MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengantar Ilmu Kependudukan
oleh: AHMAD BAYHAQI BIMA NUR FATRIA INDRI ALFITAH FANEZA AGUSTINA ZAKIYAH HANIFA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DAFTAR ISI Daftar Isi ………….…………………………………………………………………......
i
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………........ 1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….... 1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………... 1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………….....
1 1 1 1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………...... 2.1 Pengukuran Struktur Demografi …..……………………………………...... 2.2 Pertumbuhan Penduduk …………………………………………………......
2 2 4
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………...... 3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………..... 3.2 Penutup ………………………………………………………………….......
5 5 5
LAMPIRAN………………………………………………………………………..........
6
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………......
7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat
dilihat dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk. Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menempati kedudukan ketiga setelah Cina dan India dalam jumlah penduduk. Indonesia merupakan negara yang sedag membangun dengan mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek rumah tangga dalam keluarga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program
untuk
dapat
mengembsngksn
program
pembangunan
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat pada ssasarannya.
1.
Bagaimanapengukuranstrukturdemografi?
2.
Bagaimanaprosesdemografi?
3. Bagaimanapertumbuhanpenduduk?
1.
Mengetahuipengukuranstrukturdemografi
2.
Mengetahuiprosesdemografi
3.
Mengetahui pertumbuhan penduduk
kependudukan
dan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengukuran Struktur Demografi Adalah sebuah pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan data – data tentang kependudukan. Ukuran-ukuran dasar demografi: 1. Rate/Angka Angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian/penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu atau perbandingan antara kejadian dengan jumlah penduduk yang memiliki resiko kejadian tersebut. Digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat. Rate dapat digunakan untuk data Natality (Kelahiran) dan Mortality (Kematian). Besarnya Rate =
x Konstanta (K)
Contoh : Morbidity rate, Mortality rate, Natality rate Angka ada dua macam, yaitu: a. Angka kasar (crude rate) adalah pembagi jumlah penduduk lengkap b. Angka spesifik (specific rate) adalah pembagi kelompok penduduk tertentu. 2. Rasio Perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu waktu, atau perbandingan 2 bilangan yang tidak saling tergantung dan digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian. Rasio dapat digunakan untuk data semua komponen ilmu kependudukan, yakni Natality, Mortality, dan Migrasi. Contoh : Rasio jenis kelamin penduduk Indonesia tahun 2000 (perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan) 101/100. Artinya terdapat 101 penduduk laki-laki diantara 100 penduduk perempuan. V 3. Proporsi Perbandingan antara pembilang (Numerator) dengan penyebut (denominator) dimana Numerator termasuk dari bagian dari denominator, dengan satuan %. Proporsi dapat digunakan untuk data semua komponen ilmu kependudukan, yakni Natality, Mortality, dan Migrasi. 4. Rata-rata Nilai rata-rata adalah ukuran nilai tengah yang didapat dari penjumlahan s emua nilai pengamatan yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya pengamatan yang ada. Rata-rata dapat digunakan untuk data semua komponen ilmu kependudukan, yakni Natality, Mortality, dan Migrasi. 5. Frekuensi Frekuensi adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak aktivitas suatu kegiatan telah dilaksanakan pada suatu jangka waktu tertentu. Frekuensi dapat digunakan untuk data Natality dan Migrasi. 6. Cakupan
Cakupan adalah ukuran yang menilai besarnya pencapaian dari hasil pelaksanaan suatu target kegiatan yang sebelumnya telah ditentukan pada jangka waktu yang telah ditentukan. Cakupan dapat digunakan untuk data Natality dan Migrasi. 7. Jumlah Besarnya ukuran jumlah ini sering digunakan dalam analisis demografi, misalnya, menurut hasil sementara Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia di tahun 2000 berjumlah 203,5 juta orang. Jumlah dapat digunakan untuk data semua komponen ilmu kependudukan, yakni Natality, Mortality, dan Migrasi. 8. Konstanta Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000 atau 10.000. Dalam rumus, dinyatakan dengan "k". Jika "k" ini dikalikan dengan rasio , angka, atau proporsi maka akan mendapatkan hasil yang lebih jelas maknanya. Konstanta dapat digunakan untuk data semua komponen ilmu kependudukan, yakni Natality, Mortality, dan Migrasi. 9. Kohor Kohor merupakan sekumpulan orang yang telah menjalani peristiwa demografi secara bersama-sama. Misalnya, kohor kelahiran. Kohor kelahiran adalah sekumpulan orang yang lahir di tahun yang sama. Ukuran kohor adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung suatu peristiwa demografi pada suatu kohor tertentu. Kohor dapat digunakan untuk data Natality dan Mortality. 3.1 Pengukuran Proses Demografi Pengukuran proses demografi digunakan tingkat (rate). Yang perlu diperhatikn disini ialah penduduk yang mempunyai resiko (exposed to risk) dalam peristiwa tersebut digunakan sebagai pembagi.
misalnya, kita menghitung tingkat kematian untuk periode 1 tahun. Semua penduduk yang hidup dalam seluruh tahun di wilayah tersebut mempunyai resiko kematian. Kelompok penduduk ini digunakan sebagai pembagi dalam perhitungan tingkat mortalitas diatas. bagi penduduk yang meninggal sebelum akhir tahun, tidak mempunyai resiko kematian untuk seluruh tahun, begitu juga untuk bayi – bayi yang lahir pada pertengahan tahun atau sebelumnya. bagi penduduk yang pindah kewilayah tersebut beberapa bulan sebelum akhir tahun, tidak mempunyai resiko kematian untuk seluruh tahun. penduduk yang hidup pada pertengahan tahun tersebut disebut dengan penduduk pertengahan tahun untuk menghitung jumlah penduduk pertengahan tahun (P m) dapat dilaksanakan dengan membagi 2 penjumlahan penduduk pada permulaan t ahun (P 1) dengan penduduk pada akhir tahun (P2). 4.1 Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk:
1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran merupakan faktor alami. Kelahiran adalah bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah. 2. Kematian (Mortalitas) Kematian merupakan faktor alami. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen atau berkurangnya penduduk pada suatu wilayah. 3. Perpindahan (Migrasi) Migrasi merupakan faktor non-alami. Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu. Macam-macam pertumbuhan penduduk: 1. Pertumbuhan Penduduk Alami Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. 2. Pertumbuhan Penduduk Migrasi Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. 3. Pertumbuhan Penduduk Total Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.
Dampak Pertumbuhan Penduduk:
Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang. Semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri, peternakan, dll Angka pengangguran meningkat. Angka kesehatan masyarakat menurun. Angka kemiskinan meningkat. Pembangunan daerah semakin dituntut banyak. Ketersediaan pangan sulit. Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit. Angka kecukupan gizi memburuk. Muncul wanah penyakit baru
BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan Struktur demografi Adalah sebuah pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan data – data tentang kependudukan. Mencakup Rate, rasio, jumlah , proporsi, cakupan ratarata, frekuensi, konstanta dan kohor. 4.2 Saran Demikianlah yang bisa kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan rujukan atau refrensi yang kami peroleh. sehubungan dengan makalah ini penulis banyak berharap kepada pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin