BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar belakang belakang Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dalam taraf alusinasi alusinasi menu!u industriali industrialisasi sasi tentunya tentunya akan mempengarui mempengarui peningkatan peningkatan mobilisasi masyarakat "mobilitas masyarakat yang meningkat otomatisasi ter!adi peningkatan penggunaan alat#alat transportasi "kendaraan bermotor kususnya bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan. $eingga $e ingga menamba mena mba %kesemra&utan' %ke semra&utan' arus arus lalu lalu lint lintas as.. Arus Arus lalu lalu lint lintas as yang yang tidak tidak tera teratu turr dapat dapat meni meningk ngkat atka kan n ke(enderungan ter!adinya ke(elakaan kendaraan bermotor. )e(elakaan tersebut sering kali menyebabkan (idera tulang atau disebut fraktur. 1.* +u!uan penulisan 1. Tujuan Umum
Untuk Untuk mendapa mendapatka tkan n pengala pengalaman man nyata nyata tentan tentang g asuan asuan kepera& kepera&ata atan n dengan dengan fraktur femur 2. Tujuan Tujuan Khusus
$etela $etela melaksa melaksanaka nakan n asuan asuan kepera& kepera&ata atan n pada klien klien dengan dengan fraktur fraktur femur femur,, Penulis mampu a. engid engident entifi ifikas kasii data data yang menun!a menun!ang ng masala masala kepera& kepera&ata atan n pada fraktu fraktur r femur b. enentukan diagnosa kepera&atan kep era&atan pada klien dengan fraktur femur (. enyusun ren(ana kepera&atan pada klien dengan fraktur femur d. elaksanakan tindakan kepera&atan pada klien dengan fraktur femur e. elaksanakan e/aluasi kepera&atan pada klien dengan fraktur femur
f. engid engident entifi ifikasi kasi faktor faktor pendukun pendukung g dan faktor faktor pengamb pengambat at serta serta penyele penyelesai saian an masala 0solusi dalam melaksanakan asuan kepera&atan pada klien dengan fraktur femur
BAB II I$I
*.1 $truktur tulang dan otot
1. +ulang
+ulang merupakan kerangka tubu yang menyebabkan tubu dapat berdiri tegak, +empat melekatnya otot#otot seingga memungkinkan !alannya pembulu dara, tempat sumsum tulang dan syaraf yang melindungi !aringan lunak, !uga tulang merupakan organ yang dibutukan manusia untuk mengangkat dan memba&a barang#barang yang berat. Intinya tulang adala organ yang kita butukan untuk melakukan aktifits seari2ari. $eingga kita tidak dapat membayangkan bagaimana terganggunya kita bila ada kerusakan yang ter!adi pada tulang kita. Dari keterangan di atas, ada 3 fungsi utama !aringan tulang -
1. Fungsi mekanik , sebagai penyokong tubu dan tempat melekat !aringan otot untuk pergerakan. 4tot merupakan alat gerak aktif, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. *. Fungsi Protektif , elindungi berbagai alat /ital dalam tubu dan !uga sumsum tulang. 5. Fungsi Metabolik , $ebagai (adangan dan tempat metabolisme berbagai mineral yang penting seperti kalsium dan pospat. 3. Fungsi Hemopetik , berlangsungnya proses pembentukan dan perkembangan sel dara. $e(ara anatomi 0 diliat dari bentuknya , tulang terbagi dua 1. +ulang Pipi 0 +ulang#tulang kepala, tulang raang, dll *. +ulang pan!ang 0 +ulang#tulang lengan, paa, punggung, dll Bagian luar tulang 0 bagian yang keras disebut tulang kortikal, dimana bagian ini suda mengalami )AL$I6I)A$I seingga terliat sangat koko, kompak dan kuat. $edangkan bagian dalam yang berpori dan berongga disebut tulang trabekular, bagian ini belum ter)AL$I6I)A$I sempurna, seingga bersifat P474U$ atau berpori. Komposisi Tulang
+ulang terdiri dari * baan1. Matrik yang kaya mineral 089: ; Bone 0+ulang yang suda matang *. Bahan-bahan organik 059: yang terdiri dari1. $el 0*: 1. Sel Osteoblast - yang membuat matrik 0baan tulang " sel pembentuk tulang *. Sel Osteocyte - mempertaankan matrik tulang 5. Sel Osteoclast - yang menyerap osteoid 0<=: 0resorbsi baan tulang 0matrik " sel yang menyerap tulang. *. 4steoid 0<>: - atrik 0baan tulang yang mengandung sedikit mineral 0osteoid;tulang muda Arti definisi " pengertian ?aringan adala sekumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur dan fungsi yang sama. ?adi !aringan otot adala sekumpulan sel#sel otot. A. Bagian#bagian otot1. $arkolema
$arkolema adala membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot *. $arkoplasma $arkoplasma adala (airan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada 5. iofibril iofibril merupakan serat#serat pada otot. 3. iofilamen iofilamen
adala
benang#benang"filamen
alus
yang
berasal
dari
miofibril.iofibril terbagi atas * ma(am, yakni a. miofilamen omogen 0terdapat pada otot polos b. miofilamen eterogen 0terdapat pada otot !antung"otot (ardiak dan pada otot rangka"otot
lurik.
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin 0aktin dan miosin, tropopin dan tropomiosin. )etika otot kita berkontraksi 0memendekmaka protein aktin yang sedang beker!a dan !ika otot kita melakukan relaksasi 0meman!ang maka miosin yang sedang beker!a. B. ?aringan otot terdiri dari1. 4tot Polos 0otot /olunter 4tot polos adala sala satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. @ara ker!anya tidak disadari 0tidak sesuai keendak " in/ontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tenga sel. 4tot ini biasanya terdapat pada saluran pen(ernaan seperti-lambung dan usus. *. 4tot Lurik 0otot rangka 4tot rangka merupakan !enis otot yang melekat pada seluru rangka, (ara ker!anya disadari 0sesuai keendak, bentuknya meman!ang dengan banyak lurik#lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. @onto otot pada lengan 5. 4tot ?antung 0otot (ardiak 4tot !antung anya terdapat pada !antung. 4tot ini merupakan otot paling istime&a karena memiliki bentuk yang ampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik#lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu ba&a otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tenga"tepi sel. Dan otot !antung adala satu#satunya otot yang memiliki per(abangan yang disebut duskus interkalaris. 4tot ini !uga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam al (ara ker!anya yakni in/oluntary 0tidak disadari
a.eriosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas 0sel pembentuk !aringan tulang, !aringan ikat dan pembulu dara. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot#otot rangka 0skelet ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuan dan reparasi tulang rusak . b.Tulang Kompak !"ompact Bone#
Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. +ulang ini teksturnya alus dan sangat kuat. +ulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebi banyak mengandung kapur 0@alsium Posfat dan @alsium @arbonat seingga tulang men!adi padat dan kuat. )andungan tulang manusia de&asa lebi banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak#anak maupun bayi. Bayi dan anak#anak memiliki tulang yang lebi banyak mengandung serat#serat seingga lebi lentur. +ulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan c.Tulang Spongiosa !Spongy Bone#
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. $esuai dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. 7ongga tersebut diisi ole sumsum mera yang dapat memproduksi sel#sel dara. +ulang spongiosa terdiri dari kisi#kisi tipis tulang yang disebut trabekula. $.Sumsum Tulang !Bone Marro%#
Lapisan terakir yang kita temukan dan yang paling dalam adala sumsum tulang. $umsum tulang &u!udnya seperti !elly yang kental. $umsum tulang ini dilindungi ole tulang spongiosa seperti yang tela di!elaskan dibagian tulang spongiosa. $umsum tulang berperan penting dalam tubu kita karena berfungsi memproduksi sel#sel dara yang ada dalam tubu.
1. Jenis – jenis tulang a. Tulang ra%an !kartilago#
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel# sel ra&an yang dapat mengasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak 2 anak !aringan tulang ra&an banyak mengandung matriks. Pada orang de&asa tulang ra&an anya terdapat pada beberapa tempat , misalnya (uping idung, (uping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi# sendi tulang, antar ruas tulang belakang, pada (akra epifis. atriks tulang ra&an merupakan (ampuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. +ulang ra&an ada tiga tipe yaitu- ialin, elastik dan serat. 1# Tulang &a%an 'ialin
atriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman alus dan rapat. +erdapat pada saluran pernapasan dan u!ung tulang rusuk. +ulang ra&an ialin bening seperti ka(a.
2# Tulang &a%an (lastik
$usunan polikandrium, matriks , sel dan la(una tulang ra&an elasti( sama dengan tulang ra&an ialin. Akan tetapi serat kolagen tulang ra&an elasti( tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang ra&an ialin. Bentuk serat 2 serat elasti( bergelombang . tulang ra&an elasti( terdapat pada epiglo ttis dan bagian luar telinga.
)# Tulang &a%an *ibrosa !*ibrokartilago# + Serat
atriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. $ifat kas dari tulang ra&an ini adala lakuna 2 lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel 2 sel 0kondrosit. b. Tulang !osteon#
Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian 2 bagian sebagai berikuta. Ostreoprogenator, merupakan sel kusus yaitu deri/ate mesenkima yang
memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi men!adi osteoblas terdapat dibagian luar membrane 0 periosteum b. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit. c. Osteosit merupakan sel 2 sel tulang de&asa.
$. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar
permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliaraan , pera&atan dan perbaikan tulang. 2. Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang ter!adi segera setela terbentuk tulang ra&an 0kartilago. )artilago diasilkan dari sel#sel mensenkima. $etela kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. 4steoblas !uga menempati !aringan selurunya dan membentuk sel#sel tulang. $el#sel tulang dibentuk dari ara dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris. $etiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembulu dara dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut $istem Ha/ers. Ber$asarkan matriksnya , jaringan tulang $ibe$akan sebagai berikut 1. Tulang Kompak, merupakan tulang dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya
tulang
pipa.
2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang 2
tulang pipi dan tulang 2 tulang pendek.
Ber$asarkan bentuknya ter$apat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh, yaitu tulang pipa , tulang pipih, $an tulang pen$ek, selain itu a$a pula tulang tak terbentuk.
a) Tulang pipa (tulang panjang)
Berbentuk tabung dan biasanya berongga. Diu!ung tulang ter!adi perluasan yang berfungsi untuk berubungan dengan tulang lain, (ontonya adala tulang betis, tulang
kering,
tulang
asta,
dan
tulang
pengupil.
+ulang pipa terbagi men!adi tiga bagian , yaitu bagian tenga disebut diafisis , kedua u!ung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut (akra epifisis. Pada anak 2 anak (akra epifisis berupa kartiago yang mengandung osteoblas, sedangkan pada orang de&asa yang suda tidak bertamba lagi tingginya (akra epifisis suda suda menulang. 4steoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.
b# Tulang pipih
+ersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum. )ebanyakan tulang pipi menyusun dinding rongga seingga tulang pipi ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat , (ontonya adala tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
c# Tulang pen$ek
+ulang pendek berbentuk kubus dan anya ditemukan pada pangkal kaki, pangkal lengan dan ruas 2 ruas tulang belakang. $# Tulang tak berbentuk
emiliki bentuk yang tertentu . tulang ini terdapat di&a!a dan tulang belakang. *.* 6isiologi tulang
1. Penyangga- berdirinya tubu, tempat melekatnya ligamen#ligamen, otot, !aringan lunak organ *. Penyimpanan mineral 0kalsium fosfat dan lipid 0 yellow marrow 5. Produksi sel dara 0red marrow 3. Pelindung membentuk rongga melindungi organ yang alus lunak =. Penggerak dpt menguba ara kekuatan otot rangka saat bergerak adanya persendian Fungsi
otot
1. Untuk menggerakkan skelet 2. Untuk menghasilkan panas 3. Untuk mempertahankan sikap badan
*.5 Perkembangan susunan muskuloskeletal
Pembentukan tulang dimulai dari osteoblas 0sel tulang yang merupakan sel# sel mesenkim kusus. 4steoblas mensekresi substantia intersel, osteoit yang pada mulanya terdiri atas substantia dasar yang lembut dan serabut#serabut kolagen.
4steoblas berkembang men!adi osteosit#osteosit, sel#sel tulang defenitif.
Pada masa yang sama, osteoklas multinu(lear berkembang, sel#sel yang berkaitan dengan reabsorpsi dan pembentukan kembali tulang.
embeCakan ossifi(asi langsung atau intermembranosa adala dari ossifi(asi indire(t atau ossifi(asi (ondral 0klasifikasi penggan ti.
