MAKALAH SIFAT-SIFAT BAHAN BAHAN LISTRIK, KONDUKTOR, ISOLATOR, SEMIKONDUKTOR, SUPERKONDUKTOR,NUKLIR, Rika Kariana Muzakir
BAB 1 Latar Belakang
Di dalam sistem tanaga listrik bahan listrik listrik merupakan salah satu elemen yang harus dipenuhi karena bahan listrik itulah yang akan menentukan kualitas kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri, karena tanpa ada bahan bahan yang menyalurkan daya tentunya tidak akan pernah ada aliran listrik yang sesuai dengan kebutuhan penyaluran. Ada beberapa bahan listrik yang sering kita dengar atau yang sangat popular di kalangan kalangan orang orang yang menggeluti dunia listrik , yaitu konduktor, konduktor, semikonduktor, dan isolator. isolator. Satu lagi yang dikenal dengan super super konduktor , namun masih dalam penelitian penelitian intensif para ahli . Ketiga bahan tadi secara integratif integratif dalam sistem kelistrikan dimanfaatkan dimanfaatka n secara optimal. Penghantar atau penyalur dalam bahan listrik adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair cair atau atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. (id.wikipedia.org) (id.wikipedia.org) Konduktor yang yang baik adalah yang memili memiliki ki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena s angat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan digunakan (id.wikipedia.org). (id.wikipedia.org). Yang termasuk bahan-bahan penghantar adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron, bahan ini memilik memilikii sifat sebagai penghantar listrik (yantekbansel.wordpress.com) Bahan penghantar dalam penyaluran listrik yang berupa zat padat, cair ,atau gas yang memiliki banyak electron adalah konduktor yang baik , termasuk logam yang berupa emas perak ,tembaga, aluminium, zink, bisa di gunakan sebagai konduktor atau penyalur listrik , yang bisa di di kategorikan sebagai sebagai bahan penyalur listrik yang baik. Bahan bahan listrik yang di gunakan sebagai pengantar atau penyalur listrik yang berupa zat padat,cair, atau gas dapat di kelompokkan sebagai berikut:
1. Bahan penghantar ( Konduktor) 2. Bahan setengah penghantar (semi konduktor) 3. Bahan penyekat (isolator) (isolator) 4. Bahan super konduktor 5. Bahan magnetis 6. Bahan nuklir 7. Bahan khusus
BAB 11 Materi
Konduktor, isolator, semi konduktor dan bahan lainnya mempunya mempunya sifat sifat tersendiri , dan jenis sifat sifat tersebut sebagai berikut:
A. Konduktor
Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena itu konduktif, konduktif, itu disebut konduktor (www.dosenpendidikan.com). (www.dosenpendidikan.com). Bahan konduktor merupakan penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik (Electrical resistance) resistance) yang kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Saat melakukan penyaluran arus listrik yang perlu di perhatikan adalah fungsi kabel , kumparan/ lilitan yang ada pada alat listrik yang anda jumpai . Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering sering di jumpai adalah tembaga dan alumunium alumunium . 1) Sifat sifat bahan konduktor Dalam bahan konduktor mempunyai sifat sifat penting seperti: a) Daya hantar listrik Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan dari penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya. Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1mm2 pada
temperatur200C temperatur20 0C dinamakan hambatan hambatan jenis. Besarnya hambatan jenis suatu bahan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : R= ρl/A dimana : R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω) ρ : hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m l : panjang penghantar, satuannya meter meter (m) A : luas penampang kawat penghantar, penghantar, satuanya mm2 b). Koefesien suhu tahanan tahanan Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur suhu naik dan akan menyusut jika temperatur suhu turun. Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena tembaga merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan harganya pun murah karena banyak terdapat dimana-mana . Akhir-akhir ini banyak digunakan alumunium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar , hal ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah c). Daya hantar panas Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya. Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi sedangkan bahan-bahan bukan logam rendah. d). Kekuatan tegangan tegangan tarik tarik dan Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas tanah. Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus diketahui kekuatanya. kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian tegangan tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk berbentuk padat , cair , atau gas . yang berbentuk padat umumnya logam , elektrolit dan logam cair (air raksa) merupakan penghantar cair , dan udara yang diionisasikan dan gas-gas mulia (neon) ,kripton ,dsb) sebagai penghantar bentuk gas . e). Timbulnya daya electro motoris termo Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan menimbulkan daya elektro-motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan temperatur temperatur suhu.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan arus dan tegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifatsifat kedua bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. temperaturnya. Daya elektro-mot elektro-motoris oris yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo.
2.) Macam macam macam bahan bahan konduktor
Fungsi penghantar pada teknik lisrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ke titik lain Penghantar yang lazim digunakan antara lain: Tembaga dan Alumunium. Beberapa bahan penghantar yang masih ada dan relevasiny relevasinyaa ,antara lain : a). Alumunium b). Tembaga c). Baja d). Wolfram e). Molibdenum f). Platina g). Air raksa h). ahan-bahan resistivitas tinggi i). Timah hitam
3). Kriteria bahan konduktor konduktor
Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan penggunaan penghantar itu sendiri. Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi termurahlah yang akan menentukan logam mana yang akan digunakan. Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah adalah logam yang terpilih diantara jenis logam penghantar lainnya lainnya yang memenuhi nilai nilai kompromi teknis teknis ekonomis termurah. termurah.
kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat sifat atau kondisi berikut ini, yaitu: yaitu: a). Komposisi kimia. b). Sifat tarik seperti kekuatan kekuatan tarik (tensile (tensile strength) dan regangan regangan tarik (elongation). c). Sifat bending d). Diameter dan variasi yang diijinkan. e). Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.
4).
Karakteristik Karakterist ik Konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakterist karakteristik ik konduktor , yaitu : a). Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk konduktor konduktor 70 mm berselubung berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A). b). Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A ). (www.academia.edu)
5). Klasifikasi Konduktor Menurut Konstruksinya
a). Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat. b). Kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris. konsentris. c). kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar.( www.academia.edu)
6).
Persyaratan Persyaratan Bahan Konduktor
a. Konduktifitasnya cukup baik. b. Kekuatan mekanisnya mekanisnya (kekuatan tarik) tarik) cukup tinggi. c. Koefisien muai muai panjangnya panjangnya kecil. d. Modulus kenyalny kenyalnyaa (modulus elastisitas) cukup besar.
B. Semi Konduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. (id.wikipedia.com) Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bergerak bebas. Tahun 1906 ,pickard merancang suatu diode detector dari Kristal slikon yang disebut dengan nama Cat’s wishker, dimana alat yang di buatnya ini terdiri atas suatu kawat yang disambungkan dengan Kristal silicon (elektroloss.blogspot). Alat inilah yang dikenal sebagai dioada semikonduktor yang pertama.dalam bidang industri penemuan komponen semikonduktor mengakibatkan mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia; terutama terutama dilihat mamfaat mamfaatnya nya dalam membantu kelancaran proses industri, diantarany diantaranya: a: a). Dipergunakanny Dipergunakannyaa komponen pasif seperti hambatan, kapasitor, kapasitor, Inductor, dan transformator sebagai kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian elektronik. b). Dibuatnya alat alat elektronik radio AM, radio radio FM, penguat suara hi-fi, hi-fi, TV warna, pemancar FM FM c). Penggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin industry,dengan ditemukannya; diode tegangan tinggi, diode daya tinggi Semikonduktor telah memberikan pengaruh besar dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam peradaban manusia saat ini. Kita bisa menemukan semikonduktor pada jantung chip mikroprosesor hingga pada transistor. Nyaris semua peralatan peralatan elektronik bergantung bergantung sepenuhnya sepenuhnya pada keberadaan keberadaan semikonduktor.
1). Susunan Atom Semikonduktor Semikonduktor
Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada di bumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu batuan lain lain adalah bahan alam alam yang yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda anda menghitung menghitung jumlah jumlah pasir di pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
2). Jenis Jenis Jenis Semikonduktor Semikonduktor
Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik. a). Semikonduktor Intrinsik
Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalam mengalamii penyisipan oleh atom akseptor atau atom donor. Pada suhu tinggi elektron valensi dapat berpindah menuju pita konduksi, dengan menciptakan hole pada pita valensi. Pengahantar Pengahantar listrik pada semikonduktor semikonduktor adalah elektron elektron dan hole. ( elektroloss.blogspot.co.id/ elektroloss.blogspot.co.id/))
b). Semikonduktor Ekstrinsik Ekstrinsik Semikondutor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau penyuntikan (doping) oleh atom asing.
3). Karaktersitik Bahan Semikonduktor Semikonduktor
a). Semikonduktor S emikonduktor elemental Semikonduktor elemental terdiri atas unsur – unsur unsur pada sistem periodik golongan IV A seperti silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk kristal intan. Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan pembuatan semikonduktor laser. laser. b). Semikonduktor Gabungan Gabungan
Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6) sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.
4.) Penggunaan Bahan Semikonduktor Semikonduktor
Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi bahan listrik yang memungkinkan pembuatan komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga peralatan elektronik dapat dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Beberapa komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu:
a). Dioda Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki banyak tipe dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik karakteristik masing-masing. Kata Diode berasal berasal dari Di (Dua) Ode (Elektrode), (Elektrode), jadi Diode adalah adalah komponen yang memiliki dua terminal atau dua electrode yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja sebagai Konduktor bila beda potensial listrik yang diberikan dalam arah tertentu (Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda potensial listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari diode adalah diode sambungan PN.
b). Transistor Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari materi semikonduktor yang dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalir melewatinya melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik dan gerbang elektronik.
c). IC (Integrated Circuit) Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas beberapa terminal transistor yang tergabung membentuk gerbang. Masing – masing masing gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk logika tertentu yang dapat mengendalikan pengoperasian pengoperasian suatu perangkat elektronik. elektronik. Gabungan dari beberapa buah IC dan komponen lain dapat diproduksi dengan menggunakan bahan semikonduktor dalam bentuk chip. Chip multifungsi ini kemudian dikenal sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga sekarang.
5). Doping dan Persiapan Persiapan bahan semikonduktor semikonduktor
a). Doping semikonduktor s emikonduktor Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurn ketidakmurnian. ian. Ketidakm Ketidakmurnian urnian ini disebut dopan. Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam. b). Persiapan bahan semikonduktor semikonduktor Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam proporsi sangat sangat kecil kecil dapat memili memiliki ki efek besar pada properti dari material. material. Kristal Kristal dengan dengan tingkat tingkat kesempurnaan kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena kesalahan dalam struktur kristal (seperti dislokasi, kembaran, dan retak tumpukan) mengganggu properti semikonduktivitas semikonduktivitas dari material material.. Retakan kristal merupakan penyebab utama rusaknya perangkat semikonduktor. Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai kesempurnaan yang diperlukan. Proses produksi massa saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan diameter antara empat hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan sebagai silinder kemudian diiris menjadi wafer. Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan struktur kristal untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah dikembangkan untuk memproduksi bahan semikonduktor awal. Sebuah teknik untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal menggunakan proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas cenderung berkonsentrasi di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang diinginkan mengkristal kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih sedikit kesalahan. Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan heterojunction antara bahan-bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang dari struktur kristal yang berulang, penting untuk menentukan kompatibilitas kompatibilit as antar bahan. (www.academia.edu)
C. Isolator
Bahan penyekat (isolator) digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan. Untuk itu pemakaian bahan penyekat penyekat perlu mempertimbangkan mempertimbangkan sifat kelistrikanya. kelistrikanya. Di samping samping itu juga perlu perlu mempertimban mempertimbangkan gkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia. Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian
dielektrik. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus yang bocor sekecil mungkin. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik. Isolator : 1). mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik, 2). memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar sekali. 3). susunan atomnya sedemikian rupa sehingga elektronvalensinya elektronvalensinya sulit berpindah ke pita konduksi, karena celah energinya (energy gap) besar sekali. 4). Jika terjadi perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi, dengan perkataan lain lain terjadi tegangan tegangan tembus (breakdown voltage). voltage). Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat. Elektro-elektronya sulit untuk bergerak atau bahkan tidak sangat sulit berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar. Bahan isolator sering digunakan untuk bahan penyekat (dielektrik). Pennyekat listrik terutama dimaksudkan agar listrik tidak dapat mengalir jika pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan jenis bahan yang sesuai. Selain syarat tersebut juga diperlukan syarat yang lain yang dipertimbangkan untuk memenuhi pemakaianya. Antara lain:
1). Sifat Kelistrikan isolator Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ketanah. Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak melampui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku). berlaku). 2). Sifat Mekanis isolator Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan tahan tarikan, maka kita harus menggunakan menggunakan bahan dari dari kain daripada daripada kertas. Bahan Bahan kain lebih kuat kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas. 3). Sifat Termis isolator
Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar (alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, dipertimbang kan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.
4). Sifat Kimia isolator Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan susunan bahan kimia . Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya bermacam-macam asal, sifat dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan kita dalam memilih untuk aplikasi dalam kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat berdasar berdasar kelompoknya. kelompoknya. Pembagian kelompok kelompok bahan penyekat penyekat adalah sebagai berikut: berikut: a). Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya) b). Bahan berserat (benang, (benang, kain, kertas, prespon, kayu, kayu, dan sebagainya) c). Gelas dan keramik d). Plastic e). Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya f). Bahan yang dipadatkan. Penyekat bentuk cair yang penting dan banyak digunakan adalah minyak transformator dan macam-macam hasil minyak bumi. Sedang penyekat bentuk gas adalah nitrogen dan karbondioksida (CO2). Penggunaan bahan isolator selain sebagai bahan penyekat adalah sebagai bahan tahanan (resistor). Bahan tahanan yang umumnya dipakai merupakan paduan/ campuran logam-logam terdiri dari dua atau lebih unsur bahan campuran. Pemakaian Pemakaian bahan tahanan dalam dalam kelistrikan, antara antara lain: a). Untuk pembuatan kotak tahanan standart dan shunt b). Untuk tahanan dan rheostats rheostats c). Untuk unsur pemanas, kompor listrik dan sebagainya. Sesuai dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki tahanan jenis yang tinggi, koefisien temperatur yang tinggi, dan memiliki daya elektro-motoris termo yang kecil. Pada penggunaan yang membutuhkan daya tahan panas tinggi, bahan tahanan harus dipilih yang memiliki titik cair yang tinggi, selain itu bahan tahanan. pada keadaan panas yang yang tinggi tidak mudah mudah dioksidir sehingga menjadi menjadi berkarat.
D. Superkonduktor Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam beberapa material pada suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan hambatan listrik dan "dampin" dari medan magnetik interior (efek Meissner). Superkonduktivitas Superkonduktivit as adalah sebuah fenomena mekanika-kuantum yang berbeda dari konduktivita konduktivitass sempurna. Dalam superkonduktor konvensional, superkonduktivitas disebabkan oleh sebuah gaya tarik antara elektron konduksi tertentu yang meningkat dari pertukaran phonon, yang menyebabkan elektron konduksi memperlihatkan fase superfluid terdiri dari pasangan elektron yang berhubungan. Ada juga sebuah kelas material, dikenal sebagai superkonduktor tidak konvensional, yang memperlihatkan superkonduktivitas tetapi yang ciri fisiknya berlawanan dengan teori superkonduktor konvensional. Apa yang disebut superkonduktor suhu-tinggi superkonduk pada suhu yang jauh lebih tinggi dari yang dimungkinkan menurut teori konvensional (meskipun masih jauh di bawah suhu ruangan.) Sekarang ini tidak ada teori lengkap tentang superkonduktivitas superkonduktivitas suhu-tinggi. Superkonduktivitas Superkonduktivit as terjadi di berbagai macam material, termasuk unsur sederhana seperti timah dan aluminum, beberapa logam alloy, beberapa semikonduktor di-dop-berat, di-dop-berat, dan beberapa "compound" keramik berisi bidang atom tembaga dan oksigen. Kelas compound yang terkahir, dikenal sebagai kuprat, adalah superkonduktor suhutinggi. Superkonduktivitas Superkonduktivit as tidak terjadi dalam logam mulia seperti emas dan perak, atau di banyak logam ferromagnetik, meskipun ada beberapa material menampilkan baik superkonduktivitas dan ferromagnetisme telah ditemukan tahun-tahun belakangan ini. (Wikipedia.id)
1). Sifat kelistrikan kelistrikan superkonduktor superkonduktor
Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik jika terlebih dahulu menjelaskan bagaimana bagaimana kerja logam konduktor pada umumnya. Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis serta electron bebas. Ketika medan listrik diberikan pada bahan, elektron akan mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan elektron ke segala arah dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan hambatan listrik pada logam konduktor.
Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara electron dengan inti atom. Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami hambatan dari atom kisi. Efek ini dapat dijelaskan oleh Teori BCS. Ketika elektron melewati kisi, inti yang bermuatan positif menarik elektron yang bermuatan negatif dan mengakibat mengakibatkan kan elektron bergetar.
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi lebih besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar electron sehingga kedua elektron bergerak berpasangan. Pasangan ini disebut Cooper Pairs. Efek ini dapat dijelaskan dengan istilah Phonons. Ketika elektron pertama pada Cooper Pairs melewati inti atom kisi. Elektron yang mendekati inti atom kisi akan bergetar dan memancarka memancarkan n Phonon. Sedangkan elektron lainnya menyerap Phonon. Pertukaran Phonon ini mengakibatkan gaya Tarik menarik antar elektron. Pasangan elektron ini akan melalu kisi tanpa gangguan dengan kata lain tanpa hambatan.
2). Sifat kemagnetan kemagnetan seperkonduktor seperkonduktor
Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme sempurna. Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada medan magnet dalam superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam bahan yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek Meissner.
3). Sifat quantum superkonduktor Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan Bardeen, Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS. Fungsi gelombang BCS menyusun pasangan partikel dan. Ini adalah bentuk lain dari pasangan pasangan partikel yang yang mungkin dengan Teori Teori BCS. Teori BCS menjelaskan menjelaskan bahwa : a). Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar terpisah dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap. b). Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap yang diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu elektron berinteraksi dengan kisi dan merusaknya merusaknya.. Elektron kedua memanfaatkan keuntungan dari deformasi kisi. Kedua elektron ini beronteraksi melalui deformasi kisi. (academica.edu)
4). Tipe tipe superkonduktor
Berdasarkan interaksi dengan medan magnetnya, maka superkonduktor dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Superkonduktor Tipe I dan Superkonduktor Tipe II a). Superkonduktor tipe I Superkonduktor tipe I menurut teori BCS (Bardeen, Cooper, dan Schrieffer) dijelaskan dengan menggunakan pasangan elektron (yang seringdisebut pasangan Cooper). Pasangan P asangan elektron bergerak sepanjang terowongan penarik yang dibentuk dibentuk ion-ion logam yang yang bermuatan positif positif . Akibat dari adanya pembentukan pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik listrik akan bergerak dengan merata merata dan superkonduktivitas akan terjadi. Superkonduktor yang berkelakuan seperti ini disebut superkonduktor jenis pertama yang secara fisik ditandai dengan efek Meissner, yakni gejala penolakan medan magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh superkonduktor. Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala superkonduktivitasnya superkonduktivitasnya akan menghilang. Maka pada superkonduktor tipe I akan terus menerus menolak medan magnet yang diberikan hingga mencapai medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan berubah kembali kembali ke keadaan keadaan normal. normal.
b). Superkonduktor tipe II Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena apabila superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissner nya tidak terjadi. Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam dalam parameter keteraturan keteraturan fungsi gelombang. gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan menunjukkan bahwa parameter parameter tersebut dapat mendeskripsikan pusaran (vortices) dan bagaimana medan magnet dapat memenetrasi bahan sepanjang terowongan dalam pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun dengan secara mendetail dapat memprediksikan jumlah pusaran yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini merupakan terobosan dan masih digunakan dalam pengembangan dan analisis superkonduktor dan magnet Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali ke keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi dari superkonduktor tipe I.
E. Bahan Magnetis
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun N amun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. a). sifat sifat magnetis 1). Sifat kutub Semua magnet memperlihatkan ciri-ciri tertentu. Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N dan S. N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang berarti s elatan). Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk yang paling sederhana berupa batang lurus. Bentuk lain yang sering kita jumpai misalnya bentuk tapal kuda (ladam) dan jarum. Pada bentuk-bentuk ini, kutub magnetnya berada pada ujung-ujung magnet itu. Gambar C1 memperlihatkan berbagai bentuk magnet yang sering kita jumpai.
Jika dua buah magnet saling didekatkan, magnet pertama akan mengerjakan gaya pada magnet kedua, dan magnet kedua mengerjakan gaya kepada magnet pertama. Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan. Jika dua kutub utara didekatkan, maka keduanya tolak-menolak. Dua kutub selatan juga saling menolak. Namun, jika kutub selatan didekatkan pada kutub utara, maka kedua kutub ini akan tarikmenarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama tarik-menarik.
b). Theory magnet Teori lain tentang sifat magnet adalah teori Weiss yang mendasarkan padasifat spin elektron. Weiss mengemukakan bahwa setiap elektron yang ada pada atomunsur selalu berputar pada sumbunya dan bersifat
sebagai magnet elementer. Arah perputaran (spin) elektron yang satu dengan elektron lainnya dapat saling berlawanan(oleh karena itu jika arah yang satu diberi harga positif maka maka arah kebalikannya kebalikannya diberiharga negatif). negatif). Semakin banyak suatu logam memiliki elektron berspin sama (berarahsama), semakin kuat sifat kemagnetan dari logam itu. Logam transisi tertentu(terutama besi dan campurannya), spin elektronnya dapat diarahkan menjadi spinsearah. Kelompok elektron yang mempunyai spin searah disebut kelompok Weiss; kelompok-kelompok kelompok-kel ompok Weiss dalam logam akan saling memperkuat dan membuatlogam itu bersifat magnet.
