Tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan adanya pertumbuhan massa (solid/padat) atau jaringan abnormal dalam tubuh yang meliputi tumor jinak (benigna tumor) dan tumor ganas (malignant tumor). Tumor ganas lebih dikenal sebagai kanker. Massa ini timbul sebagai akibat dari ketidak-seimbangan pertumbuhan dan regenerasi sel. Pertumbuhan sel yang yang tidak tidak terken terkendal dalii diseba disebabkan bkan kerusa kerusakan kan DNA yang mengaki mengakibat batkan kan mutasi mutasi (perub (perubahan ahan geneti genetik k yang yang bersi bersiat at menuru menurun) n) pada pada gen !ital !ital yang yang bertug bertugas as mengont mengontrol rol pembela pembelahan han sel. sel. "eberapa mutasi mungkin dibutuhkan dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. kanker. MutasiMutasimutasi tersebut disebabkan agen #at-#at kimia atau isik yang dinamakan sebagai karsinogen. Mutasi dapat terjadi se$ara spontan (diperoleh) maupun di%ariskan. Perkem Perkembang bangan an kanker kanker ditand ditandai ai dengan dengan sel-se sel-sell tumor tumor berint berintera eraksi ksi dengan dengan kompone komponen n lingkungan di sekitarnya seperti sel normal& sel imun (sel eektor)& maupun agen terapi yang se$ara eksternal dapat ditambahkan ke dalam sistem tubuh. Agen terapi yang dimaksud adalah kemoterapi dan imunoterapi. 'iat interaksi lingkungan tumor adalah kompleks dan tergantung pada banyak aktor& di antaranya adalah umur& jenis kelamin dan sebagainya. aktor-aktor tersebut dapat menyebabkan perubahan sel tumor menjadi kompleks. Pada pertumbuhan sel tumor umumnya timbul beberapa antigen baru serta asing bagi tubuh. Dengan adanya antigen tersebut& mesin imunologik didalam tubuh dapat terangsang& sehingga menimbulkan suatu reaksi imun yang dapat menghan$urkan sel tumor tadi. Dengan lain perkataan sistem respons imun bukan saja berungsi sebagai benteng pertahanan tubuh terhadap serangan serangan kuman penyakit& penyakit& akan tetapi juga dapat memegang peranan dalam menjaga menjaga timbulnya timbulnya sel-sel yang abnormal didalam tubuh keadaan seperti ini dikenal dengan nama *immunologi$al sur!eilla sur!eillan$e*. n$e*. Dengan maju-pesatnya maju-pesatnya penyelidikan penyelidikan dibidang dibidang ini& sedikit banyak banyak memberikan memberikan harapan kepada kita kalau terapi tumor dikemudian hari dapat dilaksanakan se$ara metodemetode imunologik.
BAB 2 PEMBAHASAN
Definisi • • • •
'el tubuh yang bersiat abnormal dan berdierensiasi dengan sangat $epat "erasal dari tumere bahasa +atin& yang berarti *bengk ak, Pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal Pembesaran ukuran jaringan atau organ se$ara abnormal
Karakteristik
'el tumor berdierensiasi dengan sangat $epat Tumor ganas tidak akan membatasi dirisampai batas jaringan melainkan akan masuk ke organ dan pembuluh. Penyebaran tumor
Metastasis penyebaran kanker dari situs a%al ke tempat lain di dalam tubuh (misalnya otak atau hati). sel-sel tumor menembus pembuluh darah terdekat untuk masuk ke dalam sistem sirkulasi atau mele%ati dinding pembuluh lime untuk masuk ke sistem limatik. Penyebab tumor • • • • • •
Mutasi dalam DNA sel Pola hidup yang tidak sehat Demograis populasi +ingkungan dan bahan kimia aktor keturunan Patogen
Ma$am-ma$am tumor Dijelaskan menurut organ& tipe jaringan dan tipe sel mana yang mengalami kanker. ontohnya
3. Deteksi Deteksi imunologi imunologik k dari antigen antigen spesii spesiik k sel tumor a) Deteksi Deteksi dari dari Protein Protein Myeloma Myeloma yang yang diproduksi diproduksi oleh Plasma Plasma 'el 'el Tumor b) Deteksi dari 4-etoprotein (AP) $) Antige Antigen n ar$i ar$inoem noembry bryoni oni$$ (5A) (5A) d) Deteksi Deteksi dengan dengan Antigen Antigen Prosta Prostat-'pes t-'pesiik iik (P'A) 6. Penguji Pengujian an dari dari inang inang respon respon imun imun terhad terhadap ap tumor tumor
Pengujian tumor marker dapat dilakukan melalui dua $ara seperti kondisi tubuh dan deteksi imunologi berdasarkan tumor marker. Tumor marker dapat digolongkan dalam dua kelompok& yaitu 7