01 4ssifi(asi Intermembranosa
Adala
perkembangan
tulang
dari tisu pengubung
yang
akirnya
mengandungi banyak sel#sel mensekim yang berkembang melalui osteoblas men!adi osteosit.
Pada masa yang sama osteoklas berkembang dan serabut#serabut kolagen !uga timbul. +ulang yang asli adala fibrosa dan selan!utnya ia dibentuk kembali men!adi tulang lameller.
angkuk tengkorak, tulang#tulang &a!a dan (la/i(ula berkembang sebagai tulang membranosa.
Bagian#bagian rangka yang sebelumnya merupakan tulang ra&an perlu mengalami ossifi(asi kondral apabila ia ingin diganti ole tulang.
Pertumbuan anya mungkin selama tulang ra&an tetap ada.
Persyaratan untuk penggantian pembentukan tulang adala kondroblas, sel# sel tisu pengubung yang tela mengalami differensiasi 0pembeCaan yang menyingkirkan tulang ra&an dan memungkinkan osteoblas untuk membentuk tulang.
enggantian
pembentukan
Dikenal * !enis penggantian pembentukan tulang-
tulang
01 Enkondral-
Dimulai dengan tulang ra&an, dan
ter!adi
pada epifisis.
0* Perikondral- Berasal dari peri(ondrium, terbatas pada diafisis.
Dis(us Epifisis 0lempeng pertumbuan yang diperlukan untuk pertumbuan pan!ang, membentuk lapisan antara epifisis dan diafisis.
Didalam tulang ra&an epifisis, ter!adi proses#proses ossifi(asi dalam Cona# Cona yang terpisa.
Pertama, pada epifisis terdapat Cona (apping, Cat tulang ra&an ialin yang tidak dipengarui ole pembentukan tulang. Dekat daera ini %tulang ra&an istiraat', ini adala Cona kolum#kolum sel tulang ra&an, Cona pertumbuan. Disini sel#sel tulang ra&an membela seingga !umlanya bertamba.
Lapisan berikutnya, yang terletak lebi dekat dengan batang adala Cona sel# sel tulang ra&an /asi(ular besar, dimana ter!adi (lasi/i(asi.
Ini dilan!utkan dengan Cona distruksi tulang ra&an, dimana tulang ra&an dipe(akan ole kondroklas#kondroklas dan diganti ole osteoblas yang membentuk tulang.
$isa tulang ra&an yang menetap, yang memungkinkan dibeCakannya tulang endokondral dari tulang perikondral pada diafisis. Ia se(ara skunder diganti ole tulang perikondral.#
+ulang endokondral dian(urkan ole osteoklas#osteoklas yang mengalami imigrasi.
Penambaan tebal pada dara diafisis diakibatkan ole pengendapatan baan tulang baru pada permukaan luar diba&a lapisan kembium periosteum.
7ongga sumsum tulang men!adi lebi besar sebagai akibat destruksi tulang.
$emua proses pertumbuan diatur ole ormon#ormon.
Bakal tulang pada epifisis pertama timbul setela lair, ke(uali untuk epifisis distal femur dan epifisis proksimal tibia.
Pada kedua epifisis ini dan pada os(uboideum, osteogenesis mulai tepat sebelum kelairan pada bulan kesepulu intrauteri 0tanda kematangan.
*.3 Energi dan keidupan
erupakan asil dari metabolisme dari tubu se(araerobik
aitu dari oksidasi lemak, karboidrat, protein yang mengasilkan A+P@4*H*4
n aerob aitu yang diasilkan langsung dari A+P Pengasil energi tambaan
berasal dari glikogen etabolisme energetik !aringan muskular utamanya diorientasikan untuk produksi
energi,
yang
dimungkinkan
ole
karena
adanya
alat
kontraktil.
Dikarakterisasi melalui peranan yang mendalam dari karboidrat, sekalipun otot !uga menggunakan asam lemak. Pada periode akti/itas kontraktil, glukosa merupakan sumber yang utama. Degradasi lengkap se(ara oksidatif dari glukosa ini memungkinkan untuk pembentukan A+P yang efektif. Berdasarkan ba&a serat#serat muskuler memiliki (ara oksidatif pada saat katabolisme glukosa atau melalui (ara anaerobik 0pembentukan asam laktat, kita membedakan serat#serat men!adi serat merah 0kaya akan mitokondria, mioglobin, dan
lipid
dan
serat
putih 0miskin akan mitokondria, mioglobin dan lipid, tetapi kaya akan glikogen.