F. Bahan Nuklir
Bahan Nuklir. Beberapa bahan yang ada di alam, seperti uranium, apabila direaksikan dengan neutron, akan mengalami reaksi pembelahan dan menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk memanaskan air hingga menjadi uap. Selanjutnya uap tersebut dapat digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir komersial yang pertama adalah Reaktor Magnox, yang dibangun pada tahun 1950-an di Inggris. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah pesawat yang mengandung mengandung bahan-bahan nuklir nuklir yang dapat membelah, membelah, yang disusun sedemikian sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, plutoniumplutonium-239, 239, uranium-233.
BAB III KESIMPULAN Adapun bahan listrik yang sering kita dengar atau yang sangat popular di kalangan orang orang yang menggeluti dunia listrik atau electro, yaitu konduktor. Semikonduktor, isolator dan superkonduktor. Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena itu konduktif, itu disebut konduktor, Dalam bahan konduktor mempunyai sifat sifat penting seperti, daya hantar panas, koipisien koipisien suhu, kekuatan kekuatan tegangan tegangan Tarik dan Timbulnya Timbulnya daya daya electro motoris termo, adapun bahan bahan bahan yang di gunakan dalam konduktor meliputi Alumunium, Tembaga, Baja, wolfram, molibdenium, platina dan air raksa. Kriteria bahan konduktor meliputi meliputi : Komposisi kimia. Sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile (tensile strength) ,
tegangan
tarik
(elongation)
dan
Sifat
bending, bending,
konduktor
memiliki memiliki
dua
karakteristik,
yaitu yaitu
Karakteristik mekanik yang menunjukkan keadaan keadaan fisik dari konduktor konduktor dan yang ke dua Karakteristik Karakteristik listrik, listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor. Adapun klasifikasi konduktor menurut konstruksinya meliputi Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat, Kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat
padat yang dililit menjadi satu, kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar. Adapun Persyaratan Persyaratan Bahan Konduktor meliputi. Konduktifitasnya cukup baik, Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.Koefisie tinggi.Koefisien n panjangnya kecil. Dan Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar. Di dalam bahan listrik istilah Semikonduktor merupakan elemen yang tidak akan terpisahkan, Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator (isolator) dan konduktor. Adapun susunan Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs). Germanium Germanium.. Ada dua jenis semi konduktor yang pertama, Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalami penyisipan penyisipan oleh atom akseptor atau atom donor, dan yang ke dua Semikondutor S emikondutor ekstrinsik merupakan merupakan semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau penyuntikan (doping) oleh atom asing. Adapun karakterist karakteristik ik semikonduktor meliputi semi konduktor elemental dan semikonduktor gabungan. Penggunaan bahan semikonduktor meliputi, diode atau peranti semikonduktor dasar, Transistor atau komponen elektronik yang dibuat dari materi semikonduktor, dan Integrated Circuit yang merupakan komponen elektronik yang terdiri atas beberapa terminal transistor yang tergabung membent membentuk uk gerbang. Dalam bahan listrik isolator tidak akan terpisahkan dari sitem tenaga listrik atau elektrik, Bahan penyekat (isolator) digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan, mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik, memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar. Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, yang disebabkan oleh jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti yang kuat. Adapun isolator mempunyai sifat kelistrikan, sifat mekanis, sifat termis dan sifat kimia, pembagian bahan isolator meliputi, Bahan tambang, Bahan berserat, Gelas dan keramik, Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya. Dan begitu juga dengan bahan Superkonduktor. Bahan superkonduktor atau Superkonduktivias Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam beberapa beberapa material pada suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan hambatan listrik dan "dampin" dari medan magnetik interior (efek Meissner). superkonduktor memiliki memiliki sifat kelistrikan, sifat kemagnetan dan sifat quantum, adapun tipe tipe dari superkonduktor yaitu Superkonduktor tipe I yang menurut teori BCS (Bardeen, Cooper, dan Schrieffer) dijelaskan dengan menggunakan pasangan elektron (yang seringdisebut pasangan Cooper), dan superkonduktor tipe II.