MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
KAYU
OLEH : KELOMPOK 5
NOOR JAKIRIN
H1A111017
BAGUS RIDHANI
H1A111018
M. FAZARUDDIN
H1A111019
ANTA HERIYADI
H1A111020
SHENDY AVANTI R.
H1A111021
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL BANJARBARU 2012
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng 1.2 1.2 Tu Tuju juan an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kayu 2.2 Struktur Kayu 2.3 Sifat-sifat Umum Kayu 2.4 Sifat-sifat Kayu 2.4.1 Sifat Fisik Kayu 2.4.2 Sifat Mekanik Kayu 2.4.3 Sifat Kimia kayu 2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Kayu 2.6 Kerusakan Dan Cacat Pada Kayu BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kayu merupakan salah satu material konstruksi yang paling banyak terdapat di alam dan pertama kali digunakan dalam sejarah umat manusia. Kayu sampai saat ini masih banyak banyak digunaka digunakan n sebagai sebagai bahan bahan konstr konstruksi uksi bangunan bangunan untuk untuk rumah rumah tinggal tinggal,, gedung, gedung, jembatan, jembatan, bantalan kereta api dan lain – lain. Kayu dipilih sebagai bahan konstruksi selain selain karena alasan mudah didapat, harganya relatif murah dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Material kayu akan selalu dibutuhkan manusia karena sifat utama yang dimiliki yaitu kayu merupakan kekayaan alam ( natural resources resources )yang tidak akan pernah habis, mudah dalam pemrosesan serta memiliki sifat –sifat spesifik yang tidak dimiliki oleh bahan lain. Selain keuntungan kayu seperti yang telah disebutkan di atas kayu juga mempunyai kekuat kekuatan an yang yang tingg tinggii ( tekan tekan seja sejajar jar atau atau tega tegak k luru luruss sera serat) t) dan berat berat yang yang renda rendah h dibandingkan dengan konstuksi yang lainnya, mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap pengaruh kimia ( Chemical Attack ), dan bersifat isolator. Namun demikian kayu juga memiliki kekurangan antara lain sifat kurang homogen dengan adanya cacat kayu, mata kayu, kayu, beberapa beberapa bersif bersifat at kurang kurang awet, awet, dapat dapat memuai memuai dan menyus menyusut ut dengan dengan perubah perubahan an kelembaban meski tetap elastis dan yang terutama adalah kayu mudah terbakar. Tidak semua jenis kayu dapat dijadikan bahan konstruksi. Penilaian terhadap kayu di bedakan atas kelas kuat dan kelas awetnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu: •
Untuk mengetahui pengertian kayu,,
•
Untuk mengetahui struktur dari kayu,
•
Untuk mengetahui sifat-sifat umum dari kayu,
•
Untuk mengetahui sifat-sifat dari kayu,
•
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kayu, serta
•
Untuk mengetahui kersakan dan cacat pada kayu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah mudah diprose diprosess untuk untuk dijadik dijadikan an barang barang sesuai sesuai kemajua kemajuan n teknolo teknologi. gi. Kayu Kayu memili memiliki ki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Selama Selama periode periode prasej prasejarah arah dan sesudah sesudahnya nya kayu tidak tidak hanya hanya digunak digunakan an untuk untuk bahan bangunan tetapi juga semakin penting sebagai bahan mentah kimia untuk pembuatan arang (digunakan dalam peleburan besi), ter dan getah (digunakan untuk mengawetkan dan melapis melapisii lambung lambung kapal) kapal),, dan kalium kalium (diguna (digunakan kan dalam dalam pembuat pembuatan an gelas gelas dan sebaga sebagaii bahan pemucat kain dan tekstil kapas). Namun disisi lain kayu merupakan bahan dasar yang yang sanga sangatt mode modern. rn. Kubah Kubah-ku -kuba bah h kayu kayu yang yang besa besarr dan dan pera perabot bot rumah rumah yang yang indah indah membuktikan kagunaan dan keindahannya. Bahkan dalam bentuk alih seperti kayu lapis, papa papan n part partike ikell dan dan papa papan n serat serat,, kayu kayu tela telah h menja menjadi di bahan bahan bangu bangunan nan yang yang berha berharg rgaa (Budiman, 2011).
2.2 Struktur Kayu
Kayu sebagian besar terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu panjang batang. Sel-sel ini tersusun atas selulosadan diikat menjadi satu oleh bahan penyemen yang disebut lignin. Arah sumbu panjang ini diacu sebagai arah serat kayu dan penting untuk dikenal, karena sifat kayu yang sejajar serat sangat berbeda dengan yang tegak lurus terhadap terhadap serat. Di bawah ini adalah gambar dari struktur kayu beserta bagian-bagiannya:
Gambar 1. Bagian-bagian Kayu
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa kayu terdiri dari beberapa bagian, yaitu: a. Kulit Adalah bagian yang terdapat pada bagian terluar, disini saya bedakanmenjadi dua bagian yaitu: - Kulit luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi menurut jenis pohon. - Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis. Kulit berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang terdalam, terhadap kemungkinan pengaruh dari luar yang bersifat merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran serta perusak kayu lainnya. Selain itu berfungsi sebagai jalan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian tanaman. b. Kambium Merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening, melingkari kayu, ke arah luar memb membent entuk uk kayu kayu yang yang baru baru.. Deng Dengan an adanya adanya kamb kambiu ium m maka maka pohon pohon lamb lambat at laun laun bertambah besar. Pertumbuhan meninggi ditentukan oleh jaringan meristem. Kambium terletak
c. Kayu Gubal
antara
kulit
dalam
dan
kayu
gubal.
Bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi menurut jenis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu
terasnya.
