BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr bel belak akan ang g
Dalam Dalam suatu suatu hubung hubungan an hukum hukum yang yang terjad terjadii antara antara para para pihak pihak tidak tidak selalu selalu berjalan dengan lancar, namun adakalanya timbul ketidak serasian yang kemudian menimbulkan sengketa diantara para pihak tersebut. Dalam hal terjadi sengketa inilah dipe diperl rluk ukan an suatu suatu usah usahaa untu untuk k meny menyel eles esai aika kan n seng sengke keta ta ters terseb ebut ut secar secaraa dama damai. i. Penyelesaian sengketa secara damai ini berlandaskan hukum yang berlaku yaitu :
Pasal 2 ayat (3) jo Pasal 2 (6) Piagam PBB; Pasal 2 ayat (4) jo Pasal 1 ayat (1) Piagam PBB; Pasal 33 ayat (1) Piagam PBB; Hague Convention for the Pasific Settlement of Dispute of 1899 and 1907; Bryan and Kellogs Pact dalam Paris Treaty 1928; U.N.G.A Resolutions Resolutions 2627 (XXV), 24 Oktober 1970, 2744 (XXV), 16 December 1970, 1970, 2625 (XXV) on Declarat Declaration ion of Principl Principles es of Interna Internation tional al Law Concerin Concering g Friendly Relations and Cooperation Among State in accordance with the charter of the United Nations, Nations, 40/9 of 8 November 1985, 37/10 37/10 on Manila Declaration Declaration on the Peacful Settlement Settlement of International International Disputes, 43/51 on Declaration Declaration on the Prevention and Removal of Disputes and Situations which may Threaten International Peace and Security and on the Role of the United Nations in this Field, 46/59 on Declaration Declaration on the Fact Finding by the United United Nations in the Field of Maintenance Maintenance of International International Peace and Security, dll. Salah satu penyelesaia penyelesaian n sengketa sengketa internasional internasional secara damai yaitu melalui konsiliasi (Conciliation) adalah suatu bentuk penyelesaian sengketa di mana pihak ketiga ketiga mengup mengupaya ayakan kan pertem pertemuan uan dianta diantarr pihakpihak-pih pihak ak yang yang bersen bersengke gketa ta untuk untuk mencapai perdamaian. Pihak ketiga sebagai konsiliator tidak harus duduk bersama dalam perundingan dengan para pihak yang bersengketa akan tetapi lebih mengarah
1
pada hal berupa mengupayakan agar para pihak mau bertemu untuk berunding dalam rang rangka ka menc mencap apai ai perd perdam amai aian an dan dan meny menyed edia iaka kan n fasil fasilit itas as dan dan pela pelaya yana nan n demi demi lancarn lancarnya ya perund perunding ingan. an. Dalam Dalam hal ini penuli penuliss ingin ingin member memberii penger pengertian tian lebih lebih mendalam mengenai konsiliasi ini.
B. Perumu Perumusaa saan n Masal Masalah ah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka kemudian muncul suatu perumusan masalah dalam makalah ini yaitu : 1. Penger Pengertia tian n meng mengena enaii kons konsili iliasi asi.. 2. Hal-ha Hal-hall apa saja saja yang yang mencak mencakup up konsi konsilias liasii
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk
meng engetahui
seberapa
jauh auh
peny enyelesaian
sengketa eta
intern internasi asiona onall melalu melaluii konsil konsilias iasii dalam dalam penera penerapan pan hukum hukum yang yang berlaku. 2. Untuk Untuk mengetahui mengetahui bidang-bid bidang-bidang ang apa apa yang yang ada dalam dalam penyele penyelesaian saian sengketa internasional
D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah : 1. Member Memberika ikan n kontrib kontribusi usi kepada kepada ilmu pengeta pengetahua huan n hukum hukum tent tentan ang g peny penyel eles esaia aian n seng sengke keta ta inte intern rnas asio iona nall mela melalu luii konsiliasi di Indonesia. 2. Seb Sebagai agai sumba umban ngan gan
refe refere ren nsi bag bagi
hukum ukum ten tentang tang
penye penyeles lesaia aian n senget sengetaa intern internasi asiona onall melalu melaluii konsil konsilias iasii khususnya di Indonesia.
2
3. Memb Member erik ikan an peng penget etah ahua uan n sert sertaa wawa wawasa san n baik baik seca secara ra teor teorit itis is
maup maupun un seca secara ra prak prakti tiss
teru teruta tama ma meng mengen enai ai
penyelesaian sengketa internasional. E. Siste Sistemat matika ika Penul Penulisa isan n
Adapun sistematika penulisan makalah ini diantaranya yaitu:
Bab I yaitu tentang Pendahuluan tentang penulisan makalah ini, yaitu terdiri dari : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan , masalah, sitematika penulisan, dan teknik pengumpulan data.
Bab II yaitu tentang pengertian penyelesaian sengketa internasional melalui konsiliasi
Bab III yaitu yaitu tentan tentang g konsil konsilias iasii mengen mengenai ai timbul timbulnya nya konsil konsilias iasi, i, prakte praktek k konsiliasi, pentingnya konsiliasi.
Bab IV yaitu sebagai penutup penulisan makalah ini, terdiri dari kesimpulan.
F. Teknik Teknik Pengum Pengumpul pulan an Data Data
Teknik yang digunakan dalam membuat makalah ini adalah : Studi Kepustakaan yaitu dengan membaca buku dan mengkaji buku-buku sumber yang relevan dengan judul dan permasalahan yang diteliti.
3
BAB II PENGERTIAN PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI KONSILIASI
A. Peng Penger erti tian an
Pengertian Pengertian dasar sengketa sengketa (termasuk (termasuk perbedaan perbedaan pendapat, pendapat, perselisihan perselisihan,, ataupun konflik) adalah hal yang lumrah dalam kehidupan bermasyarakat, yang dapat terjadi saat dua orang atau lebih berinteraksi pada suatu peristiwa/ situasi dan mereka memiliki persepsi, kepentingan, dan keinginan yang berbeda terhadap per peris isti tiwa wa// situ situas asii ters terseb ebut ut.. Peng Penger erti tian an kons konsil ilia iasi si yait yaitu u “sua “suatu tu cara cara untu untuk k menyelesaik menyelesaikan an sengketa sengketa internasion internasional al mengenai mengenai keadaan keadaan apapun apapun dimana dimana suatu Komisi yang dibentuk oleh pihak-pihak, baik yang bersifat tetap atau a d hoc untuk menangani suatu sengketa , berada pada pemeriksaan yang tidak memihak atas sengketa tersebut dan berusaha untuk menentukan batas penyelesaian yang dapat dite diteri rima ma oleh oleh piha pihak-p k-pih ihak ak,, atau atau memb member erii piha pihakk-pi piha hak, k, pand pandan anga gan n untu untuk k menyelesaikannya, seperti bantuan yang mereka pinta”. Konsil Konsilias iasii merupa merupakan kan kombin kombinasi asi antara antara penyel penyelidi idikan kan (enqui (enquiry) ry) dan medias mediasii (media (mediation tion). ). Perbeda Perbedaan an dianta diantaran ranya ya yaitu yaitu konsil konsiliat iator or memilik memilikii peran peran interv intervens ensii yang yang lebih lebih besar besar daripa daripada da mediato mediator, r, dalam dalam konsil konsilias iasii pihak pihak ketiga ketiga (konsiliato (konsiliator) r) secara aktif memberikan memberikan nasihat atau pendapatnya pendapatnya untuk untuk membantu membantu para pihak menyelesaikan menyelesaikan sengketa. sengketa. Mediator Mediator hanya mempunyai mempunyai kewenangan kewenangan untuk untuk menden mendengar garkan kan,, membuj membujuk uk dan member memberika ikan n inspir inspirasi asi bagi bagi para para pihak. pihak. Mediator tidak boleh memberikan opini atau nasihat atas suatu fakta atau masalah
4
(kec (kecua uali li dimi dimint ntaa oleh oleh para para piha pihak) k).. kons konsil ilias iasii meru merupa paka kan n pros proses es dari dari suat suatu u penyelidikan tentang fakta-fakta para pihak dapat menerima atau menolak usulan rekomendasi resmi yang telah dirumuskan oleh badan independen.