*.= Nutrisi tulang 1. )alsium )alsium dapat membantu dalam memperkuat pembentukan tulang, membuat tulang !adi padat dan tulang tetap seat seiring kita bertamba usia. )alsium adala mineral yang penting dalam idup, sayangnya saat ini banyak orang yang tidak memenui dosis kalsium arian. Sumber Kalsium /ogurt adala sumber yang paling baik untuk kalsium. Banyak produk yang
mengandung sekitar 39 : dari kalsium arian yang dibutukan tubu yaitu sekitar ># oC penya!ian 0 1 oC; *>.53< gram. $ebaiknya konsumsi yogurt yang lo& fat dan fat free, apalagi yogurt memiliki nilai plus yaitu rasanya enak dan termasuk makanan serba guna. )onsumsi yogurt sebagai sarapan pagi, sna(k, atau buatla sebagai dessert yang seat seperti 6ruit $alad dengan saus yogurt madu. "he$$ar "heese Dengan mengurangi sekitar 1.= oC kadar lemak, (eddar (eese dapat memenui sekitar 59 : dari kebutuan arian kita akan kalsium. +ambakan ke!u ini di dalam sand&i(, salad, atau nikmati sebagai sna(k dengan (ra(kers. Susu Bukanla al yang mengen!utkan, susu adala sala satu sumber
kalsium yang terbaik. $ekitar >. oC susu mengandung sekitar 1 " 5 dari
kebutuan arian. Banyak merk susu yang mengandung /itamin ), nutrisi lain yang penting bagi keseatan tulang. ?ika Anda bukan penyuka susu atau tidak dapat berkompromi dengan laktosa, (obala berali ke susu kedelai atau susu yang tidak mengandung laktosa. Tahu $umber kalsium diluar susu adala tau. Hanya 1 "* potong dari tau
mengandung kalsium sekitar *9 : dari rekomendasi kalsium arian. Namun tidak semua tofu mengandung kalsium yang baik, !adi ada baiknya peratikan label kemasan untuk meliat apaka tau tersebut mengandung sumber kalsium yang baik atau tidak. $elain itu tofu !uga merupakan sumber protein yang baik dan merupakan pelengkap dalam gorengan *. Fitamin D FitaminD selalu memainkan peranan penting dalam membangun dan melindungi tulang Anda. Fitamin D membantu daya serap kalsium, dan se!umla studi memperliatkan seseorang yang memiliki kandungan /itamin D renda memiliki tingkat kepadatan tulang yang renda. ereka !uga memiliki ke(enderungan akan tulang rapu seiring bertambanya umur. Fitamin D se(ara alami bisa diperole di dalam makanan tertentu sa!a 0misal minyak ikan (od, tetapi Anda !uga dapat memperolenya dari sinar mataari, dan banyak makanan yang suda diperkuat dengan nutrisi penting ini. Sumber 0itamin Salmon adala sala satu sumber alami terbaik dari /itamin D. $ekitar 5.= oC
masalan salmon mengandung sekitar <9 : dari kebutuan arian kita akan /itamin D. $elain itu salmon !uga merupakan sumber yang baik akan protein dan lemak omega#5 yang baik untuk antung. @obala untuk mengkonsumsi setidaknya satu idangan salmon setiap minggu. Sereal Beberapa sereal yang siap dikonsumsi suda diberi tambaan /itamin
D. @obala (ek lebel dan (ari produk yang memiliki setidaknya 19 : dari nilai arian nutrisi penting ini. 5. ineral Penting- agnesium agnesium memiliki banyak fungsi bagi tubu, dan sala satunya adala untuk membuat tulang tetap kuat 0=9 : dari tubu magnesium ditemukan dalam tulang. emakan berbagai makanan dapat membantu untuk men!amin magnesium masuk ke tubu se(ara (ukup. Ganita diatas 59 taun arus memenui sekitar 5*9 mg magnesium setiap ari, sedangkan pria sekitar
399#3*9
mg.
