunaan destilasi uap? Apa yang dimaksud campuran ideal dan non ideal dalam destilasi? Bagaimana penerapan destilasi uap dalam bidang industri dan laboratorium? Apa kelebihan dan kekurangan destilasi uap?
1.3 Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Untuk mengetahui sejarah perkembangan destilasi Untuk mengetahui jenis destilasi Untuk mengetahui pengertian destilasi uap Untuk mengetahui prinsip destilasi uap Untuk mengetahui proses destilasi uap Untuk mengetahui kegunaan destilasi uap Untuk mengetahui pengertian campuran ideal dan non ideal dalam destilasi Untuk mengetahui penerapan destilasi uap dalam bidang industri dan laboratorium Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan destilasi uap
6
6
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Destilasi
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4. Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873). Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling.
2.2
Jenis-jenis Destilasi
Berdasarkan kegunaan dan ketelitian dalam pemisahan dua zat yang berbeda destilasi debedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut: 1.
Destilasi sederhana
Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didihnya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah,
7
7
namun hasilnya tidak benar-benar murni atau biasa dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.
2.
Destilasi bertingkat (fraksionasi)
Proses ini digunan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena melewati kondensor yang banyak.
3.
Destilasi azeotrop
Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
4.
Destilasi vakum (destilasi tekanan rendah)
Distilasi vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (300 mmHg absolut). Distilasi yang dilakukan dalam tekanan operasi ini biasanya karena beberapa alasan yaitu: § Sifat penguapan relatif antar komponen biasanya meningkat seiring dengan menurunnya boiling temperature. Sifat penguapan relatif yang meningkat memudahkan terjadinya proses separasi sehingga jumlah stage teoritis yang dibutuhkan berkurang. Jika jumlah stage teoritis konstan, rasio refluks yang diperlukan untuk proses separasi yang sama dapat dikurangi. Jika kedua variabel di atas konstan maka kemurnian produk yang dihasilkan akan meningkat. § Distilasi pada temperatur rendah dilakukan ketika mengolah produk yang sensitif terhadap variabel temperatur. Temperatur bagian bawah yang rendah menghasilkan beberapa reaksi yang tidak diinginkan seperti dekomposisi produk, polimerisasi, dan penghilangan warna. § Proses pemisahan dapat dilakukan terhadap komponen dengan tekanan uap yang sangat rendah atau komponen dengan ikatan yang dapat terputus pada titik didihnya.
8
8
§ Reboiler dengan temperatur yang rendah yang menggunakan sumber energi dengan harga yang lebih murah seperti steam dengan tekanan rendah atau air panas. 5.
Refluks/ destrusi
Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macam – macam destilasi walau pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksireaksi senyawa organik adalah “lambat” maka cam puran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara refluks. 6.
Destilasi kering
Prinsipnya memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya. Contohnya untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata
2.3 Pengertian Destilasi Uap
Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat). Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap. Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap. Uap air yang dialirkan ke dalam labu
9
9
yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponenkomponennya. Distilasi uap biasanya digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawasenyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air. Berikut gambar alat destilasi uap
2.4 Prinsip Destilasi Uap
Prinsip kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki titik didih yang tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya. Dimana senyawa yang memiliki titik didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya dimurnikan dengan menggunakan uap atau air mendidih. Campuran substansi yang tidak larut menunjukkan reaksi yang sangat beda dalam
10
10
larutan homogen dan deskripsi sifatnya memerlukan hu kum fisik yang berbeda. Dasar aturan dapat dipakai dengan mempertimbangkan akibat naiknya deviasi pada hukum rault. Satu gejala dari deviasi positif adalah dalam diagram hubungan antara tekanan dengan temperatur. Pada batas deviasi positif besar dari hukum rault, dua komponen dapat larut dan komponen tersebut menguap yang secara matematis memberikan tekanan total yang merupakan jumlah total dari tekanan masing-masing. Dimana bunyi dari hukum Raoult adalah: “Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut”. Secara matematis ditulis sebagai:
P larutan = Xterlarut . P pelarut
Pada destilasi uap, uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya. Secara matematis dapat dituliskan : Po = P1 + P2
2.5 Proses DestilasiUap
Proses destilasi uap sebenarnya bertumpu pada 3 komponen utamanya yaitu retort, kondensor dan pemisah. Proses kerja yang terjadi akan dijelaskan dibawah ini : a.
Retort
Pada bagian retort ini berisi bagian tanaman yang akan didistilasi atau tanaman yang memiliki senyawa yang kita inginkan (aromatik). Uap akan masuk lewat bawah seperti yang ditunjukan (steam in) dan akan masuk melalui lubang lubang kecil yang ada dibawahnya dan mulai memberikan tekanan uap pada tanaman. Setelah itu uap akan melewati retort ini juga tanaman tadi dengan membawa hasil (senyawa yang diinginkan) dengan menjenuhkannya bersama air / uap. Uap tersebut akan melalui pipa yang terhubung melalui condenser. b.
Kondenser
Air/uap yang membawa hasil tadi nantinya akan didinginkan pada bagian kondensor yang berbentuk tabung yang berisi spiral panjang panjang itu yang berbentuk seperti tabung yang melingkar. Air/uap ini didinginkan oleh air yang mengalir didalam tabung tersebut. Hasil dari
11
11
kondensor ini berupa 2 fasa yaitu air dan senyawa aktif yang akan keluar dari kondensor secara bergantian sesuai dengan daya grafitasinya masing masing.
c.
Seperator / Pemisah.
Hasil dari kondensator tadi yang berupa 2 fasa itu akan ditampung pada tabung sepertor ini dan akan bercampur, walaupun nantinya perbedaan fasa ini akan terlihat dengan munculnya senyawa aktif/ zat yang diinginkan dibagian atas sedangkan air dibagian bawah. Setelah dua bagian ini terlihat memisah maka air atau hydrolat akan dibuang melalui bagian bawah tabung seperti ditunjukan (hydrolat from bottom seperation) sedangkan sen yawa / zat yang diinginkan diambil dari atas.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam destilasi Uap 1.
Menyusun alat-alat destilasi uap
Keterangan : A. Pembangkit Uap B. Labu Sampel
12
12
C. Pendingin Leybig D. Penampung Destilat E. Adaptor 2.
Semua alat pastikan telah tertutup dan terhubung dengan erat.
3.
Zat sampel dimasukkan ke dalam labu B
4.
Jika sudah siap, lalu memanaskan labu pembangkit uap secara perlahan-lahan sampai mendidih kemudian gunakan api yang besar sehingga uapnya masuk ke dalam labu yang mengandung zat sampel.
5.
Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung dalam labu erlenmeyer sebagai penampung destilat.
6.
Masukan destilat ke dalam corong pisah.
Perhatian: Dalam destilasi uap kadang-kadang digunakan zat-zat padat, oleh karena itu bahan mungkin memadat dalam pendingin. Perhatikan secara hati-hati dan hindarkan pembentukan massa kristal yang akan menghambat tabung, kemudian hentikan sebentar pengaliran air melalui pendingin dan keluarkan air yang ada dalam pendingin. Uap panas akan meleburkan kristal dan hambatan akan hilang. Setelah hambatan hilang, segeralah alirkan kembali air ke dalam pendingin. Jika dalam destilasi uap dari labu yang mengandung zat tidak mau mengalir maka labu tersebut dapat dipanaskan dengan menggunakan api yang lebih kecil dari api pada pemanasan labu pembangkit uap. 2.6 Kegunaan destilasi uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak
13
13
eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. 2.7 Destilasi Pada Campuran Ideal Dan Non Ideal 2.7.1
Campuran Ideal
Campuran ideal adalah sebuah campuran yang menaati hukum Raoult. Sebenarnya tidak ada campuran yang bisa dibilang ideal. Tapi beberapa campuran larutan kondisinya benar-benar mendekati keadaan yang idea. Dalam sebuah larutan, beberapa molekul yang berenergi besar dapat menggunakan energinya untuk mengalahkan daya tarik intermolekuler permukaan cairan dan melepaskan diri untuk kemudian menjadi uap. Semakin kecil daya intermolekuler, semakin banyak molekul yang dapat melepaskan diri pada suhu tertentu. Pada suhu tertentu, sebagian dari molekul-molekul yang ada akan mempunyai energi yang cukup untuk melepaskan diri dari permukaan larutan.
Pada sebuah campuran ideal dari kedua larutan tersebut, kecenderungan dari dua macam molekul di dalamnya untuk melepaskan diri tidak berubah. Jadi, apabila proporsi dari tiap jenis molekul yang melepaskan diri tetap sama maka hanya ada separuh dari tiap jenis molekul yang dapat melepaskan diri dari campuran larutan pada suatu waktu tertentu. Apabila komposisi tersebut berubah, kecenderungan molekul untuk melepaskan diri juga akan berubah. Oleh karena itu, campuran yang disebut larutan ideal biasanya adalah campuran dua jenis zat yang memiliki besar molekul yang hampir sama dan mempunyai daya tarik Van der Waals yang sama. Namun besar molekul keduanya tidak persis sama sehingga walaupun campuran ini mendekati campuran ideal, tetap saja bukan merupakan campuran ideal.
Campuran ideal dari dua larutan akan mempunyai energi entalpi sebesar nol. Jadi, apabila suhu campuran naik atau turun pada saat keduanya dicampur berarti campuran tersebut bukan campuran ideal.
2.7.2
Campuran non ideal
Campuran – campuran non ideal ini mengalami penyimpangan/deviasi dari hukum Raoult. Terdapat dua macam penyimpangan hukum Raoult, yaitu: a.
Penyimpangan positif
14
14
Penyimpangan positif hukum Raoult terjadi apabila interaksi dalam masing – masing zat lebih kuat daripada interaksi dalam campuran zat ( A – A, B – B > A – B). Penyimpangan ini menghasilkan entalpi campuran (ΔHmix) positif (endotermik) dan mengakibatkan terjadinya penambahan volume campuran (ΔVmix > 0). Larutan ini menghasilkan titik didih maksimum pada sistem campuran. b.
Penyimpangan negatif Penyimpangan negatif hukum Raoult terjadi apabila interaksi dalam campuran zat lebih kuat daripada interaksi dalam masing – masing zat ( A – B > A – A, B – B). Penyimpangan ini menghasilkan entalpi campuran (ΔHmix) negatif (eksotermik) dan mengakibatkan terjadinya pengurangan volume campuran (ΔVmix < 0). Larutan menghasilkan titik didih minimum pada sistem campuran.
2.8 Penerapan Destilasi Uap
Penerapan destilasi uap dalam bidang industri bermacam-macam, salah satunya yaitu pada pembuatan minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan minyak yang berasal dari daun jeruk purut. Distilasi uap ini biasanya digunakan dalam penyulingan minyak atsiri untuk pembuatan parfum. Caranya sama dengan proses yang telah diuraikan diatas yaitu dengan melewatkan uap pada tanaman yang mengandung minyak atsiri didalam retort. Jika daun jeruk purut itu disuling, dihasilkan minyak atsiri yang dari tidak berwarna (bening) s ampai kehijauan (tergantung cara ekstraksi), minyak atsiri berbau harum mirip bau daun (jeruk pu rut). Minyak atsiri hasil destilasi (penyulingan) menggunakan uap mengandung 57 jenis komponen kimia. Yang utama dan terpenting adalah sitronelal dengan jumlah 81, 49%, sitronelol 8,22%, linalol 3,69% dangeraniol 0,31%. Komponen lainnya ada dalam jumlah yang sedikit. Ekstrasi yang dilakukan menggunakan pelarut meliputi persiapan bahan, mencampur, mengaduk dan memanaskan bahan dan pelarut serta memisahkan pelarut dari minyak atsiri. Metode ekstraksi yang digunakan antara lain destilasi uap, destilasi dengan cara Likens-Nickerson, maserasi dan perkolasi. Pelarut yang banyak digunakan untuk mengekstraksi minyakat siri adalah etanol, heksana, etilendiklorida, aseton, isopropanol dan metanol. Penyulingan atau destilasi uap dilakukan dengan cara menimbang daun jeruk purut sesuai dengan kapasitas tangki penyulingan, kemudian dirajang (dipotongkecil-kecil). Proses penyulingan minyak atsiri dilakukan selama 6 jam. Minyak atsiri yang diperoleh dipisahkan dari air dengan menggunakan labu pemisah minyak.
