MAKALAH ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Matakuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika Dosen: Dr. Rudy Kurniawan, M.Pd.
Oleh: J MUHAMAD TAQIYUDIN (13510375)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Tujuan .......................................................................................................... 2 C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 3 A. Pengertian Evaluasi ...................................................................................... 3 B. Fungsi Evaluasi ............................................................................................ 4 C. Prosedur Evaluasi ......................................................................................... 5 D. Jenis Alat Evaluasi ....................................................................................... 5 1.
Teknik Non Tes ........................................................................................ 6
2.
Teknik Tes ................................................................................................ 7
E. Analisis Soal................................................................................................. 7 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 12 A. Kisi-kisi Soal .............................................................................................. 12 B. Hasil dan Pembahasan................................................................................ 16 BAB IV KESIMPULAN....................................................................................... 18
i
A. Kesimpulan ................................................................................................ 18 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan, demikian halnya dengan kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kualitas perilaku peserta didik, termasuk prestasi belajarnya. Untuk mengetahui peningkatan ini, guru melakukan penilaian atau evaluasi. Terdapat beberapa komponen yang meliputi tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, evaluasi hasil belajar dilakukan dengan penilaian hasil belajar yang bertujuan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar serta untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. Salah satu alat yang digunakan sebagai sarana untuk penilaian hasil belajar adalah tes. Sax (1980 : 13) dalam Arifin(2012) menyatakan bahwa “a test may be defined as a task or series of task used to obtain systematic observations presumed to be representative of educational or psychological traits or
1
2
attributes”. (tes dapat didefinisikan sebagai tugas atau serangkaian tugas yang digunakan untuk memperoleh pengamatan-pengamatan sistematis, yang dianggap mewakili ciri atau aribut pendidikan atau psikologis) B. Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui validitas soal. C. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu: Bagaimana cara melakukan validitas soal ?
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Evaluasi Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Norman E. Gronlund (1976:3) dalam Suherman (2003:1) menyatakan bahwa “Evaluation includes a number of techniques that are indispensable to the teacher.. . However, evaluation is not merely a collection of techniques – evaluation is a process – it is a continuous process which underlies all good teaching and learning.” Evaluasi mencakup sejumlah teknik yang tidak bias diabaikan oleh seorang guru. Evaluasi bukanlah sekumpulan teknik semata-mata, tetapi evaluasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang mendasari seluruh kegiatan belajar mengajar yang baik. Selanjutnya Norman E. Gronlund (1976:6) menyatakan dalam Suherman (2003:1) bahwa “Evaluation may be difined as a systematic process of determining the extent to which instructional objectives are achieved by pupils.” Evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa. Edwin dan Gerald W. Brown (1975:1) dalam Suherman (2003:1) menyatakan bahwa “Evaluation refer to the act or process to determing the value of something…” Evaluasi berkenaan dengan kegiatan atau proses untuk
3
4
menentukan nilai dari sesuatu. Dari pendapat di atas evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan. Dari
pengertian–pengertian
evaluasi
yang
telah
dikemukakan