?umla
tersebut
muda
didapatkan
dengan
mengkonsumsi, ka(ang#ka(angan seperti almond, ka(ang kedelai, gandum, dan sayuran yang ber&arna gelap seperti bayam. 3. Fitamin ) Fitamin ) berperan banyak dalam berbagai fungsi tubu, tetapi penelitian ilmia tela mengubungkan nutrisi penting ini dengan keseatan tulang. $tudi yang berlangsung saat ini mengindikasi ba&a /itamin ) dapat men(ega penyerapan kembali dan masuknya makanan se(ara (ukup, dimana al ini penting untuk men(ega kerapuan tulang. Fitamin ) dapat diperole dengan banyak mengkonsumsi sayur#sayuran i!au.
*. Proses penyembuan tulang
Umumnya pata tulang sembu melalui osifikasi endokondral. )etika tulang mengalami (idera, fragmen tulang tidak anya ditambal dengan !aringan parut,, namun tulang mengalami regenerasi sendiri. engutip pendapat $meltCer 0*99*, taapan penyembuan tulang terdiri dari- inflamasi, proliferasi sel, pembentukan kalus, penulangan kalus 0osifikasi, dan remodeling. Tahap n3lamasi. +aap inflamasi berlangsung beberapa ari dan ilang
dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri. +er!adi perdaraan dalam !aringan yang (idera dan pembentukan ematoma di tempat pata tulang. U!ung fragmen tulang mengalami de/italisasi karena terputusnya pasokan dara. +empat (idera kemudian akan diin/asi ole magrofag 0sel dara puti besar, yang akan membersikan daera tersebut. +er!adi inflamasi, pembengkakan dan nyeri. Tahap roli3erasi Sel. )ira#kira lima ari ematom akan mengalami
organisasi, terbentuk benang#benang fibrin dalam !endalan dara, membentuk !aringan untuk re/askularisasi, dan in/asi fibroblast dan osteoblast. 6ibroblast dan osteoklast 0berkembang dari osteosit, sel endotel, dan sel periosteum akan mengasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada pataan tulang. +erbentuk !aringan ikat fibrus dan tulang ra&an 0osteoid. Dari periosteum, tampak pertumbuan melingkar. )alus tulang ra&an tersebut dirangsang ole gerakan mikro minimal pada tempat pata tulang. +etapi gerakan yang berlebian akan merusak sruktur kalus. +ulang yang sedang aktif tumbu menun!ukkan potensial elektronegatif. Tahap embentukan Kalus. Pertumbuan !aringan berlan!ut dan lingkaran
tulang ra&an tumbu men(apai sisi lain sampai (ela suda terubungkan. 6ragmen
pataan tulang digabungkan dengan !aringan fibrus, tulang ra&an, dan tulang serat matur. Bentuk kalus dan /olume dibutukan untuk mengubungkan defek se(ara langsung berubungan dengan !umla kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu &aktu tiga sampai empat minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang ra&an atau !aringan fibrus. $e(ara klinis fargmen tulang tidak bisa lagi digerakkan. Tahap enulangan Kalus 04sifikasi. Pembentukan kalus mulai mengalami
penulangan dalam dua sampai tiga minggu pata tulang, melalui proses penulangan endokondral. Pata tulang pan!ang orang de&asa normal, penulangan memerlukan &aktu tiga sampai empat bulan. ineral terus menerus ditimbun sampai tulang benar#benar
tela
bersatu
dengan
keras.
Permukaan
kalus
tetap
bersifat
elektronegatif. Tahap Menja$i Tulang e%asa ! &emo$elling#. +aap akir perbaikan pata
tulang meliputi pengambilan !aringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya. 7emodeling memerlukan &aktu berbulan#bulan sampai bertaun 2 taun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutukan, fungsi tulang, dan pada kasus yang melibatkan tulang kompak dan kanselus 2 stres fungsional pada tulang. +ulang kanselus mengalami penyembuan dan remodeling lebi (epat daripada tulang kortikal kompak, kususnya pada titik kontak langsung. $elama pertumbuan meman!ang tulang, maka daera metafisis mengalami remodeling 0pembentukan dan pada saat yang bersamaan epifisis men!aui batang tulang se(ara progresif. 7emodeling tulang ter!adi sebagai asil proses antara deposisi dan resorpsi osteoblastik tulang se(ara bersamaan. Proses remodeling tulang berlangsung sepan!ang idup, dimana pada anak#anak dalam masa pertumbuan ter!adi keseimbangan 0balance yang positif, sedangkan pada orang de&asa ter!adi keseimbangan yang negati/e. emodeling !uga ter!adi setela penyembuan suatu fraktur. *.8 Definisi 6raktur femur adala rusaknya kontinuitas tulang pangkal paa yang dapat disebabkan ole trauma langsung, kelelaan otot, kondisi#kondisi tertentu seperti degenerasi tulang " osteoporosis
*.> Etiologi *.< +anda dan ge!ala •
•
Nyeri ebat di tempat fraktur +ak mampu menggerakkan ekstremitas ba&a
•
7otasi luar dari kaki lebi pendek
•
Diikuti tanda ge!ala fraktur se(ara umum, seperti - fungsi beruba, bengkak, kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.
