TUGAS TERSTRUKTUR MANAJEMEN KEUANGAN
Disusun oleh : 1. Restu Setia Budi
C1B011063
2. Arif Catur Aji
C1B011071
3. Rofi
C1B011084
4. Dian Eka N
C1B011097
5. Neva Rudian
C1B011098
6. Anita Dewi Hadianti
C1B011099
7. Galih Aryaswari
C1B011108
8. Maliana Puspa
C1B011109
9. Norry Nurvika A
C1B011114
10. Erna Hardiyatmi
C1B011123
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS EKONOMI PURWOKERTO 2011
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
B. Rumusan Masalah Di dalam manajemen keuangan dan keuangan perusahaan terdapat pertanyaan pertanyaan berikut: 1.
Kemana perusahaan akan berinvestasi jangka panjang?
2.
Darimana dana jangka panjang untuk membayar investasi yang dibutuhkan?
3.
Bagaimana cara mengelola aktivitas keuangan sehari – harinya?
4.
Apakah di dalam sebuah perusahaan terdapat laporan keuangan?
BAB II ISI
A. Landasan Teori
a.1. Fungsi Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu : 1.
Manajer
keuangan harus bekerjasama
dengan para
manajer
lainnya
yang
bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan. 2.
Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3.
Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4.
Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan. Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai
perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham. Perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan
dalam
bentuk
maksimalisasi
nilai
saham
kepemilikan
perusahaan,
atau
memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi. Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis sebagai berikut : 1.
Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2.
Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.
3.
Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam. Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan
adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu : 1.
Jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2.
Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan.
3.
Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4.
Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.
B. Pembahasan
b.1. KEPUTUSAN INVESTASI Pada prinsipnya semua keputusan yang diambil oleh manajer keuangan baik yang menyangkut keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan kebijakan dividen memiliki tujuan yang sama. Semua itu mensyaratkan suatu estimasi hasil yang diharapkan dan risiko atau kemungkinan tidak diperolehnya hasil seperti yang diharapkan. Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekwensi berjangka panjang pula. Perencanaan terhadap keputusan investasi sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut: a.
Dana yang dikeluarkan untuk investasi jumlahnya besar, dan dana tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus.
b.
Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu untuk memperoleh kembalinya dana yang sudah diinvestasikan. Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lain.
c.
Keputusan investasi menyangkaut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan dating. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
d.
Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.
b.2. KEPUTUSAN KEUANGAN Keputusan keuangan dapat dibagi menjadi 3: a.
Keputuan konsumsi
b.
Keputusan investasi
c.
Keputusan pendanaa
Pada dasarnya perusahaan menghadapi masalah yang sama. . Manajemen Keuangan : . M K menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian keputusan keuangan. . Pelaksananya adalah manajer keuangan. . Tetapi juga dapat dilaksanakan oleh selain bagian keuangan, misal manajer produksi, pemasaran dll. Kegiatan keputusan keuangan dapat dikelompokkan menjadi 2 kegiatan utama : 1. Kegiatan penggunaan dana (allocation of funds) 2. Kegiatan mencari dana (raising of funds)
Kegiatan manajer keuangan 1. Memperoleh dana (keputusan pendanaan) tercermin pada sisi pasiva. 2. Menggunakan dana (keputusan investasi) tercermin pada sisi aktiva. 3. Memperoleh laba 4. Pembagian laba (kebijakan deviden)
Pasar Keuangan : Pertemuan antara penawaran dan permintaan dana. . Pasar keuangan dipisahkan : . Pasar uang (money market) untuk dana jangka pendek. . Pasar modal (capital market) untuk dana jangka panjang.
b.3. KEPUTUSAN DEVIDEN Salah satu kebijakan deviden yang harus diambil oleh manajemen adalah laba yang diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi sebagian untuk deviden dan sebagian lagi di bagi dalam laba ditahan. Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi Kebijakan Deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden) kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba
ditahan). Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang dibayarkan setiap akhir periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai deviden kepada pemegang saham disebut sebagai Deviden Payout Ratio (DPR).
Macam-macam Kebijakan Deviden 1. Kebijakan Deviden Yang Stabil Artinya jumlah deviden perlembar dibayarkan setiap tahun tetap selama
jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunny berfluktuasi. Kebijakan Deviden Dengan Penetapan Jumlah Deviden Minimal ditambah Jumlah Ekstra Tertentu, artinya kebijakan ini menentukan jumlah rupiah minimal deviden per lembar saham setiap tahunnya apabila keuntungan perusahaan lebih baik, akan membayar deviden ekstra. Kebijakan Deviden dengan Penetapan Deviden Payout Ratio yang Konstan, artinya kebijakan ini memberikan deviden yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh, semakin besar deviden yang dibayarkan dan sebaliknya. Dasar yang digunakan sering disebut denviden payout ratio. Kebijakan Deviden Yang Fleksibel, artinya besarnya setiap tahun disesuaikan dengan kondisi financial dan kebutuhan financial dari perusahaan yang bersangkutan.
b.4. LAPORAN KEUANGAN Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya. Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari : 1. Laporan Laba Rugi Yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan Perubahan Modal Yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik. 3. Neraca Yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu. 4. Laporan Arus Kas Yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Laporan Arus Kas akan dibahas dalam bab tersendiri.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Keputusan investasi dilakukan dengan cara penganggaran modal (capital budgeting) yaitu proses perencanaan dan pengelolaan jangka panjang sebuah perusahaan. Dalam penganggaran modal, manajer keuangan mencoba untuk mengidentifikasi peluang – peluang investasi yang memberikan hasil lebih tinggi bagi perusahaan dibandingkan dengan biaya perolehannya. Secara umum hal ini berarti arus kas yang dihasilkan oleh suatu investasi harus melebihi biaya yang timbul dari investasi tersebut. Keputusan keuangan dilakukan dengan cara struktur modal (capital structure) sebuah perusahaan adalah kombinasi spesifik ekuitas dan utang jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasinya. Keputusan deviden dilakukan dengan manajemen modal kerja (working capital) mengacu pada aset jangka pendek sebuah perusahaan misalnya persediaan dan kewajiban jangka pendeknya seperti utang kepada pemasok. Mengelola modal kerja perusahaan adalah aktivitas sehari – hari yang akan menentukan tersedianya sumber daya yang mencukupi bagi perusahaan untuk meneruskan operasinya dan terhindar dari gangguan yang dapat menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan. Hal ini melibatkan sejumlah aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Menggunakan laporan kas adalah menguraikan bagaiman cara membuat tolak ukur untuk melakukan perbandingan dan membahas beberapa jenis informasi yang tersedia. Kita lalu melihat beberapa potensi masalah yang dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Keown, Arthur J dkk. 1999. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat