BAB I Pendahuluan
.1 Lata Latarr Bela Belaka kang ng Gastroenteritis atau diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan,
tida idak saja di negar egara a berkemb kemban ang g tet tetapi juga di negara maj maju. Menuru urut Sinthamurniwaty (2006) gastroenteritis akut dideinisikan sebagai buang air besar deng dengan an tinja tinja yang yang !air !air atau atau lembe lembek k deng dengan an jumlah jumlah lebih lebih bany banyak ak dari dari norma normal, l, berlangsung kurang dari "# hari. Sedangkan menurut $ediani (20"2) gastroenteritis kronik yaitu yang berlangsung lebih dari "# hari. Gastroenteritis atau diare dapat diseba disebabk bkan an ineks ineksii maupun maupun non non inek ineksi. si. %ari %ari peny penyeb ebab ab gastro gastroent enteri eritis tis yang yang terbany terbanyak ak adalah adalah gastroen gastroenteri teritis tis ineksi. ineksi. Gastroe Gastroente nteritis ritis atau diare diare ineksi ineksi dapat dapat disebabkan &irus, bakteri, dan parasit. Menurut 'ord ealth rgani*ation ('), di negara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat tetapi insiden gastroenteritis atau diare ineksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan. %i +nggris " dari orang menderita diare ineksi setiap tahunnya dan " dari 6 orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita gastroenteritis atau diare ineksi. -ingginya kejadian gastroenteritis di egara /arat ini oleh karena oodborne ine!tions dan waterbo waterborne rne ine!tio ine!tions ns yang yang disebabk disebabkan an bakteri bakteri Salmone Salmonella lla spp, spp, ampylo ampyloba!t ba!ter er jejuni, Stailo!o!!us Stailo!o!!us
aureus, /a!illus !ereus, lostridium lostridium
perringens perringens
dan
1nterohemorrhagi!. 1s!heri!hia !oli (11) (', 20"). %i +ndonesia dari 2.3"2 pasien gastroenteritis atau diare yang disebabkan bakteri yang datang kerumah sakit dari beberapa pro&insi seperti 4akarta, 4awa, Sumatra yang yang diana dianalis lisa a dari dari 200# 200# s5d 200. 200. Menuru Menurutt disas disasmit mito, o, ' (2007 (2007)) peny penyeb ebab ab terbanyak adalah 8ibrio !holerae 0", diikuti dengan Shigella spp, Salmonella spp, 8. 9arahaemoliti!us, Salmonella typhi, ampyloba!ter 4ejuni, 8. holera non:0", dan Salmonella paratyphi . /erdasarkan data proil kesehatan 20"", jumlah kasus diare di 4awa -engah berd berdas asar arka kan n
lapo lapora ran n
puske uskesm smas as
seb sebany anyak
#20. #20.3 37 7
seda sedang ngka kan n
kas kasus
gastr gastroe oente nterit ritis is diruma dirumah h sakit sakit seba sebany nyak ak 7.6#3 7.6#3 sehin sehingg gga a jumlah jumlah kese keselur luruh uhan an pend penderi erita ta yang yang terde terdetek teksi si adala adalah h #23.2 #23.2 deng dengan an jumla jumlah h kemat kematian ian adala adalah h sebanyak # orang. %ari laporan sur&eilan terpadu tahun 20"0 jumlah kasus diare 1
didapatkan ", ; di 9uskesmas, di rumah sakit didapat 0,20; pada penderita rawat inap dan 0,0 ; pasien rawat jalan. akupan akupan penemua penemuan n penderi penderita ta diare diare selama selama tiga tahun tahun terakhi terakhirr mengalami mengalami penin peningk gkat atan, an, meskip meskipun un masih masih dibaw dibawah ah yang yang diha diharap rapka kan n yaitu yaitu sebes sebesar ar 30;. 30;. 9eni 9ening ngka kata tan n !aku !akupa pan n pada pada tahu tahun n 20"0 20"0 !uku !ukup p ting tinggi gi,, dise diseba babk bkan an adan adanya ya peningkatan peningkatan pengiriman laporan dari kab5kota. 9eningkatan !akupan penemuan penting karena mengurangi kematian akibat terlambatnya pertolongan kasus diare. al al ini ini kalau kalau tidak tidak sege segera ra ditan ditanga gani ni akan akan menga mengan!a n!am m kesel keselama amata tan n klien klien misalnya, jika terjadi dehidrasi akan menyebabkan syok hipo&olemik, serta dapat menga mengakib kibatk atkan an gang ganggua guan n pertu pertumbu mbuha han n hai hai ini diseb disebab abkan kan oleh oleh kuran kurangny gnya a makanan yang tidak dapat diserap oleh tubuh dan kurangnya masukan makanan yang masuk dalam tubuh. leh karena itu peran perawat dalam menangani klien dengan gangguan gastroenteritis adalah dengan memonitor intake dan output klien, monitor tanda:tanda &ital, monitor asupan makanan dan diet klien, menyarankan pada pada klie klien n untu untuk k bany banyak ak minu minum, m, menj menjag aga a pers person onal al hygi hygien ene, e, dan dan menj menjag aga a lingkungan agar tetap nyaman dan tenang. Menurut !atatan rekam medis
gastroe gastroenter nteritis itis yang yang meliput meliputii deinisi deinisi,, etiologi etiologi,, epidemi epidemiolog ologi, i, patoisi patoisiolog ologi, i, a!tor resiko, maniestasi klinis, pemeriksaan diagnosti!, penatalaksanaan, •
komplikasi, serta pen!egahan. -ujuan khusus Maha Mahas sisw iswa dap dapat mema memaha hami mi
teor teori, i,
kons konsep ep,,
dan dan
kea keadaan daan
pasi pasien en
gastroenteritis. BAB II Teori Teori dan Konsep
.1 Definis Definisii dan Klasifika Klasifikasi si Gastroen Gastroenteri teritis tis 2
