BAB 2 ISI
1. Flu Babi
1.1 Pengertian Pengertian flu flu babi Flu babi babi adalah adalah penyak penyakit it pernap pernapasa asan n yang yang menjan menjangki gkiti ti babi. babi. Diseba Disebabka bkan n oleh oleh influenza tipe A, wabah penyakit ini pada babi rutin terjadi dengan tingkat kasus tinggi namun jarang menjadi fatal. Penyakit ini cenderung mewabah di musim semi dan musim dingin tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun. ta hun. Flu babi (Swine influenza ) adalah kasus-kasus kasus-kasus influensa yang disebabkan disebabkan oleh virus populasi babi.. Galur virus flu babi yang telah diisolasi Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A. Babi Babi dapa dapatt mena menamp mpun ung g viru viruss flu flu yang yang bera berasa sall dari dari manu manusi siaa maup maupun un buru burung ng,, memung memungkin kinkan kan virus virus terseb tersebut ut bertuk bertukar ar gen dan mencip menciptak takan an galur galur pandem pandemik. ik. Flu babi babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. 1.2 Etiolo Etiologi gi Flu babi disebabkan oleh salah satu virus influenza babi, termasuk di antaranya virus influenza tipe A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2. 1.3 Penularan Penularan virus Penamaan jenis penyakit ini dianggap salah oleh berbagai kalangan, karena telah membua membuatt salah salah tafsir tafsir masyar masyaraka akatt – bahwa bahwa babi babi dapat dapat menula menularka rkan n penyak penyakit it ini kepada kepada manusia. Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengganti nama penyakit ini dengan Influensa A (H1N1).
Hingga Hingga saat ini para peneliti belum mengetahui mengetahui secara pasti cara penularan penularan virus flu babi tersebut, seberapa lama waktu atau jarak yang dibutuhkan. Namun secara umum, virus flumenyebar melalui batuk dan bersin yang tidak ditutupi atau saat seseorang menyentuh mulut atau hidung dari tangan yang kotor. Mengingat virus flu dapat hidup di permukaan kuli kulitt untu untuk k bebe bebera rapa pa jam. jam. Laya Layakn knya ya saat saat sese seseor oran ang g meny menyen entu tuh h pega pegang ngan an pint pintu u yang yang sebelumnya dipegang oleh orang lain yang bersin ditangannya. Daging babi yang dimasak tidak akan menularkan flu jenis ini.
Flu babi biasanya tidak menjalar pada manusia, meski kasus sporadis juga terjadi dan biasanya pada orang yang berhubungan dengan babi. Catatan mengenai kasus penularan dari manu manusi siaa ke manu manusi siaa juga juga sang sangat at jaran jarang. g. Penu Penular laran an manu manusi siaa pada pada manu manusi siaa flu babi babi diperkirakan menyebar seperti flu musiman melalui batuk dan bersin. Dalam wabah yang kini terjadi belum jelas apakah penyakit itu ditularkan dari manusia ke manusia. 1.4 Gejala Gejala flu babi babi Menuru Menurutt Pusat Pusat Pengaw Pengawasan asan dan Penceg Pencegaha ahan n Penyak Penyakit it di Amerik Amerikaa Serika Serikat, t, gejala gejala influ influen ensa sa ini ini mirip mirip deng dengan an infl influe uens nsa. a. Geja Gejalan lanya ya sepe sepert rtii dema demam, m, batu batuk, k, saki sakitt pada pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah. Dalam mendiagnosa penyakit ini tidak hanya perlu melihat pada tanda atau gejala khusus, tetapi juga catatan terbaru mengenai pasien. Sebagai contoh, selama wabah flu babi 2009 di AS, CDC menganjurkan para dokter untuk melihat apakah jangkitan flu babi pada pasien yang di diagnosa memiliki penyakit
pernapasan akut memiliki hubungan dengan orang yang di tetapkan menderita flu babi, atau berada di lima negara bagian AS yang melaporkan kasus flu babi. Ciri-ciri dan gejala flu babi : a.
Demam yang muncul tiba-tiba lebih dari 37,8 derajad celcius.
b.
Batuk.
c.
Nyeri otot.
d.
Sakit tenggorokan.
e.
Kelelahan yang berlebihan.
f.
