PEN*01*N *. 1atar belakang !etiap orang mengalami stress dari 9aktu ke 9aktu dan umumnya seseorang dapat mengadaptasi stress jangka panjang atau menghadapi stress jangka pendek sampai stress tersebut berlalu. !tress dapat menimbukan tuntutan yang besar pada seseorang dan jika orang tersebut tidak dapat mengadaptasi maka dapat terjadi penyakit. Teori stress dari 0ill :%838; dan M# 4ubbindan petterson :%872; dalam !ussman and !teinmet< :%877; mengemukakan bah9a stressor yang dapat menjadi suatu krisis, berhubungan dengan adanya sumber koping dan persepsi pada stresor tersebut. !edangkan sumber koping dan persepsi pada stressor dapat menjadi aspek yang penting dalam mengembangkan strategi koping untuk mengatasi krisis=masalah.&ila kita memiliki sedikit sumber kopingnya baik se#ara indi>idu maupun kolekti5, maka proses koping tidak akan pernah dimulai dan krisis dapat terjadi ketika terjadi stress. &oss dalam !ussman and !teinmet< :%877; mengatakan bah9a sumber koping merupakan kekuatan indi>idual dan kekuatan bersama pada saat menghadapi kejadian=stressor sebagai penyebab stress. !umber koping tersebuat antara lain jaminan ekonomi, kesehatan, pengetahuan sikap :intelegensia;, kedekatan, semangat bekerjasama, hubungan dengan yang lain serta dukungan sosial. Tekanan menjadi dasar dalam menanggulangi masalah melalui strategi koping yang e5ekti5. 0al ini men#akup penanggulangan sebagai proses akti5 untuk mengatur situasi penuh tekanan=stressor yang meliputi peman5aatan keberadaan sumber daya manusia dan pengembangan prilaku baru sehingga akan memperkuat kita dalam mengurangi dampak peristi9a yang penuh tekanan.
&.
Tujuan
2
%.
Tujuan umum Tujuan umum untuk mengetahui tentang stress dan koping se#ara menyeluruh.
(.
Tujuan khusus a.
ntuk mengetahui tentang konsep dasar stress dan koping
b.
ntuk mengetahui tentang 5ase 9aktu stress dan strategi koping
d.
ntuk mengetahui tentang stressor dan dampaknya
4. Man5aat Memberikan in5ormasi dan ilmu pengetahuan tambahan kepada para pemba#a tentang konsep stress koping
&*& ++
3
+!+
*. K?N!EP *!*) !T)E!!
%. Pengertian !tress
!tress merupakan istilah dari bahasa latin “stingere" yang berarti “keras" :stri#us;. +stilah ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan penelahaan yang berlanjut dari 9aktu ke 9aktu dari straise, strest, stre#e, dan stress.
a. !tres adalah kondisi dimana sistem tubuh manusia merespon perubahan pada keadaan seimbangnya. :Taylor, %88@$@@6; b. Menurut 0ans !elye, “!tres adalah respons manusia yang bersi5at nonspesi5ik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya" :Pusdiknakes, ep.Kes.)+,%878;. #. !tress sebagai reaksi 5isik, mental, dan kimia9i dari tubuh terhadap situasi
yang
menakutkan,
mengejutkan,
membingungkan,
membahayakan, dan merisaukan seseorang. :M# Nerney dalam /renberg :%873; d. !tres adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial :tekanan mental atau beban kehidupan;" :adang 0a9ari, (%;. e. !tres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau men#ekam, yang menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang" :!oeharto 0eerdjan, %87@;. 5. “!tres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri, dan karena itu, sesuatu yang mengganggu keseimbangan kita" :Maramis, %888;. g. Menurut Ain#ent 4ornelli, sebagaimana dikutip oleh /rant &re#ht :(; bah9a yang dimaksud “!tres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang
6
dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan indi>idu di dalam lingkungan tersebut".
Secara umum, yang dimaksud Stres adalah reaksi tubuh terhadap
situasi
yang
menimbulkan
tekanan,
perubahan,
ketegangan emosi, dan lain-lain
Menurut adang 0a9ari, istilah stress dan depresi sering kali tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. !etiap permasalahan kehidupan yang menimpa diri seseorang :stressor psikososial; dapat mengakibatkan gangguan 5ungsi = 5aal organ tubuh. )eaksi tubuh :5isik; ini dinamakan manakala 5ungsi organ-organ tubuh ini terganggu dinamakan
stress.
an
distress.
!tress adalah tanggapan = reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban atasnya yang bersi5at non spesi5ik. Namun, disamping itu stress juga dapat merupakan 5aktor pen#etus, penyebab sekaligus akibat gangguan atau penyakit. aktor-5aktor psikososial #ukup mempunyai arti bagi terjadinya stress pada diri seseorang. Manakala tuntutan pada diri seseorang itu melampauinya, maka keadaan tersebut dinamakan distress. !tress dalam kehidpan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Masalahnya adalah bagaimana manusia hidup dengan stress tanpa harus mengalami distress. Tubuh akan berusaha menyelaraskan rangsangan atau manusia akan #ukup #epat pulih kembali dari pengaruh-pengaruh stress. Manusia mempunyai suplai yang baik dari energi penyesuaian diri untuk dipakai dan diisi kembali bilamana perlu.
(. Model !tress &erdasarkan !timulus Model stimulus berdasarkan pada analogi sederhana dengan hukum
elastisitas.
0ooke
menjelaskan
hukum
elastisitas
untuk
menguraikan bagaimanan beban dapat menimbulkan kerusakkan. Bika strain yang dihasilkan oleh stress yang diberikn berada pada batas elastisitas dari material tesebut akan kembali ke kondisi semula, tetapi jika
C
strain yang dihasilkan melampaui batas elastisitasnya, maka kerusakkan akan terjadi. Pendekatan model stimulus ini menganggap stress sebagai #iri-#iri dari stimulus lingkungan yang dalam beberapa hal dianggap mengganggu atau merusak, model yang digunakan pada dasarnya adalah stressor eksternal akan menimbulkan reaksi stress atau strain dalam diri indi>idu. Pendekatan ini menempatkan stress sebagai sesuatu yang dipelajari dan menekankan pada stimulus apa yang merupakan diagnosa stress. 0al ini memandang
stress
tanpa
suatu
tuntutan
beralasan,
pasti
akan
mendatangkan stress tanpa memandang bagaimana sumber daya indi>idu. Model stress ini memusatkan perhatian pada si5at-si5at stimuli stress. Tiga karakteristik penting dari stimuli area adalah$ a. ?>erload iukur ketika sebuah stimulus dating se#ara intens dan indi>idu tidak dapat mengadaptasi lebih lama lagi b. 4on5li#t iukur ketika sebuah stimulus se#ara stimulant membangkitkan dua #.
atau lebih respon-respon yang tidak berkesesuaian. n#ontrollability *dalah peristi9a-peristi9a dari kehidupan tang bebas= tidak tergantung pada perilaku dimana pada situasi ini menunjukan tingkat stress yang tinggi. Kelemahan model
stimulus ini
adalah kegagalannya
dalam
memperhitungkan #ara orang menyatakan realita dari stimulus lingkungan terhadap respon. 4ontohnya$ Misalkan beberapa pera9at menyatakan bah9a bekerja di lingkugan )!B memberikan tantangan, sementara pera9at lain menyatakan hal ini merupakan lingkungan pekerjaan yang selalu menimbulkan stress.
2. Model !tress &erdasarkan )espon Model ini mengidenti5ikasi stress sebagai respon indi>idu terhadap stressor yang diterima. !elye :%87(; menjelaska stress sebagai respon non spesi5ik ysng timbul terhadap tuntutan lingkungan, respon umum ini disebut dengan /eneral *daptation !yndrome :/*!; dan dibagi dalam 2
@
5ase yaitu 5ase sinya, 5ase perla9anan, dan 5ase keletihan. )eaksi alarm merupakan respon siaga :5ight or 5light;. Pada 5ase ini terjadi peningkatan #orti#al hormone, emosi, dan ketegangan.
3. Model !tress &erdasarkan Transaksional Pendekatan ini menga#u pada interaksi yang timbul antara manusia dan lingkungannya. *ntar>ariabel lingkungan dan indi>idu terhadap proses penilaian kogniti yang menjadi mediatornya. !tudi yang berlandaskan pada pendekatan ini menyimpulkan bah9a kita tidak akan dapat memprediksikan penampilan seseorang hanya dengan melakukan koping terhadap berbagai tuntutan.
Psiko5isiologi %. Penyebab !tress dan !tresso Psikososial !tressor psikososial adalah setiap keadaan menyebabkan
perubahan
:anak,remaja,ataude9asa;,sehingga
dalam orang
atau
peristi9a
kehidupan itu
terpaksa
yang
seseorang mengadakan
adaptasi atau menanggulangi stressor yang timbul.Pada umumnya jenis stressor psikososial dapat digolongkan sebagai berikut$ a. Perka9inan Misalnya pertengkaran,perpisahan :separation;,per#eraian,kematian salah satu pasangan,ketidaksetiaan,dan lain sebagainya. b. Problem ?rangtua Misalnya tidak punya anak,kebanyakan anak,kenakalan anak,anak sakit,hubungan yang tidak baik dengan mertua,ipar,besan dan lain sebagainya. #. 0ubungan +nterpersonal :*ntarpribadi; Misalnya kon5lik dengan teman dekat,kon5lik dengan kekasih,antara atasan dan ba9ahan,dan lain sebagainya. d. Pekerjaan Misalnya pekerjaan terlalu banyak,pekerjaan
tidak
#o#ok,mutasi,jabatan,kenaikan pangkat,pensiun,kehilangan pekerjaan :P0K;,dan lain sebagainya. e. 1ingkungan 0idup Misalnya soal perumahan,pindah tempat tinggal,penggusuran,hidup 5.
dalam lingkungan yang ra9an kriminalitas,dan lain sebagainya. Keuangan 7
Misalnya
pendapatan
lebih
rendah
dari
pengeluaran,terlibat
utang,kebangkrutan usaha,soal 9arisan,dan lain sebagainya. g. 0ukum Misalnya tuntutan hukum,pengadilan,penjara,dan lain sebagainya. h. Perkembangan Misalnya masa remaja,masa de9asa,menopause,usia lanjut,dan lain i.
sebagainya. Penykit isik atau 4idera Misalnya penyakit,ke#elakaan,operasi=pembedahan,aborsi,dan
lain
sebagainya. j. aktor Keluarga Misalnya$ %. 0ubungan kedua orangtua yang dingin,atau penuh ketegangan,atau a#uh tak a#uh (. Kedua orangtua jarang dirumah dan tidak ada 9aktu untuk bersama 2. 3. 6. C.
dengan anak-anak. Komunikasi antar orangtua dan anak yang tidak baik Kedua orangtua berpisah atau #erai !alah satu orangtua menderita gangguan ji9a=kepribadian ?rangtua dalam pendidikan anak kurang sabar,pemarah,keras,dan
otoriter,dan lain sebagainya. k. 1ain-lain Misalnya ben#ana alam,kebakaran,perkosaan,kehamilan
diluar
nikah,dan lain sebagainya. (. Tahapan !tress /angguan stress baiasanya timbul se#ara lamban, tidak jelas kapan mulainya dan sering kali kita tidak menyadarinya. Namun demikian dari pengalaman praktik psikiatri, para ahli men#oba membagi stress tersebut dalam empat tahapa. !etiap tahap meperlihatkan sejumlah gejala-gejala yang dirasakan oleh yang bersangkutan, hal mana berguna bagi seseorang dalam rangka mengenali gejala stress sebelum memriksakannya ke dokter. Petunjuk-petunjuk tahapan stress tersebut dikemukakan oleh )obert B. Aan *mberg :Psikiater; sebagai berikut $ a. !tress tingkat + Tahapan ini merupakan tingkat stress yang paling rendah, dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut $ %; !emangat besar (; Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya
8
2; Energy
dan
gugup
berlebihan,
kemampuan
menyelesaikan
pekerjaan lebih dari biasanya Tahapan ini biasanya menyenangkan dan orang lalu bertambah semangat, tapi tanpa disadari bah9a sebenarya #adangan energinya sedang menipis. b. !tress tingkat ++ alam tahapan ini dampak stress yang menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan-keluhan dikarenakan #adangan energy tidak lagi #ukup sepanjang hari. Keuhan-keluhan yang sering dikemukakan sebagai berut $ %; Merasa letih se9aktu bangun pagi (; Merasa lelah sesudah makan siang 2; Merasa lelah menjelang sore hari 3; Terkadang gangguan dalam system pen#ernaan :gangguan usus, perut kembung;, kadang-kadang pula jantung berdebar-debar 6; Perasaan tegang pada otot-otot punggung dan tengkuk :belakang leher; C; Perasaan tidak bisa santai #. !ress tingkat +++ Pada tahapan ini keluhan keletihan semakin nampak disertai dengan gejala-gejala$ %; /angguan usus lebih terasa :sakt perut, mulas, sering ingin ke belakang; (; ?tot-otot terasa lebih tegang 2; Perasaan tegang yang semakin menngkat 3; /angguan tidur :sukar tidur, sering terbangun malam dan sukar tidur kembali, atau bangun terlalu pagi;. 6; &adan terasa oyong, rasa-rasa mau pingsan :tidak sampai jatuh pngsan; Pada tahapan ini penderita sudah harus beronsultasi pada dokter, ke#uali kalau beban stress atau tuntutan-tuntutan dikurangi, dan tubuh mendapat kesempatan utuk beristirahatatau relaksasi, guna memulihkan suplai energy. d. !tress tingkat +A Tahapan ini sudah menunjukkan keadaan yang lebih buruk yang ditandai dengan #irri-#iri berikut $ %; ntuk bisa bertahan sepanjang hariterasa sangat sulit (; Kegiatan-kegiatan yang semula menyenangkan kini terasa sulit 2; Kehilangan kemampuan untuk menanggapi situasi, pergaulan so#ial, dan kegiatan-kegiatan lainnya teras berat %
3; Tidur semakin sukar, mimpi-mimpi menegangkan, dan sering kali terbangun dini hari 6; Perasaan ngati>istik C; Kemampuan berkonsenrasi menurun tajam @; Perasaan takut yang tidak dapat dijelaskan, tidak mengerti mengapa e. !tress tingkat A Keadaan in merupakan keadaan yang lebih mendalam dari tahapan +A di atas, yaitu$ %; Keleihan yang mendalam :physi#al and psy#hologi#al eDhaustion; (; ntuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana saja terasa kurang mampu 2; /angguan system pen#ernaan :sakit magg dan usus; lebih sering, sukar buang air besar atau sebaliknya 5eses #air dan sering ke belakang 3; Perasaan takut yang semakin menjadi, mirip pani# 5. !tress tingkat A+ Tahapan ini merupakan tahapan pun#ak yang merupakan keadaan ga9at darurat.Tidak jarang penderita dalam tahap ini dba9a ke +44. /ejala-gejala pada tahapan ini sangat mengerikan $ %; ebar jantung terasa sangat keras, hal ini disebabkan
%%
&.