Gastroenteritis adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau !air, bahkan dapat berupa air saja dan rekuensinya lebih sering (biasanya >5hari atau lebih) dalam satu hari (%19?1S <+, 2003). Menurut %epkes <+ (2000) dalam 'ulandari (200@), berdasarkan jenisnya diare dibagi empat yaitu A ". %iare kut %iare akut yaitu, diare yang berlangsung kurang dari "# hari (umumnya kurang dari 7 hari). kibatnya adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare. 2. %isentri %isentri yaitu, diare yang disertai darah dalam tinjanya. kibat disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan !epat, dan kemungkinan terjadinnya komplikasi pada mukosa. . %iare persisten %iare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari "# hari se!ara terus menerus. kibat diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan metabolisme. %iare persisten dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu diare persisten berat apabila ditemukan adanya tanda dehidrasi dan diare persisten apabila tidak ditemukan adanya tanda dehidrasi. #. %iare dengan masalah lain nak yang menderita diare (diare akut dan diare persisten) mungkin juga disertai dengan penyakit lain, seperti demam, gangguan gi*i atau penyakit lainnya. Menurut reerensi lain disebutkan bahwa klasiikasi diare yaituA 1. %iare osmoti! %iare tipe ini disebabkan oleh peningkatan tekanan osmotik intralumen usus
halus yang disebabkan oleh obat:obatan atau *at kimia yang hiperosmotik (MgS#, Mg()2, malabsorbsi umum, dan deek dalam absorbsi mukosa usus misal pada deisiensi disararidase, malabsorbsi glukosa5galaktosa ('ei*man B,dkk.2003C ?ligler /. 2003). 2. %iare sekretorik %iare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air maupun elektrolit
dari usus, menurunnya absorbsi. Dang khas pada diare ini yaitu se!ara klinis ditemukan diare dengan &olume tinja yang banyak sekali. %iare tipe ini akan 3
tetap berlangsung walaupun dilakukan puasa makan5minum. 9enyebab dari diare tipe ini antara lain karena eek enterotoksin pada ineksi
Vibrio
cholerae, atau Escherichia coli, penyakit yang menghasilkan hormon
(8+9oma), reseksi ileum (gangguan absorbsi garam empedu), dan eek obat laksati ( dioctyl sodium sulfosuksinat, dll) ('ei*man B,dkk.2003C ?ligler /. 2003). . %iare ineksi +neksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare. %ari sudut kelainan usus, diare oleh bakteri dibagi atas noninvasif (tidak merusak mukosa) dan invasif (merusak mukosa). /akteri nonin&asi menyebabkan diare karena toksin yang disekresi oleh bakteri tersebut, yang disebut diare toksigenik. Misalnya enterotoksin yang dihasilkan oleh bakteri
Vibrio
cholerae/eltor, yang mana enterotoksin yang dihasilkan merupakan protein
yang dapat menempel pada epitel usus, yang kemudian membentuk adenosin monoosat siklik (M$ siklik) di dinding usus dan menyebabkan sekresi akti anion klorida yang diikuti air, ion bikarbonat, dan kation natrium serta kalium. Mekanisme absorbsi ion natrium melalui mekanisme pompa natrium tidak terganggu karena itu keluarnya ion klorida (diikuti ion bikarbonat, air, natrium, ion kalium) dapat dikompensasi oleh meningginya absorbsi ion natrium (diiringi oleh air, ion kalium dan ion bikarbonat, klorida). ?ompensai ini dapat di!apai dengan pemberian larutan glukosa yang diabsorbsi se!ara akti oleh dinding sel usus ('ei*man B,dkk.2003C ?ligler /. 2003).
.2 !tiologi Gastroenteritis 9enyebab dari Gastroenteritis antara lain A Faktor Infeksi +neksi 8irus 1.
disertai dengan muntah. : -imbul sepanjang tahun, tetapi biasanya pada musim dingin. : %apat ditemukan demam atau muntah 2. 1ntero&irus 4
•
/iasanya timbul pada musim panas. . deno&irus : -imbul sepanjang tahun. : Menyebabkan gejala : la pada saluran pen!ernaan5pernaasan. +neksi /akteri ". Stigella : Semusim, pun!aknya pada bulan 4uli:September : +nsiden paling tinggi pada umur ": tahun : %apat dihubungkan dengan kejang demam. : Muntah yang tidak menonjol : Sel polos dalam eses : Sel batang dalam darah 2. Salmonella : Semua umur tetapi lebih tinggi di bawah umur " tahun. : Menembus dinding usus, eses berdarah, mukoid. : Mungkin ada peningkatan temperature. : Muntah tidak menonjol. : Sel polos dalam eses : Masa inkubasi 6:#0 jam, lamanya 2: hari. : rganisme dapat ditemukan pada eses selama berbulan:bulan . 1s!heri!hia !oli : /aik yang menembus mukosa (eses berdarah) atau yang
menghasilkan entenoksin. : 9asien (biasanya bayi) dapat terlihat sangat sakit. Faktor Non Infeksiosus Malabsorbsi - Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi, la!tosa, maltosa, dan •
sukrosa), non sakarida (intoleransi glukosa, ruktusa dan galaktosa). 9ada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi
•
•
laktosa. - Malabsorbsi lemak A long !hain trigly!eride. - Malabsorbsi protein A asam amino, /:laktoglobulin. $aktor makanan : Makanan basi, bera!un, alergi terhadap makanan (milk alergy, ood alergy, dowEn milk protein senditi&e enteropathy5M9S1). $aktor 9sikologis
. !pide"iologi Gastroenteritis Gastroenteritis merupakan suatu penyakit yang umum pada anak usia di bawah
tahun. Gastroenteritis akut terjadi di merika dengan 7 juta kasus setiap tahun.