Penderita muntah-muntah dan diare.
1.5 Pencegahan
dan pengobatan
Cara pencegahan flu babi dapat melakukan langkah-langkah preventif sebagai berikut: a.
Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang tisu itu ke kotak sampah.
b.
Sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah Anda batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.
c.
Jangan Jangan meny menyent entuh uh mulut mulut,, hidung hidung atau atau mulut mulut Anda Anda dengan dengan tang tangan. an.
d.
Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
e.
Jika Anda sakit flu, Anda sebaiknya tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di rumah Pemerintah Amerika mengatakan dua obat yang biasa digunakan untuk mengobati flu,
Tamiflu dan Relenza, tampaknya efektif dalam mengatasi kasus-kasus yang terjadi sejauh ini. Belum jelas keefektifan vaksin flu yang kini ada dalam melindungi manusia dari virus baru ini, karena secara genetik berbeda dengan jenis flu lain.
2. Flu Burung
2.1 Pengertian Pengertian Flu Burung Burung Influenza A (H5N1) adalah bagian dari jenis virus influenza tipe A. Burung-burung liar liar adalah adalah tempat tempat tingga tinggall alami alami dari dari virus virus ini, ini, maka maka dinama dinamakan kan flu burung burung atau avian avian influenza. Virus ini beredar diantara burung-burung di seluruh dunia. Virus ini sangat mudah berjangkit dan dapat menjadi sangat mematikan bagi mereka, terutama pada unggas jinak misalnya ayam. Virus ini disebarkan oleh unggas liar, karena itulah dinamakan flu avian atau flu burung. Virus tersebut menyebar pada unggas hampir diseluruh dunia, sangat menular terhadap sesama unggas dan mematikan, terutama jenis unggas seperti ayam. 2.2 Etiolo Etiologi gi Virus Virus H5N1 H5N1 merup merupaka akan n jenis jenis virus virus flu burung burung yang yang sangat sangat ganas, ganas, yang yang menjad menjadii penyebab utama penyakit pada unggas. Virus ini pernah ditemukan juga pada babi dan kucing, tetapi tidak menimbulkan gejala sakit pada hewan tersebut. Sampai dengan saat ini, belum belum ditemukan ditemukan bukti ilmiah bahwa kedua kedua jenis hewan tersebut bertindak bertindak sebagai sumber sumber penularan virus H5N1. 2.3 Cara Penulara Penularan n Burung-bur Burung-burung ung
yang terinfeksi terinfeksi menyebark menyebarkan an virusnya virusnya di air liur, cairan saluran saluran
pernafasan, dan kotorannya. Virus flu burung burung menyebar diantara burung-burung burung-burung yang rentan saat mereka terkena kotoran yang telah terkontaminasi. Diyakini bahwa sebagian besar kasus infeksi H5N1 pada manusia disebabkan oleh kontak dengan unggas yang telah terinfeksi atau lingkungan yang telah terkontaminasi. Faktor-faktor yang menyebabkan menyebabkan seseorang beresiko terinfeksi flu burung, antara lain: •
Selama 7 hari sebelum terkena, telah mengalami salah satu atau lebih dari keadaan
berikut ini: •
Kontak (dalam jarak 1 meter atau kurang) dengan dengan ternak unggas atau burung
liar baik hidup atau mati •
Berada pada tempat dimana ternak unggas pernah atau sedang dikandangkan selama 6
minggu sebelumnya
•
Berhubungan (dalam jarak jangkauan sentuhan atau percakapan) dengan orang yang
didiagnosa menderita influenza A (H5N1) •
Berhubungan (dalam jarak jangkauan sentuhan atau percakapan) dengan orang yang
menderita penyakit pernafasan akut yang tidak dapat dijelaskan yang kemudian berakhir pada kematian •
(atau) (atau) Selama Selama 7 hari hari sebelu sebelum m terken terkena, a, pernah pernah bekerj bekerjaa dalam dalam suatu suatu labora laborator torium ium
dimana dimana ada pengol pengolaha ahan n contoh contoh dari dari orang orang atau binatan binatang g yang yang dicuri dicurigai gai mender menderita ita penyakit flu burung.