15
15
Destilasi menggunakan alat yang sama dengan destilasi uap, hanya rajangan daun jeruk purut langsung dicampur dengan air dan dididihkan. Dalam destilasi uap, rajangan dipisahkan dari air mendidih oleh suatu kawat kasa, hingga hanya terkena uapnya. Proses penyulingan dan pemisahan minyakatsirinya juga sama. Distilasi uap juga banyak digunakan di kilang-kilang minyak bumi dan petrokimia tanaman di mana distilasi uap ini sering disebut sebagai "pengu apan stripping". Pada intinya distilasi uap ini digunakan sebagai alat untuk mendapatkan suatu senyawa murni dengan hasil yang maksimal dan tingkat kerusakan yang kecil. Distilasi uap ini dipilih karena lebih mudah digunakan juga hemat biaya.
2.9 Kelebihan dan Kelemahan Destilasi uap
Kelebihan :
Destilasi uap dapat digunakan untuk menguapkan senyawa-senyawa dengan titik didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya dengan menggunakan uap atau air mendidih. Dengan destilasi uap ini senyawa yang dimurnikan tidak dihawatirkan akan rusak karena senyawa tersebut diuapkan sebelum mencapai titik didihnya, berbeda dengan destilasi yang lain, misalnya pada destilasi sederhana dan destilasi bertingkat, dimana senyawa yang akan dimurnikan dipanaskan hingga mendidih ( mencapai titik didihnya ) sehingga hanya dapat dilakukan pada senyawa-senyawa teretentu yang tidak rusak akibat pemanasan yang berlebih.
Kelemahan:
Destilasi uap adalah metode untuk menyaring senyawa yang sensitif terhadap panas jadi, Proses ini melibatkan penggunaan uap menggelegak melalui dipanaskan dengan campuran bahan baku
16
16
BAB III KESIMPULAN
1.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung.
2.
Prinsip kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki titik didih yang tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya.
3.
Ada tiga komponen utama dalm destilasi uap yaitu retort, kondensor dan pemisah ( seperator ).
4.
Penerapan destilasi uap pada pembuatan minyak atsiri yaitu sebelum dilakukan pemisahan dengan destilasi uap, larutan diekstraksi terlebih dahulu dengan menggunakan pelarut etanol,Heksana, Etilen Diklorida, Aseton, Isopropanol dan Metanol.
5.
Adapun kelebihan dari destilasi uap yaitu dapat menguapkan senyawa-senyawa dengan titik didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya. Sedangkan kelemahannya yaitu proses ini hanya dapat dilakukan dengan larutan yang memiliki perbedaan titik didih yang rendah karena, jika perbedaan titik didih yang tinggi maka proses pemisahan melalui desti lasi uap tidak berjalan dengan baik.
17
DAFTAR PUSTAKA Khopkar, SM. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik .UI Press. Jakarta
Soebagio. 2003. Kimia Analitik II. IMSTEP.Jakarta
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. PT Kalman Media. Jakarta
Windawati.2015. destilasi uap . http://windawati901.blogspot.co.id/2015/04/makalahdestilasi-uap.html. Diakses tanggal 3 Maret 2016 Trihatuti. 2015. Pengertian destilasi uap http://trihastutiwibowo.blogspot.co.id/2015/04/vbehaviorurldefaultvmlo.html Diakses tanggal 3 Maret 2016 Triwahyuid.2013. laporan praktikum destilasi uap. http://triwahyuib.blogspot.co.id/2013/06/laporan-praktikum-destilasi.html Diakses tanggal 3 Maret 2016 Maria dan Inggri, Destilasi Uap Minyak Atsiri dari Kulit dan Daun Kayu Manis Cinnamomum burmani i, Laporan Penelitian, Jurusaan Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan