HADIS TENTANG ANGIN, HALILANTAR DAN PETIR
Disusun Oleh : M. ABI MUZAKI ABDULLAH AHMAD AL BADAWI AHMAD RASYID RIDHO
Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Ilmu Komputer ILKOMP-1 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 2017/2018
1
KATA PENGANTAR Puji syukur kehsdirat Allah SWT Tuhan yang maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami kedudukan dan fungsi hadis. Harapan kami semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pa ra pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Dalam makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih kurang. Oleh karena karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Medan, 15 Maret 2018
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................ .................................................................. ............................................ ..........................................2 ....................2
DAFTAR ISI............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ...................................3 .............3
BAB I PENDAHULUAN ............................ .................................................. ............................................ ............................................ ...............................4 .........4 1.1. Latar Belakang ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................. ........................4 .4 1.2.Rumusan Masalah ............................................. ................................................................... ............................................ ..........................................4 ....................4 1.3.Tujuan ............................................ ................................................................... ............................................. ............................................ ......................................4 ................4
BAB II PEMBAHASAN ................................................... ......................................................................... ............................................ ...............................5 .........5 2.1. Pengertian Hadis dan da n Benttuk Bentuk Hadis ........................................... .................................................................. ........................5 .5 a. Pengertian Hadis ............................................ ................................................................... ............................................. ......................................5 ................5 b. Bentuk Bentuk Hadis ........................................................... .................................................................................. .......................................5 ................5 2.2.Kedudukan dan Fungsi Hadis ................................................. ....................................................................... ..........................................7 ....................7 a. Kedudukan Hadis ........................................... .................................................................. ............................................. ......................................8 ................8 b. Fungsi Hadis Terhadap Al-Qur’an Al-Qur’an..................... ........................................... ............................................. .................................10 ..........10
BAB III PENUTUP ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................1 ......................14 4 A. Kesimpulan .......................................... ................................................................. ............................................. ............................................. .........................14 ..14 B. Saran .......................................... ................................................................. ............................................. ............................................ ....................................14 ..............14
DAFTAR PUSTAKA ............................................. ................................................................... ............................................ ........................................15 ..................15
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam sebagai agama yang rahmatan lil’alamin, memiliki memi liki peranan sangat penting dalam membentuk peradaban peradaban manusia yang sangat mulia. Sebagai agama, islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dan Tuhannya, tetapi juga tentang hubungan manusia dan manusia, hubungan manusia dengan alam sekitarnya. sekitar nya. Al-Qur’an Al-Qur’an sebagai kitab suci umat islam adalah wahyu Allah SWT yang berisikan sejarah, hukum, dan syariat-syariat yang menuntun dan membimbing umat islam ke jalan yang benar, yang pada akhirnya akan memuliakan manusia itu sendiri. Al- Qur’an juga membenarkan kitab-kitab yang Allah turunkan yaitu Zabur, Taurat,dan Inzil. Kata “hadis” hadis” secara bahasa dapat diartikan “baru” (al-jadid), (al-jadid), yang merupakan lawan kata dari al qodim (lama/terdahulu). Makna ini dipahami sebagai berita yang disandarkan kepada Nabi Saw, karena pembaruannya sebagai perimbangan dalam Al-Qur’an Al-Qur’an yang sifatnya qodim. Dengan demikian hadits memiliki peranan yang sangat penting dan tinggi bagi umat islam sebagai sumber hukum dan penjjelasan sumber hukum yang ada di Al- Qur’an. Terkadang banyak yang memahami agama secara setengah-setengah, dengan dalih kembali kepada ajaran islam yang murni, yang hanya berpegang teguh pada sunnatullah dan ALQur’an saja dan meniadakan peranan peranan hadis, sehingga banyak yang terjerumus pada jalan yang sesat, mereka tidak hanya sesat melainkan menyesatkan yang lain. Oleh karena itu, pernana hadis terhadap Al-Qur’an Al-Qur’an dalam melahirkan hukum syariat islam tidak bisa dikesampingkan lagi, karena tidak mungkin umat islam memahami ajarana islam dengan benar jika hanya merujuk pada Al-Qur’an Al-Qur’an saja, melainkan harus diimbangi dengan hadis. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah: Bagaimana kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam? Apa fungsi hadis terhadap Al-Qur’an? Al- Qur’an? Bagaimana hubungan hadis dengan sunnah? 1.3. Tujuan Menjelaskan kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam. Menjelaskan fungsi hadis terhadap Al-Qur’an. Al-Qur’an. Menejlaskan hubungan hadis dengan sunnah atau hubungan Al- Qur’an dengan sunnah.
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian angin, halilintar dan petir a. Pengertian Pengertian Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.1 Angin merupakan sesuatu yang datang dari sisi Allah mengikuti perintahnya, adakalanya angin itu datang dengan membawa rahmat seperti angin yang datang dengan membawa awan yang berisikan hujan. Dan adakalanya pula angin itu datang dengan membawa azab seperti yang disebutkan dalam Firmannya mengenai kisah kaum Ad’
Hadits yang berhubungan dengan angin
Jangan Mencaci Angin
“Angin merupakan sesuatu yang datang dari sisi Allah; datang dengan membawa rahmat dan terkadang datang dengan membawa azab. Karena itu apabila kalian merasakan kedatangan janganlah kalian mencacinya, tetapi mintalah kepada Allah kebaikan yang dibawanya, dan berlindunglah kepada-Nya dari keburukan yang di bawanya. (Riwayat Bukhari melalui Abu Hurairah r.a) 2
Oleh karena itu, apabila kamu melihat angin janganlah kamu mencacinya karena mencaci ciptaan Allah berarti secara tidak t idak langsung sama saja dengan mencaci penciptanya. Akan tetapi, mintalah kepada Allah kebaikan yang dibawanya dan berlindunglah kepada-Nya dari keburukan yang dibawanya.
Memohon perlindungan perlindungan kepada Allah ketika Melihat Melihat Angin dan Mendung Mendung
1 2
https://id.wikipedia.org/wiki/Angin Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, Mukhtaarul Ahaadiits, Sinar Biru Algensindo, Bandung, 2007, hlm.500
5
“Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu’anha istri Nabi shallallahu’alaihi w sallam, dia telah berkata:” Biasanya apabila hari berangin atau mendung wajah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kelihatan gelisah. Bila hujan mulai turun, wajah beliau menjadi berseri dan hilanglah kegelisahan beliau.” Aisyah pernah menanyakan hal itu kepada beliau, lalu beliau menjawab:”Aku khawatir angin atau mendung itu men jadi men jadi adzab untuk menyiksa umatku.”. Jika beliau melihat hujan, beliau akan berkata :”Itu adalah rahmat.”
b. Pengertian Pengertian halilintar dan petir Halilintar dan petir adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di
saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Hadis yang berhubungan dengan halilintar
“Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] dari [Hajjaj bin Arthah] dari [Abu Mathar] dari [Salim bin Abdullah bin Umar] dari [ayahnya] bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam apabila mendengar suara halilintar atau petir beliau mengucapkan: 6
"ALLAAHUMMA LAA TAQTULNAA BIGHADHABIKA WA LAA TUHLIKNAA BI'ADZAABIKA WA 'AAFINAA QABLA DZAALIK" (Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan kemarahanMu, dan janganlah Engkau binasakan kami dengan adzabMu dan ampunilah kami sebelum itu). Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini.” ini. ” (Hadits Tirmidzi Nomor 3372)3
"Telah menceritakan kepadaku Malik dari Amir bin Abdullah bin Zuhair, bahwa apabila ia mendengar petir, ia tinggalkan pembicaraan dan membaca: Maha suci zat yang ditasbihkan oleh petir dengan memuji Nya dan malaikat pun bertasbih karena takut kepada Nya”, kemudian berkata: “sesungguhnya ini adalah ancaman yang hebat bagi bagi penduduk bumi.”
3
https://tafsirq.com/hadits/tirmidzi/3372
7
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Al-Qur’an Al-Qur’an memang merupakan pedoman umat islam yang utama,namun isi dan redaksi dari Al-Qur’an Al-Qur’an itu sendiri masih sangat bersifat global(mujmal). Maka dari itu kedudukan hadis dalam islam yang utama adalah adalah menjelaskan a yat-ayat Al-Qur’an Al-Qur’an yang maasih global. Rasulullah diperintahkan untuk menjelaskan tiap-tiap ajaran kepada para sahabat setelah beliau mendapatkan penjelasan dari jibril. Peran kedua adalah agar hadis menjadi pedoman ketika muncul persoalan-persoalan yang tidak secara spesifik terdapat dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an. Peran yang ketiga, menjaga agar ayatayat ayat Al-Qur’an Al-Qur’an tidak secara sembarangan dilencengkan sehingga seolah ayat-ayat ayat -ayat Al-Qur’an Al-Qur’an berkontradiksi. Rasulullah yang bergelar Uswatun Hasanah segala ucapan dan kepribadiannya adalah pencitraan dari Al-Qur’an. Al-Qur’an. Sehingga umat islam yang mengikuti hadis-hadis hadis -hadis Rasulullah adalah mereka yang juga taat kepada Al-Qur’an. Al- Qur’an. B. Saran Kita sebagai golongan terpelajar jangan hanya menjadikan kitab- kitab hadist sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi hendaklah kita baca, maknai, dan ditafsiri dengan baik dan selanjutnya di amalkan dengan segenap kemampuan. Dan kiranya makalah kami ini sangat jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi meningkatkan kesempurnaan makalah yang kami tulis ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Drs. M. Solahudin. Agus, M.Ag. dan Agus Suyadi, Lc. M.Ag. 2009. Ulumul Hadis. Bandung: Pustaka Setia. Drs. H. M. Kifrawi, MA. 2015. Al-Hadis. 2015. Al-Hadis. Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. https:// pengertiandefenisi.com/ pengertian-hadits-dan-jenis-jenis-hadits/ awanaalfaizy.blogspot.co.id/2012/11/kedudukan-dan-fungsi-hadits-dalamagama_2.html?m=1
9