K?N!EP *!*) K?P+N/ %. Pengertian Koping Koping adalah suatu tindakan merubah kogniti5 se#ara konstan dan merupakan suatu usaha tingkah laku untuk mengatasi tuntutan internal atau eksternal yang dinilai membebani atau melebihi sumber daya alam yang dimiliki indi>idu. Koping adalah menejemen stres yang dilalui oleh manusia dan emosi se#araumum :kogniti5 dan usaha perilaku untuk mengatur tuntutan spesi5ik eksternal dan internal yang dinilai melebihi kemampuan manusia;.Koping dapat dihubungkan dengan lingkungan atau seseorang atau sesuatu danperasaan terhadap stres. Koping merupakan upaya perilaku dan kogniti5 seseorang dalam menghadapi an#aman 5isik dan psikososial. :!tuart 1araia, (6; ari beberapa de5inisi koping diatas maka dapat ditarik kesimpulan bah9a de5inisi koping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima. *pabila mekanisme koping ini berhasil, seseorang akan dapat beradaptasi terhadap perubahan atau beban tersebut. (. Mekanisme Koping Mekanisme koping adalah suatu keadaan dimana seseorang harus bisa menyesuaikan diri terhadap masalah yang dihadapinya.:!tuart 1araia, (6; Mekanisme koping adalah perilaku peme#ahan masalah yang bertujuan untuk meredakan ketegangan dalam kehidupan. 2. Penggolongan Mekanisme Koping Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi ( :dua; :!tuart dan !undeen, %886; yaitu $ a. !ekanisme koping adipti" *dalah mekanisme koping yang mendukung 5ungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan men#apai tujuan. Kategorinya adalah
%(
berbi#ara dengan orang lain, meme#ahkan masalah se#ara e5ekti5, b.
teknik relaksasi, latihan seimbang dan akti>itas konstrukti5. !ekanisme koping maladapti" *dalah mekanisme koping yang menghambat 5ungsi integrasi, meme#ah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan #enderung menguasai lingkungan.Kategorinya adalah makan berlebihan = tidak
makan, bekerja berlebihan, menghindar. 3. Koping di kaji dari aspek 5isiologis dan psikososial Menurut !tuart dan 1araia, :(6; koping di kaji dari aspek 5isiologis dan psikososial, yaitu$ a. )eaksi isiologis Tanda dan gejala 5isiologis merupakan mani5estasi tubuh terhadap stress dimana pupil melebar, keringat meningkat untuk mengontrol peningkatan suhu tubuh, denyut nadi meningkat, kulit dingin, tekanan darah meningkat, mulut kering, peristaltik menurun, pengeluaran urin menurun, ke9aspadaan mental meningkat terhadap an#aman yang serius, ketegangan otot meningkat. )eaksi 5isiologis b.
merupakan indikasi klien dalam keadaan stress. )eaksi Psikososial %; Reaksi #rientasi Tugas &erorientasi terhadap tindakan untuk memenuhi tuntutan dari situasi stress se#ara realistis, dapat berupa konstrukti5 atau destrukti5. Misal $ a; Perilaku menyerang
:agresi5;
biasanya
untuk
menghilangkan atau mengatasi rintangan untuk memuaskan b;
kebutuhan. Perilaku menarik diri digunakan untuk menghilangkan
#;
sumber-sumber an#aman baik se#ara 5isik atau psikologis. Perilaku kompromi digunakan untuk merubah #ara melakukan,
(;
merubah
tujuan
atau
memuaskan
aspek
kebutuhan pribadi seseorang. Reaksi yang berorientasi pada ego !ekanisme pertahanan ego, yang sering disebut sebagai mekanisme pertahanan mental. *dapun mekanisme pertahanan ego adalah sebagai berikut $ a; Kompensasi Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan #itra diri
%2
dengan se#ara tegas menonjolkan keistime9aan=kelebihan b;
yang dimilikinya. Penyangkalan $denial% Menyatakan ketidaksetujuan
terhadap
realitas
dengan
mengingkari realitas tersebut.Mekanisme pertahanan ini #;
adalah paling sederhana dan primiti5. Pemindahan $displacement% Pengalihan emosi yang semula
ditujukan
pada
seseorang=benda lain yang biasanya netral atau lebih sedikit d;
mengan#am dirinya. &isosiasi Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari
e;
kesadaran atau identitasnya. 'denti"ikasi $identi"ication% Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi berupaya dengan mengambil=menirukan pikiran-
pikiran, perilaku dan selera orang tersebut. 5; 'ntelektualisasi $intelectuali(ation% Pengguna logika dan alasan yang berlebihan untuk g;
menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya. 'ntro)eksi $'ntro)ection% !uatu jenis identi5ikasi yang kuat dimana seseorang mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau suatu kelompok ke dalam struktur egonya sendiri,
h;
merupakan hati nurani. 'solasi Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang
i;
mengganggu dapat bersi5at sementara atau berjangka lama. Proyeksi Pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan, perasaan emosional
j;
dan moti>asi yang tidak dapat ditoleransi. Rasionalisasi Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima masyarakat untuk menghalalkan=membenarkan impuls, perasaan, perilaku, dan moti5 yang tidak dapat
k;
diterima. Reaksi "ormasi %3
Pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya ia rasakan atau l;
ingin lakukan. Regresi Kemunduran akibat stres terhadap perilaku dan merupakan
#iri khas dari suatu tara5 perkembangan yang lebih dini m; Represi Pengesampingan se#ara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang menyakitkan atau bertentangan, dari kesadaran seseorangF merupakan pertahanan ego yang primer yang #enderung diperkuat oleh mekanisme lain. n; Pemisahan $splitting% !ikap mengelompokkan orang = keadaan hanya sebagai semuanya baik atau semuanya burukF kegagalan untuk memadukan nilai-nilai positi5 dan negati5 di dalam diri sendiri. o; Sublimasi Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam penyalurannya se#ara normal. p; Supresi !uatu proses yang digolongkan sebagai
mekanisme
pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadariF pengesampingan yang disengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorangF kadang-kadang dapat G;
mengarah pada represi yang berikutnya. *ndoing Tindakan= perilaku atau komunikasi yang menghapuskan sebagian
dari
tindakan=
perilaku
atau
komunikasi
sebelumnyaF merupakan mekanisme pertahanan primiti5.
%6
&*& +++ PENTP
*. Kesimpulan !tress adalah tanggapan = reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban atasnya yang bersi5at non spesi5ik. Namun, disamping itu stress juga dapat merupakan 5aktor pen#etus, penyebab sekaligus akibat gangguan atau penyakit. aktor-5aktor psikososial #ukup mempunyai arti bagi terjadinya stress pada diri seseorang. Manakala tuntutan pada diri seseorang itu melampauinya, maka keadaan tersebut dinamakan distress. !tress dalam kehidpan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Masalahnya adalah bagaimana manusia hidup dengan stress tanpa harus mengalami distress. Tubuh akan berusaha menyelaraskan rangsangan atau manusia akan #ukup #epat pulih kembali dari pengaruh-pengaruh stress. Manusia mempunyai suplai yang baik dari energi penyesuaian diri untuk dipakai dan diisi kembali bilamana perlu. !tress erat kaitannya dengan koping. Koping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima. *pabila
%C
mekanisme koping ini berhasil, seseorang akan dapat beradaptasi terhadap perubahan atau beban tersebut. !ehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bah9a koping adalah mekanisme adaptasi seseorang sebagai bentuk reaksi akan hadirnya stress.
&. !aran
*T*) P!T*K*
*limul, *. (C. Keterampilan Dasar Praktik Klinik . Bakarta$ !alemba Medika.
*smadi. (7. Konsep Dasar Keperawatan. Bakarta$ E/4. +yus Yosep, !.kp., M.!i., (8. Kepera9atan Bi9a :Edisi )e>isi;.
1ong 4 &arbara, %88C, Pera9atan Medikal &edah, Yayasan +*PK, Pajajaran &andung.
Ko
!melt
%@
Ellis )B, * Eli
'ol5, 'eit
Potter Terry, %88@,undamentals ?5 Nursing $ 4on#epts, Pro#ess and Pra#ti#e, ourth Edition, Mosby Year &ook.
%7