*.19 Patofisiologi fraktur femur dengan penatalaksanaan 47I6
*.11 )omplikasi
a Perdaraan, dapat menimbulkan kolaps kardio/askuler. Hal ini dapat dikoreksi dengan transfusi dara yang memadai. b Infeksi, terutama !ika luka terkontaminasi dan debridemen tidak memada i. ( !on"union, laCim ter!adi pada fraktur pertengaan batang femur, trauma ke(epatan tinggi dan fraktur dengan interposisi !aringan lunak di antara fragmen. 6raktur yang tidak menyatu memerlukan bone grafting dan fiksasi interna. d Malunion, disebabkan ole abduktor dan aduktor yang beker!a tanpa aksi antagonis pada fragmen atas untuk abduktor dan fragmen distal untuk aduktor. Deformitas /arus diakibatkan ole kombinasi gaya ini. e +rauma arteri dan saraf !arang, tetapi mungkin ter!adi 0*
*.1* 6armakologi fraktur femur •
Antibiotik
•
Analgetik
•
)alsium
*.15 Penatalaksanaan medis fraktur femur
J.7ay Bone Arteriogram
s(ans, -
+omogram, dilakukan
@@+ kalau banyak kerusakan otot
bila
atau ada
7I
$(ans
kerusakan
/askuler.
Penatalaksanaan fraktur ini mengalami banyak perubaan dalam &aktu sepulu taun terakir ini. +raksi dan spica casting atau cast bracing mempunyai banyak kerugian dalam al memerlukan masa berbaring dan reabilitasi yang lama, meskipun merupakan penatalaksanaan non#in/asif pilian untuk anak#anak. 4le karena itu, tindakan ini tidak banyak dilakukan pada orang de&asa 03. Bila keadaan penderita stabil dan luka tela diatasi, fraktur dapat diimobilisasi dengan sala satu dan empat (ara berikut ini1 +raksi. * 6iksasi interna. 5 6iksasi eksterna. 3 #ast bracing
*.13 KiCi yang tepat untuk klien dengan fraktur femur 1. )alsium *. /itamin ) 5. /itamin D 3. /itamin B1* =. in( . +)+P 8. agnesium
*.1= Askep klien dengan fraktur femur dengan penatalaksanaan 47I6
)A$U$
sdr. ) 0*9t di ra&at di ruang Ma/erius 7$. Elisabet karena )e(elakaan, dari asil pengka!ian didapatkan data klien mengelu nyeri skala , nyeri seperti ditusuk pada area bekas operasi, bertamba !ika digerakan.$aat ini klien post operasi 47I6 ari ke = tampak balutan bersi,tidak ada rembesan,sepan!ang 1= (m,terpasang drain isi (airan serosa =((.Dari asil foto rontgen didapatkan plate s(re& pada posisi baik di 1"5 distal @ruris kanan.++F,+D 119"89mmHg.77 1M"mnt,N >=M"mnt,+ 58@, Leukosit =999"mm.
PENK)A?IAN 64)U$ 7)L)apan mengalami ke(elakaan $ebab ke(elakaan 7)$)eluan utama saat masuk- Nyeri P4LA K47D4N1. Pola nutrisi metabolik Nafsu makan O, *. Pola kognitif sensorik Nyeri pada sekitar faktur0P7$+ 5. Pola akti/itas latian )eterbatasan dalam bergerak 3. Pola tidur dan istiraat Apaka pola tidurnya terganggu atau tidak karena adanya sensasi nyeri dari fraktur =. Pola ubungan dan seksualitas Apaka ter!adi gangguan pada ubungan seksualitas karena letak fraktur . Pola pemeliaraan keseatan Apaka pasien tau diit yang dibutukan untuk membantu proses penyembuan tulang
Pemeriksaan 6isik )a!i )u )a!i tanda#tanda inflamasi )a!i tanda#tanda deidrasi 0 (ong!ungti/a, (apilarirefil,mukosa mulut, finger print, keelastisan kulit Ekstermitas - peredaraan dara kaki,kemampuan gerak !ari#!ari kaki,ka!i distal,Nadi
)a!i iper atau atrofi
D$ - # )lien mengelu nyeri skala #)lien mengatakan nyeri seperti dipukul pada kaki kanan dan bertamba !ika digerakan D4- # post operasi 47I6 ari ke = #balutan bersi,tidak ada rembesan,sepan!ang 1= (m #terpasang drain isi (airan serosa =(( # asil foto rontgen didapatkan plate s(re& pada posisi baik di 1"5 distal femur kanan. # +D 119"89mmHg # 77 1M"mnt # N >=M"mnt # + 58@ # Leukosit =999"mm.
Analisa Data +KL"!A DA+A A$ALAH D$ - # )lien mengelu nyeri )erusakan skala ,
mobilitas fisik
E+I4L4KI Nyeri,kerusakan muskulokeletal
#)lien mengatakan nyeri seperti ditusuk pada
area
bekas
operasi D4- # asil foto rontgen didapatkan plate s(re& pada posisi baik di 1"5 distal femur kanan. D4 - #post operasi 47I6 ari 7esiko infeksi
Prosedur
ke =
in/asi/e,pertaanaan #balutan bersi,tidak
ada rembesan,sepan!ang 1= (m #terpasang drain isi (airan serosa =(( Leukosit =999"mm
primer tidak adekuat
PE7EN@ANAAN +KL"?A
N4.D
+U?UAN DAN IN+E7FEN$I
P
)7I+E7IA
1
HA$IL )erusakan mobilitas teratasi
7A$I4NAL
$kala
onitor skala nyeri fisik
nyeri
dapat
setela
menentukan
dilakukan
seberapa !au
tindakan
rasa
kepera&atan
yang dQrsakan
selama bulan,
pasien.
dengan
kriteria
nyeri
Nyeri
asil -
dapat
mempengaru
- $kala nyeri 9#5 tidak - Pasien - onitor tt/0+D, nadi
i
tQ!dinya
pQban
tampak
+D
dan nadi.
kesakitan - Posisi tulang
Qningkatkan
kembali normal tidak - Pasien
aliran
balik
/ena mQrangi
mengalami
edema.
perubaan
Dengan
dalam ber!alan
mQbrikan
- Berikan
posisi
dengan
meninggikan posisi yang sakit
relaksasi dapat
- A!arkan teknik relaksasi - Lakukan
teknik
terapi
!emur
mataari tiap pagi
mengalikan pQtian
pada
nyeri.
- Beri kompres air angat
Dengan
- Latian gerak minimal
pQberian analgetik dapat mQblokir rasa
- )olaborasi
nyeri. pQberian adanya
luka
dapat analgetik - Bantu mobilisasi pasien mempengaru - A!arkan teknik dalam i perubaan penggunaan kruk untuk suu,+D, dan - )olaborasi nadi
pemberian kalsium
pasien
karena ter!adi proses inflamasi +anda#tanda inflamasi dapat menun!ukkan
-
onitor
++F apaka
0 suu,+D, nadi
klien
mengalami infeksi
-
atau
tidak
Folume
-
onitor
(aiarn
yang
keluar
pada
tanda# drainase
tanda inflamasi Pada daera fraktur
dapat menentukan taap
proses
inflamasi
*.
yang
ter!adi
pada klien Dengan melakukan pera&atan
-
onitor
/olume
(airan drainase
drainase dapat
-
onitor lab dara meminimalka n
Infeksi
tidak
ter!adi
adanya
infeksi
setela
pada
luka Dengan
dilakukan tindakan
memberikan
kepera&atan
antibiotik
selama
bulan
dapat
dengan
(riteria
mengatasi
asil -
-
-
tampak tanda# tanda
-
infeksi Pasien tidak terpasan g drain
-
ter!adi
pada
lakukanpera&atan
-
drainase pasien Lakukan pera&atan
-
luka )olaborasi
tampak lema +idak
yang
Pasien tidak
infeksi
pemberian antibioti(