5
%i +ndonesia merupakan penyakit utama kedua yang paling sering menyerang anak F
anak.
adalah penyebab
dari :0 ;
hospitalisasi
karena
gastroenteritis akut, antara 7: "7 ; disebabkan adeno&irus dan "; disebabkan bakteri. /ayi yang mendapatkan S+ lebih jarang menderita gastroenteritis akut dari bayi yang mendapat susu ormula. ('ong, 2007). %ata %epartemen ?esehatan <+, menyebutkan bahwa angka kesakitan diare di +ndonesia saat ini adalah 20:0 per "000 penduduk untuk semua golongan umur dan ",6 F 2,2 episode diare setiap tahunnya untuk golongan umur balita. ngka kematian diare golongan umur balita adalah sekitar # per "000 balita. 9enyakit %iare kut (%) atau Gastroenteritis kut (G1) masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian anak di +ndonesia dengan mortalitas 70:30; terutama pada anak dibawah umur lima tahun (/alita) dengan pun!ak umur antara 6:2# bulan (Subianto, 200"). %i seluruh dunia diperkirakan diare menyebabkan " milyar episode dengan angka kematian sekitar : miliyar setahunnya. 9ada tahun "@@ %epkes <+ memperkirakan terjadi episode diare sekitar ", miliyar dan kematian pada anak balita ,2 juta setiap tahunnya (Soebagyo, 2003). %ata statistik menunjukkan bahwa setiap tahunnya diare menyerang 0 juta jiwa penduduk +ndonesia, dan dua pertiganya adalah dari balita dengan angka kematian tidak kurang dari 600.000 jiwa. %i beberapa rumah sakit di +ndonesia, data menunjukkan bahwa diare akut karena ineksi menempati peringkat pertama sampai dengan keempat pasien dewasa yang datang berobat ke rumah sakit. Gambaran klinis diare akut a!apkali tidak spesiik. amun selalu berhubungan dengan hal:hal berikutA adanya tra&elling (domestik atau internasional), kontak personal dan adanya sangkaan ood:borne dengan masa inkubasi pendek. 4ika tidak ada demam, menunjukkan adanya proses mekanisme enterotoksin. 9re&alensi diare klinis dalam
6
Gambar pre&alensi diare menurut pro&insi (
/ila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok umur dengan pre&alensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (":# tahun) yaitu "6,7;. Sedangkan menurut jenis kelamin pre&alensi laki:laki dan perempuan hampir sama, yaitu 3,@; pada laki:laki dan @,"; pada perempuan. 9re&alensi diare menurut kelompok umur dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
7
Gambar pre&alensi diare menurut kelompok umur (
9re&alensi diare lebih banyak di perdesaan dibandingkan perkotaan, yaitu sebesar "0; di perdesaan dan 7,# ; di perkotaan. %iare !enderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan rendah dan bekerja sebagai petani5nelayan dan buruh yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar pre&alensi diare menurut pendidikan (
Gambar pre&alensi diare menurut pekerjaan (
/erdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare merupakan penyebab
kematian
peringkat
ke:"
dengan
proporsi
,;.
Sedangkan 8
berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian peringkat ke: setelah -/ dan 9neumonia. al tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah iniA
Gambar pola penyebab kematian semua umur (
4uga didapatkan bahwa penyebab kematian bayi (usia 2@ hari:"" bulan) yang terbanyak adalah diare (",#;) dan pneumonia (2,3;). %emikian pula penyebab kematian anak balita (usia "2:@ bulan), terbanyak adalah diare (2,2;) dan pnemonia (",;) (
.# Patofisiologi Gatroenteritis -erlampir
.$ %aktor &esiko Gastroenteritis
9
/anyak aktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada bayi dan balita di +ndonesia. Salah satu aktor risiko yang sering diteliti adalah aktor lingkungan yang meliputi A sarana air bersih (S/) sanitasi jamban saluran pembuangan air limbah (S9H) kualitas bakterologis air dan kondisi rumah. • • • • • •
%ata terakhir menunjukkan bahwa kualitas air minum yang buruk menyebabkan 00 kasus diare per "000 penduduk. Sanitasi yang buruk dituding sebagai penyebab banyaknya kontaminasi bakteri 1.!oli dalam air bersih yang dikonsumsi masyarakat. /akteri 1.!oli mengindikasikan adanya pen!emaran tinja manusia. ?ontaminasi bakteri 1.!oli terjadi pada air tanah yang banyak disedot penduduk di perkotaan, dan sungai yang menjadi sumber air baku di 9%M pun ter!emar bakteri ini (disasmito ', 2007). dapun hasil penelitian dari Sinthamurniwaty dalam tesis yang berjudul $?-<:$?-< <+S+? ?14%+ %+<1 ?=- 9% /H+- (Studi ?asus di ?abupaten Semarang) mengatakan bahwa aktor resiko yang terbukti berpengaruh pada kejadian diare adalahA ") =mur /alita asil penelitian menunjukkan bahwa umur balita I 2# bulan signiikan se!ara statistik memiliki risiko lebih besar untuk terkena diare dibandingkan dengan umur J 2# bulan. 2) Status Gi*i 9ada balita penderita kurang gi*i serangan diare terjadi lebih sering. Semakin buruk keadaan 5 status gi*i balita, semakin sering dan berat diare yang diderita. %i duga bahwa mukosa penderita malnutrisi sangat peka terhadap ineksi karena daya tahan tubuh yang kurang. ) -ingkat 9endidikan 9engasuh /alita 9endidikan pengasuh balita akan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan perilaku pengasuh balita dalam memelihara kesehatan diri dan balita yang diasuhnya karena pengasuh balita yang berpendidikan lebih tinggi !enderung memperhatikan kesehatan diri dan anak asuhnya. #) 9emanaatan Sarana ir /ersih 10
Sebagian besar kuman F kuman ineksius penyebab diare ditularkan melalui jalur ekal F oral. Mereka dapat ditularkan dengan memasukkan ke dalam mulut, !airan atau benda yang ter!emar dengan tinja, misalnya air minum, tangan atau jari F jari, makanan yang disiapkan dalam pan!i yang telah di !u!i dengan air ter!emar dan lainFlain. /anyak air bersih yang diperlukan untuk membersihkan alat F alat makanan dan memasak serta tangan. Memperbaiki sumber air (kualitas dan kuantitas) dan kebersihan akan mengurangi tertelannya kuman oleh anak ke!il. -ersedianya air penting untuk membiasakan kebersihan, misalnya men!u!i tangan. 9erbaikan sumber dan sanitasi air mungkin juga men!egah diare pada kelompok umur lain dan mempunyai berbagai keuntungan lain di bidang kesehatan. .' anifestasi Klinis Gastroenteritis Menurut e!ily lynn (200@), maniestasi klinis gastroenteritis berdasarkan
pathogen yang menyerang adalah A Pathoge
untah
diare
de"a"
n
Karakteristi
)*eri
Ga"+aran
k feses
a+do"en
epide"iol
/anyak, !air, Sedikit
ogis 9eriode
organism
hijau kuning dengan
inkubasi ":
dikeluark
atau bening, tenesmus
hari
an dalam
tidak
ada
eses
darah
atau
dengan
pus
&ota,iru
Sangat
:7 hari C
s
sering
sering
gejala ringan atau tidak Adeno,ir ?adang us
kadang
bergejala Sekitar
?adang
"# hari
derajat
inkubasi :
rendah sering
yeri
"0 hari 9eriode
kram
inkubasi
enteriirus
Sangat
?urang
)or/alk
sering
sering,
air
air
9eriode
11
dalam
sampai
"2:#3 jam C
waktu ":
berat
sering
hari
berjangkit pada anak usia
0al"one
?adang
2:7 hariC
lla
kadang
#0 kasus sering
dan
mengeks
busuk
kresikan
darah
bisa
organism
ada
atau
tidak Mukoid,
yeri
9eriode
minggu C
berdarah,
tekan
inkubasi "
organism
hijau dengan
sangat
F
dikeluark
pus
seringC
mudah
an
kadang
ditularkan
selama 7
terjadi
0higella
erisinia
4arang
Sangat
" sering
-idak
F 0 hari /eberapa
terjadi
hari
pada
sampai 6 sampai
anak I minggu #
thn,
ijau,
!air Sering
sekolah 9eriode
berbau dengan C tenesmus
inkubasi 6: 72 C karier kronis
7
hari,
Sangat
kram Mukoid atau yeri
9eriode
sering
!airC
inkubasi
#00
sering tekan
disertai
abdomen
se!ara
leukosit atau
sering
khas # F 6
darah
hariC
sering
kadang
pada
dibingungk
anak
an dengan
yang
appendi!iti
lebih
s
tua
. Pe"eriksaan Diagnostik Gastroenteritis 12
Menurut MuttaKin (20"0) pemeriksaan diagnostik pada klien gastroenteritis adalah sebagai berikut A 9emeriksaan isik 9emeriksaan isik berguna untuk mengetahui data subyekti dari klien. 9ada •
pemeriksaan isik abdomen sistem yang sering di gunakan adalah inspeksi,auskultasi, palpasi dan perkusi. -empatkan klien posisi supine. ?ontur dan simetrisitas dari abdomen di inspeksi dengan mengidentiikasi penonjolan lokal , distensi, atau gelombang peristaltik. uskultasi dilakukan sebelum perkusi dan palpasi (yang dapat meningkatkan motilitas usus dan dengan demikian merubah bising usus). ?arakter, lokasi, dan rekwensi bising usus di !atat. 9alpasi di gunakan untuk menidentiikasi masa
•
abdomen atau area nyeri tekan. 9ada pemeriksaan gastroenteritis umumnya terdapat A : -urgor kulit menurun, mata mulai !ekung : sites (:), // menurun, bising usus meningkat : Membran mukosa mulut tampak kering : /? :>5hari , L 7:"00 !! tiap /?, warna kuning agak pekat : // en!er 2: kali atau lebih dalam sehari : ?onjungti&a subanemis : ?lien terlihat lemah5pu!at 9emeriksaan penunjang A Pemeriksaan tina - Makroskopis dan mikroskopis - /iarkan kuman untuk men!ari kuman penyebab - -es resistensi terhadap berbagai antibiotik (pada diare peresisten) - 9h dan kadar gula jika di duga ada toleransi gula ?arakteristik hasil pemeriksaan eses sebagai berikut A eses berwarna pekat5putih
kemungkinan
di
sebabkan
karena
adanya
pigmen