BAB III KONSILIASI
A. Timbul Timbulnya nya Konsil Konsilias iasii
Perjanjian pertama untuk mengatur konsiliasi diadakan antara Swedia dan Chili 1920. Tahun 1975 ditandai dengan dua perkembangan penting. Pertama suatu perjanjian antara Prancis – Swiss mendefinisan fungsi komisi konsiliasi perma permanen nen yaitu yaitu “ tugas tugas komisi komisi konsil konsilias iasii perman permanen en ialah ialah untuk untuk menjela menjelaska skan n masalah dalam sengketa, dengan tujuan itu mengumpulkan semua keterangnan yang yang bergun bergunaa melalu melaluii penyel penyelidi idikan kan atau dengan dengan cara lain,d lain,dan an berusa berusaha ha untuk untuk membawa pihak-pihak pada persetujuan. Komisi ini, setelah mempelajari kasus itu, dpat mendekatkan pada pihak-pihak batas penyelesaian yang kelihatannya sesuai, dan menetapkan batas waktu kapan mereka harus membuat keputusan. Pada akhir pemeriksaannya komisi itu akan membuat suatu laporan, karena hal ini memungkinkan, yang menyatakan bahwa pihak-pihak harus mencapai persetujuan dan, dan, jika jika perlu, perlu, batas batas perset persetuju ujuan, an, atau bahwa bahwa terbukt terbuktii tidak tidak mungki mungkin n untuk untuk melakukan penyelesaian. Pemeriksaan komisi, kecuali jika pihak-pihak tidak setuju, harus diakhiri dalam waktu enam bulan terhitung sejak hari diserahkannya sengketa itu pada komisi tersebut”. Peri Period odee anta antara ra tahu tahun n 1925 1925 dan dan Pera Perang ng Duni Duniaa Ke-d Ke-dua ua kons konsil ilia iasi si berkembang luas dan hampir dibuat 200 perjanjian pada tahun 1940. sebagian
5
besar berdasarkan pada perjanjian antara Prancis – Swiss tahun 1925. B. Prak Prakte tek k Kons Konsil ilia iasi si
Fungs Fungsii komisi komisi konsil konsilias iasii adalah adalah untuk untuk menyel menyelidi idiki ki sengke sengketa ta dan batas batas penye penyeles lesaia aian n yang yang mungki mungkin. n. Fungs Fungsii komisi komisi konsil konsilias iasii adalah adalah member memberika ikan n inform informasi asi dan naseha nasehatt tentan tentang g pokok pokok masalah masalah posisi posisi pihak-p pihak-piha ihak k dan untuk untuk menyarankan menyarankan suatu penyelesaian penyelesaian yang bertalian dengan apa yang mereka terima, terima, bukan bukan apa yang mereka tuntut. tuntut. Karena proposal proposal komisi komisi konsiliasi konsiliasi dapat diterima diterima atau ditolak, praktek yang umum untuk komisi itu adalah memberikan pihak-pihak jangka jangka waktu tertentu selama selama beberapa beberapa bulan guna memperlihatk memperlihatkantang antanggapan gapan mere mereka ka.. Jika Jika prop propos osal al komi komisi si dite diteri rima ma komi komisi si itu itu memb membua uatt proc proces es-v -verb erbal al (persetujuan) yang mencatat fakta konsiliasi dan menentukan batas penyelesaian. Jika Jika batas batas diusul diusulkan kan ditola ditolak, k, maka maka konsil konsilias iasii itu gagal gagal dan para pihak pihak tidak tidak mempunyai kewajiban lagi.
C. Pentin Pentingny gnya a Konsil Konsilias iasii
Konsil Konsilias iasii terbukt terbuktii paling paling bergun bergunaa untuk untuk sengk sengketaeta-sen sengke gketa ta mengen mengenai ai hukum, tapi para pihak menginginkan kompromi yang sama. Sengketa jenis ini ialah sengketa antara Italian Republic dan Holy See, konsiliasi akan muncul untuk menawarkan suatu alternatif yang jelas. Pertama, cara konsiliasi itu diatur diatur melalui dialog dialog dengan dengan dan antara antara pihakpihak-pih pihak ak – tidak tidak terdapa terdapatt resiko resiko konsil konsilias iasii yang yang memberikan akibat yang sangat mengejutkan pihak-pihak, seperti yang kadang terjadi terjadi dalam acara pemeriksaan pemeriksaan hukum. Kedua, proposal komisi tidak mengikat mengikat dan jika tidak dapat diterima , boleh di tolak. Komisi konsiliasi pada daerah landas kontinen antara Islandia dan Jan Mayen 1981, komisi ini telah membuat rekomendasi rekomendasi tertentu tertentu untuk untuk bagian bagian batas
6
daerah khusus kedua belah pihak. Dalam praktek konsiliasi konsiliasi yang umum, cukup mendapat mendapat tempat sederhana sederhana di antara prosedur yang terdapat dalam negara, dan kasus Jan Mayen kebetulan meru merupa paka kan n perin peringa gata tan n akan akan nila nilain inya ya.. Sepe Seperti rti peny penyel elid idik ikan an,, pros proses es yang yang mengembangkan konsiliasi, konsiliasi dapat diterima dalam semua kebutuhan dan memperlihatkan kelebihan yang berasal dari struktur keterlibatan pihak luar dalam menyelesaikan sengketa internasional.