Kayu
gubal
biasanya
mempunyai
warna
terang.
d. Kayu Teras Terd Terdir irii dari dari sel-se sel-sell yang yang dibent dibentuk uk melal melalui ui peru peruba bahan han-p -per eruba ubahan han sel sel hidup hidup pada pada lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras dapat mengandung berbagai macam zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak mutlak semua kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya berisi tiloses. Pada beberapa jenis tert tertent entu u kayu kayu tera terass banya banyak k menga mengandu ndung ng bahan bahan-b -baha ahan n ekst ekstra rakti ktif, f, yang yang memb member er keawetan pada kayu tersebut, membuat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi tidak semua jenis kayu yang memilikizat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya. (Misalnya yang mempunyai kandungan zat gula, zat gtepung dan lain sebagainya).
e. Hati Merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun (tidak mutlak pada pusat pusat bontos) bontos).. Hati Hati berasal berasal dari kayu awal, yaitu bagian bagian kayu kayu yang pertama pertama kali dibentuk oleh kambium. Oleh karena itu umumnya mempunyai sifat rapuh atau sifat lunak.
f. Lingkar Tahun Batas antara kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui lingkara lingkaran-li n-lingka ngkaran ran tahun tahun ini dapat dapat diketahu diketahuii umur umur pohon. pohon. Apabil Apabilaa pertum pertumbuha buhan n diameter (membesar) terganggu oleh musim kering karena pengguguran daun, ataupun serangg serangga/ha a/hama, ma, maka maka lingkar lingkaran an tahun tahun dapat dapat terdir terdirii lebih lebih dari dari satu satu lingkar lingkaran an tahun tahun (lingkaran tumbuh) dalam satu musim yang sama. Hal ini disebut lingkaran palsu. Lingkaran tahun dapat mudah dilihat pada beberapa jenis kayu daun lebar. Pada jenis-
jenis lain, lingkaran tahun ada kalanya sulit dibedakan terutama di daerah tropic, karena pertumbuhan praktis berlangsung sepanjang tahun.
g. Jari-jari Dari Dari luar ke dalam dalam berpus berpusat at pada pada sumbu sumbu batang, batang, berfung berfungsi si sebaga sebagaii tempat tempat saluran saluran bahan makanan yang mudah diproses di daun guna pertumbuhan pohon. (Antok, 2008)
2.3 Sifat-Sifat Umum Kayu
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifatyang berbeda-beda. Bahkan kayu berasal dari satu pohon memiliki sifat agak berbeda, jika dibandingkan bagian ujung dan pangkal pangkalnya. nya. Dalam Dalam hubunga hubungan n itu maka maka ada baiknya baiknya jika sifat-si sifat-sifat fat kayu tersebut tersebut diketahui lebih dahulu, sebelum sebelum kayu dipergunakan sebagai bahan bangunan,industri bangunan,industri kayu maupun untuk pembuatan perabot. Sifat dimaksud antara lainyang bersangkutan dengan sifat-sifat anatomi kayu, sifat-sifat fisik, sifat-sifat mekanik dan sifat-sifat kimianya. Di samping sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua kayu yaitu:
a. Semua batang pohon mempunyai pengaturan vertikal dan sifat simetri radial. b. Kayu tesusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa (unsure karbohidrat) serta berupa lignin (non-karbohidrat). c. Semua kayu bersifat anisotropic, yaitu memperllihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial dan radial). Hal ini disebabkan oleh struktur dan orientasi selulosa dalam dinding sel, bentuk memanjang sel-sel kayu dan pengaturan sel terhadap sumbu vertikal dan horisontal pada batang pohon. d. Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaban dan suhu udara di sekitarnya. e. Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat juga terbakar, terutama jika kayu keadaannya kering.
Bila sebatang pohon dipotong melintang dan permukaan potongan melintang itu dihaluskan, maka akan tampak suatu gambaran unsur-unsur kayu yang tersusun dalam pola melingkar dengan suatu pusat di tengah batang serta deretan sel kayu dengan arah mirip jari-jari roda ke permukaan batang. Sebuah sumbu dapat dibayangkan melewati pusat itu dan merupakan salah satu sumbu arah utama yang disebut sumbu longitudinal; sumbu ini disebut sumbu arah radial. Selanjutnya yang tegak lurus dengan jari-jari kayu, tetapi tidak memoto memotong ng sumbu sumbu longitud longitudinal inal,, dinamaka dinamakan n sumbu sumbu arah arah tangens tangensial ial.. Ketiga Ketiga sumbu sumbu arah arah utama ini sangat penting zrtinyabagi keperluan mengenal sifat-sifsat kayu hyang khas. Yaitu antara lain sifat anisotropik yang telah disebut, perbedaan dalam kekuatan kayu, kembang susut kayu dan aliran zat cair di dalam kayu. Di samping itu mengenal kekuatan kayu yang menahan beban, ternyata lebih besar pada arah sumbu longitudinal daripada arah-a arah-ara rah h yang yang lain. lain. Demi Demikia kian n pula pula zat cair cair lebih lebih cepa cepatt dan dan lebih lebih muda mudah h pada pada arah arah longitudinal daripada arah sumbu radial dan tangensial. Sebaliknya kembang susut kayu terbesar terdapat pada arah tangensial (Antok, 2008).
2.4 Sifat-sifat Kayu 2.4.1 Sifat Fisik Kayu
Beberapa hal yang tergolong dalam sifat fisik kayu adalah : Berat Jenis, Keawetan Alami, Warna, Higroskopik, Berat, Kekerasan dan lain-lain.
Berat Jenis
Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, berkisar 0,20 sampai 1,28. Berat jenis merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat kayu. Makin berat kayu itu, umumnya makin makin kuat kuat pula pula kayun kayunya ya.. Sema Semakin kin ringa ringan n suat suatu u jenis jenis kayu, kayu, akan akan berku berkura rang ng pula pula kekuatannya. Berat jenis kayu diperoleh dari perbandingan antara berat suatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar.
Keawetan Kayu Alami
Terny Ternyat ataa berb berbed eda-b a-bed edaa pula pula.. Yang Yang dimaks dimaksut ut denga dengan n keaw keawet etaan aan alam alamii ialah ialah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsure-unsur perusak kayu dari luar seperti : jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan mahluk lainnya yang diukur dengan jangka waktu tahunan.
