BAB I PENDAHULUAN
Demensia Demensia merupakan merupakan masalah besar dan serius serius yang dihadapi oleh negara-negara negara-negara maju, dan telah pula menjadi masalah kesehatan yang mulai muncul di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini disebabkan oleh makin mengemukanya penyakit-penyakit degeneratif (yang (yang beber beberapa apa dian dianta tara rany nyaa meru merupak pakan an fakt faktor or resi resiko ko timb timbul ulny nyaa demens demensia ia)) sert sertaa makin makin meningkatnya usia harapan hidup di hampir seluruh belahan dunia. Studi prealensi prealensi menunjukkan bah!a di "merika "merika Serikat, Serikat, pada populasi populasi diatas umur #$ tahun, presentase orang dengan penyakit "l%heimer (penyebab terbesar demensia) meningkat & kali lipat setiap pertambahan pertambahan umur $ tahun. 'anpa 'anpa pencegahan dan pengobatan pengobatan yang memadai, memadai, jumlah pasien dengan penyakit "l%heimer di negara tersebut meningkat dari d ari ,$ juta pada tahun & menjadi *+,& juta orang pada tahun &$. Secara klinis munculnya munculnya demensia demensia pada seorang usia lanjut sering tidak disadari karena a!itannya yang tidak jelas dan perjalanan penyakitnya yang progresif namun perlahan. Saat ini telah disadari bah!a diperlukan diperlukan deteksi deteksi dini terhadap munculnya demensia, karena ternyata ternyata berbagai penelitian pe nelitian telah menunjukkan bila gejala-gejala penurunan kognitif dikenali sejak a!al maka dapat dilakukan dilakukan upaya-upaya upaya-upaya meningkatkan meningkatkan atau paling tidak mempertahankan mempertahankan fungsi kognit kognitif if agar agar tidak tidak jatuh jatuh pada keadaan keadaan demens demensia. ia. Selain Selain peran peran pasien pasien dan keluar keluarga ga dalam dalam pengenalan gejala-gejala penurunan fungsi kognitif dan demensia a!al, dokter dan tenaga keseha kesehatan tan lain lain juga juga mempuny mempunyai ai peran peran yang yang besar besar dalam dalam deteks deteksii dini dini dan teruta terutama ma dalam dalam pengelolaan pasien dengan penurunan fungsi kognitif ringan.*
1
BAB II LAPORAN KASUS
Seorang !anita lanjut usia sejak satu minggu ini mengalami problem tidur. y. "ni, "ni, #$ # $ tahun, datang diantar oleh kedua anaknya ke unit un it ga!at darurat S. Sejak + hari ini pasien tampak gelisah bila hendak memulai tidur. asien mengatakan ada orang yang tidak dikenalnya masuk ke kamar tidurnya, yang katanya bermaksud jahat pada dirinya. /emarin malam pasien berulang kali teriak 0pergi kamu1 dengan ekspresi ketakutan. /adang diikuti pula dengan gerakan seperti memukuli memukuli seseorang. seseorang. Hal itu tidak jelas ditujukan ditujukan kepada siapa, siapa, karena tidak ada orang lain di kamarnya. 2alau semalaman tidak tidur, pagi hari pasien tampak lebih tenang. asien tidak mengeluh lagi masalah fisik seperti yang dialami beberapa hari yang lalu. amun keluarga menguatirkan kondisi pasien yang sudah beberapa hari tidak tidur, sehingga pagi ini pasien diba!a berobat ke rumah sakit. Sejak dua minggu minggu ini keluarga memberikan memberikan pasien pasien obat untuk mengatasi mengatasi masalah tidur. Setelah 0obat tidur1 habis, tidak dilanjutkan lagi dan diganti dengan 0obat "mitri...1 (keluarga lupa lupa nama nama obatn obatnya ya). ). Sela Selanj njut utny nyaa pasi pasien en tamp tampak ak gelis gelisah ah,, meng mengel eluh uh pusi pusing, ng, suli sulitt b.a.b b.a.b., ., mulut3bibir tampak kering dan selera makan menurun. /eluarga menduga timbulnya perubahan pada pasien, baik fisik maupun mental terkait dengan obat yang diberikan tanpa instruksi dokter. d okter. Dan keluarga berharap kondisi pasien akan segera pulih bila makan dan minumnya teratur. Satu bulan yang lalu pasien diajak menginap di rumah anak bungsunya, 'n. "rdi, di 'ange 'angeran rang g untuk untuk menjen menjenguk guk cucunya cucunya yang yang baru baru lahir lahir.. Selama Selama ini pasien pasien tingga tinggall di 4akart 4akartaa dengan anaknya yang kedua, n. "de. /eluarga berpendapat, keadaan pasien mungkin bisa lebih baik bila b ila dekat dengan cucu-cucunya. /enyataannya, pasien kesal bila mendengar tangisan atau teriakan sang cucu yang justru dianggap sangat mengganggu. aginya badan pasien terasa lemah, sian siang g meng mengant antuk, uk, dan dan menj menjel elang ang senj senjaa mula mulaii geli gelisa sah. h. 5ala 5alam m seri sering ng mara marah-m h-mar arah ah bila bila mendengar suara berisik anak3cucunya atau a tau dari teleisi, hingga beberapa hari tidak tidur. 5enurut kedua anak pasien, 0obat "mitri...1 (nama obat itu masih belum diingat) sudah biasa dikonsumsi ibunya bila mengalami 0down”. down”. Disamping mudah diperoleh dari toko obat dekat dekat rumah rumah (seha (seharus rusny nyaa dengan dengan resep resep dokter) dokter),, obat relati relatiff murah murah dan ampuh. ampuh. 4uga 4uga aman aman 2