7
BAB IV KESIMPULAN
Salah satu penyelesaia penyelesaian n sengketa sengketa internasional internasional secara damai yaitu melalui konsiliasi (Conciliation) adalah suatu bentuk penyelesaian sengketa di mana pihak ketiga ketiga mengup mengupaya ayakan kan pertem pertemuan uan dianta diantarr pihakpihak-pih pihak ak yang yang bersen bersengke gketa ta untuk untuk mencapai perdamaian. Pihak ketiga sebagai konsiliator tidak harus duduk bersama dalam perundingan dengan para pihak yang bersengketa akan tetapi lebih mengarah pada hal berupa mengupayakan agar para pihak mau bertemu untuk berunding dalam rang rangka ka menc mencap apai ai perd perdam amai aian an dan dan meny menyed edia iaka kan n fasil fasilit itas as dan dan pela pelaya yana nan n demi demi lancarnya perundingan. Konsiliasi Konsiliasi merupakan merupakan gabungan gabungan antara penyelidik penyelidikan an (enquiry) (enquiry) dan mediasi mediasi (mediation). Organisasi internasional dapat membentuk suatu komisi konsiliasi yang anggotanya terdiri dari 3 atau 5 orang.
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena “Penyelesaian Sengketa hany hanyaa berk berkat at rahma rahmat-N t-Nya ya lah lah maka makala lah h yang yang berj berjud udul ul “Penyelesaian Internasional Internasional Melalui Konsiliasi” dapat diselesaikan.
Di samping itu, tentu saja makalah ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dan dan duku dukung ngan an dari dari piha pihak k lain. lain. Untu Untuk k itu itu dalam dalam kese kesemp mpat atan an ini, ini, penu penuli liss ingi ingin n menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Ruri Ruri Octavian Octavianii , S.H., S.H., M.H. M.H. selaku selaku dosen dosen pembimbi pembimbing ng 2. Semua Semua pihak pihak yang yang telah telah membantu membantu penyelesaian penyelesaian makalah makalah ini Penulis juga sadar bahwa makalah yang telah dibuat ini sangat jauh dari sempur sempurna, na, oleh oleh karena karena itu penuli penuliss sangat sangat mengha mengharap rapkan kan kritik kritik dan saran saran yang yang nantinya berguna dalam penyempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap agar apa yang penulis buat ini dapat berguna bagi masyarakat.
Jakarta, 19 Mei 2007
Penulis
9
i
DAFTAR ISI
Halaman KATA KATA PENGAN PENGANTAR TAR ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ........ ........ ........ ...... ..
i
DAFTAR DAFTAR ISI ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
ii
BAB BAB I
PENDAH PENDAHULU ULUAN AN ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ........ ........ ........ ........ ......
1
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ...... ..... ..... ...... ..... ..
1
B. Peru Perumu musa san n Masal Masalah ah .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ...... ..... ..... ...... ...... ...... ..... ..
2
C. Tuju Tujuan an .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ...... ..... ..... ...... ...... ...... ..... ..
2
D. Manfaa Manfaatt .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ...... ..... ..... ...... ...... ...... ..... ..
2
E. Sist Sistem emat atik ikaa Penu Penuli lisa san n .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ...... ..... ..... ...... ...... ...... ...... ...... ...
3
F. Tekn Teknik ik Peng Pengum umpu pula lan n Data Data .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ..... ..
3
BAB BAB II
BAB BAB III III
BAB BAB IV
PENG PENGER ERTI TIAN AN PENY PENYEL ELES ESAI AIAN AN SENG SENGKE KETA TA INTE INTERN RNAS ASIO IONA NAL L MELA MELALU LUII KONS KONSIL ILIA IASI SI .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ...... ...... ...... ...... ...... ...
4
A. Peng Pengert ertia ian n .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ...... ..... ..... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
4
KONS KONSIL ILIA IASI SI .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ..... ..... ...... ...... ...... ...
5
A. Timbulnya Konsiliasi...................................... Konsiliasi................................................................ ..........................
5
B. Prak Prakte tek k Konsi Konsili lias asii ..... ....... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ..... ..... ...... ...... ...... ...
6
C. Pent Pentin ingn gnya ya Kons Konsil ilias iasii ... ..... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .....
6
KESIMP KESIMPULA ULAN N ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ......
8
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
10
ii
DAFTAR PUSTAKA
Starke, JG. Pengantar Hukum Internasional, Internasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2001 . Meriils, JG. Penyelesaian Sengketa Internasonal. Bandung: Tarsito, 1986.
11
TUGAS HUKUM INTERNASIONAL
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI KONSILIASI
Disusun Oleh : Nama
: Siti Fauziah Maharani
NPM
: 3005210301
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA
12
2007
13