Keawetan kayu tersebut disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak-perusak kayu, sehingga perusak tersebut tidak sampai masuk masuk dan dan tingg tinggal al di dalam dalamnya nya sert sertaa meru merusa sak k kayu. kayu. Misa Misaln lnya ya kayu kayu jati jati memi memili liki ki tectoquinon,
kayu
ulin
memiliki
silica
dan
lain-lain.
Warna Kayu
Ada beraneka macam, antara lain warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain sebaginya. Hal ini disebabkan oleh zat-zat zat-zat pengisi pengisi warna dalam dalam kayu yang berbeda berbeda-be -beda. da. Warna Warna suatu suatu jenis jenis kayu kayu dapat dapat dipengaruhi oleh faktor tempat di dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara.
Higroskopik
Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Selanjutnya masuk dan keluarnya air dari kayu menyebabkan kayu itu basah atau kering, akibatnya kayu itu akan mengembang atau menyusut.
Tekstur
Tekstur ialah ukuran relative sel-sel kayu. Yang dimaksut dengan sel kayu ialah serat-s serat-sera eratt kayu. kayu. Jadi Jadi dapat dapat dikataka dikatakan n tekstur tekstur ialah ialah ukuran ukuran relati relative ve serat-s serat-sera eratt kayu. kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu dapat digolongkan ke dalam : •
Kayu bertekstur halus, contoh : giam, lara, kulim dll
•
Kayu bertekstur sedang, contoh : jati, sonokeling dll
•
Kayu bertekstur kasar, contoh : meranti, kempas dll
Serat
Bagian ini terutama menyangkut sifat kayu, yang menunjukkan arah sel-sel kayu di dalam kayu terhadap sumbu batang pohon asal potongan tadi. Arah serat dapat ditentukan oleh alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu. Kayu dikatakan berserat lurus, jika arah sel-se sel-sell kayunya kayunya sejajar sejajar dengan dengan sumbu sumbu batang. batang. Jika Jika arah arah sel-se sel-sell itu menyim menyimpang pang atau membentuk sudut terhadap sumbu panjang batang, dikatakan kayu itu berserat mencong. Serat mencong dapat dibagi lagi menjadi:
•
Serat berpadu; bila batang kayu terdiri dari lapisan-lapisan yang berselang-seling, menyimpang ke kiri kemudian ke kanan terhadap sumbu batang, contoh kayu: kulim, renghas, kapur.
•
Serat berombak; serat-serat kayu yang membentuk gamabaran berombak, contoh kayu: renghas, merbau dan lain-lain.
•
Serat terpilin; serat-serat kayu yang membuat gambaran terpilin (puntiran), seolaholah olah batang batang kayu dipilin dipilin mengel mengelili ilingi ngi sumbu, sumbu, contoh contoh kayu: kayu: bintang bintangur, ur, kapur, kapur, dammar dan lain-lain.
•
Serat diagonal; yaitu serat yang terdapat pada potongan kayu atau papan, yang digerg digergaji aji sedemi sedemikian kian rupa rupa sehingg sehinggaa tepinya tepinya tidak tidak sejajar sejajar arah arah sumbu, sumbu, tetapi tetapi membentuk sudut dengan sumbu.
Berat kayu
Berat sesuatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, ronggarongga rongga sel atau jumlah jumlah pori-p pori-pori ori,, kadar kadar air yang dikandung dikandung dan zat-zat zat-zat ekstrakti ekstraktiff di dalamnya dalamnya.. Berat Berat suatu suatu jenis jenis kayu ditunjukka ditunjukkan n dengan dengan besarny besarnyaa berat berat jenis jenis kayu kayu yang bersangkutan, dan dipakai sebagai patokan berat kayu. Berdasarkan berat jenisnya, jenis jenis kayu digolongkan ke dalam kelas-kelas sebagai berikut: •
Sangat berat = lebih besar dari 0,90
•
Berat = 0,75 - 0,90
•
Agak berat = 0,60 - 0,75
•
Ringan = lebih kecil dari 0,60
Sebagai contoh jenis kayu yang termasuk dalam kelas sangat berat adalah giam, balau, dan lain-lain. lain-lain. Masuk kelas berat misalnya misalnya kulim,sedangkan kulim,sedangkan agak berat misalnya misalnya bintangur dan yang
termasuk
ringan
misalnya
pinus
dan
balsa.
Kekerasan
Pada umumnya terdapat hubungan langsung antara kekerasan kekerasan kayu dan berat kayu. Kayu-kayu Kayu-kayu yang keras juga temasuk kayu-kayu yang berat. Sebaliknya Sebaliknya kayu ringan adalah
juga kayu yang lunak. Berdasarkan kekerasannya, jenis-jenis kayu digolongkan sebagai berikut: •
Kayu sangat keras, contoh: balau,giam, dan lain-lain.
•
Kayu keras, contoh: kulim, pilang dan lain-lain.
•
Kayu sedang kekerasannya, contoh: mahoni, meranti, dan lain-lain.
•
Kayu lunak, contoh: pinus, balsa, dan lain-lain
Cara Cara mene meneta tapk pkan an keke kekera rasa san n kayu kayu iala ialah h deng dengan an memo memoto tong ng kayu kayu ters terseb ebut ut arah arah melintang dan mencatat atau menilai kesan perlawanan oleh kayu itu pada saat pemotongan dan kilapnya bidang potongan yang dihasilkan. Kayu yang sangat keras akan sulit dipotong melintang dengan pisau. Pisau tersebut akan meleset dan hasil potongannyaakan member tanda tanda kila kilauan uan pada pada kayu. kayu. Kayu Kayu yang yang lunak lunak akan akan mudah mudah rusa rusak, k, dan dan hasil hasil poto potonga ngan n melintangnya akan memberikan hasil yang kasar dan suram.
