BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belakan Belakang g
Manus Manusia ia dengan dengan segala segala hal yang ada di sekitarn sekitarnya ya merupa merupakan kan proses berkelanjutan berkelanjutan yang belum pernah selesai. Proses Proses berkelanjutan berkelanjutan ini mengandung mengandung berbagai berbagai persoalan pelik tersendiri tersendiri yang hingga hingga saat ini masih masih tetap aktual untuk untuk dibicarakan. Teka-teki besar, yaitu dari mana sesungguhnya manusia itu berasal, sedang berada dalam fase kehidupan yang bagaimana saat ini, hingga kemudian ke mana mana manus manusia ia akan menuju, menuju, belum belum bisa bisa terjawab terjawab seutuhnya seutuhnya dan masih masih menyisakan berbagai pertanyaan yang harus dicarikan jawabannya. Persoal Persoalan an yang yang muncu muncull tentang tentang manusia manusia—ten —tentu tu manusi manusiaa sendiri sendiri yang yang memunculkannya—mulai dari persoalan yang berkaitan dengan struktur yang menyusun menyusun eksistensinya eksistensinya,, makna eksistensinya, eksistensinya, kebebasan dan keterikatannya keterikatannya dalam dalam mewu mewuju judk dkan an eksi eksiste stensi nsiny nyaa di lingk lingkun unga gan n sosia sosialn lnya ya,, hingg hinggaa pada pada persoalan persoalan seputar seputar kematian kematian merupakan merupakan tabir misteri misteri yang terus diupayakan diupayakan penyingkapann penyingkapannya. ya. Manusia Manusia bukanlah bukanlah “probleme” “probleme” yang akan habis dipecahkan, dipecahkan, melaink melainkan an “ mystere mystere”” yang yang tak mungk mungkin in sifat sifat dan cirinya cirinya dapat disebut disebutkan kan seca secara ra tunt tuntas as.. Demi Demiki kian an yang yang diun diungk gkap apka kan n oleh oleh Gabr Gabrie iell Marc Marcel el keti ketika ka mengemukakan pandangannya tentang manusia. Kepercayaan manusia terhadap kematian merupakan salah satu penggerak manusia beragama. Dua tokoh psikologi Freud dan Jung menyatakan bahwa ada hubu hubung ngan an erat erat anta antara ra kema kematia tian n dan dan peril perilaku aku relig religius ius.. Kema Kematia tian n yang yang tak tere terellakk akkan
itu itu
mengins insafka fkan
manusia
dengan
palin ling
taja ajam
akan
ketidakberdayaan. Untuk menghadapi frustrasi terbesar ini, manusia bertindak religious (Dister, 1982: 105). Bahkan Durant menegaskan bahwa maut adalah asal usul semua agama. “Boleh jadi kalau tak ada maut, Tuhan tidak akan wujud dalam benak kita.” (Shihab dalam Hidayat, 2006: viii). Masalah kematian sangat mengg menggusa usarkan rkan manusi manusia. a. Mitos, Mitos, filsafat filsafat juga juga ilmu ilmu pengeta pengetahuan huan tidak tidak mampu mampu member memberikan ikan jawaba jawaban n yang memuas memuaskan. kan. Hanya Hanya agama agama yang yang dapat dapat berpera berperan n dalam hal ini. 1
Kematian merupakan sesuatu yang penuh misteri sehingga banyak tinjauan tentang kematian itu dari berbagai segi. Ada yang meninjau dari segi mistik, segi agama agama (religiu (religius). s). Tinjaua Tinjauan n secara secara mistik mistik dikaitk dikaitkan an dengan dengan masala masalah-ma h-masala salah h takhayu takhayul, l, sedang sedangkan kan tinjaua tinjauan n dari dari segi segi agama agama ada yang yang mengait mengaitkan kan dengan dengan masalah gaib. Lain pula tinjauan dari sisi ilmiah, kematian dijelaskan dengan penalaran penalaran ilmiah berdasarkan berdasarkan pengalam pengalaman an manusia. manusia. Sebagai Sebagaiman manaa yang telah telah dikemuk dikemukaka akan n sebelu sebelumny mnya, a, bahwa bahwa salah salah satu mist mister erii
yang yang meli meling ngku kupi pi manu manusi siaa
adal adalah ah pers persoa oala lan n
tent tentan ang g kema kemati tian an..
Perbincangan yang membahas seputar kematian telah banyak dilakukan, namun belum juga mampu memuaskan memuaskan manusia manusia untuk menemukan menemukan jawaban atas berbagai berbagai persoalan persoalan yang diajukan diajukan seputar seputar kematian kematian itu. Berdasar Berdasar atas latar belakang tersebut, tersebut, maka penulis penulis berusah berusahaa menguak menguak sedikit sedikit tabir tabir misteri kematian kematian yang melingkupi hidup manusia. B. Rumusan Rumusan Masalah Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka persoalan yang hendak dibahas dalam dalam maka makalah lah ini adala adalah h baga bagaima imana na hake hakekat kat kema kematia tian n dan dan kema kematia tian n dalam dalam perspektif perspektif berbagai berbagai agama. agama. .
2
BAB II MANUSIA DAN KEMATIAN A. Hakekat Hakekat Kematian Kematian
1. Penger Pengertian tian Mati Mati dan Kema Kematian tian Kata mati berarti tidak ada, gersang, tandus, kehilangan akal dan hati nurani, kosong, berhenti, padam, buruk, lepasnya ruh dan jasad. Pengertian mati yang sering di jumpai dalam istilah sehari-hari adalah: a.
Kemu Kemusn snah ahan an dan dan keh kehila ilang ngan an tot total al roh roh dan dan jasad jasad..
b.
Terputusnya Terputusnya hubungan hubungan antara antara roh dan badan. badan.
c.
Terhe Terhenti ntiny nyaa budi budi day dayaa manu manusi siaa secar secaraa total total.. Menur Menurut ut Spee Speece ce dan dan Brant Brant (198 (1984) 4) meny menyeb ebut ut kema kematia tian n berla berlaku ku
kepada 4 komponen: a.
Perhe erhent ntia ian n dalam alam kehi kehid dupan upan adal adalah ah segal egalaa pros proses es kehid ehidup upan an
manusia seperti pergerakan, sensasi dan pemikiran. b.
Inrrevesity Inrrevesity adalah muktamad muktamad dan tidak boleh diobati sesuatu sesuatu
keadaan yang mana disebabkan proses dalam atau biologikal. c.
Kehil Kehilang angan an status status adalah adalah merupa merupakan kan dari dari suat suatu u kead keadaan aan kehid kehidup upan an
yang yang biasa biasa dilalui dilalui,, lalu hilang hilang hilang hilang semua semua ciri-ciri ciri-ciri yang yang mewakil mewakilii kehidupan lalunya. d.
Kematia Kematian n somat somatik ik adala adalah h matiny matinyaa semua semua sel dalam dalam badan badan.. Dalam bahasa Yunani ‘kematian’ disebut disebut thanatos. thanatos. Thanatos berarti
bentuk kematian kematian atau keadaan keadaan mati. Tetapi kata ini juga dipakai untuk mengun mengungka gkapka pkan n hal berbah berbahaya aya yang yang mematik mematikan, an, bagaima bagaimana na kematia kematian, n, ancaman kematian. Thanatos berarti membuat seseorang mati, membunuh, dan mengakibatkan sesuatu hal berbahaya yang mematikan. Kematian adalah jangka waktu ketika kita kita melewati melewati dengan dengan sendiri sendiri dunia dunia yang tidak kelihatan. kelihatan. 3
Definis Definisii mati menuru menurutt Tanatol Tanatologi ogi.. Tanato Tanatolog logii berasa berasall dari dari kata thanatos (yang berhubungan dengan kematian) dan logos (ilmu). Tanatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kematian dan perubahan yang terjadi sete setelah lah kema kematia tian n serta serta fakto faktorr yang yang meme memeng ngaru aruhi hi perub perubah ahan an terse tersebu but. t. Tanatologi adalah bagian dari Ilmu kedokteran forensik yang mempelajari tentang hal-hal yang ada hubungannya denga kematian dan perubahan yang terjadi terjadi setelah setelah seseor seseorang ang mati dan faktorfaktor-fakt faktor or yang yang memeng memengaruh aruhinya inya.. Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah berikut: 1)
Mati somatik Terja Terjadi di akiba akibatt terhen terhentin tinya ya fung fungsi si ketig ketigaa sist sistem em penu penunj njang ang
kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler dan sistem pernapasan pernapasan secara menetap (ireversibel). Secara klinis tidak ditemukan refleks-refleks, EEG mendatar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdeng terdengar, ar, tidak tidak ada geraka gerakan n pernapa pernapasan san dan suara suara pernapa pernapasan san tidak tidak terdengar pada auskultasi. auskultasi. 2)
Mati su suri Mati Mati suri suri (near-de (near-death ath experie experience nce (NDE), (NDE), suspen suspend d animatio animation, n,
apparent death) adalah terhentinya ketiga sistem penunjang kehidupan yang ditentukan ditentukan oleh alat kedokteran kedokteran sederhana. Dengan alat kedokteran kedokteran yang canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga sistem tersebut masih berfungsi. berfungsi. Mati suri sering ditemukan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat aliran listrik dan listrik dan tenggelam. tenggelam. Mati Mati suri suri sendiri sendiri dapat dapat didefin didefinisi isikan kan sebagai sebagai ingatan yang dilaporkan dari seluruh kesan yang didapatkan seseorang dalam kondisi sadar sadar khusus khusus,, termasu termasuk k sejuml sejumlah ah unsur unsur khusus khususnya nya sepert sepertii keluar keluar dari jasad, perasaan perasaan damai, melihat lorong, lorong, melihat cahaya, bertemu keluarga keluarga yang yang telah telah wafat wafat atau sebuah sebuah peninja peninjauan uan ulang ulang pengal pengalama aman n semasa semasa hidup. hidup. Kondis Kondisii ini terjadi terjadi pada pada saat-sa saat-saat at seseor seseorang ang menjela menjelang ng kondi kondisi si mati.
4
Bany Banyak ak dila dilapo pork rkan an menj menjad adii peny penyeb ebab ab mati mati suri suri,, sepe sepert rtii kemacetan jantung (mati klinis), shock pasca pendarahan besar, cedera otak traumatik atau haemorrhage intra cerebral (pendarahan di dalam otak), nyaris tenggelam (asphyxia), namun juga dalam penyakit serius yang tidak seketika mengancam jiwa. Pengalaman yang serupa dengan mati suri dapat juga terjadi saat fase terminal suatu penyakit yang disebut visi kematian. Pengalaman serupa seperti pengalaman takut mati juga dilapo dilaporka rkan n setelah setelah situasi situasi dimana dimana kematia kematian n sudah sudah pasti pasti akan akan terjadi terjadi seperti saat mengalami kecelakaan lalu lintas atau pendakian gunung. 3)
Mati ati selu selule lerr (mat (matii mol molek ekul uler er)) Yaitu kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa
saat setelah kematian somatis. Daya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan. Pengertian ini penting dalam transplantasi organ. Sebagai Sebagai gambara gambaran n dapat dapat dikemu dikemukak kakan an bahwa bahwa susunan susunan saraf pusat mengal mengalami ami mati mati seluler seluler dalam dalam empat empat menit, menit, otot masih dapat dirangsang (listrik (listrik ) sampai kira-kira dua jam paska mati dan mengalami mati mati selu seluler ler sete setelah lah empat empat jam, jam, dilatas dilatasii pupil pupil masi masih h terja terjadi di pada pada pemberian pemberian adrenalin 0,1 persen atau penyuntikan sulfas atropin 1 persen kedalam kamera kamera okuli okuli anterior anterior , pember pemberian ian pilokarpin pilokarpin 1 pers persen en atau atau fisostigmin 0,5 persen akan mengakibatkan miosis hingga 20 jam paska mati. Kulit masih dapat berkeringat sampai lebih dari 8 jam paska mati dengan cara menyuntikkan subkutan pilokar subkutan pilokarpin pin 2 persen atau asetil kolin 20 persen, spermatozoa masih dapat bertahan hidup beberapa hari dalam epididimis, epididimis, kornea masih dapat ditransplantasikan ditransplantasikan dan darah masih dapat dipakai untuk transfusi untuk transfusi sampai enam jam pasca-mati. 4)
Mati serebral
5
Yaitu kerusakan kedua hemisfer otak yang otak yang irreversibel, kecuali batang otak dan otak dan serebelum, serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem pernapasan pernapasan dan kardiovaskuler masih kardiovaskuler masih berfungsi dengan bantuan alat. 5)
Mati ati otak otak (bat (batan ang g ota otak k) Yaitu Yaitu bila terjadi terjadi kerusa kerusakan kan seluru seluruh h isi neuronal intrakranial
yang ireversibel, ireversibel , term termas asuk uk bata batang ng otak dan serebelum. serebelum. Deng engan diketahuinya mati otak otak (mati (mati bata batang ng otak otak), ), maka maka dapat dapat dika dikata taka kan n seseorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan. Secara umum kematian dapat dikatakan sebagai lenyapnya proses biologikal, biologikal, psikologika psikologikall dan pengalaman pengalaman sosial dalam sebuah sebuah budaya budaya kehidupan. Selain itu, kematian juga boleh dikatakan apabila roh terpisah dari jasad. Seseorang Seseorang individu individu itu boleh diisytiharkan diisytiharkan mati apabila apabila pernafasan dan degupan jantungnya terhenti untuk satu jangka masa tertentu dan aktivitas otaknya tidak berfungsi lagi. 2. Tanda Kematian Kematian dan Perubahan Perubahan yang Terjadi Terjadi Pada Tubuh Tubuh Setelah Kematian Kematian Perubahan Perubahan pada tubuh mayat adalah dengan melihat tanda kematian pada tubuh tersebut. tersebut. Perubahan Perubahan dapat terjadi dini pada saat meninggal atau beberapa beberapa menit kemudian, kemudian, misalnya: misalnya: kerja jantung dan pereda peredaran ran darah darah terhenti, pernapasan berhenti, refleks cahaya dan kornea mata hilang, kulit pucat, dan terjadi terjadi relaksasi relaksasi otot. otot. Setelah Setelah bebera beberapa pa waktu waktu timbul timbul peruba perubahan han pasca pasca mati mati yang jelas, sehingga memungkinkan diagnosa kematian menjadi lebih pasti. Tanda-tanda tersebu tersebutt dikenal dikenal sebaga sebagaii tanda tanda pasti pasti kematia kematian n berupa berupa:: lebam lebam mayat mayat/livor /livor mortis(hipostatis/lividitas paska mati), kaku mayat (rigor mortis), penurunan suhu tubuh, tubuh, pembusukan, pembusukan, mummifikasi, mummifikasi, dan adiposera. adiposera. Beberapa tanda kematian menurut ilmu kedokteran dan para fuqaha, yaitu :
6
a.
Tand Tandaa Kema Kematia tian n Menu Menurut rut Ilmu Ilmu Ked Kedok okter teran an Sebe Sebelum lum ilmu-i ilmu-ilm lmu u kedo kedokt ktera eran n maju maju dan dan sebe sebelu lum m adan adanya ya penelaahan penelaahan organ tubuh secara secara teliti serta penemuan organ tubuh tubuh buatan, para dokter menganggap menganggap bahwa berhentinya berhentinya jantung merupakan merupakan indikasi kematian manusia dan berhentinya kehidupannya. Namun kini mereka telah telah mengo mengorek reksi si pendap pendapat at tersebu tersebut. t. Mereka Mereka kini mengat mengataka akan n bahwa bahwa berhentinya berhentinya detak jantung tidak selalu menunjukka menunjukkan n matinya manusia. manusia. Bahkan terkadang jantung sudah berhenti tetapi manusia tetap hidup. Begitu pula operasi jantung terbuka, mengharuskan penghentian jantung. Mereka kini mengatakan bahwa indikator yang menunjukkan kematian seseorang dan berhentinya kehidupan padanya, adalah matinya batang otak (brain stem). Batang otak adalah semacam tangkai pada otak yang berbentuk berbentuk penyangga penyangga atau tonggak, tonggak, yang terletak pada pertengahan pertengahan bagian bagian akhir dari dari otak sebelah sebelah bawah, bawah, yang berhubungan berhubungan dengan dengan jaringan jaringan syaraf di leher. Di dalamnya terdapat jaringan syaraf yang jalin menjalin. Batan Batang g otak otak meru merupa paka kan n sirku sirkuit it yang yang meng menghu hubu bung ngka kan n otak otak deng dengan an seluruh anggota tubuh dan dunia luar, yang berfungsi membawa stimulus penginderaan penginderaan kepada kepada otak dan membagikan membagikan seluruh seluruh respons respons yang dikeluarkan oleh otak untuk melaksanakan pesan-pesan otak. Batang otak merupakan bagian otak yang berhenti berfungsi paling akhir, sebab matinya otak dan kulit/tutup kulit/tutup otak terjadi sebelum sebelum matin matinya ya batan batang g otak otak.. Jika Jika batan batang g otak otak mati, mati, matil matilah ah manu manusia sia dan dan berakhirlah berakhirlah kehidupanny kehidupannyaa secara total, meskipun meskipun jantungnya jantungnya masih berdenyut, berdenyut, kedua paru-parunya paru-parunya masih bernapas seperti biasa, dan organorganorgan organ lain masih masih berfung berfungsi. si. Terkad Terkadang ang kematia kematian n batang batang otak terjadi terjadi sebelum berhentinya jantung, misalnya bila ada pukulan langsung pada otak, otak, atau gegar otak, otak, atau pemotong pemotongan an batang batang otak. otak. Dalam Dalam keadaa keadaan n sakit, berhenti dan matinya jantung seseorang terjadi sebelum berhenti dan matinya otak. Demikian pendapat para dokter.
b.
Tanda Tanda Kematian Kematian Menurut Menurut Para Fuqaha Fuqaha
7
Adapun Adapun para para fuqaha fuqaha,, mereka mereka tidak tidak memutu memutuska skan n terjadin terjadinya ya kematian, kecuali setelah adanya keyakinan akan datangnya kematian pada seseorang. seseorang. Mereka Mereka telah menyebut menyebut tanda-tanda tanda-tanda yang dijadikan dijadikan bukti-bukti bukti-bukti adanya adanya kematian, kematian, di antaranya: antaranya: nafas berhenti, berhenti, mulut mulut terbuka, terbuka, mata terbelalak, pelipis cekung, hidung menguncup, pergelangan tangan merenggang, merenggang, dan kedua telapak kaki lemas sehingga tidak dapat ditekuk ditekuk ke atas. Jika muncul keraguan (syak) akan kematian seseorang, misalnya jika jantungnya jantungnya berhenti berhenti berdetak, berdetak, atau pingsan, pingsan, atau dalam keadaan keadaan koma total karena sesuatu sebab, maka dalam hal ini wajib menunggu untuk memastikan memastikan kematiannya. kematiannya. Kepastian Kepastian kematiannya kematiannya nampak dari adanya adanya tanda-ta tanda-tanda nda kematia kematian n atau adanya adanya peruba perubahan han bau dari dari orang orang tersebut. Adapun Adapun hukum syara’ yang yang lebih lebih kuat kuat (raajih) (raajih) dan menjadi menjadi dugaan kuat ialah bahwa seseorang tidak dihukumi mati kecuali setelah ada keyakin keyakinan an akan akan kematia kematianny nnya, a, dengan dengan adanya adanya tanda-ta tanda-tanda nda yang yang menunjukkan kematian sebagaimana yang disebutkan oleh para fuqaha. Hilangnya kehidupan tidak boleh dihukumi dengan alasan yang meragu meragukan kan (syak), (syak), sebab sebab sesuatu sesuatu yang yang yakin yakin tidak tidak dapat dapat dihilan dihilangka gkan n keberadaannya dengan alasan yang meragukan. Begitu pula hilangnya kehidupan tidak dapat diputuskan dengan alasan yang meragukan, karena prinsip asal untuk menentukan menentukan keberadaan keberadaan sesuatu sesuatu adalah tetapnya apa yang ada pada sesuatu yang sudah ada, sampai ada suatu alasan yang membat membatalka alkan n keberad keberadaann aannya ya secara secara yakin. yakin. Perlu Perlu diinga diingatt pula pula bahwa bahwa kematian adalah kebalikan dari kehidupan, sehingga harus nampak tandatanda yang berkebalikan dari tanda-tanda kehidupan, seperti hilangnya akal, kesadaran, dan penginderaan, penginderaan, berhentinya nafas, serta tidak adanya kebutuhan akan makanan. Atas Atas dasar dasar ini, ini, maka maka penda pendapat pat para para dokt dokter er bahw bahwaa matin matinya ya batang otak adalah adalah tanda tanda matinya matinya manusia manusia dan berhentin berhentinya ya kehidupann kehidupannya ya secara medis, tidaklah sesuai dengan hukum syara’. Tidak berfungsinya batang otak dan seluruh seluruh organ tubuh yang vital–seperti vital–seperti jantung, jantung, paru8
paru, hati– tidak dapat menjadi menjadi indikator indikator kematian kematian seseorang seseorang menurut menurut hukum syara’. Yang menjadi indikator, adalah bila seluruh organ tubuh vital tidak berfungsi lagi, disertai dengan dengan hilangnya seluruh tanda- tanda kehidupan pada seluruh seluruh organ-organ tersebut. 3. Sebab-S Sebab-Seba ebab b Kemat Kematian ian Kematian adalah satu perkara yang lazim dan realiti kepada manusia. Setiap manusia akan menghadapinya. Namun corak kematian manusia adalah dalam kondisi atau situasi yang berbeda-beda. Berlakunya kematian adalah dengan berbagai sebab- musabab: a)
Kema Kemati tian an peny penyak akit it adal adalah ah kema kemati tian an yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh sesu sesuat atu u penyakit penyakit seperti seperti kanser, kanser, AIDS, AIDS, sakit sakit jantung, jantung, angina angina ahmar ahmar dan lain-lain.
b)
Kematian Kematian tak diduga diduga adalah kematian yang boleh terjadi akibat kemalangan, bencana, mati ketika tidur dan lain-lain.
c)
Kema Kematia tian n Perke Perkemb mbang angan an umur umur atau atau usia usia adal adalah ah kematia kematian n yang yang berlak berlaku u perkembangan perkembangan hidupnya hidupnya.. Dengan lebih jelas adalah adalah kematian yang bakal bakal dihadapi oleh orang tua.
4. Proses Proses Kematian Kematian (Sakaratul (Sakaratul Maut) Proses kematian seseorang beraneka ragam, mulai dari proses mati dengan tenang sampai pada proses mati dengan terlebih dahulu mengalami kecelak kecelakaan aan dan sebaga sebagainya inya.. Ini semuan semuanya ya peristiw peristiwaa lahir. lahir. Demiki Demikian an pula pula dalam dalam sikap sikap batin batin,, manu manusia sia meng menghad hadap apii kema kematia tian n berm bermaca acamm-ma macam cam.. Menurut ukuran agama, misalnya, ada yang mati dalam keadaan iman atau sebaliknya. sebaliknya. Kesemuanya Kesemuanya mempunyai penilaian atau penghargaan penghargaan menurut menurut dimensi agama yang berbeda- beda. Seseorang yang mati syahid (membela agama) kedudukannya berbeda dengan seseorang yang mati bukan syahid. Pros Proses es kema kemati tian an
manu manusi siaa
tida tidak k
dapa dapatt
dike diketa tahu huii
atau atau
diga digamb mbar arka kan n
dengan jelas karena menyangkut segi fisik dan segi rohani. Dari segi fisik dapat dapat diket diketahu ahuii seca secara ra klini klinis, s, yaitu yaitu sese seseor orang ang dikat dikatak akan an mati mati apab apabila ila pernapasannya pernapasannya dan denyut denyut jantungnya jantungnya berhenti. Dari segi rohani ialah proses 9
roh manusia melepaskan diri dari jasadnya. Proses kematian dari segi rohani ini sulit digambarkan secara inderawi, tetapi nyata terjadi. Istilah lain untuk proses kematian adalah sakaratul maut. Sakaratul maut artinya bingung, ketakutan dan kedahsyatan saat sedang dicabut rohnya dari badan yang perlahan-lahan bergeser ke paha, sampai ke kerongkongan, kemudian mata terbelalak ke atas mengikuti lepasnya roh. 5.
Fungsi Kematian Fungsi Fungsi kematian kematian jawabannya jawabannya bersumber bersumber dari ajaran-ajaran ajaran-ajaran agama.
Ajaran agama tidak memandang semata-mata sebagai kematian fisik, tetapi berfungsi berfungsi rohaniah, rohaniah, yaitu untuk memberikan memberikan pembalasan pembalasan kepada manusia manusia sesuai dengan amal perbuatannya sewaktu ia hidup. Orang yangmengikuti ajaran agama dengan sebenarnya dan sebaik-baiknya akan dijamin masuk surg surga, a, dan dan seba sebalik likny nyaa orang orang yang yang tidak tidak meng mengik ikut utii ajaran ajaran agama agama akan akan masuk neraka. Kalau demikian, kematian itu dapat merupakan bencana atau nikmat. Fungsi kematian adalah untuk menghentikan budi daya, prestasi, dan sumbangan seluruh potensi kemanusiaannya. Maka kematian itu bukan akibat kesalahannya atas dosanya kepada orang lain, atau tumbal, melainkan karena takdir.
B. Kematian dalam dalam Perspektif Perspektif Berbagai Berbagai Agama
1.
Kema Kematia tian n Menuru Menurutt Pespe Pespekt ktif if Agama Agama Kris Kristia tiani ni Kematian ialah permulaan dan permulaan sesuatu yang indah jika menja menjalan lanii hidup hidup menu menuru rutt jalan jalan Tuha Tuhan. n. Semu Semuaa meny menyad adari ari bahwa bahwa ada kehidupan selepas kematian dan ada balasan. Kitab Kitab Bibl Biblee sang sangat at jelas jelas meng mengen enai ai bila bila masa masa sese seseor orang ang akan akan menemui takdir muktamadnya. Kitab Injil memberitahu bahwa selepas masa mati, mati, seseor seseorang ang diangk diangkat at ke syurga syurga atau dihanta dihantarr ke neraka neraka berasa berasaska skan n 10
samada dia percaya kepada Jesus sebagai Penyelamat Individu. Bagi orang yang percaya kepada Jesus, selepas kematian dia akan meninggalkan badan fizikal ini dan berada bersama dengan Tuhan Jesus (2 Korintus 5:6-8; Filipi 1:23). Untuk mereka yang tidak percaya, selepas kematian mereka akan mengalami hukuman abadi di dalam neraka (Lukas 16:22-23). Wahy Wa hyu u 20:1 20:11-1 1-15 5 meng mengur uraik aikan an mere mereka ka yang yang berad beradaa di nerak nerakaa adalah dicampak ke dalam tasik api. Wahyu bab 21-22 menguraikan satu Syurga Baru dan Bumi Baru. Oleh itu, nampaknya sehingga kebangkitan terakhir, selepas mati roh manusia akan berada di satu Syurga atau Neraka sementa sementara. ra. Takdir Takdir muktam muktamad ad seseor seseorang ang tidak tidak akan akan diubah diubah tetapi tetapi lokasi lokasi takdir akhirnya mungkin bertukar. Setakat sesuatu ketika selepas mati, mereka yang percaya kepada Jesus akan dihantar ke Syurga Baru dan Bumi Baru (Wahyu 21:1). Setakat sesuatu ketika selepas mati,mereka yang tidak percaya kepada Jesus akan dicampak ke dalam tasik api (Wahyu 20:11-15). Inilah destinasi terakhir dan abadi abadi untuk untuk semua semua orang orang – berasas berasaskan kan sepenu sepenuhny hnyaa ke atas samada dia percaya kepada Jesus Jesus untuk untuk penyelamata penyelamatan n dan pengam pengampunan punan dosa. 2.
Kematia atian n Me Menuru nurutt Pe Perspek pektif Agama Bu Buddha Defin Definis isii kema kematia tian n dalam dalam Agam Agamaa Budd Buddha ha tidak tidak hany hanyaa seka sekadar dar
ditentukan ditentukan dari unsur-unsur unsur-unsur jasmaniah atau paru-paru, paru-paru, jantung ataupun ataupun otak. Ketakberfungsian ketiga organ tubuh itu hanya merupakan ‘gejala’, ‘akibat’ atau ‘pertanda’ ‘pertanda’ yang tampak dari kematia kematian, n, bukan bukan kematia kematian n itu sendiri sendiri.. Faktor terpenting yang menentukan kematian ialah unsur-unsur batiniah suatu makhlu makhluk k hidup. hidup. Walaupu Walaupun n organ-o organ-orga rgan n tertentu tertentu masih masih dapat dapat berfung berfungsi si sebaga sebagaiman imanaa layakny layaknyaa secara secara alamiah alamiah ataupun ataupun melalui melalui bantua bantuan n peralata peralatan n medis, medis, seseorang seseorang dapat dikatakan dikatakan mati apabila kesadaran ajal (cuticitta) (cuticitta) telah muncul dalam dirinya. Begitu muncul sesaat, kesadaran ajal langsung padam. Kepadaman kesadaran ajal merupakan ‘The point of no return’ bagi suatu makhluk dalam kehidupan ini. Pada unsur-unsur jasmaniah, kematian ditandai dengan terputusnya kemampuan hidup (jîvitindriya). Inilah definisi kematian
11
menuru menurutt pandan pandangan gan Agama Agama Buddha Buddha.. Ada 3 (tiga) (tiga) jenis jenis kematia kematian n dalam dalam Agama Buddha, yakni: 1.
Khanika Khanika marana: marana: Kematia Kematian n atau kepada kepadaman man unsur-u unsur-unsu nsurr batinia batiniah h dan jasmaniah jasmaniah pada pada tiap-tiap tiap-tiap saat akhir akhir (bhanga). (bhanga).
2.
Sammuti-maran Sammuti-marana: a: Kematian Kematian makhluk makhluk hidup berdasarkan berdasarkan persepakatan persepakatan umum yang dipakai oleh masyarakat masyarakat dunia.
3.