menunjukkan bahwa evaluasi bersifat lebih luas dari pada pengukuran. Evaluasi meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran hanya terbatas pada deskripsi kuantitatif. Istilah pengukuran menunjuk pada segi kuantitas, istilah penilaian menunjuk pada segi kualitas, dan istilah evaluasi menyangkut keduanya, yaitu pengukuran dan penilaian. B. Fungsi Evaluasi Dalam Suherman (2003:6) fungsi evaluasi, yaitu 1. Sebagai Alat Seleksi Evaluasi dapat digunakan untuk melakukan penyaringan (seleksi) dalam penerimaan siswa baru dari suatu sekolah. 2. Sebagai Alat Pengukur Keberhasilan Fungsi evaluasi sebagai alat pengukur keberhasilan adalah untuk mengukur seberapa jauh tujuan instruksional dapat dicapai setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Selain itu melalui evaluasi dapat dilihat pula sampai sejauh mana seorang guru telah berhasil dalam menerapkan metode dan pendekatan, penguasaan materi, serta kebaikan dan kelemahan kurikulum yang dipakai. 3. Sebagai Alat Penempatan
5
Penempatan yang cocok dengan kondisi masing-masing siswa lebih memungkinkan untuk dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga hasil belajarnya akan mencapai tujuan dengan baik. 4. Sebagai Alat Diagnostik Adanya diagnostik ini guru bisa mengetahui letak kelemahan dan kebaikan siswa dalam penguasaan setiap konsep matematika yang telah diajarkan. Dengan adanya diagnostik ini guru dapat mengambil langkah untuk memberikan upaya peningkatan keberhasilan pada siswa. C. Prosedur Evaluasi Muchtar Buchari (1972:24) dalam Suherman (2003:13) menyebutkan bahwa langkah-langkah pokok yang harus ditempuh sebagai prosedur evaluasi terdiri dari 1. Perencanaan (Planning), 2. Pengumpulan data (Collecting), 3. Verifikasi data (Verification), 4. Analisis data (Analysis), dan 5. Penafsiran (Interpretation). D. Jenis Alat Evaluasi Secara garis besar alat evaluasi yang dapat digunakan digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu non tes dan tes. Penjelasan dari kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut,
6
1. Teknik Non Tes Teknik non tes biasanya digunakan untuk mengevaluasi bidang afektif atau psikomotor. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, a. Angket Angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh orang yang akan dievaluasi (responden). Angket tidak dimaksudkan untuk menguji responden, tetapi lebih mengutamakan pencarian atau pengungkapan dari responden. b. Wawancara Wawancara merupakan teknik non tes secara lisan. Pertanyaan yang diungkapkan umumnya menyangkut segi-segi sikap dan kepribadian siswa dalam proses belajarnya. c. Observasi Observasi
adalah
suatu
teknik
evaluasi
non
tes
yang
menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan dan prilaku siswa secara langsung. d. Inventori Inventori pada hakekatnya tidak banyak berbeda dengan angket. Inventori mengandung sejumlah pertanyaan yang tersusun dalam rangka mengetahui tentang sikap, pendapat dan perasaan siswa terhadap kegiatan proses penyelenggaraan belajar mengajar. e. Daftar Cek
7
Daftar cek adalah sederetan pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh responden dengan membubuhkan tanda cek ( ) pada tempat yang telah disediakan. 2. Teknik Tes Ada beberapa pengertian tes menurut para ahli. Dalam Webster’s Collegiate (Suherman, 2003:65) dinyatakan bahwa tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik tes atau cara melaksanakan tes dapat digolongkan kedalam 3 cara, yaitu: i)
Tes Tertulis
ii)
Tes Lisan, dan
iii)
Tes Perbuatan
E. Analisis Soal Untuk menentukan kualitas soal yang baik dilakukan beberapa hal berikut: 1) Validitas Suatu instrumen tes
dikatakan valid menurut Ruseffendi (2010 :148)
apabila instrumen itu untuk maksud dan kelompok tertentu, mengukur apa yang semestinya diukur ; derajat ketepatan mengukurnya benar; validitasnya tinggi. Untuk mendapatkan instrumen yang baik peneliti melakukan validitas empirik butir soal ditentukan berdasarkan nilai koefisien validitas
dengan
menggunakan rumus korelasi dari Pearson, dengan rumus yaitu
√
√
(dalam Ruseffendi, 2010:166)
8
Keterangan: N X Y XY
= Banyaknya pasangan nilai = Nilai rata-rata soal-soal tes pertama perorangan = Nilai rata-rata soal-soal tes kedua perorangan = Perkalian nilai-nilai X dan Y perorangan = Jumlah perkalian nilai X dan Y = Jumlah nilai-nilai X = Jumlah nilai-nilai Y = Jumlah kuadrat nilai-nilai X = Jumlah kuadrat nilai-nilai Y
Adapun interpretasi mengenai
menurut Guilford (dalam Ruseffendi,
2010 :160) disajikan dalam tabel berikut, Tabel 3.1 interpretasi korelasi Nilai Nilai Interpretasi Korelasi
Kriteria Validitas
0,90 - 1,00
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
0,70 - 0,90
Tinggi
Tinggi
0,40 - 0,70
Sedang
Sedang
0,20 - 0,40
Rendah
Rendah
0,00 - 0,20
Kecil
Kecil
2) Reliabilitas Tes Reliabilitas yaitu memiliki keajegan atau keterpercayaan. (Ruseffendi, 2010:158) menyatakan reliabilitas instrument atau alat evaluasi adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu. Kalau alat evaluasi itu reliabel, maka hasil dari dua kali atau lebih pengevaluasian dengan dua atau lebih alat evaluasi yang senilai (ekivalen) pada masing-masing pengetesan diatas akan serupa. Menurutnya hasil pengevaluasian akan serupa meskipun diberikan oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda.
9
Penelitian
yang
menggunakan
instrument
tes
uraian
(subjektif),
perhitungan reliabilitas dengan cara Alpha (Cronbach Alpha). Dengan rumus (dalam Ruseffendi, 2010:172), (
)(
)
Keterangan: = Banyaknya soal = Variansi skor seluruh soal menurut skor siswa perorangan = Variansi skor soal tertentu (soal ke-i) = Jumlah variansi skor seluruh soal menurut skor soal tertentu Dimana, Keterangan:
Dalam hal ini nilai
(
)
= Jumlah skor kuadrat setiap item = Jumlah subjek
diartikan sebagai nilai reliabilitas, menurut Guilford
(dalam Ruseffendi, 2010:160) kriterianya disajikan dalam tabel 3.2 Tabel 3.2 interpretasi Reliabilitas nilai Interpretasi Nilai Kecil Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
3) Daya Pembeda Soal Pengertian daya pembeda (DP) menurut (Suherman, 2003:159) adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan antara siswa yang berkemampuan tinggi
10
dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda memiliki nilai yang berkisar antara 0 dan 1. Jika semakin besar nilai DP, maka semakin besar pula nilai pembeda antara siswa pandai dan siswa kurang pandai. Penelitian yang menggunakan instrumen tes uraian (subjektif), untuk menentukan daya pembeda dapat menggunakan rumus (Ruseffendi, 2010:181),
Keterangan: = Daya Pembeda = Banyaknya siswa dari 25% siswa pandai yang memilih jawaban benar = Banyaknya siswa dari 25% siswa lemah yang memilih jawaban benar = Banyaknya siswa yang 25% Nilai DP diartikan sebagai nilai daya pembeda, sehingga kriterianya (Suherman, 2003: 161) disajikan dalam tabel 3.4 Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda Nilai DP Nilai DP
0,00
Interpretasi Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik
4) Indeks Kesukaran Menurut Suherman (2003) dalam konteks indeks kesukaran (IK) tidak dikenal soal baik dan soal buruk, karena soal yang mudah dapat dianggap sebagai soal yang baik atau soal yang buruk begitu pula dengan soal yang sukar,
11
tergantung pada kondisi serta tujuan tes tersebut. Hanya ada soal yang buruk yaitu soal yang terlalu mudah maupun soal yang terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah menyebabkan semua siswa dapat menjawab benar termasuk siswa yang berada di kelompok bawah kemampuannya. Soal yang terlalu sulit menyebabkan semua siswa tidak dapat menjawab dengan benar termasuk siswa terpandai dikelas tersebut. Dalam penelitian ini tes yang digunakan berupa uraian (subjektif), untuk menghitung IK kita gunakan rumus (Ruseffendi, 2010:180),
Keterangan: = Indeks Kesukaran = Banyaknya siswa dari 25% siswa pandai yang memilih jawaban benar = Banyaknya siswa dari 25% siswa lemah yang memilih jawaban benar = Banyaknya siswa yang 25%
Nilai IK diartikan sebagai nilai indeks kesukaran, sehingga kriterianya (Suherman, 2003:170) disajikan dalam tabel 3.3 Tabel 3.3 Interpretasi Indeks Kesukaran Nilai IK Interpretasi Nilai Sangat sukar IK = 0,00 Sukar Sedang Mudah Sangat mudah
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kisi-kisi Soal
Kompet ensi Dasar
Menggu nakan theorema phytagor as untuk menentu kan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku
Indik ator Kema mpua n Kone ksi Mate matis Kone ksi antra topic mate matik a
Indikato r Soal
Peserta didik dapat menentu kan biaya membeli benih dengan mengapli kasikan rumus phytagor as, luas segitiga dan persegi panjang, dan aritmatik a.
Soal
1)Pak Budi memiliki sebuah kebun seperti pada gambar dibawah ini. Kebun tersebut akan ditanami jagung. Setiap meter persegi lahan diperlukan 5 gram benih jagung dengan harga Rp. 7.000,00 tiap 1 kg. berapakah biaya yang dikeluarkan pak Budi untuk membeli benih Jagung ?
Langkah Penyelesaian
Luas daerah I(luas BCD) BD2 = BC2 + CD2 BD2 = 52+122 BD2 =169 BD = 13 m Luas BCD = ½ x BC x CD Luas BCD = ½ x5x12 Luas BCD = 30 m2 Luas daerah II (luas ABDE) Luas ABDE = ABxBD Luas ABDE = 14x13 Luas ABDE = 182 m2 Luas Lahan = luas I + luas II Luas Lahan = 30+182 Luas Lahan = 212 m2 Biaya membeli benih = 212x Rp.35,00 = Rp. 7.420,00 Jadi, biaya yang dikeluarkan pak Budi untuk membeli benih jagung adalah Rp.
12
S k o ri n g
1
1
1
13
7.420,00
Kone ksi denga n disipli n ilmu lain (bidan g studi lain)
Peserta didik dapat menentu kan luas segitiga siku-siku dengan mengapli kasikan sistem persamaa n linear dua variabel
2)Gambar berikut menunjukkan panjang sisi sebuah persegi panjang dalam centimeter. Berpakah luas segitiga siku-siku ABD?
Peserta didik dapat mengide ntifikasi keterkait an antara jarak pendeng ar dengan sumber bunyi, serta beda lintasan kedua gelomba ng bunyi. Peserta
3)Dua jam beker suara koheren, A dan B, dipisahkan pada jarak 3,60 m. seorang pendengar berada sejauh 2,70m dari pengeras suara B. Segitiga ABC adalah segitiga sikusiku, berapa beda lintasan kedua gelombang bunyi yang bertemu di C ?
AB = DC 2y-4x = 2x+y 2y-y = 2x+4x y= 6x AD = BC 4x-2 = y-3x 4x+3x=y+2 7x=(6x)+2 7x-6x=2 x=2 maka y=6(2)=12 …..(1) AB=2y-4x =2(12)-4(2) =24-8 =16cm AD=4x-2 =4(2)-2 =6cm….(1) Luas ABD= ½ xABxAD = ½ x16x6 =48 cm2……(1) Jadi luas segitiga siku-siku ABD adalah 48cm2 Kita hitung dahulu jarak AC dengan menggunakan teorema phytagoras dalam segitiga siku-siku ABC AC2 = AB2+BC2 AC2 = 3,602+2,702 AC2 = 12,96+7,29 AC2 = 20,25m AC = √ =4,5m ….(2) Beda lintasan kedua gelombang bunyi yang bertemu di C adalah
3
3
=4,5-2,70=1,80m…(1) Jadi, beda lintasan kedua gelombang bunyi yang bertemu di C adalah 1,80m 4)Sebuah kapal dari
Jarak yang ditempuh kapal
3
14
didik dapat menentu kan jarak terpende k yang ditempuh kapal
Kone ksi denga n dunia nyata atau kehid upan sehari -hari
Peserta didik dapat mengide ntifikasi keterkait an antara keramik, luas lantai, dan biaya membeli keramik.