Kesan raba
Kesan raba sesuatu jenis kayu adalah kesan yang diperoleh pada saat kita meraba permukaan kayu tersebut. Ada kayu bila diraba member kesan kasar, halus, licin, dingin dan sebagainya. Kesan raba yang berbeda-beda itu untuk tiap-tiap jenis kayu tergantung dari: tekstur kayu, besar kecilnya air yang dikandung, dan kadar zat ekstraktif di dalam kayu. Kesan raba ialah licin, apabila tekstur kayunya halus dan permukaannya mengandung lilin. Sebaliknya apabila keadaan tekstur kayunya kasar. Kesan raba dingin ada pada kayu bertekstur halus dan berat jenisnya tinggi, sebaliknya terasa panas bila teksturnya kasar dan berat berat jenisny jenisnyaa rendah. rendah. Jati Jati member member kesan kesan agak agak berlem berlemak ak atau berlilin berlilin kalau kalau diraba; diraba; sedangkan kayu renghas memberi kesan gatal pada kulit (alergi).
Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu itu lama tersimpan di udara luar. Untuk mengetahui bau dan rasa kayu perlu dilakukan pemotongan atau sayatan baru pada kayu atau dengan membasahi kayu tersebut. Sebab ada jenis-jenis kayu mempunyai bau yang cepat hilang, atau memiliki bau yang merangsang. Sifat bau dari kayu dapat digambarkan sesuai dengan bau yang umum dikenal. Untuk menyatakan bau kayu yang dihadapi, sering
kali kita gunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal, misalnya: bau bawang putih (kulim), bau keasam-asaman (ulin), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dan lain sebagainya. Kesan raba dan bau tidak jauh berbeda. Adanya persamaan di antara kesan bau an rasa disebabkan oleh adanya hubungan erat yang terdapat pada indera pembau dan indera perasa kita.
Nilai dekoratif
Umumnya menyangkut jenis-jenis kayu yang akan dibuat untuk tujuan tertentu yang hanya mementingkan nilai keindahan tertentu pada kayu tersebut. Nilai dekoratif sesu sesuat atu u jenis jenis kayu kayu terg tergant antung ung dari dari penye penyebar baran an warn warna, a, arah arah sera seratt kayu, kayu, teks tekstur tur dan dan pemunculan ria-riap tumbuh yang bersama-sama muncul dalam pola atau bentuk tertentu. Pola gambar inilah yang membuat sesuatu jenis kayu yang memilikinya memilikinya mempunyai suatu nilai nilai dekorat dekoratif. if. Kayu-kay Kayu-kayu u yang memilik memilikii nilai nilai dekorat dekoratif if antara antara lain lain yaitu yaitu sonoke sonokeling ling,, sonokembang, renghas, eboni, dan lain sebagainya.
Sifat-sifat lain
Sifat lain antaranya sifat pembakaran. Semua jenis kayu dapat terbakar,tergolong dalam tingkatan menjadi arang dan sampai menjadi abu. Sifat mudah terbakar ini pada satu pihak memberi keuntungan, misalnya kalau kayu itu akan dipergunakan sebagai bahan pembakar. Di lain pihak ada sifat yang merugikan, misalnya kalau kayu itu dipakai sebagai bahan perabot atau bangunan. Walaupun demikian kayu tidak dapat ditinggalkan, karena kayu memiliki sifat-sifat menguntungkan yang lebih besar bila dibandingkan dengan sifatsifat sifat logam. logam. Proses Proses pembaka pembakaran ran sangat sangat dipeng dipengaruh aruhii oleh oleh faktor-f faktor-fakt aktor or fisik, fisik, kimia kimia dan anatomi kayu. Umunya jenis-jenis kayu dengan pembuluh-pembuluh besar lebih mudah terbakar daripada jenis-jenis kayu yang berat. Selanjutnya kandungan dammar yang banyak mempercepat pula pembakaran. Dengan adanya sifat-sifat ini, maka jenis kayu yang dapat digolongkan ke dalam kelas daya tahan bakar misalnya kayu: merbau, ulin, jati dan lain sebagainya. Daya tahan bakar yang kecil, misalnya kayu: balsa, sengon, pinus dan lain sebagainya. Daya tahan bakar kayu dapat ditingkatkan dengan membuat kayu itu menjadi anti api (fire proof) antara lain:
•
Menutup kayu itu dengan bahan lapisan yang tidak mudah terbakar, yang berfungsi melindungi lapisan kayu di bawahnya terhadap api. (Asbes, pelat logam dan lain sebagainya).
•
Menutup kayu itu dengan bahan-bahan kimia yang bersifat mencegah terbakarnya kayu, misalnya: jenis cat tahan api, persenyawaan garam antara lain amoniun dan boor zuur
•
Dengan mengimpregnir mengimpregnir kayu itu dengan macam-macam macam-macam bahan kimia yang bersifat bersifat mengurangi terbakarnya kayu. Ada juga bahan-bahan lain yang menghasilkan gas yang dapat mencegah api tersebut.
Sifat kayu tehadap suara •
Sifat akustik : sifat akustik kayu sangat penting dalam hubungan dengan alat-alat music dan konstruksi konstruksi bangunan. Dasar akustik menunjukkan, bahwa kemampuan untuk meneruskan atau tidak meneruskan suara erat hubungannya dengan elastisitas kayu. Jadi sepotong kayu dapat bergetar bebas, jika dipukul akan mengeluarkan suara tingginya tergantung pada frekuensi alami getaran kayu tersebut. Frekuensi ini ditentukan oleh kerapatan/elastisitas dan ukuran kayu tersebut. Kayu yang telah kehil kehilang angan an elast elastis isit itas as misa misalny lnyaa akiba akibatt sera seranga ngan n jamu jamur, r, jika jika dipu dipukul kul akan akan memberikan suara yang keruh, sedang kayu yang sehat suaranya akan nyaring.
•
Sifat resonansi : yaitu turut bergetarnya dengan gelombang sxuara, karena kayu memiliki memiliki sifat elastisitas. elastisitas. Kualitas Kualitas nada yang dikeluarkan oleh kayu sangat baik. Oleh sebab itu banyak kayu dipakai untuk alat-alat music: kulintang, piano, biola, guitar, dan lain-lain. Kemampuan benda untuk mengabsorpsi suara tergantung pada masa masa dan pada pada sifat sifat-s -sif ifat at akust akustik ik perm permuka ukaan an benda benda,, yaitu yaitu mamp mampu u tidak tidaknya nya permuk permukaan aan benda benda mengabs mengabsorp orpsi si suara suara atau atau memantu memantulkan lkan suara. suara. Strukt Struktur ur kayu mempuny mempunyai ai sifat sifat demikia demikian, n, sehingg sehinggaa kalau kalau kayu tidak tidak dapat dapat bergeta bergetarr dengan dengan mudah, permukaannya permukaannya mempunyai mempunyai sifat meredam meredam gelombang gelombang suara. Karena itu kayu serupa ini baik kalau dipakai sebagai lantai atau parket.
(Antok, 2008)
2.4.2 Sifat Mekanik Kayu
Sifat-sifat mekanik atau kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan muatan dari luar. Yang dimaksud dengan muatan dari luar ialah gaya-gaya di luar benda yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Kekuatan kayu memegang peranan penting dalam penggunaan kayu untuk bangunan, perkakas dan lain penggunaan. Hakekatnya hamper pada semua penggunaan kayu, dibutuhkan syarat kekuata kekuatan. n. Dalam Dalam hubungan hubungan ini dibedak dibedakan an beberap beberapaa macam macam kekuata kekuatan n sebagai sebagai berikut berikut:: a. Keteguhan tarik
Kekuatan atau keteguhan tarik suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu itu. Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat dan keteguhan tarik ini mempunyai hubungan dengan ketahanan kayu terhadap pembelahan.
b. Keteguhan tekan/kompresi
Keteguhan tekan suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu untuk menahan muatan jika kayu itu dipergunakan untuk penggunaan tertentu. Dalam hal ini dibedakan 2 macam kompresi yaitu kompresi tegak lurus arah serat dan kompresi sejajar arah serat. Keteguhan kompresi tegaklurus serat menentukan ketahanan kayu terhadap beban. Seperti halnya berat rel kereta api oleh bantalan di bawahnya. Keteguhan ini mempunyai hubungan juga dengan kekerasan kayu dan keteguhan geser. Keteguhan kompresi tegak lurus arah serat pada semua
kayu kayu
lebih bih
kecil
dar daripada
keteguha uhan
kom kompresi
sejaj jajar
arah
serat. at.
c. Keteguhan geser
Yang dimaksud dengan keteguhan geser ialah suatu ukuran kekuatan kayu dalam hal kemampuanya menahan gaya-gaya, yang membuat suatu bagian kayu tersebut bergeser atau bergelingsir dari bagian lain di dekatnya. Dalam hubungan ini dibedakan 3 macam keteguhan geser sejajar arah serat, keteguhan geser tegaklurus arah serat dan keteguhan geser geser miri miring ng.. Pada Pada kete keteguh guhan an gese geserr tega tegaklu klurus rus arah arah serat serat jauh jauh lebi lebih h besar besar darip daripada ada keteguhan geser sejajar arah serat. d. Keteguhan lengkung (lentur)
Ialah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha berusaha melengkungkan melengkungkan kayu atau untuk menahan beban-beban mati maupun hidup selain beban pukulan yang harus dipikul oleh kayu tersebut, misalnya blandar. Dalam hal ini dibedakan keteguhan lengkung static dan keteguhan lengkung pukul. Yang pertama enunjukkan kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan, sedangkan keteguhan pukul adalah kekuatan kayu yang menahan gaya yang mengenainya secara mendadak seperti pukulan.
e. Kekakuan
Kekakuan kayu baik yang dipergunakan sebagai blandar ataupun tiang ialah suatu ukuran kekuatannya untuk mampu menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebu tersebutt dinyata dinyatakan kan dengan dengan istila istilah h modulus modulus elastis elastisita itass yang berasal berasal dari dari pengujia pengujiann pengujian keteguhan lengkung statik.
f. Keuletan
Keuletan ialah suatu istilah yan biasa dipergunakan bagi lebih dari satu sifat kayu. Misalnya kayu yang sukar dibelah, dikatakan ulet. Ada pula pengertian bahwa kayu yang ulet itu adalah kayu yang tidak akan patah sebelum bentuknya berubah karena beban-beban yang sama atau mendekati mendekati keteguh keteguhan an maksim maksimumny umnya, a, atau atau kayu yang telah telah patah patah dan dilekuk bolak-balik tanpa kayu tersebut putus terlepas. Dalam uraian ini keuletan kayu diartikan sebagai kemmpuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relative besar atau tahan terhadap terhadap kejutan-kejutan kejutan-kejutan atau tegangan-teganga tegangan-tegangan n yang berulang-ulang yang melampaui melampaui batas proporsional proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian. Keuletan kebalikan dari kerapuhan kayu dalam arti bahwa kayu yang ulet ulet akan akan pata patah h seca secara ra bera berang ngsu surr-an angs gsur ur dan dan memb member erii suar suaraa peri pering ngat atan an tent tentan ang g kerusa kerusakan kannya nya.. Sifat Sifat keule keuleta tan n itu itu teru teruta tama ma meru merupak pakan an fakt faktor or yang yang penti penting ng untuk untuk menentuk menentukan an kepasti kepastian an suatu suatu jenis jenis kayu tertent tertentu u untuk untuk digunaka digunakan n sebagai sebagai tangkai tangkai alat pemukul, alat-alat olahraga dan lain penggunaan sebagai bagian alat untuk mengerjakan sesuatu.
g. Kekerasan
Yang dimaksud dengan kekerasan kayu ialah suatu ukuran kekuatan kayu menahan gaya yang membuat takik atau lekukan padanya. Juga dapat diartikan sebagai kemampuan kemampuan kayu untuk menahan kikisan (abrasi). (abrasi). Dalam arti yang terakhir kekerasan kekerasan kayu bersamaan keuletannya keuletannya merupakan suatu ukuran tentang ketahanannya terhadap terhadap pengausan kayu. Hal ini merupakan suatu pertimbangan dalam menentukan suatu jenis kayu untuk digunakan sebagai lantai rumah, balok pengerasan, pelincir sumbu,dan lain-lain. Kekerasan dalam arah sejajar serat pada umumnya melampaui kekerasan kayu dalam arah lain.
h. Keteguhan belah
Sifat ini digunakan untuk menyatakan kekuatan kayu menahan gaya-gaya yang berusah berusahaa membel membelah ah kayu. kayu. Teganga Tegangan n belah belah adalah adalah suatu suatu teganga tegangan n yang terjadi terjadi karena karena adanya gaya yang berperan sebagai baji. Suatu sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap ataupun pembuatan kayu bakar.sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan jenis ukir-ukiran (patung). Contoh: kayu ulin baik untuk pembuatan sirap, kayu sawo baik untuk pembuatan patung ataupun popor senjata dan lain sebagainya. Perlu diketahui bahwa kebanyakan kayu lebih mudah terbelah sepanjang jari-jari (arah radial) daripada dalam arah sejajar lingkaran tahun (tangensial). Ukuranukura ukuran n yang yang dipak dipakai ai untuk untuk menja menjabar barka kan n sifat sifat-s -sif ifat at kekua kekuata tan n kayu kayu atau atau sifat sifat-s -sif ifat at mekanik mekaniknya nya dinyata dinyatakan kan dalam dalam kg/cm2. kg/cm2. Faktor Faktor-- faktor faktor yang mempeng mempengaru aruhi hi sifat-s sifat-sifat ifat meka mekani nik k
secar ecaraa
garis aris
besa besarr
dapa dapatt
digo digollongk ongkan an
dala dalam m
dua dua
kelo kelom mpok pok
yait yaitu: u:
Faktor-f Faktor-fakt aktor or luar luar (ekste (eksternal rnal)) antara antara lain: lain: pengawe pengawetan tan kayu, kayu, kelamba kelambaban ban lingkun lingkungan, gan, pembebanan dan cacat-cacat yang disebabkan jamur serta serangga perusak kayu. Faktor kedua kedua yaitu yaitu fakt faktor or dala dalam m kayu kayu (inte (interna rnal) l) yang yang bers bersang angkut kutan an antar antaraa lain lain:: dan dan lain lain sebagainya. Sifat kekuatan tiap-tiap jenis kayu berbeda-beda. Berdasarkan kekuatannya, jenis-jenis kayu digolongkan ke dalam 5 kelas kuat yaitu: kelas kuat I sampai dengan kelas kuat V. kayu dari kelas kuat I memiliki kekuatan lebih dari kayu kelas II, dan seterusnya. Untuk Untuk penggu penggunaan naan konstru konstruksi ksi berat berat dianjur dianjurkan kan dipakai dipakai jenis-j jenis-jenis enis kayu dengan dengan kelas kelas kekuatan I. Untuk perumahan dapat dipakai jenis-jenis dari kelas II. Kesimpulannya ialah bahwa tiap-tiap penggunaan harus disesuaikan dengan kelas kekuatannya. (Antok, 2008)
Berikut ini adalah tabel kekuatan kayu yang dimaksud: Tabel 1. Tabel Kekuatan Kayu
(Revandy, 2005)
2.4.3 Sifat Kimia Kayu
Komp Kompone onen n kimi kimiaa kayu kayu di dalam dalam kayu kayu memp mempuny unyai ai arti arti yang yang pent penting ing,, karena karena menen menentu tuka kan n keguna kegunaan an sesua sesuatu tu jenis jenis kayu. kayu. Juga Juga denga dengan n menge mengeta tahui huinya nya,, kita kita dapat dapat membedakan membedakan jenis-jenis kayu. Susunan kimia kayu digunakan digunakan sebagai sebagai pengenal pengenal ketahanan kayu kayu terha terhada dap p sera seranga ngan n makhl makhluk uk peru perusa sak k kayu. kayu. Sela Selain in itu itu dapa dapatt pula pula menen menentu tukan kan pengerjaan dan pengolahan kayu, sehingga didapat hasil yang maksimal. Pada umumnya komponen kimia kayu daun lebar dan kayu daun jarum terdiri dari 3 unsur: •
Unsur karbohidrat terdiri dari selulosa dan hemiselulosa
•
Unsur non- karbohidrat terdiri dari lignin
•
Unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan dinamakan zat ekstraktif. Distribusi komponen kimia tersebut dalam dinding sel kayu tidak merata. Kadar
selulosa dan hemiselulosa banyak tedapat dalam dinding sekunder. Sedangkan lignin banyak terdapat dalam dinding primer dan lamella tengah. Zat ekstraktif terdapat di luar dinding sel kayu. Komposisi unsur-unsur kimia dalam kayu adalah: •
Karbon 50%
•
Hidrogen 6%
•
Nitrogen 0,04 – 0,10%
•
Abu 0,20 – 0,50%
•
Sisanya adalah oksigen
Bidang orientasi kayu :
1. Bidang tangensial : tangensial : bidang yang diperoleh dengan memotong kayu tegaklurus salah satu jari-jari kayu, searah serat, tidak melalui sumbu kayu. 2. Bidang radial : radial : bidang yang diperoleh dengan memotong kayu searah serat melalui sumbu kayu. 3. Bidang aksial/ kepala kayu : bidang yang diperoleh dengan memotong kayu tegaklurus dengan sumbu kayu. Komponen kimia kayu sangat bervariasi, karena dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh,iklim dan letaknya di dalam batang atau cabang. Selulosa
Adal Adalah ah bahan bahan kris krista tali lin n untuk untuk memb membang angun un dindi dinding ng-d -dind inding ing sel. sel. Bahan Bahan dasar dasar selulosa ialah glukosa, gula bermartabat enam, dengan rumus C6H12O6. Molekul-molekul glukosa disambung menjadi molekul-molekul besar, panjang dan berbentuk rantai dalam susunan menjadi selulosa. Selulosa merupakan bahan dasar yang penting bagi industriindustry yang memakai selulosa sebagai bahan baku misalnya: pabrik kertas, pabrik sutera tiruan dan lain sebagainya.
Lignin
Merupakan bagian yang bukan karbohidrat, sebagai persenyawaan kimia yang jauh dari sederhana, tidak berstruktur, bentuknya amorf. Dinding sel tersusun oleh suatu rangka molekul molekul selulos selulosa, a, antara antara lain lain terdapa terdapatt pula pula lignin. lignin. Kedua Kedua bagian bagian ini merupa merupakan kan suatu suatu kesatua kesatuan n yang erat, yang menyebabka menyebabkan n dinding dinding sel menjadi menjadi kuat menyer menyerupai upai beton bertulang besi. Selulosa laksana batang-batang besi dan lignin sebagai semen betonnya. Lignin terletak terutama dalam lamella tengah dan dinding primer. Kadar lignin dalam kayu gubal lebih tinggi daripada kayu teras. (Kadar selulosa sebaliknya).
Hemiselulosa
Sealin kedua bahan tersebut di atas, kayu masih mengandung sejumlah zat lain sampai 15- 25%. Antara lain hemiselulosa, semacam selulosa berupa persenyawaan dengan
molekul-molekul besar yang bersifat karbohidrat. Hemiselulosa dapat tersusun oleh gula yang bermartabat lima dengan rumus C5H10O5 disebut pentosan atau gula bermanfaat enam C6H12O6 disebut hexosan. Zat-zat ini terdapat sebagai bahan bangunan dindingdinding sel juga sebagai bahan zat cadangan.
Zat ekstraktif
Umumnya adalah zat yang mudah larut dalam pelarut seperti: eter, alcohol, bensin dan air. Banyaknya rata-rata 3 – 8% dari berat kayu kering tanur. Termasuk didalamnya minyak-minyakan, resin, lilin, lemak, tannin, gula, pati dan zat wsarna. Zat ekstraktif tidak merupakan bagian struktur dinding sel, tetapi terdapat dalam rongga sel. Zat ekstraktif memiliki arti yang penting dalam kayu karena: •
Dapat mempengaruhi sifat keawetan, warna, bau dan rasa sesuatu jenis kayu
•
Dapat digunakan untuk mengenal sesuatu jenis kayu
•
Dapat digunakan sebagai bahan industry.
•
Dapat menyulitkan dalam pengerjaan dan mengakibatkan kerusakan pada alat-alat pertukangan.
Abu
Di samping persenyawaa-persenyawaan organik, di dalam kayu masih ada beberapa zat organik, yang disebut bagian-bagian abu (mineral pembentuk abu yang tertinggal setelah lignin dan selulosa habis terbakar). Kadar zat ini bervariasi antara 0,2 – 1% dari berat kayu. (Antok, 2008)
2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Kayu
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kayu: Kelebihan
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui -Kuat tarik yang tinggi -Dapat dibuat dengan berbagai macam desain dan warna.
-Memberi efek hangat. -Bahan penyekat yang baik pada perubahan suhu di luar rumah. -Dapat meredam suara.
Kekurangan
-Mudah menyerap air. -Mudah mengalami kembang-susut -Kurang tahan terhadap pengaruh cuaca. -Rentan terhadap rayap. (Wancik, 2009)
2.6 Kerusakan Dan Cacat Pada Kayu
Yang dimaksud kerusakan kayu adalah menurunnya kekuatan kayu akibat adanya/terjadinya reta-retak, pecah-pecah, belah, pelapukan karena cuaca, serangan serangga atau jamur; juga menurunnya mutu kayu akibat terjadinya perubahan warna, berubahnya nilai dekoratif. Hal ini dapat diakibatkan oleh ulah manusia yang kurang cermat dalam mengelola kayu, misalnya : • pememliharaan hutan yang kurang baik • cara penebangan pohon yang salah, • pembagian kayu yang keliru, • cara menggergaji yang keliru, dan • pengeringan kayu yang tidak sesuai.
Cacat mata kayu
Mata kayu merupakan lembaga atau bagian cabang yang berada di dalam kayu. Mata kayu dapat dibedakan : a. Mata kayu kayu sehat sehat : mata mata kayu yang tidak tidak busuk, busuk, berpenamp berpenampang ang keras, keras, tumbuh tumbuh kukuh kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dibandingkan dengan kayu sekitarnya. b. Mata keyu keyu lepas lepas : mata kayu kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, kayu, biasanya biasanya pada pada proses pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak ada gejala busuk.
c. Mata kayu busuk busuk : mata kayu yang yang menunjukkan menunjukkan tanda-tanda tanda-tanda pembusuka pembusukan n dan bagian-bagian kayunya lunak atau lapuk, berlainan dengan bagian-bagian kayu sekitarnya Pengaruh mata kayu : a. Mengu Mengura rangi ngi sif sifat at kete keteguh guhan an kayu kayu.. b. Menyulitkan Menyulitkan pengerjaa pengerjaan n karena kerasnya penampang penampang mata mata kayu kayu (mata (mata kayu sehat). sehat). c. Mengur Mengurangi angi keindaha keindahan n perm permukaa ukaan n kayu. kayu. d. Menyeba Menyebabka bkan n lubangnya lubangnya lembara lembara-lem -lembara baran n finir. finir.
Pecah dan belah
Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serta yang terpisah memanjang; Berdasarkan ketentuan pengujian kayu, maka : •
jika lebar terpisahnya serat ≤ 2 mm, dinamakan retak.
•
Lebar terpisahnya serat ≤ 6 mm, dinamakan pecah.
•
Lebar terpisahnya serat ≥ 6 mm, dinamakan belah
Penyebab terjadinya cacat pecah dan belah, diantaranya : •
Ketidakseimbangan arah penyusutan pada waktu kayu menjadi kering.
•
Tekanan di dala tubuh kayu yang kemudian terlepas padawaktu kayu ditebang.
•
Kesalahan dalam teknik penebangan atau menimpa benda-benda keras.
Pengaruh cacat pecah atau belah : •
Mengurangi keteguhan tarik.
•
Mengurang keteguhan kompresi, distrubsi beba jadi tidak merata.
•
Keteguhan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan beban berkurang.
Pecah busur dan pecah gelang
Pecah busur adalah pecah yang mengikuti arah lingkaran tumbuh, bentuknya kurang dari setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah klanjutan dari pecah busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk lingkaran penuh atau lebih dari setengah lingkaran. Penyebab terjadinya cacat pecah busur atau peah gelang, diantaranya : •
Ketidakseimbangan dalam penyusutan pada waktu kayu mengering.
•
Tegangan di dalam kayu yang terlepas secara tiba-tiba pada saat penebangan.
•
Pengaruh cacat jenis ini sama dengan halnya pengaruh cacat belah dan pecah.
Hati rapuh
Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat. Cacat hati rapuh merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun lebar yang umum tumbuh didaerah tropis, seperti : meranti meranti.. Bagian Bagian kayu yang rapuh rapuh ummnya ummnya menunju menunjukka kkan n tanda-t tanda-tanda anda berkura berkurangny ngnyaa kekerasan dan kepadatan namun hati rapuh yang dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang nyata. Cacat hati rapuh mengurangi kekuatan terhadap kayu. Cacat ini akan menyulitkan proses proses pembuat pembuatan an finir finir secara secara rotary rotary (pengu (pengupasa pasan) n) karena karena tidak tidak adanya adanya kekuata kekuatan n dari sumbu mesin untuk mencengkram dolok tersebut.
Arah serat
Beberapa jenis kayu seperti lara, kesambi, memiliki serat yang berpadu sehingga kayu sulit dikerjakan (misalnya pada proses ketam) dan hal ini dianggap merugikan, namun mempunyai keteguhan belah yang tinggi. Jenis kayu ini mempunyai serat yang melintang artinya tidak sejajar dengan sumbu batang dan jenis serat semacam ini akan mengurangi keteguhan kayu.
Cacat akibat jamur penyerang kayu
Jamur penyerang kayu dapat dibedakan menjadi : a. jamur pembusuk kayu b. jamur pelapuk kayu c. jamur penyebab noda kayu
Pada tahap permuaan serangan jamur akan mengakibatkan timbulnya kerapuhan kayu yang nyata, cenderung kayu akan mengalami patah secara mendadak jika diberi beban dengan perubahan bentuk sedikit serta patahan halus tidakberserpih. Untuk jamur penyebab noda kayu, secara umum sedikit sekali pengaruhnya terhadap kekauatan kayu dan biasanya
tidak menurunkan kekuatan yang besar, pengaruh terbesar adalah mengurangi keindahan, akibat timbulnya warna-warna yang kotor (noda-noda).
Cacat akibat Serangga perusak kayu
Jenis serangga serangga perusak perusak kayu, diantaranya diantaranya : rayap, kumbang kayu, dan bubuk kayu. Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga tersebut, sehingga jelas bahwa serangga-serangga tersebut akan membuat lubang-lubang terowongan didalam kayu yang mengakibatkan kekuatan kayu akan berkurang.
Lubang gerek dan lubang cacing laut
Lubang gerek adalah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh serangga penggerek dan leubang cacing laut adalah lubang-lubang yang disebabkan oleh cacing laut. Lubang gerek yang kecil hanya akan menurangi keindahan kayu saja, tetapi jika banyak akan mengakibatkan menurunnya kekuatan kayu, bahkan kayu tidak bias dimanfaatkan lagi. Begitu halnya dengan lubang cacing. (Anonim, 2012)
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kayu Kayu merupaka merupakan n hasil hutan hutan dari kekayaan kekayaan alam, alam, merupaka merupakan n bahan mentah mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. 2. Struktu Struktur-st r-strukt ruktur ur dari kayu yaitu yaitu kulit, kulit, kambium, kambium, kayu gubal, gubal, kayu teras, teras, hati, lingkaran tahun dan jari-jari. 3. Kayu memilik memilikii sifat sifat umum, umum, fisik, fisik, mekanik mekanik serta serta kimia kimia yang beragam. beragam. Kayu memiliki kelebihan serta kekurangan. Kelebihannya yaitu bahan alami yang dapat diperbaharui, kuat tarik yang tinggi, dapat dibuat dengan berbagai macam desain dan warna, memberi efek hangat, bahan penyekat yang baik pada perubahan suhu di luar rumah, dapat meredam suara. Kekurangannya yaitu, yaitu, mudah mudah menyer menyerap ap air, air, mudah mudah mengal mengalami ami kembang kembang-su -susut sut,, kurang kurang tahan terhadap pengaruh cuaca, rentan terhadap rayap. 4. Penye Penyebab bab kerus kerusaka akan n dan dan cacat cacat pada kayu kayu yang yang terjadi terjadi yaitu, yaitu, cacat cacat mata kayu, pecah dan belah, pecah busur dan pecah gelang, hati rapuh, arah serat, serangan jamur kayu, serangan serangga perusak kayu serta lubang gerek dan lubang cacing laut.
3.2 Saran
Sara Saran n yang yang dapa dapatt dibe diberi rika kan n pada pada penu penuli lisa san n maka makala lah h ini ini yait yaitu u agar agar sela selalu lu memperhatikan kalimat yang ditulis agar tidak terjadi kesalahan dalam kalimat yang akan ditulis.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Modul Teknologi Bahan Kayu.
http://www.astti.or.id/media/library/604cd429c80ddec6c1cd2642d5bba73b.pdf Diakses pada tanggal 28 Februari 2012.
Antok, 2008. Tentang Kayu. http://noviantoblog.blogspot.com/search/label/Tentang%20Kayu Diakses pada tanggal 28 Februari 2012.
Budiman, 2011. Kayu Sebagai Bahan Bangunan. http://pengairanbireuen.wordpress.com/2011/11/16/kayu-sebagai-bahan-bangunan/ Diakses pada tanggal 28 Februari 2012.
Revandy, 2005. Kekuatan Kayu. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/843/1/hutan-revandy3.pdf Diakses pada tanggal 28 Februari 2012.
Wancik, 2009. Kelebihan dan Kekurangan Material Bahan Bangunan. http://wancik.wordpress.com/2009/03/28/kelebihan-dan-kekurangan-material bahan-bangunan/ Diakses pada tanggal 28 Februari 2012.