etoprotein)& AP-+; etoprotein)& AP-+; - (a le$tin-rea$ti!e AP) and Thyroglobulin Thyroglobulin.. Tumor Tumor spe$i spe$ii$ i$ marker marker memili memiliki ki siat siat antige antigenit nitas as yang yang lemah lemah se$ara se$ara umum umum dengan dengan
keragaman yang berbeda baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Deteksi umor Marker
a. Deteksi
dari
Protein
Myeloma
yang
Diproduksi
oleh
Plasma
'el
Tumor
onsentrasi tinggi yang tidak normal pada serum monoklonal
b. Deteksi dari 4-etoprotein (AP) onsentras onsentrasii AP (9>>-3>>> (9>>-3>>> ng/m+) ng/m+) merupakan merupakan indikasi indikasi umum akan hadirnya hadirnya kanker hati. AP merupakan protein mayor yang ada di dalam serum etal c. Deteksi Antigen ar$inoembryoni$ (5A) Apabila konsentrasi 5A dalam darah men$apai 6&9ng/m+ merupakan indikasi adanya sel tumor 5A merupakan glikoprotein yang dihasilkan se$ara normal sel dalam aliran saluran gastrointestinal (bagian kolon) d. Deteksi Antigen Prostat-'pesiik (P'A) adar adar P'A yang men$apa men$apaii ?-3>ng ?-3>ng/m+ /m+ dalam darah darah dapat dapat menjad menjadii indika indikasi si kanker kanker prostat.
!es"on imun ter#ada" tumor $
Peran res"on imun da%am menangka% tumor
'el tumor kebanyakan terbentuk terbentuk pada keadaan system system imun tersupresi tersupresi&& ketika ketika tidak ada respon
'el tumor berada pada situs daerah istime%a Modulasi antigen dari antien tumor ehadiran dari ,blo$king@ a$tor 'upresor T limosit
Situs daera# istime'a
mun$ul
pada
kea keadaan
tersebut
Mata dan jaringan dari ner!ous system adalah bagian dari situs istime%a yang kemudian keberadaan sel tumor ini akan han$ur oleh respon system imun. Modu%asi antigen
espon imun akan merusak seluruh antigen an tigen sel tumor. B%o(king fa(tor
Proses penghan$uran sel tumor oleh komponen dari system imun merupakan blo$kade sel tumor tersebut dari sirkulasi atau perputaran sel tumor dalam tubuh. Su"esor %imfosit
Antigen spesiik supresor sel T berperan dalam regulasi system imun. Su"resi non s"esifik di"erantarai o%e# se% tumor
'el tumor memproduksi prostaglandin& yang dapat mengurangi sensiti!itas respon imun. Pertumbu#an se% tumor
esp espon on
imun
dan dan
kom kompone ponenn-ko kom mpone poneny nyaa
mempu empuny nyai ai
ket keterba erbattasan asan
dal dalam
menghan$urkan sel tumor& hal ini dapat terjadi pada saat system imun sedang lemah atau sel tumor dan mekanisme pertumbuhannya dapat @mengelabui@ system imun.
umor da"at menge%abui sistem imun dengan berbagai ma(am (ara
•
emampuan sistem imun dalam mendeteksi dan menghan$urkan sel tumor disebut immune
•
sur!eillan$e. Tumor dapat mngelabui sistem imun dengan berbagai $ara& pertama tumor dapat memiliki imunogenitas yang rendah& beberapa tumor tidak memiliki peptide atau protein lain yang dapat ditampilkan oleh molekul M:& oleh karena itu sistem imun tidak melihat ada sesuatu
•
yang abnormal. 'el tumo tumorr lain lain tida tidak k memi memili liki ki satu satu atau atau lebi lebih h mole molekul kul M:& M:& dan keban kebanya yakan kan tidak tidak
•
mengekspresikan $o-stimulatory protein yang dibutuhkan untuk dapat mengakti!asi sel T. edua& beberapa sel tumor memproduksi memproduksi aktor-akto aktor-aktorr seperti seperti T1-B T1-B yang dapat se$ara langsung menghambat akti!itas ak ti!itas sel T. Tumor Tumor merupakan merupakan penyakit penyakit yang mengkha%ati mengkha%atirkan rkan karena menjadi penyebab kematian kematian
nomor tujuh di >C). iset juga menyatakan bah%a setiap 3>>> orang terdapat sekitar penderita tumor. aktor ini terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya
sehingga dalam kurun %aktu 3> tahun (6>>9-6>39) E:2 memperkirakan jumlah kematian karena tumor rata-rata ?& juta setiap tahun dan tahun 6>39 men$apai 8 juta ji%a. Tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan adanya pertumbuhan massa (solid/padat) atau jaringan abnormal dalam tubuh yang meliputi tumor jinak (benigna tumor) dan tumor ganas (malignant tumor). Tumor ganas lebih dikenal sebagai kanker. Massa ini timbul sebagai akibat dari ketidak-seimbangan pertumbuhan dan regenerasi sel. Pertumbuhan sel yang yang tidak tidak terken terkendal dalii diseba disebabkan bkan kerusa kerusakan kan DNA yang mengaki mengakibat batkan kan mutasi mutasi (perub (perubahan ahan geneti genetik k yang yang bersi bersiat at menuru menurun) n) pada pada gen !ital !ital yang yang bertug bertugas as mengont mengontrol rol pembela pembelahan han sel. sel. "eberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasimutasi tersebut disebabkan agen #at-#at kimia atau isik yang dinamakan sebagai karsinogen. Mutasi dapat terjadi se$ara spontan (diperoleh) maupun di%ariskan. Perkem Perkembang bangan an kanker kanker ditand ditandai ai dengan dengan sel-se sel-sell tumor tumor berint berintera eraksi ksi dengan dengan kompone komponen n lingkungan di sekitarnya seperti sel normal& sel imun (sel eektor)& maupun agen terapi yang se$ara eksternal dapat ditambahkan ke dalam sistem tubuh. Agen terapi yang dimaksud adalah kemoterapi dan imunoterapi. 'iat interaksi lingkungan tumor adalah kompleks dan tergantung pada banyak aktor& di antaranya adalah umur& jenis kelamin dan sebagainya. aktor-aktor tersebut dapat menyebabkan perubahan sel tumor menjadi kompleks. 'el tumor menunjukan antigen yang tidak ditemukan pada sel normal. 0ntuk sistem imun& antigen tersebut mun$ul sebagai antigen asing dan kehadiran mereka menyebabkan sel imun menyerang sel tumor. Antigen yang ditunjukan oleh tumor memiliki beberapa sumber beberapa berasal dari !irus onkogenik seperti papilloma!irus seperti papilloma!irus&& yang menyebabkan kanker leher rahim&& sementara lainnya adalah protein organisme sendiri yang mun$ul pada tingkat rendah rahim pada sel normal tetapi men$apai tingkat tinggi pada sel tumor. 'alah satu $ontoh adalah en#im yang disebut tirosinase tirosinase yang yang ketika ditunjukan pada tingkat tinggi& mengubah beberapa sel kulit (seperti melanosit melanosit)) menjadi tumor yang disebut melanoma melanoma.. emungkinan sumber ketiga antigen tumor tumor adalah adalah protei protein n yang yang se$ara se$ara normal normal penting penting untuk untuk mengat mengatur ur pertum pertumbuha buhan n dan proses proses bertahan hidup sel& yang umumnya bermutasi menjadi kanker membujuk molekul sehingga sel termodii termodiikasi kasi sehingga sehingga meningkatkan meningkatkan keganasan sel tumor. tumor. 'el yang termodii termodiikasi kasi sehingga sehingga meningkatkan keganasan sel tumor disebut onkogen onkogen..
espon utama sistem imun terhadap tumor adalah untuk menghan$urkan sel abnormal menggunakan sel T pembunuh& kadang-kadang dengan bantuan sel T pembantu. Antigen tumor ada pada molekul M: kelas < pada $ara yang mirip dengan antigen !irus. :al ini menyebabkan sel T pembunuh mengenali sel tumor sebagai sel abnormal. 'el N juga membunuh sel tumor dengan $ara yang mirip& terutama jika sel tumor memiliki molekul M: kelas < lebih sedikit pada permukaan mereka daripada keadaan normal hal ini merupakan enomena umum dengan tumor. Terkadang antibodi dihasilkan mela%an sel tumor yang menyebabkan kehan$uran mereka oleh sistem komplemen. "eberapa tumor menghindari sistem imun dan terus berkembang sampai menjadi kanker. 'el tumor tumor sering sering memili memiliki ki jumlah jumlah molekul molekul M: kelas kelas < yang yang berkur berkurang ang pada permukaan permukaan mereka& sehingga dapat menghindari deteksi oleh sel T pembunuh. "eberapa sel tumor juga mengeluarkan mengeluarkan produk yang men$egah men$egah respon respon imun imun $ontohnya $ontohnya dengan mengsekresikan mengsekresikan sitokin T1-B&& yang T1-B ang menek enekan an akt akti!it !itas makroaga makroaga da dan limosit limosit.. Tolera oleransi nsi imunol imunologi ogikal kal dapat dapat berkembang terhadap antigen tumor& sehingga sistem imun imun tidak lagi menyerang sel tumor. Makroaga dapat meningkatkan perkembangan tumor ketika sel tumor mengirim sitokin yang menarik makroaga yang menyebabkan dihasilkannya sitokin dan aktor pertumbuhan yang memelihara perkembangan tumor. ombinasi hipoksia pada tumor dan sitokin diproduksi oleh makroaga makroaga menyebabkan sel tumor mengurangi mengurangi produksi produksi protein yang menghalangi menghalangi metastasis dan selanjutnya membantu penyebaran sel kanker. Pembentukan se% kanker
ondisi ondisi-ko -kondi ndisi si yang yang dapat dapat menyeb menyebabka abkan n peruba perubahan han sel normal normal menjadi menjadi sel kanker kanker adalah hiperplasia& displasia& dan neoplasia. :iperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada pad a umumnya u mumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya nukleusnya.. Pada tahapan tahapan ini ukuran ukuran nukleu nukleuss ber!ar ber!arias iasi& i& akti!i akti!itas tas mitosis mening meningkat kat&& dan tidak tidak ada $iri khas khas sitoplasma yang yang berhubu berhubunga ngan n dengan dengan diere dierensi nsiasi asi sel pada jaring jaringan. an. Neopla Neoplasia sia merupak merupakan an kondis kondisii sel pada pada jaring jaringan an yang yang sudah sudah berpro berproli liera erasi si se$ara se$ara tidak tidak normal normal dan memili memiliki ki siat siat in!asi.
Pertumbuhan Pertumbuhan yang tidak terkendali terkendali tersebut disebabkan disebabkan kerusakan kerusakan DNA DNA&& menyebabkan menyebabkan mutasi di gen gen !ital yang mengontrol pembelahan sel. "eberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia kimia maupun maupun isik isik yang yang disebut disebut karsinogen karsinogen.. Mutasi dapat terjadi se$ara spontan (diperoleh) ataupun di%ariskan (mutasi germline). elainan siklus sel& antara lain terjadi saat •
•
perpindahan ase ase 1 13 menuju ase '. siklus sel terjadi tanpa disertai dengan akti!asi aktor transkripsi. transkripsi. Pen$erap hormon tiroid beta3 (Tbeta3) merupakan aktor trans transkrips kripsii yang yang diak diakti ti!a !asi si oleh oleh hormon T; dan berungsi sebagai sebag ai supresor tumor supresor tumor dan dan gangguan gen gen T:" T:" yang sering ditemukan pada kanker.
•
siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.
•
translokas translokasii posisi posisi kromosom kromosom yang yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih seperti putih seperti leukimia atau limoma leukimia limoma&& atau atau hila hilangn ngnya ya seba sebagi gian an DNA pada pada domain domain tertentu tertentu pada kromosom. kromosom. Pada leukimia leukimia mielogenus mielogenus kronis& 89F penderita penderita mengalami mengalami translokas translokasii kromosom 8 dan 66& yang disebut kromosom iladelia. iladelia. arsinogenesis pada manusia manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan
karsinogen yang sering karsinogen sering dijumpai dalam lingkungan& lingkungan& sepanjang hidup& baik melalui melalui konsumsi konsumsi&& maupun ineksi ineksi.T .Ter erdap dapat at empat empat jenjang jenjang karsin karsinogen ogenesi esiss yaitu yaitu inis inisiasi iasi tumor tumor promosi promosi tumor kon!ersi malignan progresi tumor Di lain pihak& terdapat aktor yang dimaksudkan dimaksudkan menyerang menyerang sistem sistem imun& imun& salah satunya adalah !irus. Girus dapat mengineksi sel-sel imun yang telah akti. 'ebagai akibatnya& populasi sel eekto eektorr menuru menurun n dan sistem sistem imun imun akan melem melemah ah sehing sehingga ga dibutu dibutuhkan hkan obat obat yang yang dapat dapat meningkatkan meningkatkan imun tubuh seperti
dilaku dilakukan kan dalam dalam matemat matematika ika dengan dengan menggun menggunaka akan n pendeka pendekatan tan model model matema matematik tika. a. Model Model matematis pertumbuhan sel tumor dan sel normal berasal dari interaksi sel tumor dengan sel normal normal yang pertama kali diperkenalkan diperkenalkan oleh Eitten Eitten (38?8). (38?8).
esistensi dan pemulihan pada ineksi !irus bergantung pada interaksi antara !irus dan inangny inangnya. a. Pertah Pertahana anan n inang inang bekerj bekerjaa langsu langsung ng pada !irus !irus atau atau se$ara se$ara tidak tidak langsu langsung ng pada replikasi !irus untuk merusak atau membunuh sel yang terineksi. ungsi pertahanan nonspesiik inang inang pada a%al a%al ineks ineksii untuk untuk menghan menghan$ur $urkan kan !irus !irus adalah adalah men$ega men$egah h atau atau mengend mengendali alikan kan ineksi& kemudian adanya ungsi pertahanan spesiik dari inang termasuk pada ineksi !irus ber!ariasi bergantung pada !irulensi !irus& dosis ineksi& ineksi& dan jalur masuknya ineksi. 'timulasi 'timulasi antigenik menginduksi menginduksi respons respons imun yang dilakukan dilakukan sistem sistem seluler seluler se$ara bersama-sama diperankan oleh makroag& limosit "& dan limosit T. Makroag memproses antige antigen n dan menyer menyerahka ahkanny nnyaa kepada kepada limos limosit. it. +imos +imosit it "& yang yang berper berperan an sebaga sebagaii mediat mediator or imunitas humoral& yang mengalami transormasi menjadi sel plasma dan memproduksi antibodi. +imosit T mengambil peran pada imunitas seluler dan mengalami dierensiasi ungsi yang berbeda sebagai subpopulasi. Antigen eksogen masuk ke dalam tubuh melalui endosistosis atau agositosis. Antigen-presenting $ell (AP) yaitu makroag& sel denrit& dan limosit " merombak antigen eksogen menjadi ragmen peptida melalui jalan endositosis. +imosit T mengeluarkan subsetnya& subsetnya& yaitu D& untuk mengenal antigen bekerja sama dengan Mayor Mayor :ysto$ompat :ysto$ompatablity ablity omple ompleH H (M:) (M:) kelas kelas << dan dikata dikatakan kan sebagai sebagai M: kelas kelas << restri restriksi ksi.. Anti Antigen gen endogen endogen dihasilkan oleh tubuh inang. 'ebagai $ontoh adalah protein yang disintesis !irus dan protein yang disintesis oleh sel kanker. k anker.
Antigen endogen
dirombak
menjadi raksi
peptida
selanjutnya
berikatan
dengan M:
kelas
retikulum
endoplasma.
+imosit
T
yang
<
pada
mengeluarkan
subsetnya&
yaitu
mengenali
antigen
D?&
endogen untuk berikatan berikatan dengan M: kelas <& dan ini dikatakan dikatakan sebagai M: kelas < restriksi restriksi (uby 3888& Ti#ard 6>>>). +imosit adalah sel yang ada di dalam tubuh he%an yang mampu mengena mengenall dan mengha menghan$ur n$urkan kan bebagai bebagai determ determina inan n antige antigenik nik yang yang memili memiliki ki dua siat siat pada pada respons respons imun khusus& yaitu spesiit spesiitas as dan memori. memori. +imosit +imosit memiliki memiliki beberapa beberapa subset subset yang memiliki perbedaan ungsi dan jenis protein yang diproduksi& namun morologinya sulit dibedakan. +imosit berperan dalam respons imun spesiik karena setiap indi!idu limosit de%asa memiliki sisi ikatan khusus sebagai !arian dari prototipe reseptor antigen. eseptor antigen pada limosit " adalah bagian membran yang berikatan dengan antibodi yang disekresikan setelah limosit " yang mengalami dierensiasi menjadi sel ungsional& yaitu sel plasma yang disebut juga sebagai membran imunoglobulin. eseptor antigen pada limosit T bekerja mendeteksi bagian protein asing atau patogen asing yang masuk sel inang.
'el limosit " berasal dari sumsum tulang belakang dan mengalami pende%asaan pada jaringan eki!alen bursa. =umlah sel limosit " dalam keadaan normal berkisar antara 3> dan 39F. 39F. 'etiap 'etiap limosi limositt " memili memiliki ki 3>9 " $ell $ell re$ept re$eptor or (")& (")& dan setiap setiap " memili memiliki ki dua tempat pengikatan yang identik. Antigen yang umum bagi sel " adalah protein yang memiliki struktur tiga dimensi. " dan antibodi mengikat antigen dalam bentuk aslinya. :al ini membedakan antara sel " dan sel T& yang mengikat antigen yang sudah terproses dalam sel. =ajaran ketiga sel limoid adalah natural killer $ells (sel N) yang tidak memiliki reseptor antigen spesiik dan merupakan bagian dari sistem imun nonspesiik. 'el ini beredar dalam darah sebagai limosit besar yang khusus khusus memili memiliki ki granul granulaa spesi spesiik ik yang yang memili memiliki ki kemamp kemampuan uan mengen mengenal al dan membun membunuh uh sel abnormal& seperti sel tumor dan sel yang terineksi oleh !irus. 'el N berperan penting dalam imunitas nonspesiik pada patogen intraseluler. intraseluler. Antibodi diproduksi oleh sistem imun spesiik primer pada pemulihan pada ineksi !irus dan pertahanan pada serangan serangan ineksi ineksi !irus. !irus. 'el T lebih berperan pada pemulihan pemulihan ineksi !irus. 'itotoksik sel T (T+s) atau D? berperan pada respon imun terhadap antigen !irus pada sel yang diineksi dengan $ara membunuh sel yang terineksi untuk men$egah penyebaran ineksi !irus. 'el T helper (D) adalah subset sel T yang berperan membantu sel " untuk memproduksi antibodi. +imokin disekresikan oleh sel T untuk mempengaruhi dan mengakti!asi makroag dan sel N sehingga meningkat se$ara nyata pada penyerangan !irus (Mayer 6>>;). Patogen yang mampu dijangkau oleh antibodi adalah hanya antigen yang berada pada peredaran darah dan di luar sel& padahal beberapa bakteri patogen& parasit& dan !irus perkembangan replikasinya berada di dala dalam m sel sel sehi sehingg nggaa tidak tidak dapat dapat dide didete teks ksii oleh oleh antib antibodi odi.. Pengh Penghan an$ur $uran an pato patogen gen ini ini membutuhkan peran limosit T sebagai imunitas yang diperantarai oleh sel. +imosit T mengenal sel yang terineksi !irus& !irus yang mengineksi sel bereplikasi di dalam sel dengan memanaatkan sistem biosintesis sel inang. Deri!at antigen dari replikasi !irus dikenal dikenal oleh limosit limosit T sitotoksik. sitotoksik. 'el tersebut mampu mengontrol mengontrol sel yang terineks terineksii sebelum sebelum replikasi !irus dilangsungkan se$ara lengkap. 'el T sitotoksik merupakan ekspresi dari molekul D? pada permukaannya (=ane%ay et al. 6>>3).
Kanker
Pada keadaan normal pergantian dan peremajaan sel terjadi sesuai kebutuhan melalui prolierasi sel dan apoptosis di ba%ah pengaruh proto-onkogen dan gen supresor tumor ('ilalahi 6>>I) 6>>I).. Tumor umor adal adalah ah peny penyaki akitt komp komple leks ks dari dari berb berbag agai ai akum akumul ulas asii muta mutasi si genet genetik ik yang yang mani manie est stas asii peny penyaki akitny tnyaa meme memerl rluk ukan an %akt %aktu u yang yang lama lama.. :al :al inil inilah ah yang yang meny menyeb ebabk abkan an keterbatasan eekti!itas kemoterapi tumor. enomena ini akan meningkatkan jumlah kematian (lo (lora ra dan dan er erguso guson n 6>>9 6>>9). ). Perb Perbed edaa aan n poko pokok k anta antara ra sel sel norm normal al dan dan sel sel kank kanker er yang yang teridenti teridentiikasi ikasi bah%a sel normal usianya terbatas& terbatas& sedangkan sel kanker adalah immortal. immortal. 'el neoplastik tidak berkembang se$ara terintegrasi dan tidak ada ketergantungan pada populasi. egulasi pada kontrol mitosis& dierensiasi& dan interaksi antarsel mengalami gangguan. 1en selule selulerr inang inang yang yang homolo homolog g dengan dengan onkogen onkogen !irus !irus disebu disebutt protoo protoonkog nkogen. en. 1en tersebut tersebut mampu memproduksi memproduksi protein protein yang memiliki memiliki kemampuan kemampuan menginduksi menginduksi transorm transormasi asi seluler setelah mengalami mutasi& yaitu perubahan di ba%ah kontrol promotor yang memiliki akti!itas akti!itas tinggi. "iasanya "iasanya protoonkogen protoonkogen berperan mengkode mengkode produksi produksi protein protein pada replikasi replikasi DNA atau mengontrol perkembangan pada beberapa stadium pertumbuhan normal. -on$ adalah gen selule selulerr yang yang dieksp diekspres resika ikan n pada pada beberap beberapaa stadiu stadium m perkem perkemban bangan gan sel. sel. Produk Produk onkogen onkogen adalah protein inti misalnya my$& myb. 1en pengatur dapat mengalami mutasi& menjadikan gen tersebut tidak peka terhadap sinya sinyall regula regulasi si normal normal.. 1en supres supresor or yang yang mengal mengalami ami mutasi mutasi&& mengaki mengakibat batkan kan gen terseb tersebut ut menjadi inakti. 0ntuk mengatasi penyakit kompleks diperlukan pertahanan dengan berbagai $ara yang strategis dan pen$egahan diperlukan untuk mengurangi metastasis pada kanker. 1en supres supresor or tumor tumor yang yang mengal mengalami ami perubah perubahan an antara antara lain lain gen p9;& p9;& adalah adalah produk produk protein yang memiliki bobot molekul 9; kD. Protein tersebut berungsi sebagai pengatur prolierasi sel dan mediator pada apoptosis& yaitu program kematian sel. 1en ini juga merupakan gen yang yang mengin menginduk duksi si kerusa kerusakan kan DNA dengan dengan $ara $ara mengham menghambat bat mekani mekanisme sme atau atau proses proses perbaikan kembali DNA. :ilangnya ungsi gen p9; atau terjadinya mutasi gen tersebut menjadikan menjadikan sel terhindar terhindar dari kerusakan kerusakan DNA& pertumbuhan pertumbuhan dan kematian kematian sel tidak terkontrol terkontrol&& pembelahan sel terjadi se$ara terus menerus tanpa mengalami apoptosis. Apoptosis berperan penting pada isiologi normal pada spesies he%an& termasuk program kematian sel pada perkembangan embrio dan metamorosis& homeostasis jaringan& pende%asaan sel imun& dan beberapa aspek penuaan.
Apoptosis adalah program kematian sel yang mekanismenya diorganisir se$ara isiologis untuk merusak sel abnormal atau mengalami kerusakan. eadaan ini merupakan respons sel normal yang terjadi selama pertumbuhan dan metamorosis semua he%an multiseluler& yang merupakan merupakan hasil kerja en#im proteolitik& proteolitik& yaitu yaitu $aspase $aspase dimana dimana semua en#im ini memiliki memiliki sistin sebagai sisi akti dan pembelahan protein target pada asam aspartat spesiik sebagai deri!at dari sistin aspartase. 'el normal dapat mengalami transormasi oleh onkogen dan proses ini dapat di$egah oleh produk yang dihasilkan gen lainnya yang disebut tumour suppressor genes. 'atu di antara gen ini adalah p9; yang menghasilkan ;8; residu asam amino inti osoprotein yang berikatan dengan DNA yang transkripsinya diakti!asi oleh beberapa promotor. Protein p9; mampu menghambat pertumbuhan sel dan mempengaruhi apoptosis pertumbuhan dan metastasis tumor bergantung pada bertambahnya suplai darah melalui angiog angiogene enesis sis&& ekspre ekspresi si yang yang berleb berlebiha ihan n dari dari iN2' iN2' dan !as$ul !as$ular ar endothe endotheli lial al gro%th gro%th a$tor a$tor (G51) (G51) mengin menginduks duksii angiog angiogenes enesis is pada pada tumor tumor.. P9; menekan menekan angioge angiogenes nesis is dengan dengan $ara $ara menurunkan G51 dan iN2'. Transormasi sering menimbulkan hilangnya kontrol pertumbuhan& kemampuan untuk mengin!asi matriks ekstraseluler dan dedierensiasi. Pada karsinoma& beberapa sel epitel yang mengal mengalami ami trans transorm ormasi asi adalah adalah mesen$h mesen$hima imall epitel epitelial ial.. Pada trans transorm ormasi asi sel sering sering terjad terjadii kerusakan kromosom. "agian genom !irus yang menyebabkan tumor disebut onkogen. 1en asing ini dapat bergabung pada sel dan menyebabkan sel tidak mengalami kematian sehingga menjadikan menjadikan pertumbuha pertumbuhan n tidak terkendali. terkendali. usi genetik dengan kromosom lain dinyatakan dinyatakan sebagai translokasi. 'ejumlah translokasi menimbulkan gangguan ekspresi dan ungsi gen yang berkaitan dengan kontrol pertumbuhan sel. Translokasi terkarakterisasi pada reseptor atau lokus sel T terlihat terlihat pada tumor tumor sel T. earangement earangement ini sering sering bersamaan bersamaan dengan translokasi translokasi kromosom termasuk pada lokus yang menghasilkan reseptor antigen dan seluler proto-onkogen. 1en seluler penyebab kanker yang menyebabkan ungsi dan ekspresi terganggu sehingga disebut onkogen (=ane%ay et al. 6>>3). 2nkogen adalah istilah untuk agen akti oleh gen !irus onkogenik& karena ada bentuk kanker yang lain tidak jelas. 'elanjutnya ekspresi yang berlebihan pada beberapa proto-onkogen telah ditunjukkan kejadiannya pada transormasi beberapa tipe sel dan kanker& dan le!el beberapa proto-onkogen ternyata mengalami kenaikan (ambel dan 'mith 6>>>).