pelabuhan A berlayar ke arah utara menuju pelabuhan B dengan menempuh jarak 3.000 km. Setelah tiba di pelabuhan B kapal berlayar lagi ke arah timur menuju pelabuhan C dengan menempuh jarak 4.000 km. Berapakah jarak yang ditempuh kapal apabila kapal untuk kembali ke pelabuhan A langsung dari pelabuhan C? 5)Lita sangat menyukai warna pink dan ungu, dia ingin mengganti warna lantai di kamarnya dengan keramik warna pink dan ungu yang berbentuk segitiga siku-siku. Harga satu keramik segitiga sikusiku berwarna ungu Rp. 3.000,00, sedangkan warna pink Rp. 2.500,00 perbuah. Bantulah Lita menghitung berapa biaya yang dia perlukan untuk membeli keramik lantai kamarnya ?
untuk kembali ke pelabuhan A langsung ke pelabuhan C = panjang AC, ……(1) AC2 = AB2+BC2 AC2 =30002+40002 AC2 =25.000.000 AC =5000 km ….(2) Jadi, jarak yang ditempuh kapal apabila kapal untuk kembali kepelabuhan A langsung dari pelabuhan C adalah 5000km Lantai terdiri dari keramik berbentuk segitiga siku-siku sama kaki, sudut sama kakinya yaitu masingmasing 450 adalah sama besar yaitu 30cm. jumlah keramik berwarna pink dan ungu adalah sama.
Luas = ½ x alas x tinggi Luas = ½ x 30x30 Luas = ½ x 900 Luas = 450 cm2 Luas persegi panjang =alas x tinggi =360x300 =108.000 cm2 ….(2)
Banyaknya segitiga warna pink
= ½ x 240 =120 buah ….(1)
4
15
Total biaya = jumlah keramik pink x 2.500 + jumlah keramik ungu x 3.000 = 120 x 2.500 + 120 x 3.000 = 300.000 + 360.000 = 660.000 ….(1) Jadi, total biaya untuk membeli keramik adalah Rp. 660.000,00
Peserta didik dapat menentu kan luas dan keliling kebun Pak Hasan
6)Pak Hasan ingin menjual kebun warisan miliknya yang berbentuk seperti gambar dibawah ini. Namun dia tidak mengetahui berapa luas dan keliling kebun tersebut, bantulah Pak Hasan menentukan luas dan keliling kebunnya !
Kebun berbentuk trapezium dibagi menjadi dua bagian bangunan datar,
=1350+900 = 450 Karena , maka merupakan segitiga siku-siku sama kaki. DE = DC = AB = 20cm Menurut perbandingan panjang CE adalah ….(1) Luas I Luas = ½ DE.DC Luas = ½ 202 Luas = 200cm2 Luas II Luas ABED = AB.AD Luas ABED = 20.6 Luas ABED = 120cm2 Luas kebun = luas I + luas II Luas kebun = 200+120 Luas kebun = 320 cm2 Jadi, luas kebun pak Hasan adalah 320cm2 …(3)
4
16
B. Hasil dan Pembahasan 1. Reliabilitas
Berdasar hasil perhitungan diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.882 hal ini termasuk pada rentang reliabilitas tinggi (baik). 2. Daya Pembeda Soal
17
3. Tingkat Kesukaran No Butir Soal 1 2 3 4 5 6
Skor Total Tiap Butir Siswa Skor Maks Skor Maks n=17 37 32 33 34 41 34
3 3 3 3 4 4
51 51 51 51 68 68
P 0.73 0.63 0.65 0.67 0.60 0.50
BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasar pada hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut, 1. Soal yang telah dibuat memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.882 hal ini termasuk pada rentang reliabilitas tinggi (baik), 2. Indek kesukaran dari soal ini masuk dalam rentang, yaitu sedang, dan 3. Daya pembedanya masuk dalam kategori baik. Maka dapat disimpulkan secara umum soal yang dibuat memiliki validitas yang baik untuk digunakan sebagai instrumen tes. Adapun langkah-langkah analisis butir soal ini dapat disimpulkan, yaitu uji reliabilitas/validitas, uji indek kesukaran/tingkat kesukaran dan uji daya pembeda soal.
18
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Individual Textbook. Bandung: FPMIPA UPI. Ruseffendi, E. T. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidang NonEksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
19