empedu5obstruksi empedu. $eses berwarna hitam di sebabkan karena eek dari obat $e, diet tinggi buah dan sayur hijau tua seperti bayam. $eses berwarna pu!at disebabkan karena malabsorbsi lemak, diet tinggi susu dan produk susu. $eses berwarna orange atau hijau di sebabkan karena ineksi usus. $eses !air dan berlendir disebabkan karena diare yang penyebabnya adalah bakteri. $eses seperti tepung berwarna putih disebabkan karena &irus. $eses seperti ampas disebabkan karena diare yang penyebabnya adalah parasit. $eses yang didalamnya terdapat pus atau mukus disebabkan 13
karena bakteri, darah jika terjadi peradangan pada usus, terdapat lemak dalam eses jika di sebabkan karena malabsorbsi lemak dalam usus halus. Pemeriksaan darah - %arah perier lengkap - nalisis gas darah dan elektrolit (a,?,a dan 9 serum pada diare -
yang di sertai kejang) 9h dan !adangan alkali untuk menentukan gangguan keseimbangan
asam basa - ?adar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui aal ginjal !uodenal intubation =ntuk mengetahui kuman penyebab se!ara kuantitati dan kualitati terutama pada diare kronik
-abel 9enentuan derajat dehidrasi menurut ' "@@ 9enilaian / Penilaian HihatA ?eadaan umum
A
B
/aik,sadar
Gelisah,rewel
Hesu, lunglai atau
Mata
ormal
ekung
tidak sadar Sangat !ekung
ir mata Mulut dan Hidah
da /asah Minum
-idak ada ?ering biasa aus
tidak haus 9eriksaA -urgor kulit asil pemeriksaan
3
dan kering ingin
minum banyak
Sangat kering Malas minum atau
?embali !epat
?embali lambat
-anpa dehidrasi
%ehidrasi ringan5sedang
tidak
bisa
minum ?embali
sangat
lambat %ehidrasi berat
bila ada " tanda -erapi
ditambah " atau lebih tanda lain
Sumber A $ediani, 20"2 ara memba!a tabel untuk menentukan kesimpulan derajat dehidrasi A 14
• •
/a!a tabel penilaian derajat dehidrasi dari kolom kanan ke kiri ( ke ) ?esimpulan derajat dehidrasi penderita ditentukan dari adanya " gejala kun!i (yang diberi tanda bintang) ditambah minimal " gejala yang lain (minimal " gejala) pada kolom yang sama.
.4 Penatalaksanaan Gastroenteritis Saat ini ' menganjurkan # hal utama yang eekti dalam menangani anak:
anak yang menderita diare akut, yaitu penggantian !airan (rehidrasi), !airan diberikan se!ara oral untuk men!egah dehidrasi yang sudah terjadi, pemberian makanan terutama S+ selama diare dan pada masa penyembuhan diteruskan, tidak menggunakan obat antidiare, serta petunjuk yang eekti bagi ibu serta pengasuh tentang perawatan anak yang sakit di rumah, terutama !ara membuat dan memberi oralit, tanda:tanda yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk membawa anak kembali berobat serta metoda yang eekti untuk men!egah diare. 9enjelasan lain menurut idayat (200) penatalaksanaan penderita diare di rumah antara lainA 15 e"+eri Ta"+ahan 3airan
/erikan !airan lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian, jika anak memperoleh S+ eksklusi berikan oralit atau air matang sebagai tambahan. nak yang tidak memperoleh S+ eksklusi berikan " atau lebih !airan berikutA oralit, !airan makanan (kuah, sayur, air tajin) atau air matang. Sebagai tenaga kesehatan harus memberitahu ibu berapa banyak !airan seharinyaA a. Sampai umur " tahun A 0 sampai "00 ml setiap kali berak b. =mur " sampai tahun A "00 sampai 200 ml setiap kali berak Minumkan !airan sedikit demi sedikit tetapi sering dan jika muntah tunggu "0 menit kemudian lanjutkan lagi sampai diare berhenti. 25 e"+eri akanan
Saat diare anak tetap harus diberi makanan yang memadai, jangan pernah mengurangi makanan yang biasa dikonsumsi anak, termasuk S+ dan susu. indari makanan yang dapat merangsang pen!ernaan anak seperti makanan yang asam, pedas atau buah:buahan yang mempunyai siat pen!ahar. 15
/ila diare terjadi berulang kali, balita atau anak akan kehilangan !airan atau dehidrasi yang ditandai denganA a. nak menangis tanpa air mata b. Mulut dan bibir kering !. Selalu merasa haus d. ir seni keluar sedikit dan berarna gelap, ada kalanya tidak keluar sama sekali. e. Mata !ekung dan terbenam . /ayi tanda dehidrasi bias dilihat dari ubun:ubun yang menjadi !ekung g. nak mudah mengantuk h. nak pu!at dan turgor tidak baik =ntuk menanggulanginya perlu diberi !airan banyak, tidak harus oralit. /isa berupa teh manis, larutan gula garam atau sup. ir tajin justru !ukup eekti bagi bayi untuk mengatasi diare. %an jauh lebih baik dibandingkan dengan oralit karena tajin mengandung glukosa primer yang mudah diserap. 9enggunaan air tajin sebagai obat diare tidak berbahaya untuk bayi sekalipun (Suryana, 200).