erusakan oksidati pada DNA akibat radiasi& radikal bebas& dan senya%a oksigen yang bersiat oksidati merupakan penyebab terpenting kanker ('ilalahi 6>>I). Transomasi Transomasi seluler oleh !irus DNA menghasilka menghasilkan n protein protein yang berinteraks berinteraksii dengan protein protein seluler. seluler. Terjadi Terjadinya nya transorma transormasi si DNA biasanya biasanya pada sel mengalami ineksi nonprodukti. nonprodukti. Pada kejadian kejadian ini& DNA !irus berintegrasi pada DNA seluler sehingga sel mengalami perke$ualian& dan pada kasus ini adalah oleh !irus papiloma dan !irus herpes yang DNA !irus berada pada episom. Girus tumor berinteraksi dengan sel melalui satu dari dua jalan& yaitu 3) ineksi produkti& yaitu !irus melakukan siklus replikasi se$ara lengkap dan menimbulkan lisis sel& 6) ineksi nonprodukti& yaitu transormasi !irus pada sel yang melakukan siklus replikasi se$ara tidak lengkap. 'elama ineksi nonprodukti& genom !irus atau !ersi potongannya terintegrasi pada gen seluler& !-on$& yang bertanggung ja%ab pada perubahan malignan.
umor da"at menge%abui sistem imun dengan berbagai ma(am (ara •
emampuan sistem imun dalam mendeteksi dan menghan$urkan sel tumor disebut immune
•
sur!eillan$e. Tumor dapat mngelabui sistem imun dengan berbagai $ara& pertama tumor dapat memiliki imunogenitas yang rendah& beberapa tumor tidak memiliki peptide atau protein lain yang dapat ditampilkan oleh molekul M:& oleh karena itu sistem imun tidak melihat ada sesuatu
•
yang abnormal. 'el tumo tumorr lain lain tida tidak k memi memili liki ki satu satu atau atau lebi lebih h mole molekul kul M:& M:& dan keban kebanya yakan kan tidak tidak
•
mengekspresikan $o-stimulatory protein yang dibutuhkan untuk dapat mengakti!asi sel T. edua& beberapa sel tumor memproduksi memproduksi aktor-akto aktor-aktorr seperti seperti T1-B T1-B yang dapat se$ara
langsung menghambat akti!itas ak ti!itas sel T. era"i hemoterapeutika sitostatika menyebabkan pemusnahan atau perusakan sel tumor J Tidak • spesiik& spesiik& menyerang jaringan yang mempunyai mempunyai laju pembelahan tinggi (sumsung tulang& •
kelenjar testes& mukosa usus& rambut) 2perasi Paling eekti dan $epat untuk tumor yang belum menyebar
•
Terapi adiasi Merusak sel yang membelah dengan $epat.
•
hemoterapi Digunakan se$ara oral atau injeksi dan dikombinasikan dengan terapi lainnya.
•
Terapi :ormon Terapi hormon diberikan untuk menghambat hormon tertentu yang mendukung pertumbuhan sel kanker
•
•
ombinasi dari metoda-metoda diatas.
era"i •
hemoterapeutika sitostatika
menyebabkan pemusnahan atau perusakan sel tumor J Tidak
spesiik& spesiik& menyerang jaringan yang mempunyai mempunyai laju pembelahan tinggi (sumsung tulang& •
kelenjar testes& mukosa usus& rambut) 2perasi Paling eekti dan $epat untuk tumor yang belum menyebar
•
Terapi adiasi Merusak sel yang membelah dengan $epat.
•
hemoterapi Digunakan se$ara oral atau injeksi dan dikombinasikan dengan terapi lainnya.
•
Terapi :ormon Terapi hormon diberikan untuk menghambat hormon tertentu yang mendukung pertumbuhan sel kanker
•
•
ombinasi dari metoda-metoda diatas.
BAB ) Kesim"u%an Tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan adanya pertumbuhan massa (solid/padat) atau jaringan abnormal dalam tubuh yang meliputi tumor jinak (benigna tumor) dan tumor ganas (malignant tumor). 'el tumor menunjukan antigen yang tidak ditemukan pada sel normal. 0ntuk sistem imun& antigen tersebut mun$ul sebagai antigen asing dan kehadiran mereka menyebabkan sel imun menyerang sel tumor. Terapi rapi pada pada tumo tumorr dapa dapatt dila dilaku kuka kan n deng dengan an bebe bebera rapa pa $ara $ara dian dianta tara rany nyaa adal adalah ah hemoterapeutika sitostatika&
DA*A! PUSAKA "e$k& 1regory 1ail '. :abi$ht (No!ember 388I). *KII.