2.4 Tanda dan Gejala Gejala-gejala awal flu burung seringkali sama dengan influenza musiman manusia (batuk, sakit tenggorokan, demam tinggi, sakit kepala, sakit otot, dll). Penyakit ini dapat berkemban berkembang g menjadi menjadi pneumonia pneumonia dimana dimana mungkin mungkin akan terjadi, kekurangan kekurangan angin, susah bernafas dan gagal pernafasan. Gejala klinis (tanda-tanda kesehatan) penyakit ini sangat beragam beragam dan dipengaruh dipengaruhii oleh berbagai berbagai faktor faktor seperti seperti tingkat tingkat keganasan keganasan (virulensi) (virulensi) virus yang yang meng mengin infe feks ksi, i, spes spesie iess yang yang tertu tertula lar, r, umur umur,, jenis jenis kela kelami min, n, peny penyak akit it lain lain yang yang menyertainya dan lingkungan. Gejala klinis yang dapat muncul adalah: a. Dema Demam m ting tinggi gi ≥38° ≥38°C C b. Batuk c. Pilek d. Nyer Nyerii ten tengg ggor orok okan an e. Sakit kepala f. Nyeri otot g. Infe Infeks ksii sela selapu putt mata mata h. Sesak napa apas i.
Diar Diaree atau atau gan gangg ggua uan n sal salur uran an cern cernaa
j.
Fatique (le (lemas) as)
2.5 Pencegahan Pencegahan dan Pengobatan Pengobatan Tamiflu Tamiflu yang mengandung mengandung oseltamivir oseltamivir adalah suatu cara pengobatan pengobatan antiviral, antiviral, yang terbukti dapat menekan kemampuan virus untuk menyebar dari sel yang terinfeksi ke sel
yang sehat. Sampai dengan 7 Oktober 2005, Indonesia telah mendapatkan 60.000 tablet Tamifl Tamiflu. u. Saat Saat ini antivi antiviral ral terseb tersebut ut hanya hanya bisa bisa didapa didapatka tkan n di 44 rumah rumah sakit sakit peneri penerima ma Tamiflu. 3. Peran Peran Perawat Perawat Komunit Komunitas as dalam dalam Penanggu Penanggulang langan an Flu Babi Babi dan Flu Burung Burung
Seba Sebaga gaii salah salah satu satu bagi bagian an dari dari prof profes esii kese keseha hatan tan turu turutt terli terliba batt dala dalam m usah usahaa pencegahan pencegahan dan penanganan penanganan kasus Avian Influenza dan flu babi ini. Peran perawat perawat dimulai dimulai dari usaha promotif, promotif, preventif preventif , kuratif, kuratif, hingga rehabilitatif. rehabilitatif. Usaha promorif promorif dan preventif preventif biasanya dilakukan oleh perawat komunitas. a. Usaha Usaha Promoti Promotiff dan Preventi Preventif f
Dalam melaksankan usaha promosi dan pencegahan/prevetif, perawat akan terlibat dalam kerja tim dengan berbagai bidang keahlian lain, seperti dokter, dokter hewan, serta berbagai berbagai departemen/ departemen/dinas dinas pemerintaha pemerintahan n (kesehatan, (kesehatan, peternakan, peternakan, perindustr perindustrian, ian, ekonomi, ekonomi, dll). Tindakan promotif dan preventif yang dapat dilakukan yaitu memberikan penyuluhan. •
Mengenalkan pada masyarakat karakteristik hewan khususnya unggas yang sakit dan
tindakan yang perlu dilakukan terhadap hewan yang sakit dan mati. •
Sering mencuci tangan dengan sabun atau disinfektan (termasuk pula deterjen dan
alkohol 70%) bila kontak dengan hewan yang sakit •
Bagi Bagi para para peter peterna nak, k, petu petuga gass kese keseha hata tan, n, dan dan pene peneli liti ti haru haruss meng menggu guna naka kan n Alat Alat
Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan ( double hand scoon ), masker, kaca mata pelindung seperti kaca mata renang ( goggles ), sepatu. •
Bagi masyarakat yang memiliki unggas, penting untuk mengandangkan unggas untuk
menceg mencegah ah penula penularan ran pada pada hewan hewan lain lain dan memuda memudahka hkan n jika jika dilaku dilakukan kan disinf disinfeks eksii maupun vaksinasi •
Lebih baik membeli ayam yang sudah dipotong dan telah dihasilkan oleh rumah
potong ayam yang telahdiawasi pemerintah. •
Bagi para pengusaha dan pekerja peternakan penting untuk menerapkan biosecurity
yang ketat sehingga segala produk unggas dan hewan ternak aman dikonsumsi.