9enatalaksanaan penderita diare di tempat pelayanan kesehatan atau penatalaksanaan se!ara medis (gastiyah, 200)A 15 Pe"+erian 3airan o
airan peroral, diberikan pada pasien dengan dehidrasi rungan atau sedang bisa diberi oralit
o
airan parenteral, pemberiannya dapat diberikan dengan !ara melalui intra &ena misalnya !airan
o
9engobatan %iatetik
=ntuk anak di bawah " tahun dan anak di atas " tahun dengan berat badan I 7 kg jenis makanannya adalahA o
Susu (S+ dan atau susu ormula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya HHM (How Ha!tose Milk), lmiron atau sejenis lainnya). 16
o
Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), bila anak tidak mau minum susu karena di rumah tidak biasa.
o
Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa atau asam lemak yang berantai sedang atau tidak jenuh.
25 6+at76+atan
9rinsip pengobatan diare ialah menggantikan !airan yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan !airan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lainA a. setosal dosis 2 mg5kg //5hari b. ?hlorproma*in dosis 0,:" mg5kg //5hari. =ntuk penatalaksanaan pada diare D!PK!0 &I 2811 membentuk LI)TA0 DIA&! (Li"a langkah tuntaskan diare5 yakniA
") ralit, berikan segera bila anak diare, untuk men!egah dan mengatasi dehidrasi. 2) B+ diberikan selama "0 hari berturut:turut, mengurangi lama dan beratnya diare, men!egah berulangnya diare selama 2: bulan. B+ juga dapat mengembalikan nasu makan anak. ara 9emberian bat Bin!A • 9astikan semua anak yang menderita %iare mendapat obat Bin! selama "0 hari berturut:turut • %osis obat Bin! (" tabletN 20 mg) - =mur I 6 bulanA "52 tablet 5hari - =mur J 6 bulanA " tablet 5hari • Harutkan tablet dalam satu sendok air matang atau S+ (tablet mudah larut L 0 detik), segera berikan kepada anak. • /ila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian obat Bin!, ulangi pemberian dengan !ara memberikan potongan lebih ke!il dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis penuh. • /ila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan !airan inus, tetap berikan obat Bin! segera setelah anak bisa minum atau makan. ) S+ dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat, untuk men!egah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi yang hilang.
17
#) ntibiotik hanya diberikan pada diare berdarah, kolera dan diare dengan masalah lain. ) Segera kembali ke petugas kesehatan jika ada demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus diare makin sering atau belum membaik dalam hari. &!)3A)A T!&API A (TA)PA D!9ID&A0I5
/ila terdapat dua tanda atau lebih yakniA • • • •
?eadaan =mum baik, sadar Mata tidak !ekung minum biasa, tidak haus ubitan kulit perut 5 turgor kembali segera
<1D D?+A M11<G? HG? -1<9+ %+<1 %+ <=M ") /1<+ +< H1/+ /D? %<+ /+SD • -eruskan S+ lebih sering dan lebih lama • nak yang mendapat S+ eksklusi, beri oralit atau air matang sebagai tambahan • nak yang tidak mendapat S+ eksklusi, beri susu yang biasa diminum dan oralit atau !airan rumah tangga sebagai tambahan (kuah sayur, air tajin, air matang, dsb) • /eri ralit sampai diare berhenti. /ila muntah, tunggu "0 menit dan dilanjutkan sedikit demi sedikit. - =mur I " tahun diberi 0:"00 ml setiap kali berak - =mur " tahun diberi "00:200 ml setiap kali berak. • nak harus diberi 6 bungkus oralit (200 ml) di rumah bilaA - -elah diobati dengan
• /eri makanan kaya ?alium seperti sari buah segar, pisang, air kelapa hijau. • /eri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih ke!il (setiap :# jam) • Setelah diare berhenti, beri makanan yang sama dan makanan tambahan selama 2 minggu #) -+/+-+? D %+/1<+? S1S=+ +%+?S+. M+SHA %+S1-1<+, ?H1< dll ) S+-+ +/=5 91GS=A =ntuk membawa anak kembali ke petugas kesehatan bila A • /erak !air lebih sering • Muntah berulang • Sangat haus • Makan dan minum sangat sedikit • -imbul demam • /erak berdarah • -idak membaik dalam hari &!)3A)A T!&API B (D!)GA) D!9ID&A0I &I)GA):0!DA)G5
%iare dehidrasi
• • • •
Gelisah, rewel Mata !ekung +ngin minum terus, ada rasa haus ubitan kulit perut 5 turgor kembali lambat
<1D D?+A ") 91M/1<+ <H+-A • 4umlah oralit yang diberikan dalam jam pertama di sarana kesehatan adalah 7 > // anak. • /ila // tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel di bawah iniA =murSampai
# bulan
# :"2 bulan
"2:2# bulan
2: tahun
/erat /adan
I 6 kg
6:"0 kg
"0:"2 kg
"2:"@ kg
4umlah !airan
200:#00
#00:700
700:@00
@00:"#00