Samucc Samucched heda-ma a-marana rana:: Kematia Kematian n mutlak mutlak yang merupa merupakan kan keterpu keterputus tusan an daur penderitaan para Arahanta. Kematian pada dasarnya diakibatkan oleh empat macam sebab, yaitu
kare karena na habis habisny nyaa usia usia (âyuk (âyukkh khay aya), a), karen karenaa habi habisn snya ya akiba akibatt perb perbuat uatan an penyebab penyebab kelahiran kelahiran serta perbuatan perbuatan pendukung pendukung (kammakkhay (kammakkhaya), a), karena habisnya usia serta akibat perbuatan (ubhayakkhaya), karena terputus oleh kecelakaan, bencana atau malapetaka (upacchedaka). Empat sebab kematian ini dapat diumpamakan seperti empat sebab kepadaman pelita, yaitu karena habisnya sumbu, habisnya bahan bakar, habisnya sumbu serta bahan bakar, dan karena tertiup angin. Salah satu alasan mengapa orang-orang cenderung menjadi takut terhadap terhadap kematian ialah mereka tidak tahu apa yang akan mereka alami. Di dalam dalam tradis tradisii Budd Buddhis his Tibe Tibett ada ada keter keterang angan an yang yang jelas jelas dan dan terpe terperin rinci ci mengen mengenai ai proses proses kematia kematian, n, yang yang meliput meliputii lapan lapan tahap. tahap. Lapan Lapan tahap tahap itu berhubung berhubungan an dengan dengan pencerai-beraian pencerai-beraian berbagai berbagai faktor secara beransurberansurangs angsur ur,, sepe seperti rti empat empat eleme elemen: n: tanah tanah,, air, air, api, api, dan dan udara udara.. Jika Jika mere mereka ka melewati lapan tahap itu, akan muncul berbagai tanda internal dan eksternal. Empat elemen tercerai berai pada empat tahap yang pertama. Pada tahap pertama, pertama, elemen elemen tanah mulai terpisah, terpisah, dan kelihatan kelihatan dari tanda luar iaitu: tubuh seseorang menjadi lebih kurus dan lebih lemah dan secara internal orang itu melihat berbagai ilusi. Pada tahap kedua,unsur air mulai terpisah dengan tanda eksternal, tubuh mengering, dan secara internal orang tersebut melihat asap. Elemen api mulai terpisah pada tahap ketiga, dengan tanda eksternal, eksternal, pendengaran pendengaran dan kemampuan kemampuan mencerna mengalami mengalami penurunan penurunan 12
dan secara secara internal internal orang orang terseb tersebut ut memilik memilikii suatu suatu pengli penglihata hatan n terhadap terhadap tanda-tanda. Pada tahap keempat, angin atau udara terpisah, dengan tanda eksternalnya: nafas berhenti, dan secara internal: orang itu melihat sebuah bara api yang hampir hampir menyala. menyala. Ini adalah saat dimana dimana seseorang seseorang dinyatakan dinyatakan mati mati.. Elem Elemen en-e -ele leme men n fisi fisik k yang yang besa besarr tela telah h terc tercer erai ai bera beraii seca secara ra keseluruhan, nafas telah berhenti, dan sudah tidak ada lagi gerakan di dalam otak atau sistem sirkulasi. Bagaimanapun juga, menurut Buddhisme, kematian belum terjadi karena fikiran atau kesadaran masih ada di dalam jasad fisik. Ada beberapa beberapa tingkat fikiran: kasar, halus, dan sangat halus. Fikiran atau kesadaran kasar terdiri dari: enam kesedaran Indra kita dan lapan puluh konsepsi instinktif. Yang pertama terpisah pada empat tahap yang pertama. Yang belakangan terpisah pada tahap kelima, mengikuti orang yang mendapat penglihatan tentang warna putih (visi putih). Pada tahap keenam, visi putih hilang dan visi visi mera merah h munc muncul ul.. Pada Pada taha tahap p ketu ketuju juh, h, visi visi mera merah h leny lenyap ap dan dan visi visi kegelapan muncul. Visi-visi putih, merah, dan kegelapan merupakan tahap kesedaran yang halus. Akhirnya, pada tahap kelapan, visi kegelapan lenyap dan fikiran yang sangat halus yang berupa cahaya terang menjadi nyata. Ini adalah tahap fikiran kita yang paling halus dan paling murni atau kesedaran. Para meditator yang mengalaminya mampu memanfaatkan cahaya terang dari fikiran ini untuk bermeditasi dan merealisasi kebenaran mutlak, bahkan mencapai mencapai pencerahan. Itulah sebabnya para meditator meditator seperti seperti itu tidak takut mengha menghadap dapii kematia kematian, n, bahkan bahkan kelihata kelihatan n berani berani mengha menghadap dapii kematia kematian n seolah-olah akan pergi untuk berhibur. 3. Kematia Kematian n Menuru Menurutt Perspe Perspektif ktif Agam Agamaa Hindu Hindu Agama Agama Hindu Hindu percay percayaa bahawa bahawa penjelm penjelmaan aan dan kematia kematian n adalah adalah sebagai pandangan jiwa beralih daripada satu badan ke satu laluan untuk menca mencapa paii Nirw Nirwan ana, a, yaitu yaitu syur syurga ga.. Kema Kematia tian n adala adalah h satu satu peris peristiw tiwaa yang yang menyedihkan. Manakala sami-sami Hindu menekankan pengebumian adalah satu penghormatan dan tanda peringatan kepada si mati.
13
Masy Masyara arakat kat Hind Hindu u memb membak akar ar maya mayatt mere mereka ka,, perca percaya ya bahaw bahawaa pembakaran pembakaran satu mayat menandakan menandakan pembebasan pembebasan semangat semangat dan api adalah mewakil mewakilii shiva, shiva, yaitu yaitu dewa dewa pemusn pemusnah. ah. Ahli-ahl Ahli-ahlii keluarg keluargaa akan akan berdoa berdoa di seke sekelil liling ing bada badan n sece secepat pat mung mungki kin n sele selepas pas kema kematia tian. n. Orang Orang akan akan coba coba mengel mengelak ak daripad daripadaa menyen menyentuh tuh mayat. mayat. Hal ini, karena karena ia adalah adalah diangg dianggap ap sebagai lambang memalukan si mayat tersebut. Mayat biasanya dimandikan dan dipakaikan dengan pakaian putih, adalah salah satu pakaian tradisional orang India. Jika si isteri mati sebelum suaminya, dia dipakaikan pakaian pengantin. pengantin. Manakala Manakala seorang seorang janda akan dipakaika dipakaikan n sari yang berwarna berwarna putih putih atau atau berw berwarn arnaa pucat pucat.. Bada Badan n dihia dihiasi si deng dengan an cend cendan ana, a, bung bunga-b a-bun unga ga dan dan kalungan-kalungan bunga. Selepas itu, Vedas atau Bhagavad Gita ataupun Sivapuranam, yaitu Kitab suci Hindu akan dibaca. Orang yang berkabung diketuai diketuai olah anak sulung lelaki ataupun ataupun anak lelaki bungsu, akan menerangi beberapa beberapa umpan api dengan dengan mengelilingi mengelilingi mayat, demi demi mendoakan mendoakan pemergian pemergian jiwa.
Selepas
pembakaran pembakaran
mayat, mayat,
keluarga keluarga
akan
dihidangkan dihidangkan
dan
bersembahyang bersembahyang dalam rumah mereka. mereka. Orang yang berkabung berkabung akan mandi dengan sepenuhnya sebelum memasuki rumah selepas pengebumian. Seorang sami akan melawat dan melakukan upacara sembayang untuk si mati pada hari ke 16 sebagai tujuan mententeramkan si mati. Biasanya, satu kalungan dije dijemu murr atau atau bung bungaa-bu bung ngaa dile dileta takk kkan an pada pada gamb gambar ar si mati mati adal adalah ah menunjukkan tanda penghormatan bagi mengingati mereka. 'Shradh' adalah upacara sembahayang setahun selepas kematian orang. Ini diadakan setahun sekali bagi memperingati mereka. Sami juga berpesan kepada ahli keluarga bahwa pemberian pemberian makanan makanan kepada masyarakat masyarakat miskin adalah satu tanda ingatan kepada si mati. Mati menurut pandangan Hindu hanyalah berlaku bagi jasad, bukan untuk Roh. Bagi Roh, jasad tak lebih dari sekedar baju yang jika sudah usang mesti dilepas/dibuang untuk diganti dengan yang baru sebelum mendapat “selimut “selimut keabad keabadian” ian” di alam Moksa. Moksa. Baik Baik burukn buruknya ya kualita kualitass baju yang diperoleh kemudian bergantung dari daya beli “uang kebajikan” yang telah ditabungnya. Baju baru si Roh akan disandang pada reinkarnasinya. Baju yang paling mahal adalah bermerek “Manusia”, merek ini pun ada bermacam 14
tingkatan, ada yang asli (kualitas utama), yang sedang, rendah bahkan yang imitasi juga banyak. Gamb Gambar aran an perja perjalan lanan an sang sang Roh Roh anta antara ra kema kematia tian n dan dan kelah kelahira iran n kembali sebagai berikut : Roh berpindah dengan badan astral atau suksma sarira. Badan astral ini terjadi dan 19 tattwa atau prinsip, yaitu; 5 organ penggerak, penggerak, 5 organ organ pengetahuan, pengetahuan, 5 prana, pikiran, pikiran, kecerdasan kecerdasan dan citta (bawah sadar) dan ahamkara atau keakuan (ego). Badan halus ini membawa sega segala la jenis jenis sams samska kara ra atau atau kesa kesan, n, sert sertaa wawa wawasa san n atau atau kecen kecende deru rung nganankecend kecenderu erunga ngan n dan Roh pribadi pribadi.. Bila Bila buah buah dan karma- karma karma baik telah dihabiskan. Ta menggabungkan dirinya dengan badan fisik yang baru dan berinkarnai berinkarnai pada tempat di bumi ini. Yang penilakunya penilakunya sudah baik mencapai kelahiran baik, dan yang perilakunya jahat ditanik ke dalam kandungan kandungan yang penuh dosa atau atau kelahiran kelahiran yang yang lebih lebih rendah. rendah. Hindu mengenal konsep PurusaPradhana, Brahman-Atman, Bhuana Agung-Bhuana Alit. Pada peristiwa “kematian”, Atman diharapkan kembali kepada kepada Brahma Brahman, n, dan jasad jasad (Bhuan (Bhuanaa Alit) Alit) kembal kembalii kepada kepada alam (Ehuan (Ehuanaa Agung). Untuk proses kembalinya Bhuana alit ke Bhuana Agung, cara yang terbaik adalah dengan membakar (kremasi). Mengapa kremasi yang terbaik? Menurut Sri Swami Sivananda, kremasi memberikan manfaat yang tertinggi bagi Roh. Bila badan tidak dibakar, dibakar, sang Roh/Jiwa Roh/Jiwa masih dihubungk dihubungkan an deng dengan an bumi bumi.. Roh Roh terka terkatu tung ng-ka -katu tung ng meng mengita itari ri badan badan yang yang sudah sudah mati mati disebabkan oleh moha atau keterikatan pada badan fisik. Perjalanannya ke alarn alarn surg surgaw awii terha terhalan lang g kare karenan nanya. ya. Jika Jika dibak dibakar, ar, geta getaran ran-g -geta etaran ran yang yang dihasil dihasilkan kan dari pengun penguncara caran n mantra mantra dan persemb persembaha ahan n sesajia sesajian n air mampu mampu memberikan hiburan dan menyenangkan Roh yang meninggal. Upacara sapindikarana membantu jiwa melewati Preta Loka menuju Pitri Loka. Ia lalu diakui di antara para Pitri atau leluhur. Si anak mengelilingi jasad ayahnya ayahnya tiga kali sebelum sebelum api dinyalakan dinyalakan pada tumpukan tumpukan kayu bakar dan memercikkan air sekali, penguncaran mantra, “Pergilah! Menyingkir dan berangkat berangkat dari sini.” sini.” Tulang-tulangn Tulang-tulangnya ya dikumpulka dikumpulkan n pada hari berikutny berikutnyaa dan dibu dibuan ang g ke dalam dalam sung sungai. ai. Merek Merekaa yang yang mamp mampu u akan akan memb membaw awan anya ya ke 15
Banar Banares es atau atau Hard Hardwa warr dan dan memb membua uang ngny nyaa ke sung sungai ai Gang Gangga ga.. Menja Menjadi di kepercayaan bahwa Roh yang fana, tinggal disampaikan ke sungai Gangga yang yang suci suci maka maka Roh Roh akan akan menc mencap apai ai wila wilaya yah h yang yang lebi lebih h ting tinggi gi dari dari kecemerlangan dan sinar spiritual yang akhirnya bebas. Lewat kremasi unsurunsur penyusun jasad dikembalikan ke asalnya, unsur air kembali ke air, api kembali ke api dan seterusnya. 4.
Kematian da dari Pe Perspektif Ag Agama Is Islam Mati ialah terputusnya hubungan roh dengan lahir batin, perpisahan
antara keduanya. Bagi seorang muslim, mati bukanlah akhir segalanya. Mati lebih merupakan laksana untuk menuju kehidupan selanjutnya yang kekal dan abadi (akhirat). Pengertian hidup menurut bahasa Arab adalah kebalikan dari mati (naqiidlul maut). Tanda-tanda kehidupan nampak dengan adanya kesadaran, kehendak, penginderaan, gerak, pernapasan, pertumbuhan, dan kebutu kebutuhan han akan akan makana makanan. n. Sedang Sedang pengert pengertian ian mati mati dalam dalam bahasa bahasa Arab adalah kebalikan dari hidup (naqiidlul hayah). Dalam kitab Lisanul Arab dikatakan : “Mati adalah kebalikan dari hidup.” Jadi selama arti mati adalah keba kebalik likan an dari dari hidup hidup,, maka maka tanda tanda-ta -tand ndaa kema kematia tian n berar berarti ti meru merupak pakan an kebalik kebalikan an dari tanda-ta tanda-tanda nda kehidu kehidupan, pan, yang yang nampak nampak denga dengan n hilangn hilangnya ya kesadaran kesadaran dan kehendak, tiadanya penginderaan penginderaan,, gerak, gerak, dan pernapasan, pernapasan, serta berhentinya pertumbuhan dan kebutuhan akan makanan. Kema Kematia tian n merup merupak akan an suatu suatu musi musiba bah h yang yang amat amat heba hebat. t. Allah Allah pulalah yang menamatkanny menamatkannyaa sebagai sebagai ‘musibah’ ‘musibah’ sebagaimana sebagaimana firman-Nya firman-Nya dalam Al-Qur’an Al-Karim : “Lalu kamu ditimpa bahaya kematian.” (QS. Al-Maidah : 106) Kematian walaupun kelihatannya adalah kepunahan, tetapi pada haki hakika katn tnya ya adal adalah ah kela kelahi hira ran n yang yang kedu kedua. a. Kema Kemati tian an manu manusi siaa dapa dapatt diibarat diibaratkan kan denga dengan n menetas menetasnya nya telur-te telur-telur. lur. Anak Anak ayam yang yang terkuru terkurung ng dalam telur, tidak dapat mencapai kesempurnaan evolusinya kecuali apabila ia mene meneta tas. s. Demi Demiki kian an juga juga manu manusi sia, a, mere mereka ka tida tidak k akan akan menc mencap apai ai kesempurnaannya kecuali apabila meninggalkan dunia ini (mati). 16
Ada beberapa istilah yang digunakan Al-Quran untuk menunjuk kepada kematian, antara lain al-wafat (wafat), imsak (menahan). Ar-Raghib Ar-Raghib menjadikan istilah-istilah tersebut sebagai sebagai salah satu isyarat betapa Al-Quran menilai kematian sebagai jalan menuju perpindahan ke sebuah tempat, dan keadaan yang lebih mulia dan baik dibanding dengan kehi kehidu dupa pan n
duni dunia. a. Bukan ukanka kah h
kemat ematia ian n
adal adalah ah wafa wafatt
yang ang
bera berart rtii
kesempurnaan serta imsak yang berarti menahan (di sisi-Nya). Ada beberapa ayat dan hadits yang menunjukkan bahwa manusia akan mati ketika ruhnya (nyawanya) ditahan dan ketika jiwanya dipegang oleh Allah SWT Sang Pencipta. Alla Allah h SWT SWT berfi berfirm rman an : “ Allah memegang memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain lain sampai waktu waktu yang ditentukan ditentukan.”(QS. Az Zumar : 42). 42). Imam Imam Musl Muslim im meriw meriwaya ayatk tkan an dari dari Ummu Ummu Sala Salamah mah RA bahw bahwaa Rasulullah SAW : “Sesungguhnya “ Sesungguhnya jika ruh sedang dicabut, maka mata akan mengikutinya…” mengikutinya…” Perlu dipahami bahwa tidak ada yang mengetahui hakikat jiwa dan ruh
tersebut
kecuali
Allah
SWT.
Demikian
pula
masalah
pemegangan/pe pemegangan/pencabuta ncabutan n serta pengembalian pengembalian ruh dan jiwa kepada kepada Allah SWT selaku pencipta keduanya, termasuk dalam perkara ghaib yang berada di luar luar jang jangka kaua uan n eksp eksper erime imen n ilmiah ilmiah.. Yang Yang dapa dapatt diam diamati ati hany hanyala alah h pengaruh-pen pengaruh-pengaruh garuh fenomena fenomena tersebut tersebut dalam tubuh fisik manusia, manusia, berupa tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya kematian. Meskipu Meskipun n beberap beberapaa ayat ayat dan hadits hadits telah telah menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa berhentinya berhentinya kehidupan adalah dengan dengan pencabutan pencabutan ruh dan penahanan jiwa, akan tetapi ayat atau hadits seperti itu tidak menentukan titik waktu kapan terjadin terjadinya ya pencab pencabutan utan ruh, ruh, penaha penahanan nan jiwa, jiwa, dan berhen berhentiny tinyaa kehidu kehidupan pan.. Pemberitaan Pemberitaan wahyu tentang hal tersebut, tersebut, ialah bahwa ruh jika dicabut, akan diikuti oleh pandangan mata, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits di 17
atas. Demikian pula terdapat keterangan dari sabda Rasulullah SAW : “Jika kematian telah menghampiri kalian, maka pejamkanlah penglihatan kalian, sebab sebab pengli penglihata hatan n akan akan mengik mengikuti uti ruh (yang (yang sedang sedang dicabu dicabut)…” t)…” (HR. (HR. Ahmad, dari Syadad bin Aus RA). Oleh Oleh karena karena itu, penentu penentuan an titik titik waktu waktu berhen berhentiny tinyaa kehidu kehidupan pan berarti memerluk memerlukan an penelaahaan penelaahaan terhadap terhadap manath manath (fakta (fakta yang menjadi objek objek penerapan penerapan hukum) hukum) pada pada seseorang seseorang yang yang akan akan ditetapkan ditetapkan telah mati mati dan telah telah berhenti berhenti kehidupannya kehidupannya.. Penelaahan Penelaahan ini membutuhka membutuhkan n keahlian dan pengetahuan. pengetahuan. Ajaran Ajaran agama agama mengg menggamb ambarka arkan n konsep konsepsi si adanya adanya pertalia pertalian n alam dunia dan akhirat serta menggambark menggambarkan an prinsip tanggungjawab tanggungjawab manusia selama hidup di dunia. Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW. sebagai berikut: “ Apabila anak Adam telah mati, terputuslah daripadanya budidayanya kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang berguna, atau anak saleh yang mendo’akan kebaikan bagi kedua orang tuanya.” tuanya.” Demikian pula difirmankan Allah SWT.: “ Dan janganlah kamu mengatakan mengatakan terhadap orang-orang orang-orang yang gugur di jalan Allah Allah (bahwa mereka itu) mati, mati, bahkan (sebenarnya) (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapikamu tidak menyadarinya.” menyadarinya.” Islam Islam memb memberi erika kan n pers perspek pektif tif yang yang posit positif if tenta tentang ng kemat kematian ian.. Kehidupan dan kematian adalah tanda-tenda kebesaran Allah. Kehidupan dan kematian adalah ujian bagi manusia, agar manusia dapat mengambil pelajaran dari keduanya, keduanya, dan berbuat berbuat baik di atas bumi. Dalam Al-Qur’an Al-Qur’an dinyatakan : “(Dialah “(Dialah Allah) Allah) yang menjadik menjadikan an mati dan hidup, supaya dia menguji kalian, siapa diantara kalian yang baik amalnya”. amalnya”. ( QS Al-Mulk: 2)
18
Kema Kematia tian n hany hanyaa meru merupak pakan an salah salah satu satu tahap tahap dari dari perja perjalan lanan an manu manusi siaa seba sebaga gaii makh makhlu luk k yang yang dicip diciptak takan an Alla Allah. h. Setel Setelah ah manu manusi siaa di ciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk mulai dari masa konsepsi, Allah kemudian mematikannya. Namun sesudah itu, manusia akan dibangkitkan di hari kiamat. Menuru Menurutt perspek perspektif tif Islam, Islam, kematia kematian n diangg dianggap ap sebaga sebagaii peralih peralihan an kehidupan, dari kehidupan dunia menuju kehidupan di alam lain. Menurut Islam Islam,, setel setelah ah menin meningg ggal al dan dan diku dikubu burka rkan, n, manu manusi siaa akan akan dihi dihidu dupk pkan an kembal kembali. i. Kematia Kematian n di alam kubur seperti seperti tidur tidur untuk untuk mengha menghadap dapii hari kebang kebangkita kitan. n. Mereka Mereka yang yang berpisa berpisah h karena karena kematia kematian n di dunia, dunia, dapat dapat bertemu bertemu
kembali kembali
dalam
kehidupan kehidupan
setelah
mati,
manusia manusia
akan
mempertanggung jawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Demi Demiki kian an terl terlih ihat at bahw bahwaa kema kemati tian an dala dalam m pand pandan anga gan n Isla Islam m bukanlah bukanlah sesuatu sesuatu yang buruk, buruk, karena di samping mendoron mendorong g manusia untuk untuk meni mening ngka katk tkan an peng pengab abdi dian anny nyaa dala dalam m kehi kehidu dupa pan n duni duniaa ini, ini, ia juga juga meru merupak pakan an pintu pintu gerba gerbang ng untu untuk k memas memasuk ukii keba kebahag hagiaa iaan n abad abadi, i, serta serta mendapatkan keadilan sejati. Kehidupan setelah mati merupakan hal yang sulit untuk di buktikan secara emperik. Mereka telah mengalami kematian tidak dapat kembali ke dunia untuk memberi tahu apa yang terjadi setelah mati. Penelitian emperik hanya dapat dilakukan pada orang-orang yang pernah mengalami mati suri, dan dan seta setala lah h beb beberap erapaa lama lama,, kem kemudia udian n bang bangu un kemb kembal alii dari dari mati ati sementa sementarany ranyaa tersebu tersebut. t. Penelit Penelitian ian terhadap terhadap mereka mereka menunju menunjukan kan adanya adanya kesamaa kesamaan n pola pola pengal pengalama aman n mati suri. suri. Hal ini memperl memperlihat ihatkan kan adanya adanya kemungkinan besar tentang kehidupan setelah mati. C. Kematian dan Makna Hidup
Kalau Kalau diakui diakui bahwa bahwa hidup hidup itu ada artinya, artinya, maka kematia kematian n sebaga sebagaii bagian integral integral kehidupan kehidupan pasti juga mempunyai mempunyai arti. Mengingat Mengingat kaitan yang begitu erat antara kematian kematian dan kehidupan, kehidupan, maka setiap pertanyaan pertanyaan mengenai mengenai makna makna kematia kematian n mau tidak tidak mau menyan menyangku gkutt makna makna kehidu kehidupan. pan. Jawab Jawab atas 19
makna kematian bisa ditelusuri dari jawab atas makna hidup. Tetapi kita harus mulai dari makna hidup dulu. Alasannya sederhana yaitu karena kematian belum kita alami alami secara secara pribadi pribadi,, sedang sedangkan kan kehidu kehidupan pan sudah sudah dan sedang sedang dijalani dijalani.. Dengan demikian makna hidup lebih mudah dicari. Pertanyaan mengenai apa itu makna hidup tidak bisa dijawab dengan menyeb menyebutk utkan an satu satu per satu kegiatan kegiatan hidup, hidup, seperti seperti:: lahir, lahir, menjad menjadii dewasa, dewasa, belajar, bekerja, bekerja, berkeluarga, berkeluarga, menjadi menjadi tua, dan mati. Memang Memang orang biasanya biasanya melewati tahap-tahap kehidupan itu dan hal itu sudah dimengerti. Tetapi semua kegiatan hidup itu justru telah mendorongnya untuk bertanya "Apa itu hidup?", "Apa tujuan semua itu?" Jadi, makna hidup yang ditanyakan itu terletak jauh di balik semua semua pengalam pengalaman an empiris empiris dari kehidupan. kehidupan. Maka Maka hidup hidup bukan bukan sekedar sekedar soal soal apa yang yang dijal dijalani ani setia setiap p hari, hari, melai melaink nkan an soal soal apa apa yang yang mend mendas asari ari semu semuaa pengalaman pengalaman hidup hidup empiris empiris itu. Pertany Pertanyaan aan menge mengenai nai makna makna hidup hidup paling paling tidak tidak muncul muncul dalam dalam dua dua masa. Pertama, yaitu pada masa puber seorang remaja. Pada masa itu seorang remaja mulai berdiri sendiri dan ia sanggup memandang dirinya sebagai orang lain. Ketika Yosi kecil ditanya "Siapakah kamu?" Ia segera menjawab: "Yosi!" Tetapi ketika Yosi sudah remaja, setelah ia menjawab "Aku Yosi", ia masih meneruskan pertanyaan itu kepada dirinya sendiri "Tetapi siapakah aku ini?" Demikianlah remaja mengalami krisis identitas. Secara tiba-tiba ia mulai melihat dirinya secara menyeluruh dari luar. Ia mulai sadar kalau hidupnya tidak melulu untuk makan, minum, bermain, sekolah, tetapi ada sesuatu yang lebih agung. Ia mulai bertanya: "Apa makna hidupku?" Kedua, makna hidup mulai dipertanyakan ketika orang sudah sampai pada titik jenuh jenuh dari dari rutinisme rutinisme hidup sehari-hari. sehari-hari. Pada saat saat itulah orang orang tidak lagi memandang dirinya sebagai seorang karyawan yang harus bangun pagi, makan, bekerja, merokok, merokok, tetapi ia merasa dalam hidupnya hidupnya mesti ada suatu tujuan yang mau dituju. Hidupnya secara pasti mengarah ke satu tujuan. Namun ke mana? Untuk apa ia hidup?
20
Begit egitul ulah ah
ked kedua
mome momen n
eks eksiste istens nsii iill
yang yang
mend mendor oro ong
ora orang
mena menany nyak akan an makn maknaa hidup hidupny nya. a. Sete Setelah lah perta pertany nyaan aan itu munc muncul ul,, datan datangl glah ah pelbagai pelbagai tawaran jawaban jawaban atas makna makna hidup hidup itu. itu. D. Paradoks Paradoks Kematian Kematian
Secara teoritis dan filosofis kematian jelas merupakan bagian integral dari kehidu kehidupan pan,, dan untuk untuk itu telah telah diusah diusahakan akan makna makna baginya baginya.. Kematia Kematian n dengan demikian diterima sebagai sesuatu yang natural. Kendatipun demikian manusia ternyata masih merasa cemas dan takut terhadap kematian. Kematian, yang datang dengan dengan tiba-tib tiba-tibaa itu, mereng merenggut gut ketenan ketenangan gan hidup hidup yang sedang dijalani, perjalanan hidup terputus, seperti tontonan televisi yang mengasyikkan tiba-t tiba-tiba iba terhe terhent ntii karen karenaa listri listrik k pada padam. m. Menje Menjeng ngke kelk lkan, an, tetapi tetapi seka sekalig ligus us menakutkan. Maka Maka orang orang mengha menghayati yati kehidup kehidupan an dan kematia kematian n denga dengan n berbed berbedaa sekali, sekali, walaup walaupun un pada pada dasarny dasarnyaa kematian kematian merupak merupakan an bagian bagian dari dari kehidu kehidupan pan juga. Tampaknya Tampaknya kehidupan kehidupan merasa asing dengan dengan kematian. kematian. Di sinilah tampak paradoks paradoks antara kehidupan kehidupan dan kematian. kematian. Sebenarnya Sebenarnya keduanya keduanya tidak berkontradiksi berkontradiksi,, tetapi tampak seperti kontradiksi. kontradiksi. Alami tetapi juga kelihatan kelihatan tidak wajar. Akibat ketidaksesuaian antara pengetahuan teoritis dan pengalaman aktual tentang kematian itu, maka timbullah kegelisahan menghadapi kematian yang pasti datang itu. Manu Manusi siaa
yang yang
dipe diperh rhad adap apka kan n
deng dengan an
kema kemati tian an
mera merasa sa
tida tidak k
mempunyai pegangan pasti. Nilai-nilai absolut yang menjadi alasan hidupnya selama ini dirasa kurang mencukupi mencukupi pada dirinya sendiri. Belum ada penjelasan yang mampu meredakan rasa cemas ini. Sebagian orang beragama pun tidak luput luput dari kecema kecemasan san eksiste eksistensii nsiill ini. Memang Memang kematia kematian n sebaga sebagaii fakta fakta tetap tetap merupakan fakta, dan itu dialami oleh orang hidup. Hanya iman yang hidup mampu mampu menedu meneduhkan hkan kecema kecemasan san akan akan kematia kematian n itu. Tetapi Tetapi dalam dalam kontek kontekss filosofis soal iman tidak mendapat tempat, dan oleh karenanya kaum saleh yang mengha menghadap dapii kematia kematian n tidak tidak dibaha dibahass secara secara khusus khusus.. Yang Yang mau disorot disorotii yaitu yaitu
21
manusia pada umumnya merasa bingung dan gelap ketika diperhadapkan dengan kematian. E. Kematian Kematian dan Kehidupan Kehidupan
Kehidupan yang dijalani manusia pasti berakhir. Titik akhir ini sampai bila kematian kematian datang. Lebih jelasnya jelasnya lagi, kematian merupakan merupakan batas terakhir kehidupan. Manusia mati dan itu berarti ia sudah sampai di akhir hidupnya. Kalau Kalau begitu, begitu, kematian kematian bukan bukan sesuatu sesuatu yang ditambahk ditambahkan an dari luar luar kehidu kehidupan. pan. Sebalik Sebaliknya nya,, kematia kematian n merupa merupakan kan bagian bagian integral integral dari dari kehidu kehidupan pan manu manusia sia,, yang yang datan datang g palin paling g akhir akhir,, namu namun n toh toh tetap tetap meru merupak pakan an bagi bagian an kehidupan. Seperti misalnya, perbatasan suatu negara tentu menjadi milik negara itu. Demikian juga kematian bukan sesuatu yang datang dari luar kehidupan seperti suatu serangan serangan mendadak. mendadak. Kehidupan membawa kematian. Kematian sudah membayang-bayangi kehidupan. Ke mana pun manusia pergi, sepanjang ia masi masih h
hidup idup,,
kem kematia atian n
teru teruss
meng mengu untit ntitny nya. a. Bahk ahkan kem kematia atian n
itu itu
mengkondisikan setiap momen hidupnya. Manusia merupakan "ada yang terarah kepada kematian" demikian kata Heidegger. Maka menjadi jelaslah bahwa kematian merupakan potensi manusia, yang wujudnya nyata ketika terjadi peristiwa kecelakaan, pembunuhan, umur tua, dan segala peristiwa yang menyebabkan terjadinya kematian. Demikianlah kematian sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.. Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengal mengalami ami sakarat sakaratul ul maut. maut. Keduan Keduanya ya sama sama sekali sekali tidak tidak berkua berkuasa sa terhada terhadap p kelah kelahira iran n dan dan kema kematia tian n merek mereka. a. Hany Hanyaa Alla Allah h yang yang memil memilik ikii kuas kuasaa untuk untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya. Semu Semuaa makh makhlu luk k hidu hidup p akan akan hidup hidup samp sampai ai suatu suatu hari hari yang yang telah telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang perilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:
22
Katakanlah: Katakanlah: “Sesungg Sesungguhny uhnya a kematian kematian yang kamu kamu lari daripadany daripadanya, a, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah telah kamu kerjakan kerjakan.” .” (QS. 62:8) Kematian tak lain tak bukan cuma sebuah, atau salah satu proses dalam kehidu kehidupan. pan. Pemisa Pemisahan han substan substansi-s si-subs ubstan tansi si sekalig sekaligus us pembaru pembaruan an substa substansinsisubs substa tansi nsi.. Peme Pemelih lihar araan aan dan dan peru peruba baha han n bentu bentuk-b k-bent entuk uk,, adala adalah h pros proses es tak berkesudahan berkesudahan dalam hidup. Dan memang, memang, kematian adalah bentuk bentuk perubahan perubahan yang besar dan cepat dari format format kehidu kehidupan pan itu. Perubahan Perubahan yang memang memang diperlukan kehidupan demi keberlanjutan kehidupan itu sendiri. Bahkan dalam “kematian” tubuh itu, sesungguhnya tak ada satu pun yang mati. Hanya pecah terurainy terurainyaa materi materi dari sebuah sebuah bentuk bentuk,, yang dibutu dibutuhka hkan n sebaga sebagaii materi materi untuk untuk membentuk format kehidupan lainnya. Dengan Dengan cara yang yang sama, sama, kita pun pun dapat dapat menger mengerti, ti, dalam dalam kerang kerangka ka hukum alam atau sunnatullah yang seragam, bahwa energi yang ada dalam zatzat yang terurai dan berubah tadi, termasuk energi yang kita kenal sebagai jiwa dan mental, tak ada yang musnah atau menghilang; hanya berpindah tempat atau berubah berubah bentuk, bentuk, untuk selalu menyediakan menyediakan energi dan jiwa, bagi bentuk-bentuk bentuk-bentuk kehidupan berikutnya.. Sesungguh Sesungguhnya nya kematian kematian merupakan merupakan hakekat hakekat yang menakutkan, akan mendatangi seluruh orang yang hidup. Semuanya tidak kuasa menolaknya, tidak ada seorang seorangpun pun di sekitar sekitarnya nya yang yang mampu mampu menahan menahannya nya.. Maut Maut merupak merupakan an ketetapa ketetapan n Allah Allah SWT., SWT., seanda seandainya inya ada seseor seseorang ang selamat selamat dari maut, maut, niscaya niscaya manusia yang paling mulia yang akan selamat.
1. Kematia Kematian n Adalah Adalah Hal Pasti Pasti Terjadi Terjadi Kematian merupakan hal yang wajar terjadi dalam kehidupan. Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami dan merasakan kematian, karena mati 23
telah menjadi pasangan bagi hidup. Tetapi kita memang tidak pernah bisa menentukan sebuah kepastian, kapan kematian itu akan datang. Kematian datang menghampiri kita bagaikan seorang pencuri, menyelinap masuk lalu memb membaw awaa ruh ruh kehid kehidup upan an kita kita deng dengan an meni mening ngga galk lkan an jasad jasad tak berda berdaya ya (Leahy (Leahy,, 1998 1998 : x). Itulah Itulah gambara gambaran n yang diberikan diberikan oleh Ahmad Ahmad Charris Charris Zubair Zubair berken berkenaan aan dengan dengan ketidak ketidakpaha pahaman man manusi manusiaa kapan kapan maut maut itu akan akan menghampirinya. Kematian, baik dalam situasi normal maupun tidak normal, tidak pernah gagal gagal untuk menunjukka menunjukkan n taringnya taringnya yang bengis dan siap merobek merobek jaringan jaringan kehidupan kehidupan manusia manusia dengan sewenang-we sewenang-wenang. nang. Kematian Kematian benar benar merampas segala skala nilai kehidupan kehidupan yang telah ditata dengan dengan rapi, serta memporak-porandakan semua rencana hidup yang disusun oleh manusia menjadi menjadi suatu suatu bangu bangunan nan yang yang megah megah dan indah. indah. Manusi Manusiaa selalu selalu merasa merasa datangn datangnya ya kematian kematian itu terlalu terlalu cepat. cepat. Kesemp Kesempatan atan untuk untuk menyel menyelesai esaikan kan segala rencana yang ada dirampok oleh kematian yang tidak kenal kompromi. Belu Belum m puas puas rasan rasanya ya meng menguk ukir ir kehi kehidu dupa pan n ini. ini. Belu Belum m semp sempat at rasan rasanya ya menikmati kehidupan dengan orang-orang yang dicintai. Kematian segera datang menjemput, tidak pernah sabar menunggu barang semenit atau sedetik pun. Kematia Kematian n sering sering identik identik dengan dengan tragedi tragedi yang membaw membawaa banyak banyak kesedihan bagi yang ditinggalkan. Tentu saja kesedihan akan terasa semakin mendalam bila kematian itu menimpa orang-orang terdekat kita, yang kita cintai dan kita butuhkan. Ketika itu yang terjadi, banyak di antara manusia yang tidak sanggup menerima proses kematian itu sebagai konsekuensi logis dari kehidu kehidupan pan.. Kematia Kematian n memunc memunculk ulkan an jarak yang tak terukur terukur dan tak terb terbata atass antara antara yang yang masi masih h hidu hidup p deng dengan an yang yang telah telah mati. mati. Mesk Meskipu ipun n demik demikian ian,, pada pada akhir akhirny nyaa semu semuaa manu manusia sia harus harus deng dengan an rela rela mene menerim rimaa datangnya kematian sebagai suatu ketentuan “nasib” yang tak terelakkan. Fenomena kematian bukanlah hal yang asing di tengah eksistensi manusia. Kendati demikian, hal itu tidak memberikan jawaban apa pun atas pertanyaan-perta pertanyaan-pertanyaan nyaan yang muncul muncul dalam diri manusia manusia ketika kematian kematian itu 24
disaksikannya. Sehingga meskipun fenomena kematian itu bukan hal yang asing bagi manusia, namun tetap memunculkan kecemasan dan ketakutan dalam dirinya. Sidi Gazalba Gazalba menyatakan menyatakan bahwa pertanyaan tentang kematian merupakan pertanyaan yang muncul dari kesangsian, kesangsian muncul dari ketidakpastian, ketidakpastian menimbulkan kegelisahan dan pada akhirnya kegelis kegelisaha ahan n akan akan membaw membawaa manusi manusiaa kepada kepada kecema kecemasan san dan ketaku ketakutan tan (Gazalba, 1967 : 25). Achmad Achmad Charris Charris Zubair Zubair dalam dalam pengant pengantarny arnyaa berjudu berjudull Refleks Refleksii tentang Kematian pada buku Misteri Kematian Suatu Pendekatan Filosofis menyatakan banyak orang berpendapat bahwa hidup ini bersifat ironis, karena manusia sebenarnya tidak pernah meminta agar dia dilahirkan, tetapi begitu dia lahir, mencintai hidup dan kehidupannya, dia dihadapkan pada realitas yang sangat menyakitkan hatinya. Manusia dihadapkan pada kematiannya, dihadapkan pada batas akhir hidupnya, yang senang atau tidak senang harus dijalaninya, sebagaimana kelahirannya sendiri (Leahy, 1998 : ix). Pembuktian akan adanya hidup setelah mati bukan suatu pekerjaan yang mudah. Hukum-hukum berpikir rasional tidak akan dapat memverifikasi bagaimana bagaimana kondisi kondisi alam kehidupan setelah setelah mati, apa yang terjadi di sana dan samp sampai ai kapa kapan n itu akan akan berla berlang ngsu sung ng.. Teta Tetapi pi hal itu buka bukan n bera berarti rti lanta lantass meniadakan adanya hidup setelah mati. Bila dimensi rasio tidak mampu untuk memahaminya, sudah sepantasnya membangun pemahaman akan kematian itu dari dimensi ruhani. Lewat dimensi ruhani ini, maka pemahaman akan kematian—sebagaimana yang ditulis oleh Arif Widodo dalam kesimpulan skripsinya berjudul Laku Icip Pati Sebagai Langkah Metodis untuk Mencapai Derajat Derajat Kemuly Kemulyaan aan Hidup Hidup (1995) (1995)—bu —bukan kan lagi lagi sebatas sebatas kejadian kejadian “pasif”, “pasif”, namun sampai kepada pemahaman akan kematian “aktif”. 2. Pentingnya Pentingnya Kesadar Kesadaran an Akan Akan Kematian Kematian Paulo Coelho berkata,”Kesadaran akan kematian akan membuat kita hidup secara lebih berkualitas.”
25
Kematia Kematian n adalah adalah kristali kristalisasi sasi kehidu kehidupan pan.. Manusi Manusiaa bisa bisa memilih memilih bagaimana bagaimana mati mati sebagaimana sebagaimana dia dia memilih memilih bagaimana bagaimana dia hidup. hidup. W. S. Rendra mati sebagai seorang penyair dan dramawan sebagaimana seumur hidupnya dia hidup sebagai penyair dan dramawan. Chairil Anwar mati sebagai seorang binatang binatang jalang sebagaimana sebagaimana dalam hidup singkatnya singkatnya dia hidup sebagai sebagai seorang binatang jalang. Soren Kierkegaard Kierkegaard mati dengan membawa cintanya kepada Regina Olsen sebagaimana seumur hidup dia mencintai perempuan itu. Friedrich Nietzsche mati sebagai seorang pembunuh Tuhan sebagaimana selama hidup warasnya dia memproklamasikan kematian Tuhan. Setiap orang bisa merencanakan setiap detail dalam kehidupannya. Mungkin karena dia jagoan dalam hal perencanaan atau jagoan meramal. Tetapi orang tidak akan pernah bisa merencanakan dan meramal kapan dia akan mati dan seperti apa kematian yang harus dilakoninya itu. Semua serba misteri, sama dengan misteri sesudah mati. Dan kematian, dalam kepercayaan sebagian orang, adalah awal dari suatu kehidupan. Kehidupan setelah mati yang diyakini akan damai dan penuh dengan ketenangan. Kebanyakan Kebanyakan orang menghindari menghindari untuk berpikir tentang kematian. kematian. Dalam Dalam kehidu kehidupan pan moder modern n ini, seseor seseorang ang biasan biasanya ya menyib menyibukk ukkan an dirinya dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dima dimasa sak k untu untuk k maka makan n mala malam m nanti nanti,, hal-ha hal-hall ini meru merupa paka kan n pers persoa oalan lan- persoalan persoalan penting yang sering kita pikirkan. pikirkan. Kehidupan Kehidupan diartikan diartikan sebagai sebagai sebuah sebuah proses proses kebiasaan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematia atian n
serin ring
dice icela
oleh
mereka
yang
meras rasa
tida idak
nyama aman
menden mendengar garnya. nya. Mereka Mereka menga mengangg nggap ap bahwa bahwa kematia kematian n hanya hanya akan akan terjadi terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. berikutnya. Tiap hari, orang-orang orang-orang menyaksikan menyaksikan kematian kematian orang lain di sek sekitar itarny nyaa teta tetapi pi tida tidak k memik emikir irka kan n tent tentan ang g hari hari ketik etikaa
26
orang rang lain lain
menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya. Hing Hingga ga saat saat ini, ini, keba kebany nyaka akan n kesa kesada daran ran yang yang dimi dimilik likii manu manusia sia tentang kematian masih berupa ketakutan. Akibatnya, tidak jarang muncul lontara lontaran n yang yang bernada bernada keberata keberatan n bila kematia kematian n dijadika dijadikan n sebagai sebagai bahan bahan kajian. kajian. Berpik Berpikir ir tentang tentang kematia kematian n atau berdisk berdiskusi usi menge mengenain nainya ya diangg dianggap ap sebagai sesuatu yang tidak sehat dan dapat membahayakan keseimbangan psikologis. psikologis. Padahal Padahal bila kita telusuri telusuri On Death and Dying-nya Dying-nya Elisabeth Elisabeth Kubler-Ross (1998 : 15), dia menyatakan bahwa berpikir tentang kematian dan mendiskusikannya secara serius justru akan memunculkan kebijaksanaan kolektif umat manusia baik dari segi psikologis maupun spiritual. Senada dengan hal itu, filusuf Miguel de Unamuno mengatakan bahwa kesadaran akan akan kematian kematian membaw membawaa manus manusia ia dan individ individu-in u-indiv dividu idu menjadi menjadi matang matang secara spiritual. Kematian Kematian bagi manusia manusia sesungguhny sesungguhnyaa bukan sebagai kehancuran kehancuran yang tiada bermakna. bermakna. Kematian justru berfungsi berfungsi sebagai mediator mediator bagi suatu proses proses transendensi transendensi diri manusia manusia itu sendiri. Pengertian Pengertian dan pemahaman pemahaman sepu seputar tar kema kematia tian n yang yang ditan ditangg ggapi api sema sematata-ma mata ta seba sebaga gaii peris peristiw tiwaa yang yang mena menaku kutk tkan an
dan dan
meng mengan anca cam m
eksi eksist sten ensi si
manu manusi siaa
seyo seyogy gyan anya ya
perl perlu u
diluruskan. Ibnu Miskawaih menyatakan bahwa sesungguhnya ketakutan akan kemat kematian ian itu hany hanyaa ada pada pada diri diri orang orang yang yang tidak tidak mema memaha hami mi haki hakika katt kematian itu, atau tidak tahu ke mana tujuan dirinya setelah mati. Dia juga mengat mengataka akan n boleh boleh jadi jadi juga juga karena karena orang orang itu menyan menyangka gka bila jasmani jasmaninya nya telah rusak, maka dirinya pun akan hilang pula. Kemungkinan lain, orang mengira bahwa alam ini akan terus lestari sementara dirinya telah musnah. Padahal diri dan jiwa itu kekal, kemudian kembali kepada Allah. Rasa takut kepada maut juga menghinggapi orang yang menyangka bahwa kematian itu menyebabkan rasa sakit yang tak terperikan, atau pada orang yang merasa bahwa setelah setelah mati akan menerima siksa, atau pada orang yang merasa sedih bila berpisah berpisah dengan harta dan kesenang kesenangan an duniawi duniawi (Miskawaih, (Miskawaih, 1994 : 185). 185). 27
Bila diperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh Ibnu Miskawaih tersebut, kecema kecemasan san dan ketaku ketakutan tan akan akan kematia kematian n itu muncu muncull sebaga sebagaii akibat akibat dari dari pemahaman pemahaman yang disandarkan disandarkan pada pola pikir kaum materialis. Kebanyakan manusia, alam pikirannya telah didominasi oleh corak berpikir ini, sehingga sega segala la hal hal yang yang terja terjadi di diuk diukur ur seca secara ra mate materi. ri. Louis Louis Leahy Leahy (199 (1991 1 : 66) 66) mengutip pendapat Pascal yang menyatakan bahwa karena umat manusia tidak berhasil mengatasi mengatasi kematian, kematian, kesengsaraan kesengsaraan dan ketidaktahuan, ketidaktahuan, maka mereka memutuskan untuk tidak memikirkan tentangnya. Mereka menyerah pada tataran fenomena fenomena kematian kematian itu saja dan tidak bersedia bersedia untuk berbicara lebih luas lagi mengenainya sekalipun dalam benak mereka tersisa kecemasan dan ketakutan. Kematian akan membawa manusia kepada jati dirinya. Pengetahuan tentang tentang kematia kematian n yang yang diserta disertaii dengan dengan sentuh sentuhan an ruhani ruhani,, mengub mengubah ah image image kematian yang penuh dengan kegelapan dan ketersesatan menjadi suasana yang dirindukan penuh kesyahduan. kesyahduan. Karena alam kematian mengantarkan mengantarkan manusia kepada asal mula kodrat manusia itu sendiri. Bagi orang-orang tertentu, kematian haruslah dihadapi dengan suatu persiapan persiapan agar bisa memasuki memasuki suatu suatu dunia lain dengan dengan damai. damai. Kematian, Kematian, bagi mereka, adalah suatu istirahat terakhir dalam damai. Itulah mungkin di batu nisan orang yang telah mati dituliskan “Rest in Peace”, disingkat RIP. Bahwa kematia kematian n adalah adalah suatu suatu peristir peristirahat ahatan an menuju menuju kedamai kedamaian. an. Damai Damai adalah adalah kelanjutan dan padanan dari mati, karena kematian akan menuju kedamaian. Dan kedamaian adalah dambaan setiap orang, yang jika tidak ditemukan di dunia orang hidup, mungkin bisa ditemukan di “dunia” orang mati.
3. Kecemasan Kecemasan dalam dalam Menghadapi Menghadapi Kematian Kematian Secara umum manusia ingin hidup panjang dengan berbagai upaya yang dilakukan, proses hidup yang dialami manusia yang cukup panjang ini telah telah mengha menghasilk silkan an kesadar kesadaran an pada pada diri setiap setiap manusi manusiaa akan akan datang datangnya nya kematian sebagai tahap terakhir kehidupannya di dunia ini. Namun demikian, 28
meski meski telah telah muncu muncull kesada kesadaran ran tentang tentang kepast kepastian ian datangn datangnya ya kematian kematian ini, persepsi persepsi tentang kematian kematian dapat berbeda berbeda pada setiap orang atau kelompok kelompok orang. Bagi seseorang atau sekelompok orang, kematian merupakan sesuatu yang sangat mengerikan mengerikan atau menakutkan, menakutkan, walaupun dalam kenyataannya kenyataannya dari beberapa kasus terjadi juga individu-individu yang takut pada kehidupan (me (melaku akukan
bunuh
diri) iri)
yang
dalam
pandangan
agam agamaa
maupun pun
kemasyarakatan sangat dikutuk ataupun diharamkan (Lalenoh, 1993 : 1). Kecem Kecemas asan an akan akan kema kematia tian n dapa dapatt berk berkait aitan an deng dengan an datang datangny nyaa kematian kematian itu sendiri, sendiri, dan dapat pula berkaitan berkaitan dengan dengan caranya kematian serta rasa sakit atau siksaan yang mungkin menyertai datangnya kematian, karena itu pemahaman dan pembahasan yang mendalam tentang kecemasan lansia penting untuk, untuk, khususny khususnyaa lansia yang mengalami mengalami penyakit penyakit kronis, kronis, dalam menghadapi kematian menjadi penting untuk diteliti. Sebab kecemasan bisa meny menyer erang ang siapa siapa saja. saja. Namu Namun, n, ada spes spesifi ifika kasi si bent bentuk uk kece kecema masa san n yang yang didasarkan pada usia individu. Umumnya, kecemasan ini merupakan suatu pikiran yang tidak menyenangka menyenangkan, n, yang ditandai dengan dengan kekhawatiran, kekhawatiran, rasa tidak tenang, dan perasaan yang tidak baik atau tidak enak yang tidak dapat dihindari oleh seseorang (Hurlock, 1990:91). Disam isampi pin ng itu itu jug juga, ada ada bebe bebera rapa pa fakt faktor or lain lain yang ang dapa dapatt menimbulka menimbulkan n kecemasan kecemasan ini, salah satunya satunya adalah situasi. Menuruk Hurlock (1990:93) bahwa jika setiap situasi yang mengancam keberadaan organisme dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan dalam kadar terberat dirasakan sebagai akibat dari perubahan sosial yang sangat cepat.
5. Tuhan Tuhan,, Manusia, Manusia, dan dan Kematian Kematian Kematia Kematian n bisa bisa mengh menghamp ampiri iri semua semua orang orang di segala segala tempat tempat dan waktu. Kematian adalah suatu misteri. Mengetahui misteri kematian ini, tentu akan akan membua membuatt mudah mudah berpik berpikir ir tentang tentang hari kematia kematian. n. Kematia Kematian n adalah adalah sebuah perjalanan menuju dunia baru. Dalam pemikiran tentang kehidupan baru, manusia manusia akan mulai berpikir tentang tentang pribadi yang berkuasa berkuasa dalam alam 29
maut, dalam dunia baru, dalam kehidupan setelah kematian. Pribadi itu adalah Tuhan. Dan saat berpikir tentang Tuhan, kita akan terhanyut untuk berpikir tentang tentang kelaya kelayakan. kan. Tentang Tentang perbuat perbuatan an buruk buruk dan baik, baik, tentang tentang dosa dosa dan pahala. Dalam Dalam hidup hidup ini semua semua orang orang pasti pasti akan mati, entah entah bagaima bagaimana na caranya atau seperti apa matinya. Dan setiap orang pasti akan merasakan kematian, walaupun arti “merasakan” itu tidak sama dengan yang dipersepsi oleh orang yang hidup. Kematian adalah salah satu bagian dari kehidupan yang pasti dijalani, sama seperti kelahiran. Bedanya adalah yang pertama menandai akhir dari suatu kehidupan sedangkan yang terakhir menandai awal dari suatu kehidupan. Kelahiran dan kematian bisa diandaikan seperti ujung dari dari seut seutas as tali tali yang yang berna bernama ma kehid kehidup upan, an, berbe berbeda da titik titik tetap tetapii tere terenta ntang ng sepanjang usia. Dan di tengahnya itulah kehidupan yang ada dan berada. Banyak yang tidak tahu seperti apa dunia sesudah kematian. Tapi banyak banyak juga yang percaya bahwa ada “kehidupan “kehidupan lain” setelah kematian. kematian. Banyak juga yang percaya bahwa kematian adalah akhir dari segalanya dan akhir dari eksistensi seseorang, dan setelah itu yang ada adalah ketiadaan. Banyak juga yang percaya bahwa kematian adalah awal dari suatu kehidupan baru dalam suatu bentuk siklus. siklus. Apapun Apapun kepercayaan kepercayaan yang dianut, tak ada seorang seorang pun yang yang tahu seperti seperti apa situas situasii dan kondis kondisii sesuda sesudah h kematian kematian.. Banyak Banyak yang mengandaikannya mengandaikannya sebagai suatu kondisi “ketiadaan”, bahwa sebuah sebuah kematia kematian n adalah adalah awal awal dari dari suatu suatu ketiada ketiadaan, an, bertent bertentang angan an dengan dengan kelahiran yang dianggap sebagai awal dari suatu ketiadaan. BAB III PENUTUP
A. Kesimp Kesimpula ulan n
30
Kematian merupakan suatu misteri yang tidak dapat diketahui dengan jelas. Dalam hidup semua orang pasti akan mati, entah kapan, bagaimana, dan dimana. caranya atau seperti apa matinya. Kematian adalah satu perkara yang lazim dan realiti kepada manusia. Setiap manusia akan menghadapinya. Namun corak kematian manusia adalah dalam kondisi atau situasi yang berbeda-beda. B. Sara Saran n
Pembahasan mengenai hakikat kematian memang hal yang sukar untuk diungkap, karena pada dasarnya hakikat kematian tidak dapat dipahami dalam dimensi rasio melainkan harus dalam dimensi ruhani. Bahkan, filsafat sebagai aktivitas rasional-reflektif juga melakukan kajian tentang persoalan ini. Melalui cabangn cabangnya, ya, Anthro Anthropol polog ogy y Metaphi Metaphisyc sycs, s, bidang bidang ini berusa berusaha ha mengu menguak ak tabir tabir hakikat kematian yang yang melingkupi melingkupi hidup manusia. manusia. Namun Namun hakikat kematian kematian juga masih saja tetap menjadi menjadi sebuah misteri misteri yang belum belum secara utuh terungkap. terungkap. Sehingga, diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai hakekat kematian untuk menguak misteri kematian.
31