•
Memasak daging maupun produknya (telur, hati) pada suhu dan waktu yang cukup.
Untuk suhu >80°C selama 1 menit, suhu 64°C selama 5 menit. Karena virus AI lebih mampu bertahan lama pada temperatur temperatur rendah (17°C) dan pada suhu minus minus 50°C akan lebih lama lagi. •
Masyarakat diberikan informasi untuk mengenali gejala-gejala awal AI dan perujukan
segera ke pelayanan kesehatan.
b. Tindak Tindakan an Kura Kuratif tif
Saat seseorang mulai mengalami gejala-gejala adanya infeksi AI hal terbaik yang dilakukan untuk menyelamatkannya adalah perujukan segera ke RS maupun puskesmas dan diberikan diberikan medikasi medikasi profilaksis profilaksis anti virus, virus, biasanya biasanya digunakan digunakan oseltamivi oseltamivir. r. Jika gejala klinis klinis dan pemeriksaan pemeriksaan klinis klinis didapat didapat semakin semakin banyak banyak mengarah mengarah ke sana maka perawatan perawatan intensif intensif perlu segera dilakukan. 1.Penatalaksanaan di fasilitas kesehatan non rujukan •
Pasien suspek AI langsung diberi Oseltamivir (Tamiflu) 2×75 mg (jika anak sesuai dengan berat badan)
•
Pasien ditangani sesuai dengan kewaspadaan standar
•
Pasien dirujuk ke RS Rujukan AI
2.Penatalaksanaan di RS Rujukan •
Pasien di rawat di ruang isolasi
•
Petugas triase memakai APD, kemudian mengirim pasien ke ruang pemeriksaan
•
Petugas yang masuk ke ruang pemeriksaan tetap menggunakan APD dan melakukan kewaspadaan standar
c. Tindak Tindakan an Rehabil Rehabilit itati atif f
Jika kondisi pasien membaik dengan PCR negatif, tidak demam 7 hari, dan hasil radiologi maupun laboratorium membaik serta ada pertimbangan lain dari dokter maka pasien diperb diperbole olehka hkan n pulang pulang.. Namun Namun sebelu sebelum m dipula dipulangk ngkan, an, pasien pasien diberi diberikan kan inform informasi asi untuk untuk menj menjag agaa dari dari anca ancama man n infe infeks ksii viru viruss beru berula lang ng dan dan memp memper erta taha hank nkan an kese keseha hata tann nnya ya.. Pembekalan informasi bagi pasien dan keluarga pasien meliputi: •
Penjagaan lingkungan dari ancaman penyebaran virus
•
Personal hygiene dan environment hygiene
•
Menjauhkan kandang ternak atau unggas dari rumah jika memelihara ternak atau
unggas •
Peningkatan kualitas gizi pangan
•
Pasien yang sudah pulang ke rumah diwajibkan kontrol ke poloklinik paru/ anak/
penyakit dalam terdekat. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan R.I. 2006. Pedoman Penatalaksanaan Flu Burung di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Jakarta Doenges, Moorhouse & Geissler. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman &
Pendokumentasian Perawatan Pasien. F.A. Davis Philadelphia, Pennsylvania.USA Abi, Nursing. 2009. Peran Perawat Komunitas dalam Praktek Asuhan Keperawatan . Diakses pada tanggal 3 desember 2010 dari http://abimuhlisin.blogspot.com/ http://abimuhlisin.blogspot.com/.. Komn Komnas as FBPI FBPI.. Tent Tentan ang g Flu Flu Buru Burung ng.. Diak Diakse sess pada pada tang tangga gall 20 nove novemb mber er 2010 2010 dari dari http://www.komnasfbpi.go.id/ Admi Admin. n. 2009 2009.. Apak Apakah ah Flu Flu Buru Burung ng?. ?. Diak Diakse sess pada pada tangg tanggal al 24 nove novemb mber er 2010 2010 dari dari http://goldgamat.com/