terhadap jantung pasien yang menurut dokter kondsinya cukup baik, demikian dengan hasil pemeriksaan fisik lainnya. 'ahun & obat tersebut mulai dikonsumsi pasien setelah meninggalnya sang suami akibat serangan jantung. Saat kondisi ayahnya kritis, apalagi setelah !afat, anaknya yang tertua, 'n. "hmat, terus bertanya tentang !arisan rumah dan sempat mengancam bila haknya tidak diberikan. Saat itu pasien sangat terpukul, hingga mengalami depresi berat dan harus dira!at. 'ahun &$ setelah pensiun dari pekerjaannya, pasien ingin total beristirahat. 6ungsi pekerjaan rumah masih baik, mau membantu memasak dan merapikan rumah. amun pasien menjadi jarang berkomunikasi dan mulai enggan menelpon rekan-rekan kerjanya dulu, juga malas beraktiitas di luar rumah. 'ahun &# pasien kembali merasa terpukul akibat desakan 'n. "hmat terhadap kepemilikan rumah !arisan tersebut. Setiap kali 0down1, y. "ni merasakan pikirannya seperti buntu, telat mikir, susah konsentrasi, malas beraktiitas, tanpa selera makan dan problem tidur. Setelah minum 0obat "mitri...1 biasanya kondisi membaik. Selanjutnya obat dikonsumsi di luar anjuran dokter. Sejak tahun &7 terlihat perubahan pada perilaku pasien. 8bat-obatan atau itamin sering diminum melebihi dosis, karena pasien lupa apakah dia sudah meminumnya atau belum. /eluarga menyadari pasien semakin sering lupa sejak rentetan peristi!a yang membebaninya. Selain penurunan daya ingat, terjadi pula gangguan dalam daya pikir lainnya. 5enurut cucucucunya, sang nenek mulai 0telmi13telat mikir dan 0tidak nyambung1, sering mengulang pertanyaan dan ucapannya. "khirnya cucu-cucu malas berbicara dengan sang nenek. Sejak tahun &9 pasien perlahan-lahan menunjukan perubahan perilaku. asien sering mengatakan bah!a dirinya orang bodoh karena sering lupa dan seketika tidak tahu apa yang harus dikerjakan. :elakangan bukan hanya lupa barang-barang, tetapi salah meletakannya. ernah didapati makanan di lemari pakaian atau kunci dalam lemari es. :eberapa kali nyaris terjadi kebakaran karena pasien lupa mematikan kompor gas sehabis masak; memasaknya pun sudah tidak dapat dilakukan dengan benar. 'ak mampu lagi mengurus atau menghitung uang dengan benar, padahal mantan karya!ati senior bagian keuangan. Sebelumnya pasien dikenal sebagai orang yang disiplin., sangat rapi, pembersih, menyukai keteraturan (termasuk pemberian 3
nama anak-anak yang disesuaikan dengan inisial namanya, yaitu "hmat, "de, "rdi), dalam keluarga sering terjadi kesalahpahaman akibat perfeksionisnya. /ini keadaan sang ibu berubah drastis. "tas kejadian selama ini membuat keluarga bingung apa yang sebenarnya terjadi. Sementara keluarga menganggapnya sebagai 0sakit tua1 akibat usia dan peristi!a berat yang dialami pasien. Sejak tahun &** paien semakin sering lupa.
4
BAB III PEMBAHASAN KASUS A.
REKAM MEDIS PASIEN
ID>'I'"S "SI> • • • • • • •
ama 4enis kelamin @mur ekerjaan "lamat Suku bangsa Status
? y. "ni ? 2anita ? #$ tahun ???? Sudah menikah
/><@H" @'"5" :erdasarkan keterangan yang diberikan, keluhan utama pasien ini adalah mengalam sulit tidur semenjak seminggu ini. Sejak + hari lalu pasien sering berteriak tanpa sebab yang jelas terutama pada malam hari. I2"A"' ="==@" S>/""= :erdasarkan keterangan, selama + hari ini terutama pada malam hari pasien berulang kali berteriak Bpergi kamuC dengan ekspresi ketakutan. /adang diikuti dengan gerakan memukuli seseorang, namun tidak diketahui itu ditujukan kepada siapa. I2"A"' ="==@" D"H@<@ :erdasarkan keterangan pasien, pasien telah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Hasil anamnesis disebutkan keluhan ini dimulai dari tahun & disaat suaminya meninggal dan anaknya yang menuntut !arisan sehingga pasien depresi. /emudian pada tahun &# pasien kembali terpukul dikarenakan anaknya kembali menuntut hak !arisan.
I2"A"' />HID@" I:"DI 5
asien merupakan mantan karya!ati senior bagian keuangan. asien mempunyai beberapa orang anak. Setelah pensiun dari pekerjaannya di tahun &$, pasien ingin total beristirahat. 6ungsi pekerjaan rumah masih baik mau membantu memasak dan merapikan rumah. amun pasien jarang berkomunikasi dan mulai enggan menelpon rekan kerjanya dahulu.
I2"A"' >=8:"'" :erdasarkan keterangan, pasien telah menggunakan obat tidur. /emudian pasien menggantinya dengan obat Bamitri..C.
B.
NO 1 2
DAFTAR MASALAH
MASALAH Sulit tidur :erteriak
ketakutan
DASAR MASALAH :erdasarkan hasil anamnesis dan
-
berdasarkan kasus diketahui bah!a hal ini terjadi tanpa
mengamuk tanpa sebab yang
sebab yang jelas oleh karena itu perlu ditinjau lebih lanjut
jelas di malam hari
apa yang membuat pasien ketakutan. erlu ditanyakan apakah pasien melihat atau mendengar suara tertentu sebelumnya untuk mengetahui apakah ada suatu halusinasi. /eluhan ini juga dirasakan malam hari, dapat terjadi kemungkinan bah!a pasien mengalami insomnia.
3
asien berusia lanjut
-
asien berusia lanjut perlu dibedakan dari pasien de!asa lainnya. asien berusia lanjut dapat memiliki penyakit majemuk (multipatologi) akibat gangguan fungsi jasmani yang sudah menurun. Sebagian besar cadangan fisiologis berkurang sehingga meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit. asien umumnya telah terjadi berbagai penyakit
kronis,
fungsi
organ
yang
menurun,
dan
penurunan status fungsional (disabilitas). :erbeda dari pasien muda, stres fisik atau psikososial yang relatif ringan
6
dapat memicu timbulnya penyakit akut pada pasien usia lanjut. 8leh karena itu, kualitas pera!atan yang baik sangat diperlukan dalam pengelolaan pasien.
4
Depresi berat
Dari hasil anamnesis yang menyatakan bah!a pasien sangat teroukul saat suaminya
meninggal dan anaknya
yang
menuntut !arisan
C. •
HIPOTESIS
Delirium Delirium adalah suatu gangguan otak difus yang dikarasteristikkan dengan ariasi kognitif dan
gangguan tingkah laku. Ini biasa dan menjadi problem serius di S dan sering tak diketahui pada pasien usia lanjut. Delirium biasanya disebabkan banyak faktor; =ambaran khasnya adalah fluktuasi kognisi, biasanya memburuk pada malam hari dan membaik dengan relatif. :iasanya terdapat efek kognitif multipel termasuk kurangnya perhatian, daya ingat dan fungsi lebih tinggi yang terjadi akut beberapa jam sampai dengan hari. & =angguan persepsi termasuk halusinasi (khususnya isual) dan delusi dan kejadian dari proses pikiran yang abnormal umum terjadi. /arena ada gejala halusinasi tersebut, dapat membuat pasien mengamuk dan berteriak ketakutan. =ejala-gejala klinik tersebut di atas terjadi secara akut dan berfluktuatif, hal ini sesuai dengan keluhan pasien yang didapat sejak tiga hari ini. Delirium disebabkan kompleks yang saling mempengaruhi diantara faktor predisposisi dan pencetus. asien dengan beberapa faktor predisposisi mungkin menjadi delirium dibanding pasien tanpa faktor tersebut. Salah satu faktor predisposisi delirium adalah usia lanjut seperti pada usia pasien. 6aktor pencetus delirium antara lain adalah infeksi, gangguan elektrolit, gangguan metabolik, intoksikasi, dan pencetus-pencetus lainnya. @ntuk mengetahui faktor pencetus terjadinya delirium pasien diperlukan adanya anamnesis dan pemeriksaan tambahan lebih lanjut. & •
Demensia
Demensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori didapat yang disebabkan oleh penyakit otak, yang tidak berhubungan dengan gangguan tingkat kesadaran. asien dengan demensia mempunyai gangguan memori selain kemampuan mental lain seperti berpikir abstrak, penilaian, kepribadian, bahasa, praksis, dan isuospasial. Sebagian besar demensia menunjukkan penurunan yang progresif, namun dapat
7
pula terjadi mendadak. Demensia dapat muncul pada usia berapapun meskipun umumnya muncul setelah usia #$ tahun dimana pasien disini juga sudah berusia lanjut. ada demensia juga bisa didapatkan gejala seperti halusinasi, delusi, dan gangguan emosional sehingga dapat menyebabkan keluhan berteriak ketakutan, dan mengamuk. &
•
Ski%ofrenia
Ski%ofrenia pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak !ajar atau tumpul. /esadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, !alaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian. =ejala positif ski%ofrenia adalah terdapatnya !aham, halusinasi, gelisah, dan kekacauan dalam berbicara. /eluhan pasien yaitu berteriak dan mengamuk tanpa sebab yang jelas di malam hari dapat merupakan salah satu bentuk gejala positif ski%ofrenia yaitu suatu halusinasi. =ejalagejala positif ski%ofrenia amat mengganggu lingkungan (keluarga) dan merupakan salah satu motiasi keluarga untuk memba!a pasien berobat. &
D.
ANAMNESIS TAMBAHAN
:erikut ini beberapa anamnesis tambahan yang dapat ditanyakan untuk membantu mengarahkan diagnosis pada pasien ini? *. :agaimana pola tidur nya &. 'idur nya berapa lama +. "pakah tidur nya sering bangun-tidur(gannguan ritme sikardian) . "pakah sering jalan saat tidur(delirium) $. "pakah tidur nya nyenyak #. 8bat-obat apa saja yang pernah dan sedang dikonsumsi E. "pakah sering mengkonsusmsi alkohol3caffein 7. "pakah ada masalah akhir-akhir ini 9. "pakah tidur nya sering terbangun lebih dini *. "pakah sering mengantuk di siang hari
8
E.
STATUS MENTAL PASIEN
S'"'@S SI/8=>I"'I •
o
Deskripsi umum enampilan ? 'ampak lebih tua dari usianya, berpenampilan kurang rapi, ekspresi gelisah Hal ini dikarenakan karena depresi yang dialami oleh pasien. /arena pada pasien depresi pada umumnya enderung tidak mengurus diri, sehingga pasien tampak lebih tua dari umurnya, dan penampilannya kurang rapih.ekspresi gelisah pada pasien kami memperkirakan disebabkan karena pasien memiliki !aham curiga, sehingga dia memiliki perasaan curiga kepada setiap orang ( pada kasus ini adalah dokter ), sehingga dia merasa bah!a dirinya merasa terancam
/esadaran ? Fompos mentis /esadaran biologis ? 'erganggu /esadaran psikiatris ? 'erganggu /esadaran social emeriksaan kesadaran berfungsi untuk melihat apakah ada kelainan organik o
yang menyertai keluhan pasien atau tidak. /arena kesadaran neurologis
pasien
dalam keadaan compos mentis, maka kemungkinan adanya kelainan organik pada pasien semakin kecil.sedangkan terganggunya kesadaran psikiatri dan kesadaran social menunjukan bah!a pasien mengalami suatu konflik mental G emosional. o
erilaku3aktiitas motorik ? "ktifitas psikomotor pada a!al !a!ancara hiperaktif dengan ekspresi gelisah, irritable, sikap tidak kooperatif, lalu pada pertengahan !a!ancara tampak lebih tenang. "ktifitas psikomotor hiperaktif dengan ekspresi gelisah, irritable pada pasien kami memperkirakan disebabkan karena pasien memiliki !aham curiga, sehingga dia memiliki perasaan curiga kepada setiap orang ( pada kasus ini adalah dokter ), sehingga dia merasa bah!a dirinya merasa terancam sehingga pasien bersikap tidak kooperatif , sedangkan pada saat pertengahan !a!ancara pasien bersifat lebih tenang
9
kemungkinan pasien merasakan ketenangan dan bisa menerima kehadiran seorang dokter yang memeriksanya. •
ikiran
o
roses pikir
? ada arus pikir produktifitas kurang, kontinuitas inkoherensi tanpa hendaya berbahasa.
"rus pikir dan produktifitas berkurang biasanya terdapat pada pasien depresi, karena pasien depresi enderung menarik diri dari lingkungan. Inkoherensi yaitu salah satu bentuk gangguan asosiasi dalam berbahasa (tidak adanya hubungan sebab G akibat pada saat berbicara ).
o
Isi pikir
? pasien ini memiliki isi pikir berupa !aham curiga , non bi%ar, dan sistematis
2aham curiga yaitu !aham yang bersifat menaruh curiga yang berlebihan pada seseorang, sedangkan !aham non bi%ar berarti !ahamnya bersifat tidak aneh ( masuk akal ).!aham sistematis berarti !ahamnya dibentuk secara sistematis, apabila seseorang menyangkalnya, maka penderita akan bereaksi hebat.
6ungsi intelektual ? enurunan memori jangka pendek3segera dan remote memory Dengan melihat hasil pemeriksaan ini, kami menyimpulkan bah!a pasien o
memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami demensia, karena pada demensia terdapat gangguan memori jangka pendek dan remote memori,tetapi apabila kita telusuri lebih lanjut, maka memori jangka panjang pada pasien tidak mengalami gangguan erhatian3 konsentrasi terganggu ( seen serial test ) 5enunjukan bah!a perhatian pasien mudah terpecah karena suatu distraksi. Disorientasi !aktu, tempat, dan orang asien sudah tidak mengenali !aktu, tempat dan orang •
=angguan persepsi ada pasien ini didapatkan gangguan persepi berupa halusinasi isual dan auditorik. Hal ini diperkuat dari hasil anamnesis dari pasien yang mengatakan bah!a 10
ada orang yang tidak dikenalnya masuk ke kamar tidurnya , yang katanya bermaksud jahat pada dirinya. 6ungsi eksekutif ( pikiran abstrak )terganggu ? "gnosia /emampuan menolong diri terganggu • Indeks "D< ? **"praksia Indeks I"D< ? 7 6ungsi eksekutif lainnya terganggu •
o o
F.
PEMERIKSAAN FISIK /eadaan umum ? 'ampak lebih tua dari usianya, berpenampilan kurang •
rapi, ekspresi gelisah,kondisi fisik lebih tenang pada saat keadaan berbaring. Hal ini dikarenakan karena depresi yang dialami oleh pasien. /arena pada pasien depresi pada umumnya enderung tidak mengurus diri, sehingga pasien tampak lebih tua dari umurnya, dan penampilannya kurang rapih.ekspresi gelisah pada pasien kami memperkirakan disebabkan karena pasien memiliki !aham curiga, sehingga dia memiliki perasaan curiga kepada setiap orang ( pada kasus ini adalah dokter ), sehingga dia merasa bah!a dirinya merasa terancam.sedangkan kondisi fisik pasien yang lebih tenang pada saat berbaring kemungkinan pasien merasakan suatu ketenangan pada saat tubuhnya dalam keadaan berbaring atau dengan keadaan berbaring keluhan fisik yang dirasakan •
terasa lebih ringan . /esadaran ? Compos mentis emeriksaan kesadaran berfungsi untuk melihat apakah ada kelainan organik yang menyertai keluhan pasien atau tidak. /arena kesadaran pasien dalam keadaan compos mentis, maka kemungkinan adanya kelainan organik pada pasien semakin
•
kecil. /ulit lembab Ini menandakan bah!a pasien tidak mengalami dehidrasi. ada anamnesis dikatakan bah!a selera makan pasien menurun, sehingga salah satu indikasi pemeriksaan kelembaban kulit pada kasus ini yaitu untuk memastikan adanya
•
dehidrasi atau tidak. ada orang yang dehidrasi biasanya kulitnya menjadi kering. /onjungtia 3 sclera normal 11
5enandakan tidak adanyanya tanda G tanda anemia dan ikterus yang diakibatkan • • •
kelainan hati. aru ? Sonor, esikuler, ronkhi -3 ormal 4antung ? :4 murni, murmur -, gallop -, ormal "bdomen ? "danya nyeri tekan epigastrium o ada kasus ini, nyeri pada epigastrium kemungkin merupakan suatu gejala psikosomatik atau adanya kelainan organik ( curiga gastritis ), sehingga o o
•
diperlukan anamnesis yang lebih informatie. Hepar dan lien tidak teraba ormal :ising usus normal 5enandakan bah!a pasien tidak memiliki masalah pada sistem
gastrointestinal 6ungsi sensorik, motorik, dan koordinasi ? Dalam batas normal, kecuali tremor kasar 'remor yang dialami pasien bisa disebabkan fisiologis akibat proses penuaan yang dialami pasien, patologis akibat penyakit yang dialami pasien, atau efek samping
• •
dari obat yang sering dikonsumsi oleh pasien. efleks fisiologis ? ormal efleks patologis ? -3-
'ekanan darah
H"SI< **37
ormal ormal
I'>>'"SI ormal? *&37 mmHg 'ekanan darah pasien msih dalam batas normal. Hal ini menunjukan bah!a kemungkinan adanya kelainan kardioaskular
adi ernafasan
9J3menit &J3menit
lebih rendah. ormal?#G* J3menit Normal ormal?*#-&J3menit 5engindikasikan bah!a
rendahnya kemungkinan pada pasien mengalami
12
gangguan system respirasi Suhu
"febril
ormal? afebril Suhu yang afebril dapat memperkecil kemungkinan bah!a pasien mengalami dehidrasi atau infeksi.
2alaupun sebagian besar hasil pemeriksaan status internis dan neurologis menunjukan hasil yang normal,bukan berarti pasien dalam keadaan baik G baik saja,karena pada umumnya pasien geriatrik mempunyai suatu kekhususan tersendiri. 5aka untuk menunjang diagnosis, kami menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan psikometri 55S> dan FD'. G.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN PENUNJANG emeriksaan laboratorium dalam batas normal. Hal ini semakin memperkuat
bah!a tidak adanya kelainan organik yang mendasari keluhan pasien. ada pemeriksaan penunjang, keluarga pasien menolak untuk melakukan CTScan karena alasan biaya. Indikasi melakukan CT-Scan pada pasien ini adalah untuk mengetahui adanya proses patologi yang mendasari timbulnya keluhan pada pasien, misalnya tumor atau trauma pada kepala yang mengakibatkan terganggunya area kognitif sehingga terjadi penurunan fungsi kognitif pasien. H.
PEMERIKSAAN PSIKOMETRI
emeriksaan sikometri
13
CDT Clo!" Dra#$%& T'()*
FD' dilakukan dengan cara pasien diberikan selembar kertas dan disuruh menggambar jam. "da beberapa sistem penilaian pada tes ini. + * point untuk lingkaran jam * point untuk semua nomor berada di urutan yang benar * point untuk berada di nomor urutan yang tepat pada jam * point untuk kedua tangan jam * point untuk !aktu yang tepat ilai normal adalah empat atau lima point ada pasien ini didapatkan hasil? asien dapat menggambar lingkaran (* point), pasien dapat meletakkan angka *-*& dengan urutan yang benar (* point), pasien tidak dapat meletakkan ke *& angka d en g an t ep at s es u ai j a m ( p oi nt ), p a si en t id ak d a pa t m el e ta k ka n j ar u m j am da la m posisi yang benar (salah-skor ), pasien tidak menggambarkan !aktu yang tepat ( point). emeriksaan FD' pada pasien ini didapatkan hasil & point yang menandakan adanya gangguan kognitif pada pasien ini.
MMSE M$%$ M'%)al S)a)' E+am$%a)$o%*
emeriksaan 55S>+ pada pasien ini yaitu ? o.
'es
ilai 5aJ
14
ilai
&
Or$'%)a($,
*
Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa
$
&
/ita berada di mana (negara), (propinsi), (kota), (gedung), (ruang)
$ +
R'&$()ra($,
+
emeriksa menyebut + benda yang berbeda kelompoknya selang * + detik(misal apel, uang, meja) responden diminta mengulanginya. ilai * untuk tiap nama benda yang benar. @langi sampai responden dapat menyebutkandengan benar dan catat jumlah pengulangan *
A)'%($ -a% "al"la($,
engurangan * dengan E secara berturutan. ilai * untuk tiap $ ja!abanyang benar. Hentikan setelah $ ja!aban."tau responden diminta mengeja terbalik kata 02"HA@1 (nilai diberi padahuruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya uyah! K & nilai *
M'mor/ r'!all,
$
asien diminta menyebut kembali + nama diatas
+ *
Ba0a(a ,
#
esponden
diminta
menyebutkan
nama
benda
yang
ditunjukkan &
(perlihatkan pensil dan jam tangan)
E 7
esponden diminta mengulang kalimat 0tanpa kalau dan atau tetapi1 esponden diminta melakukan perintah 0"mbil kertas ini dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai1 esponden
9
diminta
membaca
dan
melakukan
yang
dibacanya?
+ * + *
ejamkanlah mata "nda esponden diminta menulis sebuah kalimat secara spontan
*
*
esponden diminta menyalin gambar? 15
**
*
ilai normal pada pemeriksaan 55S> adalah &-+. ada pasien ini didapatkan nilai total 55S> adalah * yang menunjukan pasien terdapat gangguan fungsi cognitie.+
/omorbid /omorbiditas 3 penyakit penyerta lain pada pasien ini adalah terdapat adanya nyeri epigastrium dan adanya tanda-tanda tremor yang belum diketahui penyebabnya. I.
DIAGNOSIS Diagnosis pada pasien ini adalah Demensia "l%heimer. Diagnosis ini
ditegakan berdasarkan hasil anamnesis pada keluarga pasien yang menunjukan adanya penurunan daya ingat, pengulangan kata, agnosis, dan apraJia yang terjadi pada pasien. Ditunjang dengan pemeriksaan fisik yang normal dan pemeriksaan 55S> juga FD' yang menunjukan bah!a pasien mengalami gangguan fungsi kognitif. J.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL 4
"ksis I
? 6. demensia pada penyakit "l%heimer onset dini
"ksis II
? =angguan kepribadian anankastik
"ksis III
? =angguan pencernaan, gangguan susunan saraf
"ksis IL
? 5asalah dengan “primary support group” (keluarga)
"ksis L
? ="6 current ? $ ="6 H<A ? #
16
K.
PATOFISIOLOGI roduksi dan akumulasi M-amiloid
d ef is ie ns i
n oe re pi ne fr in ,
n eu ro tr as mi te r
( as et il ko li n,
kematian
neuron
s er ot on in )
sel
per ub ahan per il ak u da n ko gnit if .$
atofisiologi ini menggabungkan
berbagai teori-teori
tenteng
adanya
pembentukan M-amiloid, kematian sel neuron, proses neuropatologis, dan defisit neurotransmiter. "da faktor resiko terjadnya "l%heimer pada pasien ini, yaitu usia lanjut, depresi, dan ri!ayat keluarga yang membuat pasien ini makin rentan mengalami demensia "l%heimer. Selain itu, adanya pembentukan M-amiloid yang berlebihan mengakibatkan terjadinya oksidasi dan exitotoxicity yang dapat mengakibatkan kematian sel neuron. M-amiloid juga dapat menyebabkan terjadinya agregasi Mamiloid dan inflamasi sehingga menyebabkan pembentukan plak senilis dan aktiasi mikroglial yang dapat memperparah terjadinya kematian sel neuron. "kibat kematian
17
sel neuron ini, terjadi defisit neurotransmiter, terutama asetilkolin dan norepinefrin, yang dapat mengakibatkan perubahan kognitif dan kepribadian pasien.$
L.
PENATALAKSANAAN
enatalaksanaan ? -
5edika mentosa a. /olinesterase inhibitor (eostigmin, iridostigmin, >drofonium, 6isostigmin, Donepe%il) untuk mengatasi dementia "l%heimer. ada pasien ini bisa diberikan Donepe%il, obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit "l%heimer taraf ringan hingga sedang. Donepe%il tersedia dalam bentuk tablet oral. :iasanya diminum satu kali sehari sebelum tidur, sebelum atau sesudah makan dengan dosis rendah pada a!alnya lalu ditingkatkan setelah hingga # minggu b. /olinergik, untuk mengatasi penyakit al%heimernya c. 5etilfenidat, bisa diberikan bila pasien sedang dalam keadaa n depresi d. "ntipsikotik atipikal (isperidon), untuk mengatasi keluhan halusinasi pada pasien ini dengan dosis Dosis a!al? ,$ mg, & J sehari. Dosis dapat disesuaikan secara indiidual dengan penambahan ,$ mg, & J sehari (hingga mencapai *-& mg, & J sehari
-
on medika mentosa a. >dukasi kepada keluarga ? - Informasi3edukasi diagnosis dan terapi, diskusi ke depan tentang prognosis, -
konseling 5emberi informasi pada pasien untuk mencegah stressor yang dapat
-
membuat pasien menjadi semakin depresi 5anfaatkan sarana yang ada pada masyarakat (day care, caregier) untuk
pasien maupun keluarga b. 5elatih relaksasi, saat pasien mengalami gejala yang tiba-tiba dapat muncul kapan saja c. 5eningkatkan hobinya misalnya merajut, menjahit agar pasien beraktiitas dan menghilangkan depresi
18
M.
PROGNOSIS
rognosis pada pasien ini adalah "d itam ? dubia ad bonam "d functionam ? dubia ad bonam "d sanationam ? dubia ad malam
rognosis ini ditegakan berdasarkan beberapa faktor berikut?
6aktor-faktor yang memperburuk *. /ejadian yang berulang dalam rentang !aktu 9 tahun &. @sia pasien yang sudah termasuk usia lanjut dimana gejala-gejala yang muncul mulai tidak khas. +. Stresor yang berasal dari keluarga, yaitu anak pertama dan cucu pasien . /epribadian premorbid pasien yaitu tipe anankastik (perfeksionis) yang dapat memperburuk keadaan pasien jika keinginan pasien tidak terpenuhi. $. Herediter. Diketahui dari alloanamnesis bah!a kakak perempuan pasien juga mengalami gejala yang sama sehingga mendukung prognosis ke arah yang buruk.
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 19
1 D'm'%($a 1.1 D'$%$($
Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruhi aktifitas sehari-hari. enderita demensia seringkali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive) (Lolicer, <., Hurley, ".F., 5ahoney, >. *997). =rayson (&) menyebutkan bah!a demensia bukanlah sekedar penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku. Demensia adalah satu penyakit yang melibatkan sel-sel otak yang mati secara abnormal. Hanya satu terminologi yang digunakan untuk menerangkan penyakit otak degeneratif yang progresif. Daya ingatan, pemikiran, tingkah laku dan emosi terjejas bila mengalami demensia. enyakit ini boleh dialami oleh semua orang dari berbagai latar belakang pendidikan maupun kebudayaan.#
1.2 Kla($$"a($
a. 5enurut @mur ? *. Demensia senilis (N#$th) &. Demensia prasenilis (O#$th) b. 5enurut perjalanan penyakit ? *. eersibel &. Ireersibel (ormal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, it : Defisiensi, Hipotiroidisma, intoJikasi b.
c. 5enurut kerusakan struktur otak *. 'ipe "l%heimer &. 'ipe non-"l%heimer +. Demensia ascular . Demensia 4isim
#. Demensia terkait dengan SID"(HIL-"IDS) E. 5orbus arkinson 7. 5orbus Huntington 9. 5orbus ick *. 5orbus 4akob-Freut%feldt **. Sindrom =erstmann-StrPussler-Scheinker *&. rion disease *+. alsi Supranuklear progresif *. 5ultiple sklerosis *$. eurosifilis *#. 'ipe campuran d. 5enurut sifat klinis ? *. Demensia proprius &. seudo-demensia
1.3 Ma%$'()a($ Kl$%$(
"da dua tipe demensia yang paling banyak ditemukan, yaitu tipe "l%heimer dan Laskuler.
*. Demensia "l%heimer =ejala klinis demensia "l%heimer merupakan kumpulan gejala demensia akibat gangguan neuro degenaratif (penuaan saraf) yang berlangsung progresif lambat, dimana akibat proses degenaratif menyebabkan kematian sel-sel otak yang massif. /ematian sel-sel otak ini baru menimbulkan gejala klinis dalam kurun !aktu + tahun. "!alnya ditemukan gejala mudah lupa (forgetfulness) yang menyebabkan penderita tidak mampu menyebut kata yang benar, berlanjut dengan kesulitan mengenal benda dan a khirnya tidak mampu menggunakan barang barang sekalipun yang termudah. Hal ini disebabkan adanya gangguan kognitif sehingga timbul gejala neuropsikiatrik seperti, 2ahan (curiga, sampai menuduh ada yang mencuri barangnya), halusinasi pendengaran atau penglihatan, agitasi (gelisah, mengacau), depresi, gangguan tidur, nafsu makan dan gangguan aktifitas psikomotor, berkelana.# Stadium demensia "l%heimer terbagi atas + stadium, yaitu ? a. Stadium I 21
:erlangsung &- tahun disebut stadium amnestik dengan gejala gangguan memori, berhitung dan aktifitas spontan menurun. 06ungsi memori yang terganggu adalah memori baru atau lupa hal baru yang dialami b. Stadium II :erlangsung selama &-* tahun, dan disebutr stadium demensia. =ejalanya antara lain ? •
Disorientasi
•
gangguan bahasa (afasia)
•
penderita mudah bingung
•
penurunan fungsi memori lebih berat sehingga penderita tak dapat melakukan kegiatan sampai selesai, tidak mengenal anggota keluarganya tidak ingat sudah melakukan suatu tindakan sehingga mengulanginya lagi.
•
Dan ada gangguan isuospasial, menyebabkan penderita mudah tersesat di lingkungannya, depresi berat prealensinya *$-&Q,1
c. Stadium III Stadium ini dicapai setelah penyakit berlangsung #-*& tahun.=ejala klinisnya antara lain? •
enderita menjadi egetatif
•
tidak bergerak dan membisu
•
daya intelektual serta memori memburuk sehingga tidak mengenal keluarganya sendiri
•
tidak bisa mengendalikan buang air besar3 kecil
•
kegiatan sehari-hari membutuhkan bantuan ornag lain
•
kematian terjadi akibat infeksi atau trauma
&. Demensia Laskuler @ntuk gejala klinis demensia tipe askuler, disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di otak. Dan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat terjadinya demensia. Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di otak akibat gangguan sirkulasi 22
darah otak, sehingga depresi itu dapat didiuga sebagai demensia askuler. =ejala depresi lebih sering dijumpai pada demensia askuler daripada "l%heimer. Hal ini disebabkan karena kemampuan penilaian terhadap diri sendiri dan respos emosi tetap stabil pada demensia askuler.# Diba!ah ini merupakan klasifikasi penyebab demensia askuker, diantaranya? *. enyakit degenaratif &. enyakit serebroaskuler +. /eadaan anoksi3 cardiac arrest, gagal jantung, intioksi F8 . 'rauma otak $. Infeksi ("ids, ensefalitis, sifilis) #. Hidrosefaulus normotensif E. 'umor primer atau metastasis 7. "utoimun, askulitif 9. 5ultiple sclerosis *. 'oksik **. kelainan lain ? >pilepsi, stress mental, heat stroke, !hipple disease *. =angguan psiatrik ? depresi, anJietas, psikosis &. 8bat-obatan ? psikofarmaka, antiaritmia, antihipertensi +. "ntikonulsan ? digitalis . =angguan nutrisi ? defisiensi :#, defisiensi :*&, defisiensi asam folat, marchiaa bignami disease $. =angguan metabolisme ? hiper3hipotiroidi, hiperkalsemia, hiper3hiponatremia, hiopoglikemia, hiperlipidemia, hipercapnia, gagal ginjal, Fushing sindrom, "ddisonCs disease, hippotituitaria.