• /ila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah. • /ujuk ibu untuk meneruskan S+. • =ntuk bayi I 6 bulan yang tidak mendapat S+ berikan juga "00:200 ml air masak selama masa ini. • =ntuk anak 6 bulan, tunda pemberian makan selama jam ke!uali S+ dan oralit • /eri obat Bin! selama "0 hari berturut:turut 19
2) M-+ ? %1G S1?SM % /-= +/= M1M/1<+? <H+-A • -unjukkan jumlah !airan yang harus diberikan. • /erikan sedikit demi sedikit tapi sering dari gelas. • 9eriksa dari waktu ke waktu bila ada masalah. • /ila kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air tra#ena ,apatkah 'e/era$ anda Rin/er mem&erikan aktat ata *airan al " 09 R
&!)3A)A T!&API 3 (D!)GA) D!9ID&A0I B!&AT5
%iare dehidrasi berat bila terdapat dua tanda atau lebihA
• • • •
Hesu, lunglai 5 tidak sadar Mata !ekung Malas minum ubitan kulit perut 5 turgor kembali sangat lambat
<1D D?+A +kuti tanda panah jika ya lanjut ke kanan, bila tidak lanjut ke bawah
Adakah Terapi R!k terdekat penderita (dalam ntk 30 terapi menit)? "ntra#ena$ %ila penderita &i'a minm 'ediakan ralit dan tn!kkan *ara mem&erikann+a 'elama .a
Tidak
20
at;lai men//nakan rehidra'i den/an pipa na'/a'trik ralit melali r/a'trik a'/a'trik ntk
Tidak
;lai rehidra'i den/an ralit melali mlt$ %erikan 'edikit demi 'edikit 20 mlk/ %%!am Apakah penderita &i'a minm? ilai 'etiap 1-2 !am .a %ila mntah ata pert kem&n/ &erikan *airan le&ih lam&at$ %ila rehidra'i tidak ter*apai 'etelah 3 !am r!k ntk terapi "ntra#ena$ etelah 6 !am nilai kem&ali dan pilih ren*ana terapi +an/ 'e'ai$ -idak
k ntk 'edikitn+a rehidra'i melali a'/a'trik
21
.18Ko"plikasi Gastroenteritis ?omplikasi gastroenteritis menurut Supartini (200#) yaitu A %ehidrasi
berikut A %ehidrasi ringan ?ehilangan !airan 2 F ; dari // dengan gambaran klinik turgor kulit kurang •
•
elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok. %ehidrasi sedang ?ehilangan F 3; dari // dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara
•
serak, penderita jatuh pre syok nadi !epat dan dalam. %ehidrasi berat ?ehilangan !airan 3 F "0; dari // dengan gambaran klinik seperti tanda dihidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot kaku sampai sianosis.
.18Pen-egahan Gastroenteritis /erikut ini beberapa !ara untuk men!egah terjadinya ineksi ususA Men!u!i tangan. u!ilah tangan hingga bersih dan juga menyeluruh. nda •
bisa
menggunakan sabun dan juga air hangat lalu menggosok tangan setidaknya 20 detik. /ersihkan hingga menyeluruh, termasuk di sela:sela kuku nda. 4ika tidak ada sabun maupun air, persiapkan tisu dan •
pembersih tangan khusus yang bisa nda bawa ke mana:mana. Selalu memakai peralatan pribadi. %isarankan untuk memakai peralatan makan dan minum sendiri, seperti gelas, piring, sendok, dan garpu. indari memakai alat makan se!ara bergantian dengan orang lain. 9astikan setiap anggota keluarga memiliki
•
handuk sendiri:sendiri. Menjaga jarak. 4ika nda terpaksa melakukan kontak dengan orang yang terineksi gastroenteritis,
usahakan
untuk
menjaga
jarak
dengannya,
atau 22
menghindari •
bersentuhan
langsung
dengan
orang
tersebut
atau
menyentuh barang:barang yang digunakan oleh orang yang terineksi. Membersihkan barang:barang. /ersihkan barang:barang, tempat, dan juga permukaan yang disentuh oleh orang yang sudah terineksi. /enda:benda seperti permukaan meja, keran, gagang pintu, sendok, garpu, dan perlengkapan lain yang
•
digunakan oleh pasien gastroenteritis yang tinggal serumah dengan nda. 4ika nda sedang bepergian atau tempat umum, sebaiknya berhati:hati dalam memilih makanan dan minuman yang nda konsumsi. /erikut ini
•
beberapa hal yang perlu dihindariA indari mengonsumsi makanan mentah, baik sayuran maupun buah:
•
buahan yang sudah dikupas atau disentuh oleh tangan orang lain. 4angan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang.
•
9astikan meminta orang yang untuk memasaknya hingga matang. /elilah air minum dalam kemasan untuk menghindari mengonsumsi air yang terkontaminasi. -ermasuk saat nda menggosok gigi, disarankan
•
tetap menggunakan air kemasan. indari mengonsumsi es batu yang kebersihannya tidak terjamin, bisa jadi
air yang digunakan untuk membuat es sudah terkontaminasi oleh &irus. gar &irus atau bakteri penyebab gastroenteritis tidak !epat menyebar di lingkungan nda, lakukan pen!egahan dengan !araA
untuk men!egah &irus penyebab gastroenteritis. 9astikan nda men!u!i tangan dengan benar, setidaknya selama 20 detik dengan menggunakan sabun. ?eringkan tangan setelah selesai men!u!i tangan agar &irus dan bakteri benar:benar mati. /ila tak ada air dan sabun di sekitar nda, hand •
saniti*er dengan kadar alkohol 60 persen bisa menjadi pilihan !epat. indari memegang makanan 4ika nda yakin terkena gastroenteritis, sangat disarankan untuk tidak memegang makanan yang tak akan nda makan atau yang akan dimasak, mengingat &irus sangat mudah menyebar melalui mulut. Setelah yakin sembuh dari penyakit ineksi ini, nda baru diperbolehkan memegang makanan atau memasak makanan. 9astikan nda selalu
23
men!u!i tangan se!ara menyeluruh sebelum dan sesudah memegang •
makanan, khususnya daging mentah dan ikan. 9ersiapan dan penyimpanan makanan yang tepat 'alaupun makanan organik mentah sangat populer, beberapa jenis makanan organik dibuahi dengan !ara yang alami dan bisa saja mengandung bakteri. 4adi jangan langsung memakan wortel mentah tanpa memastikan untuk men!u!i sayuran se!ara menyeluruh dan memastikan tidak ada kotoran yang tertinggal. al ini juga harus nda lakukan saat men!u!i daging, ikan dan unggas. Simpan sisa makanan di wadah kedap udara dan di dalam ree*er untuk men!egah kontaminasi
•
silang. /ersihkan rumah 4ika ada anggota keluarga nda yang baru saja sembuh dari gastroenteritis, jangan tunggu sampai musim panas untuk membersihkan rumah. Sangat disarankan untuk segera membersihkan rumah untuk menghentikan penyebaran bakteri. Ganti sprei dan handuk serta bersihkan toilet se!ara menyeluruh. Ganti juga sikat gigi yang dapat
•
dijadikan tempat persembunyian mikroskopis. 9isahkan barang:barang pribadi Meskipun gastroenteritis tidak mematikan seperti rabies atau hepatitis, namun karena &irus sangat mudah menyebar dan menyebabkan ineksi, hal ini bisa jadi mematikan bila terjadi pada bayi, anak:anak dan orang tua. /ila anggota keluarga nda ada yang terineksi, hal terbaik yang harus nda lakukan adalah menjaga kesehatan anggota keluarga yang lain sampai anggota keluarga yang terineksi gastroenteritis sembuh. indari berbagi peralatan makan, gelas, piring dan gunakan handuk terpisah ($ajar, <. 20")
24
DA%TA& P;0TAKA
disasmito '. 2007. F"#$%& &I'I#% !I"&E P"!" (")I !"N ("*I$" !I IN!%NE'I"+
')'$E"$I
&EVIE
PENE*I$I"N
"#"!EI#
(I!"N
#E'E0"$"N "')"&"#"$ . Makara ?esehatan $?M =+A %epok.
/ent*, ., H. 200@. (uku 'aku #eera2atan Pediatri Edisi . 4akartaA /uku 1G. %a&ey, 9atri!k. 200. "t a lance edicine . 4akartaA 1rlangga. %epartemen ?esehatan <+. 2000. (uku Pedoman Pelaksanaan Pro3ram P4 !iare . 4akartaA %19?1S <+ 25
%epartemen ?esehatan <+. 2003. *IN$"' !I"&E *ima *an3kah $untaskan !iare . 4akartaA %epartemen ?esehatan <+. %epkes <+. 20"". (uku 'aku Petu3as #esehatan. %ewi, 8i&ian anny Hia. 20"0. "suhan Neonatus (ayi dan "nak (alita . 4akartaA Salemba Medika. $ dyanastri. 20"2. Etiolo3i dan ambaran #linis !iare "kut di &'5P dr #ariadi 'emaran3 .
nline.
&ailable
romA
eprints.undip.a!.id5735"5$estyOG2003032OHapOkti.pd. $ajar, <. 20". ara men!egah Gastroentritis. httpA55www."health.id5id5arti!le5!ategory5sehat:a:*5!ara:men!egah gastroenteritis:27.html diakses tanggal 6 maret 20"6 pukul 07. $ediani, -. 20"2. 0ubun3an $in3kat Pen3etahuan Ibu den3an $indakan Ibu $erhada #eadian !iare ada (alita di #elurahan $anun3 'ari tahun 4611. nline.
&ailable romA httpA55repository.usu.a!.id5bitstream5"2#673@5"0@25#5hapter ;20++.pd . %iakses tanggal Maret 20". Gra!e, 9ier!e . P /orley, eil <. 2006. "t a lance +lmu /edah. 4akarta. 9enerbit 1rlangga. ?ementerian ?esehatan <+. 20"". 'ituasi !I"&E di Indonesia. 4akartaA ?ementerian ?esehatan <+. ?ligler /, ohrssen . 2003. 9robioti!s. "m Fam Physician 2003C 73A "07 3. MuttaKin, . 20"0. Pen3kaian #eera2atan 7"likasi Pada Praktek #linis8 . 4akarta A Salemba Medika
*aoran Nasional 4669 . 4akartaA
%epartemen ?esehatan <+.
26
Simadibrata, M., %aldiyono. 2006. %iare kut. +nA Sudoyo, ru ', et al, ed. (uku "ar Ilmu Penyakit !alam 4ilid + 1disi 8+. 4akartaA 9usat 9enerbitan +lmu 9enyakit
%alam $akultas ?edokteran =ni&ersitas +ndonesia, #03:#". Sinthamurniwaty. 2006. F"#$%&-F"#$%& &I'I#% #E:"!I"N !I"&E "#5$ P"!" ("*I$" 7'tudi #asus di #abuaten 'emaran38. $? =%+9A Semarang.
Soebagyo, 2003 dalam 'i!aksono, 20"" Gastroenterologi./andungA 9enerbit lumni. Subianto, 200" dalam 'i!aksono, 20"" Gastroenterologi./andungA 9enerbit lumni. Sudarti. 20"0. #elainan dan Penyakit ada (ayi ; "nak . DogyakartaA uha Medika. Supartini,D. 200#. (uku aar konse dasar keera2atan anak . 4akartaA /uku 1G. 'ei*man B, sli G, lsheikh . 2003. Effect of a Probiotic Infant Formula on Infections in hild are enters+ omarison of $2o Probiotic "3ents. Pediatrics 2003C
""A :@. '. 20". %iarrhoeal %isease. 'iryani P 'ibawa. Pendekatan !ia3nostik dan $erai !iare #ronis . nline. &ailable romA
httpA55download.portalgaruda.org5arti!le.phpQarti!leN""2@P&alN@27 .
/agian QSM$ +lmu 9enyakut %alam $? =nudQ
27
28