1.4 Ta%-a -a% &'ala
a. Seluruh jajaran fungsi kognitif rusak. b. "!alnya gangguan daya ingat jangka pendek. c. =angguan kepribadian dan perilaku, mood s!ings 23
d. Defisit neurologik motor R fokal e. 5udah tersinggung, bermusuhan, agitasi dan kejang f. =angguan psikotik? halusinasi, ilusi, !aham R paranoia g. "gnosia, apraJia, afasia h. /esulitan mengatur penggunaan keuangan i.
'idak bisa pulang ke rumah bila bepergian
j.
k. Sulit mandi, makan, berpakaian, toileting l.
5udah terjatuh, keseimbangan buruk
m. 'ak dapat makan dan menelan n. /oma dan kematian
1. P'%a)ala"(a%aa% D$m'%($a
ertama perlu diperhatikan keselamatan pasien, lingkungan dibuat senyaman mungkin, dan bantuan pengasuh bila perlu. *. /oridor tempat jalan, tangga, meja kursi tempat barang keperkuannya &. 'idak diperbolehkan memindahkan mobil. +. Diberi keperluan yang mudah dilihat, penerangan lampu terang, jam dinding besar, tanggalan yang angkanya besar . 8bat? a. ootropika? yritinol (>ncephabol) * J * G + J & mg iracetam (ootropil) * J G + J *& mg Sabelu%ole (eminyl) b. Fa-antagonist? imodipine(imotop *- + J + mg) Fiticholine (icholin) * G & J * G + mg i..3i.m. Finnan%ine (Stugeron) * G + J &$ mg entoJifylline ('rental) & G + J mg (oral), & G + mg infuse antoyl-=":" c. "cetylcholinesterase inhibitors ? 24
'acnne * mg dinaikkan lambatlaun hingga 7 mg. HepatotoJik Donepe%il ("ricept) centrally actie reersible cholinesterase inhibitor, $ mg *J3hari =alantamine (iminil) * G + J $ mg iastigmin (>Jelon) *,$, +, , $, # mg 5emantine & J $ mg * mg
1.5 P'ra% K'lar&a
/eluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pera!atan lansia penderita demensia Hidup bersama dengan penderita demensia bukan hal yang mudah, tapi perlu kesiapan khusus baik secara mental maupun lingkungan sekitar. ada tahap a!al demensia penderita dapat secara aktif dilibatkan dalam proses pera!atan dirinya. 5embuat catatan kegiatan sehari-hari dan minum obat secara teratur. Ini sangat membantu dalam menekan laju kemunduran kognitif yang akan dialami penderita demensia. /eluarga tidak berarti harus membantu semua kebutuhan harian
Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti ? 25
*.
5encegah masuknya %at-%at yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan %at adiktif yang berlebihan
&.
5embaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari.
+.
5elakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif o
/egiatan rohani R memperdalam ilmu agama.
o
'etap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki persamaan minat atau hobi
.
5engurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.#
BAB KESIMPULAN
26
Seorang !anita lanjut usia bernama y. "ni, #$ tahun, sejak * mnggu ini mengalami problem tidur. Sejak + hari ini pasien mengalami halusinasi isual dan auditorik. /eluarga pasien memberi obat amitriptilin untuk mengatasi kesulitan tidur pasien tapi pasien mengalami gelisah, pusing, sulit :":, mulut3bibir kering, dan nafsu makan turun. ada tahun & pasien pernah dira!at karena mengalami depresi berat dan berulang pada tahun &#. ada taun &7 pasien menjadi pelupa, dan di tahun &9 pasien mangalami agnosia dan apraksia. ada tahun &** pasien mengalami disorientasi !aktu, tempat, dan orang, kemudian di tahun &*& kondisi pasien memburuk sehingga pasien perlu dibantu dalam melakukan aktiitasnya. enatalaksanaan pada pasien ini adalah pemberian kolinesterase inhibitor, koinergik, metil fenidat, dan antipsikotik atipikal. emberian edukasi pada keluarga pasien agar pasien tidak diberi stressor yang membuat pasien depresi, melatih cara relaksasi saat pasien depresi, juga memberikan aktiitas agar pasien tetap melakukan kegiatan !alaupun sudah pensiun. rognosis pasien ini adalah dubia ad bonam untuk ad itam dan ad functionam. Sedangkan dubia ad malam untuk ad sanationam.
DAFTAR PUSTAKA
27
*. ochmah 2, Harimurti /. Demensia. In? Sudoyo "2, Setiyohadi :, "l!i I, Simadibrata 5, Setiati S, >ditors. :uku "jar Ilmu enyakit Dalam. 4akarta? Interna ublishing; &*. p.7+E &. Sudoyo ", Setiyohadi :. :uku "jar Ilmu enyakit Dalam. Interna ublishing. 4akarta; &9. . 7+7, 97. +. Scribd.
Pemeriksaan
MMS!
"ailable
at
Scribd.
"ailable
at
http?33!ebspace.ship.edu3cgboer3limbicsystem.html. accessed at oember +, &*&.
. 5aslim . Diagnosis 5utiaksial. "uku Saku #iagnosis $angguan %iwa &u'ukan &ingkas dari PP#$%-((( . 4akarta? ' uh 4aya; &*. p.*&-+; &+;*$. $. D a r m o j o
:oedhi.
$ er ia tr i
) (l mu
* es eh at an
+ si a
, a n' ut .
the d .
4akarta? 6akultas /edokteran @niersitas Indonesia. &9 #. unge 5S, =reganti 5". etterCs Internal 5edicine. &nd >dition. Fhina? Saunders; &9. p *-$.
28